Anda di halaman 1dari 4

PENYAKIT PARU OBSTRUKTIF KRONIS

(PPOK)
ICD 10 : J44.9
RSUD AJI MUHAMMAD PARIKESIT
Jl. Ratu Agung 1 Tenggarong Seberang Nomor Dokumen Nomor Revisi Halaman
Telp. (0541) 661013 - 661015
Web: www.rsamp.kukarkab.go.id 003/PPK-KSM.P/IX/2023 01 7/10
Email : rsudamparikesit@yahoo.com

Ditetapkan di Tenggarong Seberang


Tanggal Terbit Plt. Direktur,
PANDUAN PRAKTIK
KLINIS

08 September 2023 MARTINA YULIANTI


1. DEFINISI PPOK adalah penyakit paru kronik yang dapat dicegah dan diobati,
dikarakteristikkan dengan hambatan aliran udara yang persisten,
progresif dan berhubungan dengan peningkatan respons inflamasi
kronis di paru terhadap partikel dan gas berbahaya.
2. ANAMNESIS a. Riwayat diagnosis PPOK sebelumnya.
b. Riwayat gejala khas PPOK, mencakup sesak yang progresif,
memburuk saat beraktivitas, dan menetap; batuk kronik yang
intermiten dan tidak berdahak disertai mengi rekuren; produksi
sputum kronik dengan pola apapun; serta riwayat infeksi
saluran napas bawah berulang.
c. Adanya faktor risiko mencakup faktor pejamu (genetik,
abnormalitas kongenital, dst); riwayat merokok; riwayat
pajanan partikel noksa (asap dari pembakaran bahan bakar
dan memasak di rumah) serta pajanan di tempat kerja (debu
serta partikel gas kimia berbahaya lainnya)
d. Riwayat keluarga dengan PPOK dan/atau faktor kanak-kanak,
misalnya berat badan lahir rendah, infeksi saluran napas
berulang pada masa kanak-kanak, dst.
3. PEMERIKSAAN Pada pemeriksaan fisis paru dapat ditemukan:
FISIK a. Inspeksi : Umumnya normal atau dapat dijumpai barrel chest.
Palpasi : Umumnya normal.
b. Perkusi : Umumnya normal atau dapat hipersonor.
c. Auskultasi : Umumnya normal atau dapat dijumpai wheezing
atau ekspirasi memanjang
4. KRITERIA Terdapatnya indikator seperti berikut pada individu berusia diatas
DIAGNOSIS 40 tahun:
a. Sesak yang progresif seiring waktu, memberat saat
beraktivitas, dan persisten.
b. Batuk kronik yang dapat intermiten dan tidak berdahak disertai
wheezing yang rekuren.
c. Produksi sputum kronik dengan pola apa saja.
PENYAKIT PARU OBSTRUKTIF KRONIS
(PPOK)
ICD 10 : J44.9
RSUD AJI MUHAMMAD PARIKESIT
Jl. Ratu Agung 1 Tenggarong Seberang Nomor Dokumen Nomor Revisi Halaman
Telp. (0541) 661013 - 661015
Web: www.rsamp.kukarkab.go.id 003/PPK-KSM.P/IX/2023 01 8/10
Email : rsudamparikesit@yahoo.com

d. Infeksi saluran napas bawah berulang.


e. Riwayat faktor risiko berupa faktor pejamu (genetik,
abnormalitas kongenital, dst), asap rokok, pajanan partikel
noksa (asap pembakaran bahan bakar dan memasak) serta
pajanan debu, asap, dan gas berbahaya kimia lainnya di
tempat kerja.
5. DIAGNOSIS PPOK (Penyakit Paru Obstruktif Kronis)
6. DIAGNOSIS a. Asma
BANDING Gagal jantung kongestif
b. Bronkiektasis
Tuberkulosis paru/Sindrom Obstruksi PascaTuberkulosis
c. Bronkiolitis obliterative
d. Panbronkiolitis difus
7. PEMERIKSAAN a. Pemeriksaan saturasi oksigen perifer
PENUNJANG b. Pemeriksaan radiologi: Foto toraks AP/PA
c. Pemeriksaan Faal Paru (Spirometri)
8. TERAPI a. Manajemen PPOK stabil
 Manajemen PPOK stabil mengikuti sesuai pedoman PPOK
PDPI.
 Manajemen PPOK stabil menggunakan terapi inhaler
inisiasi mengikuti populasi PPOK dan selanjutnya
berdasarkan pertimbangan klinis (pilihan terapi inhaler:
bronkodilator, LABA, LAMA, LABA+LAMA, LABA+ICS,
LABA+LAMA+ICS) sesuai pedoman PPOK PDPI.
 Pertimbangan pemberian SABA sebagai pelega inhalasi
sesuai pertimbangan klinis
 Pertimbangan pemberian agen mukolitik-antioksidan
(erdosistein, carbosistein, N-asetilsistein) sesuai indikasi
 Pertimbangan pemberian teofilin SR sesuai indikasi
 Pertimbangan pemberian azitromisin/eritromisin jangka
panjang sebagai anti inflamasi sesuai indikasi
 Pertimbangan pemberian PDE4 inhibitors (roflumilast)
sesuai indikasi
 Pengobatan bronkodilator direkomendasikan menggunakan
inhaler.
b. Manajemen PPOK eksaserbasi
Manajemen PPOK eksaserbasi akut sesuai pedoman PPOK
PENYAKIT PARU OBSTRUKTIF KRONIS
(PPOK)
ICD 10 : J44.9
RSUD AJI MUHAMMAD PARIKESIT
Jl. Ratu Agung 1 Tenggarong Seberang Nomor Dokumen Nomor Revisi Halaman
Telp. (0541) 661013 - 661015
Web: www.rsamp.kukarkab.go.id 003/PPK-KSM.P/IX/2023 01 9/10
Email : rsudamparikesit@yahoo.com

