TESIS
Oleh:
MOHAMMAD MUSLEH
NIM. 0849316016
TESIS
Oleh:
MOHAMMAD MUSLEH
NIM. 0849316016
iv
Musleh, Mohammad, 2019. The Ahlaq Education Problems and Their Solutions:
Case Study in Madrasah Aliyah AL-Badri Kotok Gumuksari Kalisat
Jember Regency. Advisor I: Dr. H. Abd. Muis,M,M. Advisor II: Dr. M.
Hadi Purnomo,M.Pd.
Key Terms: ahlaq education problems and their solutions
Madrasah Aliyah (MA) AL-Badri has several differences from other schools
or islamic schools in terms of: 1) It was built based on the societies’ support and
need, and preceeded with istihoroh. 2) It was run under the law of islamic
boarding school, so it also influences the curriculum such as: subject of aqidah
ahklah, asawaja, al-qur’an al-hadist, this is the distinction of MA Al-Badri.
The focus of the study consists of: 1) How are the ahlaq education problems
in MA Al-Badri? 2) How are the efforts taken by MA Al-Badri to solve the
problems? The aims of the study are namely: 1) To describe the ahlaq education
problems in MA Al-Badri. 2) To describe the efforts taken by MA AL-Badri to
solve the problems.
The study applied qualitative research approach by using descriptive
research design, so that the data were analyzed with qualitative descriptive
method. Meanwhile, the data collection methods implemented were observation,
interview and documentation.
The research findings show that several ahlaq education problems in MA
Al-Badri, namely: 1) The wrong social intercourse which caused: a) bad attitude
b) alcohol consumption. 2) The use of handphone which caused: a) cheating on
the examination b) exposure of bad picture, hoax and hate speech c) disrespect to
the teachers. 3) The teachers: a) indiscipline teachers b) teachers’ bad attitude.
Meanwhile, the efforts to solve those problems taken by MA Al-Badri were
namely: 1) Kitab Kuning reciting to discuss about ahlaq 2) Religious activities
which included dhuha prayer, istigosah, sholawat reciting 3) The program of
extracurricular for once a week which included tartil Al-Qur’an, Kitab Kuning
reciting, marching band, scouts, culinary, arts; music, dance, painting; and
scientific writing.
مصلح ،حممد .9102 .مشكلة تربية األخالق واجلهود املبذولة للتغلب علىيها دراسة احلالة يف املدرسة العالية
اإلسالمية البدري كوطوك غوموكساري كاليسات مجرب .حتت االشراف )0( :الدكتور احلاح عبد املعيس
املاجستري ،و( )9الدكتور هادي بورنومو املاجستري.
واستخدم الباحث يف هذا البحث منهج البحث الكيفي مع استخدام تصميم البحث الوصفي ،حبيث مت
حتليل البيانات من خالل الطريقة الوصفية الكيفية .أما طريقة مجع البيانات اليت استخدمها الباحث فهي املالحظة
التشاركية ،وطريقة املقابلة والتوثيق.
أما النتائج اليت حصل عليها الباحث فهي )0(: :الدوافع اليت تؤدي إىل العالقة االجتماعية اخلاطئة اليت
تسبب يف( :أ) السلوك السيئ و(ب) شرب اخلمر )9( .استخدام اهلاتف الذي تسبب يف( :أ) الغش يف
االمتحان ،و(ب) التعرض للصور السيئة واخلداع وخطاب الكراهية ،و(ج) عدم االحارام حنو املعلمني .و()3
دوافع املدرسني وهي( :أ) املدرس غري املنتظم ،و(ب) موقف املدرس السيئ .أما اجلهود املبذولة اليت قام هبا
املدرسني حلل تلك املشكالت يف املدرسة العالية اإلسالمية البدري فهي )0( :برنامج قراءة كتب الاراث اليت
تبحث حول األخالق )9( ،األنشطة الدينية اليت تشتمل على إقامة صالة الضحى ،واإلستغاثة محاعة ،وقراءة
صلوات النيب باجلماعة ،و( )3الربنامج اإلضايف ملرة واحدة يف األسبوع الذي تشتمل على قراءة القرآن ،وقراءة
كتب الاراث ،والفرقة املسرية ،والكشافة ،وتدريب الفنون اجلميلة الذي تشتمل على املوسيقى والرقص والرسم.
والكتابة العلمية.
vi
menghaturkan penghargaan dan rasa hormat serta rasa terima kasih kepada:
1. Prof. Dr. H. Babun Suharto, SE., MM. sebagai Rektor IAIN Jember yang telah
2. Prof. Dr. H. Abd. Halim Soebahar, M. Ag. sebagai Direktur Pascasarjana IAIN
3. Dr. Dyah Nawangsari, M.Ag., M. Pd. sebagai Ketua Prodi Pendidikan Agama
4. Dr. H. Abd. Muis, M,M sebagai dosen pembimbing I yang telah banyak
ini.
vii
kepada penulis.
8. Bapak dan Ibu guru yang telah berkenan berkerjasama dan memberikan data
tesis ini.
10. KH. Hafizd Habibullah dan KH. Mahfudz Habibullah yang selalu
Mohammad Musleh
0849316016
viii
ix
xi
xii
xiv
ث ts غ gh
ح ق q - a
خ kh ك k - i
د d ل l - u
س S ه h
ض dl ّى Ay
xv
PENDAHULUAN
A. Kontek Penelitian
mentali dani jiwai manusia, isebabi dalami bidangi inilahi terletaki hakikati
dengani perilakui ataui perbuatan.i 1 i Hali ini idapati dilihat idari iposisi
:2
حدثنا عبد هللا العزيز بن محمد عن محمد بن:عبد هللا حدثني ابي حدثنا سعيد بن منصور قال
قال رسول هللا صلى هللا عليه وسلم: عجالن عن القعقاع بن حكيم عن ابي صالح عن ابي هريرة قال
)انما بعثت التمم صالح االخالق ( رواه احمد بن حنبل
Artinya: iAbdullahi telah menceritakan kepada ikita, itelah imenceritakan
kepadakui Abi, itelahi menceritakani kepadai kitai Saidi bin
Manshur, iberkata : itelah imenceritakani kepadai kitai
1
Syarifah habibah, jurnal pesona dasar vol.1 No.4, oktober 2015, 73
2
Imam Ahmad bin Hambal, Musnad Imam Ahmad Abu Hambal, Juz II, (Beirut: Darul
Kutub, 1413 H), 504.
Saw menyebutkan dalam hadits yang lain bahwa beliau datang untuk
Dari hadits di atas dapat dipahami bahwa tujuan utama diutusnya Nabi
keislaman seseorang.4 Dengan kata lain bahwa takwa dan akhlak sangat erat
akhlaknya. Untuk itu setiap manusia dituntut untuk menjadikan dirinya dan
3
Omar Mohammad Al-Toumy al-Syaibani, Falsafah Pendidikan Islam, Terj. Hasan Langgulung,
(Jakarta: Bulan Bintang, 1979), 317.
4
Zuhairini, dkk.,51
konsep ritual (individu) belum menyentuh pada konsep sosial (akhlak) antar
indispliner pelajar lainnya masih banyak di jumpai, fakta ini harus di respon
oleh semua pihak secara serius sesuai kapasitas dan kemampuannya masing-
masing, termasuk peran serta seluruh masyarakat untuk terlibat aktif dalam
penting bagi pembentukan sikap dan akhlak anak, agar menjadi anak yangbaik
Islam.6 berikutnya akhlak dalam pandangan agama Islam ialah suatu ilmu yang
tidak bisa hidup menyendiri tanpa bantuan manusia yang lain. Oleh karena itu
tingkah laku atau sikap manusia dalam pergaulan hidup menimbulkan suatu
5
Badriah, “Pendidikan Agama Islam Belum Mencapai Tujuan” dalam www.yahoo.com TEMPO
Interaktif 24 November 2014.
6
M. Athiyah Al-Abrasyi, Dasar-dasar Pokok Pendidikan Islam, Terj. Djohar Bustami, Aghani,
dan Johar Bahri, (Jakarta: Bulan Bintang, 1970), 24.
7
Zuhairini, dkk., ibid.51
di dalam akhlak disebut hukum budi yang bertugas menjelaskan imana yang
jawab setiap umat islam secara kafah. Sedangkan orang tua merupakan orang
mengasuh dan mengajarnya, harus mendidik, dengan akhlak atau moral yang
orang yang ipaling dekat dan paling banyak berkumpul dengan anak memiliki
baik atau orang yang berakhlak mulia. Orang tua harus memberikan teladan,
memilihkan teman dan lingkungan yang baik bagi anaknya sehingga anak
dapat tumbuh dengan baik jasmani dan rohaninya. Dalam hal ini termasuk
kepada anak di madrasah, orang tua tidak boleh lepas tangan begitu saja sebab
tersedia. Oleh sebab itu diperlukan kerjasama antara guru dan orang tua di
pengetahuan dan pendidikan akhlak yang baik. Dalam hal ini yang paling
8
Zuhairini, dkk., 51.
9
M. Athiyah Al-Abrasyi,9.
berperan adalah guru agama atau guru di bidang studi akhlak, sehingga
ditemukan problem-problem ini tidak hanya bersumber pada anak didik saja
sebagainya.
dibiasakan berkata halus dan sopan, maka akan terjadi kontradiksi yang
gambar-gambar atau film yang tidak pantas dilihat oleh anak-anak yang sangat
atas dapat dijadikan salah satu faktor terjadinya problem dalam pembetukan
akhlak anak.
B. Fokus Penelitian
Badri?
Aliyah Al-Badri?
C. TujuanPenelitian
Badri.
D. ManfaatPenelitian
1. Bagi Lembaga
akhlak.
2. Bagi Masyarakat
diaktualisasikanipada siswa-siswanya.
kebijaksanaan yang lebih baik di masa yang akan datang. Terutama untuk
luas tersebut banyak hal yang kita tidak ketahui, tidak jelas, tidak paham
kebutuhan rasa ingin tahu. Manusia memiliki dorongan atau naluri ingin
tentang sesuatu, menimbulkan rasa ingin tahu baru yang lebih luas, lebih
manusia selalu bertanya, apa itu, bagaimana itu, mengapa begitu, dan
ikomprehensif. Sementara dalam penelitian ini peneliti ada rasa ingin tau
pengolahan data, dan pembuktian secara ilmiah. Oleh karena itu peneliti
melakukan penelitian ini dengan maksud agar bisa menemukan solusi atau
E. Definisi Istilah
tesis. Hal ini dilakukan agar tidak terjadi kesalahpahaman interpretasi isi
keseluruhan tesis.
a. Problematika
10
Problem adalah imasalah, persoalan. Masalahialah kesenjangan
antara apa yang seharusnya dan apa yang ada dalam realita kenyataan, antara
apa yang diperlukan dan apaiyang tersedia, dan antara harapan dan
yang ada dalam realita di lapangan menjadi fokus dari kegiatan penelitian ini.
Aliyah AL-Badri.
maupun masyarakat yang mana antara harapan dan kenyataan tidak sesuai.
tingkah laku peserta didik, dari apa yang mereka dapatkan di Madrasah tidak
b. Pendidikan
10
Hasan Alwi, et.al., Kamus Besar Bahasa Indonesia, ed. 3-cet. 2 (Jakarta: Balai Pustaka, 2002),
896.
11
Salim dan Syahrum, Metodologi Penelitian Kuantitatif (Bandung: Citapustaka Media, 2007), 94.
Lihat juga Effi Aswita, Metode Penelitian Pendidikan (Medan: Unimed Press, 2012),7.
