SISTEM KEAMANAN
Diajukan Oleh:
Kelompok 5
MB-6A
Diajukan Oleh:
Kelompok 5
MB-6A
Dosen Pembimbing 1
Dosen Pembimbing 2
Menyetujui
Kelompok 5
MB-6A
Menyetujui
Dosen Pembimbing 1 Dosen Pembimbing 2
Jenny Sari Br. Tarigan, S.E., M.T.I Edi Putra Berutu, S.E., M.Si
NIP 19640609 199103 2 001 NIP 19770630 200912 1 00
Menyetujui
Adalah benar – benar hasil karya sendiri dan bukan merupakan plagiat dari karya
tulis orang lain serta belum pernah dikompetisikan dan/atau dipublikasikan dalam
bentuk apapun. Apabila di kemudian hari pernyataan ini tidak benar maka kami
bersedia menerima sanksi sesuai peraturan yang berlaku. Demikian surat
pernyataan ini dibuat dengan sebenar-benarnya, untuk dapat dipergunakan
sebaimana diperlukan.
Dengan menyebut nama Tuhan yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang, atas
kemudahan dan karunia-Nya akhirnya tugas kelompok ini bisa diselesaikan
dengan baik. Tugas kelompok ini kami persambahkan kepada:
Kedua orang tua kami tercinta yang telah senantiasa mendoakan, memberi
nasihat, mendidik, mendukung secara moril dan materil, hingga kami bisa sampai
di titik ini. Semoga Ibu dan Ayah selalu diberikan kesehatan dan berada di dalam
lindungan Tuhan.
Terimakasih semangat dan do’anya, semua keluarga besar, sahabat, dan orang
yang menyayangi kami. Semoga Tuhan membalas segala kebaikan yang telah
kalian berikan.
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan kehadiran Tuhan karena telah melimpahkan
karunia dan rahmat-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas kelompok 5
yang berjudul “Sistem pendukung keputusan, Sistem pakar dan Sistem keamanan ”
ini dengan tepat waktu dan tanpa ada halangan yang berarti.
Penulisan tugas kelompok ini menrima banyak bantuan dari berbagai pihak dan
dalam berbagai bentuk. Atas segala bantuan dan dukungan yang telah diterima,
dengan setulus hati kami mengucapkan terimakasih kepada:
1. Agus Edy Rangkuti, S.E., M.Si., Kepala Jurusan Administrasi Niaga Politeknik
Negeri Medan.
2. Harris Pinagaran Nasution, S.E., M.M., Kepala Program Studi Manajemen
Bisnis Jurusan Administrasi Niaga Politeknik Negeri Medan.
3. Jenni Sari Br Tarigan, S.E., M.TI., Selaku dosen pembimbing 1 terima kasih
atas ketulusan hati dan kesabarannya dalam membimbing, mendukung dan
mengarahkan penulis dalam menyusun tugas kelompok ini.
4. Edi P Berutu, S.E., M.Si., Selaku dosen pembimbing 2 terima kasih telah
banyak memberi dukungan, saran, arahan dan semangat kepada penulis dalam
menyusun tugas ini.
5. Semua teman-teman seperjuangan MB-6A, MB-6B dan MB-6C yang juga
menjadi semangat kami dalam menyelesaikan tugas kelompok ini.
Teristimewa kepada Ayah dan Ibu yang paling tersayang serta kakak dan abang
kami, yang selalu memberikan dukungan baik secara materil maupun moril, serta
doa yang tiada henti-hentinya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas kelompok
ini.
Tugas kelompok ini masih jauh dari kesempurnaan. Untuk itu sangat diharapkan
kritik dan saran yang bersifat membangun dari berbagai pihak untuk lebih
sempurnanya tugas kelompok ini. Semoga hasil tugas kelompok ini dapat
bermanfaat untuk kita semua.
i
Medan, 30 Juni 2021
Ketua Kelompok 5
ii
DAFTAR ISI
iii
2.18 Tahapan Dalam Pengambilan Keputusan .................................................... 31
2.19 Jenis-Jenis Masalah .................................................................................... 32
2.20 Langkah-Langkah dalam Menyelesaikan Masalah ...................................... 33
2.21 Model DSS ................................................................................................ 35
2.22 Metode Simple Additive Weighting ........................................................... 47
2.23 Langkah Penyelesaian Metode SAW .......................................................... 49
2.23.1 Analisa Permasalahan ........................................................................... 50
2.23.2 Analisa Sistem...................................................................................... 50
2.23.3 Analisa Hasil dan Pembahasan ............................................................. 52
2.24 Pengertian Sistem Pakar ............................................................................. 61
2.25 Sejarah dan Perkembangan Sistem Pakar.................................................... 62
2.26 Ciri-Ciri Sistem Pakar ................................................................................ 64
2.27 Konsep Sistem Pakar .................................................................................. 64
2.28 Kategori Masalah Sistem Pakar .................................................................. 66
2.29 Elemen Manusia yang Terkait dalam Penggunaan dan Pengembangan Sistem
Pakar ................................................................................................................. 66
2.30 Keuntungan dan Kelebihan Sistem Pakar ................................................... 67
2.31 Kelemahan Sistem Pakar ............................................................................ 69
2.32 Bentuk atau Tipe Sistem Pakar ................................................................... 69
2.33 Karakteristik dan Elemen Sistem Pakar ...................................................... 70
2.34 Komponen atau Bagian Umum Sistem Pakar ............................................. 71
2.35 Metode Sistem Pakar .................................................................................. 73
2.36 Bentu atau Tipe Sistem Pakar ..................................................................... 73
2.37 Struktur Sistem Pakar ................................................................................. 74
2.38 Langkah-Langkah Pembuatan Sistem Pakar ............................................... 76
2.39 Contoh Kasus Sistem Pasar ........................................................................ 77
2.39.1 Contoh Aplikasi Sistem Pakar .............................................................. 78
2.40 Tujuan Sistem Pakar .................................................................................. 79
2.41 Alasan Penggunaan Sistem Pakar ............................................................... 81
2.42 Pengetahuan di Dalam Sistem Pakar ........................................................... 82
2.43 Membuat Sistem Pakar Lebih Mudah Digunakan ....................................... 83
2.44 Kategori Problema Sistem Pakar ................................................................ 83
iv
2.45 Contoh Aplikasi Sistem Pakar .................................................................... 84
2.46 Pengertian Keamanan ................................................................................. 87
2.47 Manfaat Keamanan Sistem Informasi ......................................................... 88
2.48 Jenis Ukuran-Ukuran Keamanan Sistem Informasi ..................................... 88
2.49 Kemanan Untuk Sumber Daya Fisik Non Komputer .................................. 89
2.50 Kemanan Untuk Perangkat Keras Komputer .............................................. 90
2.51 Kemanan Untuk Data dan Informasi........................................................... 91
2.52 Perlindungan Dari Kerugian Atau Perubahan Yang Tidak Diharapkan
Terhadap Data Atau Program ............................................................................. 93
2.53 Pemulihan dan Rekrontruksi Data yang Hilang .......................................... 93
2.54 Kelemahan dalam Keamanan Sistem Informasi .......................................... 94
2.55 Sasaran Utama Dalam Keamanan Sistem Informasi ................................... 94
2.56 Klasifikasi Metode Penyerangan Dalam Keamanan Informasi .................... 95
2.57 Pengamanan Keamanan Sistem Informasi .................................................. 96
2.58 Keamanan Sistem ....................................................................................... 98
2.59 Aspek-Aspek Keamanan Komputer ............................................................ 99
2.60 Tipe Ancaman .......................................................................................... 100
2.61 Petunjuk Prinsip-Prinsip Pengamanan Sistem Komputer .......................... 101
2.62 Otentifikasi Pemakai ................................................................................ 102
2.63 Objek Yang Perlu di Proteksi ................................................................... 103
2.64 Software Keamanan Sistem ...................................................................... 105
BAB 3 PENUTUP ........................................................................................... 107
3.1 Kesimpulan ................................................................................................ 107
3.2 Saran.......................................................................................................... 108
Daftar Pustaka
v
DAFTAR TABEL
vi
DAFTAR GAMBAR
vii
ABSTRAK
Sistem Pendukung Keputusan (SPK) adalah suatu sistem yang ditujukan untuk
mendukung manajemen pengambilan keputusan dan sistem yang berbasis
komputer yang mampu memecahkan masalah-masalah baik yang terstruktur
maupun yang tidak terstruktur. Sistem ini digunakan dalam situasi dimana tak
seorangpun tahu pasti bagaimana keputusan seharusnya dibuat. Sistem Pendukung
Keputusan bertujuan untuk menyediakan informasi, membimbing, memberikan
prediksi serta mengarahkan kepada pengguna informasi agar dapat melakukan
pengambilan keputusan dengan lebih baik. Sistem Pendukung Keputusan
merupakan implementasi teori-teori pengambilan keputusan yang telah
diperkenalkan oleh ilmu-ilmu seperti operation research dan management science
hanya bedanya adalah bahwa jika dahulu untuk mencari penyelesaian masalah yang
dihadapi harus dilakukan perhitungan literasi secara manual, saat ini computer telah
menawarkan kemampuannya untuk menyelesaikan persoalan yang sama dengan
waktu yang relative singkat. Dalam membuat suatu sistem pendukung keputusan
harus bisa mencapai tujuan dari sistem pendukung keputusan tersebut, yaitu
memberikan prediksi serta mengarahkan agar dapat mengambil keputusan atau
membantu menentukan ataupun memecahkan masalah sehingga diambil keputusan
yang lebih baik.
viii
ABSTRACT
ix
BAB 1
PENDAHULUAN
Keamanan sistem informasi pada saat ini telah banyak dibangun oleh para
kelompok analis dan programmer namun pada akhirnya ditinggalkan oleh para
pemakainya. Hal tersebut terjadi karena sistem yang dibangun lebih berorientasi
pada pembuatnya sehingga berakibat sistem yang dipakai sulit untuk digunakan
1
atau kurang user friendly bagi pemakai, sistem kurang interaktif dan kurang
memberi rasa nyaman bagi pemakai, sistem sulit dipahami interface dari sistem
menu dan tata letak kurang memperhatikan kebiasaan perilaku pemakai, sistem
dirasa memaksa bagi pemakai dalam mengikuti prosedur yang dibangun sehingga
sistem terasa kaku dan kurang dinamis, keamanan dari sistem informasi yang
dibangun tidak terjamin. Terdapat banyak cara untuk mengamankan data maupun
informasi pada sebuah sistem. Pengamanan data dapat dibagi menjadi dua jenis
yaitu : penecegahan dan pengobatan. Pencegahan dilakukan supaya data tidak
rusak, hilang dan dicuri, sementara pengobatan dilakukan apabila data sudah
terkena virus, sistem terkena worm, dan lubang keamanan sudah diexploitasi.
Keamanan sebuah informasi merupakan suatu hal yang harus diperbatikan.
Masalah tersebut penting karena jika sebuah informasi dapat di akses oleh orang
yang tidak berhak atau tidak bertanggung jawab, maka keakuratan informasi
tersebut akan diragukan, bahkan akan menjadi sebuah informasi yang menyesatkan.
2
1.4 Tujuan Penelitian
Secara umum sistem pendukung keputusan memiliki tujuan sebagai pembantu
dalam pengambilaan atau pemilihan keputusan yang dimana dapat membnatu
seorang managaer dalam sebuah perusahaan. Dalam hal itu juga sistem pakar juga
dapat membnatu kinerja dari manaje dan karyawan lainnya untuk mencapai tujuan
dan visi dari perusahaan. Sistem keamanan juga digunakan oleh manage dan
karyawan dalam perusahaan untuk mengantisipasi tejadinya penyeludupan
informasi atau data-data penting pada perusahaan.
3
BAB 2
PEMBAHASAN
Sistem Pendukung Keputusan (SPK) atau Decision Support System (DSS) adalah
sebuah sistem yang mampu memberikan kemampuan pemecahan masalah maupun
kemampuan pengkomunikasian untuk masalah dengan kondisi semi terstruktur dan
tak terstruktur. Sistem ini digunakan untuk membantu pengambilan keputusan
dalam situasi semi terstruktur dan situasi yang tidak terstruktur, dimana tak
seorangpun tahu secara pasti bagaimana keputusan seharusnya dibuat (Turban,
2001).
4
Jadi sistem pendukung keputusan adalah sistem yang dipakai untuk mendukung
pengambilan keputusan dalam menyelesaikan suatu masalah agar masalah yang ada
dapat diselesaikan dengan baik.
Berikut ini terdapat beberapa pengertian sistem pendukung keputusan menurut para
ahli, terdiri atas:
1. Alter, 2002
Sistem pendukung keputusan adalah sistem informasi interaktif yang menyediakan
informasi, pemodelan, dan pemanipulasian data. Sistem itu digunakan untuk
membantu pengambilan keputusan dalam situasi yang semi terstruktur dan situasi
tidak terstruktur, di mana tak seorang pun tahu secara pasti bagaimana keputusan
seharusnya dibuat.
a) Efraim Turban
Mengemukakan bahwa Sistem Pendukung Keputusan merupakan sebuah sistem
yang dimaksudkan untuk mendukung para pengambil keputusan manajerial dalam
situasi keputusan semiterstruktur.
5
dan on-line analytical processing (OLAP). Tahun 2000, dikembangkan aplikasi
analitik berbasis web.
6
Tujuan dari Sistem Pendukung Keputusan adalah sebagai berikut (Turban, 2005):
a. Membantu manajer dalam pengambilan keputusan atas masalah semi terstruktur.
b. Memberikan dukungan atas pertimbangan manajer dan bukannya di maksudkan
untuk menggantikan fungsi manajer.
c. Meningkatkan efektivitas keputusan yang di ambil manajer lebih daripada
perbaikan efisiensinya.
d. Kecepatan komputasi. Komputer memungkinkan para pengambil keputusan
untuk melakukan banyak komputasi secara cepat dengan biaya yang rendah.
e. Peningkatan produktivitas. Membangun suatu kelompok pengambil keputusan,
terutama para pakar, bisa sangat mahal. Pendukung terkomputerisasi bisa
mengurangi ukuran kelompok dan memungkinkan para anggotanya untuk
berada di berbagai lokasi yang berbeda-beda (menghemat biaya perjalanan).
Selain itu, produktivitas staf pendukung (misalnya analisis keuangan dan
hukum) bisa di tingkatkan. Produktivitas juga bisa di tingkatkan menggunakan
peralatan optimasi yang menentukan cara terbaik untuk menjalankan sebuah
bisnis.
f. Dukungan kualitas. Komputer bisa meningkatkan kualitas keputusan yang
dibuat. Sebagai contoh, semakin banyak data yang di akses, makin banyak juga
alernatif yang bisa dievaluasi. Analisis resiko bisa di lakukan dengan cepat dan
pandangan dari para pakar (beberapa dari mereka berada di lokasi yang jauh)
bisa dikumpulkan dengan cepat dan dengan biaya yang lebih rendah. Keahlian
bahkan bisa di ambil langsung dari sebuah sistem komputer melalui metode
kecerdasan tiruan. Dengan komputer, para pengambil keputusan bisa melakukan
simulasi yang kompleks, memeriksa banyak scenario yang memungkinkan, dan
menilai berbagai pengaruh secara cepat dan ekonomis. Semua kapabilitas
tersebut mengarah kepada keputusan yang lebih baik.
g. Berdaya saing. Manajemen dan pemberdayaan sumber daya perusahaan.
Tekanan persaingan menyebabkan tugas pengambilan keputusan menjadi sulit.
