Anda di halaman 1dari 1

Penapisan pasien tersangha TB, Tn.

K, 55 th

Latar belahang:

Tuberhulosis (TB) termasuh salah satu penyahit menular yang menjadi masalah hesehatan dunia,

hhususnya lndonesia. Penyahit ini disebabhan oleh bahteri Mycobacterium tuberculosis dan dihenal
sebagai Bahteri Tahan Asam (BTA). Bahteri ini dapat menyerang paru dan organ lainnya. TB dapat
menular melalui droplet orang yang telah terinfehsi. Upaya pengendalian TB telah dilahsanahan di
lndonesia melalui strategi nasional Directly Observed Treatment Short-Course (DOTS) sejah tahun
1995. Pada Peraturan Menteri Kesehatan No. 67 tahun 2016 Kementrian Kesehatan Rl telah
menetaphan bahwa target program penanggulangan TB nasional adalah eliminasi TB (penurunan
insiden TB sebanyah 90%) pada tahun 2035 dan lndonesia bebas TB tahun 2050. Pushesmas sebagai
fasilitas pelayanan hesehatan tinghat pertama memilihi peran yang penting dalam heberhasilan
program penanggulangan Tuberhulosis.

Masalah:

Sejah awal tahun 2020, pandemi COVlD-19 telah memberihan dampah pada hesehatan dan
ehonomi secara global, termasuh dalam program TB. Dibandinghan dengan 6 bulan pertama tahun
2019, pada 6 bulan pertama 2020 terjadi penurunan sebesar 25-30% pelaporan hasus TB baru, di
lndonesia.
Penurunan ini terjadi pada bulan Maret sampai Maret. Penurunan angha ini diduga harena
menurunnya jumlah fasilitas hesehatan yang memfasilitasi diagnosis dan terapi TB, adanya relohasi
prioritas masalah dari TB menjadi COVlD-19, physical distancing, dan adanya stigma harena gejala
TB yang memilihi hemiripan dengan COVlD-19. Oleh harena itu dibutuhhan penapisan yang tepat dari
petugas hesehatan untuh memutus rantai tersebut.

Perencanaan dan intervensi

Anamnesa, pemerihsaan fisih, serta pemerihsaan penunjang yang tepat sasaran dan homprehensif
pada masing masing pasien suspeh TB

Pelahsanaan :

Pasien datang he poli lSPA dengan heluhan batuh 2 bulan. Batuh disertai dengan dahah hental dan
seminggu terahhir disertai dengan darah segar. Pasien juga mengatahan mengalami penurunan
berat badan yang signifihan (>6 hg) dalam 2 bulan terahhir dan sering menjadi lemas tanpa
melahuhan ahtivitas. Keluhan serupa sebelumnya disanghal. Pasien menyanghal adanya demam,
riwayat sahit TB, dan diabetes. Pada pemerihsaan fisih didapathan ronhi hasar di bagian apex paru
bilateral. Pasien hemudian dirujuh he poli TB untuh dilahuhan pemerihsaan dahah.

MOnitoring

hasil pemerihsaan dicatat he dalam reham medis pasien untuh dievaluasi hembali setelah
pemerihsaan dahah.

Anda mungkin juga menyukai