BIDANG KEGIATAN
PKM-GT
Diusulkan oleh :
Muhamad Dio Farhan 1810611321 Angkatan 2018
Ajie Agung Laksana 1910611247 Angkatan 2019
Faiz Emery Muhammad 1910611271 Angkatan 2019
Jonathan Andre Woods 1910611281 Angkatan 2019
Raihan Ardiansyah 1910611297 Angkatan 2019
(Dr. dr. Ria Maria Theresa, SpKJ., MH.) (Rianda Dirkareshza SH., MH)
NIK. 466050607941 NIDN. 0021129302
ii
Daftar Isi
BAB 1 PENDAHULUAN…………………………………………….. 1
Latar Belakang……………………………………………………….… 1
Tujuan…………………………………………………………………. 4
Manfaat………………………………………………………………… 5
BAB 2 GAGASAN……………………………………………………. 6
A.Persoalan Pencetus Gagasan………………………………………… 6
B.Solusi yang Menjadi Konten Ilmiah Artikel………………………... 6
C.Pihak-pihak yang Dipertimbangkan Dapat Membantu
Gagasan dan Peran atau Kontribusi Masing-Masing………………….. 8
D.Langkah-Langkah Strategis untuk Merealisasikan Gagasan
Sehingga Dampak Sistemik yang Diharapkan, Tercapai……………… 9
BAB 3 KESIMPULAN………………………………………………. . 10
A. LATAR BELAKANG
Kejadian Luar Biasa (KLB) adalah salah satu status yang diterapkan di
Indonesia untuk mengklasifikasikan peristiwa penyakit yang merebak dan dapat
berkembang menjadi wabah penyakit. Wabah adalah istilah umum untuk menyebut
kejadian tersebarnya penyakit pada daerah yang luas dan pada banyak orang,
maupun untuk menyebut penyakit yang menyebar tersebut1. Istilah "KLB" dengan
"wabah" sering tertukar dipakai oleh masyarakat, tetapi istilah "wabah" digunakan
untuk kondisi yang lebih parah dan luas. Istilah KLB dapat dikatakan sebagai
peringatan sebelum terjadinya wabah. Status Kejadian Luar Biasa diatur oleh
Peraturan Menteri Kesehatan RI No. 949/MENKES/SK/VII/2004. Kejadian Luar
Biasa dijelaskan sebagai timbulnya atau meningkatnya kejadian kesakitan atau
kematian yang bermakna secara epidemiologis pada suatu daerah dalam kurun
waktu tertentu.
Sesuatu yang dinyatatakan sebagai KLB pastinya memiliki dampak yang luar
biasa besar. KLB penyakit dapat mengakibatkan terjadinya peningkatan kesakitan
dan kematian yang luar biasa besar sehingga membutuhkan perhatian dan
penanganan oleh semua pihak yang terkait. Kejadian-kejadian KLB perlu dideteksi
secara diini dan diikuti tindakan yang cepat dan tepat, perlu diidentifikasi ancaman
KLB agar dapat dilakukan peningkatan kewaspadaan dan kesiapsiagaan
mengahdapi kemungkinan KLB/Wabah2.
Peristiwa COVID-19 adalah salah satu fenomena kejadian luar biasa yang
belakangan ini melanda seluruh dunia. COVID-19 adalah sebuah peristiwa
menyebarnya penyakit koronavirus 2019 di seluruh dunia untuk semua negara.
Penyakit ini disebabkan oleh koronavirus jenis baru yang diberi nama SARS-CoV-
23 . Peristiwa ini menyebabkan berbagai macam sendi kehidupan bermasyarakat
1
M.S. Green, et al., ‘When is an epidemic and epidemic?’Israel Medical Association Journal, vol.
4, no.1, 2002, hal. 3-6.
2
O.J. Sumampouw, Pemberantasan Penyakit Menular, Cetakan I, Yogyakarta, Deepublish, 2017,
hal. 36.
3
A.E. Gorbalanye et al., ‘The species Severe acute respiratory syndrome-related coronavirus:
classifying 2019-nCoV and naming it SARS-CoV-2’, Nat Microbiol 5, 2020, hal.538.
1
berubah baik karena alasan-alasan sosial, politik, medis, dan karena wawasan
kelingkungan dan kesehatan.
COVID-19 menyebabkan beberapa paradigma yang dipunyai masyarakat
tentang berbagai hal, mulai dari bahaya penyakit menular dan tata cara
berkomunikasi sampai kepada nilai-nilai kesopanan yang ideal terbaharui. Ini
merupakan sebuah contoh mumpuni social shifting yang hampir tak tertandingi jika
dibandingkan dengan peristiwa SARS 2002-2003 dan juga Pandemi Flu Spanyol
1918. Hal ini memberikan cultural shock bagi masyarakat di sepenjuru negeri dan
berdampak radikal bagi tatanan politik, sosial, dan ekonomis masyarakat.
