Anda di halaman 1dari 8

BUKU JAWABAN TUGAS MATA KULIAH TUGAS 1

Nama Mahasiswa : Jumaidah

Nomor Induk Mahasiswa/ NIM : 041568823

Kode/ Nama Mata Kuliah : EKMA4214/ MANAJEMEN SUMBER DAYA


MANUSIA

Kode/ Nama UPBJJ : 15/ Pangkalpinang

Masa Ujian : 2020/21.1(2020.2)

This study source was downloaded by 100000863287996 from CourseHero.com on 04-24-2023 10:35:35 GMT -05:00

https://www.coursehero.com/file/90968050/EKONOMI-MONETERdocx/
1. Seseorang memegang uang setidaknya dilandasi tiga motif, yaitu motif transaksi, motif
berjaga−jaga, dan motif untuk spekulasi. Tentukan masing−masing 5 ( lima ) contoh yang
meliputi ketiga motif tersebut dalam kehidupan sehari−hari!
Jawab :
a) Contoh motif transaksi adalah
1) orang membeli bahan kebutuhan pokok untuk memenuhi kebutuhan pangan
sehari-hari
2) membayar uang sekolah anak
3) pembayaran pemakaian listrik
4) pembayar uang air ke PDAM
5) memabayar uang telpon tiap bulan
b) Motif berjaga−jaga
1) Untuk berjaga-jaga biaya pengobatan secara tiba-tiba,
2) berjaga-jaga untuk biaya perbaikan kendaraan
3) Di masa Pandemi Covid-19, orang beramai-ramai menyimpan uang kas baik di
bank maupun di rumah mengantisipasi kesulitan likuiditas yang lebih parah
4) orang beramai-ramai membeli benih sayur-sayuran untuk dibudidaya
mengantisipasi krisis pangan yang akan terjadi
5) menyimpan uang hasil bekerja untuk digunakan pada hal yang tak terduga
diketika sedang kuliah.
c) Motif spekulasi
1) Harga saham hari ini mengalami penurunan bagi pemegang saham sebaiknya
tidak dicairkan
2) Membeli tanah di perkotaan agar lebih untuk di kemudian hari
3) Menyimpan uangnya dengan membeli logam mulia sebagai investasi
4) Membeli reksa dana di pasar modal dengan harapan mendapat keuntungan
pada masa depan.
5) seseorang membeli valuta asing dalam bentuk dollar amerika di harga rendah,
kemudian menjual kembali dollar tersebut pada harga tinggi. Selisih harga jual
dan beli adalah kentungan yang diperoleh seseorang.

2. Terdapat dua pandangan mengenai pencetakan uang beredar. Salah satunya berpendapat
bahwa uang beredar ditentukan oleh otoritas moneter atau bank sentral. Jelaskan
bagaimana uang beredar ditentukan oleh otoritas moneter!
Jawab :

Menurut pandangan pertama, jumlah uang beredar (JUB) sepenuhnya ditentukan oleh
otoritas moneter. Hal ini berarti bahwa jumlah uang beredar bersifat otonom, dalam arti
bahwa jumlah uang beredar tersebut tidak dipengaruhi oleh tingkat bunga pasar uang. Di
Indonesia, jumlah uang beredar menurut pandangan ini ditunjukkan oleh jumlah uang
primer. Walaupun besamya jumlah uang primer ini tidak dipengaruhi oleh tingkat bunga
(i) pasar uang, akan tetapi jumlah uang primer tersebut dipengaruhi oleh kebijakan
otoritas moneter dalam menentukan instrumen-instrumen "Bank Indonesia Rate/BI Rate"

This study source was downloaded by 100000863287996 from CourseHero.com on 04-24-2023 10:35:35 GMT -05:00

https://www.coursehero.com/file/90968050/EKONOMI-MONETERdocx/
yang akan menjadi signal suku bunga Sertifikat Bank Indonesia (SBI) dan besamya Giro
Wajib Minimium (minimum reserve requirement; GWM) yang ditetapkan oleh Bank
Indonesia. Karena besamya jumlah uang beredar ditentukan secara otonom oleh otoritas
moneter, maka bentuk kurva penawaran uang (Ms) adalah vertikal (lihat Gambar 1.4)

I Ms

Gambar 1.4.