7
Persaingan di dasarkan tidak hanya pada harga, tetapi juga pada kualitas,
kecepatan, kustomasi produk, dan dukungan pelanggan. Organisasi harus
mampu secara sering dan cepat mengubah mode operasi, merekayasa ulang
proses dan struktur, memberdayakan karyawan, serta berinovasi. Teknologi
pengambilan keputusan bisa menciptakan pemberdayaan yang signifikan dengan
cara memperbolehkan seseorang untuk membuat keputusan yang baik secara
cepat, bahkan jika mereka memiliki pengetahuan yang kurang.
h. Mengatasi keterbatasan kognitif dalam pemrosesan dan penyimpanan. Menurut
Simon (1977), otak manusia memiliki kemampuan yang terbatas untuk
memproses dan menyimpan informasi. Orang-orang kadang sulit mengingat dan
menggunakan sebuah informasi dengan cara yang bebas dari kesalahan.
8
a. Ada beberapa kemampuan manajemen dan bakat manusia yang tidak dapat
dimodelkan, sehingga model yang ada dalam sistem tidak semuanya
mencerminkan persoalan sebenarnya.
b. Sistem Pendukung Keputusan (SPK) terbatas untuk memberikan alternatif dari
pengetahuan yang diberikan kepadanya (pengatahuan dasar serta model dasar)
pada waktu perancangan program tersebut.
c. Proses-proses yang dapat dilakukan oleh Sistem Pendukung Keputusan (SPK)
biasanya tergantung juga pada kemampuan perangkat lunak yang digunakan.
d. Harus selalu diadakan perubahan secara kontinyu untuk menyesuaikan dengan
keadaan lingkungan yang terus berubah agar sistem tersebut selalu up to date.
e. Bagaimanapun juga harus diingat bahwa Sistem Pendukung Keputusan (SPK)
dirancang untuk membantu/mendukung pengambilan keputusan dengan
mengolah informasi dan data yang diperlukan dan bukan untuk mengambil alih
pengambilan keputusan.
9
b. Berdasarkan tingkat dukungannya :
1) Retrieve Information Elements Inilah dukungan terendah yang bisa diberikan
oleh DSS, yakni berupa akses selektif terhadap informasi.
2) Analyze Entire File Dalam tahapan ini, para manajer diberi akses untuk melihat
dan menganalisis file secara lengkap.
3) Prepare Reports from Multiple Files Dukungan seperti ini cenderung
dibutuhkan, mengingat para manajer berhubungan dengan banyak aktivitas
dalam satu momen tertentu.
4) Estimate Decision Consequences Dalam tahapan ini, manajer dimungkinkan
untuk melihat dampak dari setiap keputusan yang mungkin diambil.
5) Propose Decision Dukungan di tahapan ini sedikit lebih maju lagi. Suatu
alternatif keputusan bisa disodorkan ke hadapan manajer untuk
dipertimbangkan.
6) Make Decision Ini adalah jenis dukungan yang sangat diharapkan dari DSS.
Tahapan ini akan memberikan sebuah keputusan yang tinggal menunggu
legitimasi dari manajer untuk dijalankan.
a) Keputusan Terstruktur
Keputusan terstruktur adalah keputusan yangdilakukan secara berulang-ulang dan
bersifat rutin. Informasi yang dibutuhkan spesifik, terjadwal, sempit,
interaktif, realtime, internal, dan detail. Prosedur yang dilakukan untuk
pengambilan keputusan sangat jelas. Keputusan ini terutama dilakukan
padamanajemen tingkat bawah.
b) Keputusan Semiterstruktur
Keputusan semiterstruktur adalah keputusan yang mempunyai sifat yakni sebagian
keputusan dapat ditangani oleh komputer dan yang lain tetap harus dilakukan oleh
10
pengambil keputusan. Informasi yang dibutuhkan folus, spesifik, interaktif,
internal, real time, dan terjadwal.
11
Gambar 2.2 fase pemecahan masalah
Sumber Repelu
Berikut ini terdapat beberapa tahapan sistem pendukung keputusan, terdiri atas:
a. Fase Inteligensi
Intelegensi dalam pengambilan keputusan meliputi scanning (Pemindaian)
lingkungan, entah secara intermiten ataupun terus-menerus. Inteligensi mencakup
berbagai aktivitas yang menekankan identifikasi situasi atau peluang-peluang
masalah.Tahapan dalam fase intelegensi antara lain identifikasi masalas (peluang),
klasifikasi masalah, dan kepemilikan masalah.
b. Fase Desain
Fase desain meliputi penemuan atau mengembangkan dan menganalisis tindakan
yang mungkin untuk dilakukan. Hal ini meliputi pemahaman terhadap masalah dan
menguji solusi yang layak. Tahapan dalam fase intelegensi antara lain memilih
sebuah prinsip pilihan, mengembangkan (menghasilkan) alternatif-alternatif, dan
mengukur hasil akhir.
c. Fase Pilihan
Pilihan merupakan tindakan pengambilan keputusan yang kritis. Fase pilihan
adalah fase di mana dibuat suatu keputusan yang nyata dan diambil suatu komitmen
untuk mengikuti suatu tindakan tertentu. Batas antara fase pilihan dan desain sering
tidak jelas karena aktivitas tertentu dapat dilakukan selama kedua fase tersebut dank
arena orang dapat sering kembali dari aktivitas pilihan ke aktivitas desain.
12
Sebagai contoh, seseorang dapat menghasilkan alternatif baru selagi mengevaluasi
alternatif yang ada. Fase pilihan meliputi pencarian, evaluasi, dan rekomendasi
terhadap suatu solusi yang tepat untuk model. Sebuha solusi untuk sebuah model
adalah sekumpulan nilai spesifik untuk variabel-variabel keputusan dalam suatu
alternatif yang telah dipilih.
d. Fase Implementasi
Pada hakikatnya implementasi suatu solusi yang diusulkan untuk suatu masalah
adalah inisiasi terhadap hal baru, atau pengenalan terhadap perubahan. Definisi
implementasi sedikit rumit karena implementasi merupakan sebuah proses yang
panjang dan melibatkan batasa-batasan yang tidak jelas. Pendek kata, implementasi
berarti membuat suatu solusi yang direkomendasikan bisa bekerja, tidak
memerlukan implementasi suatu sistem komputer.
13
2.11 Komponen Sistem Pendukung Keputusan
Adapun komponen-komponen dari SPK adalah sebagai berikut:
a. Data Management
Termasuk database, yang mengandung data yang relevan untuk berbagai situasi
dan diatur oleh software yang disebut Database Management System (DBMS).
b. Model Management
Melibatkan model finansial, statistikal, management science, atau berbagai model
kualitatif lainnya, sehingga dapat memberikan ke sistem suatu kemampuan analitis,
dan manajemen software yang dibutuhkan.
c. Communication
User dapat berkomunikasi dan memberikan perintah pada DSS melalui subsistem
ini. Ini berarti menyediakan antarmuka.
d. Knowledge Management
Subsistem optional ini dapat mendukung subsistem lain atau bertindak atau
bertindak sebagai komponen yang berdiri sendiri.
Sumber Irpantips
14
2.12 Membangun Konsep dan Elemen Proses Pemecahan Masalah
Perbedaan antara keadaan saat ini dengan keadaan yang diinginkan disebut dengan
kriteria solusi (solution criterion), atau apa yang harus terjadi agar situasi saat ini
berubah menjadi situasi yang diinginkan. Tentu saja, jika situasi saat ini
menunjukkan tingkat kinerja yang lebih tinggi dibandingkan dengan keadaan yang
diinginkan, maka tugas yang harus dilakukan bukanlah menyamakan keadaan saat
ini. Melainkan, tugas yang harus dilakukan adalah menjaga agar situasi saat ini tetap
berada pada tingkatan yang lebih tinggi. Jika kinerja tingkat tinggi dapat
dipertahankan, maka situasi yang diinginkan harus ditingkatkan.
Tanggung jawab manajer adalah mengidentifikasi solusi alternatif, yang selalu ada.
Ini merupakan satu langkah dari proses penyelesaian masalah di mana komputer
tidak terlalu banyak membantu. Manajer biasanya mengandalkan pengalaman
sendiri atau mencari bantuan dari pemroses informasi nonkomputer, seperti input
dari pihak lain baik di dalam maupun di luar perusahaan.
15
karena kurangnya keahlian dalam OLAP. Batasan lingkungan (environmental
constraint) berbentuk tekanan dari berbagai elemen lingkungan yang membatasi
aliran sumber daya dari dan keluar perusahaan. Salah satu contoh adalah
peningkatan suku bunga oleh Federal Reserve Board yang meningkatkan biaya
ekspansi pabrik. Membangun berdasarkan konsep :
a. Memilih Solusi yang Terbaik
Pemilihan solusi yang terbaik dapat dicapai dengan berbagai cara. Herry Mintzberg,
seorang ahli teori manajemen, telah mengidentifikasi tiga pendekatan :
1) Analisis
Evaluasi atas pilihan-pilihan secara sistematis, dengan mempertimbangkan
konsekuensi pilihan-pilihan tersebut pada tujuan organisasi. Salah satu contohnya
adalah pertimbangan yang dilakukan oleh para anggota komite pengawas SIM
untuk memutuskan pendekatan mana yang harus diambil dalam
mengimplementasikan sistem informasi eksekutif.
2) Penilaian
Proses pemikiran yang dilakukan oleh seorang manajer. Sebagai contoh, manajer
produksi menerapkan pengalaman dan intuisi dalam mengevaluasi gambar pabrik
baru yang diusulkan dari model matematika.
3) Penawaran
Negosiasi antara beberapa manajer. Salah satu contoh adalah proses memberi dan
menerima yang berlangsung antara para anggota komite eksekutif mengenai pasar
yang mana yang harus dimasuki selanjutnya. Di sinilah tempat di mana pengaruh
politik dalam perusahaan dapat dilihat dengan jelas.
16
5) Struktur Permasalahan
Masalah terstruktur terdiri atas unsur dan hubungan antara berbagai elemen yang
semuanya dipahami oleh orang yang memecahkan masalah. Masalah tidak
terstruktur merupakan masalah yang tidak memiliki elemen atau hubungan antar
elemen yang dipahami oleh yang memecahkan masalah. Masalah
semiterstruktur merupakan masalah yang terdiri atas beberapa elemen atau
hubungan yang dipahami oleh si pemecah masalah dan beberapa yang tidak dapat
dipahami.
6) Jenis Keputusan
Selain memberikan tahap-tahap pemecahan masalah, Herbert A.Simon juga
menemukan metode untuk mengklasifikasikan keputusan, yaitu :
a) Keputusan terprogram (programmed decision) bersifat “repetitif dan rutin,
dalam hal prosedur tertentu digunakan untuk menanganinya sehingga keputusan
tersebut tidak perlu dianggap de novo (baru) setiap kali terjadi.”
b) Keputusan yang tidak terprogram (nonprogrammed decision) bersifat “baru,
tidak terstruktur, dan penuh konsekuensi. Tidak terdapat metode yang pasti
untuk menangani masalah seperti ini karena masalah tersebut belum pernah
muncul sebelumnya, atau karena sifat dan strukturnya sulit dijelaskan dan
kompleks, atau karena masalah tersebut demikian penting sehingga memerlukan
penanganan khusus.”
17
2.14 Sistem Pendukung Pengambilan Keputusan Kelompok
Berbagai komite, tim proyek, dan satuan tugas yang ada di banyak perusahaan
merupakan contoh pendekatan kelompok terhadap pemecahan masalah. Menyadari
fakta ini, para pengembang sistem telah mengadaptasi DSS ke dalam pemecahan
masalah secara kelompok.
a. Konsep GDSS
Asumsi yang mendasari GDSS adalah komunikasi yang lebih baik memungkinkan
terbuatnya keputusan yang lebih baik. Komunikasi yang lebih baik dicapai dengan
18
menjaga agar diskusi kelompok tetap berfokus pada masalah yang dibicarakan,
sehingga waktu tidak terbuang sia-sia.
Ekstra waktu yang dimiliki dapat digunakan untuk mendiskusikan masalah secara
lebih mendetail, sehingga didapatkan defenisi masalah yang lebih baik atau ektra
waktu yangdimiliki dapat diguakan mengindetifikasi alternatif-alternatif yang
sebelumnya tampak tidak mungkin. Evaluasi alternatif yang lebih banyak akan
meningkatkan kesempatan mendapatkan solusi yang terbaik.
Dua buah fitur GDSS yang unik adalah komunikasi paralel dan anonimitas.
Komunikasi paralel (parallel communication) terjadi ketika semua peserta
memasukkan komentar pada saat yang bersamaan, dan anonimitas (anonimity)
adalah ketika tidak ada yang dapat mengetahui siapa yang memberikan komentar
tertentu. Anonimitas memungkinkan para peserta untuk mengatakan apa yang
mereka pikirkan tanpa takut diejek oleh anggota kelompok yang lain. Selain itu,
19
fitur ini memungkinkan masing-masing ide untuk dievaluasi berdasarkan
kelebihannya dan bukan berdasarkan siapa yang memberikannya.
3) Sesi legislatif
Jika kelompok yang ada terlalu besar untuk suatu ruang keputusan, maka akan
dibutuhkan sesi legislatif. Ukuran yang besar akan membatasi komunikasi.
Kesempatan partisipasi secara rata oleh semua anggota kelompok menjadi
berkurang atau waktu yang tersedia akan berkurang. Salah satu solusi untuk
masalah ini adalah fasilitator memutuskan materi mana yang harus ditampilkan di
layar untuk dilihat seluruh kelompok.
Penting untuk dicatat bahwa DSS tidak memiliki suatu model tertentu yang diterima
atau dipakai di seluruh dunia. Banyak teori DSS yang diimplementasikan, sehingga
terdapat banyak cara untuk mengklasifikasikan DSS.
a. DSS model pasif adalah model DSS yang hanya mengumpulkan data dan
mengorganisirnya dengan efektif, biasanya tidak memberikan suatu keputusan
yang khusus, dan hanya menampilkan datanya. Suatu DSS aktif pada
kenyataannya benar-benar memproses data dan secara eksplisit menunjukkan
beragam solusi berdasarkan pada data tersebut.
20
b. DSS model aktif sebaliknya memproses data dan secara eksplisit menunjukkan
solusi berdasarkan pada data yang diperoleh, walau harus diingat bahwa
intervensi manusia terhadap data tidak dapat dipungkiri lagi. Misalnya, data yang
kotor atau data sampah, pasti akan menghasilkan keluaran yang kotor juga
(garbage in garbage out).
c. Suatu DSS bersifat kooperatif jika data dikumpulkan, dianalisa dan lalu
diberikan kepada manusia yang menolong system untuk merevisi atau
memperbaikinya.
d. Model Driven DSS adalah tipe DSS dimana para pengambil keputusan
menggunakan simulasi statistik atau model-model keuangan untuk
menghasilkan suatu solusi atau strategi tanpa harus intensif mengumpulkan data.
e. Communication Driven DSS adalah suatu tipe DSS yang banyak digabungkan
dengan metode atua aplikasi lain, untuk menghasilkan serangkaian keputusan,
solusi atau strategi.
f. Data Driven DSS menekankan pada pengumpulan data yang kemudian
dimanipulasi agar sesuai dengan kebutuhan pengambil keputusan, dapat berupa
data internal atua eksternal dan memiliki beragam format. Sangat penting bahwa
data dikumpulkan serta digolongkan secara sekuensial, contohnya data
penjualan harian, anggaran operasional dari satu periode ke periode lainnya,
inventori pada tahun sebelumnya, dsb.
g. Document Driven DSS menggunakan beragam dokumen dalam bermacam
bentuk seperti dokumen teks, excel, dan rekaman basis data, untuk menghasilkan
keputusan serta strategi dari manipulasi data.
h. Knowledge Driven DSS adalah tipe DSS yang menggunakan aturan-aturan
tertentu yang disimpan dalam komputer, yang digunakan manusia untuk
menentukan apakah keputusan harus diambil. Misalnya, batasan berhenti pada
perdagangan bursa adalah suatu model knowledge driven DSS.
