Kuliah 5 - Dasar Selular Reproduksi Pewarisan Sifat
Kuliah 5 - Dasar Selular Reproduksi Pewarisan Sifat
Kromosom prokariot
Membran
Kromosom berduplikasi dan
plasma
berpisah
Sel memanjang dan sel-sel bergerak
Dinding
sel
Membelah menjadi 2
sel
Siklus Sel Eukariot dan Mitosis
• Kromosom:
Terdapat dalam nukleus, mengandung banyak gen
Mengandung molekul DNA sangat panjang dengan ribuan gen
Terpaket sebagai kromatin
Hanya terlihat selama waktu pembelahan sel
• Fase Mitotik
- Pembelahan sel terjadi: mitosis dan sitokinesis
INTERFASE PROFASE
Sentrosom spindel awal sentrosom kinetokhor
fragmen
(dengan sepasang selubung
mitotis
sentriol) nukleus
Kromatin
spindel
kerutan
belahan
pembentuka
n lempengan
dinding sel
kerutan diding sel mula-
belahan cincin
mula dinding sel
kontraksi baru
mikrofilamen
Dinding sel
baru
dinding
sel
pembulu
pembulu h
h getah darah
sel bening
kanker
sistem Kontrol
tumor
sel
mati
epiderm
is
sel
membelah
kulit Hydr
akar a
bawang
Meiosis dan Pindah Silang
Kromosom Homolog Berpasangan
Sel somatik setiap spesies mempunyai banyaknya kromosom tertentu
• Sel manusia mempunyai 46 kromosom (23 pasang kromom
homolog)
• Sel mengandung 2 set kromosom disebut diploid
• Sel gamet mengandung 1 set kromosom, haploid
• Sel gamet dihasilkan dari pembelahan meiosis
kromosom homolog
sentromer
kromatid bersaudara
Meiosis dan Siklus Hidup Manusia
Meiosis mereduksi banyaknya
kromosom diploid haploid Siklus Hidup Manusia
gamet haploid (n =
Pembelahan 2 kali: 23)
Meiosis I:
sel
• Kromosom berduplikasi, telur
kromatid homolog
berpasangan meiosi sel fertilisasi
sperma
s
• Pindah silang bisa
terjadi
zigot
• Pasangan homolog diploid
2n = 46
berpisah,
• Sentromer belum
berpisah
mitosis dan
• Terbentuk 2 sel perkembangan
Meiosis I
kromatid bersaudara
spindel lempengan
metafase tetap melekat
letak pindah
silang
tetrad
kromatid sentrome kromosom
bersaudar r homolog berpisah
a
kromatin
Meiosis II
Metafase
II
n n=2
2=4
game
t
Kombinasi 2
Kombinasi Kombinasi Kombinasi 4
1 2=4
2 3
Kromosom Homolog Membawa Versi Gen Berbeda
cokla hita C E
t m C E
C E
c e
c e
putih mera c e
h kromosom pada 4
pasangan kromosom gamet
homolog
Pindahsilang, Rekombinan, dan Keragaman Genetik
gen warna bulu gen warna mata
TETRAD
1
kromatid homolog
putus
2 kromatid homolog nyambung
kiasma
3 kromosom homolog
tetra berpisah pada Anafase I
d kiasm
kromstid berpisah pada
a Anafase II
Akhir Meiosis
4
kromosom Tipe Tetua
kromosom
rekombinan
kromosom
sentromer rekombinan
kromosom Tipe Tetua
gamet dengan empat tipe
genetik
Ketaknormalan Meiosis: Perubahan Banyaknya Kromosom
nondisjunction
in meiosis I normal
meiosis I
normal
meiosis II nondisjunction
in meiosis II
gamet
Gamet
n+1 n+1 n–1 n–1
n+1 n–1 n n
banyaknya
banyaknya
kromosom n+1
Sel kromosom
telur Zigot
2n + 1
sel
Sperma n (normal)
Kelebihan Kromosom 21: Sindrom Down
3 kromosom
21
(2n + 1)
Perubahan kromosom
2 dalam sel somatik:
duplikasi
kanker
conto
kromosom h
homolog kromosom 9
inversi
translokasi
kromosom 22
resiprokal
translokasi
resiprokal
4 “kromosom Philadelphia”
Tipe Liar
KUNING BIRU
Generasi I Tipe
Burung parkit HIJAU
BIO 101/X/Pewarisan Sifat 3
Liar
Kuning + biru hijau
3/4
Tipe Liar 1/4
Teori Percampuran
(Blending) ?
