Anda di halaman 1dari 36

Mycoplasma Pneumoniae Pneumonia:

Epidemiologi, Etiologi, Diagnosis dan


Pengobatan

Soedarsono
Guru Besar Fakultas Kedokteran
Universitas Hang Tuah
Surabaya
Berita “Pneumonia Misterius yang melonjak di China”

• “Kasus wabah pneumonia misterius


yang menyerang anak-anak terjadi di
China dalam beberapa hari terakhir.”

• Selain itu, munculnya kasus wabah


pneumonia misterius pada anak-anak
juga dilaporkan di Belanda

• Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI melalui Direktorat Jenderal


Pencegahan dan Pengenalian Penyakit mengeluarkan surat edaran
kewaspadaan terkait wabah pneumonia misterius yang merebak di China.
• Peringatan kewaspadaan tersebut tertuang dalam SE Nomor:
PM.03.01/C/4632/2023 tentang Kewaspadaan terhadap Kejadian
Mycoplasma Pneumonia di Indonesia.
• Mycoplasma pneumoniae merupakan salah satu
penyebab infeksi pernapasan pada anak, dan diakui
sebagai salah satu etiologi pneumonia atipikal selama
50 tahun terakhir. 1,2
- Pada anak, M. pneumoniae 10-40% penyebab semua kasus community-
acquired pneumonia
- Meskipun ringan bahkan sebagian self-limiting, beberapa kasus pada
semua usia dapat berkembang menjadi berat

• Manisfestasi infeksi M. pneumoniae juga dapat berupa


gaejala ekstrapulmoner 3
• Tidak ada tanda dan gejala klinis yang spesifik 4
1. Rev Chil Infect. 2009;26:343---9.2.
2. BMC Pediatr. 2010;10:48.3.
3. CurrOpin Infect Dis. 2014;27:220---7.5.
4. Cochrane Database Syst Rev. 2012;10:CD009175.6
Riwayat terminology “atypical pneumonia”
• Sebelum tes diagnostik modern tersedia, karakteristik
pneumonia berbeda dibandingkan dengan pneumonia
yang “tipikal”, seperti:
ü Gejala yang berbeda dari pneumonia pada umumnya
ü Gambaran rontgen dada yang berbeda dibandingkan
pneumonia pada umumnya

ü Respons yang berbeda terhadap antibiotik yang biasa


digunakan untuk pengobatan pneumonia pada umumnya
• Sehingga disebut sebagai pneumonia atipikal

https://www.cdc.gov/pneumonia/atypical/index.html
Termasuk Bakteri “atipikal” :

• Chlamydia pneumoniae
- Penyakit ini paling sering terjadi pada anak usia sekolah dan
biasanya berkembang menjadi pneumonia ringan atau bronkitis
• Legionella pneumophila
- Menimbulkan pneumonia yang berat, lebih sering terjadi pada
orang dewasa paruh baya dan lebih tua, perokok, penderita
penyakit kronis atau atau imunokompromais. Pneumonia jenis
ini disebut juga penyakit Legionnaire.
• Mycoplasma pneumoniae
- Pneumonia ang ditimbulkan sering juga disebut sebagai walking
pneumonia
à Meskipun infeksi bakteri ini disebut “atipikal”, namun hal ini tidak
jarang terjadi

https://www.cdc.gov/pneumonia/atypical/index.html
https://medlineplus.gov/ency/article/000079.htm
Karakter klinis Pneumonia bacterial Pneumonia non
(tipikal) bakterial (atipikal)
Timbulnya gejala Mendadak sebagian besar Berangsur-angsur, sering
di paru bersifat umum selain di
paru

Batuk Produktif dengan banyak Tidak produktif, sputum


sputum, sedikit
purulen/mukopurulen

Pengecatan gram Sering ditemukan Non diagnostik, baik


mikroba pada pengecatan gram
maupun kultur

Leukositosis Ada dan tinggi, leukopeni Biasanya tidak ada, atau


pada kasus yang jelek leukopeni

Nyeri dada Ada, bervariasi dari yang Jarang


ringan sampai berat

Foto Paru Tanda konsolidasi lobar, Tidak mengikuti batas


segen atau anatomis, kelainan
bronkopneumonia interstitial
• Sampai awal 1990 an, M. pneumoniae dianggap sebagai
penyebab pneumonia pada usia di atas 5 tahun 1,2
• Pada akhirnya diketahui M. pneumoniae berperan
penting pada infeksi saluran napas atas /bawah pada
anak usia dibawah 5 tahiun

• Penelitian 16 tahun terakhir, rerata pasien dengan M.