21
2.16 Contoh Kasus Sistem Pendukung Keputusan dan Penyelesaiannya
Saat sekarang merupakan zaman mobile dimana pekerjaan yang dilakukan serba
berbasis mobile, begitupun juga dengan proses pembelian dan penjualan barang.
Namun karena banyaknya kasus penipuan online, sehingga masyarakat akan
bingung dalam memilih olshop yang terpercaya. Solusi:
Jadi jika terjadi hal seperti ini maka solusi yang pertama dilakukan ialah
menentukan kriteria – kriterianya misalnya :
1) Memiliki komentar produk yang baik dari para pembeli yang telah menerima
barang pesanan.
2) Memiliki banyak followers.
3) Barang yang dijual sesuai dengan gambar yang ditampilkan.
4) Foto bagus dan jernih.
5) Respon penjual
6) Kecepatan pengiriman
Setelah menentukan kriteria – kriteria selanjutnya kriteria tersebut diurutkan mulai
dari yang paling penting hingga tidak terlalu penting. Dari kriteria – kriteria tersebut
dapat diputuskan mana olshop yang bagus dan terpercaya maupun olshop yang
kurang terpercaya bahkan dapat dikategorikan sebagai penipuan.
22
b. Penyeleksian Tenaga Pengajar atau Dosen pada Perguruan Tinggi
Semua perguruan tinggi selalu berupaya meningkatkan mutu atau kualitas internal
secara berkelanjutan sebagai strategi institusi untuk dapat bersaing dengan
perguruan tinggi lain. Institusi sendiri menyadari bahwa untuk memperoleh tujuan
pendidikan dan mempertahankan mutu pendidikan serta menghasilkan output yang
baik memerlukan komitmen, strategi dan metode yang tepat dalam proses
pencapaianya. Salah satu cara untuk meningkatkan mutu dari suatu perguruan
tinggi adalah dengan menyeleksi tenaga pengajar atau dosen, karena kualitas dosen
akan sangat menentukan tinggi rendahnya kualitas suatu perguran tinggi. Solusi :
Jadi hal pertama yang dilakukan ialah mentukan kriteria, misalnya kriteria yang
digunakan untuk proses seleksi adalah IPK (Indeks Prestasi Kumulatif), Nilai TPA
(Tes Potensi Akademik), Nilai TOEFL (Test Of English as a Foreign Language),
Umur, dan Pengalaman mengajar. Untuk menjalankan proses penilaian dan
meminimumkan kendala tersebut maka diperlukan sistem pendukung keputusan
(SPK) guna meningkatkan efektivitas pengambilan keputusan serta mengurangi
subyektivitas dalam proses pengambilan keputusan. SPK biasanya dibangun untuk
mendukung solusi atas suatu masalah atau untuk mengevaluasi suatu peluang.
23
c. Penentuan Prioritas Produk Unggulan Daerah
Produk Unggulan Daerah (PUD) adalah produk unggulan daerah yang memiliki ciri
khas dan keunikan yang tidak dimiliki daerah lain serta berdaya saing handal dan
dapat memberikan peluang kesempatan kerja kepada masyarakat lokal. Produk
unggulan daerah juga berorientasi ramah lingkungan dan berorientasi pada pasar
baik lokal maupun nasional dan regional. Pengembangan produk unggulan dan
pemberdayaan sebagai potensi ekonomi daerah pada era otonomi adalah suatu
pekerjaan yang tidak mudah dilaksanakan, hal tersebut disebabkan karena
pengembangan PUD terkait erat dengan kemauan politik atau kebijakan dari
Pemerintah Daerah.
Solusi : Untuk menetapkan produk unggulan daerah ada kriteria tertentu, sistem
penskala-an terhadap variabel kriteria unggulan. Sistem penskla-an tiap variabel ini
didasarkan pada nilai interval masing-masing kelompok (sub sektor) dengan
kisaran nilai dari 1 sampai 6. Sementara untuk data yang bukan berupa angka,
penskla-an dilakukan dengan sistem strata. Masing-masing kriteria (variabel)
memiliki bobot yang berbeda-beda disesuaikan dengan tingkat sumbangan kriteria
terhadap produk unggulan. Seperti pada pada tabel dibawah :
24
Tabel Nilai dan Bobot Kriteria
Tabel 2.1
d. Pemilihan Laptop
Dewasa ini banyak merek laptop dengan beragam spesifikasi yang dijual dipasaran
membuat pengguna menjadi kesulitan dalam menentukan pilihan yang sesuai
dengan keinginan dan anggaran mereka. Sejalan dengan itu juga penggunaan
komputer juga meningkat, salah satunya adalah penggunaan komputer dalam
memberikan keputusan terbaik pada suatu masalah, dalam hal ini adalah masalah
pemilihan laptop.
Solusi :
Menentukan jenis-jenis kriteria pemilihan laptop. Dalam hal ini, kriteria-kriteria
yang dibutuhkan dalam pemilihan laptop adalah harga, ukuran layar, processor,
memori (kapasitas dan type), harddisc, accessories (Bluetooth dan webcam).
Menentukan ranking setiap alternatif pada setiap kriteria dinilai dengan 1 sampai 5.
Sehingga dapat ditentukan keputusan yang tepat.
25
memiliki kriteria khusus, yaitu: usia, pendidikan, keterampilan, pengetahuan, dan
pengalaman kerja. Kriteria-kriteria tersebut menjadi acuan dalam proses
penyeleksian kelayakan tenaga kerja Indonesia ke luar negeri.
Solusi : Dalam permasalahan ini, proses penyeleksian calon TKI ini membutuhkan
beberapa kriteria, terdapat 4 kriteria yang digunakan usia, pendidikan, psikotes, dan
pengalaman kerja. Kriteria-kriteria ini dipilih berdasarkan kriteria yang memang
telah digunakan oleh Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga. Aktor
calon TKI menyerahkan berkas yang dibutuhkan dalam penyeleksian lalu aktor staf
bagian penempatan login agar dapat berinteraksi dengan sistem untuk memasukkan
data calon TKI, nilai kriteria, melakukan penyeleksian, dan membuat laporan hasil
penyeleksian.
Solusi :
Untuk menentukan lokasi TPA haruslah menentukan kriteria kriteria berikut :
1) Bukan daerah rawan geologi (daerah patahan, daerah rawan longsor, rawan
gempa, dll)
2) Bukan daerah rawan hidrogeologis yaitu daerah dengan kondisi kedalaman air
tanah kurang dari 3 meter, jenis tanah mudah meresapkan air, dekat dengan
sumber air ]
3) Bukan daerah rawan topografis (kemiringan lahan lebih dari 20%)
26
4) Bukan daerah rawan terhadap kegiatan penerbangan di Bandara (jarak minimal
1,5 – 3 km)
5) Bukan daerah/kawasan yang dilindungi. Dari kriteria – kriteria tersebut
diseleksi manakah lokasi yang memenuhi kriteria sehinggi dapat diputuskan
mana lokasi TPA Sampah yang terbaik.
Solusi
Dari permasalahan di atas, maka dibuatlah Sistem Pendukung Keputusan yang
dapat memudahkan para mahasiswa dalam menentukan tempat kost mereka.
Dimana dalam penentuannya ditentukan kriteria-kriteria yaitu :
27
dalam menentukan tempat kost yang layak sesuai dengan keinginan dari mahasiswa
tersebut.
Solusi :
Dalam permasalahan ini, proses penyeleksian calon ketua BEM ini membutuhkan
beberapa kriteria. Dalam penelitian ini kriteria penilaian yang digunakan ada 5
yaitu:
1) Frekuensi mengikuti LDK.
Setiap semester BEM mengadakan Latihan Dasar Kepemimpinan. Mahasiswa yang
mengikuti ini akan mendapatkan sertifikat.
2) Prestasi (IPK)
Prestasi yang dimaksud disini adalah prestasi akademik yang dapat ditunjukan
dengan cara mengumpulkan transkrip nilai.
3) Visi dan Misi
Setiap mahasiswa yang mendaftar harus memiliki visi dan misi yang jelas yang
nantinya akan dipresentasikan didepan dosen untuk dinilai.
4) Prestasi Non Akademik
Prestasi non akademik ini berupa sertifikat Latihan Keterampilan Manajemen
Mahasiswa (LKMM) dan sertifikat dari organisasi yang pernah diikuti.
5) Dukungan Awal
28
Setiap mahasiswa yang mendaftar diwajibkan memiliki dukungan dari mahasiswa
lain dengan cara fotocopy KTM dan melampirkan tanda tangan.
Solusi
Dari permasalahan di atas, penentuan lokasi pembangunan lokasi tower BTS
dapat ditentukan berdasarkan factor-faktor berikut :
1) Range : jarak terhadap pasar (konsumen)
2) Treshold : jumlah penduduk yang dilayani
3) Luas jangkauan pelayanan
4) Kualitas layanan
5) Banyaknya permintaan
6) Pertumbuhan penduduk
7) Perilaku pelanggan
8) Sikap masyarakat
9) Banyaknya gedung tinggi
10) Ketersediaan lahan
11) Ruang udara
12) Estetika lingkungan
13) Berada dalam wilayah jangkauan sel
14) Jarak dengan kegiatan sekitar
29
15) Sesuai dengan perencaan tata ruang
16) Biaya pajak
17) Proses perijinan
18) Terdapat akses jalan
19) Biaya investasi
20) Ketersediaan energi listrik
Setelah menentukan factor factor selanjutnya factor tersebut diurutkan mulai dari
yang paling penting hingga tidak terlalu penting. Dari factor faktor tersebut dapat
diputuskan mana lokasi bts yang terbaik untuk dilakukan pembagunan.
Solusi
Dengan pertimbangan tersebut maka diperlukan suatu sistem yang dapat
mempermudah dan mempercepat proses seleksi dengan berdasarkan pada sistem
pendukung keputusan. Dalam pengambilan keputusan terdapat beberapa kriteria
berikut yaitu :
C1 : IPK
C2 : Beban orang tua
30
C3 : Prestasi non akademik
C4 : Total gaji kedua orang tua
C5 : Biaya PLN/bulan
C6 : Semester
C7 : Keikutsertaan organisasi
Dari kriteria yang ada kemudian diolah dan diurutkan berdasarkan bobot dari tiap
kriteria yang ada sehingga akan mendapatkan hasil.
31
4. Tahap Impelementasi ( Implementat ion Phace )
Tahap ini dilakukan penerapan terhadap rancangan sistem yang telah
dibuat pada tahap perancanagan serta pelaksanaan alternat if t indakan
yang telah dipilih pada tahap pemilihan.Keputusan – keputusan yang
dibuat pada dasarnya dikelompokkan dalam 2 jenis, antara lain ( Herbert
A. Simo n ) :
1. Keputusan Terprogram
Keputusan ini bersifat berulang dan rut in, sedemikian hingga suatu
prosedur pasti telah dibuat menanganinya sehingga keputusan tersebut
tidak perlu diperlakukan de novo (sebagai sesuatu yang baru) t iap kali
terjadi.
2. Keputusan Tak Terprogram
Keputusan ini bersifat baru, tidak terstruktur dan jarang konsekuen.
Tidak ada metode yang past i untuk menangani masalah ini karena belum
ada sebelumnya atau karena sifat dan struktur persisnya tak terlihat atau
rumit atau karena begitu pent ing nya sehingga memerlukan perlakuan
yang sangat khusus.
32
Jangkauan masalah ini berkaitan dengan banyak individu dan hanya dapat
diselesaikan oleh banyak individu pula.
33
yang berbeda dari proses sehingga bisa lebih memprioritaskan upaya yang akan
dilakukan.
c. Tentukan Target
Komitmen dan fokus menjadi dua poin penting, karena akan berpengaruh terhadap
proses yang sedang dilakukan. Perusahaan harus menetapkan target yang
menantang, tapi jangan melewati batas yang akan membebani organisasi dan
menghambat proses perbaikan.
d. Analisis Akar Masalah
Ketika Anda memecahkan masalah, anda harus menganalisis sumber atau akar
masalah itu sendiri. Dengan demikian masalah akan lebih mudah diselesaikan
sampai ke akarnya.
e. Kembangkan Solusi
Informasi hasil analisis akar masalah selanjutnya menjadi pedoman dan pendukung
untuk mengembangkan solusi untuk menyelesaikan masalah tersebut. Solusi yang
ada haruslah sebanyak mungkin dan berasal dari pemikiran semua anggota tim,
karena satu solusi dari satu pemikiran saja tidak akan menjadi pemecah masalah
terbaik.
f. Implementasi Solusi
Untuk dapat mengimplementasikan solusi yang telah disepakati dalam proses
pemecahan masalah, komunikasi menjadi penentu utama, karena ide-ide dan
inovasi dari semua anggota tim masih akan dibutuhkan.
g. Pantau Proses dan Hasilnya
Nah, di atas telah dijelaskan akan kemungkinan terjadinya kesalahan dalam solusi
pemecahan masalah. Untuk mengantisipasi hal itu, sebaiknya tinjau dan modifikasi
solusi tadi agar memberikan hasil sesuai yang diinginkan. Dari sistem tersebut
dapat juga diidentifikasi apakah solusi yang digunakan berasal dari hasil analisis
ataukah hanya ide saja.
h. Standarisasi dan Saling Berbagi Kesuksesan
Jika solusi dan semua proses tadi berhasil memecahkan masalah, maka standar baru
di organisasi, individu maupun perusahaan akan muncul. Tidak sampai sini saja,
evaluasi secara flashback semua proses dan hal yang didapat, dan terapkan kembali
untuk masalah yang akan dihadapi di masa mendatang.
34
2.21 Model DSS
Ketika DSS untuk pertama kalinya dirancang, model ini menghasilkan laporan
khusus dan berkala serta output dari model matematika. Laporan khusus ini
berisikan respons terhadap permintaan ke basis data. Setelah DSS diterapkan
dengan baik, kemampuan yang memungkinkan para pemecah masalah untuk
bekerja sama dalam kelompok ditambahkan ke dalam model tersebut. Penambahan
peranti lunak groupware memungkinkan sistem tersebut untuk berfungsi sebagai
sistem pendukung pengambilan keputusan kelompok (group decision support
system-GDSS). Yang terbaru, kemampuan kecerdasan buatan juga telah
ditambahkan beserta kemampuan untuk terlibat dalam OLAP.
a. Pemodelan Matematika
Model adalah abstraksi dari sesuatu. Model mewakili suatu objek atau aktivitas,
yang disebut entitas (entity). Manajer menggunakan model untuk mewakili
permasalahan yang harus diselesaikan. Objek atau aktivitas yang menyebabkan
masalah disebut dengan entitas.
b. Jenis Model
Salah satu jenis model yang digunakan oleh manajer setiap hari adalah model
naratif (narrative model) yang menggambarkan entitas dengan kata-kata yang
terucap atau tertulis. Pendengar atau pembaca dapat memahami entitas tersebut dari
naratifnya. Semua komunikasi bisnis adalah model naratif, sehingga membuat
model naratif jenis model yang paling populer.
35
3) Model Grafis
Jenis model lain yang terus digunakan adalah model grafis. Model grafis (graphic
model) menggambarkan entitasnya dengan abstraksi garis, simbol, atau bentuk.
