Anda di halaman 1dari 20

MAKALAH

PENGEMBANGAN DESAIN KURSI TANGGA ( LADDER CHAIR FOLD)


DENGAN METODE QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT (QFD)

Disusun Oleh:

Kelompok 11

Anggota:

1.Alfiyanti Benyal (202372033)

2.Fira Wati Aloatun (202372011)

3. Baharudin Abd Syahdan (202372037)

Mata Kuliah: Material Teknik

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS PATTIMURA

AMBON

2023

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, yang atas rahmat-Nya dan
karunianya kami dapat menyelesaikan makalah ini tepat pada waktunya. Adapun
tema dari makalah ini adalah "Pengembangan Desain Kursi Tangga ( Ladder
Chair Fold) Dengan Metode Quality Function Deployment (QFD)".

Pada kesempatan ini kami mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya


kepada dosen mata kuliah Material Teknik yang telah memberikan tugas terhadap
kami. Kami juga ingin mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang turut
membantu dalam pembuatan makalah ini.

Kami jauh dari sempurna. Dan ini merupakan langkah yang baik dari studi yang
sesungguhnya. Oleh karena itu, keterbatasan waktu dan kemampuan kami, maka
kritik dan saran yang membangun senantiasa kami harapkan semoga makalah ini
dapat berguna bagi saya pada khususnya dan pihak lain yang berkepentingan pada
umumnya.

Ambon, 20 Desember 2023

Penulis

ii
DAFTAR ISI

Halaman Judul

Kata Pengantar .................................................................................. ii

Daftar Isi ............................................................................................ iii

BAB I PENDAHULUAN ................................................................... 1

A. Latar Belakang .............................................................................. 1

B. Rumusan Masalah ......................................................................... 3

C. Tujuan .......................................................................................... 3

BAB II KAJIAN PUSTAKA ............................................................ 4

A. Pengembangan Desain Kursi Tangga .......................................... 4

B. Metode Quality Fucntion Deployment ( QFD ) ............................ 6

BAB III METODE PEMBUATAN ................................................... 8

A. Waktu dan Tempat ...................................................................... 8

B. Alat ................................................................................................ 8

C. Langkah-langkah Pengerjaan ..................................................... 9

BAB IV PEMBAHASAN .................................................................. 10

A. Penjelas Tiap Bagian-Bagian Kursi....................................................10

B. Tujuan Pembuatan Kursi Tangga....................................................15

BAB V PENUTUP ............................................................................ 16

A. Kesimpulan .................................................................................. 16

DAFTAR PUSTAKA ......................................................................... 17

iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Penggunaan furnitur multifungsi mulai mengubah gaya hidup sebagian
masyarakat di kota-kota besar khususnya negara maju seperti Jepang,
Amerika, Jerman hingga akhirnya juga merambah negara berkembang
seperti Indonesia. Beberapa unsur yang menjadikan furniture tersebut
multifungsi adalah mudah untuk dipindahkan (mobile), mampu berubah
bentuk (transformable), bervariasi dan menggunakan bahan yang kuat
(Hartanto, 2014). Furnitur memiliki keuntungan apabila dapat diperbesar,
dilipat, digunakan untuk beberapa fungsi berbeda dan memiliki roda agar
mudah dipindahkan..

Kursi mempunyai fungsi sebagai tempat duduk, seharusnya kursi didesain


semenarik mungkin sehingga mampu menarik minat konsumen. Seperti
kursi Tangga ( Ladder Chair Fold) yang ingin kami buat dengan tujuan
agar su waktu waktu ketika kita ingin mengambil sesuatu di atas lemari
atau mengganti lampu kita tidak usah mencari cari tangga lagi kita tinggal
langsung mengambil kursi yang bisa dijadikan tangga tadi.

