Anda di halaman 1dari 12

1.

DEGENERASI HIDROPIK

Patologi Anatomi – Jejas, Regresi, Akumulasi, dan


Kelainan Kongenital
I. Degenerasi Hidropik
Merupakan pembengkakan sel sebagai manifestasi
pertama pada hampir semua
bentuk jejas pada sel. Degenerasi Hidropik
merupakan akibat dari pergeseran air dari
ekstraseluler ke intraseluler karena mekanisme
gangguan pengaturan ion dan volume
karena kehilangan ATP. Bersifat Reversibel.
Disebut juga sebagai degenerasi
albuminosa/parenchymatosa/bengkak
keruh/cloudy swelling.
Patologi Anatomi – Jejas, Regresi, Akumulasi, dan
Kelainan Kongenital
I. Degenerasi Hidropik
Merupakan pembengkakan sel sebagai manifestasi
pertama pada hampir semua
bentuk jejas pada sel. Degenerasi Hidropik
merupakan akibat dari pergeseran air dari
ekstraseluler ke intraseluler karena mekanisme
gangguan pengaturan ion dan volume
karena kehilangan ATP. Bersifat Reversibel.
Disebut juga sebagai degenerasi
albuminosa/parenchymatos
Merupakan pembengkakan sel sebagai manifestasi pertama pada hampir semua bentuk jejas pada sel. Degenerasi Hidropik merupakan
akibat dari pergeseran air dari ekstraseluler ke intraseluler karena mekanisme gangguan pengaturan ion dan volume karena kehilangan
ATP. Bersifat Reversibel. Disebut juga sebagai degenerasi albuminosa/parenchymatosa/bengkak keruh/cloudy swelling.

Kehamilan normal:
Mola Hidatidosa
Terlihat villi Chorialis
yang terdiri dari dua
lapis sel:
Sitotrofoblas dan
Sinsitiotrofoblas
dengan degenerasi
hidropik, yaitu stroma
di dalam villi mencair.

Terlihat villi Chorialis yang 1. Villi Chorialis


terdiri dari dua lapis sel,: 2. Sitotrofoblas
 Sitotrofoblas dan 3. Sinsitiotrofoblas
 Sinsitiotrofoblas 4. Stroma villi
 dengan degenerasi 5. Degenerasi
hidropik, yaitu stroma di hidropik
dalam villi mencair. 6. .
7. .
2. PRODUKSI MUSIN BERLEBIH 8. .
Sel-sel akan memproduksi musin yang berlebihan sehingga tampak banyak lendir. Contohnya pada orang yang terkena flu (common cold), maka
sel-sel mukosa dihidung banyak gambaran musin.
Pembentukan musin yaitu bahan tanpa struktur, jernih, dan lekat yang banyak. Sering ditemukan pada radang rektum, Selesma (pilek), dan
kadang di Mucinous Carsinoma atau tumor ganas adenokarsinoma dengan lendir (Karsinoma Berlendir).

Contoh:
Histologi Gaster
 Terdapat sel-sel yang mengandung vakuola dalam
sitoplasma.
 Vacuola ada yang masih kecil, kadang-kadang
terlihat lebih dari satu vacuola kecil-kecil tetapi
banyak pula yang sudah besar sehingga mendesak
inti sel ke tepi.
 Vacuola tampak seperti kosong ini sebenarnya terisi
oleh bahan musin. Vakuola terus membesar oleh
karena timbunan musin makin lama makin
membesar dan mendesak inti ke tepi, sehingga sel-
sel tersebut seperti cincin stempel (signet ring
cell).
 Sel-sel yang demikian ini akhirnya akan mati
karena desakan dan bahan musin di dalamnya akan
tertimbun di sekitarnya (musin extra seluler).

1. Diffuse type gastric


adenocarcinoma
2. Mukosa gaster
3. Vakuola kecil
4. Vakuola besar
5. Inti yang terdesak ke tepi
6. Musin intra seluler
7. Musin extra seluler
8. Signet ring cell
3. Hialinisasi
Perubahan hialin yang terjadi didalam sel (diantara sel/ekstraseluler dan lebih luas sebagai hialinisasi jaringan). hialin menyatakan sifat setiap
bahan homogen, terang, dan merah muda mengkilat pada pengecatan rutin (HE)

Histologi uterus: KETERANGAN


Mikroskopis
Perbesaran
Lemah :
Jaringan tumor
uterus, ada area
yang mengalami
degenerasi hialin
ialah jaringan
dengan inti
sedikit.