Jumlah pemesanan ekonomis (economic order quantity-EOQ) adalah jumlah
optimum penambahan stok yang harus dipesan dari pemasok. EOQ
menyeimbangkan biaya pembelian stok dan biaya untuk menyimpannya hingga
stok tersebut digunakan atau dijual. Model grafis juga digunakan dalam desain
sistem informasi. Kebanyakan perangkat yang digunakan oleh pengembang sistem
bersifat grafis. Diagram relasi entitas, diagram kelas, dan diagram aliran data
merupakan beberapa contoh.
4) Model Matematis
Setiap rumus atau persamaan matematika adalah model matematis (mathematical
model). Kebanyakan model matematika yang digunakan manajer bisnis sama
kompleksnya dengan yang digunakan untuk menghitung EOQ. Biaya penyimpanan
mencakup semua biaya yang terjadi dalam penyimpanan barang, seperti asuransi,
kerusakan, dan kehilangan karena pencurian. Beberapa model matematika
menggunakan ratusan atau bahkan ribuan persamaan. Sebagai contoh, model
perencanaan keuangan yang dirancang Sun Oil Company pada tahun-tahun pertama
penggunaan SIM-nya menggunakan sekitar 2.000 persamaan. Model besar seperti
ini cenderung lamban dan sulit untuk digunakan. Tren yang berlangsung saat ini
adalah penggunaan model yang lebih kecil.
36
Model DSS
Terdapat Database, yang isinya digunakan oleh:
a) Perangkat Lunak Penulisan Laporan menghasilkan laporan periodik maupun
khusus
b) Model Matematika menghasilkan informasi sebagai hasil dari simulasi yang
melibatkan satu atau beberapa komponen
37
3) Mengurutkan berdasar prioritas
4) Mengumpulkan aspek-aspek pendukung
Tujuan OA
a. Mengurangi biaya administratif
b. Pemecahan masalah
c. Pelengkap dan bukan pengganti
Contoh Aplikasi OA
a. Pengolahan kata
b. E-mail
c. Voice mail
d. FAX
5) Kalender elektronik
6) Konferensi audio/video
7) Konferensi komputer
8) Imaging
9) Dekstop publishing
38
Pengolah Kata (Word Processing): Penggunaan alat elektronik yang secara
otomatis melaksanakan banyak tugas yang berkaitandengan penyiapan dokumen
yang tercetak. Electronic Mail (E-mail):Penggunaan jaringan komputer yang
memungkinkan para pemakai mengirim, menyimpan dan menerima pesan-pesan
dengan menggunakan terminak komputer dan alat penyimpanan.Voice Mail:
Pengiriman pesan dengan mengucapkan ke dalam telepon, dan pesan yang telah
terkirim, oleh penerima dapat diambil melalui telepon juga.
39
Sistem Informasi Eksekutif (Executive Information System)
“Orang kaya bukanlah sekedar orang miskin dengan uang yang lebih banyak”.
Seorang pakar EIS Pierre Martineau menyatakan bahwa "Eksekutif bukanlah
sekedar manager tingkat rendah dengan pangkat yang lebih tinggi”.
EKSEKUTIF, Istilah ini digunakan untuk mengidentifikasi manager pada tingkat
atas, hal ini terlihat bahwa pada level ini terjadi perencanaan strategis dan
penetapan kebijakan perusahaan.
Model EIS
Merupakan program pemberi nasihat atau program konsultasi yang berisi
pengetahuan dan pengalaman yang dimasukkan oleh satu atau banyak pakar untuk
dapat dimanfaatkan dalam memecahkan berbagai masalah. Merupakan bagian
dari Artificial Intelegent (AI) atau kecerdasan buatan. Berbeda dengan SPK,
40
Sistem pakar berbasis pengetahuan (knowledge base), terdiri dari :
a. User Interface
b. Knowledge Base
c. Inferensi Engine
d. Development Engine
User Interface
a. Bagaimana cara terbaik komputer untuk dapat berkomunikasi dengan pemakai
b. Penggunaan input & output multimedia saat ini mendapat perhatian dari
pengembang sistem.
c. Memungkinkan pemakai untuk berinteraksi dengan sistem pakar dengan jalan
memasukkan intruksi dan informasi serta menerima informasi dari sistem pakar
itu sendiri
Knowledge Base
a. Data pengetahuan yang menyimpan kepakaran.
b. Menggunakan aturan-aturan untuk mengekspresikan logika masalah dalam
pencapaian pemecahan
c. Menyimpan akumulasi pengetahuan dari masalah tertentu yang akan
diselesaikan, memuat fakta-fakta yang menjelaskan masalah
Inferensi Engine
a. Menggunakan daya pikir dengan penalaran yang serupa dengan manusia
dalam mengelolah knowledge base.
b. Menyediakan kemampuan penalaran yang menafsirkan isi dariknowledge
base berdasar pada urutan tertentu
Development Engine
Penciptaan Sistem Pakar
Pembahasan
System Life Cycle (SLC)
Merupakan konsep pengembangan system informasi yang mengambil analogi
41
siklus kehidupan manusia (lahir, tumbuh berkembang dan wafat).
Tahap Perencanaan
Merencanakan apa akan dibuat saat akan melakukan pengembangan sistem,
langkah :
a. Identifikasi masalah
1) Membuat studi kelayakan mempersiapkan usulan
2) Menyetujui/ menolak
3) Menetapkan pengendalian
b. Definisi masalah
1) Merumuskan masalah
b. Bemberikan batasan-batasan masalah
c. Menentukan tujuan yang akan dicapai
Tahap Analisis
Melakukan analisis untuk menentukan apakah akan merancang sistem yang baru
atau hanya memperbarui sistem yang sudah ada, langkah :
1) Mengumumkan penelitian sistem
2) Mengorganisasi tim proyek
3) Mendefinisikan kebutuhan informasi
4) Mendefinisikan kriteria kinerja sistem
5) Menyiapkan usulan rancangan
6) Konfirmasi rancangan
Tahap Perancangan
Penentuan proses dan data yang diperlukan oleh sistem, langkah :
a. Menyiapkan rancangan sistem secara detail
b. Mengidentifikasi alternatif konfigurasi sistem
c. Mengevaluasi alternatif
d. Memilih konfigurasi yang terbaik
e. Menyiapkan usulan penerapan
f. Menyetujui atau menolak sistem
42
Tahap Penerapan
Merupakan kegiatan untuk memperoleh dan mengintegrasikan sistem sumber
daya fisik dan konseptual untuk menghasilkan suatu sistem yang bekerja dengan
baik, langkah-langkah :
a. Merencanakan penerapan
b. Mengumumkan penerapan
c. Mendapatkan sumber daya perangkat keras
d. Mendapatkan sumber daya perangkat lunak
Tahap Penggunaan
Terdapat 3 langkah penting :
a. Menggunakan sistem
b. Audit sistem
c. Memelihara sistem
d. Memperbaiki kesalahan
e. Menjaga kemuktahiran sistem
f. Meningkatkan kinerja sistem
43
d. Data penyakit
e. Data dari petugas medis
Proses :
1) Data-data tersebut masuk ke pemeliharaan file induk.
2) File-file tersebut didaftarkan ke pendaftaran pasien.
3) Data pasien tersebut masuk kebagian pembayaran dan melakukan transaksi
administrasi, dan bukti pembayaran tersebut dibawa oleh pasien.
4) Data persediaan obat dan daftar persedian obat obat masuk kedalam file
Apotek dan dibawa ke file Perawatan paisen. Data kamar masuk ke dalam data
perawatan pasien dan ditangani oleh petugas medis dan petugas medis
mendata keluhan pasien dan diagnosa pasien dan petugas medis lalu masuk ke
dalam data transaksi.
e. Dari data-data petugas medis, data kamar, data perawatan dan pelayanan, data
pindah kamar yang dicatat oleh petugas medis seperti data pilih kamar pasien,
data kamar pasien, data pelayanan & pelayanan pasien, data pindah kamar
pasien, data keluhan pasien dan data diagnosa pasien dimasukkan ke data
perawatan pasien lalu,
f. Data-data tersebut dibuatkan laporan data transaksi pasien, laporan data pasien,
laporan keuangan pasien, laporan penyakit pasien, laporan persediaan obat
pasien dan laporan kematian pasien masuk ke dalam file pembuatan laporan.
g. Di pembuatan laporan, laporan data pasien dibawa ke Kabag rawat inap
menghasilkan laporan penyakit, laporan kematian, laporan keuangan, dan
laporan persediaan obat.
44
Manajemen Sumber Daya Informasi Kondisi
1) Kesadaran bahwa kompetitrif dapat dicapai melalui sumber daya informasi
2) Kesadaran bahwa jasa informasi misalnya suatu area fungsional
3) Kesadaran bahwa CIO adalah eksekutif puncak
4) Perhatian pada Sumber Daya Manusia perusahaan saat membuat
perencanaan strategis
5) Rencana strategis formula untuk Sumber Daya Informasi
6) Mendorong dan Mengelola End User
Komponen IRM :
a. Lingkungan perusahaan
b. Eksekutif perusahaan misalnya manajer, anggota dan sebagainya
c. Bidang Fungsional misalnya End User
d. Sumber-Daya Informasi
e. Pemakai
Proses Hybrid
Cara kerja sistem ini data dimasukkan langsung pada saat transaksi terjadi.
Aplikasi sistem ini banyak digunakan pada perusahaan yang bekerja online
sepenuhnya,misalnya perbankan, perusahaan travel dan sebagainya.
Perkembangan perusahaan menggunakan TPS
a. Basis data yang ada dapat digabungkan
b. Digunakan untuk membuat laporan-laporan bagi manusia disemua level
45
(maksudnya disemua kalangan)
Mc, Leod mengatakan bahwa jenis SIM yang kedua adalah berbentuk model
matematis. Ada 3 model matematis yang ditawarkan, antara lain :
1. Model statis dan Dinamis
2. Model Probabilistik atau Deterministik
3. Model Optimasi atau Suboptimasi.
46
Kerugian Pemakaian model ini :
1. Tidak semua pemakai mudah untuk memahami sebuah modelyang dibuat.
2. Untuk membuat sebuah model, diperlukan tingkat pengetahuan matematika
yang cukup tinggi.
47
𝑿𝑖𝑗
𝑗𝑖𝑘𝑎 𝑗 𝑎𝑡𝑡𝑟𝑖𝑏𝑢𝑡 𝑘𝑒𝑢𝑛𝑡𝑢𝑛𝑔𝑎𝑛 (𝑏𝑒𝑛𝑒𝑓𝑖𝑡)
𝑴𝒂𝒙 𝑿𝑖𝑗
𝒓𝑖𝑗 =
𝑴𝒊𝒏 𝑿𝑖𝑗
𝑗𝑖𝑘𝑎 𝑗 𝑎𝑡𝑡𝑟𝑖𝑏𝑢𝑡 𝑏𝑖𝑎𝑦𝑎 (𝑐𝑜𝑠𝑡)
{ 𝑿 𝑖𝑗
Keterangan:
Max 𝑋𝑖𝑗 = Nilai terbesar dari setiap kriteria i.
Min 𝑋𝑖𝑗 = Nilai terkecil dari setiap kriteria i.
𝑋𝑖𝑗 = Nilai atribut yang dimiliki dari setiap kriteria.
Benefit = Jika nilai terbesar adalah yang terbaik.
Cost = Jika nilai terkecil adalah yang terbaik.
Dimana rij adalah rating kinerja ternormalisasi dari alternatif Ai pada atribut Cij
i=1,2,…,n. Nilai preferensi untuk setiap alternatif (V i) di berikan sebagai:
𝑉1 = ∑ 𝑊𝑗 𝑅𝑖𝑗
𝑗=1
Keterangan:
Vi = Rangking untuk setiap alternatif.
Wj = Nilai bobot rangking (dari setiap kriteria).
rij = Nilai rating kinerja ternormalisasi.
Nilai Vi yang lebih besar mengidentifikasikan bahwa alternatif Ai lebih terpilih.
Nilai Vi yang lebih besar mengindikasikan bahwa alternatif (Ai) lebih terpilih.
Berikut ini adalah tahapan-tahapan menggunakan metode SAW:
a. Menentukan kriteria-kriteria yang akan dijadikan acuan dalam pengambilan
keputusan, yaitu Ci.
b. Menentukan rating kecocokan setiap alternatif pada setiap kriteria.
c. Membuat matriks keputusan berdasarkan kriteria (C1), kemudian melakukan
normalisasi matriks berdasarkan persamaan yang disesuaikan dengan jenis
atribut sehingga diperoleh matriks ternormalisasi R.
48
d. Hasil akhir diperoleh dari proses perankingan yaitu penjumlahan dari perkalian
matriks ternormalisasi R dengan bobot vektor sehingga diperoleh nilai terbesar
yang dipilih sebagai alternatif terbaik (A1) sebagai solusi.
49
2.23.1 Analisa Permasalahan
Dalam menentukan kadidat untuk disertakan dalam lomba kompetensi siswa bisa
digunakan sistem yang dapat membantu dalam menentukan keputusan yang
optimal. Untuk mempermudah dan mempercepat kinerja guru dan staf yang
bertugas, terlebih lagi untuk panitia dari sekolah yang harus menentukan calon
perseta yang pantas untuk mengikuti lomba kompetensi siswa. Untuk mendapatkan
calon peserta lomba kompetensi tersebut maka harus di tentukan krikteria-
krikterianya terlebih dahulu. Krikteria yang diterapkan dalam studi kasus ini adalah
Peringkat Rangking, Nilai Rata-rata Pemerograman Visual Basic, Nilai Rata-rata
Pemerograman Java, Nilai Rata-rata Pemerograman WEB, dan nilai Rata-rata
Kepribadian. Dalam penentuan peserta lomba kopetensi dengan menggunakan
metode Simple Additive Weighting dibutuhkan krikteria-kerikteria dan bobot agar
dapat di perhitungkan, shingga didapatkanya calon peserta yang bagus.
50
Gambar 2.10 Bilangan Fuzzy Untuk Bobot
Keterangan :
SR = Sangat Rendah;
R = Rendah;
C = Cukup;
T = Tinggi;
ST = Sangat Tinggi.
Dari gambar 1 diatas, bilangan–bilangan fuzzy dapat dikonversikan kebilangan
crisp untuk lebih jelas data bobot dibentuk dalam tabel dibawah ini:
Rendah 0,25
Cukup 0,5
Tinggi 0,75
Tabel 2.2
Berdasarkan setiap data yang akan diperhitungkan, yang memiliki nilai kriteria
dengan bobot yang berbeda berdasarkan ketentuan yang telah ditentukan. Sehingga
data-data tersebut akan mudah diperhitungkan dengan perhitungan SAW, dengan
begitu bisa ditentukan hasil dari nilai masing masing data, kriteria dan ranting
51
kecocokan setiap alternatif pada setiap kriteria yang telah ditentukan, selanjutnya
dilakukan penjabaran bobot setiap kriteria yang telah dikonversikan dengan
bilangan Simple Additive Weighting. Pengambilan keputusan berdasarkan nilai
terbesar dari urutan 1 sampai dengan 5 yang merupakan hasil keputusan akhir
peserta lomba.
Tabel Kriteria
Kode Kriteria
C1 Peringkat Rangking
Tabel 2.3
52
Tabel Peningkatan Rangking
Tabel 2.4
Nilai Rata-rata
Pemerograman Visual Keterangan Bobot
Basic (C2)
Tabel 2.5
53
Tabel Nilai Rata-rata Pemerograman Java
Nilai Rata-rata
Keterangan Bobot
Pemerograman Java (C3)
Nilai Rata-rata
Keterangan Bobot
Pemerograman WEB (C4)
54
Tabel Nilai Rata-rata Kepribadian
Tabel 2.8
Nilai Rata-rata Kepribadian
Selanjutnya adalah membuat matriks keputusan berdasarkan kriteria (Ci), dan
melakukan normalisasi matriks berdasarkan persamaan yang disesuaikan dengan
jenis atribut (atribut keuntungan ataupun atribut biaya) sehingga diperoleh matriks
ternormalisasi R.
