Anda di halaman 1dari 16

RESUME

DAKWAH NABI MUHAMMAD SAW DI MEKKAH

Disusun Oleh:

1. Giska Adzira 2230100008


2. Puan Sahara Arabiyah 2230100009
3. Devi Juliani Matondang 2230100011
4. Duma Presti Yanti Psb 2230100012

Dosen Pengampuh: DR. SHOLEH FIKRI, M.Ag.

FAKULTAS DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI


UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
SYEKH ALI HASAN AHMAD ADDARY
PADANGSIDIMPUAN
2023
Judul : Komunikasi Dakwah Nabi Muhammad SAW Pada Periode
Makkah

Volume : 5 No.1, 2021

Tahun : 2021

Penulis : M. Yakub

URL : https://doi.org/10.19109/jkpi.v5i1.9026

A. Latar Belakang

Dakwah dan komunikasi adalah dua hal yang berbeda dalam hal
esensi. Hal ini dikarenakan dakwah menitikberatkan pada pesan-pesan
yang lebih islami yang memiliki tujuan untuk memperkenalkan ajaran
islam. Sedangkan komunikasi bersifat umum, tetapi masih memiliki
pesan-pesan positif didalamnya. Pada periode makkah adalah periode yang
berat nabi dalam menyebarkan islam. Karena dimasa inilah nabi harus
memperkenalkan islam pada masyarakat makkah yang didominasi kaum
Quraisy, yang dimana kita ketahui bahwasannya mereka sangat
menjunjung agama nenek moyang mereka. Oleh karenanya, dibutuhkan
kematangan dalam berstrategi baik dalam dakwah dan komunikasi. Ada 5
strategi komunikasi dalam periode ini. Pertama, turunnya ayat al-Quran
secara bertahap, kedua menyeru pada kerabat dekat, ketiga pengaruh
profesi, keempat ide revolusioner bagi pembaharu dan yang terakhir
pembentukan kaderisasi.

B. Tujuan Penulisan Jurnal

Keberhasilan dakwah dalam tatanan praksis ditentukan oleh


banyak faktor antara lain, faktor da’i (orang yang menyampaikan), mad’u
(yang menerima), media dan yang lain sebagainya. Dengan tidak
mengabaikan beberapa faktor tersebut, faktor metodologi merupakan yang
dominan untuk mendapatkan perhatian yang sungguh-sungguh. Hal ini
disebabkan suatu argumentasi yang menyatakan bahwa sebaik apapun
substansi dakwah jika dalam penyampaiannya kurang baik maka akan
mengalami kegagalan. Oleh sebab itu peran dan fungsi metodologi sangat
strategis untuk strategi dalam mendalam agar keberhasilan aktifitas
dakwah dapat dicapai dengan baik.

1
C. Metode Penelitian
Penelitian yang digunakan adalah penelitian Kualitatif. Menurut
Maleong, metode kualitatif adalah sebuah penelitian ilmiah yang bertujuan
untuk memahami suatu fenomena dalam kontak sosial secara alami dengan
mengedepankan proses interaksi komunikasi yang mendalam antara
peneliti dengan fenomena yang ingin di bahas. Dalam jurnal membahas
tentang awal mula nabi Muhammad menyebarkan dakwah melalui strategi
komunikasi kepada kaum Quraisy Makkah yang pada saat itu menolak
ajaran karena masih berpegang teguh pada agama nenek moyang.

