T. A. 2023/2024
PEMBAHASAN
1
sesuai jumlah tabungannya. Bunga ini berbeda dari setiap bank, dan sudah
ditetapkan sejak awal sesuai kesepakatan dengan nasabah.
Besaran bunga tabungan yang diberikan untuk nasabah merupakan
kebijakan dari bank penyelenggara. Namun, bunga tersebut bersifat tetap.
Sehingga nasabah akan terus menerima bunga tabungan setiap periodenya.
Selama menabung di bank konvensional, nasabah dapat menarik dana
kapan saja dan di mana saja. Dengan catatan dalam waktu tersebut nasabah
juga tidak menyalahi hukum atau aturan yang berlaku. Nantinya setiap
bulan terdapat biaya administrasi yang dikenakan atas tabungan sesuai
ketentuan dari pihak bank.
1) Ciri-ciri tabungan konvensional
Perbedaan yang menjadi salah satu ciri tabungan konvensional
adalah adanya sistem bunga yang digunakan, yaitu relasi antara pihak
bank dengan nasabah dalam memperoleh keuntungan. Tabungan yang
disimpan oleh nasabah dalam bank konvensional ditujukan untuk
mendapat keuntungan sebesar-besarnya.
Dalam hal ini, tabungan konvensional berbeda dengan tabungan
syariah yang tidak menerapkan bunga. Karena setiap transaksi dan
produk dalam tabungan syariah harus sesuai dengan prinsip syariah
Islam. Sementara sistem bunga pada tabungan konvensional adalah
termasuk riba dalam prinsip syariah.
Sejatinya banyak kesamaan di antara tabungan konvensional dan
tabungan syariah. Misalnya, keduanya sama-sama berasaskan
demokrasi ekonomi dengan menggunakan prinsip kehati-hatian.
Namun, tabungan syariah menambahkan prinsip syariah yang tidak
terdapat pada bank konvensional.3
Selain itu, sebagai bank resmi yang beroperasi di Indonesia, baik
bank konvensional maupun bank syariah keduanya sama-sama
diawasi oleh Bank Indonesia (BI) dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK)
dalam aktivitasnya. Namun, bank syariah memiliki tambahan
3
https://www.ocbc.id/id/article/2022/05/27/tabungan-konvensional-adalah
2
pengawas yaitu Dewan Pengawas Syariah (DSN) yang berfokus
memastikan prinsip syariah tersebut berjalan.
Secara umum, bank syariah maupun bank konvensional dengan
produknya yaitu tabungan konvensional dan tabungan syariah tidaklah
jauh berbeda. Namun keduanya memiliki sistem serta prinsip
pelaksanaannya tersendiri.
Lalu secara khusus, ciri tabungan konvensional adalah:
a. Memakai prinsip ekonomi perbankan
b. Terdapat keuntungan dalam bentuk bunga sebagai benefit
nasabah atas dana yang disimpan
c. Bunga sudah ditetapkan besarannya sejak awal, sesuai dengan
pilihan nasabah
d. Jumlah bunga yang didapat juga tidak terdampak dari keadaan
ekonomi pihak bank penyelenggara tabungan
2) Sarana Penarikan Dana
Sarana penarikan dana yang digunakan dalam tabungan
konvensional adalah:
a. Buku Tabungan
b. Slip penarikan
c. ATM (Anjungan Tunai Mandiri)
d. Sarana lainnya (mobile banking, internet banking, formulir
transfer, dll)
3) Perhitungan Bunga Tabungan
Untuk menghitung besaran bunga tabungan yang nasabah terima
dalam tabungan konvensional dapat menggunakan tiga metode.
Berikut tiga metode perhitungan bunga tabungan konvensional
adalah:4
4
Ibid
3
Pada metode ini, jumlah bunga akan dihitung dari saldo
harian. Bunga setiap harinya akan dihitung lalu dijumlahkan
untuk mendapat jumlah bunga tabungan per bulan.
b. Metode Saldo Rata-Rata
Dalam metode ini, bunga dalam satu bulan akan dihitung
berdasarkan saldo rata-rata dalam bulan berjalan. Saldo rata-rata
tersebut dihitung sesuai dengan jumlah saldo akhir tabungan
setiap harinya dalam bulan berjalan, lalu dibagi jumlah hari
dalam bulan itu.
c. Metode Saldo Terendah
Jumlah bunga tabungan dihitung dari jumlah saldo terendah
bulan tersebut, dikalikan dengan suku bunga per tahun lalu
dikalikan juga jumlah hari dalam sebulan dan dibagi jumlah hari
dalam satu tahun. Sebagai contoh untuk bunga tabungan bulan
Februari dapat dihitung:
Bunga tabungan = (Saldo terendah x Suku bunga per tahun
(%) x 28 hari) : 365 hari
4) Contoh Tabungan Konvensional
Contoh tabungan konvensional misalnya Bank OCBC NISP,
dengan produknya seperti Tabungan Individu, Tabungan Anak,
Tabungan Korporat, Tabungan UKM, dan lain-lain.