GenerasiBiru langit
II
• Sifat-sifat dari kedua tetuanya bercampur pada zuriatnya dan tak dapat balik
(Teori Percampuran (“Blending”)
tinggi pndek
Prinsip Mendel (Segregasi Satu
Sifat ) Model Genetika (alel)
Tanaman P PP pp
P GENERASI P
(tetua galur murni)
P P
PP
Tanaman F2 p p
Generasi
Pp Pp
F2 Rasio Fenotipe
3 ungue : 1 putih
/4 berbunga ungu
3
1/ 4 berbunga putih
pp
Rasio Genotipe
1 PP : 2 Pp : 1 pp
Hukum Segregasi (Hukum Mendel I)
A a
Sepasang gen
(alel) heterosigot
A gamet
a
Pada waktu pembentukan gamet, alel dari sepasang gen suatu sifat
bersegregasi (berpisah)
Kromosom Homologous Membawa Dua Alel
untuk Setiap Sifat
Bentuk alternatif untuk suatu gen (alel) berada pada lokus yang sama di
kromosom homologous
LOKUS GEN
ALEL DOMINAN
P a B
P a b
ALEL RESESIF
GENOTIPE: PP aa Bb
P Licin, Kuning
x Keriput, Hijau
(rryy)
(RRYY)
F Licin, Kuning
1 (RrYy)
Hukum
Mendel II
F
2
Pada waktu pembentukan gamet F1,
masing-masing alel dari gen
sifat pertama (Y atau y) berpadu bebas
dengan masing-masing alel dari gen sifat
kedua (R atau r)
Hukum Berpadu Bebas (Independent Assortment)
(Hukum Mendel II)
R r pasangan R r
gen bebas
Y y
y atau Y
R r R r
Y y y Y
gamet gamet
Pada waktu pembentukan gamet F1, masing-masing alel dari gen sifat
pertama (Y atau y) berpadu bebas dengan masing-masing alel dari gen sifat
kedua (R atau r)
Kromosom sebagai Dasar Prinsip Mendel
Gen-Gen Tidak Selalu Bebas pada Kromosom
Berbeda
A B a b
A B
a b A b a B
tetrad pindahsilang
gamet
Dd Dd D_ D_
Joshua Abigail John Hepzibah
Lambert Daggett
Linnell Eddy
? ?
D_ dd Dd
Abigail Jonathan Elizabeth
Lambert Lambert Eddy
resesi
Dd Dd dd Dd Dd Dd dd f
Tuli
T
Norma
l ul
female male
i
Ti
d
a
Sistem Penentu Seks pada
Hewan
• Sistem X-Y 6
+
6+
XX +
XY
• Sistem X-
O
• Sistem Z-
W
Banyaknya Kromosom
Sistem Penentu Seks pada
Hewan
• Pola pewarisan sifat gen ada pada kromosom X, jantan
membawa satu kromosom X dan betina dua
• Ilustrasi pola pewarisan warna mata putih (r) pada lalat buah,
sifat
terpaut-X gen resesif
Betina Jantan Betina Jantan Betina Jantan
X RX R
X rY X RX r
X RY X RX r
X rY
XR Xr XR XR XR Xr
Y Y Y
Xr X RX R Xr X R Xr
X RX r
XRY X rX R
XRY XRY
X rX r
XrY XrY
R = alel mata-merah
r = alel mata-putih
Pewarisan Sifat pada Manusia
Sistem X-Y
Queen Albert
Victori
a
Alice Louis
Achondroplasia,
alel dominan(autosom) Czar
Alexandra Nicholas II
of Russia
Alexis
Pengembangan Pola Pewarisan Mendel:
Kasus Dominan Tak-Penuh
1 2 1
Pengembangan Pola Pewarisan Mendel:
Kasus Kodominan dan Alel Ganda
Contoh:
Golongan Darah pada
manusia
Sistem ABO = 3 alel
► Pleiotropi:
satu gen terekspresi dalam banyak sifat
Clumping of cells
Breakdown of red Accumulation of
and clogging of
blood cells small blood vessels sickled cells in spleen
Impaired Pneumonia
Paralysis and other Kidney
mental Rheumatism
function infections
failure
Sifat Poligenik:
Suatu Sifat Dikendalikan oleh Banyak Gen