Pencipta.
manusia.12
perkembangan jiwa dan matang dalam hal berperilaku, dewasa dalam hal
perkembangan ibadan.13
c. Akhlak
kehendak. Ini berarti kehendak itu bila dibiasakan akan sesuatu maka
memberi, maka ikebiasaan itu ialah akhlak dermawan, bila kehendak itu di
biasakan tepat waktu, maka kebiasaan itu adalah disipin dan berbagai contoh
lain sebagainya.
perangai yang harus dimiliki dan dijadikan kebiasaan oleh peserta didik
12
Jalaluddin, Teologi Pendidikan,(Jakarta ; PT. Raja Grafindo Persada, 2001), 51.
13
Suparlan Suharsona, Filsafat Pendidikan, (Jogjakarta: Ar-ruzz Media, 2006), Cet.II, 80
terdidik untuk selalu kuat, dan ingat bersandar berpijak pada landasan iman
kepada Allah, meminta pertolongan dan berserah diri kepada Allah , maka ia
akan memiliki potensi dan respon yang instingtif di dalam menerimai setiap
akhlak imulia.14
Atau suatu kegiatan yang dilakukan secara sadar dan disengaja untuk
dengan kebiasaan bertingkah laku, berpikir dan berbudi pekerti yang luhur
yakni bukan karena paksaan dari orang lain, adanya tekanan, atau bahkan
mendidik akhlak ipeserta didik yang mana antara harapan dan kenyataan tidak
sesuai.
14
Raharjo, dkk., Pemikiran Pendidikan Islam, Kajian Tokoh Klasik dan Kontemporer, (Fakultas
Tarbiyah IAIN Walisongo, Yogyakarta : Pustaka Pelajar, 1999), 63.
2. Upaya
tujuan. Upaya juga berarti usaha, akal, ikhtiar untuk mencapai suatu maksud,
dan sebagainya.
menyampaikan maksud, akal dan ikhtisar. Peter Salim dan Yeni Salim
mengatakan upaya adalah “bagian yang dimainkan oleh guru atau bagian dari
Menurut Peter Salim dan Yeni Salim Upaya diartikan sebagai bagian
yang dimainkan oleh orang atau bagian idari tugas utama yang harus
suatuitujuan tertentu.
15
Depdikbud, Kamus Besar Bahasa Indonesia (Jakarta: Balai Pustaka, 2002), 1250
16
Peter Salim dan Yeni Salim, (2005) Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta: Modern English
Press, 1187.
17
Peter Salim dan Yeni Salim, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta: Modern English Press,
2002), 1187
F. Sistematika Pembahasan
masalah yang akan dibahas, maka penulis akan menyajikan sistematika tesis
sebagaiberikut:
sistematika pembahasan.
memuat landasan teori yang terdiri dari dua sub bab yaitu: Sub bab pertama:
18
Mochtar Buchori. 1994. Spektrum Problematika Pendidikan di Indonesia. Yogyakarka: Tiara
Wacana Yogya, 46-47
Bab ketiga adalah Metode Penelitian. Pada bab ini terdiri dari
Bab keempat adalah Paparan data dan temuan hasil penelitian, Pada bab
ini terdiri dari tiga sub bab, yaitu: Sub bab pertama: tentang problematika
yang salah, faktor tekhnologi faktor guru. Sub bab kedua: Upaya mengatasi
Bab ke enam, penutup yang berisi kesimpulan hasil penelitian dan saran.
KAJIAN PUSTAKA
A. Penelitian Terdahulu
trianggulasi, dengan sumber data primer adalah guru agama Islam dan peserta
16
induktif.
pendapatan ekonomi pendidik dengan tugas guru yang emban, modul dan
Islam pada SMA Negeri 1 Tolitoli Utara Kabupaten Tolitoli.” Tesis ini
dan minat anak didik dalam belajar.Lokasi penelitian adalah di SMA Negeri 1
Tolitoli Utara yang terletak di desa Laulalang kecamatan Tolitoli Utara, jenis
Islam pada SMA Negeri 1 iTolitoli Utara kategori baik dalam hal, kualifikasi
ditingkatkan.
berjumlah 86 orang, 1 orang guru Bahasa Arab dan kepala sekolah SMA
pendidikan siswa kebanyakan dari SMP dan ada yang belum mengenal
Bahasa Arab adalah guru menugaskan siswa untuk menghapal kosa kata yang
telah diajarkan dan menganjurkan agar punya buku pelajaran Bahasa Arab.
Tabel 2.2
Perbandingan Penelitian Terdahulu
dengan Penelitian Sekarang
B. Kajian teori
adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan
Negara.19
dalam berbagai lingkungan hidup secara tepat di masa yang akan datang.20
untuk menuju proses perubahan sikap dan tingkah laku menuju proses
17
Jalaluddin, Teologi Pendidikan,(Jakarta ; PT. Raja Grafindo Persada, 2001), 17l51.
18
Suparlan Suharsona, Filsafat Pendidikan, (Jogjakarta: Ar-ruzz Media, 2006), Cet.II, 80
19
Undang-undang RI Nomor 20 tahun 2003, System Pendidikan Nasional (Bandung: Citra
Umbara, 2003), 72
20
Binti Maunah, Landasan Pendidikan. (Yogyakarta: Teras, 2009)
sepanjang hayat.
pekerti ciri khas Islam. Akhlak merupakan bentuk jama’ dari khuluk,
artinya perangai, tabiat, rasa malu dan adat kebiasaan. Menurut Quraish
Shihab yang dikutip oleh Zainudin, “kata akhlak walaupun terambil dari
agama), namun kata seperti itu tidak ditemukan idi dalam al-Qur‟an.
tersebut diatas tampaknya kurang pas, sebab isim masdar dari kata
jamid atau ismi ghair mustaq yaitu isim yang tidak memiliki akar kata,
jamak dari kata “khilqun atau “khulqun”, yang artinya sama dengan arti
estimologis berasal dari kata “khuluq” dan jamaknya “akhlak” yang berarti
manusia memiliki citra rahiriah yang disebut dengan khalq, dan citra
batiniah yang disebut khulq. Khalq merupakan citra fisik manusia, sedang
baik dan yang tidak baik, benar dan tidak benar, halal dan haram.”
bahwa khulq adalah “suatu kondisi (hai’ah) dalam jiwa (nafs) yang suci
(rasikhah), dari kondisi itulah tumbuh suatu aktifitas mudah dan gampang
21
Zainudin, (Tulungagung: IAIN Tulungagung Press, 2014), 25-28
kecerdasan berfikir yang baik yang bersifat formal maupun informal yang
Rasulullah saw. Banyak berdoa kepada Allah agar dirinya dihiasi akhlak
tabiat yang harus dimiliki dan dijadikan kebiasaan oleh anak sejak masa
lautan kehidupan.23
terkandung nilai-nilai budi pekerti, baik yang bersumber dari ajaran agama
22
Mahjudin, Kuliah Akhlak-Tasawuf, (Jakarta: Penerbit Kalam Mulia, 1991), .5
23
Abdullah Nashih Ulwan, Pedoman Pendidikan Anak dalam Islam, (Jilid 1, Semarang: CV Asyifa
1988), 174
watak, sikap, sifat, moral yang tercermin dalam tingkah laku baik dan
buruk yang terukur oleh norma-norma sopan santun, tata karma dan adat
agama.24
secara sadar dan terencana yang berupa bimbingan atau bantuan kepada
a) Al-qur’an
24
Ahmad, Implementasi Akhlak Qur’ani, (Bandung: PT Telekomunikasi Indonesia, 2002), 34
25
Mansur, Pendidikan Anak Usia Dini dalam Islam, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2005) 274
Artinya: Dan (ingatlah) ketika Kami mengambil janji dari Bani Israil,
“janganlah kamu menyembah selain Allah, dan berbuat baiklah kepada
kedua orangtua, kerabat, anak-anak yatim, dan orang-orang miskin. Dan
bertutur katalah yang baik kepada manusia, laksanakanlah salat dan
tunaikanlah zakat.”Tetapi kemudian kamu berpaling (mengingkari),
kecuali sebagian kecil dari kamu, dan kamu (masih menjadi)
pembangkang.”(Alqur’an Surah al-Baqarah/2:83).
adab yang tinggi derajatnya, Allah telah mewajibkan hal ini kepada ummat
danagamanya.26
Dilain ayat yang terurai di atas, ada ayat yang menjadi landasan
26
Referensi: https://tafsirweb.com/473-surat-al-baqarah-ayat-83.html
surah ini dijelaskan sifat siapa yang akan mendapat keselamatan dan siapa
yang akan mendapat azab. Nùn. Demi pena yang biasa digunakan untuk
menulis oleh malaikat atau oleh siapa pun, dan juga demi apa yang mereka
akhlak al-Qur’an.27
b) Al Hadist
ارفَقَ َاُ ْلفَ ُم َوا ْلفَ ْر ُجقَا َ ُِِلَ َع ْنأ َ ْكثَ ِر َمايُد ِْخ َُللنَّا
َ َُّالن َُ سنُا ْل
ُ خلُقِ َو َ ُلَّ َم َع ْنأ َ ْكثَ ِر َمايُ ْد ِخ َُللنَّا
ْ ُا ْل َجنَّةَفَقَالَتَ ْق َوااللَّ ِه َو ُح َ ِه َو
َس ُه َوا ْبنُيَ ِزي َد ْبنِ َع ْب ِدال َّر ْح َمنِ ْاَلَ ْو ِدي
َ يح َغ ِريبٌ َو َع ْبدُاللَّ ِه ْبنُإِ ْد ِري َ ٌاح ِديث
ٌ َ ِح َ ََلَبُو ِعي
َ سا َه َذ
Abu Isa berkata; Ini adalah hadis shahih gharib. Abdullah bin Idris
adalah Ibnu Yazid bin Abdurrahman Al Audi.i(H.R Tirmidzi)28
pendidikan akhlak sebagai pendidikan yang utama dan penting bagi setiap
28
http://localhost:81/cari_detail.php?lang=Indonesia&katcari=hadist&kunci=mulut%20dan%20ke
maluan&imam=tirmidzi
akhlak adalah dasar yang bersifat operasional, yaitu dasar yang secara
tujuan pendidikan, suasana ideal itu tampak pada tujuan akhir. Tujuan
menghormati hak-hak orang lain, tahu membedakan mana yang baik dan
perbuatan yang tercela karena memang hal itu tercela dan selalu ingat
29
Nursalim, dkk., Metodologi Pendidikan Agama Islam, Buku Kedua, (Jakarta: Direktorat Jenderal
Kelembagaan Agama Islam, 2002),. 5.
30
Ahmad D. Marimba, Pengantar Filsafat Pendidikan Islam, (Bandung: al Ma’arif, 1989), 49.
31
Darmuin (ed.), Pemikiran Pendidikan Islam, (Jogjakarta: Pustaka Pelajar, 1999), 121.
atau beradat istiadat yang baik yang sesuai idengan ajaran Islam.32
adalah agar tercipta hubungan yang baik dan harmonis antara sesama
sebagai berikut:
b. Untuk menentukan batas antara yang baik dan buruk, antara yang terpuji
dan perbuatan, mulia dalam tingkah laku dan perangai, bersifat bijaksana,
32
M. Ali Hasan, Tuntunan Akhlak, (Jakarta: Bulan Bintang, 1982), 11.
33
Barnawie Umarie, Materi Akhlak, (Solo: Ramadhani, 1978), 2.
34
Amin Syukur, Pengantar Studi Akhlak, (Semarang: Duta Grafika, 1987), 76.
