Anda di halaman 1dari 14

“LAPORAN MINI RISET“

OLEH:

SURYA MAHENDRA (2003100142)

SEKOLAH TINGGI OLAHRAGA DAN KESEHATANBINA GUNA


Sumatera Utara, Medan
2022/2023
2

DAFTAR PUSTAKA

DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................................................... 2

BAB I ................................................................................................................................................... 3

PENDAHULUAN ............................................................................................................................... 3

1.1 LATARBELAKANG ........................................................................................................... 3


1.2 TUJUAN ............................................................................................................................... 4
1.3 WAKTU DAN TEMPAT KEGIATAN ............................................................................... 4
BAB II ................................................................................................................................................. 5

HASIL DAN PEMBAHASAN ........................................................................................................... 5

2.1 Deskripsi Program Pendidikan .................................................................................................. 5


2.2 Metode Pembelajaran yang Diterapkan ..................................................................................... 5
2.3 Pendekatan Inklusi dalam Praktik Pendidikan ........................................................................... 7
2.4 Dukungan Sosial dan Peran Keluarga........................................................................................ 8
2.5 Tantangan dan Peluang dalam Interaksi dengan Lingkungan Masyarakat ................................ 9
BAB III .............................................................................................................................................. 11

KESIMPULAN DAN SARAN ......................................................................................................... 11

3.1 Kesimpulan ......................................................................................................................... 11


3.2 Saran ................................................................................................................................... 11
LAMPIRAN ...................................................................................................................................... 13
3

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 LATARBELAKANG
Pendidikan inklusif menjadi hal yang penting dalam dunia pendidikan saat ini. Inklusi
berfokus pada penerimaan dan pemberian kesempatan yang setara bagi semua individu,
termasuk siswa dengan kebutuhan khusus. Dalam konteks ini, Sekolah Luar Biasa (SLB)
memainkan peran kunci dalam memberikan pendidikan yang sesuai untuk siswa dengan
kebutuhan khusus. Mini riset ini bertujuan untuk memahami pendekatan pendidikan dan
kperan penting SLB dalam mendukung siswa yang memiliki kebutuhan khusus. Penelitian
ini akan menggali program pendidikan yang ditawarkan oleh SLB, metode pembelajaran
yang diterapkan, serta pendekatan inklusi yang diimplementasikan dalam upaya
memberikan kesempatan yang setara bagi siswa dengan kebutuhan khusus.Riset ini
diharapkan akan memberikan manfaat bagi berbagai pihak terkait. Pertama, riset ini dapat
memberikan wawasan yang lebih baik kepada praktisi pendidikan tentang pendekatan yang
efektif dalam menghadapi kebutuhan khusus siswa. Kedua, riset ini dapat memberikan
informasi yang berharga bagi orang tua siswa dengan kebutuhan khusus dalam memilih SLB
yang sesuai untuk anak mereka. Terakhir, riset ini juga dapat memberikan pemahaman yang
lebih luas tentang pentingnya pendidikan inklusif dan kontribusi SLB dalam menciptakan
masyarakat yang lebih inklusif.
SLB yang akan menjadi fokus riset ini adalah SDLB NEGERI BINJAI. SLB ini
mengintegrasikan pembelajaran akademik dengan pengembangan keterampilan sosial dan
kemandirian siswa. Pendekatan inklusif yang diterapkan oleh SLB Bina Sejahtera juga
menarik untuk diteliti, karena mereka berkomitmen untuk menciptakan lingkungan yang
mendukung siswa dengan berbagai kebutuhan khusus.

Meskipun banyak penelitian tentang pendidikan inklusif dan peran SLB, masih ada
kebutuhan untuk memahami praktik terbaik, tantangan, dan keberhasilan yang ditemui oleh
SLB dalam memfasilitasi pendidikan inklusif. Penelitian ini bertujuan untuk mengisi
kesenjangan pengetahuan tersebut dan memberikan kontribusi pada pemahaman tentang
pendidikan inklusif di SDLB NEGERI BINJAI. Penelitian ini akan menggunakan
pendekatan kualitatif. Data yang dikumpulkan melalui wawancara dengan staf pengajar,
observasi kelas, dan analisis dokumen terkait. Data yang terkumpul akan dianalisis secara
tematik untuk mengidentifikasi pola, tema, dan temuan yang signifikan.
4

