Anda di halaman 1dari 4

Kepada :Yth Dr Ahli Kebidanan

Di
RSUD Cibabat Cimahi

Dengan hormat

Bersama ini kami kirim pasien , Cucun, 36 tahun P1A0 (Umur 7 tahun)) dengan nyeri perut
bagian bawah mendadak disertai perdarahan pervaginam sedikit-sedikit. Penderita sempat
pingsan dan hasil pemeriksaan Tensi 90/50 serta nadi 120x/menit. Sementara kami lakukan
pemberian infus RL saat ini botol ke-3. Mohon bantuan penanganan selanjutnya.

Terima kasih.

Hormat kami

Bidan Desa Cihanjuang

1
RESUME
36 tahun , P1A0 (Umur 7 tahun) dengan nyeri perut bagian bawah mendadak disertai
perdarahan pervaginam sedikit, pingsan (+).

KOMPETENSI YANG DINILAI


1. Mengatasi emergency kasus dengan syok hipovolemik.
2. Mengetahui faktor predisposisi kehamilan Ektopik Terganggu (KET)
3. Melakukan anamnesis dan pemeriksaan fisik untuk menegakkan diagnosis klinis KET
serta komplikasinya.
4. Melakukan penatalaksanaan KET
5. Mengetahui prognosis kehamilan berikutnya.

PERTEMUAN : I PERAN : BIDAN PENGANTAR TEMPAT: IRD

Penguji :
Saya sebagai bidan pengantar pasien, saudara sebagai dokter SpOG yang bertugas di IRD
kebidanan. Selamat malam dokter, saya kirim penderita dengan nyeri perut bagian bawah
mendadak sore tadi dan perdarahan pervaginam sedikit. Saat saya periksa penderita
mengalami syok dengan Tensi 90/50 dan Nadi 120x/menit. Telah kami berikan infus Ringer
Laktat tetesan cepat ini botol ketiga. Penderita tampak gelisah, mohon bantuan dokter.

Dokter
Melihat kondisi pasien yang lemah, gelisah dan tampak pucat diputuskan untuk melakukan
anamnesis dan pemeriksaan fisik sembari menangani kegawat daruratan.

PENILAIAN AWAL (Primary Survey).


- Penderita sadar, tampak gelisah, pucat, berkeringat, pernafasan cepat (>30 x
/menit)
- Kulit : dingin, basah, Nadi cepat dan lemah.,
- Tanda Vital : T 80/- mmHg N. 120x/menit lemah R: 32x/menit t 0: 37,6 0 C
- Perdarahan pervaginam (+) sedikit (flek)

Pemeriksaan fisik dilakukan bersamaan dengan penanganan keadaan syok :


- Bebaskan jalan nafas
- Berikan Oksigen 6-8 l/menit
- Rendahkan posisi kepala, pasang fasilitas venous line lagi satu, sambil mengambil
sampel darah untuk pemeriksaan laboratorium dan contoh darah untuk transfusi.
Pilihan cairan NaCl 0,5% atau RL . Pemberian cairan diguyur 0,5 – 2 liter dalam 15-20
menit. Dilakukan monitoring keseimbangan cairan. Pilihan darah yang digunakan
adalah darah segar.

Menilai respons resusitasi cairan setelah 20-30 menit dan bila stabilisasi tercapai :
- Kesadaran membaik
- Tekanan darah sistolik meningkat
- Produksi urin > 25 cc/jam
à Kasus membaik

2
Selanjutnya adalah merencanakan penanganan penyebab syok dengan penelusuran
diagnosis dan persiapan tindakan definitif.

KASUS
36 tahun, P1A0 (Umur 7 tahun), nyeri perut bagian bawah tiba-tiba disertai perdarahan
pervaginam sedikit warna coklat kehitaman. Pingsan (+). Riwayat telat haid (+) 2 bulan
dengan hasil PPT (+) 1 minggu yang lalu. Akseptor IUD sejak anak pertama lahir dibuka 5
tahun yang lalu karena keputihan banyak dan berbau. Sejak saat itu tidak menggunakan
kotrasepsi dan baru hamil ini.

Tanda Vital : sesuai pemeriksaan awal dan dalam observasi 30 menit mebaik
Pemeriksaan fisik umum : Kesadaran CM
- Mata : tampak anemis
- Mammae : membesar dan tegang, hiperpigmentasi areola.
- Cor/pulmo : tidak ditemukan kelainan
Pemeriksaan obstetri :
- Abdomen : nyeri perut bagian bawah, tanda cairan bebas (+), defans muskuler (+),
sulit melakukan evaluasi fundus uteri
- Pemeriksaan vulva dan perineum : tampak flek bekas darah sedikit, coklat
kehitaman.
- Pemeriksaan vagina : flek bekas darah, coklat kehitaman
Inspikulo : V/V fluor (-), fluksus(+) coklat kehitaman
Pembukaan porsio(-), livide (+)
- Periksa dalam vagina : V/V fluor(-), fluksus(+) coklat kehitaman
Pembukaan porsio (-) ,nyeri goyang (+)
Korpus uteri b/k > normal
- Pemeriksaan adneksa : teraba massa lunak, elastis batas tidak jelas, nyeri tekan(+)
- Pemeriksaan Cavum Douglas : Menonjol, nyeri(+).

Pemeriksaan penunjang : Hb : 6,8 gr% Hct : 23 %

KESIMPULAN : SUSPEK KEHAMILAN EKTOPIK TERGANGGU


Dengan komplikasi Syok dan anemia

Peserta ujian diharapkan :


1. Mampu merencanakan tindakan selanjutnya
2. Mampu melakukan perawatan pasca operasi.

HASIL :
- Durante operasi ditemukan Ruptur tuba pars ampularis dektra.
- Ovarium dan tuba sinistra perlengketan (+)
- Dilakukan parsial salpingektomi dan pemeriksaan patologi anatomi

3
PERTEMUAN: II PERAN: PASIEN TEMPAT : R. RAWAT GINEKOLOGI

Pasien dirawat di ruangan selama 4 hari dan membaik..

Pasien bertanya pada dokter :


- apakah saya bisa hamil lagi dokter?
- kapan sebaiknya saya mulai hamil/apakah perlu menggunakan KB?
- perawatan dan kapan sebaiknya kontrol ulang.

JAWABAN
1. Penanganan awal syok hipovolemik ~ kasus
2. Predisposisi KET
o Gangguan transportasi hasil konsepsi
 radang panggul (PRP)
 AKDR
 Penyempitan lumen tuba akibat tumor
 Tindakan operasi tuba
 abortus
o Kelainan hormonal
 induksi ovulasi
 IVF
 Ovulasi yang terhambat
à Kasus : Riwayat Akseptor IUD dan PRP
3. Diagnosis KET ~ kasus
4. Penatalaksanaan KET
 Persiapan operatif gawat darurat
 Parsial salpingektomi/ salpingostomi
 Berikan antibiotika spektrum luas, analgetika dan SF/transfusi
5. Prognosis kehamilan berikutnya pada kasus ini
- Kelanjutan fungsi reproduksi kurang baik o.k adanya perlengketan pada tuba dan
ovarium kontralateral
- Risiko kehamilan ektopik ulangan
- Boleh segera hamil ( tidak perlu menggunakan alat kontrasepsi)
- Anjuran asuhan mandiri selama di rumah
- Kontrol 7 hari pasca operasi.

Anda mungkin juga menyukai