Anda di halaman 1dari 11

KONFLIK & NEGOSIASI

Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Perilaku Organisasi Bisnis


Dosen pengampu : Azky Zahidah SE., MM

Disusun oleh Kelompok 11

1. Ilham Mulyana 222040149


2. Annisa Zahra Nurfadhila 222040150
3. Kayla Imania Aurelia 222040156
4. Fajar Lianto 222040157

PROGRAM STUDI ILMU ADMINISTRASI BISNIS


FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS PASUNDAN
BANDUNG
2023/2024
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberi
rahmat dan karunia-Nya, sehingga dapat menyelesaikan makalah ini yang berjudul
“Konflik dan Negosiasi”. Makalah ini dibuat dalam rangka memenuhi tugas Mata Kuliah
Perilaku Organisasi Bisnis. Kami telah berusaha semaksimal mungkin untuk
mengembangkan makalah ini agar dapat menambah wawasan bagi para pembacanya serta
dapat diterima dan bernilai positif bagi semua pihak.

Dalam menyusun laporan ini, penulis banyak memperoleh bantuan serta bimbingan
dari berbagai pihak. Oleh karena itu, kami ingin menyampaikan ucapan terima kasih kepada
pihak pihak yang telah banyak membantu dalam menyusun makalah ini, terutama kepada :

1. Azky Zahidah, SE., MM selaku dosen Mata Kuliah Perilaku Organisasi Bisnis;
2. Anggota kelompok sebelas selaku tim penyusun makalah Konflik dan negosiasi
3. Semua pihak yang telah membantu dari awal hingga akhir.

Kami menyadari bahwa penulisan laporan ini masih jauh dari kesempurnaan, oleh
karena itu kami sangat mengharapkan segala kritik dan saran yang bersifat membangun guna
sempurnanya makalah ini. Semoga apa yang kami sampaikan dapat bermanfaat bagi pembaca
terutama rekan-rekan mahasiswa/mahasiswi Universitas Pasundan.

Bandung, 25 Desember 2023

Kelompok 10
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ...............................................................................................................
DAFTAR ISI ..............................................................................................................................
BAB I ..........................................................................................................................................
PENDAHULUAN ......................................................................................................................
A. Latar Belakang Masalah .............................................................................................
B. Rumusan Masalah .......................................................................................................
C. Tujuan Penelitian.........................................................................................................
D. Manfaat Penelitian ......................................................................................................
BAB II .........................................................................................................................................
PEMBAHASAN .........................................................................................................................
A. Pengertian Konflik ......................................................................................................
B. Pengertian Negosiasi ..................................................................................................
C. Penyebab konflik .........................................................................................................
D. Hubungan Antara Konflik dengan Negosiasi .............................................................
E. Tahapan negosiasi .......................................................................................................
F. Syarat-syarat Negosiasi Berjalan Efektif .....................................................................
G. Strategi Negosiasi yang Baik ......................................................................................
BAB III .......................................................................................................................................
PENUTUP...................................................................................................................................
A. Simpulan .....................................................................................................................
B. Saran ...........................................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA .................................................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Konflik merupakan gejala sosial yang serba hadir dalam kehidupan sosial, sehingga
konflik bersifat inheren, artinya konflik akan senantiasa ada dalam setiap ruang dan waktu,
dimana saja dan kapan saja. Dalam pandangan ini, masyarakat merupakan arena konflik atau
arena pertentangan dan integrasi sosial merupakan gejala yang selalu mengisi setiap
kehidupan sosial. Hal-hal yang mendorong timbulnya konflik dan integrasi adalah adanya
persamaan dan perbedaan kepentingan sosial. Didalam setiap kehidupan sosial tidak ada satu
pun manusia yang memiliki kesamaan yang persis baik dari unsur tekhnis, kepentingan,
kemauan, kehendak, tujuan, dan sebagainya. Dari setiap konflik
ada beberapa diantaranya yang dapat di selesaikan, akan tetapi ada juga yang tidak dapat
diselesaikan sehingga menimblkan beberapa aksi kekerasan. Kekerasan merupakan gejala
tidak dapat diatasinya akar konflik sehingga menimbulkan kekerasan dari model kekerasan
yang terkecil hingga peperangan.
Konflik dalam organisasi sering dilihat sebagai sesuatu yang lumrah terjadi termasuk
oleh pemimpin organisasi. Kebanyakan manajer yang terlibat dalam negosiasi tidak menyukai
konflik disaat negosiasi berlangsung. Karenanya, penanganan yang dilakukanpun cenderung
diarahkan kepada peredaman konflik. Konflik bisa mengandung kebaikan walaupun dalam
prakteknya tidak semua konflik memberikan hasil yang baik dalam negosiasi. Masalah utama
yang timbul dalam konflik cenderung akan bertambah buruk jika diabaikan atau tidak
ditangani dengan baik. Dalam penanganan konflik membutuhkan prosesnegosiasi kreatif yang
diharapkan akan menyelesaikan masalah dengan efisien.

