Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

PENGEMBANGAN MATERI DAN PENGALAMAN PEMBELAJARAN


Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Analisis Pengembangan Kurikulum
Dosen Pengampu :
Tumin, M.A., Ph.D

Oleh:
Yuli Asri Hanistia (20200720097)
Tegar Pambudi (20200720097)

PROGRAM STUDI PEDIDIKAN AGAMA ISLAM


FAKULTAS AGAMA ISLAM
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA
2021

i
KATA PENGANTAR
Puji syukur senantiasa tercurahkan kepada Robb semesta alam, Allah SWT,
yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Berkat rahmat serta kasih sayang-Nya
penulis dapat meyelesaikan tugas makalah dengan judul “PENGEMBANGAN
MATERI DAN PENGALAMAN PEMBELAJARAN” pada mata kuliah
Analisis Pengembangan Kurikulum. Salawat serta salam semoga senantiasa
tercurahkan kepada Rasul al Amin, Nabi Muhammad SAW, suri teladan bagi
umat manusia, pembawa cahaya kebenaran, yang selalu dinantikan syafaatnya di
hari kiamat. Tak lupa pula penulis ucapkan terima kasih kepada Pak Tumin, M.A.,
Ph.D. MA selaku dosen mata kuliah .

Penulis menyadari bahwa dalam makalah ini masih terdapat kekurangan dan
kesalahan baik berkaitan dengan pembahasan maupun teknik penulisan.
Walaupun demikian, inilah hasil dari jerih payah penulis dalam mengerjakan
tugas malakah ini. Semoga apa yang tertulis dalam malakah ini dapat bermanfaat
bagi para pembaca, menambah ilmu pengetahuan, dan membuka cakrawala
wawasan keilmuan. Kritik dan saran yang membangun dari pembaca sangatlah
diharapkan guna memperbaiki makalah sebagaimana mestinya.

Yogyakarta, 9 November 2021

Kelompok 3

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..............................................................................................i
DAFTAR ISI............................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN........................................................................................1
A. Latar Belakang..............................................................................................1
B. Rumusan Masalah.........................................................................................2
C. Tujuan Pembelajaran.....................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN.........................................................................................3
A. Pengertian Discovery Learning.....................................................................3
B. Prinsip-prinsip Discovery Learning..............................................................4
C. Jenis-jenis Discovery Learning.....................................................................5
D. Langkah-langkah Pembelajaran Discovery Learning...................................5
E. Ciri-ciri Pembelajaran Discovery Learning..................................................6
F. Peranan Guru dalam Pembelajaran Discovery Learning..............................6
G. Kelebihan Discovery Learning.....................................................................7
H. Kelemahan Discovery Learning....................................................................7
BAB III PENUTUP.................................................................................................9
A. Kesimpulan...................................................................................................9
B. Saran..............................................................................................................9
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................10

iii
BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Materi pembelajaran merupakan salah satu hal yang penting dalam


kegiatan belajar mengajar. Untuk merancang pembelajaran kita perlu
memikirkan materi/bahan pelajaran apa yang diperlukan untuk mencapai
tujuan pembelajaran dan mencapai kompetensi yang diinginkan, karena itulah
kita perlu mengembangkan bahan pembelajaran. Dalam mengembangkan
bahan pembelajaran, kita dapat mengacu pada dua hal, yaitu konteks tempat
penyelenggaraan pendidikan dan bentuk kegiatan pembelajaran yang akan
dilaksanakan.