35
M. Athiyah al Ibrasyi, Dasar-Dasar Pendidikan Islam, terj. Bustain al Ghani, dkk., (Jakarta:
Bulan Bintang, 1993), 104.
baik akhlak kepada Allah SWT, Rasulullah, sesama manusia, diri sendiri,
d. Membimbing siswa ke arah sikap yang sehat dan dapat membantu mereka
berinteraksi sosial yang baik, mencintai kebaikan untuk orang lain, suka
bermuamalahyang baik.36
36
Chatib Thoha, Saifudin zuhri,dkk., metodologi pengajaran Agama, (fakultas tarbiyah,
yogyakarta: pustaka pelajar, 1999), 136.
37
Nur Khoif Hasim. Kamus Lengkap Bahasa Indonesia, Jakata: Balai pustaka, 1991, 229.
kata yang berasal dari istilah ilmiah, yang artinya sama dengan masalah,
dan masalah dalam pengertianya adalah tidak sesuai antara harapan dan
keyakinan dari lubuk hati, guna mencapai tingkah laku yang baik dan
maupun syara’.
mencerdaskan anak didik dari segi kognitif saja, akan tetapi kecerdasan
dari segi afektif dan psikomotorik dan tugas ini harus sangat diperhatikan.
Dalam hal ini beban pendidikan yang berkaitan dengan kecerdasan afektif
siswa adalah upaya membina moral (akhlak) peserta didik. Moral yang
dihadapi.
yangmuncul akhir-akhir ini, dapat diduga akibat krisis moral. Krisis moral
globalisasi. Dengan demikian, sentuhan aspek moral atau akhlak dan budi
salahsatu cabang kecilnya adalah akhlak atau budi pekerti menjadi sangat
tipis dan tandus. Padahal roda zaman terus berputar dan berjalan, budaya
terus berkembang, teknologi berlari pesat, dan arus informasi global bagai
dalam berbagai hal, baik itu dalam bidang ideologi, ekonomi, maupun
38Nurul Zuriah, Pendidikan Moral dan Budi pekerti dalam perspektif perubahan, Jakarta:Bumi
Aksara, 2007, h, 160.
moral. Dari berbagai hasil teknologi tersebut baik secara langsung maupun
Oleh karena sejak kecil anak dibesarkan oleh keluarga dan untuk
seterusnya, sebagian besar waktunya adalah di dalam keluarga, maka
sepantasnyalah kalau kemungkinan timbulnya deliquency itu sebagian
besar juga berasal dari ikeluarga.40
Apabila pola asuh terhadap anak dalam rumah tangga yang tidak
bagi perkembangan mental, fisik, dan penyesuaian sosial anak dan remaja.
39
Zakiyah Daradjat, Peranan Agama dalam Kesehatan Mental, Jakarta: Toko Gunung
Agung,1996, 65.
40
Sudarsono, op. cit., 20.
kognitif saja, akan tetapi kecerdasan dari segi afektif dan psikomotorik
masih kurang.
di eraglobalisasi.
c. Hasil teknologi yang menjadi sorotan atau kambing hitam pada masakini
d. yang berasal dari keluarga juga yaitu pola asuh anak yang tidak sesuai.
sebagai berikut :
dan budi pekerti pada anak, tetapi kurang bisa menerapkan pada anak.
pekerti anak. Hal ini diiringi oleh kemajuan teknologi informatika yang
bergerak maju dalam hitungan detik. Pada era ini, kejadian dibelahan
dunia yang satu akan dapat langsung diikuti dan diketahui oleh belahan
dunia lainnya. Anak menjadi demikian kritis atas nilai-nilai moral yang
diajarkan oleh keluarga atau yang diperlihatkan oleh para elit birokrat atau
pemerintahnya.
5. Teladan para birokrat atau elit politik terasa demikian kurang. Nilai-nilai
sedemikian riskan dan fulgar diketahui oleh anak tersebut kondisi ini
menjadi titik lemah yang cukup fatal bagi usaha para pendidik, baik
pekerti yangagung.
perkembangananak.
yang terjadi di sekolah formal adalah dikte, diktat, hafalan, tanya jawab,
tes tertulis. Kalau kenyataannya seperti itu berarti anak didik baru mampu
untuk diamalkan bukan sekedar dihafal, bahkan lebih dari itu mestinya
sampai pada kepekaan akan amaliah Islam itu sendiri sehingga mereka
setiap hari kita dapat saksikan dalam realitas sosial banyak perilaku
yang pada dasarnya tidak sesuai dengan nilai-nilai agama dan budaya lokal
dan klasifikasi ajaran Islam yang harus di utamakan. Ajaran Islam harus
41
A. Qodri A. Azizy, Pendidikan (Agama) untuk Membangun Etika Sosial, Semarang :Aneka Ilmu,
2003, Cet. II, 64-65.
melatih diri untuk berbuat sesuatu berdasarkan Akhlak dan budi pekerti.
untuk menegur peserta didik yang melakukan perbuatan amoral dan asusila.
yang memadai untuk menegur anak didiknya, karena mungkin dari tingkat
Madrasah.
42
Azyumardi Azra, Pendidikan Akhlak dan Budi Pekerti: Membangun Kembali Anak Bangsa.
Makalah dalam Konvensi Nasional Pendidikan Tahun 2000, (Jakarta; Universitas Negeri, 2000)
didik, bahkan juga para guru. Hal ini bukan hanya karena formalisme
sekolah, bukan hanya dalam hal administrasi, tetapi juga dalam PBM yang
cenderung sangat ketat, juga karena beban kurikulum yang sangat berat.
4) Beban kurikulum yang demikian berat, lebih parah lagi hampir sepenuhnya
5) Meskipun ada materi yang dapat menumbuhkan rasa afeksi seperti mata
6) Pada saat yang sama para peserta didik dihadapkan pada nilai-nilai yang
sering bertentangan. Pada satu pihak mereka belajar pendidikan agama untuk
bertingkahlaku yang baik, jujur, hemat, rajin, disiplin, dan sebagainya, tetapi
pada saat yang sama ternyata banyak orang di lingkungan sekolah justru
7) Selain itu para peserta didik juga mengalami kesulitan dalam mencari contoh
Selain dari yang sudah di jelaskan di atas ada beberapa faktor yang
individu lain, atau atara pendidik dan anak didik. Pergaulan sesama siswa
yang menjadi topik pada pembahasan ini memerlukan perhatian lebih, agar
antara siswa yang satu dengan siswa yang lainnya dapat berinteraksi dengan
baik. Dalam hal ini Pergaulan sesama siswa diartikan sebagai interaksi serta
pengaruh timbal balik antar sesama siswa dalam mencapai suatu tujuan.43
sekelas sangat besar pengaruhnya terhadap diri siswa itu sendiri, karena
yang simpatik, dan memperlihatkan suri tauladan yang baik dan rajin
khususnya dalam hal belajar, misalnya rajin membaca dan berdiskusi menjadi
mempengaruhi semangat belajar siswa di sekolah. Masih banyak lagi hal- hal
dari pada yang lainnya. Teman bergaul yang tidak baik akan sangat fatal
43
Abdullah Idi, Loc., Cit., 83.
44
Muhibbin Syah, Psikologi Umum Dengan Pendekatan Baru, Bandung, Remaja Rosda Karya,
1999. 137
akibatnya bagi siswa. Tidak jarang ditemukan siswa bolos sekolah, berkelahi,
tidak mengerjakan tugas sekolah atau bahkan sampai putus sekolah karena
bergaul siswa ilebih cepat masuk kedalam jiwanya dari pada yangkita duga.
kelas, maupun diluar kelas.45 Teman bergaul yang baik akan berpengaruh baik
bagi siswa, begitu juga sebaliknya, teman gaul yang jelek pastii
Teman bergaul yang tidak baik sangat besar ancamannya bagi siswa.
Teman bergaul yang tidak baik misalnya yang suka bergadang, ngeluyur,
menjelaskan tentang peran dan dampak seorang teman dalam sabda beliau:.
Artinya :”Diriwatkan dari Muhammad bin Ala’ dari Buraidi dari Abi
Burdah Abi Musa Radiaallahu’anhu dari Nabi SAW berkata: “Permisalan
teman yang baik dan teman yang buruk ibarat seorang penjual minyak wangi
dan seorang pandai besi. Penjual minyak wangi mungkin akan memberimu
minyak wangi, atau engkau bisa membeli minyak wangi darinya, dan
45
Sarlito Wirawan Sarwono, Psikologi Sosial,Jakarta, Balai Pustaka, 2002. 14
46
Sarlito Wirawan Sarwono, Psikologi Sosial,Jakarta, Balai Pustaka, 2002. 18
47
Sarlito Wirawan Sarwono, Psikologi Sosial,Jakarta, Balai Pustaka, 2002. 71.
anjuran untuk berteman dengan orang shalih dan menjauhi teman yang buruk.
permisalan teman yang shalih dengan seorang penjual minyak wangi dan
teman yang jelek dengan seorang pandai besi. Hadits ini juga menunjukkan
keutamaan bergaul dengan teman shalih dan orang baik yang memiliki akhlak
yang mulia, sikap wara’, ilmu, dan adab.Sekaligus juga terdapat larangan
bergaul dengan orang yang buruk, ahli bid’ah, dan orang-orang yang
mempunyai pengaruh yang sangat besar dalam merusak akhlak peserta didik
عنَالمرءَُتساءلَوابَرََقرانهَ=َفكلََقرانَباالمقارنَيقتدى
Artinya: jika kalian ingin tau tentang seseorang maka cukuplah kau
lihat teman akrabnya, karena setiap teman bias di lihat dari temannya karena
48
Abu Abdullah Bin Ismail Bin Ibrahim Al-Bukhori, Shahih Bukhori 1-3, Kairo,
Darubnulhaitsamira, 2004. 666
49
http://muslim.or.id/akhlaq-dan-nasehat/pengaruh-teman-bergaul.html
seseorang apakah dia orang baik atau bukan maka tak usah untuk bertanya
kepada orangnya ataupun kepada orang lain tapi cukuplah kau lihat dengan
siapa dia berteman maka dengan mengetahui teman mereka maka kita akan
pengaruh yang sangat besar terhadap perubahan seseorang jika temannya baik
maka kebaikan itu akan mengalir jika buruk maka keburukan itu juga akan
Sya’irnya menyampaikan:
ََُتَحبَالكسَلنَفىَحاَُتهَ=َكمَصالحَبفسادَاخرَيفسد
berteman dengan orang yang pemalas, baik dia malas dalam melakukan
sesuatu ataupun dia malas di segala waktu untuk melakukan sesuatu yang
bermanfaat karena begitu banyak orang yang awalnya baik dan rajin namun
mereka bias menjadi malas dan bersikap buruk karena sebab dari berteman
dengan orang yang buruk dan malas. Sebagaimana di lanjutkan oleh sya’ir
50
Asy-Syaikh Al-Zarnuji, Ta’lim Al-Muta’allim Thariq Al-Ta’allum, (Surabaya:Al-Haramain,
2002), 15.
51
Asy-Syaikh Al-Zarnuji, Ta’lim Al-Muta’allim Thariq Al-Ta’allum, (Surabaya:Al-Haramain,
2002), 16.
َعدوالبليدَالىَالجليدَُريعةَ=َكاالجمرَيوضعَفىَالرمادَفيحمد
Artinya: adapun bermusuhnya orang yang bodoh dengan orang yang
pandai sangatlah cepat layaknya bara api yang di tancapkan ke tanah
maka cepatlah kematiannya”.52
Maksud dari sya;ir di atas yaitu bahwa orang yang pandai dengan
orang yang bodoh merupakan dua kekutan yang saling bermusuhan artinya
api itu akan mati seketika tanpa menuggu waktu lama, demikian pula dari
pergaulan jika kita bergaul dengan orang baik maka kebaikan itu akan cepat
menular sebaliknya jika kita bergaul dengan dengan orang yang buruk maka
b. Tehnologi Handpond
Teknologi berasal dari kata Yunani techno yang artinya keterampilan atau
seni, dari kata inilah diturunkan kata teknik dan teknologi. Teknik artinya cara
teknologi mempunyaiarti; (1) penerapan ilmu untuk petunjuk praktis, (2) cabang
ilmu tentang penerapan tersebut dalam praktek dan industri, dan (3) kumpulan
Teknologi saat ini juga memudahkan dalam proses komunikasi baik pada
jarak yang dekat maupun jarak yang jauh sehingga komunikasi lebih efektif.