B. Pengertian Kinerja Kerja


Kinerja adalah melakukan suatu kegiatan sesuai dengan tanggung jawabnya dan hasil
yang diharpkan. Kinerja mengandung arti “ Thing Done” yaitu ( suatu hasil yang telah
dikerjakan ). Kinerja kerja karyawan dapat diartikan juga sebagai capaian atau hasil kerja
karyawan secara kualitas dan kuantitas yang didapat oleh seorang karyawan/pegawai dalam
menjalankan tugas dan tanggung jawab bagi suatu perusahaan/organisai. Kinerja kerja dapat
diukur dari produktivitas kerja, kualitas hasil kerja dan kualitas hasil kerja tim.
● Pengertian Kinerja Kerja menurut para ahli;
- Gibson, et, all (1995:364) :
Kinerja adalah tingkat terhadapnya para pegawai mencapai persyaratan pekerjaan
secara efisien dan efektif
- Simamora (2006:34) :
Kinerja pegawai merupakan prestasi kerja, yakni perbandingan antara hasil kerja yang
dapat dilihat secara nyata dengan standar kerja yang telah ditetapkan organisasi.
- Robbins (2008)
Kinerja yaitu suatu hasil yang dicapai oleh pegawai dalam pekerjaanya menurut
kriteria tertentu yang berlaku untuk suatu pekerjaan.
- Mangkunegara (2005:67)
Kinerja ialah hasil kerja baik secara kualitas maupun kuantitas yang dicapai oleh
seorang pegawai dalam melakukan tugas sesuai dengan tanggung jawab yang
diberikan kepadanya.

C. Tujuan penelitian
Berdasarkan dari rumusan masalah di atas, maka makalah ini bertujuan agar
mahasiswa mampu memahami tentang definisi konflik, pengertian negosiasi, penyebab
konflik, hubungan antara konflik dengan negosiasi,tahapan negosiasi, syarat negosiasi
berjalan efektif dan strategi negosiasi yang baik.

D. Manfaat Penelitian
1. Definisi konflik,
2. Pengertian negosiasi,
3. Penyebab konflik,
4. Hubungan antara konflik dengan negosiasi,
5. Tahapan negosiasi,
6. Syarat negosiasi berjalan efektif dan
7. Strategi negosiasi yang baik
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Konflik
1. Konflik Menurut Bahasa
Koflik berasal dari bahasa latin yaitu con yang artinya bersama dan fligere yang
artinya benturan atau bertabrakan, sehingga configere artinya saling memukul.
Menurut KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia) konflik adalah percekcokan,
perselisihan, dan pertentangan. Konflik dapat didefinisikan sebagai segala macam
interaksi pertentangan atau antagonistic antara dua atau lebih pihak, konflik organisasi
adalah ketidak sesuaian antara dua atau lebih anggota-anggota atau
kelompok-kelompok organisasi yang timbul karena adanya kenyataan, karena mereka
harus membagi sumber daya-sumber daya yang terbatas atau kegiatan-kegiatan kerja
atau karena kenyataan bahwa mereka mempunyai perbedaan status, tujuan, nilai, atau
presepsi.

2. Koonfluk Menurut Para Ahli


● Menurut Stoner dan Wankel, (1998)
Konflik organisasi adalah suatu perbedaan pendapat diantara dua atau lebih anggota
atau kelompok dalam suatu organisasi yang muncul dari kenyataan bahwa mereka
harus membagi sumber daya yang langka atau aktivitas kerja atau dari kenyataan
bahwa mereka mempunyai status, tujuan, nilai, atau pandangan yang berbeda. Para
anggota organisasi atau sub unit yang berbeda pendapat berupaya untuk
memenangkan kepentingan atau pandangannya masing-masing.
● Menurut Ranupandoyo dan Hasnan, (1990)
Konflik adalah ketidak setujuan antara dua atau lebih anggota organisasi atau
kelompok-kelompok dalam organisasi yang timbul karena mereka harus
menggunakan sumber daya yang langka secara bersama-sama, atau menjalankan
kegiatan bersama-sama, atau mempunyai status, tujuan, nilai, dan persepsi yang
berbeda.
● Menurut Reksohadiprojo, (1986)
Konflik adalah segala macam interaksi pertentangan antara dua atau lebih pihak.