Keterbatasan ruang dalam melaksanakan aktivitas menuntut tersedianya


furnitur yang memiliki multifungsi. Tujuan penelitian ini merancang Kursi
Tangga yang memiliki multi fungsi. Metode yang digunakan adalah
Quality Function Deployment. Metode Quality Function Deployment
digunakan untuk mendapatkan variabel produk yang diinginkan oleh
sebagian besar calon pemakai sehingga diharapkan hasil perancangan
dapat memenuhi keinginan konsumen. Variabel produk yang ada
merupakan penjabaran dari aspek utama dalam merancang sebuah produk
yaitu fungsi, bentuk, konstruksi dan bahan. Aspek utama dalam
perancangan ini harus diperhatikan agar menghasilkan rancangan produk
yang memenuhi kriteria dalam teknik mendesain furniture yang benar.
Pemahaman akan pentingnya ergonomi dan antropometri sangat

1
diperlukan agar tujuan utama perancangan produk yang sesuai dengan
keinginan konsumen dapat terpenuhi. Kenyamanan dan keamanan menjadi
sesuatu parameter yang harus dipenuhi. Kesesuaian ukuran furniture
dengan pengguna harus diperhatikan agar kenyamanan dalam pemakaian
dapat terpenuhi.

Aplikasi metode Quality Function Deployment merekomendasikan bahwa


pengembangan produk Kursi Tangga harus memperhatikan variabel
kebutuhan konsumen yang memiliki bobot tinggi yaitu menggunakan
bahan baku yang kuat, menggunakan bahan baku yang awet,
menggunakan konstruksi maksimal 2 jenis, sistem perakitan mati

Selain itu kita juga harus memperhatikan kekurangan dan kelebihan


sebelum melakukan pemubuatan kursi tangan.
Berikut ini Kekurangan Dan Kelebihan Kursi tangga antara lain:
a. Kekurangan Produk Kursi tangga
 Risiko Cedera
Karena Pemakaian yang tidak hati-hati atau kursi tangga yang
tidak stabil dapat meningkatkan risiko jatuh dan cedera.
 Perawatan dan Pemeliharaan
Perawatan Kursi Tangga sangatlah penting karena jika tidak
dirawat kayu akan rentan dimakan rayap, terserang jamur,
mengalami pemudaran warna cat, hingga retak-retak
 Harga dan Material
Kursi tangga berkualitas tinggi atau dengan desain khusus dapat
memiliki harga yang tinggi, dan pemilihan material yang kurang
tepat dapat mempengaruhi kualitas dan keamanannya. Oleh
karena itu material yang dipilih untuk pembuatan kursi tangga
sangat berpengaruh pada harga.
b. Kelebihan Produk Kursi Tangga
 Aksesibilitas

2
Memberikan akses yang mudah ke area atau tingkat yang lebih
tinggi, meningkatkan mobilitas pengguna.
 Mudah digunakan (dilipat sebagai kursi/dibuka sebagai tangga)
 Minimalis sehingga cocok untuk rumah yang tidak terlalu besar
 Bisa difungsikan sebagai kursi / tangga, kursi tamu, kursi teras,
kursi makan, dan rak ( untuk menaruh buku,vas bunga dll).

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan pada latar belakang yang telah diuraikan di atas, maka
permasalahan yang di angkat dalam tulisan ini adalah:
1. Bagaimana Pengembangan Desain Kursi Tangga Menggunakan
Metode QFD?

C. Tujuan
1. Untuk Mengetahui Pengembangan Desain Kursi Tangga
Menggunakan Metode QFD?

3
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Pengembangan Desain Kursi Tangga

a. Pengembangan

Pengembangan adalah konsep yang merujuk pada proses perubahan


dan pertumbuhan yang terjadi dalam bidang-bidang tertentu.
Pengembangan dapat berupa aktivitas untuk meningkatkan kinerja,
kualitas, atau efisiensi produk atau sistem tertentu. Misalnya,
pengembangan bisnis dilakukan untuk meningkatkan omzet dan
keuntungan suatu perusahaan, sementara pengembangan produk
dilakukan untuk memperbaiki kualitas dan keandalan produk yang
ditawarkan.