Contoh hasil pendataan dari calon peserta lomba. Dimana data-data yang
dimasukan sesuai dengan data yang sebenarnya dan sesuai dengan kriteria yang
sudah ditentukan melalui proses perhitungan.
Nama
NISN (C21) (C2) (C3) (C4) (C5)
Siswa
8273 Maulana 1 95 93 97 98
1402 Nana 2 93 90 95 74
3689 Fatimah 3 90 70 98 97
8837 Nurhayati 4 90 89 94 94
55
7383 Leha 5 75 87 92 91
Tabel 2.9
Nama
NISN (C21) (C2) (C3) (C4) (C5)
Siswa
8273 Maulana 1,00 1,00 1,00 1,00 1,00
1402 Nana 1,00 1,00 1,00 1,00 0,75
3689 Fatimah 0,75 1,00 0,75 1,00 1,00
8837 Nurhayati 0,75 1,00 1,00 1,00 1,00
7383 Leha 0,5 0,75 1,00 1,00 1,00
Tabel 2.10
Berdasarkan pada tabel 3.8 diatas, dapat dibentuk matriks keputusan X dengan
data tersebut:
1 1 1 1 1
1 1 1 1 0,75
𝑅 = 0,75 1 0,75 1 1
0,75 1 1 1 1
( 0,5 0,75 1 1 1 )
Keterangan :
Max Xij = Nilai terbesar dari setiap kriteria i.
Min Xij = Nilai terkecil dari setiap kriteria i.
Xij = Nilai atribut yang dimiliki dari setiap kriteria.
Benefit = Jika nilai terbesar adalah yang terbaik.
Cost = Jika nilai terkecil adalah yang terbaik.
56
rij = Nilai rating kinerja ternormalisasi
57
0,75 0,75
R33 = = = 0,75
max(1; 1; 0,75; 1; 1) 1
1 1
R34 = = =1
max(1; 1; 1; 1; 1) 1
1 1
R35 = = =1
max(1; 0,75; 1; 1; 1) 1
d. Nilai Rata-rata Pemerograman WEB (C4)
0,75 0,75
R41 = = = 0,75
max(1; 1; 0,75; 0,75; 0,5) 1
1 1
R42 = = =1
max(1; 1; 1; 1; 0,75) 1
1 1
R43 = = =1
max(1; 1; 0,75; 1; 1) 1
1 1
R44 = = =1
max(1; 1; 1; 1; 1) 1
1 1
R45 = = =1
max(1; 0,75; 1; 1; 1) 1
58
Hasil Normalisasi:
1 1 1 1 1
1 1 1 1 0,75
𝑅 = 0,75 1 0,75 1 1
0,75 1 1 1 1
( 0,5 0,75 1 1 1 )
3. Untuk mencari nilai prefensi dari setiap alternatif adalah dengan cara
menjumlahkan hasil kali antara matriks ternormalisasi dengan nilai bobot.
Berikut ini merupakan persamaan untuk mencari nilai preferensi dari setiap
alternatif yang telah ditentukan.
Keterangan:
Vi = Rangking untuk setiap alternatif.
Wj = Nilai bobot rangking (dari setiap kriteria).
rij = Nilai ratingkinerja ternormalisasi.
Berikut ini merupakan perhitungan nilai preferensi dari setiap alternatif yang telah
ditentukan. Proses perangkingan dengan menggunakan bobot yang telah diberikan
oleh pengambil keputusan:
Bobot Kriteria
59
Nilai Rata-rata Pemerograman WEB 0,5
Maka:
W= [ 0,75 0,5 0,5 0,5 0,25 ]
Hasil yang diperoleh sebagai berikut:
V1 = (0.75 * 1) + (0.5 * 1) + (0.5 * 1) + (0.5 * 1) + (0.25 * 1)
= (0.75 + 0.5 + 0.5 + 0.5 + 0.25)
= 2.5
V2 = (0.75 * 1) + (0.5 * 1) + (0.5 * 1) + (0.5 * 1) + (0.25 * 0.75)
= (0.75 + 0.5 + 0.5 + 0.5 + 0.1875)
= 2.4375
V3 = (0.75 * 0.75) + (0.5 * 1) + (0.5 * 0,75) + (0.5 * 1) + (0.25 * 1)
= (0.5625 + 0.5 + 0,375 + 0.5 + 0.25)
= 2,1875
V4 = (0.75 * 0.75) + (0.5 * 1) + (0.5 * 1) + (0.5 * 1) + (0.25 * 1)
= (0.5625 + 0.5 + 0.5 + 0.5 + 0.25)
= 2,3125
V5 = (0.75 * 0.5) + (0.5 * 0,75) + (0.5 * 1) + (0.5 * 1) + (0.25 * 1)
= (0.375 + 0,375 + 0.5 + 0.5 + 0.25)
= 1,5
Sehingga dapat dilihat hasil perangkingan setiap siswa dibawah ini:
60
7383 V5 Leha 1,5
Tabel 2.12
Dari pengertian diatas, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa sistem pakar adalah
suatu aplikasi dari kecerdasan tiruan yang dapat menyelesaikan masalah dalam
bidang tertentu dan dapat bertindak sebagai penasehat seperti seorang pakar dimana
solusi atau jalan keluar yang dihasilkan sistem pakar berkualitas seperti seorang
pakar. Jadi sistem pakar : kepakaran ditransfer dari seorang pakar (atau sumber
kepakaran yang lain) ke komputer, pengetahuan yang ada disimpan dalam
komputer, dan pengguna dapat berkonsultasi pada komputer itu untuk suatu
nasehat, lalu komputer dapat mengambil inferensi (menyimpulkan, mendeduksi,
dan lain-lain) seperti layaknya seorang pakar, kemudian menjelaskannya ke
61
pengguna tersebut, bila perlu dengan alasan-alasannya. Sistem Pakar terkadang
lebih baik unjuk kerjanya dari pada seorang pakar manusia. Dengan sistem pakar,
orang awam pun dapat menyelesaikan masalah yang cukup rumit yang sebenarnya
hanya dapat diselesaikan dengan bantuan para ahli. Bagi para ahli, sistem pakar
juga akan membantu aktivitasnya sebagai asisten yang sangat berpengalaman.
Sistem pakar dikembangkan pertama kali oleh komunitas AI (Artificial
Intelligence) tahun 1960-an. Sistem pakar yang pertama adalah General Purpose
Problem Solver (GPS) yang dikembangkan oleh Newel Simon.
Sumber Fairuszelsaid
Expert System atau sistem pakar dikembangkan pada pertengahan tahun 1960-an
oleh Artificial Intelligence Corporation. Periode penelitian artificial intelligence ini
didominasi oleh suatu keyakinan bahwa nalar yang digabungkan dengan komputer
canggih akan menghasilkan prestasi pakar atau manusia super. Suatu usaha kearah
ini adalah General Purpose Problem-Solver (GPS). GPS yang berupa sebuah
prosedur yang dikembangkan Allen Newell, John Cliff Show dan Herbert
Alexander Simon dari Logic Theorist, merupakan sebuah percobaan untuk
menciptakan mesin yang cerdas. GPS sendiri merupakan sebuah Predecessor
menuju Expert System (ES). GPS berusaha untuk menyusun langkah – langkah
yang dibutuhkan untuk mengubah situasi awal menjadi state tujuan yang telah
ditentukan sebelumnya.
62
Pada pertengahan tahun 1960-an, terjadi pergantian dari program serba bisa yang
biasa dikenal bernama General-purpose ke program yang spesialis yang bernama
Special-purpose dengan dikembangkannya DENDRAL oleh E.Feigenbaum dari
Universitas Stanford dan kemudian diikuti oleh MYCIN. Problem yang kompleks
membutuhkan pengetahuan yang banyak sekali tentang area problem. Pada
tertengan tahun 1970-an, beberapa sistem pakar mulai muncul, sebuah pengetahuan
kunci yang dipelajari saat itu adalah kekuatan dari sistem pakar berasal dari
pengetahuan spesifik yang dimilikinya bukan dari formalism khusus dan pola
penarikan kesimpulan yang digunakan. Awal 1980-an teknologi Sistem pakar yang
mula – mula dibatasi oleh suasana akademis mulai muncul sebagai aplikasi
komersial, khususnya XCON, XSEL yang dikembangkan dari R-1 oleh Digital
Equipment Corp dan CATS-1 yang dikembangkan oleh General Electric. Sistem
Pakar untuk untuk melakukan diagnosis pertama dibuat oleh Bruce Buchanan dan
Edward Shortliffe di Stanford University. Sistem ini diberinama MYCIN. MYCIN
merupakan program interaktif yang melakukan diagnosis penyakit miningitis dan
infeksi bacremia serta memberikan rekomendasi terapi antimikrobia. MYCIN
mampu memberikan penjelasan atas penalarannya secara detail. Dalam uji coba,
dia mampu menunjukkan kemampuan seperti seorang spesialis. Meskipun MYCIN
tidak pernah digunakan secara rutin oleh dokter, MYCIN merupakan referensi yang
bagus dalam penelitian kecerdasan buatan yang lain.
1. Orang awam yang bukan pakar untuk meningkatkan kemampuan mereka dalam
memecahkan masalah.
2. Pakar sebagai asisten yang berpengetahuan.
3. Memperbanyak atau menyebarkan sumber pengetahuan yang semakin langka.
63
3. Seorang pakar akan pensiun atau pergi.
4. Menghadirkan / menggunakan jasa seorang pakar memerlukan biaya yang
mahal.
5. Kepakaran dibutuhkan juga pada lingkungan yang tidak bersahabat (hostile
environtment)
Bentuk SP :
1) Berdiri sendiri. Sistem bentuk ini merupakan s/w yang berdiri sendiri tidak
tergabung dengan s/w lain.
2) Tergabung. Sitem ini merupakan bagian program yang terkandung di dalam
suatu algoritma (konvesional)
3) Menghubungkan ke s/w lain. Bentuk ini biasanya merupakan SP yang
menghubungkan ke suatu paket program tertentu .
4) Sistem mengabdi. Sistem ini merupakan bagian dari komputer khusus yang
digabungkan dengan suatu fungsi tertentu
64
2. Ahli / Pakar
Seorang ahli adalah seseorang yang mampu menjelaskan suatu tanggapan,
mempelajari hal-hal baru seputar topic permasalahan, menyusun kembali
pengetahuan jika dipandang perlu, memecahkan masalah dengan cepat dan tepat.
3. Pengalihan Keahlian
Tujuan dari sistem pakar adalah untuk mentransfer keahlian dari seorang pakar ke
dalam komputer kemudian ke masyarakat. Proses ini meliputi 4 kegiatan, yaitu
perolehan pengetahuan (dari para ahli atau sumber-sumber lainnya), representasi
pengetahuan ke komputer, kesimpulan dari pengetahuan dan pengalihan
pengetahuan ke pengguna.
4. Mengambil Keputusan
Hal yang unik dari sistem pakar adalah kemampuan untuk menjelaskan dimana
keahlian tersimpan dalam basis pengetahuan. Kemampuan komputer untuk
mengambil kesimpulan dilakukan oleh komponen yang dikenal dengan mesin
inferensi yaitu meliputi prosedur tentang pemecahan masalah.
5. Aturan
Sistem pakar yang dibuat merupakan sistem yang berdasarkan pada aturan-aturan
dimana program disimpan dalam bentuk aturan-aturan sebagai prosedur pemecahan
masalah. Aturan tersebut biasanya berbentuk IF – THEN.
Sumber Fairuzelsaid
65
2.28 Kategori Masalah Sistem Pakar
Masalah – masalah yang dapat diselesaikan dengan sistem pakar, diantaranya:
1. Interpretasi – membuat kesimpulan atau deskripsi dari sekumpulan data
mentah.
2. Prediksi – memproyeksikan akibat – akibat yang dimungkinkan dari situasi –
situasi tertentu.
3. Diagnosis – menentukan penyebab malfungsi dalam situasi kompleks yang
didasarkan pada gejala – gejala yang teramati.
4. Desain – menentukan konfigurasi komponen – komponen sistem yang cocok
dengan tujuan – tujuan kinerja tertentu yang memenuhi kendala – kendala
tertentu.
5. Perencanaan – merencanakan serangkaian tindakan yang akan dapat mencapai
sejumlah tujuan dengan kondisi awal tertentu.
6. Debugging dan Repair – menentukan dan menginterpretasikan cara – cara untuk
mengatasi malfungsi.
7. Intruksi – mendeteksi dan mengoreksi defisiensi dalam pemahaman domain
subyek.
8. Pengendalian – mengatur tingkah laku suatu environment yang kompleks.
9. Selection – mengidentifikasi pilihan terbaik dari sekumpulan (list)
kemungkinan.
10. Simulation – permodelan interaksi antara komponen – komponen sistem.
11. Monitoring – membandingkan hasil pengamatan dengan kondisi yang
diharapkan.
66
Perekayasa pengetahuan adalah orang yang membantu pakar dalam menyusun area
permasalahan dengan menginterpretasikan dan mengintegrasikan jawaban-jawaban
pakar atas pertanyaan yang diajukan, menggambarkan analogi, mengajukan counter
example dan menerangkan kesulitan-kesulitan konseptual.
3) Pemakai
a) Pemakai Awam. Dalam hal ini sistem pakar bertindak sebagai konsultan untuk
memberikan saran dan solusi kepada pemakai.
b) Pelajar yang ingin belajar. Sistem pakar bertindak sebagai instruktur.
c) Pembuat sistem pakar. Sistem pakar sebagai partner dalam pengembangan
basis pengetahuan.
d) Pakar. Sistem pakar bertindak sebagai mitra kerja/asisten.
67
4) Mampu beroperasi dalam lingkungan yang berbahaya.
5) Memiliki kemampuan untuk bekerja dengan informasi yang tidak lengkap dan
mengandung ketidakpastian. Pengguna bisa merespon dengan jawaban ‘tidak
tahu’ atau ‘tidak yakin’ pada satu atau lebih pertanyaan selama konsultasi dan
sistem pakar tetap akan memberikan jawaban.
68
b. Logika
Penerapan logika pada kode-kode program dimungkinkan dalam tingkatan yang
cukup rumit sekalipun. Hal serupa apabila dibebankan kepada manusia, maka akan
membutuhkan waktu yang lama dengan kemungkinan kesalahan analisa dan faktor-
faktor kelemahan manusiawi lainnya yang cenderung tinggi. Sistem pakar
memberikan hasil dalam waktu yang cepat melalui penalaran yang terstruktur.
c. Waktu
Cepatnya hasil analisa dikeluarkan oleh suatu aplikasi sistem cerdas membuat para
pengambil keputusan memiliki waktu yang banyak untuk mengevaluasi hasil
keluaran sistem tersebut. Hal ini tentunya cukup membantu mempercepat kerja
manajer khusunya dan perusahaan umumnya.
d. Konsisten.
Keputusan yang dihasilkan akan lebih konsisten dan terarah, mengingat bahwa
algoritma yang digunakan dalam pengeksekusian data adalah tetap dan konsisten.
2.31 Kelemahan SP
1. Biaya yang diperlukan untuk membuat dan memeliharanya sangat mahal
2. Sulit dikembangkan. Hal ini erat kaitannya dengan ketersediaan pakar dalam
bidangnya. Sistem pakar hanya dapat menangani pengetahuan yang konsisten.
