319941483-Contoh-S-O-P-Batubara 2
319941483-Contoh-S-O-P-Batubara 2
I. TUJUAN
1. Memberikan panduan standar operasional penambangan bagi kontraktor
2. Menghilangkan atau mencegah terjadinya kecelakaan kerja
II. SASARAN
Memastikan operasional penambangan dilakukan sesuai standar perusahaan sehinga kegiatan penambang dapat mencapai
hasil sesuai yang direncanakan (produktivitas, SR, kuantitas, dan kwalitas batu bara).
Pelaksanaan land clearing dan manajemen Soil harus dilaksanakan dengan benar dan sesuai
dengan standar sebagai berikut :
a. Land clearing dilakukan hanya pada batas areal lahan sesuai dengan boundary clearing
design yang telah ditanda tangani bersama.
b. Penanganan top soil dan sub soil harus dilakukan secara benar, baik pada saat pengupasan
maupun pembuangan.
- Top soil dikupas dengan cara didorong perlahan-lahan dengan menggunakan
bulldozer 60 – 80 ton dan dikumpulkan sementara ditempat yang telah ditentukan
untuk selanjutnya harus dimuat dan di angkut ke waste dump yang telah ditentukan.
- Penggalian/ pengupasan top soil dan sub soil tidak boleh tercampur dengan galian
batuan dasar.
c. Unit/Alat yang digunakan serta operator tersedia secara memadai (minimal tersedia dozer
ukuran 60 ton s/d 80 ton dan atau excavator sekelas PC 200 dengan Operator yang cukup
berpengalaman untuk melakukan pekerjaan land clearing dan pengupasan top soil / sub
soil).
d. Selalu melakukan komunikasi dan kordinasi dengan perusahaan, pengawas produksi, dan
surveyor apabila terdapat penemuan-penemuan penyimpangan dilapangan yang tidak sesuai
dengan rencana.
a. Peta beserta koordinat area yang akan di bersihkan /diclearing yang telah ditanda tangani
oleh pihak perusahaan dan kontraktor (boundary clearing design)
b. Rencana tempat penampungan top soil dan sub soil.
c. Kartu tanda dan fungsi bendera
• Rencana volume produksi (cadangan batu bara, batubara yang harus di produksi,
volume OB, rencana SR)
• Parameter Penambangan (kemiringan lapisan batubara, lebar lantai pit, kriteria
dan ketebalan minimum batubara yang wajib digali, Ketebalan Batubara yang lapuk,
ketebalan parting didalam lapisan batubara yang harus dibuang, ketebalan bagian
atas dan bagian bawah batubara yang mungkin tidak tergali).
• Sequence Penambangan
• Sistem Drainage
• Rambu-rambu / bendera / tanda batas atau petunjuk dari bagian survey.
f.
g. Dimensi lereng (slope) baik high wall maupun side wall yang akan dibentuk
selama penggalian harus sesuai dengan ketentuan mine desigh antara lain : tinggi
jenjang, lebar bench, kemiringan lereng baik sebagai lereng tunggal (single slop)
maupun lereng keseluruhan (ultimate pit slope). Untuk itu perlu diperhatikan,
bahwa :
• Sebelum melakukan kegiatan pembentukan slope apakah papan panduan
slope sudah terpasang sesuai yang direncanakan dan penggalian dilakukan
mengikuti panduan tersebut. Penggalian OB tidak boleh menyimpang dari
panduan tersebut untuk mencegah terjadinya slope menjadi bunting (under
cut).
• Pada setiap bench yang terbentuk pastikan bahwa pita informasi elevasi telah
terpasang secara memadai sesuai dengan ketentuan perusahaan. (lihat
ketentuan SOP Rambu-rambu Tambang).
Sasaran yang harus dicapai adalah dihasilkanya batu bara dengan kwalitas yang bersih.
Batu bara yang bersih adalah batu bara yang bebas dari pengotor antar lain bagian-bagian
dari pepohonan (akar, ranting, daun), sisa-sisa tanah atau batuan penutup. Dan bebas
kontaminasi terutama logam dan plastic.
