STASE KEHAMILAN
TOPIK : MENGIDENTIFIKASI MASALAH GIZI PADA IBU HAMIL
DISUSUN OLEH :
SYIFA NURFAZRINA
2350351076
PEMBIMBING:
SITI NUR ENDAH. M. KEB
Puji syukur saya panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah
tepat pada waktunya.Adapun tujuan dari penulisan laporan ini adalah untuk
memenuhi tugas state Kehamilan. Selain itu, laporan ini juga bertujuan untuk
menambah wawasan bagi para pembaca dan juga bagi penulis. Saya juga
penyusunan tugas laporan ini, penulis menyadari bahwa laporan ini masih jauh
kritik dan saran yang membangun dari pembaca sekalian demi kesempurnaan
laporan ini.
Syifa Nurfazrina
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.............................................................................................i
DAFTAR ISI..........................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................1
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................12
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Upaya meningkatkan kualitas SDM seharusnya dimulai sedini mungkin sejak
janin dalam kandungan. Masa kehamilan merupakan periode yang sangat
menentukan kualitas SDM di masa depan, karena tumbuh kembang anak sangat
ditentukan sejak masa janin dalam kandungan. Bila keadaan kesehatan dan status
gizi ibu hamil baik, maka besar peluang janin yang dikandungnya akan baik dan
keselamatan ibu sewaktu melahirkan akan terjamin. Ibu hamil adalah salah satu
kelompok yang paling rawan terhadap masalah gizi. Masalah gizi yang dialami ibu
hamil sebelum atau selama kehamilan dapat mempengaruhi pertumbuhan janin
yang sedang dikandung. Masalah gizi yang dialami ibu hamil seperti kekurangan
energi kronis (KEK), anemia, dan kurang yodium (Mawaddah dan Hardinsyah,
2008).
Kehamilan merupakan permulaan suatu kehidupan baru suatu periode
pertumbuhan. Kondisi kesehatan di masa lampau sekaligus keadaan kesehatan ibu
saat ini merupakan landasan suatu kehidupan baru (Bobak et al, 2004). Kehamilan
menyebabkan meningkatnya metabolisme energi. Karena itu, kebutuhan energi
dan zat gizi lainnya akan meningkat dari sebelumnya. Peningkatan energi dan zat
gizi tersebut diperlukan untuk pertumbuhan dan perkembangan janin.
Pertambahan besarnya organ kandungan, serta perubahan komposisi dan
metabolisme tubuh ibu sehingga kekurangan zat gizi tertentu yang diperlukan saat
hamil dapat menyebabkan janin tumbuh tidak sempurna (Rahmaniar, 2003).
Kebutuhan nutrisi selama kehamilan meningkat untuk nutrisi tertentu. Untuk
memenuhi tuntutan gizi yang tinggi selama kehamilan, seorang wanita harus hati-
hati dalam membuat pilihan makanan. Kebutuhan energi bervariasi dengan
perkembangan kehamilan. Dalam trimester pertama, wanita hamil tidak
memerlukan energi tambahan, tetapi saat kehamilan berlanjut, kebutuhan
energinya meningkat. Wanita hamil membutuhkan tambahan 340 kalori setiap hari
selama trimester kedua dan tambahan 450 kalori setiap hari selama trimester
ketiga (DeBruyne et al, 2008).
Kekurangan Energi Kronis (KEK) merupakan suatu keadaan dimana status gizi
seseorang buruk disebabkan karena kurangnya konsumsi pangan sumber energi
yang mengandung zat gizi makro yang berlangsung lama atau menahun
(Rahmaniar et al, 2011)
B. Tujuan
1
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Definisi
dengan lingkar lengan atas <23,5 cm. kekurangan energi kronis pada wanita
usia subur (pra konsepsi) yang berlangsung secara terus menerus dan dalam
kronis, yaitu jika indek masa tubuh (IMT) <18,5 kg/m. IMT dikategorikan
(moderate), dan underweight berat (serve) (Dieny, Ayu and Dewi Marfu’ah
Kurniawati, 2019).