Menurut KBBI Pengembangan berasal dari kata dasar kembang.


Pengembangan memiliki arti dalam kelas nomina atau kata benda
sehingga pengembangan dapat menyatakan nama dari seseorang,
tempat, atau semua benda dan segala yang dibendakan.

Menurut para ahli

Stephen P. Robbins Pengembangan adalah proses untuk


meningkatkan keterampilan, pengetahuan, dan kemampuan individu
untuk mencapai tujuan organisasi.

W. Richard Scott Pengembangan adalah proses untuk meningkatkan


kecakapan individu dan kelompok dalam organisasi agar mampu
mengatasi tuntutan pekerjaan yang semakin kompleks.

John P. Kotter Pengembangan adalah proses untuk menciptakan


perubahan yang signifikan di dalam organisasi, terutama dalam hal
perubahan budaya dan nilai-nilai organisasi.

4
Joseph R. Weiss Pengembangan adalah proses untuk merancang,
mengembangkan, dan mengimplementasikan sistem informasi yang
berguna untuk organisasi.

b. Desain

Secara umum, pengertian desain adalah rencana atau desain yang


dilakukan sebelum pembuatan suatu objek, sistem, komponen, atau
struktur. Pendapat lain mengatakan bahwa pengertian desain adalah
proses perencanaan atau perancangan suatu objek dengan tujuan agar
objek yang dibuat memiliki fungsi, memiliki nilai estetika, dan
bermanfaat bagi manusia.

Jika dilihat secara etimologis, desain itu sendiri asalnya dari bahasa
Inggris, yaitu design. Arti dari design adalah rancangan atau rencana.
Dalam melakukan proses perancangan ini harus melihat berbagai
macam aspek. Adapun aspek yang ada di dalam desain, seperti aspek
fungsi, estetika, dan aspek-aspek lainnya.

Menurut Dudy Wiyancoko, pengertian desain adalah segala sesuatu


yang berkaitan dengan pembuatan konsep, analisis data, perencanaan
proyek, rendering, perhitungan biaya, prototyping, frame testing, dan
test riding.

c. Kursi Tangga

Kursi ialah furnitur berpermukaan tinggi yang digunakan untuk duduk,


umumnya untuk seorang individu. Kursi umumnya ditopang oleh
empat kaki dan memiliki skalianran; Meskipun demikian, kursi dapat
berupa tiga kaki atau memiliki tampilan yang bervariasi sesuai dengan
jenis dan tujuannya. Sedangka tangga adalah struktur konstruksi yang
dirancang untuk menghubungi dua tingkat vertikal dalam jarak
tertentu.

5
B. Metode Quality Function Deployment (QFD)

a. Metode

Kata metode merupakan berasal dari bahasa Yunani “Methodos” yang


memiliki arti cara atau jalan yang ditempuh. Berhubungan dengan
sistem ilmiah, maka metode berkaitan masalah cara kerja untuk bisa
memahami objek yang menjadi sasaran ilmu yang bersangkutan.

Metode adalah sebuah homonim karena arti-artinya memiliki ejaan dan


pelafalan yang sama tetapi maknanya berbeda. Metode memiliki arti
dalam bidang ilmu linguistik. Metode memiliki arti dalam kelas
nomina atau kata benda sehingga metode dapat menyatakan nama dari
seseorang, tempat, atau semua benda dan segala yang dibendakan.
Menurut para ahli metode memiliki arti suatu model cara yang bisa
dilakukan dalam kegiatan belajar mengajar demi tercapaianya suatu
proses pembelajaran yang baik ( Heri Rahyubi ).

b. Quality Function Deployment (QFD)