Pertimbangan konteks dilakukan untuk menentukan bentuk kemasan


materi pelajaran seperti dijilid atau tidaknya, dll. Sedangkan dari segi bentuk
kegiatan pembelajaran, guru perlu mempertimbangkan apakah
pembelajarannya konvensional, pendidikan jarak jauh, ataupun kombinasi
keduanya. Ada lima faktor yang harus dipertimbangkan dalam
mengembangkan bahan pembelajaran yaitu karakteristik peserta didik, bentuk
kegiatan pembelajaran, konteks tempat penyelenggaraan pendidikan, strategi
pembelajaran, dan alat penilaian hasil belajar. (Julian, p. 1)

B. Rumusan Masalah

1. Apa itu Framework Pengetahuan dan Sains


2. Apa itu Agama sebagai Kajian, Karakter, dan Way of Life
3. Apa saja Cakupan Materi Agama dan PAI di Sekolah dan Madrasah
4. Bagaiamana Kebutuhan Materi PAI, Masa kini dan Masa Depan

C. Tujuan Penulisan

1. Mengetahui Framework Pengetahuan dan Sains


2. Mengetahui Seperti apa Agama sebagai Kajian, Karakter, dan Way of Life
3. Mengetahui Cakupan Materi Agama dan PAI di Sekolah dan Madrasah

1
4. Mengetahui Kebutuhan Materi PAI, Masa kini dan Masa Depan

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Framework Pengetahuan dan Sains

Pengertiaan framework adalah sebuah software yang menyediakan


landasan dan kerangka dasar untuk mengembangkan berbagai macam aplikasi
perangkat lunak. Dengan menggunakan sebuah framework, para programmer
dan developer tidak perlu lagi merancang sebuah program dari awal saat
memulai sebuah proyek. Framework berfungsi sebagai template dan kerangka
kerja dasar yang dapat diubah sesuai kebutuhan dengan menambahkan kode
dan modifikasi lainnya.

Framework Pengetahuan dan Sains adalah suatu media yang menyediakan


landasan dan kerangka dasar untuk memudahkan merancang dan
mengembangkan sebuat program/ sistem kerangka kerja dalam bidang
pengetahuan dan sains, seperti memudahkan kita dalam sebuah penelitian
sains. Framework adalah sebuah perangkat lunak ataupun website berbasis
aplikasi dan terdiri dari beberapa susunan fungsi dan variabel yang bisa
dimodifikasi oleh para programmer dan developer. Umumnya, framework
menggunakan shared resources, seperti library, file gambar, dokumen
referensi dan menyatukannya dalam satu paket.

Manfaat-manfaat menggunakan framework

1. Keamanan yang lebih terjamin, dengan menggunakan framework,


keamanan kode dan aplikasi Anda lebih terjamin. Setiap celah keamanan
yang ada pada framework tersebut akan langsung ditinjau dan diperbaiki.
Selain itu, framework populer yang bersifat open-source biasanya cukup
rutin menerima upgrade dari komunitas. Tentunya hal ini mengurangi
celah keamanan dan juga bug yang ada

3
2. Menghemat waktu & biaya, salah satu fitur terbaik dari framework adalah
library yang menyediakan ratusan bahkan ribuan fungsi Developer bisa
menambahkannya ke proyek tanpa harus menulis kode dari awal.
Tentunya hal ini membuat kerja programmer dan developer menjadi lebih
cepat dan efektif. Selain itu, framework juga membantu mencegah kode
duplikat dan berulang. Proses coding yang lebih cepat akan menghemat
waktu yang dibutuhkan untuk pengembangkan aplikasi. Pastinya hal ini
akan mengurangi biaya proyek tersebut.

3. Mendukung kolaborasi, jika kita mempunyai proyek yang menuntut


kolaborasi, tenang saja! Berkat standarisasi kodenya, framework sangat
mendukung pengembangan aplikasi kolaboratif. Dengan standar kode
yang sama, para developer bisa bekerja sama dengan lebih efektif. Proses
coding akan menjadi lebih konsisten dan tentunya bug kode program akan
berkurang. Standarisasi kode juga akan memudahkan proses pengujian.
Semua programmer dan developer yang terlibat bisa melakukan pengujian
dan juga debug dengan mudah.

