PEMBAHASAN
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan ini memeberi gambaran tentang
keadaan hygiene sanitasi pedagang nasi goreng mulai dari sanitasi,hygiene perorangan,
di 3 pedagang nasi goreng disekitar Jalan Rumah Sakit Umum Daerah,Kejawar Kecamatan
1. Penjamah
Berdasarkan table 4.1 personal hygiene dari ke 3 pedagang nasi goreng tersebut
tidak memenuhi syarat semua dikarenakan terdapat komponen yang belum memenuhi
alas kaki yang tertutup dan tidak menggunakan sarung tangan. Seharusnya personal
hygiene yang baik yaitu penjamah makanan menggunakan pakaian yang bersih, selalau
menggunakan alas kaki yang tertutup dan rambut dalam keadaan rapi. Menurut
Peraturan Menteri Kesehatan No. 1096 Tahun 2011 Hentang Hygiene Sanitasi Jasa
alas kaki yang tertutup. Para penjamah makanan sebaiknya dibiasakan sebelum
menjamah makanan mencuci tangan yang baik dan benar dan menyediakan clemek,
penutup kepala dan alas kaki tertutup supaya kebersihan penjamah sesuai dengan
Peraturan Menteri Kesehatan No. 1096 Tahun 2011. Penjamah sebaiknya lebih
memperhatikan perilaku mereka agar makanan yang mereka buat tidak menimbulkan
sebaiknya dapat memilih warung nasi goreng yang besih dan terjamin kualitasnya.
Hygiene Sanitasi, sebaiknya seorang penjamah makanan pernah mengikuti kursus dan
Menurut table 4.1 prilaku penjamah dari ke 3 pedagang tersebut ada satu pedagang
yang perilaku belum memenuhi syarat yaitu tidak mencuci tangan sebelum bekerja dan
tidak mencuci tangan sesudah bekerja. Sedangkan dari ke 2 penjamah tersebut sudah
makanan,dan tidak mengambil makanan yang sudah terjatuh hal tersebut sudah
memenuhi syarat peraturan Mentri Kesehatan No. 1096 Tahun 2011 Tentang perilaku
penjamah makanan. Hal tersebut dapat dilakukan dengan cara penyuluhan dengan cara
pemasangan leaflet tentang perilaku penjamah yang baik dan benar.sebaiknya para
kontaminasi terhadap makanan yang mereka buat dan dapat membahayakan para
konsumen. Untuk para konsumen sebaiknya dapat memilah makanan ataupun warung
2. Bahan Makanan
khas bukan busuk,keadaan daging berwarna merah muda dan tekstur daging ayam
elastis. Jika pada pemilihan daging ayam yang salah maka daging ayam sudah lama
atau mengalami pembususkan sehingga akan menimbulkan zat yang bersifat racun
sebaiknya pedagang tetap memeperhatikan cirri – cirri daging yang segar dan baik.
3. Penyimpanan Bahan Makanan
goreng sudah memenuhi syarat yaitu tempat penyimpanan bahan makanan terpisah
atau sesuai jenis bahan makana, tempat penyimpan bahan makanan terbuat dari
bahan kuat tidak pecah atau untuh, penyimpanan bahan makanan tidak tersentuh lantai
atau dinding dan tempat penyimpanan bahan makanan tertutup dan terhindar dari
kontaminasi. Menururt Mentri Kesehatan No. 1096 Tahun 2011 Tentang Cara
Berdasarkan hasil pada table 4.4 dari ke 3 pedagang nasi goreng terdapat 1
pedagang nasi goreng yang belum memuhi syarat yaitu pencahyaan pada warung nasi
goreng Bp. S terlihat sangat redup di bandingkan dengan warung Bp. A dan Bp. I kedua
warung tersebut pencahayaan sangat terlihat terang jika pada saat makan nasi goreng
yang terdapat kotoran dapat terlihat, terdapat adanya binatang peliharaan di warung Bp.
Sn. untuk pencahyaan Bp. Aa dan Bp.Aa tersebar merata dan tidak
makanan pelu diingatkan agar mereka mengetahuai perilaku yang baim dan benar dalm
mengolah makanan. Hal ini dilakukan dengan cara penyuluhan oleh puskesmas atau
dinas kesehatan.