D. Hasil Penelitian

Dalam aspek akhlak masyarakat mekkah sebelum kelahiran nabi


memang sudah sangat buruk. Hal ini tercermin dalam ungkapan-ungkapan
al-Quran yang masih bisa dibaca sampai saat ini. Demikian pula pada
gambaran masyarakat jahilliyah terungkap pada dari penyataan Ja’far bin
Abi Thalib dihadapan Negus raja Etiopia, ketika pemuka kaum
musyrik Mekah meminta Negus memulangkan para muhajirin ke
Makkah kembali. Ja’far bin Abi Thalib berkata “wahai raja kami
tadinya adalah suatu kaum yang bersifat picik (jahiliyah) kami
menyembah berhala, memakan bangkai, melakukan kekejian,
memutushubungan silaturrahim, bersikap buruk kepada tetangga, yang
kuat diantara kami menerkam yang lemah. Pada usia 40 nabi Muhammad
sudah terbiasa memisahkan diri dari masyarakat aram Mekkah. Melakukan
Thannuds (berkontemplasi digua hira). Pada tanggal 17 ramadhan 611M
malaikat jibril muncul dihadapannya menyampaikan wahyu Allah yang
pertama QS. Al-alaq (96):1-5. Dengan turunnya wahyu tersebut menandai
Muhammad telah dipilih oleh Allah SWT sebagai nabi, karena belum ada
perintah untuk menyeru manusia kepada suatu agama setelah wahyu
pertama itu turun jibril untuk beberapa lama tidak muncul lagi sampai
akhirnya muncul wahyu berikutnya yaitu perintah yang menyampaikan
risalah dakwah kepada seluruh umat manusia sebagaimana yang terdapat
dalam QS. AL-mudatsir (74):1-7.

Nabi Muhammad SAW berhasil dalam dakwahnya berkat


bimbingan dan tuntunan dari Allah SWT beliau lebih dahulu menjadi
seorang da’i yang sempurna baru kemudian mengajak orang lain kepada
kebenaran. Berkepribadian menarik, bertutur kata yang santun dengan
retorika yang memukau. Memiliki karakter yang kuat kepemimpinan dan
leadership yang unggul. Langkah dan strategi komunikasi yang beliau
gunakan selama periode bukanlah suatu kebetulan melainkan sesuatu yang

2
sudah dirancang dan direncanakan dengan baik adapun beberapa langkah,
taktik dan strategi serta komunikasi dakwah yang beliau lakukanpada
periode Mekkah antara lain:

1) Turunnya Al-Qur’an secara bertahap


2) Menyeru kerabat dekat
3) Pengaruh profesi
4) Ide revolusioner sebagai pembaharu
5) Pembentukan kaderisasi.

E. Kesimpulan
Aktifitas dakwah nabi Muhammad SAW, periode Makkah
memiliki banyak dinamika bertentangan. Pengungkapan berbagai
dinamika dan tantangan tersebut dimaksudkan agar dapat diambil
hikmahnya dan juga dalam upaya merumuskan metode dan pendekatan
dakwah pada saat ini agar pencapaian dakwah nabi Muhammad SAW
dijadikan acuan bagi para aktivis dakwah masa kini dan masa yang akan
datang.
Diawali dengan uraian kondisi masyarakat arab Quraisy sebelum
islam yang membutuhkan seorang pembimbing kejalan yang benar.
Dilanjutkan dengan pembahasan tentang suka duka dan dinamika
perjalanan nabi di Makkah mulai dari turunnya wahyu pertama seruan
kepada kerabat-kerabat dekat melalui dakwah tertutup hingga perintah
menyampaikan dakwah secara terbuka yang mengundang konflik berupa
indtimidasi, pemboikotan, hingga ancaman pembunuhan. Semua dinamika
dakwah tersebut dapat dilalui dan diselesaikan oleh nabi Muhammad
SAW dengan baik. Kesuksesan dan keberhasilan dakwah nabi Muhammad
SAW ditopang dengan pemilihan langkah-langkah, strategi dan metode
yang cukup rapih dan juga dengan kebesaran jiwa serta keagungan akhlak
beliau sangat menginspirasi para aktivis dakwah diera milenial ini.

3
Judul :Penerapan Manajemen Strategi Dalam Dakwah Nabi
MuhammadSAW

Volume : 3 No.3 Tahun 2023

Penulis : Muhammad Fachran Haikal, dkk.

URL : https://j-innovative.org/index.php/Innovative

A. Latar Belakang

Manajemen strategi yang dilakukan oleh Nabi Muhammad


SAW berpedoman pada kitab yang paling utama yaitu Al-qur’an yang
mengajarkan bagaimana pentingnya melakukan amar ma’ruf dan nahi
munkar dengan meperhatikan segmentasi dan kebutuhan objek
dakwah. Nabi Muhammad SAW menggunakan berbagai taktik
dakwah. Dalam menyusun strategi atau dakwah politiknya, Nabi
Muhammad SAW senantiasa memperhatikan keadaan objeknya, latar
belakang social, derajat pendidikan dan kemampuannya, serta
kedudukan ekonominya. Dengan kata lain dakwah rasulullah adalah
dakwah yang strategi manajemennya sangat baik.

B. Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk memberikan jawaban atas


penerapan majemen strategi dalam dakwah yang dilakukan Nabi
Muhammad SAW.

C. Metode Penelitian

Tekhnik yang digunakan peneliti adalah pendekatan kualitatif


dengan menggunakan metode deskriptif. Menurut Sugiono metode
penelitia kualitatif merupakan alat yang penting bagi peneliti sehingga
merupakan survey untuk mempelajari objek alam. Tekhnik
pengumpulan data dilakukan secara kombinasi. Penelitian ini bertujuan
untuk mendeskripsikan, menjelaskan, atau memetakan fakta, ciri, dan

4
hubungan antar fenomena yang diteliti secara sistematis, factual, dan
akurat.

D. Hasil Penelitian
Al-Qur’an diturunkan sebagai kitab suci seluruh umat manusia
oleh nabi Muhammad, nabi terkahir yang diutus untuk
menyempurnakan tauhid. Tidak ada nabi setelah nabi Muhammad, dan
tidak ada kitab yang lebih sempurna dari al-Qur’an, maka al-qur’an
adalah kitab yang sempurna. Karena itu, nabi Muhammad menjalankan
tugasnya sebagai nabi dan rasul, mendakwahkan islam sebagai agama
terakhir dan paling ideal menurut riwayat hidupnya, nabi Muhammad
mengalami berbagai keadaan selama masa dakwahnya.
Ketika nabi Muhammad pertama kali mendapatkan wahyu di gua
hira pada periode awal nabi. Nabi Muhammad dan umat islam masih
berada dalam situasi internal dan eksternal yang genting pada saat ini.
Teori manajemen strategi modern bahwa stretegi defensive, yang
memerlukan meminimalkan kelemahan dan mencegah ancaman,
adalah tindakan terbaik dalan situasi ini.
Nabi Muhammad berada pada masa yang dilihat dari Dzohir (luar),
masih jauh lebih banyak kekurangan didalam daripada kekuatan
didalam. Hal ini erlihat dari sedikitnya jumlah orang yang masuk
islam, apalagi mengingat mayoritas mereka berasal dari latar belakang
kurang mampu. Nabi muhammad menjadikan pilihan dakwah terbuka
sebagai salah satu keputusan strateginya, dimulai dengan
mengumpulkan keluarga besarnya, dan menyampaikan dakwahnya
kepada semua orang yang hadir. Langkah selanjutnya dari nabi
Muhammad adalah pindah ke Thaif, dan ini dilaksanakan setelah
pelindung dan paman nabi Muhammad wafat di makkah. Pelajaran
manajemen strategis yang dapat dipetik dari sini adalah bahwa untuk
mencapai tujuan, kita harus terus mengeluarkan upaya baru, terutama

5
jika melanjutkan keputusan strategi yang lama tetap tidak
membuahkan hasil.

E. Kesimpulan
Dalam segala hal, nabi Muhammad adalah sosok teladan untuk
diikuti. Perjalanan hidupnya memiliki banyak pelajaran yang dapat
diambil, setiap pemilihan strategis yang dilakukan nabi muhammad
sepanjang hidupnya dibawah berbagai situasi lingkungan internal dan
eksternal sejalan dengan ilmu manajemen strategis kontemporer,
menurut perspektif manajemen stretegis. Dari sini kita dapat belajar
bahwa untuk mengelola dakwah atau keiatan lainnya, betapa
pentingnya menggunakan strategi manajemen yang tepat diantaranya
mencakuo analisis lingkungan dalam hal kekuatan, kelemahan,
peluang, dan ancamannya untuk menggunakan strategi yang tepat
untuk mencapai tujuannya.

6
Judul : Strategi Rasullah Dalam Pengembangan Dakwah Pada Periode Mekkah

Penulis : M. Fathur Ma’ruf Nurasykim,

URL:http://library.ar-raniry.ac.id/

A.Latar Belakang

Strategi Rasullah dalam mengembangkan dakwah pada periode Mekkah


dan mengembangkan dakwah pada periode mekkah dan bagaimana peluang serta
tantangan dakwah Rasulullah serta berbagai peluang untuk menghadapi tantangan
dan rintangan dalam mengembangkan dakwah pada periode Mekkah.