PDPI,
mencakup:
 Terapi oksigen
 Bronkodilator jangka pendek (Short-Acting Beta Agonist/
SABA) menggunakan inhaler dan spacer sebanyak 1-2
semprot per 1 jam dan dilanjutkan per 2-4 jam tergantung
respon pasien atau SABA+SAMA (Fenoterol+Ipratropium
bromida) 1-2 semprot maksimal 8 semprot perhari.
 Kortikosteroid (prednison 40 mg/hari selama 5 hari) atau
Kortikosteroid inhalasi (Flutikason Propionat MDI dosis
maksimal 1000 mcg atau Budesonide maks 800 mcg),
 Antibiotik sesuai profil kuman setempat jika terdapat tanda
tanda infeksi sekunder (peningkatan keluhan sesak, jumlah
dahak, serta purulensi dahak)
9. EDUKASI a. PPOK lebih rentan tertular COVID-19 dengan derajat yang
lebih berat.
b. Edukasi 5M yaitu penggunaan masker, menjaga jarak (social /
physical distancing), mencuci tangan dengan sabun dan air
mengalir, menjauhi kerumunan, serta membatasi mobilisasi
dan interaksi.
c. Pasien PPOK tetap dianjurkan menggunakan obat-obatan
yang digunakan secara rutin.
d. Pasien tetap sangat dianjurkan untuk berhenti merokok sertam
melakukan vaksinasi flu dan pneumokokal sesuai pedoman
setempat yang berlaku.
e. Tidak ada kontraindikasi untuk vaksinasi COVID-19 pada
pasien PPOK kecuali pada kondisi eksaserbasi.

10. PROGNOSIS Ad vitam : dubia


Ad sanationam : dubia
Ad fumgsionam : dubia
11. PENELAAH dr. Parluhutan Doli Siregar,SpP.FISR
KRITIS dr. Darma Rianto, SpP.FISR
dr. Ria Siska Myrnasari, SpP
12. KEPUSTAKAAN a. Lee, S.C., Son, K.J., Han, C.H. et al. Impact of COPD on
COVID-19 prognosis: A nationwide population-based study in
South Korea.Sci Rep 11, 3735 (2021).
PENYAKIT PARU OBSTRUKTIF KRONIS
(PPOK)
ICD 10 : J44.9
RSUD AJI MUHAMMAD PARIKESIT
Jl. Ratu Agung 1 Tenggarong Seberang Nomor Dokumen Nomor Revisi Halaman
Telp. (0541) 661013 - 661015
Web: www.rsamp.kukarkab.go.id 003/PPK-KSM.P/IX/2023 01 10/10
Email : rsudamparikesit@yahoo.com

https://doi.org/10.1038/s41598-021-83226-9 Global Initiative for


Chronic Obstructive Lung Disease (GOLD). 2020 Global
Strategy for Prevention, Diagnosis and Management of COPD.
Bethesda: GOLD.
b. Halpin DM, Vogelmeier CF, Agusti AA. COPD & COVID-19. Ar
chivos De Bronconeumologia. 2021 Mar;57(3):162.
c. Higham A, Mathioudakis A, Vestbo J, Singh D. COVID-19 and
COPD: a narrative review of the basic science and clinical out
comes. European Respiratory Review. 2020 Dec 31;29(158).
d. Leung JM, Niikura M, Yang CW, Sin DD. COVID-19 and
COPD. European Respiratory Journal. 2020 Aug 1;56(2).
e. Global Initiative for Chronic Obstructive Lung Disease (GOLD).
GOLD COVID-19 Guidance. Bethesda: GOLD
f. Perhimpunan Dokter Paru Indonesia. Pedoman
Penatalaksanaan PPOK. 2020

Mengetahui,

KETUA KOMITE MEDIK KETUA KSM PARU

dr. Mariati Herlina Sitinjak, Sp.KJ dr. Parluhutan Doli Siregar, SpP.FISR
NIP. 19740922 200801 2 010 NIP. 19780602 200801 1 015

Anda mungkin juga menyukai