1, (2012) 1-5 1
Abstrak Salah satu wilayah yang terkena dampak adanya Hal ini dapat terlihat dari perubahan guna lahan dari lahan
urban sprawl dari Kota Surabaya adalah Kabupaten Sidoarjo. tidak terbangun menjadi terbangun. Peristiwa ini hampir
Adanya pergeseran perkembangan kawasan perkotaan ke arah terjadi diseluruh kecamatan di Kabupaten Sidoarjo. Dengan
pinggiran akan dapat merubah karakteristik diwilayah urban prosentase rata-rata konversi perubahan guna lahan pertanian
maupun peri urban yang pada akhirnya dapat menyebabkan
menjadi non pertanian pada tahun 2006-2009 mencapai 8,38%
terjadinya disparitas perkotaan dalam hal ekonomi. Oleh karena
itu dibutuhkan suatu penelitian untuk dapat melihat di seluruh kecamatan di Kabupaten Sidoarjo, dan konversi
karakteristik kesenjangan ekonomi berdasarkan tipologi peri lahan yang terjadi secara drastis terjadi di Kecamatan Taman,
urban yang ada, apakah semakin urban suatu wilayah maka Waru dan Buduran yang secara dministrasi berbatasan
semakin tinggi kesenjangan ekonominya ataukah malah langsung dengan Kota Surabaya (Hasil analisis data Sidoarjo
sebaliknya. Penelitian kali ini menggunakan empat alat analisis. Dalam Angka; 2012).
yaitu analisis cluster untuk mentipologikan wilayah, indeks theil Menurut Koesparmadi (2005), salah satu ciri khas
untuk menghitung nilai kesenjangan dan terakhir menggunakan permasalahan di Kawasan pinggiran adalah pada wilayah ini
multivariate correlation. Hasil dari analisis tersebut memiliki kesenjangan hampir pada setiap aspek, hal ini
menunjukkan bahwa tipologi peri urban di Kabupaten Sidoarjo
dikarenakan terdapat kawasan “lama” dan kawasan “Baru”.
selalu berubah setiap tahun dengan kesenjangan ekonomi
tertinggi dimiliki oleh wilayah semi urban dan faktor penyebab Kesenjangan, terutama kesenjangan ekonomi di wilayah peri
terjadinya disparitas ekonomi antar tipologi antara lain urban Kota Sidoarjo dapat terlihat dari kontribusi setiap
perbedaan pada panjang jalan dengan kondisi baik dan rusak, kecamatan dalam menyumbang PDRB Kabupaten Sidoarjo
besarnya produktivitas disektor primer serta penambahan disetiap tahunnya terdapat banyak sekali kecamatan yang
kualitas sumber daya manusia. prosentase PDRB-nya hanya menyumbang kurang dari 5%
setiap tahunnya, kecamatan ini antara lain kecamatan
Kata Kunci Kesenjangan Ekonomi., Peri urban, Tipologi Buduran, Porong, Krembung,Tulangan, Jabon,
Wilayah Balongbendo,Wonoayu, Tarik,Prambon dan Sukodono.
Sedangkan terdapat juga beberapa kecamatan yang prosentase
PDRB-nya menyumbang lebih dari 10% setiap tahunnya,
I. PENDAHULUAN antara lain Kecamatan Sidoarjo, Taman dan Sedati (hasil
analisis data Sidoarjo Dalam Angka; 2012).
Menurut Webster dalam Desrainy (2010)
Berdasarkan penjabaran permasalahan yang sedang terjadi
menyatakan bahwa area peri-urban merupakan area yang
dalam Kabupaten Sidoarjo inilah maka perlu adanya suatu
memiliki kombinasi karakteristik perdesaan dan karakteristik
studi untuk mengetahui gambaran tentang karakteristik, pola
perkotaan. Fenomena timbulnya area ini dikenal dengan Peri-
dan struktur kesenjangan ekonomi berdasarkan tipologi
Urbanisasi.
wilayah peri urban di Kabupaten Sidoarjo. Karakteristik pola
Kawasan Gerbangkertasusila merupakan suatu kawasan maupun struktur dari daerah peri urban inilah yang nanti
yang secara administratif terpisah tetapi secara fisik, ekonomi akan diteliti lebih lanjut, apakah daerah yang semakin menuju
dan sosial menyatu akibat adanya dampak resiprokal ke karakteristik urban menunjukkan tingkat kesenjangan
perekonomian kota Surabaya terhadap Kabupaten Gresik, semakin tinggi , ataukah malah semakin menjadi urban suatu
Bangkalan, Mojokerto, Sidoarjo dan Lamongan (Meiriya: daerah maka semakin kecil nilai kesenjangannya.