Quality Function Deployment atau seperti yang biasa dikenal QFD,


adalah proses yang menyediakan struktur untuk siklus pengembangan.
Struktur ini dapat diibaratkan seperti rangka sebuah rumah yang pada
dasarnya adalah kebutuhan pelanggan . QFD merupakan sebuah sistem
untuk menerjemahkan kebutuhan konsumen ke dalam persyaratan
perusahaan yang sesuai pada setiap tahap dari penelitian,
pengembangan, rekayasa, manufaktur hingga distribusi . QFD juga
bisa diartikan ialah suatu alat perencanaan yang dapat digunakan untuk
memenuhi kebutuhan konsumen. Pendekatan disiplin QFD dapat
terletak pada desain produk, produktivitas, rekayasa, serta memberikan
evaluasi yang lebih mendalam terhadap suatu produk ataupun jasa.
Suatu organisasi yang menerapkan QFD secara benar, maka akan
meningkatkan pengetahuan rekayasa, kulaitas serta produktivitas, lalu

6
dapat mengurangi biaya dan juga mengurangi waktu pengembangan
produk ataupun jasa.

Menurut Amri dkk, QFD merupakan metode perencanaan ataupun


pengembangan baik produk ataupun jasa yang memungkinkan tim atau
bagian pengembangan untuk dapat menentukan secara jelas kebutuhan
pelanggan serta kemudian mengevaluasi kapasitas tiap produk atau
jasa tersebut secara sistematis . Istilah QFD muncul dari gagasan
bahwa kualitas itu berarti menghasilkan kepuasan pelanggan serta
tugas dari pengembangan mutu atau kualitas yaitu menciptakan
ataupun menebarkan fungsi produk untuk menciptakan kualitas.
Fungsi utama dari QFD yaitu melibatkan pelanggan ketika proses
pengembangan produk seawal mungkin. Filosofi yang melandasinya
yaitu pelanggan tidak akan puas dengan produk ataupun jasa meskipun
produk ataupun jasa tersebut telah dihasilkan dengan sangat sempurna
jika pelanggan memang tidak menginginkan maupun
membutuhkannya

7
BAB III

METODE PEMBUATAN

A. Waktu Dan Tempat

Tempat: Kampung Pinang Putih Bawah

Waktu: 09.00 WIT

B. Alat
NO ALAT
1 Aplikasi Autocad
2 Leptop
3 Mause

C. Langkah-langkah Pengerjaan
a) Persiapan Awal:
 Buka AutoCAD dan buat dokumen baru.
 Pilih model workspace karena kita akan membuat objek 3D.
b) Menggambar Kerangka Kursi Tangga:
 Gunakan perintah Line, Arc, atau Polyline untuk menggambar
kerangka kursi tangga pada bidang XY.
 Pastikan untuk memperhatikan dimensi dan proporsi yang
diinginkan.
c) Extrusi untuk Membuat Bentuk 3D:
 Gunakan perintah Extrude untuk mengangkat kerangka ke
dimensi vertikal, memberikan bentuk 3D pada kursi tangga.
 Pilih objek yang diinginkan dan tentukan jarak ekstrusi.
d) Mengubah Bentuk dan Detail:
 Gunakan perintah Modify (Move, Rotate, Scale, dll.) untuk
menyesuaikan bentuk kursi tangga sesuai kebutuhan.
 Tambahkan detail seperti sandaran atau bagian tambahan
menggunakan perintah lainnya.

8
e) Pemberian Material dan Warna:
 Gunakan perintah untuk memberikan material dan warna pada
kursi tangga agar tampak realistis.
 Penggunaan perintah seperti Materials atau Render dapat
membantu dalam menambahkan efek visual.
f) Penyesuaian Tampilan 3D:
 Sesuaikan tampilan 3D Anda menggunakan perintah View
untuk melihat kursi tangga dari berbagai sudut.
g) Rendering (Opsional):
 Jika diinginkan, Anda dapat menggunakan perintah Render
untuk membuat gambar yang lebih realistis dengan
pencahayaan dan bayangan.
h) Penyimpanan dan Presentasi:
 Simpan proyek Anda dan persiapkan untuk presentasi atau
penyajian menggunakan berbagai tampilan yang telah Anda
buat.

