A. Islam Wasatiyah 3.Pilar Islam Wasatiyah a.Memiliki program dan tujuan untuk membina perdamaian (salam). b.Sistem sosial dalam Islam wasatiyah berdiri diatas dasar persamaan (musawah) dan menolak sistem sosial piramida. c.Mengembangkan sistem sosial yang empati (saling tolong dan peduli). d.Sistem sosial yang terbebas dari keterbelakangan dan kemiskinan. e.Lembaga-lembaga publik yang berfungsi untuk membina kesejahteraan sosial harus dipimpin secara profesional oleh ahlinya. f.Urusan bersama harus diputuskan secara musyawarah dan demokratis. g.Pemikiran anggota-anggotanya tidak dibatasi. h.Sebagai bangsa atau anggota dari pergaulan bangsa- bangsa harus terlibat dalam mewujudkan kebaikan dan kesejahteraan umat manusia. 4.Islam Wasatiyah sebagai Rahmatan lil'Alamin Praktik Islam wasatiyah tidak memudahkan suatu permasalahan. Islam wasatiyah memilih kemudahan dan tidak berlebihan sebagaimana dicontohkan nabi muhammad saw. Dalam beribadah. Beliau beribadah tanpa kehilangan sisi manusiawinya. Beribadah harus dilakukan secara adil, tidak bersikap ekstrem, dan tetap mengakui sisi kemanusiaan. Paham islam wasatiyah tidak memaksakan agama kepada pihak lain. Hal ini sebagaimana ajaran allah swt. Dalam al-qur'an. Menerapkan paham wasatiyah dengan seimbang dengan dalam hal segala kebaikan, baik dalam urusan ibadah dan muamalah. Islam wasatiyah diharapkan menjadi penengah dan menerima negara kesatuan republik indonesia yang terdiri atas berbagai golongan, suku, dan kepercayaan. Siakap pertengah merupakan bentuk ajaran islam yang membawa kebaikan bagi seluruh alam. Pengimplementasian paham islam wasatiyah merupakan usaha untuk menciptakan kerukunan, keharmonisan, dan kedamaian umat manusia.