Sistem pakar dirancang dengan aturan-aturan yang hasilnya sudah pasti dan
konsisten sesuai dengan alur di diagram pohonnya. Untuk pengetahuan yang cepat
berubah-rubah dari waktu ke waktu, maka knowledge base di sistem pakar harus
selalu diubah, yang tentu cukup merepotkan.
3. System pakar tidak 100% bernilai benar. Sistem pakar tidak dapat menangani hal
yang bersifat judgement (Pertimbangan atau intuisi). Sistem pakar memberikan
hasil yang pasti, sehingga keputusan akhir pengambilan keputusan jika melibatkan
kebijaksaaan dan institusi masih tetap di tangan manajemen.
69
b) Terkait / Tergabung.
Dalam bentuk ini sistem pakar hanya merupakan bagian dari program yang lebih
besar. Program tersebut biasanya menggunakan teknik algoritma konvensional tapi
bisa mengakses sistem pakar yang ditempatkan sebagai subrutin, yang bisa
dimanfaatkan setiap kali dibutuhkan.
c) Terhubung.
Merupakan sistem pakar yang berhubungan dengan software lain, misalnya :
spreadsheet, DBMS, program grafik. Pada saat proses inferensi, sistem pakar bisa
mengakses data dalam spreadsheet atau DBMS atau program grafik bisa dipanggil
untuk menayangkan output visual.
d) Sistem Mengabdi.
Merupakan bagian dari komputer khusus yang diabdikan kepada fungsi tunggal.
Sistem tersebut bisa membantu analisa data radar dalam pesawat tempur atau
membuat keputusan intelejen tentang bagaimana memodifikasi pembangunan
kimiawi, dan lain-lain.
70
2.34 Komponen atau Bagian Utama Sistem Pakar
Jeffrey D Ullman (1999) membagi komponen atau bagian sistem pakar dalam
beberapa bagiann yaitu:
a. User Interface (Antarmuka Pemakai)
Antarmuka pemakai, memungkinkan pemakai untuk berinteraksi dengan expert
system. User interface digunakan manajer untuk meng-enter instruksi dan informasi
ke dalam sistem pakar dan menerima informasi dari sistem pakar.
a. Input Sistem Pakar
User interface dirancang untuk mempermudah dialog dua arah antara sistem dan
pemakai dengan menmpilkanteknik tanya jawab dan pengisian formulir kemudian
muncul bahasa perintah dan menu elektronik dan sistem manajemen data base.
b. Output Sistem pakar
Sistem pakar dirancang untuk menyarankan pemecahan.
c. Knowledge Base (basis pengetahuan) Knowledge Base berisi pengetahuan-
pengetahuan (pengetahuan gabungan) dalam memahami, merumuskan, dan
penyelesaian masalah. Knowledge Base adalah bagian dari sistem pakar yang berisi
domain pengetahuan. Knowledge base terdiri dari fakta yang menggambarkan area
problem atau problem domain dan juga teknik penyajian yang menggunakan fakta
sesuai logika. Domain pengetahuan seorang pakar pada dasarnya adalah spesifik
terhadap domain masalah.
d. Inference Engine (mesin inferensi) Inference engine bertugas untuk menganalisis
pengetahuan, memberikan kemampuan penalaran dan menarik kesimpulan
berdasarkan knowledge base.
e. Development Engine Komponen yang digunakan untuk mengolah sistem pakar,
terdiri dari bahasa pemrograman. Semua Sistem Pakar terdiri dari sebuah alat
penghubung (input dan output), suatu database, suatu dasar pengetahuan, dan suatu
mekanisme kesimpulan. Lebih dari itu, pengembangan Sistem Pakar pada
umumnya berproses melalui beberapa tahap yang mencakup pemilihan masalah,
didapatnya pengetahuan, penyajian pengetahuan, programming, evaluasi dan
pengujian. Bagian dari Sistem Pakar yang menarik adalah kemampuan perangkat
lunak untuk meninjau ulang suatu konsultasi dan menyediakan suatu penjelasan
71
kepada pemakai bagaimana caranya memperoleh kesimpulan. Fungsi penjelasan
yang sangat utama adalah suatu catatan yang menyangkut proses pemikiran yang
digunakan oleh tenaga ahli untuk memecahkan masalah itu. Sistem Pakar
menyediakan suatu pemahaman yang lebih baik bagaimana kesimpulan dicapai
sehingga kepercayaan pemakai akan lebih besar dalam mengambil kesimpulan
menggunakan Sistem Pakar. Akumulasi fakta akan diperkenalkan ketika suatu
penjelasan diminta. Biasanya penjelasan yang diminta yaitu bagian dari perangkat
lunak atau bagian luar dari pengembangan.
72
2.35 Metode Sistem Pakar
Cara kerja sistem pakar :
1. Sistem Pakar mempunyai model dari pengetahuan manusia yang digunakannya
yang mana dimodel dan ditampilkan dalam bentuk yang dapat diproses oleh
komputer, biasa disebut knowledge base. Dua cara untuk memodelkan keahlian dan
pengetahuan seseorang yaitu dengan:
a. Dasar aturan (rule base) : sebuah program intelegensia semua yang mempunyai
pernyataan berbentuk if-then atau aturan yang terhubung dan berulang dalam
jumlah yang besar sebagai dasar pengetahuan dalam sistem
b. Knowledge frames : sebuah metode untuk mengorganisasikan pengetahuan dari
sistem pakar kedalam potongan besar, hubungannya berdasarkan karakteristik yang
diberikan yang ditentukan oleh pengguna
2. Sistem Pakar juga mempunyai lingkup pemrograman yang disebut AI Shell.
3. Sistem pakar juga mempunyai strategi untuk mencari data ke dalam rule
base yang ada biasa disebut Inference engine. Dua strategi yang umum dipakai
yaitu :
a. Forward Chaining : strategi pencarian yang dimulai dari informasi yang
dimasukkan oleh pengguna dan dicari dalam rule base yang ada hingga sampai
pada kesimpulan. Contoh: jika A, jika B, maka C
b. Backward Chaining : Strategi pencarian yang bertindak seperti pemecah masalah
yang dimulai dengan hipotesis, pencarian informasi hingga hipotesis tersebut
terbukti maupun tidak. Contoh: jika c, jika b, maka a
73
c) Terhubung.
Merupakan sistem pakar yang berhubungan dengan software lain, misalnya :
spreadsheet, DBMS, program grafik. Pada saat proses inferensi, sistem pakar bisa
mengakses data dalam spreadsheet atau DBMS atau program grafik bisa dipanggil
untuk menayangkan output visual.
d) Sistem Mengabdi.
Merupakan bagian dari komputer khusus yang diabdikan kepada fungsi tunggal.
Sistem tersebut bisa membantu analisa data radar dalam pesawat tempur atau
membuat keputusan intelejen tentang bagaimana memodifikasi pembangunan
kimiawi, dan lain-lain.
Sistem pakar terdiri dari dua bagian pokok, yaitu: lingkungan pengembangan
(development environment) dan lingkungan konsultasi (consultation environment).
Lingkungan pengembangan digunakan sebagai pembangun sistem pakar baik dari
segi pembangunan komponen maupun basis pengetahuan. Lingkungan konsultasi
digunakan oleh seseorang yang bukan ahli untuk berkonsultasi (Kusumadewi,
2003:113-115).
74
Gambar 2.15 Struktur sistem pakar
75
ada dalam basis pengetahuan dan dalam workplace, dan untuk memformulasikan
kesimpulan.
e. Workplace/Blackboard
Workplace merupakan area dari sekumpulan memori kerja (working memory),
digunakan untuk merekam kejadian yang sedang berlangsung termasuk keputusan
sementara.
f. Fasilitas Penjelasan
Fasilitas penjelasan adalah komponen tambahan yang akan meningkatkan
kemampuan sistem pakar, digunakan untuk melacak respon dan memberikan
penjelasan tentang kelakuan sistem pakar secara interaktif melalui pertanyaan.
g. Perbaikan Pengetahuan
Pakar memiliki kemampuan untuk menganalisis dan meningkatkan kinerjanya serta
kemampuan untuk belajar dari kinerjanya. Kemampuan tersebut adalah penting
dalam pembelajaran terkomputerisasi, sehingga program akan mampu
menganalisis penyebab kesuksesan dan kegagalan yang dialaminya dan juga
mengevaluasi apakah pengetahuan-pengetahuan yang ada masih cocok untuk
digunakan di masa mendatang.
76
2.39 Contoh Kasus Sistem Pakar
Sistem pakar :
Digunakan untuk konsultasi.
Sistem pakar selalu tersedia di organisasi, sedang pakar belum tentu selalu berada
di tempat. Misal suatu keputusan harus diambil oleh manajer yang pakar dalam
suatu bidang, karena manajer ini pergi dan tidak berada di kantor, maka keputusan
yang harus diambil tertunda.
Sistem pakar dapat menyimpan dan mengingat pengetahuan yang sangat tidak
terbatas dan tidak kenal lelah. Oleh karena itu pekerjaan dokter akan sangat terbantu
sekali dengan SP yang diisi dengan sejumlah pengetahuan (misal semua jenis obat
dan efeknya) yang pakarnya sendiri belum tentu dapat mengingatnya.
Contoh kasus :
Sistem pakar yang digunakan di dinas sosial negara bagian California, Amerika
Serikat. Sebelum SP digunakan, pemberian tunjangan sosial kurang efektif karena
beragamnya macam tunjangan yang diberikan dan banyaknya aturan yang ada
untuk mendapatkan tunjangan sosial. Lebih dari 3000 aturan dibukukan untuk
tunjangan sosial ini. Pada waktu seseorang melamar untuk meminta tunjangan
sosial, orang ini akan dilayani dengan pekerja sosial dan pekerja sosial harus
mengetahui aturan-aturan yang ada. Jika ada kasus khusus dan pekerja sosial tidak
memahami aturannya tetapi memutuskan hasilnya, maka hasil keputusan dapat
tidak efektif. Menyadari kelemahan-kelemahan ini maka dinas sosial kemudian
menerapkan sistem pakar yang berisi dengan knowledge base berupa ribuan aturan-
aturan ini.
Bedanya : sebelum ada SP, yang pakar adalah pekerja sosialnya dan jika pekerja
sosial kurang pakar maka dapat mengakibatkan kesalahan keputusan. Setelah ada
SP, pekerja sosial tidak harus pakar karena yang pakar adalah sistemnya karena
sistemnya berisi dengan semua aturan, sehingga mengurangi kesalahan
pengambilan keputusan.
77
2. Mycin: Identifikasi bakteri penyebab infeksi dan merekomendasikan antiobiotik
dengan dosis yang disesuaikan dengan berat tubuh pasien. Dirancang oleh Edward
Feigenbaum (Universitas Stanford) th ’70 an.
3. Dipmeter Advisor: Digunakan oleh Schlumberger untuk analisis data dalam
pengeboran minyak.
4. XCON & XSEL : Membantu konfigurasi sistem komputer
besar. Dikembangkan oleh Digital Equipment Corporation (DEC) dan Carnegie
Mellon Universitas (CMU), akhir ’70 an. Untuk sistem komputer DEC VAC 11
1780
5. Sophie : Analisis sirkit elektronik
6. Prospector : Digunakan di dalam geologi untuk membantu mencari dan
menemukan deposit. Didesign oleh Sheffield Research Institute, akhir ‘70an
7. Folio : Menbantu memberikan keutusan bagi seorang manajer dalam hal stok
broker dan investasi.
8. Delta : Pemeliharaan lokomotif listrik disel. Didesign & dikembangkan oleh
General Electric Company.
9. YESMVS : Membantu operator komputer & mengontrol sistem operasi MVS
(multiple virtual storage). Didesign oleh IBM awal th ‘80an
10. ACE : SP troubleshooting pd sistem kabel telpon. Didesign & dikembangkan
oleh AT&T Bell Lab awal th ‘80an
78
1. Interpretasi. Membuat kesimpulan atau deskripsi dari sekumpulan data mentah.
Pengambilan keputusan dari hasil observasi, termasuk pengenalan ucapan, analisis
citra, interpretasi sinyal, dll.
2. Prediksi. Memproyeksikan akibat-akibat yang dimungkinkan dari situasi-situasi
tertentu. Contoh: prediksi demografi, prediksi ekonomi, dll.
3. Diagnosis. Menentukan sebab malfungsi dalam situasi kompleks yang didasarkan
pada gejala-gejala yang teramati diagnosis medis, elektronis, mekanis, dll.
4. Perancangan (desain). Menentukan konfigurasi komponen-komponen sistem
yang cocok dengan tujuan-tujuan kinerja tertentu yang memenuhi kendala-kendala
tertentu. Contoh: perancangan layout sirkuit, bangunan.
5. Perencanaan. Merencanakan serangkaian tindakan yang akan dapat mencapai
sejumlah tujuan dengan kondisi awal tertentu. Contoh: perencanaan keuangan,
militer, dll.
6. Monitoring. Membandingkan hasil pengamatan dengan kondisi yang diharapkan.
Contoh: computer aided monitoring system.
7. Debugging. Menentukan dan menginterpretasikan cara-cara untuk mengatasi
malfungsi. Contoh: memberikan resep obat terhadap kegagalan.
8. Instruksi. Mendeteksi dan mengoreksi defisiensi dalam pemahaman domain
subjek. Contoh: melakukan instruksi untuk diagnosis dan debugging.
9. Kontrol. Mengatur tingkah laku suatu environment yang kompleks. Contoh:
melakukan kontrol terhadap interpretasi, prediksi, perbaikan dan monitoring
kelakukan sistem.
79
c. Sistem pakar memungkinkan pengetahuan ditransfer lebih mudah dengan biaya
lebih rendah. Sehingga seseorang yang berkonsultasi dengan sistem tersebut
seolah-olah berkonsultasi dengan pakar aslinya
d. Sistem Pakar dapat menyediakan kepakaran setiap waktu dan diberbagai lokasi.
Efisiensi waktu, namun sistem atau orang biasa/awam yang terlibat di dalamnya
bekerja layaknya sang pakar.
e. Secara otomatis mengerjakan tugas-tugas rutin yang membutuhkan
seorang pakar.
f. Seorang Pakar mahal dan langka Efisiensi kerja, karena sistem biaya yang
dikeluarkan untuk perancangan, implementasi dan perawatan (maintenance)
sistem pakar relatif lebih murah dan tidak mengenal sifat lelah/lupa dll. Hal ini
berimbas pada meningkatnya produktivitas dan kinerja perusahaan.
g. Efisiensi waktu, namun sistem atau orang biasa/awam yang terlibat di dalamnya
bekerja layaknya sang pakar.
h. Penyimpanan data-data pengetahun ke dalam database dengan lengkap dan
terpercaya menyebabkan informasi yang dibutuhkan bisa diakses dalam jangka
waktu yang cukup lama. Sehingga seseorang yang berkonsultasi dengan sistem
tersebut seolah-olah berkonsultasi dengan pakar aslinya.
i. Dimungkinkan terjadinya penyatuan kemampuan sistem pakar yang satu dengan
yang lainnya, sehingga membuat kualitas hasil lebih meningkat sehingga seolah-
olah seorang user berkonsultasi dengan banyak pakar.
j. Efisiensi kerja, karena sistem biaya yang dikeluarkan untuk perancangan,
implementasi dan perawatan (maintenance) sistem pakar relatif lebih murah dan
tidak mengenal sifat lelah/lupa dll. Hal ini berimbas pada meningkatnya
produktivitas dan kinerja perusahaan.