Jumlah Uang Beredar ditentukan Otoritas Moneter

Keterangan:

i -tingkat bunga

Ms-jumlah uang beredar

Menurut pandangan kedua jumlah uang beredar bukan hanya ditentukan oleh otoritas
moneter melainkan juga oleh kebijakan bank-bank umum Dengan demikian, yang
mempengaruhi jumlah uang beredar selain dipengaruhi oleh instrumen-instrumen yang
bersifat otonom yang dilakukan otoritas moneter, juga oleh kebijakan bank umum dalam
menentukan tingkat bunga pasar uang.

I Ms

Gambar 1.5.

JUB ditentukan oleh Otoritas Moneter dan bank Umum

This study source was downloaded by 100000863287996 from CourseHero.com on 04-24-2023 10:35:35 GMT -05:00

https://www.coursehero.com/file/90968050/EKONOMI-MONETERdocx/
Di Indonesia, jumlah uang beredar yang dipengaruhi oleh bank umum tersebut
ditunjukkan oleh jumlah uang giral dan uang kuasi. Jumlah uang giral maupun uang kuasi
ini dipengaruhi oleh tingkat bunga. Perilakau tingkat bunga pasar ini juga dipengaruhi
oleh perilaku masyarakat dalam menyimpan atau meminjam uang di pasar uang. Oleh
karena itu, jumlah uang beredar menurut pandangan kedua ini kurva penawaran
berbentuk miring dari kiri bawah ke kanan atas atau mempunyai kemiringan positif
(Gambar 1.5).

3. Apakah bank syariah hanya bisa digunakan oleh golongan tertentu saja? Jelaskan jawaban
anda dan sertakan perbedaan utama bank syariah dengan bank konvensional lainnya!

Jawab :

Sistem perbankan syariah yang ingin diwujudkan oleh Bank Indonesia adalah perbankan
syariah yang modem, yang bersifat universal, terbuka bagi seluruh masyarakat Indonesia
tanpa terkecuali. Sebuah sistem perbankan yang menghadirkan bentuk-bentuk aplikatif
dari konsep ekonomi syariah yang dirumuskan secara bijaksana, dalam konteks kekinian
permasalahan yang sedang dihadapi oleh bangsa Indonesia, dan dengan tetap
memperhatikan kondisi sosio-kultural di dalam mana bangsa ini menuliskan perjalanan
sejarahnya. Hanya dengan cara demikian, maka upaya pengembangan sistem perbankan
syariah akan senantiasa dilihat dan diterima oleh segenap masyarakat Indonesia sebagai
bagian dari solusi atas berbagai permasalahan negeri.

Perbedaan Bank syariah dan Bank konvensional :

1) Cara Mengelola Dana

Pengelolaan dana di bank konvensional bisa dilakukan pada berbagai lini bisnis yang
dianggap aman dan menguntungkan. Selama pengelolaan dana ini tidak menyalahi
aturan dan hukum yang berlaku maka pihak bank memiliki kebebasan untuk menjalankan
dan mengelola dana tersebut. Bank juga memiliki sejumlah kewajiban kepada
nasabahnya terkait dengan dana simpanan dan investasi yang disetorkan ke bank yang
bersangkutan. Dalam bank syariah, dana nasabah yang diterima dalam bentuk titipan
atau investasi tidak bisa dikelola pada semua lini bisnis secara sembarangan. Pengelolaan
dan investasi yang dilakukan bank syariah harus berdasarkan syariat Islam, di mana lini
bisnis yang dipilih harus yang memenuhi aturan syariat Islam.