B.Tujuan Peulisan Jurnal

Sehingga penelitian ini dapat mengetahui Strategi yang dilakukan


Rasulullah serta berbagai peluang untuk menghadapi tantangan dan rintangan
dalam mengembangkan dakwah pada periode mekkah.Jenis penelitian yang
digunakan adalah penelitian kepustakaan atau (penelitian perpustakan).

C.Metode Penelitian

Metode Penelitian yang digunakan adalah metode penelitian dengan


pendekatan tokoh tokoh Sejarah. Sumber data penelitian terdiri dari buku utama
sebagai sumber primer,yaitu buku Sirah Nabawiyyah Sejarah Hidup Nabi
Muhammad tulisan Shafiyyurrahman Al-Mubarakfuri dan buku sekunder serta
beberapa literatur dan tulisan.Pengumpulan data menggunakan Teknik studi
literatur dan studi dokumentasi.

D.Hasil Penelitian

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Rasulullah dalam


mengembangkan dakwahnya di Mekkah menggunakan bberapa strategi Pertama
yang dilakukkan adalah berdawah secara personal dan tertutup serta tersembunyi
khususnya kepada keluarga terdekat, membentuk kader pelatihan dakwah dan
praktek ibadah di Rumah Al-Arqam bin Abil Arqom, Memperkuat hubungan dan
dukungan kepada keluarga. Strategi selanjutnya adalah dakwah terang terangan di

7
bukit Shafa,Berdasarkan surah As-Syu’ara’ ayat;214,Yang Artinya “Dan berilah
peringatan kepada keluargamu yang terdekat” mencari suaka politik untuk
perlindungan, melakukan pawai, Menawarkan Islam kepada kabilah dan
individu,melakukan dakwah pada musim haji, Mengadakan pertemuan pada
musim haji secara sembunyi-sembunyi serta mengikat komitmen dengan
melakukan pembaiatan.peluang dakwah rasul yaitu adanya dorongan dan kasih
saying dan bantuan ekonomi dari Khadijah Al-kubra, Kontribusi dana dan
motivasi dari abu bakar Ash-siddiq,Umar bin Khattab,Usman bin Affan adanya
perlindungan dari Abu Thalib, Sikap raja habbsya mengijinkan serta melindungi
kaum muslimin. Tantangannya ialah mendapat ancaman,penyiksaan dan
pembunuhan terhadap sahabat,dibaikot secara menyeluruh,mendapat perlakuan
buruk Ketika hijrah ke thaif,dab adanya kesepakatan untuk membunuh Nabi.

E.Kesimpulan

Kesimpulannya bahwa dangan adanya strategi dakwah yang dilakukan


Rasulullah,maka mencapai keberhasilan dakwah dalam membumikan seluruh
mekkah dengan ajaran-ajaran islam. Sikapnya yang pantang menyerah membuat
kaum kafir Quraisy gentar dan pada akhirnya tidak mampu membendung gairah
dakwah.

8
Judul : Peran Dakwah Islam Periode Mekkah

Volume:01 NO 0265

Penulis:Slamet Riyadi,Triyono Widodo

URL:https://doi.org/10.6578/tms.v1.57

A.Latar Belakang

Islam adalah agama dakwah, Artinya islam adalah agama yang menyuruh
umatnya untuk senantiasa menyerukan kepada keabaikan dan mengajak kepada
yang makruf dan mencegah dari kemungkaran. Sebagai agama yang terakhir
diturunkan allah, Isalam pertama kali disampaikan oleh Rasulullah kepada
umatnya sejak tahun 611 M. Setelah menerima wahyu pertama kali di gua hira.
Diangkat sebagai Nabi dan Rasul, Sehingga kehadirannya diharapkan akan
membawa perubahan pada kehidupan bangsa arab di jaman jahiliyah menuju
kearah kehidupan yang penuh dengan Cahaya islam.

Sejarah dakwah adalah seluruh aktivitas dakwah yang telah dilakukan oleh
seseorang oleh seseorang atau kelompok muslim dan pada saat tertentu dalam
Langkah Amar Ma’ruf Nahi Mungkar berdasarkan petunjuk Allah Rasulullah
Saw.

B.Tujuan

Tujuan Dakwah Rasulullah Saw pada periode mekah ini adalah agar
Masyarakat meninggalkan kejahiliahannya dibidang agama,moral dan
hukum,sehingga menjadi umat yang menyakini kebenaran kerasulan Nabi
Muhammad saw dan ajaran Islam yang disampaikannya, Kemudian
mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari.