2010). Penyatuan kegiatan baik ekonomi maupun sosial di
wilayah ini dapat mengindikasikan adanya peristiwa urban
II. URAIAN PENELITIAN
sprawl dengan Kota Surabaya sebagai Kota Intinya dan
Kabupaten Sidoarjo menjadi salah satu wilayah peri A. Tipologi Peri Urban
urbannya. Peristiwa ini menyebabkan adanya pengalih a. Pengertian Tipologi Peri Urban
fungsian lahan yang ada di sekitar kota (urban periphery)
mengingat terbatasnya lahan yang ada di pusat kota (Rosul; Menurut Webster dalam Desrainy (2010) menyatakan
2008). bahwa area peri-urban merupakan area yang memiliki
JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (2012) 1-5 2
18 1.330 1.3269
I ( y) yj / Y Log yj / Y / xj / X (2) 1.3211
1.320 1.3176 1.3175
i 1
1.3125
Dimana : 1.310
I(y) = Indeks Ketimpangan Entropi Theil
yj = PDRB per kapita kecamatan – i 1.300
Y = rata-rata PDRB per kapita di Kabupaten Sidoarjo 2006 2007 2008 2009 2010
xj = jumlah penduduk Kecamatan - i Indeks Theil
X = jumlah penduduk Kabupaten Sidoarjo Sumber :Hasil Analisis, 2012
Berikut akan ditunjukkan hasil perhitungan nilai Nilai kesenjangan ekonomi di Kabupaten Sidoarjo dari
kesenjangan ekonomi disetiap tipologi di Kabupaten Sidoarjo tahun 2006 hingga tahun 2010 sekitar 1,3. Hal ini
menunjukkan bahwa kesenjangan ekonomi untuk kabupaten
Grafik 3.1. Sidoarjo yang merupakan daerah heterogen lebih besar dari
Nilai Kesenjangan Ekonomi di Kabupaten Sidoarjo pada nilai kesenjangan ekonomi antar tipologi yang memiliki
Berdasarkan Tipologi Peri Urban Tahun 2006, 2007 dan 2009 nilai tertinggi 1,11. Jadi dapat disimpulkan bahwa hasil
analisis nilai kesenjangan ekonomi antar tipologi masih dapat
1.50 ditoleransi.
1.10 1.09 1.11 Dari sini dapat diambil suatu kesimpulan bahwa wilayah
1.00 0.80 yang semikin cenderung berkarakteristik Semi Urban atau
0.64 0.63 suatu wilayah yang memiliki karakteristik urban dan rural
0.50 0.34 0.32 0.33 cenderung memiliki kesenjangan ekonomi yang semakin
besar. Sedangkan untuk wilayah yang memiliki
0.00 kecenderungan berkarakteristik rural memiliki nilai
2006 2007 2009
kesenjangan ekonomi yang semakin kecil.
Predominantly Urban Semi Urban Potential Urban
Sumber :Hasil Analisis, 2012
C. Penetuan Faktor Yang Mempengaruhi Kesenjangan
Ekonomi
Dari hasil perhitungan nilai kesenjangan dengan Analisis yang akan digunakan untuk mengetahui faktor
menggunakan indeks Entropi Theil terlihat bahwa dari tahun penyebab terjadinya kesenjangan ekonomi antar Kecamatan di
2006 hingga tahun 2009 terlihat karektersitik kesenjangan Kabupaten Sidoarjo adalah dengan menggunakan teknik
ekonomi dimasing-masing tipologi. Tipologi semi urban analisis Multivariate Correlation.
memiliki kesenjangan ekonomi yang lebih tinggi dari pada Variable yang mempengaruhi kesenjangan ekonomi
tipologi lainnya. Hal ini dikarenakan terdapat perbedaan yang berdasarkan hasil analisis Multivariate Correlation adalah
sangat mencolok antar wilayah dalam satu tipologi tersebut. variable yang memiliki nilai signifikansi kurang dari 0,05,
Terdapat beberapa kecamatan yang karakteristik ruralnya Variable yang mempengaruhi nilai kesenjnagan ekonomi antar
masih sangat tinggi, tetapi beberapa kecamatan lainnya tipologi di Kabupaten Sidoarjo antara lain :
memiliki karakteristik urban yang lebih besar. Hal ini dapat Produktivitas Primer : memiliki hubungan positif dengan
mempengaruhi besarnya PDRB perkapita yang notabenenya tingkat korelasi sebesar 0,784. Hal ini berarti, peningkatan
merupakan salah satu variabel utama dalam penilaian produktivitas primer disuatu wilayah dapat meningkatkan
kesenjangan perekonomian. kesenjangan ekonomi antar tipologi peri urban di
Untuk lebih memperkuat penilaian kesenjangan Kabupaten Sidoarjo. Begitu pula sebaliknya, jika terjadi
ekonomi antar tipologi wilayah peri urban dilakukanlah penurunan produktivitas primer akan dapat menurunkan
perhitungan kesenjangan ekonomi di Kabupaten Sidoarjo nilai kesenjangan ekonomi.