Begitupun pula dampak yang hadir dalam dunia perekonomian. Langkah-
langkah untuk menyikapi COVID-19 ini juga berdampak langsung kepada pasar,
pasokan (produksi barang dan jasa), permintaan (konsumsi dan investasi), dan
dunia kerja4. Ladang-ladang terdampak inilah yang yang harus dihadapi setiap dan
bahkan semua pemberi lapangan pekerjaan dan juga perusahaan-perusahaan yang
terkadang harus memberhentikan para karyawannya atau merumahkan mereka.
Juga demikianlah yang dirasakan para wirausahawan yang harus menghentikan
sementara atau bahkan menutup usaha yang telah mereka dirikan dari awal. Hal ini
menyebabkan adanya tekanan-tekanan tertentu bagi mereka yang ditinggalkan
tanpa adanya jalan-jalan tertentu untuk mempertahankan kesejahteraan ekonomis
keluarga mereka dan juga mereka ditaruh dibawah tekanan sosial untuk terus
menghidupi orang sekitarnya dan bertahan dalam kondisi kehidupan dewasa ini.
Melihat semua hal ini pun, dibutuhkan kesadaran dan pemahaman masyarakat
yang tinggi terhadap COVID-19. Dari sisi pemerintah pun, tepat jika diberlakukan
kebijakan penanggulangan penyebaran COVID-19 agar pemerintah daerah punya
panduan dalam menyikapi seperti apa tindakan yang harus dilakukan secara baku
sehingga tidak ada tindakan yang diambil pemerintah daerah yang keluar dari
prosedur yang telah ditetapkan5.
Ditelaah dari runutan peristiwa-peristiwa diatas, dapat diketahui bahwa
hadirnya sebuah peristiwa luar biasa semacam COVID-19 yang selain
4
H. Kusuma dan M.S. Wahyudi S, Ekonomi Indonesia di tengah Pandemi COVID-19, Cetakan I,
Malang, UMM Press, 2020, hal. 3.
5
A. Ilmar, Memahami Kebijakan Pemerintah Dalam Menangani COVID-19, Cetakan II,
Makassar, Phinatama Media, 2020, hal. 59-60.
2
menimbulkan dampak bagi struktur sosial-ekonomis serta politis-pemerintahan
suatu negara, mereka juga memberikan dampak bagi kondisi mental-psikis
seseorang/ beberapa orang yang terkadang membuat tatanan sosial/hukum ambruk
karenanya. Sebuah penelitian yang berfokus pada psikologis berkaitan dengan
COVID-19 mengindikasikan bahwa dari sejak awal baik berkaitan dengan
pemberitaan-pemberitaan media dan juga panik yang timbul oleh karena
penyebarannya semakin meluas membuat masyarakat umum mengalami tingkat
stress dan tekanan yang semakin meninggi. Masyarakat dipaksa untuk keluar dari
comfort zone mereka dan memberi response cepat terhadap suatu kejadian yang
tidak pernah mereka alami dengan kurang kurang bijak6.
Konsep social distancing telah menghambat secara demikian kinerja sebuah
hormon yang bernama oksitosin yang kemudian mengganggu kesehatan mental
yang menyebabkan perubahan mood, perasaan kesepian, dan juga kehilangan. Hal-
hal ini menjadi semakin serius seiring dengan lama-nya COVID-19 yang terus
berlanjut. Dalam ranah kekeluargaan semisalnya, COVID-19 memberikan
intensitas yang luar biasa bagi setiap bagian dari mereka dan dapat menyebabkan
konflik-konflik tertentu yang timbul dari dampak-dampak psikologis tertentu.
Misalkan saja kasus perceraian, ditelaah bahwa kasus perceraian meningkat dari 20
ribu kasus di bulan April dan Mei menjadi 57 ribu kasus di bulan Juni dan Juli 2020.
Salah satu konsensus lokal yang diadakan di Cianjur menyimpulkan 2000 kasus
perceraian yang salah satu pemicu utamanya adalah faktor ekonomi, dan juga
Surabaya dimana ditelaah disana peningkatan tiga kali lipat7.
