Anda di halaman 1dari 11

PERBEDAAN PELAKSANAAN PANCASILA ANTARA MASA ORE BARU

DAN MASA REVORMASI


Disusun Untuk Memenuhi Tugas Ujian Akhir Semester

Program Studi Pancasila

Dosen Pengampu:
Muhammad Fatkhan, S. Ag M.Hum.

Disusun Oleh:
RIZKI OKTAVIAN
(23105050029)
KELAS B

PROGRAM STUDI ILMU HADIS


FAKULTAS USHULUDDIN DAN PEMIKIRAN ISLAM
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN KALIJAGA YOGYAKART

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pancasila telah menjadi dasar negara seperti yang sudah ditetapkan dan
tercantum dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 pada alinea keempat
merupakan Inti kepribadian dan pandangan hidup berbangsa dan bernegara, yang
tidak diragukan lagi kesaktian dan nilai-nilai keluhuran yang sudah menjadi akar
kehidupan bangsa Indonesia yang tidak mungkin bisa dipisahkan. (Buku 1. Hal
1)Pancasila sebagai perwujudan dari nilai-nilai budaya bangsa Indonesia yang
sudah bertumbuh dan berkembang selama berabad-abad lamanya. Makna dari
ideologi Pancasila bertujuan berusaha untuk membangun keyakinan dan
kepribadian Indonesia. Pengamalan Pancasila dalam sejarah Pancasila sebagai
ideologi bangsa Indonesia, telah melalui berbagai masa perjalanan bangsa
Indonesia, yang sarat akan peristiwa-peristiwa penting, sejak dilahirkan pada
tanggal 1 Juni 1945 sebagai dasar Negara Indonesia hingga masih digunakan
sampai saat ini. Sejak Indonesia merdeka pada tanggal 17 Agustus tahun 1945,
Pengamalan dan pelaksanaan Pancasila mengalami banyak perubahan dan
perkembangan yang mengiringi perjalanan hidup bangsa Indonesia yang telah
merdeka ini.1

Oleh karena itu, banyak hal yang belum diketahui mengenai pelaksanaan
dan pengamalan Pancasila pada setiap masa perjalanan negeri ini, dimulai dari
masa Orde Lama, pada masa Orde Baru dan Pada masa Reformasi, dan mungkin
dapat diketahui melalui pembahasan dengan model membandingkan pelaksanaan
Pancasila sebagai landasan negara dalam menjalankan pemerintahan maupun
kehidupan bangsa dan bernegara. Maka muncul pertanyaan-pertanyaan besar
bagaimana pelaksanaan Pancasila pada masa Orde Lama? Bagaimana
pelaksanaan Pancasila pada masa Orde Baru? Bagaimana Pelaksanaan Pancasila
pada masa Reformasi?

1
Prof. Dr. Hamid Darmadi, ”URGENSI PENDIDIKAN PANCASILA dan
KEWARGANEGARAAN di PERGURUAN TINGGI”, (Bandung: ALFABETA, 2013), Hal. 1
dan 2
Pembahasan mengenai sejarah Pelaksanaan Pancasila di masa lalu seperti
ini adalah upaya untuk lebih memahami perkembangan sejarah Pancasila sebagai
ideologi negara dari masa ke-masa. Metode yang digunakan dalam komparasi
berikut menggunakan pendekatan dari perspektif sejarah dan dengan metode
studi pustaka dalam mencari bukti-bukti yang mendukung. Sejarah Indonesia
tidak terlepas dari sebuah periodesasi dalam pemerintahan Bangsa Indonesia,
berdirinya negara ini tidak terlepas dari ingatan kita, bahwa pernah pemerintah
pada masa tersebut disebut Orde Lama, Orde Baru, dan Masa Reformasi.2

B. Rumusan Masalah
1. Apa arti Pancasila di masa Orde Baru dan era Reformasi?
2. Bagaimana bentuk pengamalan Pancasila masa Orde Baru dan
Era Reformasi?
3. Apa perbedaan pengamalan Pancasila di Orde Baru dengan Era
Reformasi?