pneumoniae seropositivity berusia 3- 7 tahun 3
• Studi lain melaporkan peak insidensi M. pneumoniae
pneumonia pada anak berkisar usia 4-6 tahun 1
1. BMC Pediatr. 2010;10:48.
2. Lancet Infect Dis. 2001;1:334-44.
3. Arch Argent Pediatr.2006;104:412---5.
• Prevalensi pneumonia M.pneumoniae pada anak balita yang
dirawat di rumah sakit adalah 17%.1

• Hanya ada sedikit informasi mengenai hubungan antara infeksi


M. pneumoniae dan distribusi usia di Amerika Latin, dan
belum ada penelitian epidemiologi sebelumnya yang dilakukan
mengenai kasus nyata ini. 2

• Sebuah penelitian tunggal yang dilakukan di klinik rawat jalan


di Santiago (Chili) melaporkan 2% prevalensi s carrier M.
pneumoniae pada 185 anak tanpa gejala.3

1. PLoS ONE. 2011;6:e18928,doi:10.1371.


2. Microbiol Immunol Infect.2015;48:632-8.
3. Rev Chil Infect.2005;22:247-50.
Key bacterial pathogens in community-acquired
pneumonia : A global meta-analysis

Other
11%
• Global meta-analysis of
Legionella spp. S. pneumoniae English-language studies
4% • Study cohorts: N=127
66%
• Total patients: N= 33,148
Mycoplasma • Total patients reporting
pneumoniae data: N=6,866
7% • Atypical bacteria are also common causes, although they
Haemophilus vary in frequency depending on the year and any
epidemics
influenzae • The incidence of atypical pathogens in community-
12% acquired pneumonia is approximately 22% globally, but
this varies with location
Fine MJ et al. JAMA 1996; 275:134.
Mycoplasma
pneumoniae

Co-
bacterial/viral
infection pada
CAP

Shoar and Musher Pneumonia (2020) 12:11


Percentage of M. Pneumoniae IgM seropositivity peryear by age group
during the 10-year study period (2003-2014).

Allergol Immunopathol (Madr). 2016;44(5):467---471


Percentage of M. pneumoniae IgM seropositivity by gender
during the 10-year study period (2004-2013).

Allergol Immunopathol (Madr). 2016;44(5):467---471


Percentage of M. pneumoniae IgM seropositivity bymonth
of the year during the 10-year study period (2004-2013).

Allergol Immunopathol (Madr). 2016;44(5):467---471


• Epidemi MP terjadi setiap
3–4 tahun di Dajeon Korea
bersamaan dengan epidemi
nasional.
• Pola ketiga epidemi terakhir
serupa dalam hal
karakteristik demografi,
termasuk usia, jenis kelamin
dan sebaran usia, serta pola
kasus bulanan (musiman)
epidemi dengan beberapa
variasi di setiap epidemi.
• Di Korea, usia anak-anak
yang terjangkit penyakit ini
lebih muda dibandingkan
yang dilaporkan sebelumnya
di populasi lain, dan pada
epidemi tahun 2011 yang
lalu, terdapat kecenderungan
menuju usia yang lebih
muda.

http://dx.doi.org/10.3345/kjp.2015.58.5.172
Mycoplasma pneumonia: Microbiology
• Dengan ukuran dan volume sel yang kecil, panjang hanya 1–2 mm
dan lebar 0,1–0,2 mm, mikoplasma tidak dapat dideteksi secara
individual dengan mikroskop cahaya dan diameter koloni jarang
melebihi 100 mm.
• Genom M. pneumoniae terbukti hanya terdiri dari 816.394 bp dan
687 gen. Karena genom kecil ini, kemampuan organisme terbatas dan
tidak mampu mensintesis dinding sel peptidoglikan yang rigid
- organisme ini tidak sensitif terhadap agen antimikroba b-laktam,
• Pleomorfik dan tidak terpengaruh oleh metode pewarnaan gram.
• Mycoplasma pneumoniae belum ditemukan hidup bebas di alam.
Kuman ini dianggap sebagai patogen mukosa yang ada secara parasit
pada permukaan epitel inangnya.

Frontiers in Microbiology | www.frontiers in.org, 2 April 2016 | Volume 7 | Article 513


Ultrastructure of Mycoplasma
• Selnya sangat kecil, berukuran
diameter 0,2 -0,3 mikrometer
• Sel terjadi dalam bentuk coccus,
memanjang dan berserabut
• Sel tidak bergerak dan tidak memiliki
dinding sel
• Sel terdiri dari tiga komponen
membran sel, ribosom dan nukleoid
yaitu kromosom melingkar yang
sangat melingkar
• Bagian membran sel menunjukkan
struktur tebal tiga lapis 75A hingga
110A
• Membran sel memiliki kandungan
lipid yang lebih tinggi dibandingkan
bakteri
Penyebaran
• Ketika seseorang yang terinfeksi M. pneumoniae batuk
atau bersin, mereka mengeluarkan droplet pernapasan
kecil yang mengandung kuman tersebut.
• Kebanyakan orang yang terpapar dalam waktu singkat
tidak akan sakit.
• Kuman ini biasa menyebar di antara orang-orang yang
tinggal bersama
Tanda dan Gejala Klinis