C.Metode Penelitian

Metode Penelitian ini yang akan digunakan dalam jurnal ini adalah metode
library Research atau penelitian kepustakaan. Metode ini didasarkan pada
pengempumpulan dan analisis data yang bersumber dari literatur,buku, artikel

9
jurnal, publikasih ilmiah, dan konsep-konsep, teori, dan pemikiran yang telah ada
sebelumnya mengenai peran serta anak bangsa dalam membangun peradaban
islam tradisional kontemporer.

D. Hasil Penelitian

Dakwah Rasulullah Saw Di Mekah

Sejak awal Rasulullah memiliki tugas dari Allah Swt untuk menyampaikan
kebenaran ajaran agar mengakui adanya keesaan Allah swt. Setelah turunnya
wahyu Pertama, berlanjut dengan wahyu berikutnya. Surah Al-Mudatsir menjadi
Wahyu kedua yang berisi perintah agar Rasul melakukan ajaran atau menyiarkan
agam Islam keseluruh umat Manusia.

Adapun isi dari ajaran yang berlaku yaitu mengajarkan keesaan Allah swt,
hari kiamat, kesucian jiwa, hingga persaudaraan dan persatuan. Seruan dakwah
Rasul semakin membuktikan bahwa Rasul bersungguh-sungguh dalam
mengajarkan agama Islam pada umat Manusia. Selama kurang lebih 13 tahun
Rasul melakukan dakwahnya dikota kelahirannya yaitu mekkah.

Cara / Strategi Dakwah Rasulullah SAW Di Mekah

Kegiatan dakwah di mekah ini memiliki karakteristik yang berbeda dengan


dakwah di Madinah. Sebab ada berbeda kultur hingga kondisi alam di antara
keduanya. Cara dakwah Nabi Muhammad saw di mekah memiliki penekanan
yang berbeda daripada dakwah di Madinah Masyarakat mekah pada saat itu
menymbah berhala memiliki kesetiaan terhadap para leluhurnya terutama dalam
penyembahan berhala. Secara umum, dakwah Nabi Muhammad saw diperiode
mekah memiliki dakwah dalam bidang ketuhanan, pendidijan, dan pembinaan,
baik secara sembunyi-sembunyi mauoun terang terangan.

 Dakwah secara sembunyi sembunyi


Rasulullah melakukan usahanya dengan sembunyi sembunyi
untuk mengajarakan agama islam. Bebarapa tahun kemudian saat
berada di kota mekah, nabi Muhammad saw terus berusaha

10
menjalankan dakwhny. Adapun tujuan yang bisa disampaikan
dalam dakwahnya di kota mekah yakni mengajarkan pada
Masyarakat untuk meninggalkan kejahiliyahannya.
 Dakwah secara terang terangan
Selain menjalankan dakwahnya melalui cara sembunyi
sembunyi, Rasulullah juga melakukannya secara terang terangan
dakwah yang satu ini dimulai sejak tahun ke 4 kenabian setlah
turunnya wahyu untuk melakukannya. Dengan adanya cara dakwah
ini, mulai muncul berbagai pertentangan. Langkah pertama yang
Rasul lakukan yaitu dengan mengumpulkan kaum kerabat Bani
Hasyim dalam jamuan makan.

Subtansi Dakwah Rasulullah Di mekah


Rasulullah menetapkan subtansi dan strategi yang dapat mendukung
perjuangan dakwahnya di mekah. Adapun subtansi dakwah Rasulullah
saw Ketika di mekah yaitu:
1. Memurnikan akidah
2. Menanamkan Kemuliaan akhlak
3. Menegakkan Kadilan Dan Kesaman Derajat
4. Mengajarkan adanya hari kiamat

Materi Ajaran Rasulullah Saat Dakwah Di Mekkah


Mula mula Rasulullah mendakwahkan islam secara sembunyi
sembunyi kepada sanad keluarganya. Sedikit demi sedikit jangkauan
dakwahnya diperluas hingga kekerabat dan tetangganya. Kemudian
setelah turun perintah Allah maka Rasulullah mendakwahkan Islam
kepada Masyarakat mekah secara luas dan terang terangan
Pertama, kepercayaan terhadap keesaan Allah. Pada saat itu,
Masyarakat arab dijangkitin penyakit syirik mereka tidak lagi menyembah
Allah yang satu sebagaimana yang diajarkan Nabi dan Rasul terdahulu,
akan tetapi mereka menyembah banyak behala.