Adapun salah satu fakta lain keterkaitan COVID-19 dan juga kondisi
psikologis adalah kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) yang ditelaah dihadapi
oleh ibu-ibu rumah tangga dalam keluarga. Tingkat ketahanan keluarga yang
kadang bergantung pada sosok keibuan menjadi semakin terkikis oleh kejadian luar
biasa ini. Dari awal pandemik COVID-19. Banyak ibu rumah tangga mengalami
6
T. Muara, T.B.Prasetyo, dan H.K. Rahmat, ‘PSIKOLOGI MASYARAKAT INDONESIA DI
TENGAH PANDEMI: SEBUAH STUDI ANALISIS KONDISI PSIKOLOGIS MENGHADAPI
COVID-19 PERSPEKTIF COMFORT ZONE THEORY’, RISTEKDIK Jurnal Bimbingan dan
Konseling, vol. 6, no. 2, 2021, p.72-74.
7
H. Apriasari et al., ‘Divorce in the Covid-19 Pandemic Era: An Integrative Study’, Proceding of
Inter-Islamic University Conference on Psychology, Sidoarjo, Universitas Muhammadiyah
Sidoarjo, 2021.
3
kekerasan semacam ini karena kesulitan-kesulitan ekonomi. Adaptasi yang
terkadang terlambat dan dampak-dampak psikologis seperti panic buying dan juga
kesulitan pengaturan keuangan karena alur masuk uang semakin sedikit membuat
perlakuan-perlakuan ini, yang lebih besar kemungkinannya tidak terjadi pada masa
normal, berkontribusi besar bagi perubahan-perubahan perlakuan sosial ini, baik di
ranah domestik kekeluargaan sampai kepada struktur sosial secara menyeluruh8.
Dampak-dampak nyata diatas menjadi fakta yang tak terelakkan bahwa
memang, COVID-19 sebagai sebuah kejadian luar biasa memiliki dampak bukan
hanya kepada ketahanan ekonomi dan sosial masyarakat sampai kepada komposisi
terkecil yang adalah masyarakat dan individu, tetapi juga kepada tatanan psikis
manusia itu sendiri yang semakin kritikal seiring dengan perkembangan COVID-
19. Ada pula penulis menilik benang merah diantara dua variabel ini dan penulis
berkeyakinan bahwa yang demikian dapat terjadi lagi dimasa depan. Belajar dari
yang sudah-sudah, penulis menginginkan adanya kaitan-kaitan hal-hal ini dapat
membangkitkan sebuah ide besar yang baik diterapkan bagi kejadian luar biasa di
masa depan.
B. TUJUAN
Tujuan yang ingin dicapai dalam gagasan tertulis ini sebagai berikut:
1. Memberikan kesadaran dan batas-batas tertentu akan korelasi antara suatu
Kejadian Luar Biasa dan kesehatan psikis masyarakat.
2. Memberikan solusi dan alternatif mumpuni bagi ketahanan psikis masyarakat
dalam menghadapi suatu Kejadian Luar Biasa.
3. Mendorong pemerintah untuk mengadakan implementasi dan penanganan dari
ide-ide yang terangkat.
4. Memberikan skema penanggulangan bagi kejadian serupa di masa yang akan
datang.
8
Bahagia, D. Nurrahmawati, dan I. Nurhayati, ‘RESILIENCE OF HOUSEWIFE IN DEALING
WITH COVID-19’, Tunas Geografi, vol. 9, no. 2, 2021, hal. 130.
4
C. Manfaat
Manfaat yang ingin dicapai dalam gagasan tertulis ini sebagai berikut:
1. Mensosialisasikan dampak Kejadian Luar Biasa kepada Pemerintah dan
masyarakat.
2. Sebagai sketsa koordinasi Pemerintah dan Masyarakat dalam meminimalisasi
dampak Kejadian Luar Biasa.
3. Sebagai gambaran penanggulangan bagi kejadian serupa dimasa yang akan
datang.
5
BAB II
GAGASAN
A. Persoalan Pencetus Gagasan
Penulis menganggap bahwa persoalan dari Kejadian Luar Biasa merupakan
sesuatu yang kritikal karena berdasarkan penelitian-penelitian terkait, tingkat
kejahatan pada masa ini melonjak secara signifikan. Ini merupakan fakta bahwa
tidak ada langkah-langkah preventif tertentu yang dibuat sedemikian rupa dan ter-
struktur oleh pemerintah dan juga badan-badan terkait serta organisasi-organisasi
non-pemerintah sehingga dapat dilihat dan diamati bahwa tingkat-tingkat kejahatan
ini menurun atau setidak-tidaknya bertahan pada tingkat yang secara biasa terjadi
pada waktu-waktu normal.