9
BAB IV

PEMBAHASAN

A. Penjelas Tiap Bagian-Bagian Kursi Tangga

N Nama Dimensi Keterangan Gambar bentuk Bagian


O Bagian Atau (Kelebihan Dan
Benda Ukuran Kekurangan
Materialny)
1 Kaki kursi Alas: Material yang
40cm digunakan adalah
Tinggi: kayu.
45cm Kelebihan:
Miring: kuat,tahan
56.65cm lama,mudah
Ketebala dibentuk,Lebih
n: ekonomis (harga
3,95cm Murah), dan
mudah didapat.
Kekurangan:
Tidak tahan api,
mudah lapuk dan
mudah terserang
rayap dan jamur.
2 Kaki kursi Alas: Material yang
dan tiang 35,05 cm digunakan adalah
kursi Tinggi: kayu.
95 cm Kelebihan:
Miring: kuat,tahan
56.16 cm lama,mudah
Ketebala dibentuk,Lebih

10
n: 3,99 ekonomis (harga
cm Murah), dan
mudah didapat.
Kekurangan:
Tidak tahan api,
mudah lapuk dan
mudah terserang
rayap dan jamur
3 Dudukan Lebar: Material yang
kursi 37,5 cm digunakan adalah
Panjang: kayu.
36,93 cm Kelebihan:
Ketebala kuat,tahan
n: 2,31 lama,mudah
cm dibentuk,Lebih
ekonomis (harga
Murah), dan
mudah didapat.
Kekurangan:
Tidak tahan api,
mudah lapuk dan
mudah terserang
rayap dan jamur
4 Balok Lebar: 5 Material yang
penghubu cm digunakan adalah
ng 2 Panjang: kayu.
material 37 cm Kelebihan:
Ketebala kuat,tahan
n: 2,5 cm lama,mudah
dibentuk,Lebih
ekonomis (harga
Murah), dan

11
mudah didapat.
Kekurangan:
Tidak tahan api,
mudah lapuk dan
mudah terserang
rayap dan jamur
5 Sandaran Lebar: Material yang
Kursi 15 cm digunakan adalah
Panjang: kayu.
37 cm Kelebihan:
Ketebala kuat,tahan
n: 1,71 lama,mudah
cm dibentuk,Lebih
ekonomis (harga
Murah), dan
mudah didapat.
Kekurangan:
Tidak tahan api,
mudah lapuk dan
mudah terserang
rayap dan jamur
6 Anakan Lebar:18 Material yang
Tangga ,2 cm digunakan adalah
Pertama Panjang: kayu.
28,8 cm Kelebihan:
Ketebala kuat,tahan
n: 1,96 lama,mudah
cm dibentuk,Lebih
ekonomis (harga
Murah), dan
mudah didapat.
Kekurangan:

12
Tidak tahan api,
mudah lapuk dan
mudah terserang
rayap dan jamur
7 Anakan Lebar: Material yang
tangga 19,21cm digunakan adalah
ketiga Panjang: kayu.
28,96 cm Kelebihan:
Ketebala kuat,tahan
n: 1,96 lama,mudah
cm dibentuk,Lebih
ekonomis (harga
Murah), dan
mudah didapat.
Kekurangan:
Tidak tahan api,
mudah lapuk dan
mudah terserang
rayap dan jamur
8 Engsel Panjang: Material Yang di
Pintu 10 cm gunakan adalah
Lebar: 7 Stainless Steel
cm Kelebihan:
Ketebala Tahan
n: 2,5mm karat,kuat,tahan
gores,mudah
dibersihkan,dan
tahan terhadap
suhu.
Kekurangan:
Harganya yang
Relatif