11
Kedua,kepercayaan hari akhri. Selama di mekah, materi lain yang
ditekankan Rasulullah adalah soal hari kiamat, kebangkitan manusia
setelah kematian, dan dihisap (petanggung jawaban amal selama hidup di
dunia).

E. Kesimpulan
Materi yang penulis paparkan diatas merupakan materi dari mata
Sejarah dakwah, yaitu mengenai materi dakwah Islam periode mekkah,
yang memaparkan Sejarah perjuangan, Sejarah atau strategi Rasulullah
saw. Pada saat berdakwah di Mekah dengan dibuatnya makalah ini semoga
dapat bermanfaat bagi pembaca dan dapat diaplikasikan dalam kegiatan
dakwah dan sehari hari.

12
Judul : Perjuangan Nabi Muhammad SAW Periode Mekkah Dan
Madinah

Volume : 7 No.1, April 2019

Penulis : Muhammad Julkaranain

URL : https://doi.org/10.24252/jdi.v7i1.9854

A. Latar Belakang
Hasil penelitian ini menunjukkan nabi Muhammad SAW adalah
nabi terakhir yang diutus allah untuk membimbing kembali umat manusia
yang telah melenceng dari fitrahnya. Sejarah islam awal yang dilalui
Rasulullah SAW sungguh berat lantaran harus berhadapan oleh suku
Quraisy yang menguasai kota mekkah. Pengikut Rasulullah SAW relatif
sedikit dan fokus utama Rasulullah Saw dalam dakwah di masyarakatnya
cenderung menerima ajaran Rasulullah SAW sehingga dalam waktu 10
tahun. Fokus dakwah Rasulullah adalah mengajarkan syariat islam dan
hukum islam.

B. Tujuan penelitian
Sejak awal perkembangan islam tumbuh dalam pergumulan
dengan pemikiran-pemikiran dan peradaban umat islam yang telah
dilewatinya, karena terlibat dalam proses dialektika yang didalamnya
terjadi pengambilan dan pemberian cikal bakal pertumbuhan dan
pembentukan peradaban islam. Persoalan yang tak kalah seriusnya yaitu
moral masyarakat jahiliyah yang pada saat itu masih buta akan sebuah
kebenaran. Islam secara bertahap menghapus tradisi jahiliyah yang telah
berurat berakar dalam pada khusus suku Quraisy dan jazirah arab pada
umumnya.

C. Metode penelitian
Penelitian ini menggunakan metode penelitian historis. Metode
historis yaitu metode pengamatan yang menganalisis peristiwa-peristiwa
pada masa silam untuk merumuskan prinsip-prinsip umum(secara marko).
Yang mempelajari dan menggali fakta-fakta dan menyusun kesimpulan
mengenai peristiwa masa lampau. Peneliti dituntut menemukan fakta,
menilai dan menafsirkan fakta yang diperoleh secara sistematik dan
obyektif.