52
Asy-Syaikh Al-Zarnuji, Ta’lim Al-Muta’allim Thariq Al-Ta’allum, (Surabaya:Al-Haramain,
2002), 16.
53
Ansita dkk., Teknologi Industri Media dan Perubahan Sosial, (Malang: Program Studi Magister
Sosiologi Pascasarjana UMM, 2010),85.
perilaku manusia sosioteknologi terdiri dari lima komponan perilaku manusia dan
teknologi dalam berinteraksi meliputi: (1) struktur masyarakat, (2) sistem dan
teknologi informasi, (3) masyarakat dan budaya, (4) strategi komunikasi, dan (5)
proses sosial.54
Perkembangan teknologi komunikasi saat ini begitu cepat, setiap hari pasti
adalah berkembangnya berbagai macam jenis telepon, dari jenis telepon kabel
sampai jenis nirkabel, seperti Handy Talky (HT), telepon seluler (ponsel), dan
PDA.
dipakai dan menjadi bagian dari gaya hidup masyarakat. Handphone mampu
memperpendek jarak yang jauh, sehingga dapat saling berkomunikasi pada saat
Teknologi seluler selalu berkembang terus dan tidak pernah akan berhenti disatu
54
Ansita dkk., Teknologi Industri Media dan Perubahan Sosial, (Malang: Program Studi Magister
Sosiologi Pascasarjana UMM, 2010), 111.
55
Ansita dkk., Teknologi Industri Media dan Perubahan Sosial, (Malang: Program Studi Magister
Sosiologi Pascasarjana UMM, 2010), 116
titik. Teknologi berkaitan erat dengan desain dan kualitas suatu produk sehingga
negatifnya adalah :
hanya bermain handphone saja. Mereka tidak lagi berfikir pada hal yang lain.
belajar yang nyaman akan tetapi ketika bunyi telepon atau sms (short messege
Mereka malas belajar dan lebih senang teleponan, smsan dan bermain game.
diberikan kepada peserta didik tetapi sudah diberikan, kalau memang jika
peserta didik bisa memanfaatkan sesuai fungsinya maka itu sangat baik tapi
konteks belajar berarti tingkat perhatian peserta didik terpusat terhadap segala
harus terfokus kepada penjelasan guru tersebut. Akan tetapi sering sekali
smsan dengan temannya, main games, bahkan update status di jejaring sosial
facebook dan lain sebagainya. Akibat dari itu semua saat evaluasi atau
ulangan, peserta didik tidak bisa menjawab soal akhirnya mendapat nilai yang
sms, miscall dari teman mereka bahkan dari keluarga mereka sendiri.
tulisan maupun gambar yang tidak baik dan tidak selayaknya dikonsumsi
56
Bunga Kehidupan, Pengaruh Handphone terhadap Pelajar,www.bbawor.blogspot.com, Jakarta
(diakses tgal 18 Februari 2018).
pelajar. Kalau hal tersebut dibiarkan, maka peserta didik akan dewasa sebelum
waktunya, dan peserta didik yang kita hadapi imerupakan peserta didik yang
Jika tidak ada kontrol dari guru dan orang tua. Alat komunikasi
mengandung unsur negatif yang tidak layak dilihat seorang pelajar dan pada
e. Pemborosan
kita akan bertambah, apalagi kalau handphone hanya digunakan untuk hal-hal
anggaran orang tua yang serba minim ipara peserta didik memaksa orang
tuanya untuk dapat dibelikan handphone. Belum lagi para pelajar setelah itu
harus meminta uang kepada orang tua untuk membeli pulsa setiap bulan
dengan alasan tidak punya uang, tetapi idibalik itu kalau urusan “membeli
57
Beatus Mendelson Laka, “Dampak Penggunaan handphone terhadap perilaku belajar peserta
didik”. Jurnal Paedagogika dan Dinamika Pendidikan Vol 7, No 2 (Agustus 2012), 19.
58
Uswatun, Dampak Positif dan Negatif HP bagi Pelajar,
http://www.edukasi.kompasiana.com(diakses tanggal 18 Februari 2018)
c. Guru
tanggung jawabnya pendidikan yang telah dipikul dipundaki para orang tua.61
pelimpahan sebagai tanggung jawab pendidikan anak kepada guru, hal itu
Dalam islam guru adalah perofesi yang sangat mulia, karena pendidikan
adalah salah satu tema sentral Islam. Nabi Muhamad sendiri sering di sebut
tenaga pengajar, tetapi sekaligus pendidik. Karena itu dalam Islam, seorang
menjadi guru bukan karena ia telah memenuhi kualifikasi keilmuan dan akademis
saja, tetapi lebih penting lagi harus terpuji akhlaknya. Dengan demikian, seorang
guru bukan hanya mengajar ilmu-ilmu pengetahuan saja, tetapi lebih penting pula
membentuk watak dan pribadi anak didiknya dengan akhlak dan ajaranajaran
islam.
didiknya, tetapi merupakan sumber ilmu moral. Yang akan membentuk seluruh
pribadi anak didiknya, menjadi manusia yang berakhlak mulia, karena itu
Oleh karena itu harus betul-betul membawa siswanya kepada tujuan yang ingin
dicapai. Guru harus menguasai anak didiknya, guru harus berpandangan luas dan
memberi kesan dan pengaruh terhadap apa yang telah dilakukan, setiap seorang
yang akan menjadi seorang guru harus mempunyai keperibadian dan akhlakul
karimah, di samping punya kepribadian dan akhlakul karimah yang sesuai dengan
ajaran Islam, guru agama kususnya guru akidah akhlak lebih dituntut lebih
sangat besar terhadap perilaku peserta didik oleh karena itu seorang guru harus
62
Akhyak, Profil pendidik, 2.
mempunyai sikap yang baik dan perilaku yang baik agar supaya menjadi contoh
dan bias di tiru oleh peserta didik hal ini sesuai dengan perkataan Asy-Syaikh Al-
Artinya: Sangat pantas bagi pencari ilmu untuk memilih seorang guru
yaitu 1) yang lebih alim 2) yang lebih wara’ 3) yang lebih tua.63
seorang pencari ilmu agar supaya tidak sembarangan dalam memilih guru karena
bila salah dalam memilih guru maka apa yang menjadi cita-citanya tidak akan
tercapai yaitu bahwa seorang guru yang harus di pilih adalah. Pertama, seorang
guru harus orang yang jauh lebih pandai, lebih pintar, lebih menguasai pada
bidang ilmudan lebih tau segalanya dari peserta didik. Bagaimana bisa mungkin
pesesrta didik akan bertambah lebih pandai jika gurunya tidak mempunyai
pengetahuan yang luas. Kedua.Seorang guru harus lebih wara’ yaitu lebih bisa
menjaga dari sesuatu yang di larang oleh agama baik perkataannya maupun dalam
tindakannya. Artinya jika seorang guru tidak bias menjaga dari sesuatu yang di
larang oleh agama baik apa yang di lakukannya maupun yang di ucapkannya oleh
karena itu seorang guru harus bisa menjaga dari segala tindakan ataupun sikap
yang tidak pantas dan perkataan yang tidak baik, bagaimana mungkin peserta
didik bisa berperilaku yang sopan dan berkata yang baik jika guru tidak mampu
meberikan contoh perilaku dan perkataan yang baik. Ketiga, seorang guru lebih
tua usianya dari seorang murid karena ini juga mempunyai pengaruh yang besar
63
Asy-Syaikh Al-Zarnuji, Ta’lim Al-Muta’allim Thariq Al-Ta’allum, (Surabaya:Al-Haramain,
2002), 13.
terhadap peserta didik dalam artian jika seorang guru sudah lebih tua secara umur
dan lebih matang daripada peserta didik maka di harapkan mereka jauh lebih
matang secara akal dan lebih berpengalaman sehingga apabila ada sebuah
Disamping dari itu semua orang yakin bahwa guru memiliki andil yang
hidupnya secara optimal. Keyakinan ini muncul karena manusia mahluk lemah,
bahkan pada saat meninggal. Semua itu menunjukan bahwa setiap orang
ketika orang tuai mendaftarkan anaknya ke sekolah pada saat itu juga ia menaruh
fasilitator). 65
yang tidak di buktikan dengan igelar dan ijasah, tetapi harus di tempuh oleh
yang di landasi dengan akhlak mulia. Guru bukan hanya menyampaikan ilmu,
Ketiga, dari segi pembelajaran, guru perlu memahami ilmu teori dan
dengan isukses.
keempat , dari segi sosial, guru sebagai pendidik perlu memiliki kepekaan
sosial dalam mengadapi fenomena sosial sekitarnya, karena guru adalah salah satu
Kelima, dari segi religius, guru perlu memiliki komitmen keagaman yang
perkembangan ijiwa anak baik dalam maupun aspek intelektual, emosional, dan
Ketujuh, dari segi strategik, guru perlu memperkaya diri dengan metode,
lain menjelaskan bahwa pengertian upaya yaitu suatu usaha, akal atau ikhtiar
keluar.68Dalam hal ini upaya yang dimaksud oleh peneliti yaitu usaha sekolah
tidak dapat berubah karena tabiat itu tidak bisa berubah dengan
bentuk dhahir. Fisik yang dhahih itu tidak mampu dirubah; yang pendek tidak
66
Ngainun Naim, Menjadi Guru Inspiratif,(Yogyakarta :Pustaka Pustaka, 2009), 34-35.
67Muhammad Ngajenan, Kamus Etismologi Bahasa Indonesia, (Semarang: Dahara Prize, 1990),
177.
68
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai
Pustaka, 1988),. 995.
dirinya pendek, dan yang jelek pun tidak mampu memperbagus rupanya,
begitu pula dengan batin yang jelek, ia berjalan sebagaimana yang dhahir;
yang panjang, dan kami tahu bahwa itu termasuk tuntutan dari tabiat, maka ia
tidak akan terputus dari anak adam. Menyibukkan diri dengan hal ini hanya
mengatakan:
membekas sama sekali; kita tidak akan mampu. Tetapi kalau kita
69.
Imam Abu Hamid Muhammad bin Muhammad al Ghazali, Ihya’ ‘Ulûmiddîn, 60.
kita mampumelakukannya.”70
nafs di dalam mendidik akhlak bukan mengekang instink yang ada pada
dengan kata lain, akhlak dapat diperoleh imelalui proses ibelajar dan dapat
pula diubah melalui proses belajar.72 Yaitu, dengan mendorong jiwa untuk
70.
Imam Abu Hamid Muhammad bin Muhammad al Ghazali, ibid, 60.
71.
Imam Abu Hamid Muhammad bin Muhammad al Ghazali, ibid, 61.