B. Pengertian Negosiasi
1. Konflik Menurut Bahasa
Secara etimologis, kata negosiasi berasal dari bahasa Inggris yaitu 'to negotiate' dan
'to be negotiating' yang artinya membicarakan, merundingkan, atau menawarkan. Dari kata
tersebut kemudian memiliki turunan lain, yaitu 'negotiation', yang artinya aktivitas
membicarakan atau merundingkan sesuatu dengan pihak lain untuk mencapai kesepakatan.
Pengertian negosiasi menurut KBBI adalah sebuah proses tawar-menawar. Proses tersebut
dilakukan dengan jalan berunding untuk mencapai sebuah kesepakatan secara bersama.
2. Konflik Menurut Para Ahli
● Rustono (2008)
Negosiasi adalah keterampilan yang dapat dipelajari oleh setiap orang.
● Modul Garuda Sales Institute
Negosiasi adalah proses untuk mencapai kesepakatan dengan memperkecil perbedaan
serta mengembangkan persamaan guna meraih tujuan bersama yang saling
menguntungkan.
● Robbins (2003)
Negosiasi adalah sebuah proses yang di dalamnya dua pihak atau lebih bertukar
barang dan jasa dan berupaya menyepakati tingkat kerja sama tersebut bagi mereka.
● Jackman (2005)
Negosiasi adalah sebuah proses yang terjadi antara dua pihak atau lebih yang pada
mulanya memiliki pemikiran berbeda, hingga akhirnya mencapai kesepakatan.
● Hartman
Negosiasi merupakan suatu proses komunikasi yang di mana dua pihak
masing-masing dengan suatu tujuan dan sudut pandang mereka sendiri berusaha akan
mencapai kesepakatan yang memuaskan kedua belah pihak tersebut mengenai
masalah yang sama.
● Henry Kissinger
Negosiasi merupakan sebuah proses untuk dapat menggabungkan posisi konflik ke
posisi umum, di bawah aturan keputusan bulat.
● Oliver
Negosiasi merupakan sebuah transaksi di mana kedua belah pihak akan mempunyai
hak atas hasil akhir.
● Casse
Negosiasi ialah suatu proses di mana paling sedikit ada dua pihak dengan persepsi,
kebutuhan, dan motivasi yang berbeda mencoba untuk bisa bersepakat tentang suatu
hal demi kepentingan bersama.

C. Penyebab Konflik
Konflik dapat terjadi karena adanya suatu penyebab. Sehingga akan menimbulkan
suatu konflik. Adapun beberapa penyebab konflik secara menyeluruh diantaranya:
● Perbedaan individu
Penyebab terjadinya konflik yang pertama adalah karena adanya perbedaan individu
dan perasaan yang berbeda-beda. Dimana biasanya terdapat perbedaan perasaan dan
pendirian terhadap suatu hal ataupun lingkungan yang nyata. Hal tersebut bisa
menjadi salah satu penyebab adanya konflik sosial.

● Perbedaan kepentingan antara individu atau kelompok


Penyebab konflik berikutnya adalah perbedaan kepentingan antara individu dan suatu
kelompok. Hal tersebut terjadi karena tidak semua orang memiliki kepentingan yang
sama.

● Perbedaan latar belakang kebudayaan


Beberapa orang akan terpengaruh dengan pola pemilikan dan juga pendirian dari
kelompoknya. Pemikiran dan pendirian yang berbeda-beda itu pada akhirnya akan
memicu adanya perbedaan yang bisa menimbulkan suatu konflik.

● Perubahan-perubahan nilai yang cepat dan mendadak dalam masyarakat


Seperti yang sudah dijelaskan diatas, bahwa perubahan yang terjadi secara mendadak
di suatu masyarakat berpotensi memicu adanya konflik. Sebab, hal itu terjadi karena
ketidaksiapan masyarakat dalam menghadapi suatu perubahan secara drastis.

D. Hubungan Antara Konflik dan Negosiasi

Tentunya kedua unsur tersebut sangat berkaitan antara konflik dapat di selesaikan dengan cara
negosiasi ataupun negosiasi dapat memunculkan Konflik, mari kita bahas.
● Konflik dapat di selesaikan dengan negosiasi, bahwasanya konflik telah di jelaskan
terjadi oleh beberapa faktor dan negosiasi disini berfungsi untuk menjadi alat
komunikasi agar konflik itu menjadi positif dan mereda dan lebih baik lagi menjadi
selesai karena ada titik temu dalam proses negosiasi tersebut.
● Negosiasi dapat Memunculkan Konflik, komunikasi seringkali menimbulkan
kesalahpahaman antar individu ataupun kelompok. Maka tidak menutup kemungkinan
bahwa negosiasi yang di ciptakan dengan buruk/disfungsional dapat menimbulkan
konflik.