5. Pengolahan Makanan
Berdasarkan table 4.5 dari ke 3 pedagang nasi goreng terdapat 2 pedagang yang
belum memenuhi syarat yaitu tidak mencuci sayuran pada kran yang mengalir. Namun
pada pedagang Bp. Aa pada pengolahan makanan sudah memenuhi syarat yaitu
mencuci bersih sayuran dengan air mengalir, mencuci bersih daging ayan dengan air
mengalir dan mencuci bersih telur dengan air mengalir. Menurut Mentri Kesehatan No.
1096 Tahun 2011 Tentang Pengolahan Makanan Yang Baik pengolahan makanan
adalah proses pengubahan bentuk dari bahan mentah menjadi makanan jadi atau siap
Berdasarkan table 4.6 dari ke 3 pedagang nasi goreng yang memenuhi syarat yaitu
Kesehatan RI No. 1098 Tahun 2003 Tentang Persyaratan Hygiene Sanitasi Rumah
Makan, Hygiene Sanitasi makanan adalah upaya untuk mengendalikan faktor makanan,
orang, tempat dan perlengkapannya yang dapat atau mungkin dapat menimbulkan
Berdasarkan table 4.7 dari ke 3 pedagangnasi goreng sudah memenuhi syarat yaitu
tidak tercampur bahan berbahaya dan beracun B3,wadah utuh,kuat,tidak karat dan
ukurannya memadahi dengan jumlah makanan yang ditempatkan,dan isi tidak boleh
penuh untuk waktu yang lama. Menurut Peraturan Menteri Kesehatan RI No.1098
Tahun 2003 Tentang persyaratan Hygiene dan Sanitasi rumah makan, makanan siap
santap lebih rawan terhadap pencemaran sehingga perlu perlakuan yang lebih hati –hati.
Oleh karna itu dalam prinsip pengangkutan makanan perlu diperhatikan sebagai berikut:
b. Wadah harus utuh, kuat, tidak karat dan ukurannya memadai dengan jumlah
c. Isi tidak boleh penuh untuk menghindari terjadi uap makanan yang mencair
(kondensasi).
Makanan yang telah diolah dengan cara hygienes akan tetapi cara
pengangkutannya tidak baik akan menimbulkan kontaminasi pada makanan yang sudah
dioleh dengan hygienes sehingga perlu diperhatikan cara pengangkutan makanan yang
baik menurut peraturan yang ada. Untuk itu pemilik warung sebaiknya menyediakan
wadah untuk masing – masing jenis makanan dan wadah harus terhindar dari
kontaminasi.
B. Pengukuran Pencahayaan Pedagang Nasi Goreng Jalan rumah sakit umum daerah
Berdasarkan table 4.8 dari ke 3 pedagang nasi goreng tersebut ada salah satu
yang belum memenuhi syarat pencahayaan yaitu pada pedagang nasi goreng Bp.Sn pada
pedagang tersebut pencahayannya kurang karena lampu yang digunakan satu saja.
Menurut Mentri Kesehatan No. 1096 Tahun 2011 tentang persyaratan teknis hygiene dan
sanitasi Intensitas pencahayaan harus cukup untuk dapat melakukan pemeriksaan dan
pengolahan makanan dan tempat cuci tangan intensitas pencahayaan sedikitnya 20 foot
candle/fc (200 lux) pada titik 90 cm dari lantai. Semua pencahayaan tidak boleh
bayangan.
C. Hasil Pemeriksaan Sampel Nasi Goreng
pedgang nasi goreng di sekitar jalan rumah sakit umum daerah banyumas semuanya negatif
HK.00.06.1.52.4011
Meskipun hasilnya negatif perlu adanya penyuluhan dari puskesmas atau dinas
kesehatan setempat terhadap penjamah makanan agar mereka dapat mengolah makanan
dengan baik. Selain itu agar mereka dapat mengetahui kondisi yang dapat mengakibatkan
adanya salmonella sp yang tumbuh dan berkembang. Pengolahan yang benar tidak dapat
menimbulkan adanya kontaminasi pada makanan yang diolah pada penjamah makanan dan
tidak adanya kontaminasi tidak menimbulkan bahaya bagi konsumen itu sendiri.