BAB II PEMBAHASAN

2
Sandra Dewi, Andrew Shandy Utama (2018) Pancasila Sebagai Ideologi Bangsa.
PANCASILA SEBAGAI IDEOLOGI BANGSA INDONESIA SERTA PERKEMBANGAN
IDEOLOGI PANCASILA PADA MASA ORDE LAMA, ORDE BARU DAN ERA REFORMASI.
Jurnal PPKN dan Hukum. Hal. 17, ejournal.unri.ac.id
A. Pelaksanaan Pancasila pada masa Orde Baru

pada masa pemerintahan orde baru sering disebut juga dengan masa pembangunan
atau orde pembangunan karena memang pada saat itu pembangunan khususnya di bidang
ekonomi berjalan dengan pesatnya termasuk juga infrastruktur sarana dan prasarana
pembangunan yang berjalan sangat pesat dan tidak memperhatikan pemegang kekuasaan
sehingga praktik-praktik KKN sangat banyak dan menjamur di mana-mana. Namun dalam
pemerintahan orde baru justru pemerintahan menjadi sentralistik dan mengarah kepada
kepentingan atau kehendak pemerintah, hal ini dapat dilihat pada semakin menguatnya
kekuasaan presiden dalam mengatur seluruh proses politik yang ada, dalam akibatnya
kemajuan kehidupan demokrasi justru mengalami kemerosotan.3

Kenyataan yang sebenarnya politik Orde Baru adalah rezim otoriter birokratis yang
merancang jauh dari nilai-nilai luhur Pancasila. Munculnya rezim ini karena seperti
ketergantungan pada sistem internasional dan kericuhan-kericuhan politik di dalam negeri. 4

Pada pemerintahan orde baru pemerintah berkehendak ingin melaksanakan Pancasila


dan undang-undang Dasar 1945 secara murni dan konsekuen melalui program P4 yaitu
pedoman penghayatan dan pengamalan Pancasila, pemerintahan orde baru berhasil
mempertahankan Pancasila sebagai ideologi negara sekaligus memberantas paham-paham
komunis tetapi implementasinya dan aplikasinya sangat tidak sesuai dengan Pancasila
malahan Pancasila ditafsirkan sesuai dengan kepentingan kekuasaan pemerintah sehingga
Pancasila justru menjadi indoktrinasi dan dijadikan sebagai alat untuk melanggarkan
kekuasaan Soeharto

Beberapa metode yang digunakan oleh pemerintahan orde baru dalam mendoktrinasi
Pancasila antara lain

3
Amstrong Harefa. (2007). IMPLEMENTASI PANCASILA SEBAGAI DASAR FILSAFAT
DALAM KEHIDUPAN BERBANGSA DAN BERNEGARA. Gunungsitoli: Institut Ilmu
Keguguran dan Ilmu Pendidikan Gunungsitoli, Hal. 12
4
Sandra Dewi, Andrew Shandy Utama (2018) Pancasila Sebagai Ideologi Bangsa.
PANCASILA SEBAGAI IDEOLOGI BANGSA INDONESIA SERTA PERKEMBANGAN
IDEOLOGI PANCASILA PADA MASA ORDE LAMA, ORDE BARU DAN ERA REFORMASI.
Jurnal PPKN dan Hukum. Hal. 18, ejournal.unri.ac.id

2
1. Melalui ajaran P4 yang dilakukan ke sekolah-sekolah melalui pembekalan
2. Soeharto memperbolehkan pembentukan organisasi-organisasi dengan syarat harus
berdasarkan Pancasila atau yang disebut sebagai asas tunggal
3. Soeharto melarang adanya kritikan-kritikan yang dapat berpotensi menjatuhkan
pemerintah dan alasan stabilitas dan keamanan di dalam negeri.
4. Presiden Soeharto menggunakan militer sebagai penjaga kestabilisan negara, sehingga
tidak ada pemerintah yang berani mengkritik pemerintah.5

Ada beberapa sebab mengapa demokrasi tidak terwujud dalam masa Orde Baru, yaitu

a) Rekrutmen politik yang tertutup


b) Pemilu yang jauh dari semangat demokrasi
c) Pengakuan terhadap hak-hak yang mendasar yang masih terbatas
d) Kebebasan dalam pers yang sangat dibatasi
e) Rotasi atau pergantian kekuasaan yang hampir tidak ada.