Suatu aplikasi sistem pakar dapat diperbanyak dan disebarluaskan dengan mudah
dan cepat. Hal ini berarti telah memperbanyak jumlah pakar dan memperluas
jangkauan aksesnya. Perbandingan Seorang Ahli (Human Expert) dengan Sistem
Pakar (ES) Faktor Human Expert Expert SystemTime Availability Hari Kerja
Setiap saat Geografis Lokal/tertentu Dimana saja Keamanan Tidak tergantikan
Dapat diganti Perishable/Dapat habis Ya Tidak Performansi Variabel Konsisten
Kecepatan variabel Konsisten & lebih cepat Biaya Tinggi Terjangkau Perbandingan
Sistem Konvensional dan Sistem Pakar Sistem Konvensional Sistem Pakar
80
Informasi dan pemprosesan umumnya digabung dalam satu program sequential
Knowledge base terpisah dari mekanisme pemprosesan (inference)
Program tidak pernah salah (kecuali programer-nya yang salah) Program bisa saja
melakukan kesalahan Tidak menjelaskan mengapa input dibutuhkan atau
bagaimana hasil diperoleh Penjelasan (explanation) merupakan bagian dari ES
Membutuhkan semua input data Tidak harus mambutuhkan semua input data atau
fakta Perubahan pada program merepotkan Perubahan pada rules dapat
dilakukandengan mudah Sistem bekerja jika sudah lengkap Sistem dapat bekerja
hanya dengan rules yang sedikit eksekusi secara algoritmik (step-by-step) Eksekusi
dilakukan secara heuristic dan logic Sistem Konvensional Sistem Pakar
Manipulasi efektif pada database yang besar Manipulasi efektif pada knowledge-
base yang besar efisiensi adalah tujuan utama Efektifitas adalah tujuan utama
Data kuantitatif Data kualitatif representasi data dalam numerik Reperesentasi
pengetahuan dalam symbol menangkap, menambah dan mendistribusi data numerik
atau informasi Menangkap, menambah dan mendistribusi pertimbangan (judgment)
dan pengetahuan.
81
memuaskan pemakai. Operasi ini dilakukan oleh mesin pengambil kesimpulan.
Suatu ketika semua kondisi-kondisi ( yaitu. IF bagian-bagian dari aturan) dari suatu
aturan sesuai, aturan dieksekusi dan kesimpulan yang sesuai ditarik. Berdasarkan
Atas kesimpulan dan fakta yang diperoleh selama konsultasi, mekanisme
kesimpulan menentukan pertanyaan yang (mana) akan ditanyakan dan di pesan apa
yang ditampilkan. Ada berbagai metoda inferencing tersedia untuk melaksanakan
tugas pencarian, menyesuaikan, dan eksekusi. Suatu karakteristik Sistem Pakar
yang berbeda dari perangkat lunak konvensional adalah kemampuan mereka untuk
memperbaiki kekurangan atau kesalahan data.
82
utama pengembangan sistem pakar adalah mensubtitusikan pengetahuan dan
pengalaman pakar di berbagai bidang seperti bidang pertanian, kelautan, bisnis,
pendidikan, ilmu pengetahuan, telekomunikasi, geologi dan meteorologi, kesehatan
dan pengobatan, komunikasi dan transportasi. Sistem pakar akan menjadi layaknya
seorang pakar di dalam bidang tertentu sesuai kebutuhan manusia. Sistem pakar
juga merupakan perkembangan dunia teknologi mutakhir, yang membuat
manusia/pengguna mendapatkan informasi dan panduan pada saat yang diperlukan,
selain juga dapat menghemat biaya.
83
i. Kontrol : mengatur tingkah laku suatu environment yang kompleks. Contoh :
melakukan kontrol terhadap interpreasi, prediksi, perbaikan dan monitoring
kelakukan sistem.
Domain expert
a. Orang yang memiliki ketrampilan ( skill) dan pengetahuan (knowledge) untuk
menyelesaikan masalah khusus dengan cara-cara yang superior dibanding orang
kebanyakan.
b. Memiliki pengetahuan kepakaran
c. Memiliki ketrampilan problem-solving yang efisien
d. Dapat mengkomunikasikan pengetahuan
e. Dapat menyediakan waktu
f. Dapat bekerja sama Knowledge Engineer
g. Orang yang melakukan proses disain, mengembangkan dan menguji suatu sistem
pakar
h. Memiliki ketrampilan rekayasa pengetahuan (knowledge engineering)
i. Memiliki ketrampilan komunikasi yang baik
j. Dapat menyesuaikan masalah kepada software
k. Memiliki ketrampilan pemrograman sistem pakar End-User
l. Dapat membantu mendefinisikan spesifikasi interface
m. Dapat membantu proses akuisisi pengetahuan
n. Dapat membantu proses pengembangan sistem
84
c. JIKA TIDAK BENAR starter_dapat_dihidupkan DAN lampu_menyala MAKA
ada_masalah_dengan_starter
d. JIKA ada_bensin_dalam_tangki_bahan_bakar MAKA
mesin_mendapatkan_bensin.
Terdapat 3 masalah yang mungkin, yaitu: ada_ masalah_ dengan _pengapian, ada_
masalah_ dengan_ aki dan ada_ masalah_ dengan_ starter. Dengan sistem terarah-
tujuan (goal-driven), kita hendak membuktikan keberadaan setiap masalah tadi.
Pertama, Sistem Pakar berusaha untuk membuktikan kebenaran
ada_masalah_dengan_pengapian. Di sini, aturan 1 dapat digunakan, sehingga
Sistem Pakar akan menset goal baru untuk membuktikan apakah
mesin_mendapatkan_bensin serta starter_dapat_dihidupkan. Untuk
membuktikannya, aturan 4 dapat digunakan, dengan goal baru untuk membuktikan
mesin_mendapatkan_bensin. Karena tidak ada aturan lain yang dapat digunakan
menyimpulkannya, sedangkan sistem belum memperoleh solusinya, maka Sistem
Pakar kemudian bertanya kepada pelanggan: “Apakah ada bensin dalam tangki
bahan bakar?”. Sekarang, katakanlah jawaban klien adalah “Ya”, jawaban ini
kemudian dicatat, sehingga klien tidak akan ditanyai lagi dengan pertanyaan yang
sama.
Nah, karena sistem sekarang sudah dapat membuktikan bahwa mesin mendapatkan
bensin, maka sistem sekarang berusaha mengetahui apakah
starter_dapat_dihidupkan. Karena sistem belum tahu mengenai hal ini, sementara
tidak ada aturan lagi yang dapat menyimpulkannya, maka Sistem Pakar bertanya
lagi ke klien: “Apakah starter dapat dihidupkan?”. Misalkan jawabannya adalah
“Tidak”, maka tidak ada lagi aturan yang dapat membuktikan
ada_masalah_dengan_pengapian, sehingga Sistem Pakar berkesimpulan bahwa hal
ini bukanlah solusi dari problem yang ada, dan kemudian melihat hipotesis
berikutnya: ada_masalah_dengan_aki. Sudah diketahui (dibuktikan) bahwa mesin
tidak dapat distarter, sehingga yang harus dibuktikan adalah bahwa lampu tidak
menyala. Sistem Pakar kemudian bertanya: “Apakah lampu menyala?”. Misalkan
85
jawabannya adalah “Tidak”, maka sudah terbukti bahwa ada masalah dengan aki.
Sistem ini mungkin berhenti sampai di sini, tetapi biasanya ada kemungkinan
terdapat lebih dari satu solusi (misalnya terdapat lebih dari satu kerusakan), atau
ada kemungkinan terdapat solusi lain yng lebih tepat, sehingga biasanya semua
hipotesis diperiksa kebenarannya. Sistem Pakar ini kemudian mencoba
membuktikan bahwa ada_masalah_dengan_starter, namun dari fakta yang sudah
diperoleh, yaitu lampu tidak menyala, maka pembuktiannya menjadi gagal. Dengan
demikian solusi yang diberikan oleh Sistem Pakar adalah ada masalah dengan aki.
Secara lengkap, interaksi antara Sistem Pakar dengan klien mungkin seperti ini:
System Pakar: Apakah ada bensin dalam tangki bahan bakar?
Klien:Ya
86
TIDAK BENAR starter_dapat_dihidupkan DAN TIDAK BENAR lampu_menyala
MAKA ada_masalah_dengan_aki bahwa tidak benar starter_dapat_dihidupkan
sudah dijawab, bahwa tidak benar lampu_menyala sudah dijawab, sehingga dapat
disimpulkan bahwa ada_masalah_dengan_aki.
Fasilitas penjelasan berhubungan dengan pencatatan aturan apa saja yang
digunakan untuk mengambil kesimpulan, dan menggunakan catatan tersebut untuk
menyusun penjelasan. Pembangkitan penjelasan sederhana seperti contoh di atas
bukanlah persoalan yang sulit, namun pemahaman klien terhadap penjelasan
tersebut tidaklah sama, sehingga seringkali klien tetap tidak mengerti maksudnya.
Hal ini karena biasanya penjelasan hanya meliputi pengetahuan yang dangkal atau
hanya permukaan saja sebagaimana tercantum dalam autran yang dipunyai,
bukannya pengetahuan yang mendalam yang mendasari aturan tersebut. Dalam
contoh di atas, Sistem Pakar hanya mengatakan bahwa hal ini sesuai dengan aturan
no 2, tetapi tidak menjelaskan secara lebih detil mengenai aturan 2 tersebut.
Mungkin klien perlu diberi pengertian bahwa lampu dan starter dua-duanya
menggunakan aki untuk menyalakannya. Hal penting lain adalah ketika klien gagal
mengerti atau menerima penjelasan yang diberikan, biasanya Sistem Pakar tidak
dapat memberi penjelasan dengan cara lain (tidak begitu halnya dengan seorang
pakar yang mampu menggunakan kalimat yang lain untuk mencoba
menjelaskannya).
sebuah komputer dari gangguan dan segala ancaman yang membahayakan yang
pada hal ini keamanannya melingkupi keamanan data atau informasinya ataupun
pelaku sistem (user). Baik terhindar dari ancaman dari luar, virus. Spyware, tangan-
tangan jahil pengguna lainnya dll. Sistem komputer memiliki data-data dan
informasi yang berharga, melindungi data-data ini dari pihak-pihak yang tidak
berhak merupakan hal penting bagi sistem operasi. Inilah yang disebut keamanan
(security). Sebuah sistem operasi memiliki beberapa aspek tentang keamanan yang
87
berhubungan dengan hilangnya data-data. Sistem komputer dan data-data
didalamnya terancam dari aspek ancaman (threats), aspek penyusup (intruders), dan
aspek musibah.
Pada perusahaan yang memiliki sumberdaya yang besar berupa bahan baku,
sistem komputerisasi yang terintegrasi agar lebih effisien dan effektif dalam
integrasi.
1. Kerahasiaan. Untuk melindungi data dan informasi dari penggunaan yang tidak
informasi.
perusahaan:
88
3. Menghindari kerusakan serius atau kerugian-kerugian karena bencana
2. keamanan data/informasi.
seharusnya
a) Akses ke aktiva fisik non komputer harus dibatasi atau dijaga dari pihak-pihak
89
b) Kas harus disimpan dalam kotak terkunci (brankas) dan hanya boleh diakses
c) Menetapkan penjaga untuk sediaan yang disimpan digudang atau aktiva yang
Melakukan pemeliharaan rutin atas aktiva-aktiva operasi, seperti mesin, mobli dan
lain-lain
a) Pusat fasilitas komputer harus diisolasi, lokasi tidak bisa dipublikasi dan tidak
informasi.
e) Pintu terkunci ke ruangan komputer dan titik pemasukan data yang hanya bisa
90
2. Perlindungan dari bencana
b) Untuk menghindari kerusajkan karena air, maka lantai, dinding dan atap harus
tahan air.
a) Isolasi, data dan informasi yang rahasia dan penting bagi operasi perusahaan
diisolasi secara fisik untuk melindungi dari akses yang tidak diotorisasi.
terminal juga akan terkunci otomatis bila jam kerja telah selesai.
komunikasi data dan menyadap data, maka data rahasia yang ditransmisikan
melalui jaringan dilindungi dengan enkripsi (data dikodekan dan apabila telah
sampai kode tersebut dibuka ditempat tujuan). Terdapat dua jenis enskripsi: private
91
e) Destruksi. Untuk mencegah pihak yang tidak diijinkan mengakses data, data
rahasia harus segera dihancurkan ketika masa penggunaannya selesai. Untuk hasil
2. Perlindungan dari akses data dan informasi yang tidak bisa dideteksi
data/database. Log ini menampilkan waktu, tanggal dan kode orang yang
melakukan akses ke basis data. Log ini menghasilkan jejak audit yang harus
tumpuk. Console log mencatat semua tindakan yang dilakukan sistem operasi dan
operasi dan operator komputer, seperti permintaan dan tanggapan yang dibuat
dengan sistem operasi komputer untuk membatasi dan memantau akses terhadap
d) Log perubahan program dan sistem. Log perubahan program dan sistem dapat
92
2.52 Perlindungan Dari Kerugian Atau Perubahan Yang Tidak Diharapkan
Terhadap Data Atau Program
lainnya.
ke dalam sistem on-line untuk pemrosesan. Log ini memberikan jejak audit dalam
sistem pemrosesan online. Termasuk dalam log ini adalah tempat pemasukan
transaksi, waktu dan data yang dimasukkan, nomor identifikasi orang yang
memasukkan data, kode transaksi, dan jumlah. Perangkat lunak sistem juga
meminta nomor transaksi. Secara teratur daftar log transaksi ini harus dicetak.
4. Label file
mengakses data secara bergantian dan terus menerus. Penguncian mencegah dua
program mengakses data secara bersamaan. Akibatnya, satu program harus ditunda
sampai program lain selesai mengakses. Jika kedua program diijinkan untuk
memutakhirkan record yang sama, maka satu data dapat dicatat berlebihan dan
hilang.
93
2. Prosedur backup dan rekonstruksi. Backup merupakan tindasan (copy) duplikasi
dari dokumen, file, kumpulan data, program dan dokumentasi lainnya yang sangat
penggunaan backup untuk mencipta ulang data atau program yang hilang.
94
yang mempelajari teknik-teknik matematika yang berhubungan dengan aspek
keamanan informasi seperti keabsahan, integritas data, serta autentikasi data.
2. Ketersediaan
Aspek ini berhubungan dengan metode untuk menyatakan bahwa informasi benar-
benar asli, atau orang yang mengakses atau memberikan informasi adalah betul-
betul orang yang dimaksud. Masalah pertama untuk membuktikan keaslian
dokumen dapat dilakukan dengan teknologi watermarking dan digital
signature.Watermarking juga dapat digunakan untuk menjaga intelektual property,
yaitu dengan menandatangani dokumen atau hasil karya pembuat. Masalah kedua
biasanya berhubungan dengan akses control, yaitu berkaitan dengan pembatasan
orang-orang yang dapat mengakses informasi. Dalam hal ini pengguna harus
menunjukkan bahwa memang dia adalah pengguna yang sah atau yang berhak
menggunakannya.
3. Integritas
Aspek ini menekankan bahwa informasi tidak boleh diubah tanpa seijin pemilik
informasi. Adanya virus, trojan horse, atau pemakai lain yang mengubah informasi
tanpa izin. Sistem informasi perlu menyediakan representasi yang akurat dari sistem
fisik yang direpresentasikan.
2. Denial of services
Penyerangan jenis ini mengakibatkan pengguna yang sah tak dapat mengakses
sistem karena terjadi kemacetan pada sistem. Contoh dari metode penyerangan ini
95
adalah Distributed Denial of Services (DDOS) yang mengakibatkan beberapa situs
Internet tak bisa diakses. Banyak orang yang melupakan jenis serangan ini dan
hanya berkonsentrasi pada intrusion saja.