Normal >18,5
Tingkat I 17,0-18,4
Tingkat II 16,0-16,6
2
3
KEK <23,5 cm
Normal 23,5 cm
B. Etiologi KEK
a) Pendapatan Keluarga
b) Pendidikan Ibu
sumber besi heme (hewani) yang rendah dan tinggi sumber besi non
d) Factor perilaku
3000 kalori / hari Jika ibu tidak punya kebiasaan buruk seperti
merokok, pecandu dsb, maka status gizi bayi yang kelak dilahirkannya
2. Faktor Biologis
Melahirkan anak pada usia ibu yang muda atau terlalu tua
merugikan kesehatan ibu (Baliwati, 2004: 3). Karena pada ibu yang
antara janin dan ibunya sendiri yang masih dalam masa pertumbuhan
(Soetjiningsih, 1995: 96). Sehingga usia yang paling baik adalah lebih
b) Jarak kehamilan
mengatur jarak antara kelahiran anaknya lebih dari 2 tahun maka anak
c) Paritas
Berat badan yang lebih ataupun kurang dari pada berat badan rata-rata
dengan akibat akan melahirkan bayi dengan berat lahir rendah ( Erna,
sekitar 3 kg, dan trimester III sekitar 6 kg. Pertambahan berat badan
Ibu KEK adalah ibu yang ukuran LILAnya < 23,5 cm dan dengan salah
satu atau beberapa criteria sebagai berikut :
Berat badan ibu sebelum hamil < 42 kg
Tinggi badan ibu < 145 cm
Berat badan ibu pada kehamilan trimester III < 45 k
Indeks masa tubuh ( IMT ) sebelum hamil < 17, 00
Ibu menderita anemia (Hb < 11 gr %)
7
D. Patofisiologi KEK
tahapan, yaitu pada tahapan awal akan terjadi ketidak cukupan zat gizi,
terutama energi dan protein. Jika keadaan ini berlangsung dalam jangka
waktu yang lama maka cadangan jaringan akan digunakan, Tahap kedua
laboratorium.
persalinan melalui operasi. Ibu yang kek akan mengakibatkan janin yang
pada bayi, mati dalam kandungan (asfiksia intrapartum), dan berat badan
lahir rendah BBLR, kekurangan energi kronis pada ibu menyusui dapat
E. Komplikasi KEK
masa kehamilan dapat terjadi keguguran, anemia, dan IUFD, pada saat
infeksi, sadangkan dampak pada bayi yaitu cacat lahir, kematian perinatal
dan berat lahir rendah atau BBLR (berat kurang dari 2500 gr). Bayi yang
seperti rantai tidak terputus. Hal yang dapat dilakukan untuk memutus
reproduksi Asi sedikit. Data kesehatan nasional dan survei pengujian ilmu
(Sibagariang., 2010).
9
F. Penatalaksanaan
a. Melakukan konseling
b. PMT Bumil
Kondisi KEK pada ibu hamil harus segera di tindak lanjuti sebelum usia
Porsi Kecil tapi Sering, pada faktanya memang berhasil menekan angka
gram protein dari kebutuhan ibu adalah angka yang mencukupi untuk
dengan pemberian tablet besi, akan tetapi pada keadaan gizi kurang
suplemen vitamin dan zat besi. Keperluan yang meningkat pada masa
b) Ibu hamil, wanita usia subur, remaja dengan LILA <23,5 cm berarti
H. Anjuran Diit
1. Perbaikan nutrisi
I. Pathway
J.
A.
Tanda Gejala
1. Berat badan <40kg
2. LILA kurang dari 23,5cm
3. Tinggi badan <145cm
4. Ibu menderita anemia dengan Hb <11gr%.
5. Lelah, letih, lesu, lemah, lunglai
6. Bibir tampakpucat.
7. Nafaspendek.
8. Denyut jantungmeningkat.
9. Susah buang airbesar.
10. Nafsu makanberkurang.
11. Kadang-kadangpusing.
12. Mudahmengantuk.
Penanganan KEK
1. Pemberian PMTBiskuit
Bagan 2.1
Sumber : Agria (2012)
DAFTAR PUSTAKA
13