1.2 TUJUAN
Tujuan Penelitian tentang Berkebutuhan Khusus Tunawicara
Tujuan penelitian ini antara lain guna mendapatkan pemahaman lebih mendalam
tentang kebutuhan khusus tunawicara dan mengidentifikasi faktor-faktor yang dapat
berpengaruh pada perkembangan dan kualitas hidup mereka.
Penelitian ini bertujuan untuk mencapai hal-hal berikut:
1. Mengidentifikasi karakteristik dan ciri-ciri khusus tunawicara.
2. Menjelajahi faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan tunawicara
3. Meneliti pendekatan pendidikan yang efektif
4. Menganalisis dukungan sosial dan peran keluarga
5. Mengeksplorasi tantangan dan peluang di lingkungan masyarakat
Guna mencapai tujuan-tujuan tersebut, penelitian ini diharapkan dapat memberikan
pemahaman yang lebih baik tentang berkebutuhan khusus tunawicara, dan memberikan
kontribusi pada pengembangan program pendidikan, intervensi, dan kebijakan yang lebih
efektif untuk meningkatkan kualitas hidup dan kesempatan bagi individu tunawicara.
1.3 WAKTU DAN TEMPAT KEGIATAN
Acara ini dilaksanakan pada:
Hari/Tanggal :
Pukul : 09.00 WIB s/dselesai.
Tempat : SDLB NEGERI BINJAI
5

BAB II
HASIL DAN PEMBAHASAN

2.1 Deskripsi Program Pendidikan


SDLB Negeri Binjai merupakan sebuah sekolah luar biasa yang berkomitmen untuk
memberikan pendidikan yang berkualitas dan inklusif bagi siswa dengan kebutuhan khusus di
kota Medan. Program pendidikan yang diselenggarakan di SLB Negeri Binjai dirancang
khusus untuk memenuhi kebutuhan individual setiap siswa dan mendorong potensi mereka
dalam berbagai aspek perkembangan.Hasil dan pembahasan dalam penelitian ini, akan
menggunakan pendekatan kualitatif. Data akan dikumpulkan melalui wawancara dengan staf
pengajar, observasi kelas, dan analisis dokumen terkait.

2.2 Metode Pembelajaran yang Diterapkan


Berikut adalah beberapa deskripsi tentang program pendidikan yang ada di SDLB Negeri
Binjai:
1. Kurikulum yang Disesuaikan, SDLB Negeri Binjai memiliki kurikulum yang
disesuaikan dengan kebutuhan siswa dengan kebutuhan khusus. Kurikulum ini
6

mencakup pendidikan akademik, kegiatan keterampilan hidup, pengembangan sosial,


dan aktivitas seni. Kurikulum yang fleksibel ini membantu siswa untuk mengembangkan
kemampuan intelektual, keterampilan sosial, dan kemandirian.
2. Pendekatan Individual, Setiap siswa di SDLB Negeri Binjai mendapatkan pendekatan
pendidikan yang individual. Guru dan staf pendidikan bekerja sama untuk merancang
program pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan setiap siswa.
Pendekatan ini memberikan dukungan yang intensif dan difokuskan pada perkembangan
kemampuan akademik dan sosial siswa.
3. Penggunaan Metode Pembelajaran yang Varied, SLDB Negeri Binjai mengadopsi
berbagai metode pembelajaran yang varied dan disesuaikan dengan kebutuhan siswa.
Metode pembelajaran tersebut mencakup pendekatan multisensori, pembelajaran
berbasis proyek, penggunaan teknologi pendidikan, dan penggunaan bahan ajar yang
disesuaikan. Hal ini bertujuan untuk memfasilitasi pemahaman siswa dengan gaya
belajar yang berbeda dan membantu mereka mencapai potensi terbaiknya.
4. Program Pendukung dan Terapi, Selain program pendidikan reguler, SDLB Negeri
Binjai juga menyediakan program pendukung dan terapi yang mendukung
perkembangan siswa. Ini dapat mencakup terapi fisik, terapi okupasi, terapi bicara, dan
konseling psikologis. Program-program ini dirancang untuk membantu siswa mengatasi
tantangan yang mereka hadapi dan memperkuat kemampuan mereka di berbagai area
perkembangan.
5. Kolaborasi dengan Orang Tua dan Masyarakat, SDLB Negeri Binjai mendorong
kolaborasi aktif antara guru, orang tua, dan masyarakat. Orang tua diundang untuk
terlibat dalam proses pendidikan siswa melalui pertemuan rutin, diskusi, dan kegiatan
partisipatif lainnya. Selain itu, sekolah juga menjalin kerja sama dengan berbagai pihak
di masyarakat untuk memperluas peluang pendidikan dan integrasi sosial bagi siswa
dengan kebutuhan khusus.
6. Pendidikan Kolaboratif, SDLB Negeri Binjai mendorong pendekatan kolaboratif dalam
praktik pendidikan. Guru dan staf pendidikan bekerja secara kolaboratif dengan para ahli,
terapis, dan spesialis lainnya untuk mendukung perkembangan siswa. Kolaborasi ini
melibatkan pertukaran pengetahuan, pengalaman, dan sumber daya untuk memberikan
layanan terbaik kepada siswa dengan kebutuhan khusus.
7. Pemantauan dan Evaluasi Berkelanjutan, SDLB Negeri Binjai melakukan pemantauan
dan evaluasi berkelanjutan terhadap pendekatan inklusi yang mereka terapkan. Guru dan
staf pendidikan secara teratur mengevaluasi efektivitas strategi dan program pendidikan,
7