96
b. Port blocker yaitu memblok port tertentu terhadap serangan. Biasanya untuk
melakukan port blok memerlukan software tertentu, seperti NinX atau sejenisnya
c. Courtney dan portsentry yaitu mendeteksi port scanning dengan melakukan
pemantauan paket data yang sedang lewat
d. Snort yaitu mendeteksi pola pada paket data yang lewat dan mengirimkan
instruksi siaga jika pola tersebut terdeteksi. Pola disimpan dalam berkas yang
disebut library yang dapat dikonfigurasi sesuai dengan kebutuhan
3. Penggunaan enkripsi
Salah satau mekanisme untuk meningkatkan keamanan sistem yaitu dengan
menggunakan teknologi enkripsi data. Data-data yang dikirimkan diubah
sedemikian rupa sehingga tidak mudah diketahui oleh orang lain yang tidak berhak.
Ada tiga kategori enkripsi yaitu:
a. Enkripsi rahasia
Terdapat sebuah kunci yang dapat digunakan untuk meng-enkripsi dan men-
dekripsi data-data
b. Enkripsi public
Terdapat dua kunci yang digunakan, satu kunci digunakan untuk melakukan
enkripsi dan kunci yang lain digunakan untuk melakukan proses dekripsi.
c. Fungsi one-way
Suatu fungsi dimana informasi di enkripsi untuk menciptakan “signature” dari data
asli yang dapat digunakan untuk keperluan autentifikasi. Enkripsi dibentuk
berdasarkan algoritma yang dapat mengacak data kedalam bentuk yang tidak bisa
dibaca atau rahasia, sedangkan dekripsi dibentuk berdasarkan algoritma yang sama
untuk mengembalikan data yang teracak menjadi bentuk asli atau dapat dibaca.
97
adalah 54 bit. Algoritma enkripsi ini termasuk algoritma yang tidak mudah untuk
diterobos
b. 3DES (Triple DES)
Triple DES dikembangkan untuk mengatasi kelemahan ukuran kunci yang
digunakan pada proses enkripsideskripsi DES sehingga teknik kriptografi ini lebih
tahan terhadap exhaustive key search yang dilakukan oleh kriptoanalis. Penggunaan
triple DES dengan suatu kunci tidak akan menghasilkan pemetaan yang sama
seperti yang dihasilkan oleh DES dengan kunci tertentu. Hal itu disebabkan oleh
sifat DES yang tidak tertutup (not closed). Sedangkan dari hasil implementasi
dengan menggunakan modus Electronic Code Book (ECB) menunjukkan bahwa
walaupun memiliki kompleksitas atau notasi O yang sama (O(n)), proses enkripsi-
deskripsi pada DES lebih cepat dibandingkan dengan triple DES
c. Kerberos
Kerberos adalah suatu sistem keamanan berdasarkan enkripsi yang menyediakan
pembuktuan keaslian (mutual authentication) bersama-sama antara komponen
client dan komponen server dalam lingkungan computing terdistribusi. Kerberos
juga menyediakan hak-hak layanan yang dapat digunakan untuk mengontrol client
mana yang berwenang mengakses suatu server
d. Melakukan backup secara rutin
Dengan adanya backup data yang dilakukan secara rutin merupakan sebuah hal
yang esensial, sehingga apabila ada penyusup yang mencuri, menghapus, bahkan
melakukan modifikasi seluruh isi berkas penting dapat diatasi dengan cepat.
Sistem komputer memiliki data-data dan informasi yang berharga, melindungi data-
data ini dari pihak-pihak yang tidak berhak merupakan hal penting bagi sistem
98
operasi. Inilah yang disebut keamanan (security). Sebuah sistem operasi memiliki
beberapa aspek tentang keamanan yang berhubungan dengan hilangnya data-data.
Sistem komputer dan data-data didalamnya terancam dari aspek ancaman (threats),
aspek penyusup (intruders), dan aspek musibah.
99
Contoh : Penyerangan Integritas ketika sebuah email dikirimkan ditengah jalan
disadap dan diganti isinya, sehingga email yang sampai ketujuan sudah berubah.
5. Availability : aspek ini berkaitan dengan apakah sebuah data tersedia saat
dibutuhkan/diperlukan. Apabila sebuah data atau informasi terlalu ketat
pengamanannya akan menyulitkan dalam akses data tersebut. Disamping itu akses
yang lambat juga menghambat terpenuhnya aspek availability. Serangan yang
sering dilakukan pada aspek ini adalah denial of service (DoS), yaitu penggagalan
service sewaktu adanya permintaan data sehingga komputer tidak bisa
melayaninya. Contoh lain dari denial of service ini adalah mengirimkan request
yang berlebihan sehingga menyebabkan komputer tidak bisa lagi menampung
beban tersebut dan akhirnya komputer down.
a. Interupsi / interuption
Sumber daya sistem komputer dihancurkan / menjadi tak tersedia / tak berguna.
Merupakan ancaman terhadap ketersediaan. Contohnya penghancuran harddisk,
pemotongan kabel komunikasi.
b. Intersepsi / interception
100
Pihak tak diotorisasi dapat mengakses sumber daya. Merupakan ancaman terhadap
kerahasiaan. Pihak tak diotorissasi dapat berupa orang / program komputeer.
Contohnya penyadapan, mengcopy file tanpa diotorisasi.
c. Modifikasi / modification
Pihak tak diotorisasi tidak hanya mengakses tapi juga merusak sumber daya.
Merupakan ancaman terhadap integritas. Contohnya mengubah nilai file,
mengubah program, memodifikasi pesan.
d. Fabrikasi / fabrication
b. Dapat diterima
Mekanisme harus mudah diterima, sehingga dapat digunakan secara benar dan
mekanisme proteksi tidak mengganggu kerja pemakai dan pemenuhan kebutuhan
otorisasi pengaksesan.
c. Pemeriksaan otoritas
Saat itu Banyak sisten memeriksa ijin ketika file dibuka dan setelah itu (opersi
lainnya) tidak diperiksa.
d. Kewenangan
101
serendah mungkin program program / pemakai sistem harusnya beroperasi dengan
kumpulan wewenang serendah mungkin yang diperlukan untuk menyelesaikan
tugasnya.
102
suatu perangkat pembaca kartu magnetik jika akan mengakses komputer, biasanya
dikombinasikan dengan password.
6. Sesuatu mengenai / merupakan ciri pemakai yang di sebut biometrik, misalnya
sidik jari, sidik suara, foto, tanda tangan, dll. Pada tanda tangan, bukan
membandingkan bentuk tanda tangannya (karena mudah ditiru) tapi gerakan / arah
dan tekanan pena saat menulis (sulit ditiru).
c. Untuk memperkecil peluang penembusan keamanan sistem komputer harus
diberikan pembatasan, misalnya :
1. Pembatasan login, misalnya pada terminal tertentu, pada waktu dan hari tertentu.
2. Pembatasan dengan call back, yaitu login dapat dilakukan oleh siapapun, bila
telah sukses, sistemmemutuskan koneksi dan memanggil nomor telepon yang
disepakati. Penyusup tidak dapat menghubungi lewat sembarang saluran telepon,
tapi hanya pada saluran tetepon tertentu.
3. Pembatasan jumlah usaha login, misalnya dibatasi sampai 3 kali, dan segera
dikunci dan diberitahukan keadministrator.
b. Objek perangkat lunak, misalnya proses, file, basis data, semaphore, dll Masalah
proteksi adalah mengenai cara mencegah proses mengakses objek yang tidak
diotorisasi. Sehingga dikembangkan konsep domain. Domain adalah
himpunan pasangan (objek,hak). Tiap pasangan menspesifikasikan objek dan suatu
subset operasi yang dapat dilakukan terhadapnya. Hak dalam konteks ini berarti ijin
melakukan suatu operasi.
103
a. Prinsip Virus
Adalah Suatu program yang dapat berkembang dengan menggandakan dirinya.
Melalui mekanisme penggandaan diri ini, mekanisme virus digunakan untuk
berbagai jenis ancaman keamanan sistem komputer, seperti: menampilkan suatu
pesan tertentu, merusak file system, mencuri data, hingga mengendalikan komputer
pengguna.
Virus dapat menggandakan dirinya melalui email, file-file dokumen dan file
program aplikasi.
2. Email Virus
a. Penjabaran
1) Tipe virus yang disisipkan di attachment email.
2) Jika attachment dibuka maka akan menginfeksi komputer.
3) Program virus tersebut akan mendata daftar alamat akun email pengguna.
4) Secara otomatis virus akan mencopy dirinya dan mengirim email kedaftar akun
email.
5) Umumnya akan mengirim mass email, memenuhi trafik jaringan, membuat
komputer menjadi lambat dan membuat down server email.
3. Internet Worms
a. Penjabaran
1) Worm adalah sejenis program yang bisa mengcopy dan mengirim dirinya via
3) Worm mampu mengirim paket data secara terus menerus ke situs tertentu via
4. Spam
a. Penjabaran
104
1) Spam adalah sejenis komersial email yang menjadi sampah mail (junkmail).
2) Para spammer dapat mengirim jutaan email via internet untuk kepentingan
membawa virus/worm/trojan.
5. Trojan Horse
a. Penjabaran
1) Trojan adalah suatu program tersembunyi dalam suatu aplikasi tertentu.
program, dsb.
3) Jika aktif maka program tersebut umumnya akan mengirim paket data via jalur
6. Spyware
a. Penjabaran
1) Spyware adalah suatu program dengan tujuan menyusupi iklan tertentu (adware)
105
a. Tips Keamanan Sistem ( terhadap virus, trojan, worm,spyware )
1. Gunakan Software Anti Virus
2. Blok file yang sering mengandung virus
3. Blok file yang menggunakan lebih dari 1 file extension
4. Pastikan semua program terverifikasi oleh tim IT di unit kerja masingmasin
5. Mendaftar ke layanan alert email
6. Gunakan firewall untuk koneksi ke Internet
7. Uptodate dengan software patch
8. Backup data secara reguler
9. Hindari booting dari floopy disk
10. Terapkan kebijakan Sistem Keamanan Komputer Pengguna
106
BAB 3
PENUTUP
3.1 Simpulan
Sistem pendukung keputusan adalah salah satu sistem informasi berbasis komputer
yang dipergunakan untuk membantu manusia dalam mengambil sebuah keputusan
yang baik dan tepat. Komponen utama dari SPK ini terdiri atas database, model
base, serta user interface untuk memudahkan proses interaksi antara manusia
dengan komputer. Secara sederhana, SPK adalah pengaplikasian berbagai teori
pengambilan keputusan yang sudah lebih dulu kita tahu, seperti riset operasi dan
manajemen sains. Perbedaannya, apabila dulu perumusan masalah dan pencarian
solusi dilakukan dengan penghitungan literasi secara manual melalui penentuan
nilai minimum, maksimum, dan optimus, maka saat ini sistem komputer sudah
dengan pandai menawarkan solusi atas penyelesaian masalah yang diajukan hanya
dalam hitungan singkat.
107
menghubungkan jaringan LANnya ke internet, namun tidak di imbangi dengan
SDM yang dapat menjaga keamanan data dan infomasi yang dimiliki. Sehingga
keamanan data yang ada menjadi terancam untuk diakses dari orang-orang yang
tidak berhak. Keamanan komputer menjadi penting karena ini terkait dengan
Privacy, Integrity, Autentication, Confidentiality dan Availability. Beberapa
ancaman keamanan komputer adalah virus, worm, trojan,spam dan lain-lain.
Masing-masingnya memiliki cara untuk mencuri data bahkan merusak sistem
komputer. Ancaman bagi keamanan sistem komputer ini tidak dapat dihilangkan
begitu saja, namun kita dapat meminimalkan hal ini dengan menggunakan software
keamanan sistem diantaranya antivirus, antispam dan sebagainya.
3.2 Saran
1. Diharapkan kepada masyarakat pada umumnya dan remaja khususnya untuk
menggunakan nalar dan pikirannya dalam memanfaatkan teknologi informasi,
menggunakan teknologi informasi seperlunya dan penggunaannya sesuai dengan
kondisi agar beragam dampak buruk dari teknologi informasi tidak terjadi.
2. Dengan penugasan membuat karya tulis seperti ini, akan memacu kreativitas
berpikir,memperluas cakrawala berpikir,dan meningkatkan minat membaca para
siswa.
3. Kepada seluruh pembaca kiranya memberikan kritikan yang bersifat
membangun sehingga apa yang kita harapkan dari isi tulisan ini dapat berguna
bagi masyarakat.
108
DAFTAR PUSTAKA
http://anggajufran.blogspot.com/2017/09/makalah-sistem-pendukung-
keputusan.html
https://www.anaktoraja.com/2020/02/makalah-sistem-pendukung-keputusan.html
https://www.researchgate.net/publication/337936159_Sistem_Pendukung_Penga
mbilan_Keputusan/link/5df5acd4a6fdcc2837225f7b/download
https://www.dosenpendidikan.co.id/sistem-pendukung-keputusan/
http://bahri088.blogspot.com/2017/09/makalah-sistem-pendukung-keputusan.html
https://dconsultingbusinessconsultant.com/tahapan-dalam-pengambilan-
keputusan/
https://media.neliti.com/media/publications/90157-ID-sistem-pendukung-
keputusan-decisin-suppo.pdf
http://riyaayuning.blogspot.com/2017/11/makalah-sistem-pakar.html
http://shintaalarasati.blogspot.com/2017/11/sistem-pakarexpert-system.html
http://eprints.umpo.ac.id/694/3/BAB%20I.pdf
https://repository.dinamika.ac.id/id/eprint/1677/3/BAB_I.pdf
http://eprints.akakom.ac.id/6088/2/2_145410242_BAB_I.pdf
https://www.scribd.com/doc/46752107/MAKALAH-Sistem-Pakar
https://www.scribd.com/doc/46752107/MAKALAH-Sistem-Pakar
https://irmamed.wordpress.com/spk/sistem-pakar-3/
https://www.kajianpustaka.com/2016/10/pengertian-tujuan-dan-struktur-sistem-
pakar.html
http://rizalcahayaakbarcom.blogspot.com/2019/02/makalah-keamanan-sistem-
informasi.html
https://www.academia.edu/25314410/KEAMANAN_SISTEM_INFORMASI
https://aganislah94.blogspot.com/2016/01/makalah-keamanan-sistem.html
109
https://webdev-id.com/news/sistem-keamanan-
jaringan/#:~:text=Sistem%20keamanan%20jaringan%20adalah%20istilah,ganggu
an%20jaringan%20yang%20tidak%20sah.
http://staffnew.uny.ac.id/upload/132319971/pendidikan/sistem+keamanan.pdf
https://www.g4s.com/id-id/what-we-do/services/security-systems-and-technology
https://gudangssl.id/blog/sistem-keamanan-jaringan-komputer/
https://informatika.ft.umrah.ac.id/wp-content/uploads/2020/06/BUKU-AJAR-
Sistem-Keamanan.pdf
https://www.qtera.co.id/sistem-keamanan-komputer/
https://ahmadharisandi7.wordpress.com/2018/05/31/sistem-keamanan-komputer/
http://portal.stikom-db.ac.id/files/a3m-nix/1.pdf
http://lisetyo.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/50121/1.+PENDAHULUAN
+KEAMANAN+KOMPUTER.pdf
https://prpm.trigunadharma.ac.id/public/fileJurnal/hp633-Jurnal-DAR-
Sistem%20Pakar.pdf
https://binus.ac.id/bandung/2019/11/sistem-pakar-pada-era-industri-4-0/
https://media.neliti.com/media/publications/245662-merancang-dan-membuat-
sistem-pakar-19a7173d.pdf
https://www.academia.edu/29773639/Makalah_Sistem_Pakar_Pengantar_Teknolo
gi_Informasi_PTI_
110