13
D. Hasil penelitian
1. Silsilah nabi Muhammad SAW
Nabi Muhammad Saw adalah nabi terakhir yang paling sempurna
ciptaan allah dan yang dicintai Allah. Nabi Muhammad Saw dilahirkan
di Mekkah pada tanggal 12 rabiul awal tahun gajah atau pada tahun
571M. Nabi Muhammad Saw berasal dari suku yang paling
berpengaruh di Mekkah, yaitu suku Quraisy. Abdul muthalib adlah
putra dari Hasyim dan kakek dari nabi Muhammad Saw. Pada umur 6
tahun nabi Muhammad kehilangan ibunya dan ia kembali ke Mekkah
dan dipelihara oleh kakeknya yaitu, Abdul muthalib dan setelah 2
tahun kemudian ia meninggal dunia atau diusia depan tahun nabi,
namun sebelum meninggal Abdul muthalib memanggil putranya Abu
thalib untuk menyerahkan nabi Muhammad kepadanya.
2. Perdagangan dan pernikahan dengan Khadijah
Memasuki masa remaja, Rasulullah Saw mulai berusaha menarik
rejeki dengan mengembala kambing. Selama masa mudanya, Allah
telah memelihara dari penyimpangan yang biasa dilakukan oleh
pemuda seumuranya, misalnya berhuru-hara dan permainan nista
lainnya.
Pada suatu waktu paman nabi Muhammad Saw, Abu thalib
menasehatinya untuk bergabung dengan kafilah dagang milik khadijah.
Kadijah sendiri mulai tertarik dengan kepribadian nabi Muhammad
selama menjalankan dagang. Selang beberapa lama kemudian,
Khadijah mulai tertarik dengan nabi Muhammad Saw dan berhasrat
untuk meminangnya untuk dijadikan suami. Nabi Muhammad Saw
menerima lamaran tersebut dan setelah menikah Khadijah
menyerahkan seluruh hartanya untuk dipergunakan nabi Muhammad
Saw.
Rasulullah Saw menikahi sayyidah Khadijah pada umur 25 tahun,
sementara Khadijah sendiri 40 tahun. Naming ada sebagian sejarahwan
menyebutkan bahwa Khadijah berusia 25 tahun, dan yang lainnya lagi
menyatakan 28 tahun.
3. Dakwah secara rahasia
Nabi Saw mulai mengajak manusia untuk menyembah Allah
semata dan menyuruh meninggalkan berhala. Akan tetapi dakwah
tersebut dilakukan secara rahasia guna menghindari tindakan buruk
orang-orang Quraisy yang fantik dengan keyakinannya. Orang-orang
pertama yang masuk islam adalah Khadijah binti khuwailid, dan Ali
bin abi thalib, Zaid bin Haritsah mantan budak Rasulullah Saw dan
Abu bakar bin Abi Quffaha, Utsman bin Affan, Zubair bin Awwam,

14
Abdurrahman bin Auf, dan Sa’ad bin Abi waqqas. Dan setelah
penganut islam sudah mencapai lebih dari 30 lelaki dan wanita, Nabi
Saw memilih tempat salah seorang dari mereka, yaitu rumah al-arqam
bin abi al-arqam sebagai tempat pertemuan.
4. Dakwah secara terang-terangan
Nabi Muhammad Saw diperintah oleh tuhan untuk menyampaikan
dakwahnya secara terang-terangan sebagaimana Allah berfirman
dalam QS.Al-Hijr/15:94. Dakwah nabi Saw secara terang-terangan ini
mendapat tantangan dan ditolak oleh bangsa Quraisy, dengan alasan
bahwa mereka tidak dapat meninggalkan agama yang telah diwariskan
oleh nenek moyangnya dan tradisi tersebut sudah berakar dalam diri
mereka.
Selanjutnya nabi Saw menjelaskan bahwa tuhan-tuhan yang
mereka sembah itu tidak dapat memberikan faedah atau bahaya sama
sekali Rasulullah pun sedikit memberi reaksi untuk mengingatkan
mereka akan perlunya membebaskan pikiran dan belenggu taklik.
5. Hijrah pertama dalam islam
Ketika nabi Saw melihat keganasan kaum musyrik kian hari kian
bertambah keras, sedang beliau tidak dapat memberikan perlindungan
kepada kaum muslimin. Dibawah kekuasaannya tidak seorang pun
boleh dianiaya. Karena itu pergilah kamu kesana sampai allah
memberikan jalan keluar kepada kita, karena negeri itu adalah negeri
yang cocok bagi kami.
6. Hijrah Rasulullah Saw ke Thaif
Setelah merasakan berbagai siksaan dan penderitaan yang
dilancarkan oleh kaum Quraisy, Rasulullah Saw berangkat ke Thaif
mencari perlindungan dan dukungan dari bani Tsaqif, dan beberapa
agar mereka dapat penerimaan ajaran yang dibawakannya.

E. Kesimpulan
Berdasarkan paparan diatas, maka dapat disimpulkan bahwa nabi
Muhammad Saw adalah nabi terahir yang diutus Allah untutk
membimbing kembali umat manusia yang telah melenceng dari fitrahnya.
Pengikut Rasulullah Saw relative sedikit dan focus utama Rasulullah Saw
dalam dakwah awalnya adalah mengenalkan ajaran tauhid. Sejarah islam
awal yang dilalui Rasulullah Saw sungguh berat lantaran harus berhadapan
oleh suku Quraisy yang menguasai kota Mekkah.

15

Anda mungkin juga menyukai