serta mengidentifikasi area yang perlu ditingkatkan. Melalui pemantauan dan evaluasi
ini, SDLB Negeri Binjai dapat terus meningkatkan kualitas pendidikan inklusif yang
mereka tawarkan.
8. Pembekalan Guru dan Staf Pendidikan, SDLB Negeri Binjai memberikan pembekalan
dan pelatihan kepada guru dan staf pendidikan untuk meningkatkan pemahaman mereka
tentang pendekatan inklusi dan strategi pengajaran yang sesuai. Guru dan staf pendidikan
dilengkapi dengan pengetahuan, keterampilan, dan sumber daya yang diperlukan untuk
mendukung keberhasilan siswa dengan kebutuhan khusus.
9. Pengakuan Prestasi dan Kemajuan, SDLB Negeri Binjai memberikan pengakuan atas
prestasi dan kemajuan siswa dengan kebutuhan khusus. Penghargaan dan pengakuan
diberikan untuk meningkatkan motivasi siswa, membangun rasa percaya diri, dan
memperkuat partisipasi mereka dalam proses pendidikan. Ini juga mendorong semangat
positif dan kerjasama di antara siswa, guru, dan staf pendidikan.

2.3 Pendekatan Inklusi dalam Praktik Pendidikan

SDLB Negeri Binjai memiliki pendekatan inklusi yang kuat dalam praktik pendidikan
mereka. Pendekatan ini bertujuan untuk memastikan bahwa siswa dengan kebutuhan khusus
merasa diterima, didukung, dan terlibat secara penuh dalam lingkungan pendidikan yang
inklusif. Berikut adalah beberapa komponen utama dari pendekatan inklusi yang diterapkan di
SDLB Negeri Binjai:

1. Lingkungan Belajar yang Ramah Inklusi dimana SDLB Negeri Binjai menciptakan
lingkungan belajar yang ramah dan inklusif bagi siswa dengan kebutuhan khusus. Setiap
siswa diterima tanpa diskriminasi dan dihargai sebagai individu dengan potensi unik.
Lingkungan ini mendorong kerjasama, toleransi, dan saling pengertian antara siswa,
guru, dan staf pendidikan.
2. Kemitraan antara Guru dan Orang Tua, SDLB Negeri Binjai mendorong kemitraan yang
erat antara guru dan orang tua siswa. Guru secara rutin berkomunikasi dengan orang tua
untuk memahami kebutuhan dan perkembangan siswa. Orang tua juga diundang untuk
berpartisipasi dalam kegiatan pendidikan, memberikan masukan, dan mendukung
pembelajaran anak mereka di rumah.
3. Diferensiasi Instruksional bahwa SSLB Negeri Binjai menerapkan diferensiasi
8

instruksional yang menyelaraskan metode pengajaran dan materi pembelajaran dengan