Pemerintah Orde Baru menjadikan tatanan kehidupan berpolitik diarahkan kepada


kepentingan pemerintah dan diartikan sebagai kepentingan umum. Lembaga eksekutif juga
lebih dominan perannya dibandingkan dengan lembaga legislatif. Akibat dari peraturan
tersebut kontrol terhadap pemerintah sangat rendah lemah karena semua kekuatan politik
yang ada sudah berada di bawah kekuasaan lembaga kepresidenan keadaan ini diperparah
dengan banyaknya praktik-praktik KKN oleh para pejabat yaitu korupsi kolusi dan
nepotisme.

Pada masa orde baru kebebasan dalam berpendapat atau demokrasi sangatlah sedikit, bahkan
bila ada warga negara yang mengkritik dan melakukan perlawanan, maka secara langsung
akan ditangkap baik dari kalangan politikus akademis maupun rakyat sendiri dan ada yang
langsung dimasukkan ke dalam penjara bahkan tidak bahkan tidak jarang juga ada yang
disiksa atau dikerdilkan oleh masyarakat bahkan juga dibunuh. Hal ini sangat tidak sesuai
dengan kepribadian negara yang berjiwa demokrasi.

Puncak dari penyelewengan rezim orde baru terjadi pada saat krisis ekonomi dan moneter di
tahun 1997 yang menyebabkan perekonomian Indonesia yang memunculkan demo besar-

5
Amstrong Harefa. (2007). IMPLEMENTASI PANCASILA SEBAGAI DASAR FILSAFAT
DALAM KEHIDUPAN BERBANGSA DAN BERNEGARA. Gunungsitoli: Institut Ilmu
Keguguran dan Ilmu Pendidikan Gunungsitoli. Hal. 13
3
besaran sebagai unjuk rasa atas kegelisahan rakyat Indonesia dan untuk menggulingkan
rezim pemerintahan Presiden Soeharto

Selama pemerintahan orde baru terdapat beberapa tindakan rezim orde baru yang melenceng
dari nilai-nilai luhur Pancasila yang dapat kita ketahui melalui bukti sebagai berikut:

1. Melanggangkan Presiden Soeharto dengan berkuasa selama 32 tahun


2. Terjadi penafsiran sepihak terhadap Pancasila melalui program P4
3. Adanya penindasan ideologis sehingga orang-orang yang mempunyai gagasan kreatif
dan kritis takut untuk bersuara karena sangat terbatas kebebasan bersuara pada
pemerintahan orde baru tersebut
4. Adanya penindasan secara fisik seperti pembunuhan di Timor Timur, Aceh, Irian Jaya
dan kasus di Tanjung Priok
5. Perlakuan diskriminasi oleh warga negara non pribumi atau keturunan dan golongan
minoritas seperti contohnya golongan Tionghoa.
6. Penyelewengan yang sangat fatal terhadap nilai-nilai Pancasila pada masa Orde Baru
adalah bahwasanya Presiden Soeharto melanggangkan kolusi yaitu korupsi, kolusi,
dan nepotisme, atau biasa yang disebut dengan KKN, sehingga enzim ini dikenal
sebagai rezim terkorup di Negara Indonesia6

B. Pelaksanaan Pancasila pada masa Reformasi

Reformasi adalah memelihara segala yang sudah baik dari kinerja negara atau
bangsa pada masa sebelumnya, mengoreksi segala kekurangannya, serta memberi
pembaharuan untuk menjawab tantangan masa depan dalam cara menjalankan kehidupan
berbangsa dan bernegara. Pada awal reformasi pemerintahan negara Republik Indonesia
keterkaitan politik di MPR dan DPR tidak berubah dengan signifikan, yakni tetap
didominasi oleh Golkar dan abri tetapi dengan adanya reformasi disertai pergantian
presiden maka berubahlah maka berubahlah peran MPR dan DPR tersebut mengikuti
tuntutan dari reformasi tersebut, antara lain keterbukaan, atau demokrasi, peningkatan

