Anda di halaman 1dari 5

PENDALAMAN MATERI

(Lembar Kerja Resume Modul)

A. Nama Mahasiswa : Dani Sundana


B. Kelas : PAI 2.02
C. Judul Modul : STRUKTUR KEILMUAN PAI
D. Kegiatan Belajar : Ilmu dalam Islam (KB 1)

E. Refleksi
PETA KONSEP

ILMU DALAM ISLAM

KLASIFIKASI ILMU
HAKIKAT ILMU SUMBER ILMU
DALAM KHAZANAH
DALAM ISLAM DALAM ISLAM
INTELEKTUAL ISLAM

B.PERBEDAAN C.HAKIKAT
A.PENGERTIAN A. Perdebatan Ragam Sumber KLASIFIKASI ILMU
ILMU DAN ILMU
ILMU Sumber Ilmu Pengetahuan MENURUT
PENGETAHUAN PENGETAHUAN

A. Farabi
B. Ikhwan Al-Shafa
C. Ibnu Sina
D. Ibnu Haytham
E. Al Ghazali
F. Ibn Khaldun
G Konferensi Internasional Islamabad
H.Kuntowijoyo
I. Amin Abdullah
J. Imam Suprayogo

NO BUTIR REFLEKSI RESPON/JAWABAN


1. HAKIKAT PENGETAHUAN DALAM ISLAM
A. Definisi Pengetahuan:
Pengetahuan adalah suatu disiplin atau bidang
pemahaman yang mengkaji fakta, prinsip, dan hukum-
hukum yang mengatur alam semesta. Ini merupakan
upaya manusia untuk memahami dan menjelaskan
Konsep (Beberapa istilah fenomena yang ada di dunia melalui observasi,
1
dan definisi) di KB penelitian, dan pemahaman yang sistematis.
Pengetahuan mencari pemahaman yang rasional dan
objektif tentang dunia melalui metode ilmiah.
B. Perbedaan antara Pengetahuan dan Sains:
Pengetahuan merujuk pada informasi atau
pemahaman tentang suatu hal yang dimiliki oleh
individu atau kelompok. Pengetahuan dapat diperoleh
melalui pengalaman, studi, pembelajaran, atau
interaksi dengan lingkungan. Pengetahuan bisa
bersifat subjektif atau objektif, berdasarkan
pengalaman pribadi atau informasi dari sumber
eksternal. Sains, di sisi lain, adalah proses yang lebih
terstruktur dan sistematis dalam memperoleh
pengetahuan. Ini berfokus pada metode khusus
seperti observasi, eksperimen, dan penelitian yang
dilakukan dengan pendekatan ilmiah. Sains juga
bertujuan untuk mengidentifikasi pola, hukum, dan
prinsip yang dapat secara luas digeneralisasikan dan
diuji kebenarannya.
C. Hakikat Pengetahuan Ilmiah:
Menurut Al-Ghazali, ada tiga dimensi pengenalan
manusia terhadap Allah, yaitu dari sudut perbuatan-
Nya (alaf'al), sifat-Nya (al-sifat), dan dzat-Nya (al-
dzat).

2. SUMBER PENGETAHUAN DALAM ISLAM


A. Debat tentang Sumber Pengetahuan
Sumber-sumber pengetahuan dibagi menjadi empat
kategori: empiris, rasionalitas, intuisi, dan otoritas.
Menurut Jujun, ada dua cara utama manusia
memperoleh pengetahuan yang benar:
1. Berdasarkan akal (rasionalisme).
2. Berdasarkan pengalaman (empirisme).
B. Berbagai Sumber Pengetahuan
1. Pengetahuan Empiris: Pengetahuan yang diperoleh
melalui pengalaman sensorik dan pemrosesan
intelek atas bahan-bahan yang diperoleh melalui
induksi.
2. Pengetahuan Rasional: Descartes, bapak
rasionalisme continental, mengemukakan bahwa
semua kebenaran ada dan kebenaran-kebenaran ini
dikenal melalui cahaya yang jelas dari akal budi
sebagai hal-hal yang tidak dapat diragukan.