kebutuhan siswa. Guru mengakomodasi gaya belajar, tingkat kemampuan, dan minat
siswa dengan menggunakan strategi dan sumber daya yang beragam. Hal ini
memungkinkan setiap siswa untuk belajar dan berkembang sesuai dengan potensi
mereka.
4. Pendekatan Individual dan Berbasis Keterampilan, setiap siswa di SDLB Negeri Binjai
mendapatkan pendekatan pendidikan yang individual dan berbasis keterampilan. Guru
merancang program pembelajaran yang disesuaikan dengan kebutuhan dan kemampuan
siswa. Mereka mengidentifikasi tujuan pembelajaran yang realistis dan melibatkan siswa
secara aktif dalam proses pembelajaran.
5. Integrasi Sosial dan Kegiatan Kolaboratif digunakan oleh SDLB Negeri Binjai untuk
mendorong integrasi sosial dan kegiatan kolaboratif antara siswa dengan kebutuhan
khusus dan siswa lainnya. Melalui proyek kelompok, kegiatan ekstrakurikuler, dan acara
sosial, siswa memiliki kesempatan untuk berinteraksi, berbagi pengalaman, dan
membangun hubungan yang positif dengan teman sebaya mereka.
Melalui pendekatan inklusi yang komprehensif ini, SDLB Negeri Binjai berkomitmen
untuk menciptakan lingkungan pendidikan yang inklusif, mendukung perkembangan holistik
siswa dengan kebutuhan khusus, dan mempersiapkan mereka untuk berpartisipasi aktif dalam
masyarakat. Dengan melibatkan semua pihak terkait, sekolah ini bertujuan untuk menciptakan
kesetaraan, keadilan, dan kesempatan yang setara bagi semua siswa, tanpa memandang
kemampuan atau kebutuhan mereka.

2.4 Dukungan Sosial dan Peran Keluarga


Dalam SDLB Negeri Binjai, dukungan sosial dan peran keluarga memainkan peran
penting dalam mendukung pendidikan siswa dengan kebutuhan khusus. Kolaborasi erat antara
sekolah dan keluarga memastikan bahwa siswa mendapatkan lingkungan pendidikan yang
holistik dan mendukung. Beberapa bentuk dukungan sosial dan peran keluarga yang
diimplementasikan di SDLB Negeri Binjai adalah sebagai berikut, Pertama, terdapat
komunikasi terbuka antara guru, staf pendidikan, dan keluarga siswa. Informasi terkait
perkembangan siswa, program pendidikan, dan kegiatan sekolah secara rutin disampaikan
kepada orang tua melalui pertemuan, surat, atau platform komunikasi online. Hal ini
memungkinkan keluarga untuk aktif terlibat dalam pendidikan anak mereka dan memahami
peran mereka dalam mendukung perkembangan siswa di lingkungan sekolah.Kedua, orang tua
terlibat dalam proses perencanaan dan pengembangan Rencana Pendidikan Individual (RPI)
9

untuk setiap siswa. Mereka berperan aktif dalam merumuskan tujuan pendidikan yang spesifik
dan mendukung implementasi RPI di rumah. Hal ini memastikan bahwa pendekatan
pendidikan yang diterapkan di sekolah juga diperkuat di lingkungan keluarga siswa.Kolaborasi
ketiga terjadi dalam program perawatan dan terapi siswa. Informasi mengenai kebutuhan
perawatan dan terapi, seperti terapi fisik, terapi okupasi, atau terapi bicara, dibagikan kepada
keluarga untuk memfasilitasi kelanjutan perawatan di luar lingkungan sekolah. Kolaborasi ini
memperkuat konsistensi dan kesinambungan perawatan yang diperlukan untuk perkembangan
siswa dengan kebutuhan khusus.Keempat, SDLB Negeri Binjai mendorong keterlibatan
keluarga dalam kegiatan sekolah dan kegiatan ekstrakurikuler. Orang tua diundang untuk
menghadiri acara-acara sekolah, seperti pertunjukan seni, lomba, atau kegiatan sosial lainnya.
Partisipasi orang tua dalam kegiatan ini tidak hanya memberikan dukungan emosional kepada
siswa, tetapi juga memperkuat hubungan antara keluarga dan komunitas sekolah.Terakhir,
SDLB Negeri Binjai memberikan dukungan emosional dan motivasi kepada keluarga siswa.
Tim pendidikan dan konselor sekolah siap memberikan bimbingan dan dukungan kepada
keluarga dalam menghadapi tantangan yang mungkin muncul dalam pendidikan anak mereka.
Mereka juga berperan sebagai sumber motivasi untuk keluarga dalam menjalani perjalanan
pendidikan yang kadang-kadang penuh tantangan.
Dengan melibatkan dukungan sosial dan peran keluarga yang kuat, SDLB Negeri Binjai
menciptakan lingkungan pendidikan inklusif yang memberdayakan siswa dengan kebutuhan
khusus untuk mencapai potensi penuh mereka.