Istilah investasi berasal dari bahasa Latin, yaitu investire (me- makai),
sedangkan dalam bahasa Inggris disebut dengan investment. Istilah hukum
investasi berasal dari terjemahan bahasa Inggris yaitu investment of law.5
5
Abdul Manan, Hukum Ekonomi Syariah Dalam Perspektif Kewenangan Peradilan Agama,
(Jakarta: Prenada Media Group, 2012), hlm 149
4
(berkembang) dan bertambah jumlahnya. Investasi adalah merupakan
bagian penting dalam perekonomian. Investasi adalah kegiatan usaha yang
mengandung risiko karena berhadapan dengan unsur ketidakpastian.
Dengan demikian, perolehan kembaliannya (return) tidak pasti dan tidak
tetap. Investasi merupakan penempatan sejumlah dana pada saat ini dengan
harapan untuk memperoleh keuntungan di masa yang akan datang. Pendapat
lainnya menyebutkan bahwa investasi diartikan sebagai komitmen atas
sejumlah dana atau sumberdaya lainnya yang dilakukan pada saat ini,
dengan tujuan memperoleh sejumlah keuntungan di masa datang.6
6
Indah Yuliana, Investasi Produk Keuangan Syariah, (Malang: UIN Maliki Press, 2010), hlm
1-2
5
Sebab suatu perusahaan akan memaksimir labanya dalam situasi
persaingan sempurna, bila mana perusahaan tersebut menggunakan
modalnya sampai dalam jumlah produk marginal dari modal itu sama
dengan harga modal, yaitu suku bunga.
Adapun secara garis besar teori klasik tentang investasi adalah sebagai
berkut:
6
Tabungan adalah selisih langsung antara pendapatan nasional
dengan konsumsi agregat (S = Y – C). Tingkat tabungan dari seorang
individu dalam teori Islam juga tidak terlepas dari pertimbangan
kemashlahatan umat secara keseluruhan. Pada kondisi tertentu
dimana masyarakat begitu membutuhkan harta atau dana, maka
individu yang memiliki dana lebih, akan mengurangi tingkat
tabungannya atau lebih tepatnya mengurangi tingkat kekayaannya
untuk membantu masyarakat yang kekurangan. Mekanisme ini dapat
berupa mekanisme sukarela atau mekanisme yang mengikat, artinya
negara memiliki wewenang dalam memaksa individu yang
berkecukupan untuk membantu masyarakat yang membutuhkan,
dengan mengenakan pajak khusus atau dikenal dengan nawaib pada
masyarakat golongan kaya. Dengan demikian tingkat tabungan
dalam Islam memiliki korelasi yang kuat dengan kondisi ekonomi.
Jadi, tabungan dalam Islam jelas merupakan sebuah konsekwensi
atau respon dari prinsip ekonomi Islam dan nilai moral Islam, yang
menyebutkan bahwa manusia haruslah hidup hemat dan tidak ber-
mewah-mewah karena Allah sangat mengutuk perbuatan israf
(pemborosan) dan tabzir (menghambur-hamburkan harta tanpa
guna), serta mereka (diri sendiri dan keturunannya) dianjurkan ada
dalam kondisi yang tidak fakir. Jadi dapat dikatakan bahwa motifasi
utama orang menabung disini adalah nilai moral hidup sederhana
(hidup hemat) dan keutamaan tidak fakir.8
8
Aqwa Naser Daulay, dkk, Ekonomi Makro Islam, ( Medan: FEBI UIN-SU Press, 2019), hlm
49-51
7
aset riil termasuk kedalam golongan benda-benda tidak bergerak atau
aset tetap. Contohnya tanah, properti, logam mulia, dan pabrik atau
perusahaan. Investasi merupakan pengeluaran perusahaan untuk
membeli barang-barang modal dan perlengkapan-perlengkapan
produksi untuk menambah kemampuan memproduksi barang-barang
dan jasa yang tersedia dalam perekonomian. Ada tiga bentuk
pengeluaran investasi, yaitu:
a. Investasi tetap bisnis (Business fixed Investment), yaitu
pengeluaran investasi untuk pembelian berbagai jenis barang
modal yaitu mesin-mesin dan peralatan produksi lainnya untuk
mendirikan berbagai jenis industri dan perusahaan.