Untuk mencapai sasaran tersebut maka kegiatan coal cleaning / coal getting harus
dilaksanakan dengan benar, yaitu sebagai berikut :
a. Batu bara yang terexpose dengan tinggi antara 0.25 meter s/d 1 meter harus
segera di cleaning dan di coal getting untuk selanjutnya di hauling menuju
stockpile / stockroom.
b. Permukaan batu bara harus bersih dari kotoran-kotoran terutama sisa-sisa tanah
atau batuan penutup.
c. Kegiatan Cleaning batu bara sudah dilakukan dengan benar dalam arti :
d. Permukaan batu bara yang sudah dibersihkan tidak terkotori lagi dan sudah diberi
tanda pembatas antara batu bara yang sudah dibersihkan dengan yang belum
e. Sebelum coal getting dilakukan harus diteliti dan diperiksa secara seksama lokasi
batu bara yang akan di gali /coal getting, antara lain:
- pastikan bahwa permukaan batu bara yang akan di coal getting sudah
benar-benar bersih bebas dari pengotor (sisa-sisa tanah atau batuan
penutup) memberi alas (hamparan) dengan parting (bekas cleaning-
an) pada bagian kemungkinan batu bara jatuh ke tanah pada saat coal
getting dilakukan.
- tidak ada aliran air masuk areal batu bara yang sudah dibersihkan.
Aliran air berfotensi untuk membawa lumpur. Jika perlu buat parit
kecil disekelilingi areal batu bara yang bersih.
f. Pada prinsipnya, parting yang terdapat didalam lapisan batu bara harus dibuang /
dibersihkan dari permukaan batu bara.
g. Peralatan yang digunakan untuk coal getting tersedia secara memadai dan
dalam kondisi benar-benar bersih (track unit, bucket, bak Dump Truck).
Apabila unit yang digunakan masih berpotensi menyebabkan batu bara
terkontaminasi atau menjadi kotor (tidak bersih). Maka harus dibersihkan
terlebih dahulu.
h. Pada saat coal getting harus ada sisa ketinggian lapisan batu bara dengan
permukaan tanah /batuan penutup (OB) sekitar 3 hingga 5 centimeter. Hal
ini perlu diperhatikan untuk mencegah lapisan batu bara terkotori oleh
material sekitarnya atau terinjak oleh kendaraan atau alat berat.
i. Pastikan area batu bara yang sudah selesai /habis digali telah deberi tanda
/pita mine Out.
.
4. HAULING BATUBARA
Mengikuti dan memastikan pelaksanaan Hauling batu bara dilaksanakan sesuai dengan
rencana perusahaan, yang meliputi :
a. Batu bara yang telah di gali (Coal Getting) harus segera diangkut untuk
ditempatkan di stockpile / stock room. (tidak boleh ditumpuk atau di stock
di front / langsung di masukan ke dalam bak dump truck.
b. Unit Dump truck yang digunakan harus memadai baik jumlah maupun
kondisinya
c. Bak unit Dump truck yang digunakan harus benar-benar bersih dan tutup bak
harus berfungsi dengan normal (layak dan memiliki kunci dikedua sisinya)
d. Apabila terdapat batu bara yang kotor maka harus di angkut secara tersendiri
(dipisahkan dari batu bara yang bersih / tidak boleh di campur dalam satu
Dump truck).
e. Sebelum kegiatan hauling dilakukan harus dipastikan kondisi jalan hauling
dalam kondisi memadai
f. Perawatan jalan untuk kelancaran
pengangkutan batu bara sudah dilakukan secara memadai meliputi :
• Penimbunan dan perataan jalan yang berlubang-lubang
• Penyiraman rutin untuk mencegah debu
• Perbaikan dan perapian tanggul-tanggulpengaman dan parit
g. Dumping batu bara di stock pile harus di area yang sudah diberi landasan
(bedding)
h. Untuk mencegah masuknya material pengotor (tanah, lumpur, spoil, lainnya)
dump truck tidak boleh masuk / melintas di tempat untuk penumpukan batu
bara. Pada saat dumping, ban Dump truck tidak menginjak area stock pile /
room
Untuk operasional harus tersedia lampu penerangan (tower lamp) yang cukup untuk menerangi
front-front pada saat penggalian OB, cleaning dan coal getting pada malam hari.
6. UMUM
KETENTUAN PEMBERLAKUAN