72
Sekalipun demikian, al Ghazali tidak memungkiri adanya pengaruh bawaan. Pasalnya, dia
menjelaskan bahwa akhlak yang baik disebabkan oleh kekuatan akal dan kesempurnaan hikmah
yang normal; juga karena kekuatan emosi dan syahwat yang normal; serta ketaatannya terhadap
akal dan syariat sekaligus. Normalitas ini didapatkan melalui dua jalan, yaitu
: Pertama, kemurahan ilahi dan kesempurnaan fitri, dimana manusia diciptakan dan diberi
kesempurnaan akal dan akhlak yang baik serta cukup untuk menguasai syahwat dan emosi, bahkan
keduanya dicipta dengan seimbang dan tunduk kepada akal dan syariat sehingga ia menjadi tahu
tanpa melalui proses pengajaran dan terdidik tanpa perlu pendidikan. Kedua, akhlak tersebut
diperoleh melalui mujahadah (mendekatkan diri kepada Allah) dan riyâdhatun nafs (olah batin);
maksud saya, membawa jiwa untuk melakukan perbuatan-perbuatan yang dituntut akhlak yang
seharusnya. Misalnya, orang yang ingin memperoleh akhlak kedermawanan, maka caranya dengan
membiasakan diri melakukan perbuatan derma, yaitu mengeluarkan harta. Ia harus menuntut diri
melakukan hal itu dengan konsisten dan bersungguh-sungguh, sehingga watak dermawan itu
menjadi miliknya dan ia mampu melakukannya dengan mudah. Ibid, 62.
berpikir dan merenung tentang tujuan hidup di dunia, tetapi tetap saja ada
terkadang jauh lebih hina daripada binatang ternak. Ini adalah fakta dan
73
Zaki Mubarak, al Akhlâq ‘indal Ghazâlî, Cet. I, 1408 H/ 1988 M, Darul Jîl, Beirut,156.
74
Imam Abu Hamid Muhammad bin Muhammad al Ghazali, 65.
75
Kiranya, kita pun harus ber-mujahadah untuk memperbaiki akhlak-akhlak kita. Ibnu Mubarak,
sebagaimana yang diabadikan oleh Ibnul Jauzi di dalam kitab monumentalnya, Shifatus Shafwah,
pernah memberikan nasehat yang berbunyi, “Innash shâlihîna fîmâ madhâ kânat anfusuhum
tuwâtîhim ‘alal khairi ‘afwan, wa inna anfusanâ lâ takâdu tuwâtînâ illâ ‘ala karhin fa yanbaghî
lanâ an nakrahahâ,“Sesungguhnya orang-orang shalih sebelum kita terbiasa melakukan kebaikan
dengan sukarela, sedangkan jiwa-jiwa kita hampir tidak bisa terbiasa berbuat kebaikan kecuali
dengan dipaksa, maka kita pun harus memaksanya.” (lih. Ibnul Jauzi, Shifatus Shafwah, ditahqiq
dan dita’liq oleh Mahmud Fakhuri dan Dr. Muhammad Rawwas al Qal’ahji, Darul Ma’rifah,
Lebanon-Beirut, Cetakan tanpa tahun, Juz IV, hlm. 145, dan Ibnul Jauzi, Ensiklopedi
baik, sebagaimana cara untuk imengobati anggota badan yang sakit adalah
Ghazali mengemukakan:
jiwa itu lebih utama daripada mengobati badan yang sakit. Karenanya
Hikmah, Penyusun : Ibnu Abdil Bari, Cet. I, Agustus 2011, Pustaka Arafah, Solo, hikmah nomor
501, 296).
76
Imam Abu Hamid Muhammad bin Muhammad al Ghazali, 62.
77
Imam Abu Hamid Muhammad bin Muhammad al Ghazali, 65.
dalam jiwa, maka harus digunakan metode tadrij (bertahap) yaitu dengan
memindahkan si individu dari akhlak yang buruk menuju akhlak lain yang
lebih ringan, dan terus seperti itu hingga akhirnya ia terbebas dari akhlak
buruk yang harus dihilangkan. Cara seperti ini, menurut al Ghazali, dapat
enak dan memberikannya kepada orang lain dan ia sendiri tidak boleh
Kedua, dengan memilih pergaulan yang baik dalam hal ini Al-
yaitu:
االولى العقل فال خير فى صحبة االحمق الثانية حسن الخلق فال تسحب من
ساء خلقه الثالثة الصالح فال تصحب فاسقا مصرا على معصية كبيرة الرابعة ال
تصحب حريصا فصحبة الحريص على الدنيا سم قتيل الخامسة الصدق فال تصحب
78
Imam Abu Hamid Muhammad bin Muhammad al Ghazali, ibid,66.
yaitu bisa melalui media massa seperti TV, dalam bentuk iklan atau dalam
acara yang diminati remaja, bisa juga dengan melibatkan tokoh masyarakat,
hebat bisa diarahkan pada kegiatan positif. Faisal (2017) menemukan bahwa
79
Imam Abu Hamid Muhammad bin Muhammad al Ghazali,, Bidayah Al-Hidayah, hlm. 125-128.
nongkrong remaja secara rutin dan penegasan sanksi terhadap mereka yang
oplosan, yaitu dengan membatasi ruang gerak pembuat, pengedar, dan penjual
miras oplosan. Upaya konkrit yang bisa dilakukan, yaitu melakukan razia
penjualan alkohol. Kelima upaya ini, apabila dilakukan dengan konsisten, akan
negatif era teknologi komunikasi dan informasi adalah bersikap waspada dan
selektif terhadap segala macam arus era teknologi komunikasi dan informasi
tersebut. Sikap selektif dapat diartikan sebagai sikap untuk memiliki dan
masyarakat, bangsa, dan negara melalui proses yang berhati-hati, rasional, dan
normatif terhadap segala macam pengaruh luar sehingga apa yang telah
80
http://berkas.dpr.go.id/puslit/files/info_singkat/Info%20Singkat-X-8-II-P3DI-April-2018-217.pdf
menjadi pilihan dapat diterima oleh semua pihak dengan penuh tanggung
jawab.
Selain itu juga diperlukan adanya pengawasan dari semua pihak agar
perkembangan IPTEK agar tidak tertinggal dari negara lain dan tidak
81
https://metaluwitasari.wordpress.com/2013/04/03/langkah-tepat-menghadapi-globalisasi/
seperti produk-produk dalam negeri. Hal ini juga berkaitan dengan bidang
produk dalam negeri dan menarik konsumen untuk beralih pada produk
lokal.
temurun harus terus dilestarikan agar tidak ada bagian yang tertinggal.
(keluarga), dan lingkungan. Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan oleh
atas peningkatan moral pelajar dan kemerosotannya. Oleh karena itu, tugas
guru tidak terbatas pada kegiatan mengajar tapi yang terpenting adalah
mencetak karakter murid. Dengan cara mendidik yang baik maka dapat
terbentuk karakter murid yang baik dan kritis. Pembentukan karakter ini
masyarakat. Untuk itu diperlukan kerjasama yang baik agar hasilnya dapat
maksimal. Kerjasama itu tidak lepas dari persatuan dan kesatuan bangsa
82
https://metaluwitasari.wordpress.com/2013/04/03/langkah-tepat-menghadapi-globalisasi/
a. Factor guru
nasihat, saran dan jika perlu perintah nya di ikuti oleh guru-guru. Dengan
mengenai akhlak dan kecerdasan pikiran selain itu kepala sekolah juga
perlu ditingkatkan. Selain itu guru memiliki peranan yang unik dan sangat
nunda waktu.
lingkungan sekolah, posisi kepala sekolah sebagai sumber team leader atau
guru pada suatu sekolah erat kaitannya dengan usaha atau upaya
meningkatkan segala potensi, dan praturan yang ada sebagai salah satu
fungsi manajemen.
dari peranan dan usaha kepala sekolah. dalam menjalankan tugas pokok
dan fungsinya kepala sekolah sedemikian rupa sehingga kondisi dan hasil
Salah satu usaha atau upaya menciptakan kondisi diatas adalah dengan
tahapan yang harus dilakukan begitu pula dengan upaya kepala sekolah
Siana
“Dalam setiap kegiatan apapun namanya ada dua tahap yang harus
dilakukan yaitu pertama perencanaan dan yang kedua pelaksanaan”.
dilakukan oleh kepala sekolah antara lain dengan cara membuat program
83
Markis Uriatman,Upaya kepala sekolah dalam meningkatkan kedisiplinan guru,822-823.
dengan baik atau belum sesuai dengan teori yang disampaikan daryanto
tindakan apa yang akan dilakukan pada waktu proses pelaksanaan sekolah
pada jam pertama, harus hadir lima belas menit sebelum bel berbunyi atau
paling lambat jam tujuh lewat tiga puluh menit, selanjutnya guru yang
sudah datang harus menandatangani daftar hadir, bagi guru yang datang
terlambat tidak diperbolehkan masuk kelas pada jam pertama dan hanya
akan diperbolehkan masuk kelas pada jam berikutnya. Bagi guru yang
datang terlambat tersebut akan dicatat namanya oleh guru piket atau
petugas satpam sekolah dan bila terjadi berulang kali atau melakukan
pelanggaran lebih dari tiga kali akan dilakukan pemangilan terhadap guru
memberikan contoh teladan yang baik kepada guru-guru dengan cara hadir
juga harus hadir disekolah tepat waktu dan apabila kepala sekolah hadir
disekolah tepat waktu maka guru akan akan hadir tepat waktu. Namun
akan hadir tidak tepat waktu, karena guru merasa dan beranggapan bahwah
aktivitas yang baik yang dapat dijadikan contoh bagi orang lain.84
84
Manajer Pendidikan, Volume 9, Nomor 6, November 2015, 822-827
METODE PENELITIAN
tidak mencari sebab akibat, namun lebih berupaya memahami situasi tertentu
dengan jenis penelitian studi kasus (case study), yaitu suatu penelitian yang
lembaga atau gejala itertentu.85 Gejala atau situasi tertentu dimaksud adalah
tersebut data yang dapat diperoleh berasal dari naskah wawancara, observasi,
pengertian bahwa studi kasus adalah suatu metode untuk memahami individu
85
Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendkatan Praktek (Edisi Revisi IV), (jakarta:
Rineka Cipa, 1998), 131.
72
B. Lokasi penelitian
C. Kehadiran Peneliti
pada akhirnya menjadi pelapor hasil penelitian. Oleh karena itu agar
dapat melakukan peran semua itu secara maksimal dan tidak mendapat
86
https://nurhibatullah.blogspot.com/2015/12/pengertian-jenis-dan-tujuan-studi-kasus.html di
akses 01 juli 2019.
87
Tim penyusun. pedoman penulisan karya ilmiah program pasca sarjana. jember. Stain Jember.
2014. 19
karena penelitian ini bersifat ilmiah tanpa ada usaha untuk merugikan atau
D. Subyek penelitian
tidak mencari sebab akibat, namun lebih berupaya memahami situasi tertentu
dengan jenis penelitian studi kasus (case study), yaitu suatu penelitian yang
lembaga iatau gejala tertentu.89 Gejala atau situasi tertentu dimaksud adalah
dokumen pribadi, catatan memo dan dokumen resmi lainnya dengan tujuan
88
Lexy Moleong, Metode penelitian kualitatif. 121-124
89
Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendkatan Praktek (Edisi Revisi IV), (jakarta:
Rineka Cipa, 1998), 131.
individu, lembaga, atau unit sosial tertentu dalam kurun waktu yang
ditentukan serta iberupa fenomena yang ada dan terjadi nyata dalam konteks
subyek penelitian berarti orang atau siapa saja yang imenjadi sumber
penelitian.90
tahu tentang apa yang diharapkan, atau mungkin dia sebagai penguasa
diteliti.91
90
Suharsimi Arikunto, Proses Penelitian, Suatu Pendekatan Proses, (Jakarta: Bina Aksara, 1989),
102.
91
Sugiono, Metode Penelitian Pendidikan: Pendekatan Kualitatif, Kuantitatif dan R & D,
(Bandung: Alfabeta, 2014), 300
dikemukakan sendiri oleh ipihak yang hadir langsung pada waktu kejadian
terhadap sumber tertulis dan foto-fotoi dokumen yang berkaitan dengan judul
penelitian.