b. Investasi residensial (residential Investment), pengeluaran untuk
mendirikan rumah tempat tinggal, bangunan kantor, bangunan
pabrik, dan bangunan lainnya.
c. Investasi persediaan (Inventory Investment), yaitu pertambahan
nilai stok barang-barang yang belum terjual, bahan mentah, dan
barang yang masih dalam proses produksi pada akhir tahun
perhitungan pendapatan nasional.
9
Pasal 1 Undang- Undang Perbankan Syariah
8
siapa yang memelihara anak yatim sedangkan anak yatim tersebut itu
memiliki harta, maka hendaklah ia menginvestasikan nya
(membisniskannya) janganlah ia membiarkan harta itu idle, sehingga harta
itu terus berkurang lantara zakat.10
1) Tabungan
a. Pengaruh Religiusitas Terhadap Perilaku Menabung
Beberapa ahli ekonomi Islam telah membuat kesimpulan
menarik tentang hubungan perilaku ekonomi dengan tingkat
keyakinan/keimanan. Perilaku ekonomi sangat ditentukan oleh
tingkat keimanan seseorang atau masyarakat. Perilaku ini
kemudian membentuk kecenderungan perilaku produksi dan
konsumen dipandangan tersebut juga berpengaruh terhadap
perilaku menabung.
Kesimpulan tersebut menjelaskan tiga karakteristik perilaku
ekonomi dengan tingkat keimanan sebagai berikut:
i. Ketika keimanan berada pada tingkat yang cukup baik, maka
motif berekonomi (konsumsi/menabung atau berproduksi)
akan didominasi oleh motif mashlahah (public interest),
kebutuhan (needs) dan kewajiban (obligation). Karakter ini
disebut sebagai muslim taat;
ii. Ketika keimanan berada pada tingkat yang kurang baik,
maka motif berekonomi tidak hanya didominasi oleh tiga hal
tersebut, tetapi juga akan dipengaruhi secara signifikan oleh
ego, rasionalisme (materialisme) dan keinginan yang bersifat
individualistis, Karakter ini disebut sebagai muslim yang
kurang taat; dan
10
Indah Yuliana, op.cit, hlm 14
9
iii. Ketika keimanan berada pada tingkat yang buruk, maka
motif berekonomi akan didominasi oleh nilai-nilai
individualistis (selfishness), ego, keinginan dan
rasionalisme. Karakter ini disebut sebagai muslim tidak taat.
b. Tabungan dan Modal Investasi
Tabungan merupakan keharusan dan perlu terus
dikembangkan dalam upaya pembentukan modal guna
memenuhi kebutuhan dasar kegiatan produksi. Khalifah Umar
bin Khathab berkata: "Kecukupan yang disertai kesederhanaan
adalah lebih mencukupi daripada kelonggaran yang disertai
pemborosan". Artinya, pendapatan yang sama dengan kadar
kecukupan disertai hemat dalam belanjanya adalah jauh lebih
mencukupi daripada pendapatan tinggi yang disertai dengan
tindakan boros. Tidak berlebih-lebihan dalam penggunaan harta
benda dengan tujuan untuk ditabung dan pembentukan modal
adalah metode ekonomi yang benar.
2) Investasi
10
iii. Untuk berbagai pinjaman suku bunga adalah nol12
12
Ibid, hlm 90
11
yang tidak begitu tinggi. Para pemodal ini biasanya berasal dari
golongan kalangan muda yang penuh perhitungan.13
2) Penghindar Risiko (Risk Averter)
Investor ini merupakan investor yang apabila dihadapkan pada
dua alternatif investasi dengan pengembalian yang diharapkan sama,
maka ia cenderung akan memilih investasi yang kurang berisiko.
Investor yang termasuk ke dalam kelompok risk averter merupakan
investor yang cenderung untuk menghindari risiko dan berinvestasi
pada aset yang memberikan pendapatan tetap, seperti deposito,
obligasi, ataupun saham yang tergolong ke dalam blue chips.