2.5 Tantangan dan Peluang dalam Interaksi dengan Lingkungan Masyarakat


Interaksi dengan lingkungan masyarakat merupakan bagian yang penting dalam pendidikan di
SDLB Negeri Binjai. Namun, seperti halnya dengan institusi pendidikan lainnya, terdapat
tantangan dan peluang yang dihadapi dalam menjalankan interaksi ini. Berikut adalah beberapa
tantangan yang terkait dengan interaksi dengan lingkungan masyarakat di SDLB Negeri Binjai:
1. Tantangan Stigma dan Stereotipe yaitu Salah satu tantangan utama adalah adanya stigma
dan stereotipe terhadap siswa dengan kebutuhan khusus. Masyarakat mungkin memiliki
persepsi yang kurang akurat atau membatasi tentang kemampuan siswa tersebut. Hal ini
dapat memengaruhi interaksi mereka dengan siswa, keluarga, dan staf sekolah. Penting
untuk terus melakukan edukasi kepada masyarakat tentang inklusi dan keberagaman dalam
pendidikan, sehingga stigma dan stereotipe dapat dikurangi.
2. Tantangan Keterbatasan Sumber Daya yaitu Salah satu tantangan yang dihadapi adalah
keterbatasan sumber daya, baik finansial maupun fasilitas. Pendidikan siswa dengan
10

kebutuhan khusus sering memerlukan pendekatan yang lebih spesifik dan dukungan
tambahan, yang memerlukan alokasi anggaran yang memadai. Dalam mengatasi tantangan
ini, SDLB Negeri Binjai dapat menjalin kemitraan dengan pihak-pihak terkait, seperti
pemerintah, yayasan, atau lembaga swadaya masyarakat, untuk mendapatkan dukungan
sumber daya yang diperlukan.
3. Tantangan Ketidaktersediaan Aksesibilitas yaitu Salah satu tantangan penting adalah
aksesibilitas fisik dan transportasi bagi siswa dengan kebutuhan khusus. Beberapa siswa
mungkin menghadapi hambatan dalam mengakses fasilitas atau lingkungan sekolah karena
kurangnya fasilitas aksesibilitas yang memadai. Penting bagi SDLB Negeri Binjai untuk
terus memperjuangkan dan memperhatikan aksesibilitas yang inklusif bagi siswa dan
keluarga

Berikut adalah beberapa peluang yang terkait dengan interaksi dengan lingkungan masyarakat
di SDLB Negeri Binjai:
1. Peluang Kesadaran Masyarakat yaitu Meskipun ada tantangan, terdapat peluang besar
untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang kebutuhan khusus dan pentingnya
inklusi. Dengan menjalin interaksi yang positif dan terbuka dengan masyarakat, SDLB
Negeri Binjai dapat memberikan pemahaman yang lebih baik tentang keberagaman dan
mempromosikan nilai-nilai inklusi. Melalui kerjasama dengan organisasi dan komunitas di
sekitar sekolah, kesadaran masyarakat tentang kebutuhan khusus dapat ditingkatkan.
2. Peluang Kolaborasi dengan Komunitas yaitu Interaksi dengan lingkungan masyarakat juga
memberikan peluang kolaborasi yang luas. SDLB Negeri Binjai dapat menjalin kerjasama
dengan perusahaan, lembaga pendidikan, atau organisasi masyarakat lainnya untuk
menyelenggarakan program pendidikan, pelatihan, atau kegiatan sosial bersama. Hal ini
tidak hanya akan memberikan manfaat bagi siswa dengan kebutuhan khusus, tetapi juga
memperkuat hubungan antara sekolah dan komunitas.
11