1. Metode Observasi
peneliti dengan lingkungan subyek dan selama itu data dalam bentuk
92
Suharsimi Arikunto, Manejemen Penelitian, (Jakarta:Rineka cipta, 2000), 83.
93
Suharsimi Arikunto...,83
94
Lexy J. Moleong, . 164.
a. Observasi Partisipatif
hari tertentu yang sedang diamati atau yang digunakan sebagai sumber
data ipenelitian.
95
Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan R&D, Alfabeta,
Bandung, 2014, 313.
96
Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan R&D, Alfabeta,
Bandung, 2014, 203.
97
Sutrisno Hadi, Metodologi Research Jilid 2, Andi Offset, Yogyakarta, 2001, 136.
partisipan ini tidak akan mendapatkan data yang mendalam, dan tidak
2. Metode Wawancara
wawancarai.99
98
Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan R&D, Alfabeta,
Bandung, 2014, 204.
99
Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan R&D, Alfabeta,
Bandung, 2014, 186
a. Wawancara terstruktur
disiapkan.101
b. Wawancara semistruktur
100
Sutrisno Hadi, Metodologi Research Jilid 2, Andi Offset, Yogyakarta, 2001, 136.
101
Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan R&D,
Alfabeta, Bandung, 2014, 319.
102
Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan R&D,
Alfabeta, Bandung, 2014, 320.
hanya berupa garis-garis ibesar terkait tema yang diteliti, sehingga dapat
sekolah/wakil, BK, guru mata pelajaran akhlak, serta informan lain yang
benar-benar sedang dihadapi dan upaya apa yang akan dilakukan sekolah
3. Metode Dokumentasi
Tesis.
F. Analisis Data
104
Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan R&D, Alfabeta,
Bandung, 2014, 183.
105
Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan R&D,
Alfabeta, Bandung, 2014,. 216.
penting dan dipelajari, serta memutuskan apai yang dapat diceritakan kepada
orang ilain.106
(1) Pengumpulan data (data collection), (2) reduksi data (data reduction), (3)
(conclusion idrawing/veriffication).107
1) Pengumpulan data
lapangan.
2) Reduksi data
3) Penyajian data
4) Penarikan kesimpulan/verifikasi
dan alur sebab akibat yang terjadi. Dari kegiatan ini dibuat simpulan-
data selesai.
masalah penelitian.
4) Menggolongkan data
5) Membuat catatan-catatan.
7) Penarikan kesimpulan.
G. Keabsahan data
dibagi menjadi empat macam yaitu triangulasi sumber, teknik, waktu, dan
108
Y.S. Lincoln dan Guban E.G, Naturalistc Inquery (Beverli Hills: Sage Publication, 1985), 301.
109
Y.S. Lincoln dan Guban E.G, Naturalistc Inquery …., 306
berbeda dengan pertanyan (informasi yang dicari) yang sama dan metode yang
110
Moleong, Metodologi Penelitian, 324-330.
111
Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan (Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D)
(Bandung: Alfabeta, 2010), 373.
112
John W. Cresswell, Research Design: Qualitative, Quantitative, & Mixed Methods Approaches
(California: Sage Publication, 2014), 289.
1. Tahapan iorientasi atau tahap pra lapangan, antara lain sebagai berikut :
Al-Badri.
memperoleh idata.
yang perlu.
Badri.
I. Sistematika Pembahasan
masalah yang akan dibahas, maka penulis akan menyajikan sistematika tesis
sebagaiberikut:
sistematika pembahasan.
memuat landasan teori yang terdiri dari dua sub bab yaitu: Sub bab pertama:
Bab ketiga adalah Metode Penelitian. Pada bab ini terdiri dari
Bab keempat adalah Paparan data dan temuan hasil penelitian, Pada bab
ini terdiri dari tiga sub bab, yaitu: Sub bab pertama: tentang problematika
yang salah, faktor tekhnologi faktor guru. Sub bab kedua: Upaya mengatasi
Bab ke enam, penutup yang berisi kesimpulan hasil penelitian dan saran.
Bab ini memuat uraian tentang data dan hasil penelitian yang diperoleh
dengan menggunakan metode dan prosedur yang diuraikan dalam bab III.
Uraian ini terdiri atas paparan data yang disajikan dengan topik sesuai dengan
Badri. Berikut peneliti kemukakan hasil penelitian yang telah peneliti lakukan
di lokasi penelitian.
yang ada sesuai dengan hasil wawancara dan observasi. Dalam hal ini ada
senonoh c) sikap guru yang tidak disiplin d) sikap guru yang berperilaku
89
mengatakan:
113
Iwan Hudoyo, wawancara, Jember, 10 Juli 2019.
Kurniati menyampaikan:
adanya peserta didik yang mengkonsumsi minuman keras hal ini menjadi
114
Lilik Kurniati, wawancara, Jember, 05 Juli 2019.
115
syaifuddin, wawancara, Jember, 05 Juli 2019.
itu sendiri karena kondisi peserta didik bila terlalu sering mengkonsumsi
minuman keras maka mental, akal dan hati mereka akan rusak sehingga
Hal ini juga di sampaikan Lilik kurniati selaku guru akidah akhlak
beliau mengatakan:
116
Observasi di ruang BK, Gumuksari 10 juli 2019.
117
Syaifuddin, wawancara, Jember, 05 Juli 2019.
punya rasa penasaran ingin mencoba hal ini sangat merusal moral atau
akhlak siswa-siswi Madrasah Aliyah AL-Badri”.118
mengungkapkan:
121
Syaifuddin, wawancara, Jember, 05 Juli 2019.
122
Yustia Wahida, wawancara, Jember, 05 Juli 2019.
guru peneliti juga melakukan wawancara kepada salah satu siswi kelas XII
Wahyuningtias mengatakan:
“Sikap disiplin itu sangat penting sekali apalagi bagi seorang guru
karena seorang guru itu menjadi panutan dan contoh bagi siswa-siswi MA
AL-badri bagi guru yang tidak disiplin jelas akan sangat mempengaruhi
terhadap sikap siswa bahwa mereka apabila di tanya kenapa mereka telat
maka mereka akan beralsan bahwa guru saja ada yang telat bagaimana
dengan saya, hal yang semacam ini sangat berpengaruh pada semua siswa-
siswi MA AL-Badri ini merupakan sebuah problem yang ada di sekolah
kami yang perlu di carikan sebuah upaya mengatasinya”.123
sikap guru yang tidak disiplin bahwa dari hasil pengamatan yang peneliti
temukan disaat jam 07:00 semua kegiatan sudah di mulai, dan semua
pembacaan surat yasin bersama namun ada beberapa siswa yang datang
terlambat dan mendapatkan teguran dari guru yang bertugas menjaga pada
ragam alasan ada yang beralasan karena antrian yang panjang pada saat
terlambat karena mereka melihat ada beberapa guru yang juga sering
terlambat hal ini terbukti sesuai dengan hasil pengamatan peneliti bahwa
123
Putri Wahyuningtias , wawancara, Jember, 05 Juli 2019.
AL-Badri bahwa apa yang mereka lakukan ternyata menjadi bahan contoh
karena itu problem semacam ini memang perlu di carikan sebuah upaya
untuk mengatsinya.124
pendidikan akhlak yang berkaitan dengan guru adalah sikap guru yang
124
Observasi di depan kelas XB, Gumuksari 10 juli 2019.
125
Syaifuddin , wawancara, Jember, 05 Juli 2019.
lakukan di lapangan terkait perilaku guru yang buruk yaitu pada saat
kurang baik di dengarkan yaitu kalimat “Kamu ini sudah bodoh masih
126
Yustia Wahida , wawancara, Jember, 05 Juli 2019.
127
Putri wahyuningtias , wawancara, Jember, 05 Juli 2019.
seorang guru yang tidak baik yaitu pada saat rapat dengan beberapa dewan
lebih kalimatnya adalah “Kamu ini cewek mbak jangan sepertu ulat”
Aliyah AL-Badri.
BP mengatakan:
128
Observasi di depan kelas XIIA, Gumuksari 10 juli 2019.
129
Observasi di musholla, Gumuksari 10 juli 2019.
pengaruhi oleh siswa siswi yang berasal dari luar pesantren oleh karena itu
ada beberapa upaya yang di lakukan Madrasah di antaranya:
Pertama, Mengadakan sosialisasi dan workshop dengan
melakukan kerjasama bersama TNI dan POLSEK Kalisat. mana sosialisasi
ini dilakukan oleh TNI dan Kapolsek Kalisat dengan mengupulkan semua
siswa-siswi Madrasah Aliyah AL-Badri dalam satu lapangan yang di
selenggarakan setiap satu bulan satu kali dengan tujuan agar mereka
terhindar dari perilaku-perilaku yang merusak akhlak mereka diantaranya
yang di sosialisasikan adalah bahaya narkoba,bahaya miras, dan sejenisnya
serta cara untuk menjauhinya”.130 Kedua, Memberikan peringatan. Ketiga,
Memberikan sangsi disiplin berupa sangsi moral seperti mengaji surat
yasin setiap hari selama satu bulan serta membersihkan lingkungan
sekolah selama satu minggu. Keempat, Melakukan pemanggilan orang tua
dan melakukan perjanjian diatas materai bila masih mengulangi kembali.
Kelima, mengeluarkan dari madrasah bila masih melanggar perjanjian
tersebut.131
mengunkapkan:
130
Iwan Hudoyo, wawancara, Jember, 17 Juli 2019.
131
Iwan Hudoyo, wawancara, Jember, 10 Juli 2019.
132
Iwan Hudoyo, wawancara, Jember, 17 Juli 2019.
133
Syaifuddin, wawancara, Jember, 10 Juli 2019.
Hal ini juga disampaikan oleh Lilik Kurniati selaku guru mata
para pelaku minuman keras rata-rata adalah laki-laki oleh karena itu ada
134
Iwan Hudoyo, wawancara, Jember, 17 Juli 2019.
135
Lilik Kurniati ,wawancara, Jember, 17 Juli 2019.
selenggarakan setiap satu bulan satu kali dengan tujuan agar mereka
BK selain dari itu mereka juga di masukkan pada buku pelanggaran atau
moral serta sangsi fisik seperti mengaji surat yasin dibawah terik matahari
kesalahan yang sama maka akan dilakukan pemanggilan orang tua dan
136
Observasi di depan kelas XIIA, Gumuksari 10 juli 2019.
137
Indah Wahyuni, wawancara, Jember, 10 Juli 2019.
yaitu menerima gambar, tulisan serta video yang tidak senonoh beliau
mengatakan:
138
Iwan Hudoyo , wawancara, Jember, 10 Juli 2019.
139
Indah Wahyuni, wawancara, Jember, 05 Juli 2019.
berupa kesempatan mereka untuk melihat gambar dan tulisan serta video
yang tidak senonoh yang jelas ini sangat merusak sekali pada akhlak atau
perilaku siswa-siswi oleh sebab itu ada beberapa upaya yang di lakukan
edukasi ini di laksanakan setia dua minggu satu kali dengan mengumpulkan
penyitaan bila mereka ketahuan melihat gambar ataupun tulisan serta video
yang tidak senonoh dan akan di kembalikan selama satu tahun kemudian
surat Yasin sebanyak lima kali selama lima hari di depan kelas di bawah
kesalahan yang sama serta pembuatan surat pernyataan sanggup tidak akan
mengulangi kembali.”140
contoh yang baik bagi siswa-siswi Madrasah Aliyah AL-Badri namun ada
beberapa guru yang kurang disiplin saat KBM di mulai oleh karena itu ada
140
Observasi di depan kelas Aula MA AL-Badri, Gumuksari 10 juli 2019.