E. Tahapan Konflik dan Negosiasi

Perlu kita ketahui bahwa konflik tidak selamanya negatif, konflik juga di perlukan dalam
sebuah organisasi baik organisasi financial ataupun non-financial untuk mendapatkan
kesinambungan kerja dan feedback antar yang berkepentingan, maka dari itu agar konflik
menghasilkan dampak positif dan tidak berkepanjangan perlunya tahapan :

● Tahap I : Potensi Pertentangan atau Ketidakselarasan


Tahap pertama adalah munculnya kondisi yang member peluang terciptanya konflik.
Kondisi-kondisi tersebut juga bisa dianggap sebagai sebab atau sumber konflik.
Kategori umumnya antara lain:
Komunikasi: Komunikasi yg kurang baik dalam organisasi shg menimbulkan
ketidaknyamanan antar anggota organisasi.
Struktur: Tuntutan pekerjaan menyebabkan ketidaknyamanan antar anggota organisasi
Variabel-variabel pribadi: Ketidaksukaan pribadi atas individu lain
● Tahap II : Kognisi dan Personalisasi
Tahap ini penting karena dalam tahap inilah biasanya isu-isu konflik didefinisikan.
Pada tahap ini pula para pihak memutuskan konflik itu tentang apa.
Konflik yang dipersepsi adalah kesadaran oleh satu atau lebih pihak akan adanya
kondisi-kondisi yang menciptakan peluang munculnya konflik.
Konflik yang dirasakan adalah keterlibatan dalam sebuah konflik yang menciptakan
kecemasan, ketegangan, frustasi atau rasa bermusuhan.

● TahapIII : Maksud
Maksud adalah keputusan untuk bertindak dengan cara tertentu. Banyak konflik
semakin rumit karena salah satu pihak salah dalam memahami maksud pihak lain.
Di sisi lain, biasanya ada perbedaan yang besar antara maksud dan perilaku, sehingga
perilaku tidak selalu mencerminkan secara akurat maksud seseorang.

● Tahap IV : Perilaku
Pada tahap inilah konflik mulai terlihat jelas. Tahap perilaku ini meliputi pernyataan,
aksi, dan reaksi yang dibuat oleh pihak-pihak yang berkonflik. Perilaku konflik ini
biasanya merupakan upaya untuk menyampaikan maksud dari masing-masing.

● Tahap V : Hasil
Suatu konflik dikatakan bersifat fungsional maupun disfungsional apabila konflik ini
dapat memperbaiki kualitas keputusan, merangsang kreativitas dan inovasi,
mendorong perhatian dan keingintahuan dikalangan anggota.

F. Syarat-Syarat Negosiasi Berjalan dengan Efektif


Syarat-syarat negosiasi supaya berjalan efektif ada 8 :
1. Melibatkan minimal kedua belah pihak
2. Masalah yang hendak dinegoiasikan memiliki tema yang sama
3. Adanya kerja sama antar kedua belah pihak yang hendak bernegoiasi
4. Kedua belah pihak mempunyai kesamaan tujuan, yakni mengkonkritkan masalah yang
masih abstrak
5. Proses tawar menawar harus dilakukan oleh dua orang atau lebih
6. Kedua belah pihak harus saling menyetujui
7. Jika tidak menemukan kesapakatan, maka kedua belah pihak harus berbesar hati
untuk mencari kesepakatan lain
8. Kedua belah pihak mempunyai kesamaan tujuan yang ingin dicapai
Syarat ini yang menentukan apakah suatu kegiatan yang dilakukan oleh seseorang
bisa disebut negosiasi atau tidak.
G. Strategi Negosiasi yang Baik
Dalam bernegosiasi, penting untuk menerapkan straregi yang tepat supaya mencapai
hasil yang diinginkan dan mengadaptasi situasi dengan pihak yang terlibat. Selain itu,
Kemampuan komunikasi yang baik dan persentasi yang efektif dapat mencapai kesepakatan
bersama.
- Strategi Win-Win (Kemenangan Bersama) : Fokus pada kolaborasi dan mencapai
kesepakatan yang menguntungkan semua pihak yang terlibat
- Strategi Kooperatif : Menguntungkan kedua belah pihak dengan mencapai
kesepakatan yang menyeluruh dan berkelanjutan
- Strategi Kompetitif: Menghadapi ketahuan pihak lawan dengan menggunakan tekanan
atau ancaman demi mencapai tujuan mereka, tetapi harus digunakan dengan hati-hati
karena dapat merusak hubungan bisnis
- Strategi Tebuka (Transparasi): Mengedepankan komunkasi yang jujur dan terbuka
untuk menciptakan kesepakatan
- Pemahaman Kedua Belah Pihak: Memahami kebutuhan, perasaan, dan tujuan dari
kedua belah pihak untuk menciptakan yang mencapai kedua sisi
- Strategi Taktis: Menerapkan taktik-taktik spesifik dalam negosiasi, seperti memasang
tawaran awal yang tinggi dan rendah, mengajukan pertanyaan yang cerdas, atau
menggunakan jeda diam untuk mempengaruhi hasil negosiasi. Teknik dapat
digunakan untuk mencapai keuntungan lebih besar dalam bernegosiasi.
- Persiapan Matang: persiapkan diri dengan informasi dan strategi sebelum bernegosiasi
untuk mencapai hasil yang maksimal