6
Sandra Dewi, Andrew Shandy Utama (2018) Pancasila Sebagai Ideologi Bangsa.
PANCASILA SEBAGAI IDEOLOGI BANGSA INDONESIA SERTA PERKEMBANGAN
IDEOLOGI PANCASILA PADA MASA ORDE LAMA, ORDE BARU DAN ERA REFORMASI.
Jurnal PPKN dan Hukum. Hal. 15 ejournal.unri.ac.id
4
perlindungan HAM, penghapusan KKN di parlemen ataupun pemerintahan, reformasi
sistem politik ketatanegaraan termasuk amandemen undang-undang dasar 1945.7
Pasca pemilu 1999 peranan partai politik di Indonesia kembali menguat, karena
tidak ada salah satu partai yang diunggulkan dalam menempati kabinet MPR maupun
DPR. Setelah tahun 2002, dengan adanya pembaruan konfigurasi politik maka peranan
partai politik menjadi menguat kembali seperti masa sebelum orde baru orde dulu, yaitu
dengan dibuktikan dengan tidak lagi bertanggung jawabnya seorang presiden kepada
MPR seperti pada masa sebelumnya presiden dapat diberhentikan MPR hanya bila
melanggar hukum bukan karena masalah politik.8

Dalam pelaksanaannya Pancasila yang pada dasarnya sebagai sumber atau nilai dasar
moral dan etika suatu bangsa dan aparat pelaksanaan negara digunakan hanya sebagai alat
legitimasi politik, sedangkan segala sesuatu tindakan atau kebijakan yang
mengatasnamakan Pancasila yang tidak sesuai dengan nilai Pancasila itu sendiri
merupakan suatu hal yang sangat bertentangan dengan Pancasila. Puncak dari
permasalahan tersebut dengan adanya peristiwa hancurnya ekonomi nasional sehingga
muncullah gerakan masyarakat yang dipelopori oleh mahasiswa para cendekiawan dan
masyarakat sebagai gerakan moral politik yang menurut adanya reformasi untuk sebuah
perubahan di segala bidang terutama di bidang hukum ekonomi politik pembangunan dan
tata negara.
Pada tanggal 21 Mei 1998 adalah hari di mana Presiden Soeharto mundur sebagai
Presiden Republik Indonesia dan digantikan oleh wakil presidennya yaitu presiden B.J.
Habibie., dari peristiwa itulah gerakan reformasi bahasa Indonesia dimulai9
Sudah tidak rahasia lagi dalam kenyataannya bangsa Indonesia telah salah
mengartikan makna dari kata reformasi yang saat ini menimbulkan gerakan yang
7
Amstrong Harefa. (2007). IMPLEMENTASI PANCASILA SEBAGAI DASAR FILSAFAT
DALAM KEHIDUPAN BERBANGSA DAN BERNEGARA. Gunungsitoli: Institut Ilmu
Keguguran dan Ilmu Pendidikan Gunungsitoli. Hal. 2
8
Verelladevanka Adrymarthanino, Nibras Nada Nailufar (2021, 11 November). Penerapan
Pancasila Pada Masa Reformasi. Kompas.com
https://www.kompas.com/stori/read/2021/11/11/120000079/penerapan-pancasila-pada-masa-
reformasi
9
Sandra Dewi, Andrew Shandy Utama (2018) Pancasila Sebagai Ideologi Bangsa.
PANCASILA SEBAGAI IDEOLOGI BANGSA INDONESIA SERTA PERKEMBANGAN
IDEOLOGI PANCASILA PADA MASA ORDE LAMA, ORDE BARU DAN ERA REFORMASI.
Jurnal PPKN dan Hukum. 4.

5
mengatasnamakan reformasi padahal gerakan tersebut tidak sesuai dengan pengertian dari
reformasi itu sendiri termasuk pada peristiwa kerusuhan 98, contohnya saat masyarakat
menutup dengan melakukan aksi-aksi anarkis yang terjadi malah menjadi kerusakan
fasilitas umum sehingga menimbulkan korban yang tidak bersalah dan juga pengrusakan
banyak fasilitas umum, dari pengalaman sejarah tersebut seharusnya masyarakat bisa
memahami dan mengerti arti dari reformasi itu sendiri agar proses melaksanakan
reformasi sesuai dengan tujuan reformasi tersebut.