141
Syaifuddin, wawancara, Jember, 05 Juli 2019.
AL-Badri oleh karena itu ada beberapa upaya yang di lakukan lembaga
MA AL-Badri untuk mengatasi problematika tersebut yaitu dengan
memanggil guru yang bersangkutan dengan di ajak duduk bersama
tujuannya adalah agar supaya mereka bisa lebih disiplin dalam menjaga
waktu dan agar supaya tidak menjadi pengaruh negatif pada peserta didik
MA AL-Badri”.142
berhubungan dengan guru yaitu sikap guru yang tidak disiplin ada
slogan yang berbunyi “Lebih baik tidak menjadi guru daripada menjadi
guru yang tidak baik” kalimat ini saya sampaikan sebagai teguran yang
tidak langsung kepada semua dewan guru acara rapat ini biasanya di
mana rapat ini di hadiri oleh kepala madarasah, semua dewan guru,
petugas tata usaha, security yang bertujuan agara semua bisa lebih
menjaga sikap disiplin. Kegiatan rapat ini di ketua oleh kepala madarasah
secara langsung yaitu apabila ada seorang guru yang tidak disiplin maka di
memberikan tegoran agar supaya bisa lebih disiplin dalam menjaga waktu.
dan waka kurikulum dan biasanya pemanggilan ini di lakukan disaat guru
142
Yustia Wahida,wawancara, Jember, 05 Juli 2019.
kedisiplinannya.143
akhlak yang di bersumber pada guru yaitu sikap gur yang berperilaku
143
Observasi, di ruang kepala Madrasah dan wakur, Gumuksari 10 juli 2019.
144
Syaifuddin ,wawancara, Jember, 05 Juli 2019.
Hal ini sesuai dengan yang peneliti amati saat peneliti berada di
depan kelas bahwa saat ada guru yang berperilaku buruk khususnya
tentang arti pentingnya berbicara yang baik dan sopan kepada peserta
didik dan bahaya negatif bagi peserta didik dari perkataan yang tidak baik,
B. Temuan Penelitian
145
Yustia Wahida ,wawancara, Jember, 05 Juli 2019.
146
Observasi, di depan kelas XA, Gumuksari 10 juli 2019.
baik sehingga banyak di antara mereka yang notabennya 50% berasal dari
pesantren dan 50% berasal dari luar pesantren terpengaruh dari siswa-
siswi yang dari luar pesantren. Bahwa siswa-siswi yang dari luar pesantren
para pelaku minuman keras rata-rata adalah laki-laki jarang sekali dari
perempuan hal ini karena laki-laki lebih memiliki keberanian yang kuat
untuk mencoba.
yang mereka sukai baik yang berlatar belakang dari pesantren maupun dari
dia bisa mengendalikan dengan baik maka handpond akan sangat besar
dengan baik maka akan berdampak negatif. Namun bagi siswa sendiri
akhlak mereka hal ini dibuktikan dengan adanya tulisan, gambar serta
video yang tidak wajar untuk di baca dan dilihat setelah adanya
beberapa gambar dan video yang ersifat merusak akhlak peserta didik, hal
AL-Badri dan ini akan berpengaruh pula pada siswa-siswi yang berasal
dari pesantren.
bermuara pada guru yaitu adanya sikap guru yang tidak disiplin.
secara tidak sadar mereka akan meniru beberapa guru yang tidak disiplin.
Karena bila seorang guru sudah tidak tepat waktu bagaimana dengan
guru..
seorang guru oleh karena itu hal yang semacam ini merupakan sebuah
jika tidak bisa memberikan contoh yang baik pada siswa-siswi MA AL-
Aliyah AL-Badri
yang salah pada akhirnya sangat berpengaruh pada siswa siswi Madarash
pengaruhi oleh siswa siswi yang berasal dari luar pesantren oleh karena itu
bersama TNI dan POLSEK Kalisat. mana sosialisasi ini dilakukan oleh
setiap satu bulan satu kali dengan tujuan agar mereka terhindar dari
tersebut.
atau tulisan bahkan video yang tidak senonoh oleh karena itu saya selaku
panggilan dari guru BK. Ketiga, penyitaan barang bukti handpond yang
yang lain.
pendidikan akhlak terkait dengan menerima gambar dan tulisan serta video
keagamaan yaitu dengan cara membaca surat yasin sebanyak lima kali
selama lima hari. Hal ini sangat sesuai dengan pandangan Ghazali bahwa
147
Imam Abu Hamid Muhammad bin Muhammad al Ghazali, Ibid, hlm. 62.
guru hanya bisa berbicara tanpa bisa memberikan contoh yang baik
pada siswa lebih baik tidak menjadi seorang guru, karena mengingat
Aliyah AL-Badri sendiri ada beberapa guru yang kurang disiplin dalam
menjaga waktu dan pada akhirnya akan mempengaruhi pada akhlak siswa
Pertama, pada saat acara rapat saya selaku kepala madrasah selalu
daripada menjadi guru yang tidak baik” kalimat ini saya sampaikan
sebagai teguran yang tidak langsung kepada semua dewan guru, acara
AL-Badri, yang mana rapat ini di hadiri oleh kepala madarasah, semua
dewan guru, petugas tata usaha, security yang bertujuan agara semua bisa
lebih menjaga sikap disiplin. Kegiatan rapat ini di ketua oleh kepala
guru yang tidak disiplin maka saya selaku kepala madrasah langsung
pemanggilan guru ini hanya di lakukan oleh kepala madrasah dan waka
itu biasanya di buka dengan permintaan maaf terlebih dahulu kepada guru
yang tidak disiplin baru di lanjutkan dengan pemberian kritikan dan saran
yang mana guru ini ada sebagaian yang berperilaku buruk misalnya dalam
hal perkataan yang kurang sopan terhadap peserta didik hal ini menjadi
sebuah problem dalam pendidikan akhlak karena bila seorang guru sudah
tidak bisa memberikan contoh yang baik kepada peserta didik maka sulit
untuk membangun sebuah akhlak yang baik oleh karena itu ada beberapa
pemberian teguran ini hanya di lakukan oleh kepala madrasah dan waka
khusus yaitu jika guru tersebut masih tetap berperilaku yang buruk maka
bahwa seorang guru harus bisa bersikap dan berperilaku yang jauh lebih
Tabel 4.2
PEMBAHASAN
Pada bab ini, temuan bab IV akan didiskusikan dan dianalisis dengan
kajian teori pada bab II. Pada bagian ini akan diuraikan secara berurutan
kata yang berasal dari istilah ilmiah, yang artinya sama dengan masalah,
dan masalah dalam pengertianya adalah tidak sesuai antara harapan dan
kenyataan.
keyakinan dari lubuk hati, guna mencapai itingkah laku yang baik dan
175
Nur Khoif Hasim. Kamus Lengkap Bahasa Indonesia, Jakata: Balai pustaka, 1991, 229.
118
maupun syara’. Sedangkan dari hasil penelitian yang penulis temukan ada
yaitu:
ada yang berlatar belakang dari kelaurga broken home dan dari keluarga
yang bermasalah dan yang sangat berpengaruh juga dari factor lingkungan
sekolah yang di pengaruhi oleh teman bergaul yang salah yaitu pergaulan
dengan siswa-siswi yang berasal dari luar pesantren. Pergaulan ini terjadi
antara siswa-siswi yang berasal dari pesantren dengan yang berasal dari
yang mereka pilih, juga terjadi pada saat jam-jam istirahat sehingga
yang pada akhirnya dari pergaulan itu siswa-siswi yang dari pesantren
siswi yang dari luar pesantren mengjak mereka untuk bisa mengkonsumsi
minuman keras hal ini merupakan problem pendidikan akhlak yang terjadi
Sebagaimana hal ini sesuai dengan kajian teori pada bab II bahwa
teman yang tidak baik maka akan berpengaruh untuk berbuat yang yang
Sya’irnya menyampaikan:
berteman dengan orang yang pemalas, baik dia malas dalam melakukan
sesuatu ataupun dia malas di segala waktu untuk melakukan sesuatu yang
bermanfaat karena begitu banyak orang yang awalnya baik dan rajin
namun mereka bias menjadi malas dan bersikap buruk karena sebab dari
berteman dengan orang yang buruk dan imalas. Dari sya’ir di atas
bergaul dengan seorang pengkonsumsi minuman keras maka dia juga akan
Maksud dari sya;ir di atas yaitu bahwa orang yang pandai dengan
orang yang bodoh merupakan dua kekutan yang saling bermusuhan artinya
maka api itu akan mati seketika tanpa menuggu waktu lama, demikian
pula dari pergaulan jika kita bergaul dengan orang baik maka kebaikan itu
akan cepat menular sebaliknya jika kita bergaul dengan dengan orang yang
buruk maka keburukan itu akan cepat menular pada diri kita. Hal ini
handpond juga bisa menjadi suatu alat yang sangat merugikan bila si
pengguna tidak dapat menggunakannya pada yang baik. Tak terlepas juga
yang mengarah kepada yang berbau purno serta video yang purno hal ini
mengarah pada akhlak yang tidak baik nantinya. Hal ini di temukan di saat
handpond yaitu :
dan fasilitas yang lain, mudah mengalihkan perhatian peserta didik dalam
sms, miscall dari teman mereka bahkan dari keluarga mereka sendiri.
tulisan maupun gambar yang tidak baik dan tidak selayaknya dikonsumsi
pelajar. Kalau hal tersebut dibiarkan, maka peserta didik akan dewasa
sebelum waktunya, dan peserta didik yang kita hadapi merupakan peserta
didik yang taat dan patuh pada ipermainan iteknologi handphone. 178
Jika tidak ada kontrol dari guru dan orang tua. Alat komunikasi
mengandung unsur negatif yang tidak layak dilihat seorang pelajar dan
178
Beatus Mendelson Laka, “Dampak Penggunaan handphone terhadap perilaku belajar peserta
didik”. Jurnal Paedagogika dan Dinamika Pendidikan Vol 7, No 2 (Agustus 2012), 19.
mereka.