A. Kesimpulan
Konflik berasal dari kata kerja latin configere yang berarti saling memukul. Secara
sosiologis, konflik diartikan sebagai suatu proses sosial antara dua orang atau lebih (bisa juga
kelompok) dimana salah satu pihak berusaha menyingkirkan pihak lain dengan
menghancurkannya atau membuatnya tidak berdaya. Negosiasi adalah sesuatu yang kita
lakukan setiap saat dan terjadi hampir di setiap aspek kehidupan kita. Selain itu negosiasi
adalah cara yang paling efektif untuk mengatasi dan menyelesaikan konflik atau perbedaan
kepentingan. Dalam banyak hal, negosiasi justru tidak terselesaikan di meja perundingan atau
meja rapat formal, tetapi justru dalam suasana yang lebih informal dan relaks, dimana kedua
pihak berbicara dengan hati dan memanfaatkan sisi kemanusiaan pihak lainnya. Karena pada
dasarnya selain hal-hal formal yang ada dalam proses negosiasi, setiap manusia memiliki
keinginan, hasrat, perasaan, nilai-nilai dan keyakinan yang menjadi dasar bagi setiap langkah
pengambilan keputusan yang dilakukannya.

B. SARAN
Dalam materi konflik dan negosiasi, penting untuk memberikan contoh kasus nyata,
supaya dapat memahami konsep dan keterampilan yang diajarkan dengan lebih baik. Selain
itu, penting juga untuk menekankan pentingnya kerjasama dan koloborasi untuk mencapai
kesapakatan anatar kedua belah pihak.
C. DAFTAR PUSTAKA

1. Serviens in lumine veritatis. (2009). Penelitian metode pendekatan konflik, 4-14.


Diakses 28 Desember 2023 dari https://e-journal.uajy.ac.id/2617/3/2TS13316.pdf
2. Faozan Tri Nugroho. (2022). Pengertian Negosiasi Menurut Para Ahli, Tujuan,
Tahapan, dan Manfaatnya. Diakses 28 Desember 2022 dari
https://www.bola.com/ragam/read/4858472/pengertian-negosiasi-menurut-para-ahli-tu
juan-tahapan-dan-manfaatnya
3. GreatNusa. (2023). Kinerja Karyawan: Pengertian, Indikator, dan Faktor yang
Mempengaruhinya. Diakses 28 Desember 2023 dari
https://greatnusa.com/artikel/kinerja-karyawan/
4. Rizky Adil, Elib.Unikom
https://elib.unikom.ac.id/files/disk1/682/jbptunikompp-gdl-rizkyadill-34100-9-unikom
_r-i.pdf
5. Nandy. Gramedia blog, Tujuan Negosiasi: Pengertian, Syarat dan Tahap-tahapannya.
Diakses 28 Desember 2023 dari https://www.gramedia.com/literasi/tujuan-negosiasi/
6. (2023). Kumcie.com. Strategi dan Teknik Negosiasi Bisnis, Ampuh Capai
Kesepakatan. Diakses 28 Desember 2023 dari
https://www.kuncie.com/posts/strategi-dan-teknik-negosiasi/
7. Siti Syahar Inayah. Konflik dan Negosiasi dalam perspektif Komunikasi. Diakses 28
Desember 2023 dari KONFLIK DAN NEGOSIASI DALAM PERSPEKTIF
KOMUNIKASI - Neliti
https://media.neliti.com/media/publications/145099-ID-konflik-dan-negosiasi-dalam-p
erspektif-k.pdf

Anda mungkin juga menyukai