13
Mahal,Kurang
efisien dalam
menyimpan
panas,dan berat,
9 Sekrup Kepala Material Yang di
Engsel Diamete: pakai adalah
4 mm Logam.
Panjang: Kelebihan:
10 mm Kekuatan yang
tinggi,tahan
terhadap
korosi,dan tahan
terhadap suhu
tinggi.
Kekurangan:
Mudah
berkarat,conductiv
ity dan biaya
produksi yang
tinggi

B. Kursi Tangga Mempunyai Tujuan Pembuatan antara lain :


a. Fungsionalitas: Kursi tangga dirancang untuk memberikan tempat duduk
yang nyaman dan aman di area tangga rumah atau tempat umum.
b. Keamanan: Desain kursi tangga harus memenuhi standar keamanan untuk
mencegah risiko jatuh atau cedera saat digunakan.
c. Estetika: Estetika dan desain kursi tangga juga menjadi pertimbangan
penting, terutama jika kursi tersebut merupakan elemen dekoratif di dalam
rumah atau ruang umum.

14
d. Material dan Konstruksi: Tujuan dapat mencakup pemilihan material yang
kuat dan tahan lama untuk memastikan keberlanjutan kursi tangga dalam
penggunaan sehari-hari.
e. Ergonomi: Desain kursi tangga sering memperhatikan faktor ergonomi,
termasuk tinggi kursi dan sudut kemiringan, untuk memberikan
kenyamanan maksimal kepada penggunanya.
f. Kemudahan Pemeliharaan: Kursi tangga sering dirancang agar mudah
dibersihkan dan dirawat, mengingat kemungkinan paparan debu atau
kotoran di lingkungan tangga.

( Gambar Hasil Desain Produk Kursi Tangga )

15
BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan data dan pembahasan yang telah dilakukan, penulis


menyimpulkan penggunaan metode Quality Function Deployment
terhadap proses pengembangan produk Kursi Tangga harus
memperhatikan variabel kebutuhan konsumen yang memiliki bobot tinggi
yaitu menggunakan bahan baku yang kuat, menggunakan bahan baku yang
awet, menggunakan konstruksi maksimal 2 jenis, sistem perakitan mati,
Kursi Tangga memiliki multifungsi. Dalam perancangan harus
memprioritaskan karakter teknis yang memiliki bobot tinggi yaitu
menggunakan bahan baku solidwood Mahoni dan multipleks biasa 18 mm,
pengerjaan dengan mesin, konstruksi dowel atau pen bulat, konstruksi pen
lubang. Penelitian lanjutan dapat dilakukan kembali untuk menghasilkan
produk yang lebih memenuhi keinginan pemakai dengan memperhatikan
unsur-unsur pengembangan produk yang lebih luas. Penggunaan metode
Quality Function Deployment sangat membantu untuk melakukan
perancangan ulang produk yang sesuai dengan keinginan pemakai.

16
DAFTAR PUSTAKA

M,Harris. Pengertian Desain: Fungsi, Tujuan, Manfaat, Metode, Dan Jenisnya

(https://www.gramedia.com/literasi/desain/)

Studinews.2023. 26 Pengertian Metode Menurut Para Ahli (Pembahasan


Lengkap)

(https://www.studinews.co.id/26-pengertian-metode/)

Sugianto,Antonius DKK.2020.Perancangan Kursi Tangga Menggunakan Metode


Quality Function Deployment

(https://journal.untar.ac.id/index.php/jmistki/article/download/7968/6149/26255)

arti kata pengembangan menurut ahli

(https://www.bing.com/search?q=arti+kata+pengembangan+menurut+ahli+&qs=n
&form=QBRE&sp=-
1&ghc=1&lq=0&pq=arti+kata+pengembangan+menurut+ahli+&sc=11-
36&sk=&cvid=12B53C6C29D845F49215F1FFF6AFE8A2&ghsh=0&ghac
c=0&ghpl=)

Pengertian Pengembangan Menurut Para Ahli

(https://www.menurut.id/pengertian-pengembangan-menurut-para-ahli)

17

Anda mungkin juga menyukai