4. Dokumentasi yang terstruktur, dengan sebuah framework, dokumentasi


program memang sudah tersusun dan terstruktur dengan rapi di dalamnya.
Setiap fungsi yang ada akan disusun dan dimasukan ke dalam kategori
yang berisi dengan komponen yang sama. Tentunya hal ini akan
memudahkan proses maintenance dan juga saat debugging. Anda bisa
dengan mudah menemukan kode yang perlu diperbaiki. Bahkan saat ini
ada beberapa jenis framework yang menerapkan konsep MVC (model,
view, controller) yang membuat proses coding semakin terstruktur dan
rapi.

Jenis-jenis framework. Saat ini ada banyak framework yang bisa Anda
pilih untuk membantu mengembangkan sebuah aplikasi desktop maupun
web development, berikut adalah beberapa jenis framework terpopuler
berdasarkan bahasa pemrogramannya:

4
1. Framework PHP, Salah satu bahasa pemrograman terpopuler adalah
PHP atau Hypertext Preprocessor. PHP adalah bahasa pemrograman
scripting yang biasa digunakan pada server-side. 

2. Framework JavaScript, merupakan salah satu bahasa pemrograman


terpopuler dalam web development. Bahasa ini digunakan untuk
membuat tampilan halaman web menjadi lebih interaktif.

3. Framework CSS atau cascading style sheet adalah bahasa


pemrograman yang digunakan untuk menentukan dan memodifikasi
tampilan sebuah halaman website. (Safira, 2021)

B. Agama sebagai Kajian, Karakter, dan Way of Life

1. Agama sebagai Kajian

2. Agama sebagai Karakter


Pengertian Pribadi Muslim yang Islami Secara etimologi, kepribadian
berasal dari kata “pribadi” yang berarti manusia sebagai perseorangan,
keseluruhan sifat yang merupakan watak manusia, keadaan manusia
sebagai perseorangan. Kemudian kata itu mendapat awalan “ke” dan
akhiran “an” yang berarti sifat hakiki yang tercermin pada sikap seseorang
yang membedakan dirinya dengan orang lain, Kata ini dalam bahasa
Inggris adalah “Personality” yang berasal dari kata Persona (bahasa Latin)
yang berarti kedok atau topeng. Yaitu penutup muka yang sering dipakai
oleh pemain panggung. Maksudnya untuk menggambarkan prilaku dan
watak atau pribadi seseorang.
Secara terminologi, kepribadian adalah ciri atau karakteristik atau gaya
atau sifat khas dari diri seseorang yang bersumber dari bentukan-bentukan
yang diterimadari lingkungan, misalnya, keluarga masa kecil, dan juga
bawaan seseorang sejak lahir. 26 Kepribadian (personality) merupakan

5
salah satu kajian psikologi yang lahir berdasarkan pemikiran, kajian atau
temuan-temuan (hasil praktik penanganan kasus) para ahli. Objek kajian
kepribadian adalah “human behavior”, perilaku manusia yang
pembahasannya terkait dengan apa, mengapa dan bagaimana perilaku
tersebut. Kepribadian merupakan pengaturan individu yang bersifat
dinamis pada sistem fisik dan psikis yang menentukan tabiatnya serta
selaras dengan lingkungannya.
Sigmund Freud mengungkapkan bahwa kepribadian adalah integrasi dari
landasan, ego dan super ego. Landasan sebagai komponen kepribadian
psikologis, ego sebagai komponen psikologis, dan super ego sebagai
komponen kepribadian sosiologis.

3. Agama sebagai Way of Life

C. Cakupan Materi Agama dan PAI di Sekolah dan Madrasah

Proses pembelajaran discovery learning dapat melibatkan bimbingan


pendidik secara penuh ataupun tidak . Menurut Sapriati ada 2 jenis discovery
learning yaitu pembelajaran penemuan murni dan pembelajaran penemuan
terarah.