2) Sistem Operasional Bank konvensional dijalankan berdasarkan standar operasional


perbankan yang telah ditetapkan pemerintah dan tunduk pada aturan hukum yang
berlaku di Indonesia. Hal ini diatur pemerintah melalui lembaga keuangan dan pihak
lainnya yang dianggap berkepentingan dengan masalah tersebut. Sementara bank syariah
tentunya mengikuti aturan syariat Islam. Semua kegiatan operasional yang dijalankan

This study source was downloaded by 100000863287996 from CourseHero.com on 04-24-2023 10:35:35 GMT -05:00

https://www.coursehero.com/file/90968050/EKONOMI-MONETERdocx/
akan dilakukan berdasarkan ketentuan yang telah dikeluarkan melalui fatwa MUI yang
diambil berdasarkan ketentuan syariat Islam.
3) Cara Mendapatkan Keuntungan

Dalam kegiatan operasionalnya, baik bank konvensional maupun syariah sama-sama


membutuhkan dan memberikan keuntungan kepada nasabah atas usaha yang dijalankan.
Meski demikian, kedua bank ini menerapkan perhitungan yang berbeda dalam hal
keuntungan bisnis usaha. Bank konvensional menjalankan usahanya dengan memberikan
keuntungan dalam jumlah tertentu dalam bentuk suku bunga bagi nasabahnya. Suku bunga
ini akan diatur berdasarkan ketentuan yang dikeluarkan pemerintah melalui lembaga
keuangan dan perbankan di mana besaran suku bunga harus menguntungkan pihak bank.
Sementara itu, bank syariah tidak menerapkan sistem bunga pada layanan mereka. Bank ini
dijalankan berdasarkan syariat Islam, sebab bunga dilarang karena dianggap tidak sesuai
syariat. Bank syariah menggunakan sistem bagi hasil dan mendapatkan sejumlah keuntungan
dari sistem tersebut.

4) Metode Transaksi

Seluruh aturan serta kebijakan transaksi yang ditemui dalam bank konvensional telah diatur
dan dijalankan berdasarkan hukum yang berlaku di Indonesia. Sementara pada bank syariah,
secara khusus beberapa transaksi telah diatur berdasarkan fatwa MUI, di antaranya adalah
sebagai berikut:

 Akad al-Mudharabah (bagi hasil)


 Al-Musyarakah (perkongsian)
 Al-Musaqat (kerja sama tani)
 Al-Ba’i (bagi hasil)
 Al-Ijarah (sewa-menyewa)
 Al-Wakalah (keagenan)

5) Denda Keterlambatan

Nasabah pada bank konvensional dibebankan uang tambahan atau bunga apabila terlambat
melakukan pembayaran. Besaran bunga ini akan makin bertambah, jika nasabah tidak
mampu membayar pada periode berikutnya. Berbeda dengan bank konvensional, bank
syariah tidak memiliki ketentuan beban uang tambahan yang harus dibayarkan bagi nasabah
yang melakukan keterlambatan pembayaran. Namun, terdapat sanksi yang dikenakan bagi
nasabah yang mampu membayar tetapi sengaja menunda pembayaran. Sanksi dapat berupa
uang dengan jumlah sesuai dengan akad yang sudah disetujui dan ditandatangani.

This study source was downloaded by 100000863287996 from CourseHero.com on 04-24-2023 10:35:35 GMT -05:00

https://www.coursehero.com/file/90968050/EKONOMI-MONETERdocx/
6) Proses Perjanjian

Pada proses perjanjian atau akad bank konvensional, nasabah cukup melakukan perjanjian
dengan hukum. Sementara pada bank syariah, akad harus sesuai dengan hukum Islam.
Dalam bank syariah, akad harus menyertai rukun, seperti adanya

 penjual,
 pembeli,
 barang,
 harga, serta
 ijab dan kabul.

Selain itu, syarat yang termasuk dalam kategori barang dan jasa harus halal, harga barang
dan jasa pun harus jelas, begitu juga dengan tempat penyerahannya. Barang yang
ditransaksikan juga harus dalam kepemilikan penjual.

4. Faktor faktor apa saja yang mempengaruhi permintaan uang untuk transaksi dalam teori
permintaan Keynes! Jelaskan dan tunjukan dengan gambar!

