Anda di halaman 1dari 4

Baik terimakasih atas tanggapannya, disini saya akan mencoba menjawab kembali

pertanyaan pada diskusi 1 ini, semoga kali ini jawaban saya tepat.
1. Dari berbagai literatur, dijelaskan bahwa ada beberapa teori perdagangan internasional
yang patut kita ketahui diantaranya sebagai berikut :
a) Merkantilisme
Merkantilisme adalah falsafah ekonomi yang menganut konsep bahwa penting bagi
sebuah negara untuk mengakumulasi persediaan logam-logam berharga demi
mencapai kesejahteraan.
Merkantilisme berpandangan jika kekayaan suatu negara dihitung dengan emas dan
perak. Teori ini beranggapan jika kegiatan ekspor harus dilakukan sesering mungki
dan kegiatan impor dilakukan seminim mungkin, agar negara menjadi lebih kuat dan
kaya. Merkantilisme memang membawa keuntungan bagi negara. Namun, juga
mendatangkan kerugian dan penderitaan bagi negara penganutnya. Karena mereka
mendapat kekayaan dengan menguras sumber daya yang murah. Indonesia menjadi
korban dari merkantilisme di masa colonial. Negara eropa seperti Spanyol, Portugis,
Inggris, Belanda, dan Prancis berlomba-lomba memperebutkan Nusantara untuk
meningkatkan kekayaan mereka.
b) Teori keungggulan Absout
Teori ini diperkenalna oleh Adam Smith pada 1776. Teori keunggulan absolut
beranggapan jika kekayaan suatu negara akan semakin bertambah seiring dengan
adanya peningkatan keterampilan serta efisiensi tenaga kerja di bidang produksi.
Adam Smith menjelaskan jika suatu negara dapat dikatakan memiliki keunggulan
absolut jika negara tersebut memiliki spesialisasi dalam memproduksi komoditi. Kata
lainnya adalah produk yang dihasilkan harus berbeda dengan produksi negara lainnya.
Namun teori ini hanya mempertimbangkan tenaga kerja tanpa mempertimbangkan
factor produksi yang lain.
c) Teori Keunggulan Komparatif
Teori ini diperkenalkan oleh David Ricardo (1971). Teori in mengatakan jika
perdagangan internasional bisa dilakukan asal negara tidak memiliki keunggulan
absolut. David Ricardo beranggapan jika perdagangan internasional akan lebih
menguntungkan jika negara hanya memiliki keunggulan komparatif dari segi
harganya.
Ricardo (1917) memperlihatkan bahwa meskipun sebuah bangsa memegang
keunggulan absolut dalam produksi dua barang, kedua negara masih dapat
memperdagangkan keungulan masing-masing sepanjang bangsa yang produknya
menyebabkan inefisiensi mampu mempertahankan efisiensinya pada produksi kedua
barang itu.
d) Teori Faktor Pendukung oleh Heckser-Ohlin
Teori ini lebih dikenal dengan nama ‘The Proportioal Factor Theory’. Teori ini
dikemukakan oleh sejarawan ekonomi asal Swedia yang bernama Eli Heckscher dan
Bertil Ohlin, muridnya. Teori ini mengatakan jika negara yang memiliki faktor
produksi tinggi dan biaya produksi murah akan cenderung melakukan ekspor dengan
spesialisasi produk. Sebaliknya, jika negara memiliki faktor produksi langka dan
biaya produksi mahal akan cenderung melakukan impor dari negara lain.
2. Berikut dampak positif dan negatif globalisasi di bidang ekonomi diantaranya yaitu :
Dampak positif
a) Meningkatnya pertumbuhan ekonomi
Pasar internasional akan membuka peluang yang lebih besar bagi tiap negara untuk
lebih berkembang. Hal ini disebabkan karena pasar global menyediakan akses lebih
mudah pada modal, teknologi, manusia, pasar ekspor yang lebih besar, dan impor
yang lebih murah. Dengan menjadi bagian dari pasar global, sebuah negara akan
menjadi bagian atas produksi internasional dari rantai pasokan yang menjadi saluran
utama perdagangan.
b) Kesejahteraan Tenaga Kerja Meningkat
Dengan semakin banyaknya perisahaan global tentunya akan berpengaruh terhadap
permintaan pasar kerja yang menuntut kualitas tinggi dari para pekerja. Buruh dengan
tingkat keterampilan tinggi akan mendapatkan gaji yang sesuai pula. Dengan gaji
yang sesuai tentunya akan sangat berdampak positif bagi kesejahteraan buruh. Fredrik
Erixon dalam The Ekonomic Benefits of Globalization for Business and Consumers
(2018) berpendapat bahwa tenagakerja di era globalisasi menjadi lebih bersemangat,
lebih dihargai, dan merasa lebih aman.
c) Terciptanya Bisnis e-Commerce
Bisnis e-Commerce merupakan bisnis dengan transaksi jual beli melalui internet.
Bisnis ini muncul sebagai respons atas perkembangan teknologi dan perubahan
kebiasaan manusia yang menginginkan kemudahan dalam segala bidang. Kemunculan
bisnis e-Commerce tentunya akan menguntungkan beberapa pihak, yakni penjual
yang dimudahkan memasarkan produk, tenaga kerja yang mendapat kesempatan kerja
baru, dan pembeli yang sangat dimudahkan dalam proses transaksi.
d) Meningkatnya nilai ekspor dan impor
Dengan meningkatnya ekspor dan impor pasar global membuat keersediaan sebuah
barang dapat dimiliki oleh seluruh negara secara transnasional melalui ekspor dan
impor. Ekspor adalah pengiriman komoditas ke luar negeri sedangkan impor adalah
pengiriman barang dai luar negeri ke dalam negeri.