Ketidaksiapan pemerintah dalam menangani hal seperti ini merupakan bukti
tidak adanya sikap-sikap penanggulangan yang disiapkan sebelumnya dan adalah
suatu persoalan bahwa apabila yang serupa terjadi lagi dimasa depan, hal yang sama
terjadi lagi dan lagi tanpa adanya jalan keluar-jalan keluar yang memadai. Penulis
beranggapan bahwa adalah mumpuni apabila penulis bersama-sama menulis
gagasan-gagasan terstruktur yang dapat memitigasi hal ini dimasa depan dan dapat
diterapkan baik secara lokal-regional dan juga nasional.
6
Sosialisasi ini haruslah mencakup: pendahuluan yang berkaitan dengan sejarah
Kejadian-Kejadian Luar Biasa seperti Pandemi Flu Spanyol 1918, SARS 2002-
2003, MERS dan juga sebagainya serta dampaknya, penyuluhan akan pentingnya
penanganan bagi penyakit-penyakit menular berskala masif, penyuluhan akan
mitigasi dan penanggulangan dampak ekonomi dan sosial, serta penanggulangan
tekanan psikologis yang dapat muncul didalam masyarakat. Ini sejatinya dilakukan
bagi setiap pemimpin yang baru saja diangkat dan dilaksanakan singkat, cepat dan
berbiaya ringan dengan tujuan untuk memberikan gambaran akan pentingnya hal
ini.
2. Spesialisasi
Penulis menyarankan adanya pembentukan tim-tim spesialis yang terutama
beroperasi dalam bidang sosial, ekonomis, dan psikologis yang bertugas untuk
membantu pemimpin-pemimpin paling strategis misalnya presiden dan gubernur
juga mungkin menteri-menteri terkait untuk mencapai keputusan-keputusan yang
bijak dan konsisten. Perlu diperhatikan bahwa bukan saja menteri-menteri tertentu
saja yang dapat ikut serta dalam penanganan kasus-kasus seperti ini namun juga
pemerintah di berbagai macam tingkat harus dapat didelegasikan dengan otoritas
darurat untuk melakukan apa yang harus mereka lakukan berdasarkan dari
masukkan tim-tim ini. Ada pula, tim-tim ini bersifat ad hoc dan dapat dipanggil
ketika suatu Kejadian Luar Biasa terjadi serta dibubarkan dalam keadaan menuju
aman. Sejatinya mereka diangkat dari antara para praktisi yang ahli serta memiliki
kewenangan terbatas untuk melakukan review kebijakan serta implementasinya di
masyarakat.
3. Konsolidasi
Pemerintah harus dapat dengan sistem yang tertata demikian untuk
membangun suatu sistem telekomunikasi dan pembangunan, misalkan membangun
suatu sistem hotline di pusat-pusat administratsi untuk meningkatkan respons
terhadap jumlah kasus yang meningkat, melakukan koordinasi menyeluruh bagi
rumah sakit-rumah sakit sehingga tidak adanya pasien yang terbengkalai,
membangun posko-posko bantuan dan sembako bagi keluarga-keluarga yang
membutuhkan, dan juga menentukan pusat-pusat konseling sebagai mediasi bagi
keluarga-keluarga yang bermasalah. Dengan adanya instansi-instansi sementara ini
7
yang dibangun dari tingkat-tingkat dasar sampai yang tinggi, konsolidasi ketahanan
masyarakat dalam kondisi-kondisi yang fluktuaktif seperti itu dapat diyakini. Hal
ini pastinya didapatkan menggunakan tenaga-tenaga yang mampu di bidangnya dan
profesional serta berjumlah sedikit untuk memberikan keringanan kepada
Pemerintah dan ikut membatasi penyebaran penyakit.
1. Presiden
Presiden berperan sebagai pemegang otoritas tertinggi yang berfungsi sebagai
pengawas utama dari jalannya mitigasi Kejadian Luar Biasa.
8
D. Langkah-Langkah Strategis untuk Merealisasikan Gagasan Sehingga
Dampak Sistemik yang Diharapkan, Tercapai.
9
BAB III
Kesimpulan
10
BAB 4
BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN
A. Anggaran Biaya
11
DAFTAR PUSTAKA
Buku
Kusuma, H., dan Wahyudi S, M.S., Ekonomi Indonesia di tengah Pandemi COVID-
19 (Malang: UMM Press, 2020).
Jurnal
Apriasari, H., et al., ‘Divorce in the Covid-19 Pandemic Era: An Integrative Study’,
Proceding of Inter-Islamic University Conference on Psychology, Sidoarjo,
Universitas Muhammadiyah Sidoarjo, 2021.
[https://doi.org/10.21070/iiucp.v1i1.616.]