• M. pneumoniae menyebabkan penyakit dengan merusak


lapisan sistem pernapasan (tenggorokan dan paru)
• Gejalanya biasanya muncul setelah 1 hingga 4 minggu
• Jenis infeksi yang paling umum adalah trakeobronkitis,
• Gejala infeksi M. pneumoniae sering kali meliputi :
- Sore throat
- Fatigue
- Fever
- Headache
- Slowly worsening cough that can last for weeks or months

www.cdc.gov/mycoplasma
Anak di bawah usia 5 tahun yang terkena infeksi
M. pneumoniae dapat mengalami gejala yang
berbeda, mirip flu :

- Stuffy or runny nose


- Sore throat
- Watery eyes
- Wheezing
- Vomiting or diarrhea
Populasi Risiko Tinggi
• Orang-orang dari segala usia berisiko terkena infeksi M.
pneumoniae, namun penyakit ini paling sering terjadi pada
orang dewasa muda dan anak-anak usia sekolah
• Orang yang tinggal atau bekerja di lingkungan ramai
mempunyai risiko lebih tinggi. meliputi :
• Sekolah
• Asrama perguruan tinggi
• Fasilitas pelatihan militer
• Long-term care facilities
• Rumah Sakit

• Orang dengan sistim kekebalan yang lemah atau mereka yang


baru pulih dari penyakit pernafasan mempunyai risiko lebih
tinggi terkena penyakit yang lebih serius.
Gambaran Radiologi Dada
• Radiografi dada sering menunjukkan pola interstisial yang menyebar
dan terkadang tidak sesuai dengan temuan fisik pasien

• Pada CT toraks: perubahan interstisial yang terlihat pada rontgen


dada muncul dengan formasi tree-in-bud

• Peneltian prospektif Gong dkk (2016) menemukan bahwa sebagian


besar pasien menunjukkan infiltrat yang luas tidak merata baik
unilateral maupun bilateral
- menunjukkan bahwa diagnosis pneumonia tidak dapat ditegakkan
berdasarkan karakteristik radiologi saja namun juga harus berdasarkan
temuan klinis dan temuan mikrobiologis

• Temuan lain pada CT toraks juga menunjukkan penebalan dinding


bronkus dan ground glass consolidation
Mycoplasma pneumonia in a 12-year-old girl.
(a) Posteroanterior (PA) chest radiograph shows bronchial wall thickening and mid and lower
lung zone predominant heterogeneous opacities involving both lungs symmetrically.
(b) Axial chest CT image (lung window) obtained at the level of the ventricles shows diffuse
bilateral centrilobular nodules (arrow), peribronchovascular ground-glass opacities, and
bronchial wall thickening, findings commonly seen in mycoplasma pneumonia.

Bueno, J. Essentials of Imaging Atypical Pneumonia. In: Bancroft LW, Iyer RS, Tailor TD. Subspecialist Tips for the Multispecialist
2019. Charlottesville, VA: American Journal of Roentgenology, 2019.
Klasifikasi temuan X-ray dan CT)
Mycoplasma pneumoniae pneumonia (MPP).

A. Klasifikasi sinar-X.
(1) Bronkopneumonia:
bercak lokal tersebar dengan batas tidak
jelas pada satu lobus atau kedua paru.
(2) Konsolidasi/atelektasis: setidaknya
opasitas padat homogen satu lobus, dengan
atau tanpa air-bronchogram pada lesi.

B.Klasifikasi CT.
(1) Bronkopneumonia: bercak-bercak lokal
yang tersebar dan tidak jelas batasnya
menjadi satulobus atau kedua paru-paru.
(2) Konsolidasi/atelektasis: kekeruhan padat
homogen pada setidaknya satu lobus, dengan
atau tanpa air-bronchogram pada lesi.
(3) Bronkiolitis:
nodul sentrilobular, kekeruhan linier
bercabang (pola pohon dalam kuncup), dan
penebalan dinding bronkiolar.
(4) Pola mosaik: beberapa area perangkap
udara regional mirip mosaik (hipoatenuasi).

