Anda di halaman 1dari 3

Nama : Nur Rizki Wira Medari

(1805171071)
Kelas : MB-6A

Soalnya :
1. Ada beberapa perbedaan antara teori Adam Smith dan David ricardo? Jelaskan

2. Apa yang paling mendasari teori Heckscer-Olin (H-O)? Jelaskan dengan contoh.

3. Menurut kalian, teori apa yang paling tepat berlaku untuk keadaan perekonomian saat ini?
Jelaskan dengan contoh.
Jawaban nya:

1.) 1.Teori Keunggulan Mutlak / Absolut Advantage (Adam Smith)


Teori ini menjadi salah satu teori perdagangan internasional yang paling dikenal. Teori yang
dikemukakan oleh Adam Smith ini menyatakan bahwa keuntungan mutlak merupakan
keuntungan yang didapahkan oleh sebuah negara karena berhasil membuat biaya produksi
barang dengan harga yang lebih murah dari negara lain. Dalam teori ini, jika biaya produksi antar
negara tidak berbeda, maka perdagangan internasional tidak ada alasan untuk dapat
melangsungkan perdagangan tersebut.

2. Teori Keunggulan Komparatif / Comparative Advantage (David Ricardo)


Teori ini dikemukakan oleh David Ricardo pada tahun 1817. Dalam teori ini lebih melihat kepada
keuntungan dan kerugian perdagangan inyernasional dengan perbandingan relatif. Sampai
dengan saat ini keunggulan komparatif merupakan dasar dalam melaksanakan perdagangan
internasional. Teori komparatif milik David Ricardo juga dikenal sebagi teori modern perdagangan
internasional.

Dalam teorinya David Ricardo berpendapat bahwa meskipun sebuah negara tidak memiliki
keunggulan mutlak dibandingkan negara lain dalam memproduksi barang tertentu, perdagangan
internasional antar negara yang saling menguntungkan masih dapat terjadi. Dengan catatan
bahwa negara tersebut melakukan spesialisasi produksi terhadap barang yang memiliki biaya
relatif lebih kecil dibandingkan negara lain.
Dasar pemikiran teori Ricardo ini pada dasarnya tidak berbeda dengan teori absolut yag
dikemukakan oleh Smith. Perbedaannya adalah terletak pada cara pengukuran terhadap
keungulan suatu negara, yakni ketika dilihat dari sisi komparatif biayanya dan bukan pada
perbedaan absolutnya. Perbedaan utama dari kedua teori diatas adalah pada biaya mutlah dan
rekatif dalam memproduksu sebuah produk.

Sumber nya:
https://www.simulasikredit.com/amp/teori-keunggulan-teori-adam-smith-vs-teori-david-ricardo/

2.)Heckscher – Olin (1919) mengembangkan model ekonomi dengan menyatakan penyebab


adanya perbedaan produktivitas karena adanya perbedaan proporsi faktor tenaga kerja, modal,
dan tanah yang dimiliki oleh suatu negara. Teori Heckscher–Olin dikenal dengan “The
Proportional Factor Theory” dimana negara dengan faktor produksi relatif tinggi dan murah
dalam biaya produksi akan melakukan spesialisasi produksi untuk melakukan ekspor.

Contohnya, Amerika serikat telah lama menjadi eksportir besar dari produk-produk pertanian,
mencerminkan negara tersebut mempunyai pertanian yang melimpah karena tanahnya baik
untuk ditanami. Sebaliknya, China unggul pada ekspor barang-barang produksi dalam tenaga
kerja intensif industri manufaktur. Ini mencerminkan China mempunyai tenaga kerja dengan
biaya rendah berlimpah. Di Amerika serikat, yang kekurangan tenaga kerja dengan biaya rendah,
telah memilih untuk mengimpor buruh. Secara relatif, tidak mutlak, sumbangan adalah penting;
sebuah negara bisa mempunyai jumlah lahan dan tenaga kerja lebih besar dari negara lain, tetapi
menjadi relatif melimpah satu dari mereka.

Teori Heckscher-Ohlin (H-O) menjelaskan beberapa pola perdagangan dengan baik, negara-
negara cenderung untuk mengekspor barang-barang yang menggunakan faktor produksi yang
relatif melimpah secara intensif. Menurut Heckscher-Ohlin, suatu negara akan melakukan
perdagangan dengan negara laindisebabkan negara tersebut memiliki keunggulan komparatif
yaitu keunggulan dalam teknologi dan keunggulan faktor produksi.

Sumber nya : https://bbs.binus.ac.id/ibm/2017/06/teori-perdagangan-internasional-ii

3. Teori Ekonomi Indonesia


Menurut pemdapat saya sebagian besar negara-negara yang sedang berkembang, termasuk
Indonesia, menganut sistem ekonomi campuran. Karena di dalam negara tersebut terdapat
pemilikan swasta perseorangan atas alat- alat produksi yang berdampingan dengan pemilikan
negara, dan bahkan pemilikan kelompok-kelompok persekutuan adat. Mekanisme harga dan
pasar bebas, hidup berdampingan dengan perencanaan yang dilakukan oleh pemerintah.
Sebagian besar harga barang dan jasa dan faktor produksi di Indonesia ditentukan oleh kekuatan
permintaan dan penawaran. Pemerintah juga mempengaruhi kekuatan permintaan dan
penawaran tersebut melalui kebijaksanaan harga, termasuk penetapan upah minimum.
Mengenai turut campurnya pemerintah dalam kehidupan ekonomi, dapat dilihat ketentuan pada
ayat 2 dan 3 pasal 33 UUD 1945. Ayat 2 tersebut berbunyi “Cabang-cabang produksi yang penting
bagi Negara dan menguasai hajat hidup orang banyak dikuasai oleh Negara“. Menurut
Mohammad Hatta, yang merumuskan pasal 33 tersebut, dikuasai oleh negara tidak berarti negara
sendiri yang menjadi pengusaha, usahawan atau ondenemer. Selanjutnya dikatakan bahwa
kekuasaan negara terdapat pada membuat peraturan-peraturan guna kelancaran jalan ekonomi,
peraturan yang melarang penghisapan orang lemah oleh orang yang bermodal. Demikian pula
negara mempunyai kewajiban supaya ketentuan yang termuat pada pasal 27 ayat 2 dapat
terlaksana. Ketentuan itu berbunyi “ tiap-tiap warga negara berhak atas pekerjaan dan
penghidupan yang layak bagi kemanusiaan “. Dalam dokumen GBHN pada masa Orde Baru,
sistem ekonomi Indonesia dinamakan sebagai demokrasi ekonomi

Sumber nya :
Dari ebook perekonomian Indonesia Penerbit dumairy

Anda mungkin juga menyukai