Dalam kenyataannya reformasi belum berlangsung dengan baik karena Pancasila


belum difungsikan secara maksimal sebagai sebagaimana mestinya banyak
masyarakat yang hafal butir-butir Pancasila tetapi belum memahami makna yang
sesungguhnya dari Pancasila itu sendiri. Pancasila harus diimplementasikan dalam
kehidupan yang harus sesuai implementasinya dengan perkembangan dan kebutuhan
zaman artinya harus relevan dan kontekstual serta harus sinkron atau sesuai dengan
kenyataan. Selain itu pengaruh globalisasi juga menjadi tantangan tersendiri bagi
bangsa Indonesia karena semakin ideologi Pancasila tergerus dengan arus globalisasi
harus ada reformasi atau menjaga kemurnian dari Pancasila itu sendiri agar terhindar
dari paham liberalisme dan kapitalisme.
Beberapa paradigma tentang Pancasila yang sesuai dengan era reformasi sekarang ini
diantaranya mencangkup tentang sila-sila yang ada pada Pancasila itu sendiri, dapat kita
uraikan sebagai berikut:

a) Reformasi yang ber-Ketuhanan Yang Maha Esa. Artinya, adanya perubahan dalam
moralitas ataupun kepercayaan kepada Tuhan yang mengarah pada kehidupan
bermasyarakat dan bernegara, yaitu manusia sebagai makhluk Tuhan.
b) Reformasi dalam kemanusiaan yang adil dan beradab. Artinya, perubahan kemajuan
dalam bermoral kemanusiaan sebagai upaya penataan kehidupan yang penuh dengan
penghargaan dan atas harkat dan martabat manusia.
c) Reformasi yang berlandaskan persatuan Indonesia, artinya menjaga dan memelihara
kerukunan yang fungsinya untuk menjamin negara tetap dalam kesatuan dalam
kehidupan berbangsa dan bernegara.
d) Informasi yang fungsinya untuk menguatkan asas kerakyatan artinya seluruh
penyelenggaraan kehidupan berbangsa dan bernegara harus menempatkan rakyat

6
sebagai , dan pemenang kedaulatan, dan rakyat sebagai pemegang kekuasaan
tertinggi.
e) Reformasi yang bermuara pada visi untuk keadilan sosial bagi seluruh rakyat
Indonesia yang artinya gerakan reformasi harus memiliki arah isi dan misi yang jelas
yaitu untuk mewujudkan kehidupan sosial seluruh rakyat Indonesia menjadi lebih
baik atau meningkatkan kehidupan sosial yang sudah ada sebelumnya.10

Bukti Pelaksanaan Pancasila pada era reformasi hingga saat ini sebagai berikut:

1. Pemerintah Republik Indonesia melakukan pembinaan ideologi Pancasila


terhadap seluruh penyelenggaraan negara, yang telah disahkan oleh presiden
Joko Widodo pada tahun 2017 sebagai peraturan Presiden nomor 54 tahun
2017, tentang unit kerja presiden pembinaan ideologi Pancasila (UKP-PIP).
2. Berdasarkan peraturan presiden di atas ternyata masih perlu banyak
revisi serta pembinaan dalam ideologi Pancasila maka dibentuklah peraturan
Presiden nomor 7 tahun 2018 tentang badan pembinaan ideologi Pancasila
(BPIP). Yang bertugas untuk: membantu presiden dalam perumusan para
kebijakan ideologi Pancasila, laksanakan koordinasi dan sinkronisasi terhadap
pengendalian pembinaan ideologi Pancasila, serta melaksanakan penyusunan
standarisasi pendidikan dan dan menyelenggarakan, serta memberikan
rekomendasi berdasarkan hasil kajian atau regulasi yang bertentangan dengan
Pancasila kepada lembaga tinggi negara.11

Silviana Lilis Apriliani dan DinieAnggraeni Dewi, “Menyingkap Perkembangan


10

Pengimplementasian Pancasila dari Masa ke Masa”, Universitas Pendidikan Indonesia


Kampus Daerah Cibiru, Vol. 3, No. 1 (2021). Hal. 27

Sandra Dewi, Andrew Shandy Utama (2018) Pancasila Sebagai Ideologi Bangsa.
11

PANCASILA SEBAGAI IDEOLOGI BANGSA INDONESIA SERTA PERKEMBANGAN


IDEOLOGI PANCASILA PADA MASA ORDE LAMA, ORDE BARU DAN ERA
REFORMASI. Jurnal PPKN dan Hukum. Hal. 30.
7
Kesimpulan

Filosofi Pancasila itu sendiri sebagai cerminan atau pedoman dalam berbangsa dan
bernegara untuk memberikan jalan atau kemudahan untuk mencapai tujuan mencapai cita-cita
bangsa ini.