Investor ini menyadari tidak mengharapkan keuntungan investasi
yang optimal. Biasanya kalangan investor dalam kategori ini
mayoritas berasal dari kalangan pensiunan yang berkeinginan untuk
mendapatkan keuntungan walaupun sedikit namun pasti.
3) Acuh terhadap Risiko (Risk Indifference)
Investor ini merupakan investor yang cenderung tidak peduli
tersebut jenis investasi mana yang akan diambilnya. Investor yang
tergolong ke dalam risk indiference ini merupakan tipe investor yang
hanya cenderung ikut-ikutan dalam melakukan pembelian atau
penjualan efek sesuai dengan gejolak pasar.
Faktor utama lain yang ikut memengaruhi tingkah laku investasi dalam
perekonomian Islami adalah ketidakberadaan dari suku bunga. Islam
melarang pem- bayaran bunga pada semua jenis pinjaman (pribadi,
komersial, pertanian, industri, dan lainnya) walaupun pinjaman-pinjaman ini
dilakukan untuk teman, perusahaan swasta maupun publik, pemerintah atau
entitas lainnya.14
13
Made Adnyana, Manajemen Investasi dan Portofolio, ( Jakarta Selatan: LPU-UNAS, 2020),
hlm 3-4
14
Adiwarman A Karim, Ekonomi Makro Islam, (Jakarta: Rajawali Press, 2010), hlm 297
12
Analisis di atas mengindikasikan bahwa dalam perekonomian Islami,
tingkat bunga tidak masuk dalam perhitungan investasi, maka biaya
kesempatan (opportunity cost) dari meminjamkan dana yang digunakan
untuk kepentingan investasi adalah zakat yang dibayarkan pada dana-dana
ini. Dengan kata lain, dana atau tabungan yang tidak dimanfaatkan pada
investasi riil akan dikenakan zakat pada tingkat tertentu.
13
4) Memanfaatkan bahan baku lokal.15
15
Indah yuliana, op.cit, hlm 4-5
14
memikirkan kebutuhan akan masa depannya. Padahal semakin ke depan, biaya
hidup seseorang pasti akan semakin bertam bah. Bila orang menyadari bahwa
kebutuhan masa depan akan lebih besar, mereka tentu akan menyempatkan diri
berhemat dalam menge lola keuangannya, mereka pasti akan melakukan
investasi guna me menuhi kebutuhan yang diperlukan itu.
PENUTUP
A. Kesimpulan
15
muslim mempersiapkan diri untuk masa yang akan datang sekaligus untuk
menghadapi hal-hal yang tidak diinginkan.
Dengan demikian maka investasi dan kekayaan seseorang itu dalam hal-
hal yang benar, dengan ungkapan lain investasi terbaik adalah jika ia dituju
untuk mencari keridhaan Allah. Karena pada dasarnya sistem islam bukan
sekedar memberi batasan semata, tetapi dengan konsep halal dan haramnya
mampu memberikan kondisi investasi yang lebih bailk. Pelarangan riba pun
tidak hanya pada bunga bank. Namun pada semua hal yang memungkinkan
tindakan sewenang-wenang dari pihak yang lebih kuat secara keuangan
terhadap pihak yang lebih lemah dalam transaksi keutamaan tersebut.
Sehingga dapat dikatakan dalam transaksi non syariah adalah memegang asas
kegunaan (utilitas) sedangkan transaksi syariah berdasarkan asas manfaat.
DAFTAR PUSTAKA
16
Aqwa Naser Dulay, d. (2019). Ekonomi Makro Islam. Medan: FEBI UIN-SU.
Chandra, P. T. (2016). Esensi Ekonomi Makro. Taman Sidoarjo: Zifatama.
Karim, A. A. (2010). Ekonomi Makro Islam. Jakarta: Rajawali Press.
Manan, A. (2012). Hukum Ekonomi Syariah Dalam Perspektif Kewenangan
Peradilan Agama. Jakarta: Predana Media Group.
Mubarok, S. (2014). Ekonomi Islam Pengertian Prinsip dan Fakta. Bogor: IN
Media.
Widiyanningsih. (2005). Bank dan Asuransi Islam diIndonesia . Jakarta: Kencana.
Yuliana, I. (2010). Investasi Produk Keuangan Syariah . Malang: UIN Maliki
Press.
https://www.ocbc.id/id/article/2022/05/27/tabungan-konvensional-adalah
17