Mikroskopis
Perbesaran Kuat :
Pada degenerasi
hialin inti sedikit
dan fusiform.
4. Necrosis:
Terdapat 2 pola morfologik kematian sel yaitu Nekrosis dan Apoptosis (Kematian sel terprogram). Nekrosis: Perubahan morfologi yang disebabkan
oleh proses degradasi dari enzim intraseluler sehingga terjadi autolisis (penghancuran sel yang dilakukan oleh enzim dari dalam sel itu sendiri/sel
yang bunuh diri). Nekrosis ditunjukkan oleh proses pencernaan sel oleh enzim dan denaturasi protein.
Tanda kematian sel pada inti yang:
a. Piknotis: Penggumpalan DNA menjadi masa solid, penyusutan inti dan inti bertambah basofil/gelap
b. Karioreksis: Fragmentasi dari inti yang piknotis
c. Kariolisis: Kromatin basofil menjadi pucat akibat aktivasi DNA-ase pada penurunan PH sel

Jenis Nekrosis:
a. Koagulativa: Berbentuk seperti gel pada jaringan mati dimana arsitektur jaringan masih bisa bertahan dan bisa diamati dengan mikroskop cahaya (ez.
ginjal, jantung, kelenjar suprarenalis)
b. Mencair c. Perkejuan d. Lemak
Histologi vili chorialis yang normal:

KETERANGAN
Mikroskopis Perbesaran
Lemah dan Kuat :
 Tampak villi placenta
perubahan dari villi normal
menjadi villi yang nekrotis.
 Pada jaringan yang
nekrotis tampak tidak
berstruktur dengan inti
yang piknotis, karioreksis,
dan kariolisis.
5. Granuloma Benda Asing:
Merupakan tonjolan dalam dan sekitar sendi bursa serta tulang rawan daun telinga. Berhubungan dengan metabolisme purin sehingga asam urat
meninggi dan terjadi pengendapan urat pada berbagai jaringan yang disebut topus).
Akumulasi: berasal dari eksogen dan endogen
 Eksogen: Paru-paru→ antrakosis (penyakit saluran pernapasan akibat debu/karbon
 Endogen: Asam Urat→ asam urat berlebihan di metatarsal. terdapat sel histiosit dan limfosit untuk menghilangkan
benda asing (asam urat) dan sel raksasa dengan inti banyak.
KETERANGAN
Mikroskopis Perbesaran Lemah :
Terlihat adanya sarang-sarang bulat
dan hampir bulat dengan bagian-
bagian yang merupakan bagian tidak
berstruktur seluler dan di bagian
tepinya dikelilingi oleh suatu
jaringan dengan sel-sel yang besar
dan kecil.

Mikroskopis Perbesaran Kuat :


 Bagian yang tidak berstruktur
ternyata adalah jaringan yang
nekrosis dan di antaranya terdapat
bahan yang homogen.
 Semua ini dikelilingi oleh jaringan
yang terdiri atas sel-sel raksasa tipe
benda asing.
 Bahan homogen tersebut adalah
timbunan natrium biurat yang
semestinya dalam bentuk kristal.
TOPHACEOUS GOUT

☃️Tophi: aggregates of urate crystals (long & needle shaped), dissolved after the processing

Deposits may be rimmed by granulomatous inflammation, Can affect soft tissues, skin, joints & ligaments
6. Penyakit kongenital (Ginjal polikistik)
 Merupakan penyakit herediter (turunan) yaitu satu atau kedua ginjal mengandung sejumlah besar kista dengan berbagai ukuran.
 Bentuk klinik yang paling sering: infantil dan adultum
 Infantil bersifat autosom resesif, ada kista yang berkembang penuh pada waktu lahir sehingga bayi tidak hidup lama
 Adultum bersifat autosom dominan, tidak ada saat lahir dan berkembang lambat dari tahun ketahun sampai ginjal mencapai ukuran besar
dan muda diraba sebagai masa di abdomen yang berlanjut ke pelvis.
 Kista berisi cairan jernih, keruh, sampai hemoragis. Pada ginjal yang membesar, dinding luar tampak banyak tonjolan kista kecil/besar
yang transparan, terdapat lendir maupun urin. Kista terjadi dari kapsul bowman, tubulus proksimal, maupun kolektivus.

KETERANGAN
 Parenchym
ginjal yang
normal
(glomerulus
dengan tubulus)
sedikit.
 Banyak kista
dengan ukuran
yang bervariasi.
Yang kecil
dilapisi epitel
kuboid, yang
besar dilapisi
epitel pipih.

Anda mungkin juga menyukai