Setelah kekuasaan berpindah dari tangan Soekarno ke tangan Soeharto Indonesia


kembali menjadikan Pancasila dan undang-undang Dasar 1945 sebagai dasar negara. Namun
seperti yang sudah terjadi sebelumnya kenyataannya Pancasila laki-laki hanya sebagai alat
untuk melanggengkan kekuasaan ke-otoriteran Presiden Soeharto yang berkuasa selama 32
tahun, dan banyak menimbulkan penyelewengan terutama yang paling berkesan buruk pada
sejarah bangsa ini adalah adanya pengayaan Presiden Soeharto yang disebut dengan KKN
atau korupsi, kolusi, dan nepotisme.

Setelah peristiwa pelengseran Soeharto pada 21 Mei 1998 maka dimulailah era reformasi
yang diharapkan menjadi era pembaharuan atau pemberi angin segar bagi bangsa Indonesia
dalam mengamalkan nilai-nilai luhur Pancasila sebagai pedoman bangsa dan bernegara. Tapi
faktanya, justru pada era reformasi kali ini, biasakan Indonesia malah semakin menjauh dari
nilai-nilai luhur Pancasila. Dengan banyaknya kemerosotan moral rakyat Indonesia dan dan
ditambah adanya dampak dari pengaruh budaya liberal oleh dunia luar yang semakin
menjauhkan nilai-nilai Pancasila itu dari rakyat Indonesia sendiri.

Terdapat banyak korupsi yang dilakukan secara terang-terangan, bahkan dilakukan oleh
sejumlah orang-orang penting, seolah-olah budaya untuk korupsi sudah menjadi tren yang
digalakkan secara terang-terangan. seharusnya reformasi itu menjadikan bangsa yang dulunya
telah bermartabat dengan adanya nilai-nilai Pancasila menjadi lebih kokoh dengan persatuan
dan kesatuan seluruh elemen dalam bangsa ini agar bangsa ini tidak mudah terpengaruh oleh
budaya asing yang tidak sesuai dengan kepribadian bangsa ini dan agar terjaga kemurnian
jiwa bangsa ini.

8
A. DAFTAR PUSTAKA

Prof. Dr. Hamid Darmadi, M.Pd. (2013). URGENSI PENDIDIKAN PANCASILA dan
KEWARGANEGARAAN di PERGURUAN TINGGI. Bandung: ALFABETA.
Heri Herdiwanto., Gokky Fuad Wasitaatmadja., Jumanta Hamdayama (2018). Spiritualisme
PANCASILA. Jakarta: UAI Press.
Sandra Dewi, Andrew Shandy Utama (2018) Pancasila Sebagai Ideologi Bangsa.
PANCASILA SEBAGAI IDEOLOGI BANGSA INDONESIA SERTA
PERKEMBANGAN IDEOLOGI PANCASILA PADA MASA ORDE LAMA, ORDE
BARU DAN ERA REFORMASI. Jurnal PPKN dan Hukum. 17-35
pbpp.ejournal.unri.ac.id
Silviana Lilis Apriliani dan DinieAnggraeni Dewi, “Menyingkap Perkembangan
Pengimplementasian Pancasila dari Masa ke Masa”, Universitas Pendidikan
Indonesia Kampus Daerah Cibiru, Vol. 3, No. 1 (2021). Hal. 27
Amstrong Harefa. (2007). IMPLEMENTASI PANCASILA SEBAGAI DASAR FILSAFAT
DALAM KEHIDUPAN BERBANGSA DAN BERNEGARA. Gunungsitoli: Institut Ilmu
Keguguran dan Ilmu Pendidikan Gunungsitoli 2-13 d1wqtxts1xzle7.cloudfront.net
Verelladevanka Adrymarthanino, Nibras Nada Nailufar (2021, 11 November). Penerapan
Pancasila Pada Masa Reformasi. Kompas.com
https://www.kompas.com/stori/read/2021/11/11/120000079/penerapan-pancasila-
pada-masa-reformasi?
Alifia Astika. (2022, 4 Oktober). Penerapan Pancasila Pada Masa Orde Lama. Sonara.id.
https://www.sonora.id/read/423509700/penerapan-pancasila-pada-masa-orde-lama?

Anda mungkin juga menyukai