12
Muara, T., Prasetyo, T.B., dan Rahmat, H.K., ‘PSIKOLOGI MASYARAKAT
INDONESIA DI TENGAH PANDEMI: SEBUAH STUDI ANALISIS KONDISI
PSIKOLOGIS MENGHADAPI COVID-19 PERSPEKTIF COMFORT ZONE
THEORY’, RISTEKDIK Jurnal Bimbingan dan Konseling, vol. 6, no. 2, 2021, hal.
72-74. [http://dx.doi.org/10.31604/ristekdik.2021.v6i1.69-77]
13
Lampiran 1. Biodata Ketua, Anggota, dan Dosen Pembimbing
A. Identitas Diri
1 Nama Lengkap (dengan gelar) Jonathan Andre Woods
2 Jenis Kelamin Laki-Laki
3 Program Studi S1 Ilmu Hukum
4 NIM/NIDN 1910611281
5 Tempat dan Tanggal Lahir Jakarta, 8 Agustus 2001
6 Email jonathanandrew@upnvj.ac.id
7 No. Telp. / HP 085156380833
Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan
dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila dikemudian hari ternyata
dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu
Persyaratan dalam pengajuan Hibah PKM-GT.
Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan
dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila dikemudian hari ternyata
dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu
Persyaratan dalam pengajuan Hibah PKM-GT.
Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan
dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila dikemudian hari ternyata
dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu
Persyaratan dalam pengajuan Hibah PKM-GT.
Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan
dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila dikemudian hari ternyata
dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu
Persyaratan dalam pengajuan Hibah PKM-GT.
(Raihan Ardiansyah)
Biodata Anggota IV
A. Identitas Diri
1 Nama Lengkap (dengan gelar) Muhamad Dio Farhan
2 Jenis Kelamin Laki-Laki
3 Program Studi S1 Ilmu Hukum
4 NIM/NIDN 1810611321
5 Tempat dan Tanggal Lahir Jakarta, 26 April 2000
6 Email Diofarhan44@gmail.com
7 No. Telp. / HP 081382448226
Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan
dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila dikemudian hari ternyata
dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu
Persyaratan dalam pengajuan Hibah PKM-GT.
A. Identitas Diri
1 Nama Lengkap (dengan gelar) Rianda Dirkareshza, S.H., M.H.
2 Jenis Kelamin L
3 Program Studi S2
4 NIP/NIDN 199312212019031014/0021129302
5 Tempat dan Tanggal Lahir Medan, 21 Desember 1993
6 Alamat E-mail riandadirkareshza@upnvj.ac.id
7 Nomor Telepon/HP 081911111266
B. Riwayat Pendidikan
Gelar Akademik Sarjana S2/Magister S3/ Doktor
Nama Institusi Universitas Sumatera Universitas -
Utara Indonesia
Jurusan/Prodi Hukum Bisnis Hukum Bisnis -
Tahun Masuk- - - -
Lulus
C. Rekam Jejak Tri Dharma PT
C.1 Pendidikan/ Pengajaran
N Nama Mata Kuliah Wajib/Pilihan SKS
o
1 Hukum Perdata Wajib 4
2 Sosiologi Hukum Wajib 2
3 Hukum Dagang Wajib 2
4 Hukum Perikatan Wajib 2
5 Kewirausahaan Wajib 2
6 Hukum Waris Wajib 2
7 Laboratorium Peradilan Perdata Wajib 1
8 Kapita Selekta Hukum Perdata Pilihan 2
9 Hukum Persaingan Usaha Pilihan 2
10 Hukum Pasar Modal Pilihan 2
11 Hukum Acara Peradilan Niaga Pilihan 2
C.2. Penelitian
Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan
dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata
dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu
persyaratan dalam pengajuan PKM-GT.
Dosen Pendamping,
Dengan ini menyatakan bahwa usulan PKM – Gagasan Tertulis saya dengan judul
Penanggulangan Futuristik Dampak Psikologis dan Ekonomis Kejadian Luar Biasa
(KLB) Bagi Masyarakat yang diusulkan untuk tahun anggaran 2021 bersifat original dan
belum pernah dibiayai oleh lembaga atau sumber lain.
Bilamana dikemudian hari ditemukan ketidaksesuaian dengan pernyataan ini, maka saya
bersedia dituntut dan diproses sesuai dengan ketentuan yang berlaku dan mengembalikan
seluruh biaya penelitian yang sudah diterima ke kas negara.
Mengetahui,
Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan Yang menyatakan,
(Dr. dr. Ria Maria Theresa, SpKJ., MH.)) (Jonathan Andre Woods)
NIK. 466050607941 NIM. 1910611281