secara keseluruhan dengan menggunakan indeks enthropi Lulusan SD, SMP, SMA dan SMK : memiliki hubungan
theil. positif dengan tingkat korelasi sebesar 0,677 ; 0,877;
0,676 dan 0,786. Hal ini berarti, peningkatan jumlah
lulusan SD dalam hal ini yang berarti peningkatan
kualitas sumber daya manusia juga diiringi dengan
peningkatan nilai kesenjangan ekonomi. Begitu pula
sebaliknya.
Panjang Jalan dengan Kondisi Baik dan rusak :memiliki
hubungan korelasi yang positif dengan tingkat korelasi
sebesar 0,712 dan 0,91. Hal ini berarti, semakin banyak
JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (2012) 1-5 5
panjang jalan yang dalam kondisi baik dan rusak di suatu DAFTAR PUSTAKA
wilayah akan dapat meningkatkan kesenjangan ekonomi
antar tipologi peri urban di Kabupaten Sidoarjo. Begitu [1] Badan Pusat Statistika Sidoarjo (BPS) (2009) Kabupaten Sidoarjo
pula sebaliknya. dalam angka 2010, Sidoarjo
[2] Bintarto, R, (1983), Interaksi Kota – Desa dan Permasalahannya, Toko
Berdasarkan penjelasan diatas dapat terlihat bahwa Buku Ghalia Indonesia, Yogyakarta
terdapat beberapa variable yang dapat mempengaruhi besar [3] Damarjati, Annisa Ganis, (2010), Analisis Faktor-Faktor Yang
kecilnya nilai kesenjangan antar tipologi peri urban di Mempengaruhi Kesenjangan Pendapatan di Proponsi Jawa Tengah, S,T
Kabupaten Sidoarjo. Berdasarkan tingkat korelasi antara tugas akhir, Universitas Diponegoro
[4] Desrainy, L, (2011), Karakteristik Wilayah Peri- Urban pada
variabel dengan nilai kesenjangan dapat terlihat bahwa Metropolitan Jabodetabekpunjur, S,T tugas akhir, Institut Teknologi
variabel yang sangat mempegaruhi nilai kesenjangan ekonomi Bandung
antar tipologi peri urban di Kabupaten Sidoarjo adalah [5] Dirjen Penataan Ruang (2006) Metropolitan di Indonesia, Indonesia
variabel panjang jalan dengan kondisi baik dan rusak, [6] Faisal, B, (2011), Analisis Disparitas Pembangunan Antar Wilayah Di
Provinsi Sumatera Selatan, M,T thesis, Institut Pertanian Bogor
besarnya produktivitas disektor primer serta penambahan [7] Handayani, Fitri Ami, (2006), Analisis Kesenjangan Wilayah di
kualitas sumber daya manusia. GERBANGKERTASUSILA ditinjau dari aspek ekonomi, sosial dan
lingkungan, S,T tugas akhir, Institut Teknologi Sepuluh Nopember
[8] Koesparmadi, dkk, (2005), Peri Urban Sebagai Perhatian Kualitas
IV. KESIMPULAN/RINGKASAN Hidup: Jurnal DinamikaPeriurban, Vol,I, Halaman 2
[9] Meiriya, N, (2011), Pola Pengendalian Perkembangan Kawasan Mega-
Berdasarkan hasil dan pembahasan pada bab sebelumnya, Urbanisasi Gerbangkertasusila Plus, S,T tugas akhir Institut Teknologi
dapat diambil beberapa kesimpulan sebagai berikut : Sepuluh Nopember
Tipologi wilayah peri urban di Kabupaten Sidoarjo dapat [10] Rosul, M (2008): “Urban Sprawl (Pemekaran Kota)“
dibedakan menjadi tiga kelompok yaitu Predominantly http://mrosul,edublogs,org diakses tanggal 6 Oktober 2011,
[11] Williamson, J.G. (1997) Industrialization, Inequality and Economic
Urban, Semi Urban dan Potential Urban. Tetapi, tipologi Growth. Edward Elgar Publishing Limited, Cheltenham, Glos, UK.
dari peri urban ini setiap tahun selalu mengalami
perubahan, antara lain :
Predominantly Urban : kecamatan Sidoarjo, Taman,
Waru dan Gedangan
Semi Urban : Kecamatan Porong, Krembung,
Tulangan, Balongbendo, Wonoayu, Tarik, Prambon,
Sukodono, Buduran, Candi, Tanggulangin dan
Kecamatan Krian.
Potential Urban : Kecamatan Jabon dan Sedati .