Jawab :

 permintaan uang untuk transaksi

Menurut Keynes, permintaan uang untuk transaksi dipengaruhi oleh tingkat


pendapatan. Semakin tinggi tingkat pendapatan semakin besar keinginan memegang
uang kas untuk transaksi. Ketergantungan permintaan uang untuk transaksi terhadap
pendapatan dapat dijelaskan dalam Gambar 2.1.

Y/P Ltr

Gambar 3.1

Permintaan uang untuk transaksi

This study source was downloaded by 100000863287996 from CourseHero.com on 04-24-2023 10:35:35 GMT -05:00

https://www.coursehero.com/file/90968050/EKONOMI-MONETERdocx/
Permintaan uang untuk tujuan transaksi ditunjukkan dengan L. Dalam hal ini Keynes
mengikuti jejak Klasik bahwa permintaan untuk transaksi tergantung pendapatan, namun
perbedaannya terletak pada penekanan motif spekulasi dan peranan tingkat bunga dalam
menentukan permintaan uang untuk spekulasi. Secara matematis, permintaan uang
untuk tujuan transaksi (Ma) dirumuskan sebagai berikut.

Mdt = ky

dimana Y merupakan tingkat pendapatan yang berhubungan positif dengan permintaan


uang untuk transaksi (Nopirin, 1998).

Permintaan uang yang muncul sebagai akibat dari motif trasnsaksi didasarkan pada
asumsi bahwa orang berminat untuk memegang sebagai "brige the interval between the
receipt of income and its disbursement" Dengan demikian Keynes dapat menerima
pendapat Cambridge yang menyatakan orang memegang uang untuk memenuhi dan
memperlancar transaksi yang mereka lakukan. Disini dianggap bahwa permintaan uang
nominal untuk tujuan transaksi dipengaruhi oleh tingkat pendapatan nasional. Keynes
sebenamya tidak mengabaikan pengaruh suku bunga terhadap permintaan uang untuk
tujuan transaksi, namun Keynes tidak menekankan peranan suku bunga dalam
analisisnya.

5. Dalam teori klasik V ( velocity ) adalah konstan namun dalam persamaan Friedman nilai V
berfluktuasi. Uraikan alas an mengapa dalam teori klasik V adalah konstan !

Jawab :

Menurut Friedman jumlah uang beredar merupakan variabel kunci dalam menentukan
kebijakan untuk mengendalikan tingkat harga dan pendapatan. Inflasi dan deflasi dapat
dikendalikan apabila perubahan jumlah uang beredar per unit output dijaga stabilitasnya.
Friedman juga menyatakan bahwa velositas jumlah uang beredar relatif stabil. Efektivitas
kebijakan fiskal, dalam hal ini defisit APBN, masih dapat diatasi bila dibiayai dengan
pinjaman masyarakat dan bukan dari penambahan pencetakan uang Perbedaannya
antara teori permintaan uang Klasik dengan teori permintaan uang Friedman terletak
pada:

a. Pada persamaan Klasik yang dimaksud Y adalah current income, sementara


menurut Friedman Y adalah permanent income, yakni pendapatan rata-rata yang
diharapkan masyarakat selama periode tertentu.
b. Menurut teori Klasik, yang dimaksud M adalah M₁, sementara menurut Friedman
adalah M2, dimana M2 M₁+ time deposit
c. Dalam teori Klasik, nilai V adalah konstan, namun dalam persamaan Friedman
nilai V berfluktuasi karena dipengaruhi oleh beberapa faktor, di antaranya inflasi,
tingkat harga umum, penghasilan dari saham dan penghasilan dari obligasi, dan
sebagainya.

This study source was downloaded by 100000863287996 from CourseHero.com on 04-24-2023 10:35:35 GMT -05:00

https://www.coursehero.com/file/90968050/EKONOMI-MONETERdocx/
This study source was downloaded by 100000863287996 from CourseHero.com on 04-24-2023 10:35:35 GMT -05:00

https://www.coursehero.com/file/90968050/EKONOMI-MONETERdocx/
Powered by TCPDF (www.tcpdf.org)

Anda mungkin juga menyukai