6. Pemborosan
digunakan untuk hal-hal yang tidak bermanfaat maka hanya akan menjadi
pemborosan. Dengan anggaran orang tua yang serba minim para peserta
lagi para pelajar setelah itu harus meminta uang kepada orang tua untuk
sekarang itu tidak mempunyai buku dengan alasan tidak punya uang,
tetapi dibalik itu kalau urusan “membeli pulsa” tidak ada kata “tidak
punya uang.
tulisan maupun gambar yang tidak baik dan tidak selayaknya dikonsumsi
pelajar. Kalau hal tersebut dibiarkan, maka peserta didik akan dewasa
sebelum waktunya, dan peserta didik yang kita hadapi merupakan peserta
179
Uswatun,Dampak Positif dan Negatif HP bagi Pelajar,
http://www.edukasi.kompasiana.com(diakses tanggal 18 Februari 2018)
oleh sikap guru yang tidak disiplin bahwa dari hasil pengamatan yang
peneliti temukan disaat jam 07:00 semua kegiatan sudah di mulai, dan
dan pembacaan surat yasin bersama namun ada beberapa siswa yang
berbagai macam ragam alasan ada yang beralasan karena antrian yang
panjang pada saat mereka di pesantren namun ada juga yang beralasan
bahwa mereka terlambat karena mereka melihat ada beberapa guru yang
juga sering terlambat hal ini terbukti sesuai dengan hasil pengamatan
180
Asy-Syaikh Al-Zarnuji, Ta’lim Al-Muta’allim Thariq Al-Ta’allum, (Surabaya:Al-Haramain,
2002), 13.
memilih guru karena bila salah dalam memilih guru maka apa yang
menjadi cita-citanya tidak akan tercapai yaitu bahwa seorang guru yang
harus di pilih adalah. Pertama, seorang guru harus orang yang jauh lebih
pandai, lebih pintar, lebih menguasai pada bidang ilmu dan lebih tau
segalanya dari peserta didik. Bagaimana bisa mungkin pesesrta didik akan
luas. Kedua.Seorang guru harus lebih wara’ yaitu lebih bisa menjaga dari
tindakannya. Artinya jika seorang guru tidak bias menjaga dari sesuatu
yang di larang oleh agama baik apa yang di lakukannya maupun yang di
ucapkannya oleh karena itu seorang guru harus bias menjaga dari segala
tindakan ataupun sikap yang tidak pantas dan perkataan yang tidak baik,
bagaimana mungkin peserta didik bisa berperilaku yang sopan dan berkata
yang baik jika guru tidak mampu meberikan contoh perilaku dan perkataan
yang baik. Ketiga, seorang guru lebih tua usianya dari seorang murid
karena inii juga mempunyai pengaruh yang besar terhadap peserta didik
dalam artian jika seorang guru sudah lebih tua secara umur dan lebih
matang daripada peserta didik maka di harapkan mereka jauh lebih matang
mengatasinya.
baik di dengarkan yaitu kalimat “Kamu ini sudah bodoh masih telat”
seorang guru harus lebih wara’ yaitu lebih bisa menjaga dari sesuatu yang
Artinya jika seorang guru tidak bias menjaga dari sesuatu yang di larang
oleh agama baik apa yang di lakukannya maupun yang di ucapkannya oleh
karena itu seorang guru harus bias menjaga dari segala tindakan ataupun
sikap yang tidak pantas dan perkataan yang tidak baik, bagaimana
mungkin peserta didik bisa berperilaku yang sopan dan berkata yang baik
jika guru tidak mampui meberikan contoh perilaku dan perkataan yang
baik.
peran seorang guru di poin kedua, dari segi kepribadian guru harus
Guru bukan hanya menyampaikan ilmu, tetapi juga menjadi suri tauladan
bagi murid dan masyarakat. Demikian pula yang tercantum di poin kelima,
dari segi religius, guru perlu memiliki komitmen keagaman yang tinggi,
dirinya.
AL-Badri
para pelaku minuman keras rata-rata adalah laki-laki oleh karena itu ada
selenggarakan setiap satu bulan satu kali dengan tujuan agar mereka
mereka juga di masukkan pada buku pelanggaran atau catatan buku besar.
Ketiga, Memberikan sangsi disiplin berupa sangsi moral serta sangsi fisik
seperti mengaji surat yasin dibawah terik matahari setiap hari selama satu
Keempat, jika mereka msih tetap mengulangi kesalahan yang sama maka
materai bila masih mengulangi kembali. Kelima, jika mereka masih tetap
madrasah.
bawah.
oplosan, yaitu bisa melalui media massa seperti TV, dalam bentuk iklan
atau dalam acara yang diminati remaja, bisa juga dengan melibatkan tokoh
dan dilihat hebat bisa diarahkan pada kegiatan positif. Faisal menemukan
181
http://berkas.dpr.go.id/puslit/files/info_singkat/Info%20Singkat-X-8-II-P3DI-April-2018-
217.pdf
tulisan serta video yang tidak senonoh yang jelas ini sangat merusak sekali
pada akhlak atau perilaku siswa-siswi oleh sebab itu ada beberapa upaya
KBM jadi siswa-siswi Madrasah Aliyah AL-Badri ada waktu untuk bisa
bagaimana cara memanfaatkan handpond yang baik agar tidak salah dalam
gambar ataupun tulisan serta video yang tidak senonoh dan akan di
kali selama lima hari di depan kelas di bawah terik matahari serta
mengulangi kembali.
luar sehingga apa yang telah menjadi pilihan dapat diterima oleh semua
Selain itu juga diperlukan adanya pengawasan dari semua pihak agar
182
https://metaluwitasari.wordpress.com/2013/04/03/langkah-tepat-menghadapi-globalisasi/
khususnya yang berhubungan dengan guru yaitu sikap guru yang tidak
daripada menjadi guru yang tidak baik” kalimat ini saya sampaikan
sebagai teguran yang tidak langsung kepada semua dewan guru acara rapat
Badri, yang mana rapat ini di hadiri oleh kepala madarasah, semua dewan
guru, petugas tata usaha, security yang bertujuan agara semua bisa lebih
menjaga sikap disiplin. Kegiatan rapat ini di ketua oleh kepala madarasah
secara langsung yaitu apabila ada seorang guru yang tidak disiplin maka di
memberikan tegoran agar supaya bisa lebih disiplin dalam menjaga waktu.
dan waka kurikulum dan biasanya pemanggilan ini di lakukan disaat guru
kedisiplinannya.
perofesi yang sangat mulia, karena pendidikan adalah salah satu tema
tetapi sekaligus pendidik. Karena itu dalam Islam, seorang menjadi guru
lebih penting pula membentuk watak dan pribadi anak didiknya dengan
berakhlak mulia, karena itu eksistensi guru isaja mengajar tetapi sekaligus
berpengaruh dalam proses belajar mengajar. Oleh karena itu harus betul-
betul membawa siswanya kepada tujuan yang ingin dicapai. Maka upaya
peranan penting seorang iguru bagi peserta didik dan tugas sertai tanggung
Hal ini sesuai dengan yang peneliti amati saat peneliti berada di
depan kelas bahwa saat ada guru yang berperilaku buruk khususnya
tentang arti pentingnya berbicara yang baik dan sopan kepada peserta
didik dan bahaya negatif bagi peserta didik dari perkataan yang tidak baik,
terhadap perilaku peserta didik oleh karena itu seorang guru harus
mempunyai sikap yang baik dan perilaku yang baik agar supaya menjadi
contoh dan bias di tiru oleh peserta didik hal ini sesuai dengan perkataan
Artinya: Sangat pantas bagi pencari ilmu untuk memilih seorang guru
yaitu 1) yang lebih alim 2) yang lebih wara’ 3) yang lebih tua.184
184
Asy-Syaikh Al-Zarnuji, Ta’lim Al-Muta’allim Thariq Al-Ta’allum, (Surabaya:Al-Haramain,
2002), 13.
memilih guru karena bila salah dalam memilih guru maka apa yang
menjadi cita-citanya tidak akan tercapai yaitu bahwa seorang guru yang
harus di pilih adalah. Pertama, seorang guru harus orang yang jauh lebih
pandai, lebih pintar, lebih menguasai pada bidang ilmu dan lebih tau
segalanya dari peserta didik. Bagaimana bisa mungkin pesesrta didik akan
luas. Kedua. Seorang guru harus lebih wara’ yaitu lebih bisa menjaga dari
tindakannya. Artinya jika seorang guru tidak bias menjaga dari sesuatu
yang di larang oleh agama baik apa yang di lakukannya maupun yang di
ucapkannya oleh karena itu seorang guru harus bias menjaga dari segala
tindakan ataupun sikap yang tidak pantas dan perkataan yang tidak baik,
bagaimana mungkin peserta didik bisa berperilaku yang sopan dan berkata
yang baik jika guru tidak mampu meberikan contoh perilaku dan perkataan
yang baik. Ketiga, seorang guru lebih tua usianya dari seorang murid
karena ini juga mempunyai pengaruh yang besar terhadap peserta didik
dalam artian jika seorang guru sudah lebih tua secara umur dan lebih
matang daripada peserta didik maka di harapkan mereka jauh lebih matang
mengatasinya.
BAB VI
PENUTUP
A. Kesimpulan
ada yang berlatar belakang dari kelaurga broken home dan dari keluarga
yang bermasalah dan yang sangat berpengaruh juga dari factor lingkungan
sekolah yang di pengaruhi oleh teman bergaul yang salah yaitu pergaulan
gunakan pada jalan yang kurang baik diantara salah satunya adalah mereka
berbau purno, cerita-cerita yang mengarah kepada yang berbau purno serta
136
baik di dengarkan yaitu kalimat “Kamu ini sudah bodoh masih telat”
Aliyah AL-Badri
disiplin berupa sangsi moral serta sangsi fisik seperti mengaji surat yasin
dibawah terik matahari setiap hari selama satu bulan serta membersihkan
lingkungan sekolah selama satu minggu. Keempat, jika mereka msih tetap
orang tua dan melakukan perjanjian diatas materai bila masih mengulangi
gambar ataupun tulisan serta video yang tidak senonoh dan akan di
kali selama lima hari di depan kelas di bawah terik matahari serta
mengulangi kembali.
khususnya yang berhubungan dengan guru yaitu sikap guru yang tidak
langsung.
Hal ini sesuai dengan yang peneliti amati saat peneliti berada di
depan kelas bahwa saat ada guru yang berperilaku buruk khususnya
tentang arti pentingnya berbicara yang baik dan sopan kepada peserta
didik.
B. Saran
bersama dalam rangka menjaga akhlak peserta didik dari hal-hal yang
dapat merusak.
kurikulum, kepala madrasah, wali kelas, orang tua dan semua dewan
yang mulia kepada peserta didik agar membiasakan diri berakhlak al-
karimah.
ukhuwah basyariyah.
DAFTAR PUSTAKA
https://nurhibatullah.blogspot. com/2015/12/pengertian-jenis-dan-tujuan-studi-
kasus.html di akses 01 juli 2019.
Nur Khoif Hasim. Kamus Lengkap Bahasa Indonesia, Jakata: Balai pustaka,
1991.
Peter Salim dan Yeni Salim, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta:
Modern English Press, 2002)
Abu Abdullah Bin Ismail Bin Ibrahim Al-Bukhori, Shahih Bukhori 1-3, Kairo,
Darubnulhaitsamira, 2004.
Ansita dkk., Teknologi Industri Media dan Perubahan Sosial, (Malang: Program
Studi Magister Sosiologi Pascasarjana UMM, 2010).
Hasan Alwi, et.al., Kamus Besar Bahasa Indonesia, ed. 3-cet. 2 (Jakarta: Balai
Pustaka, 2002).
http://berkas.dpr.go.id/puslit/files/info_singkat/Info%20Singkat-X-8-II-P3DI-
April-2018-217.pdf
http://localhost:81/cari_detail.php?lang=Indonesia&katcari=hadist&kunci=mulut
%20dan%20kemaluan&imam=tirmidzi
https://metaluwitasari.wordpress.com/2013/04/03/langkah-tepat-menghadapi-
globalisasi/
Imam Ahmad bin Hambal, Musnad Imam Ahmad Abu Hambal, Juz II,
(Beirut: Darul Kutub, 1413 H).
Mansur, Pendidikan Anak Usia Dini dalam Islam, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar,
2005).
Nurul Zuriah, Pendidikan Moral dan Budi pekerti dalam perspektif perubahan,
Jakarta:Bumi Aksara, 2007.
Tim penyusun. pedoman penulisan karya ilmiah program pasca sarjana. jember.
Stain Jember.2014.
Y.S. Lincoln dan Guban E.G, Naturalistc Inquery (Beverli Hills: Sage
Publication, 1985)
Zaki Mubarak, al Akhlâq ‘indal Ghazâlî, Cet. I, 1408 H/ 1988 M, Darul Jîl,
Beirut.
A.2 Saat wawancara bersama waka A.4 Saat melakukan wawancara pada
kurikulum Yustia Wahida S.E beberapa siswa MA AL-Badri.
A.12 Saat observasi dan wawancara ke A. 15 Saat foto bersama siswa kelas
kelas XA XA
A. 18 Wawancara dengan
siswi MA AL-Badri
A. 18 Pemberian sangsi
A. 26 Sangsi disiplin