Respiratory Medicine 221 (2024) 107480


30-year-old man with Mycoplasma pneumoniae pneumonia.
A, Chest radiograph reveals coarse reticulation and thickening of bronchovascular
bundles in right lower lobe.
B, High-resolution CT scan (1.5-mm collimation) targeted to right lung shows
nonsegmental subpleural air-space consolidation (curved arrow ), centrilobular
nodules (straight arrow ), extensive areas of ground-glass attenuation, and
interlobular septal thickening

AJR:174, January 2000


The analysis of the lung CT imaging data
of the children
Chest X-ray of the patient.
A: Small opacity in right upper lung and large dense opacity in left lung on day 4 after
onset.
B: Bilateral opacities progressed with left lung consolidation on day 7.
C: Blood smear show red cell agglutination.
D: Clear lung field on day 30.

Chinese Medical Journal127(21):3839, November 5, 201


40-year-old woman with Mycoplasma pneumoniae pneumonia.
A, Chest radiograph reveals patchy areas of nonsegmental air-space
opacification in both lower lobes.
B, High-resolution CT scan (1.5-mm collimation) of right lung shows focal areas
of air-space consolidation in nonsegmental distribution and multiple, partly
confluent airspace nodules in centrilobular distribution.
AJR:174, January 2000
Laboratory Diagnosis
• Gold Standard diagnosis Infeksi M. Pneumoniae
masih kurang
• Single positivity of serum IgM dan peningkatan titer
serum IgG 4 x atau lebih besar adalah alat diagnostic
yang paling umum
• Polymerase chain reaction (PCR) sensitive namum
metodenya memerlukan waktu yang lama
• Diagnosis yang tepat terhadap infeksi M. pneumoniae
masih menjadi tantangan
Journal of Microbiology, Immunology and Infection (2015) 48, 632e638
Codetection of pathogens in children with CAMP
Medjo et al. Italian Journal of Pediatrics 2014, 40:104
Kesimpulan: Tidak ada temuan radiologis yang khas, atau pemeriksaan laboratorium rutin
yang dapat membedakannya CAP disebabkan oleh Mycoplasma pneumoniae dari CAP
lainnya. Ditemukan gambaran klinis seperti sakit kepala dan mengi merupakan indikasi
infeksi Mycoplasma pneumoniae. Selanjutnya ditemukan bahwa pada masa akut fase
penyakit, deteksi antibodi IgM yang dikombinasikan dengan RT-PCR memungkinkan
diagnosis yang tepat dan andal pada anak-anak
Medjo et al. Italian Journal of Pediatrics 2014, 40:104
Medjo et al. Italian Journal of Pediatrics 2014, 40:104
Pengobatan
• Karena MP tidak memiliki dinding sel, antibiotik seperti makrolida,
tetrasiklin, dan kuinolon merupakan pilihan antibiotik untuk
mengobati MPP
• Untuk anak-anak, hanya makrolida (eritromisin, klaritromisin,
roksitromisin, dan azitromisin) yang digunakan karena potensi efek
samping obat alternatif (tetrasiklin dan fluorokuinolon).
• Meskipun penelitian sebelumnya melaporkan bahwa terapi antibiotik
pada pasien dewasa muda menyebabkan demam dan batuk lebih cepat),
terapi ini tidak dapat mencegah perkembangan menjadi pneumonia
berat pada beberapa pasien, serta penyakit luar paru yang terkait.
• Pada anak-anak dan orang dewasa yang tidak responsif terhadap
antibiotik dan menunjukkan penyakit progresif, termasuk penderita
MRMP, banyak peneliti melaporkan bahwa kortikosteroid tambahan
efektif, terutama pada penderita MPP berat.
Korean J Pediatr 2012;55(2):42-47
Ringkasan
• Mycoplasma pneumoniae (M. pneumonia) merupakan agen etiologi penting dari
community-acquired pneumonia (CAP) pada anak-anak serta kelompok usia lanjut;
prevalensi tertinggi terjadi pada anak usia sekolah 5–15 tahun
• M. pneumoniae pada dasarnya ditularkan melalui infeksi droplet dari orang ke orang
atau melalui kontak dekat
• Penyakit ini menginfeksi saluran pernapasan atas dan bawah, menyebabkan infeksi
saluran pernapasan atas, trakeobronkitis, bronkitis, bronkiolitis, dan CAP.
• Manifestasi klinis yang paling umum: sakit tenggorokan, demam, batuk, sakit
kepala, menggigil, pilek, mialgia, sakit telinga, dan rasa tidak enak badan secara
umum.
- Manifestasi pada ekstra pulmonal dapat terjadi di kulit, GIT, SSP dan kardiovaskuler
• Insidensi patogen atipikal pada CAP adalah sekitar 22% secara global, namun angka
ini bervariasi tergantung lokasi
• Mycoplasma Pneumoniae Pnemumonia disebut juga sebagai Walking Pneumonia
• Drug of Choice antibiotika untuk atypical pneumonua adalah golongan makrolid,
fluoquinolon dan tetrasiklin
Terimakasih

Anda mungkin juga menyukai