1. Cakupan Materi Agama di Sekolah dan Madrasah


Yaitu pembelajaran yang terpusat pada peserta didik dan tidak terpusat
pada pendidik. Peserta didiklah yang menentukan tujuan dan situasi
belajar yang di inginkan dan peserta didik jugalah yang mencari informasi
untuk menarik kesimpulan dari apa yang ditemukan siswa . Pendidik
hanya sebagai fasilitator.
2. Pembelajaran Penemuan Terarah
Yaitu penemuan pembelajaran dengan terbimbing atau terarah yang mana
pendidik mengarahkan tentang materi pelajaran. Adapun bimbingan yang
dapat diberikan seorang pendidik dapat berupa pertanyaan , berdialog ,

6
arahan ,sehingga peserta didik benar-benar aktif dan dapat mengambil
kesimpulan dalam pemecahan masalah yang sesuai dengan rancangan
yang telah dibuat oleh pendidik. (Aucla, 2019, p. 58-59)

D. Kebutuhan Materi PAI di Masa Kini dan Masa Depan

1. Stimulus atau memberi rangsangan


Pada tahapan stimulation, guru memberikan motivasi agar peserta didik
bisa lebih fokus dalam mempelajari materi tentang “menyantuni anak
yatim” Lalu, guru meminta beberapa peserta didik untuk menjelaskan
definisi terkait menyantuni anak yatim.
2. Problem statement
Pada tahap ini, peserta didik diminta untuk mengidentifikasi masalah
terkait menyantuni anak yatim dengan surah Al-ma’un sehingga timbul
pemikiran dan pertanyaan dari peserta didik.
3. Data collection
Pada tahap ini, peserta didik diminta untuk mencari informasi yang
relevan guna menjawab pertanyaan yang dirumuskan pada tahap problem
statement.
4. Data processing
Pada tahap ini, guru meminta peserta didik untuk berdiskusi dengan
anggota kelompoknya untuk memproses informasi yang telah
dikumpulkan oleh masing-masing anggota.
5. Verification
Tahap verification memuat kegiatan peserta didik untuk membuktikan
kebenaran hipotesis yang telah dirumuskan. Cara untuk membuktikannya
adalah dengan melakukan pemeriksaan kembali hipotesisnya dan
mencocokkan hipotesis tersebut dengan informasi yang diperoleh dari
literatur.
6. Generalization
Pada tahap ini, peserta didik menyimpulkan berdasarkan kecocokan antara
informasi yang diperoleh dan hipotesis. (Farida, 2020, p. 68)

7
E. Ciri-ciri Pembelajaran Discovery Learning

1. Mengeksplorasi dan memecahkan masalah untuk menciptakan,


menggabungkan, dan menggeneralisasi pengetahuan.
2. Pembelajarannya berpusat pada siswa.

8
BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan

Model Discovery Learning adalah model pembelajaran yang atau


bahan pelajaran yang disampaikan tidak disampaikan dalam bentuk final,
akan tetapi peserta didik didorong untuk mencari informasi sendiri
kemudian mengorganisasi atau membentuk apa yang mereka ketahui dan
pembelajaran yang mereka fahami dalam suatu bentuk kesimpulan. penemuan
pembelajaran mendorong peserta didik untuk berpikir sendiri dan
menemukan pengetahuan. Discovery Learning dilakukan melalui proses
mental yakni observasi, klasifikasi, pengukuran, prediksi, penentuan dan
inferi. Model pembelajaran discovery learning lebih menekankan pada student
centerd dan guru hanya sebagai fasilitator.

B. Saran

Penulis menyadari masih banyak kekurangan dan kesalahan di dalam


penulisan dan penyusunan makalah di atas. Oleh karena itu, penulis berharap
kritik pembahasan makalah di atas dan saran dari para pembaca mengenai
pembahasan makalah diatas.

9
DAFTAR PUSTAKA

10

Anda mungkin juga menyukai