3. KLASIFIKASI PENGETAHUAN DALAM TRADISI


INTELEKTUAL ISLAM
a. Klasifikasi Al-Farabi:
Al-Farabi, seorang filsuf Muslim terkenal,
mengklasifikasikan pengetahuan menjadi tiga
kategori:
1) Pengetahuan teoritis:
Meliputi metafisika, matematika, fisika, dan ilmu-
ilmu tentang jiwa dan roh.
2) Pengetahuan praktis:
Meliputi ilmu politik, etika, ekonomi, dan hukum.
3) Pengetahuan produktif:
Meliputi seni, teknologi, dan pertanian.
b. Klasifikasi Ikhwan Al-Shafa:
Ikhwan Al-Shafa, sekelompok intelektual Muslim
dari abad ke-10, mengklasifikasikan pengetahuan
menjadi empat kategori:
1) Ilmu matematika dan alam:
Meliputi matematika, astronomi, fisika, dan musik.
2) Ilmu nafs dan jiwa:
Meliputi psikologi, etika, dan filsafat moral.
3) Ilmu hayat dan tumbuhan:
Meliputi botani, zoologi, dan ilmu kedokteran.
4) Ilmu agama:
Meliputi tafsir Al-Qur'an, ilmu hadits, dan teologi.
c. Klasifikasi Ibnu Sina:
Ibnu Sina, juga dikenal sebagai Avicenna,
mengklasifikasikan pengetahuan menjadi empat
kategori:
1) Ilmu matematika dan logika:
Meliputi matematika, geometri, logika, dan
pemikiran filsafat.
2) Ilmu alam:
Meliputi fisika, astronomi, dan meteorologi.
3) Ilmu hayat:
Meliputi biologi, kedokteran, dan psikologi.
4) Ilmu teologi dan metafisika:
Meliputi filsafat, teologi, dan ontologi.
d. Klasifikasi Ibnu Haytham:
Ibnu Haytham, seorang ilmuwan Muslim terkenal,
mengklasifikasikan pengetahuan menjadi tiga
kategori:
1) Pengetahuan teoritis:
Meliputi matematika, logika, dan metafisika.
2) Pengetahuan praktis
Meliputi ilmu alam, astronomi, dan kedokteran.
3) Pengetahuan moral:
Meliputi etika dan filsafat moral.
e. Klasifikasi Al Ghazali:
Al Ghazali, seorang cendekiawan dan filsuf Muslim,
mengklasifikasikan pengetahuan menjadi dua kategori:
1) Ilmu agama:
Meliputi teologi, hukum Islam, tafsir Al-Qur'an, dan
hadits.
2) Ilmu dunia:
Meliputi ilmu-ilmu alam, matematika, dan filsafat.
f. Klasifikasi Ibn Khaldun:
Ibn Khaldun, seorang sejarawan dan sosiolog Muslim
terkenal, mengklasifikasikan pengetahuan menjadi tiga
kategori:
1) Ilmu agama:
Meliputi tafsir Al-Qur'an, hukum Islam, teologi, dan
ilmu hadits.
2) Ilmu dunia:
Meliputi ilmu alam, matematika, kedokteran, dan
astronomi.
3) Ilmu sosial:
Meliputi sejarah, ekonomi, sosiologi, dan politik.
g. Klasifikasi Konferensi Internasional Islamabad:
Klasifikasi yang dikembangkan selama Konferensi
Internasional tentang Ilmu Islam yang diadakan di
Islamabad, Pakistan, pada tahun 1977, mencakup
bidang-bidang tradisional seperti studi Al-Qur'an, studi
hadits, fikih, tasawuf, dan kalam.
h. Klasifikasi Kuntowijoyo:
Kuntowijoyo, seorang pemikir dan intelektual Muslim
Indonesia, mengklasifikasikan pengetahuan menjadi
tiga kategori:
1) Ilmu agama:
Meliputi studi tentang teologi, Al-Qur'an, hadits, fikih,
dan tasawuf.
2) Ilmu pengetahuan:
Meliputi studi tentang ilmu pengetahuan alam, ilmu
sosial, dan humaniora.
3) Ilmu metafisika:
Meliputi studi tentang filsafat, logika, dan
epistemologi.
i. Klasifikasi Amin Abdullah:
Amin Abdullah, seorang akademisi Muslim Indonesia,
mengklasifikasikan pengetahuan menjadi tiga kategori:
1) Agama dan Teologi:
Meliputi studi tentang agama, teologi, Al-Qur'an,
hadits, fikih, dan tasawuf.
2) Pengetahuan dan Teknologi:
Meliputi studi tentang ilmu alam, matematika, ilmu
sosial, dan teknologi.
3) Humaniora dan Budaya:
Meliputi studi tentang humaniora, sastra, seni,
sejarah, dan budaya.
j. Klasifikasi Imam Suprayogo:
Imam Suprayogo, seorang akademisi Muslim
Indonesia, mengklasifikasikan pengetahuan menjadi
tiga kategori, yang pertama adalah:
1) Ilmu Pengetahuan Alam:
Ini mencakup studi tentang ilmu alam, seperti fisika,
biologi, kimia, dan matematika
2) .Ilmu Pengetahuan Sosial:
Meliputi studi tentang ilmu sosial, ekonomi, politik,
sosiologi, dan antropologi.
3) Ilmu Pengetahuan Humaniora:
Meliputi studi tentang humaniora, sastra, sejarah,
filologi, dan budaya.

Daftar materi pada KB 1. Perdebatan mengenai asal-usul pengetahuan.


2
yang sulit dipahami 2. Beragamnya pengelompokan ilmu.

Daftar materi yang sering


1. Esensi dari ilmu dan pengetahuan.
3 mengalami miskonsepsi
2. Sumber pengetahuan berbasis pengalaman.
dalam pembelajaran

Anda mungkin juga menyukai