BAB III
KESIMPULAN DAN SARAN
3.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil dan pembahasan yang telah disampaikan, dapat diambil kesimpulan
sebagai berikut untuk penelitian di SDLB Negeri Binjai:
1. SDLB Negeri Binjai merupakan sekolah luar biasa yang berkomitmen untuk memberikan
pendidikan inklusif dan berkualitas bagi siswa dengan kebutuhan khusus di kota Medan.
2. Program pendidikan di SDLB Negeri Binjai didesain khusus untuk memenuhi kebutuhan
individual setiap siswa dan mendorong potensi mereka dalam berbagai aspek perkembangan,
termasuk pendidikan akademik, keterampilan hidup, pengembangan sosial, dan aktivitas seni.
3. Metode pembelajaran yang diterapkan di SDLB Negeri Binjai meliputi kurikulum yang
disesuaikan, pendekatan individual, penggunaan metode pembelajaran yang beragam,
program pendukung dan terapi, kolaborasi dengan orang tua dan masyarakat, pendidikan
kolaboratif, pemantauan dan evaluasi berkelanjutan, pembekalan guru dan staf pendidikan,
serta pengakuan prestasi dan kemajuan siswa.
4. SDLB Negeri Binjai menerapkan pendekatan inklusi yang kuat dalam praktik pendidikan
mereka. Pendekatan ini mencakup lingkungan belajar yang ramah inklusi, kemitraan antara
guru dan orang tua, diferensiasi instruksional, pendekatan individual dan berbasis
keterampilan, serta integrasi sosial dan kegiatan kolaboratif.
5. Dukungan sosial dan peran keluarga memiliki peran penting dalam mendukung pendidikan
siswa dengan kebutuhan khusus di SDLB Negeri Binjai. Kolaborasi erat antara sekolah dan
keluarga memastikan siswa mendapatkan lingkungan pendidikan yang holistik dan
mendukung.
6. Tantangan dalam interaksi dengan lingkungan masyarakat di SDLB Negeri Binjai meliputi
stigma dan stereotipe terhadap siswa dengan kebutuhan khusus, serta keterbatasan sumber
daya.
Secara keseluruhan, SDLB Negeri Binjai telah berhasil menciptakan lingkungan pendidikan
inklusif yang memberdayakan siswa dengan kebutuhan khusus untuk mencapai potensi penuh
mereka. Penelitian di SDLB Negeri Binjai memberikan wawasan yang berharga dalam memahami
praktik pendidikan inklusif dan tantangan yang dihadapi serta memberikan kontribusi positif bagi
pendidikan inklusif di Indonesia.

3.2 Saran
Berikut adalah beberapa saran yang dapat diterapkan oleh SDLB Negeri Binjai untuk
12

meningkatkan kualitas pendidikan inklusif:


1. Peningkatan Kolaborasi: Membangun kemitraan yang kuat antara sekolah, guru, orang tua, dan
komunitas akan sangat bermanfaat. Dengan bekerja sama, semua pihak dapat saling mendukung
dan berbagi pengetahuan serta pengalaman yang berguna untuk mengoptimalkan perkembangan
siswa.
2. Peningkatan Kompetensi Guru: Melanjutkan pelatihan dan pengembangan profesional untuk guru
dan staf pendidikan adalah langkah penting. Dengan mengikuti pelatihan terkini tentang metode
pengajaran inklusif, strategi pendekatan individual, penggunaan teknologi pendidikan, dan metode
penilaian yang responsif, guru dapat lebih siap menghadapi kebutuhan siswa dengan keberagaman.
3. Pemantauan dan Evaluasi Berkelanjutan: Melakukan pemantauan dan evaluasi secara teratur
terhadap proses pembelajaran, program pendukung, dan kemajuan siswa. Hal ini akan membantu
dalam mengidentifikasi area yang perlu diperbaiki, mengukur dampak pendekatan pendidikan
inklusif, dan membuat keputusan berdasarkan data yang akurat.
4. Pengembangan Infrastruktur: Memperhatikan fasilitas fisik dan infrastruktur sekolah yang inklusif
sangat penting. Memastikan aksesibilitas bagi siswa dengan kebutuhan khusus, seperti rampanya
yang meliputi fasilitas fisik seperti aksesibilitas bagi siswa dengan kebutuhan khusus, seperti ram
dan lift, juga mendukung pendidikan inklusif
5. Peningkatan Sumber Daya: Mengidentifikasi sumber daya yang diperlukan dan berupaya untuk
memperoleh sumber daya tambahan, baik itu dari pemerintah, lembaga donor, maupun komunitas.
Sumber daya ini dapat digunakan untuk mendukung kegiatan pendidikan, pengembangan
kurikulum, pelatihan guru, dan mendapatkan alat bantu pendidikan yang sesuai.
6. Penguatan Keterlibatan Orang Tua: Melibatkan orang tua secara aktif dalam proses pendidikan
dan pengambilan keputusan dapat meningkatkan efektivitas pendidikan inklusif. Mengadakan
pertemuan rutin, menyediakan laporan kemajuan siswa secara berkala, dan memberikan
kesempatan bagi orang tua untuk berkontribusi dalam perencanaan dan evaluasi program
pendidikan adalah beberapa cara yang dapat dilakukan.
7. Penelitian dan Inovasi: Mendorong penelitian dan inovasi dalam bidang pendidikan inklusif akan
membantu memperbaiki praktik pendidikan.
13

LAMPIRAN
14

Anda mungkin juga menyukai