Dampak negatif
a) Ketimpangan Pendapatan
Meskipun aktivitas ekonomi telah meningkat akibat pasar global, namun dengan hal
tersebut justru memberi dampak negatif pada pendapatan negara.
Laporan Organisation for Ekonomic Co-operation and Development dalam Trade and
Environment Review 2009/2010 (2009:5) oleh United Nations menyimpulkan bahwa
23 negara cenderung mengalami kesenjangan pendapatan pada tahun 2000-an
dibandingkan era tahun 1980-an saat globalisasi ekonomi belum terlalu berkembang.
Kekayaan hanya bertambah dan dinikmati oleh 10% rumah tangga terkaya di sebuah
negara saja. Labour Organization’s World of Work Report 2008 dalam artikel yang
sama melaporkan, awal tahun 1990-an hingga tahun 2000-an, saat peertumbuhan
ekonomi mengalami percepaan, pendapatan rumah tangga dengan penghasilan tinggi
meningkat lebih cepat daripada rumah tangga berpenghasilan rendah.
b) Monopoli dan Oligopoli di Tingkat Global
Monopoli adalah sebuah kondisi dimana pasar hanya sedikit dimiliki oleh satu
penjual, sementara oligopoly adalah kondisi pasar yang hanya dipunyai oleh segelitir
pihak. Dikutip dari artikel “Emerging Oligopolies in Global Markets: Was Marx
Ahead of His Time?” dalam Journal of Management Policy and Practice (2013),
monopoli adalah akibat dari evolusi kapitalisme di Amerika Serikat yang berlangsung
akhir 1800-an hingga awal 1900-an. Kala itu, undang-undang yang dibuat bertujuan
untuk meningkatkan persaingan dan mengatur monopoli. Tanpa adanya sebuah badan
yang memantau persaingan global, konsentrasi kekuasaan dapat menimbulkan
monopoli dan oligopoli di tingkat global. Robert W. McChesneY dalam pengantar
buku Memeras Rakyat: Neoliberalisme dan Tantangan Global (2005:XV) karya
Noam Chomsky menyatakan bahwa globalisasi memudahkan perusahaan dan
konglomerat mendominasi perekonomian negara di seluruh dunia.
c) Penurunan Standar Lingkungan
Persaingan diantara negara berkembang untuk menarik investasi asing berakibat pada
pengabaian atas syarat-syarat dalam melakukan investasi asing, yakni dengan
mempertimbangkan faktor lingkungan, kesehatan, dan keselamatan. Penelitian Sri
Wartini berjudul "The Impacts of Foreign Direct Investment to The Environment in
Developing Countries: Indonesian Perspective" yang terhimpun Jurnal Hukum
Internasional (2016) menyatakan bahwa investasi asing telah meningkatkan
pencemaran lingkungan yang dapat berakibat pada kesehatan manusia di negara-
negara bekembang.
d) Produk Lokal Kalah Saing
Produk lokal kalah bersaing dengan produk impor karena beberapa alas an, antara lain
pengemasan yang kurang menarik, harga yang lebih tinggi, dan kualitas rendah.
Survei JakPat dalam laporan "Preference for Local vs Imported Products"
mengungkapkan, dari 10 produk yang terdiri atas baju, televisi, komputer, ponsel,
mobil, alat olahraga, kosmetik, sepatu, kamera, dan peralatan elektronik, Indonesia
hanya menguasai empat pasar, yakni baju, kosmetik, baju, dan alat olahraga. Jika hal
ini terus terjadi, maka tak hanya menyebabkan penjualan produk menurun, namunjuga
dpat mematikan pasar barang lokal.
Dari penjelasan dampak positif dan negatif globalisasi di bidang ekonomi diatas maka
pengaruh bagi perekonomian nasional khususnya Usaha Kecil Menengah globalisasi
berdampak positifnya yaitu dengan mudah medapatkan suatu informasi yang berkaitan
dengan perdagangan yang membuat pelaku UKM dapat berkembang dengan adanya
pengetahuan yang didapatkan dari pengaruh globalisasi tersebut. Dampak globalisasi di bidak
teknologi pun kan terasa dengan memacu terciptanya mesin-mesin canggih yang dapat
membantu pekerjaan manusia sebagai pelaku UKM. Selain itu dengan terciptanya bisnis e-
Commerce juga memudahkan pelaku UKM untuk mempromosikan kegiatan usahanya
dengan memasarkan produk ke dalam negeri maupun luar negeri. Kemudian dengan
globalisasi ini juga dapat memudahkan kegiatan ekspor dan impor antar pelaku UKM di
dalam maupun luar negeri. Serta dapat meningkatkan sector pariwisata yang dapat menjadi
tumpuan ekonomi bagi negara pelaku usaha UKM.
Namun, disisi lain globalisasi memiliki dampak negatif bagi UKM yang belum siap dalam
memasarkan produknya dan bersaing dengan pelaku UKM yang sudah siap dalam
perkembangan globalisasi. Menghambatnya pertumbuhan industri lokal yang akan
menyebabkan ketergantungan dengan produk multinasional dan berakibat laju industri lokal
tidak bisa berkembang dengan baik. Kegiatan impor yang melebihi ekspor yang disebabkan
oleh ketergantungan suatu negara dalam akan produk dari luar negeri dan produk dalam
negeri kalah saing dengan produk luar negeri. Pasar-pasar tradisional akan kalah dengan
pasar modern terutama di perkotaan. Serta kesenjangan sosial antar masyarakat akan semakin
meningkat.

Sumber :
- Buku materi pokok ADBI4432 Bisnis Internasional Karya Ratih Purbasari Penerbit
Universitas Terbuka.
- Tirto.id Penulis Fatimatuzzahro

Anda mungkin juga menyukai