Anda di halaman 1dari 1

Ibu hamil G3P2A0 Usia 36 Tahun, Hamil 35 Minggu dengan Plasenta Previa dan Janin Letak

Lintang

Kasus
Ibu hamil G3P2A0, usia 36 tahun datang ke Rumah Sakit Abdul Moeloek tanggal 28
November 2014 dengan keluhan pasien mengeluarkan darah dari kemaluan sebanyak 3x
ganti pembalut sejak 6 jam sebelum masuk rumah sakit. Keluarnya darah tidak disertai rasa
sakit dan berwarna merah segar. Gejala seperti mulas yang menjalar kepinggang hilang
timbul dan semakin lama semakin sering serta kuat tidak dirasakan pasien. Keluar air-air dari
kemaluan pun disangkal. Pasien pernah melakukan Ante Natal Care di bidan dan dinyatakan
letak lintang. Pasien memiliki riwayat diurut di bagian perut. Usia kehamilan pasien adalah
35 minggu dengan gerakan janin yang masih dapat dirasakan.

Cara penyelesaiannya
pemeriksaan fisik umum
kesadaran compos mentis, tekanan darah 120/80 mmHg, nadi 80 x/m, pernafasan 20 x/m,
suhu 370C, konjungtiva anemis. Pemeriksaan fisik obstetri didapatkan,TFU (Tinggi Fundus
Uteri) yaitu 30 cm dari simfisis pubis, pada leopold I tidak teraba bagian janin pada fundus
uteri, pada leopold II letak melintang teraba balotemen kepala pada salah satu fosa iliaka dan
bokong pada fosa iliaka yang lain, padaleopold III dan IV tidak teraba bagian janin pada
bawah uteri, auskultasi denyut jantung janin 145 x/menit. Pemeriksaan dalam dilakukan
inspeksi portio livide, ostium uterus eksterna tertutup, dan fluxus (+).

Pemeriksaan penunjang
didapatkan nilai hemoglobin 7,8 g/dL, leukosit 8.800/uL hematokrit 25 %. untuk
pemeriksaan penunjangnya yaitu plasenta previa dapat didiagnosa dengan menggunakan
ultrasonografi (USG) abdomen, yang 95% dapat dilakukan tiap saat.

Pasien ini didiagnosis dengan Plasenta previa totalis dengan janin letak lintang.
Diagnosis ini ditegakkan berdasarkan anamnesis, pemeriksaan fisik, dan pemeriksaan
penunjang.

Pada kasus ini, pasien mengalami keluar darah dari kemaluan tanpa disertai rasa nyeri dan berwarna
merah segar, hal ini disebabkan karena pada usia kehamilan yang lanjut, umumnya pada trimester
ketiga dan mungkin juga lebih awal oleh karena mulai terbentuknya segmen bawah rahim,
Pada kasus ini, dari hasil pemeriksaan fisik pasien, hasil inspeksi terdapat keluarnya darah
pervaginam, dari hasil palpasi terdapat kesalahan letak janin, dalam hal ini letak janin didapatkan
letak lintang, kemudian dari hasil inspekulo, terdapat fluxus (darah) yang keluar dari OUE, sedangkan
vaginal toucher tidak
dilakukan karena akan menyebabkan
perdarahan pervaginam yang lebih deras. Jika
ingin dilakukan harus dengan PDMO seperti
yang dijelaskan di atas. Pemeriksaan
penunjang berupa pemeriksaan kadar
hemoglobin, dimana pada pasien ini
didapatkan hasil 7,8 g/dL yang berarti terjadi
anemia akibat perdarahan.
Setiap ibu hamil dengan perdarahan
antepartum harus segera dirujuk ke rumah
sakit yang memiliki fasilitas lengkap

Anda mungkin juga menyukai