OLEH:
DAFTAR PUSTAKA
BAB I ................................................................................................................................................... 3
PENDAHULUAN ............................................................................................................................... 3
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 LATARBELAKANG
Pendidikan inklusif menjadi hal yang penting dalam dunia pendidikan saat ini. Inklusi
berfokus pada penerimaan dan pemberian kesempatan yang setara bagi semua individu,
termasuk siswa dengan kebutuhan khusus. Dalam konteks ini, Sekolah Luar Biasa (SLB)
memainkan peran kunci dalam memberikan pendidikan yang sesuai untuk siswa dengan
kebutuhan khusus. Mini riset ini bertujuan untuk memahami pendekatan pendidikan dan
kperan penting SLB dalam mendukung siswa yang memiliki kebutuhan khusus. Penelitian
ini akan menggali program pendidikan yang ditawarkan oleh SLB, metode pembelajaran
yang diterapkan, serta pendekatan inklusi yang diimplementasikan dalam upaya
memberikan kesempatan yang setara bagi siswa dengan kebutuhan khusus.Riset ini
diharapkan akan memberikan manfaat bagi berbagai pihak terkait. Pertama, riset ini dapat
memberikan wawasan yang lebih baik kepada praktisi pendidikan tentang pendekatan yang
efektif dalam menghadapi kebutuhan khusus siswa. Kedua, riset ini dapat memberikan
informasi yang berharga bagi orang tua siswa dengan kebutuhan khusus dalam memilih SLB
yang sesuai untuk anak mereka. Terakhir, riset ini juga dapat memberikan pemahaman yang
lebih luas tentang pentingnya pendidikan inklusif dan kontribusi SLB dalam menciptakan
masyarakat yang lebih inklusif.
SLB yang akan menjadi fokus riset ini adalah SDLB NEGERI BINJAI. SLB ini
mengintegrasikan pembelajaran akademik dengan pengembangan keterampilan sosial dan
kemandirian siswa. Pendekatan inklusif yang diterapkan oleh SLB Bina Sejahtera juga
menarik untuk diteliti, karena mereka berkomitmen untuk menciptakan lingkungan yang
mendukung siswa dengan berbagai kebutuhan khusus.
Meskipun banyak penelitian tentang pendidikan inklusif dan peran SLB, masih ada
kebutuhan untuk memahami praktik terbaik, tantangan, dan keberhasilan yang ditemui oleh
SLB dalam memfasilitasi pendidikan inklusif. Penelitian ini bertujuan untuk mengisi
kesenjangan pengetahuan tersebut dan memberikan kontribusi pada pemahaman tentang
pendidikan inklusif di SDLB NEGERI BINJAI. Penelitian ini akan menggunakan
pendekatan kualitatif. Data yang dikumpulkan melalui wawancara dengan staf pengajar,
observasi kelas, dan analisis dokumen terkait. Data yang terkumpul akan dianalisis secara
tematik untuk mengidentifikasi pola, tema, dan temuan yang signifikan.
4
1.2 TUJUAN
Tujuan Penelitian tentang Berkebutuhan Khusus Tunawicara
Tujuan penelitian ini antara lain guna mendapatkan pemahaman lebih mendalam
tentang kebutuhan khusus tunawicara dan mengidentifikasi faktor-faktor yang dapat
berpengaruh pada perkembangan dan kualitas hidup mereka.
Penelitian ini bertujuan untuk mencapai hal-hal berikut:
1. Mengidentifikasi karakteristik dan ciri-ciri khusus tunawicara.
2. Menjelajahi faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan tunawicara
3. Meneliti pendekatan pendidikan yang efektif
4. Menganalisis dukungan sosial dan peran keluarga
5. Mengeksplorasi tantangan dan peluang di lingkungan masyarakat
Guna mencapai tujuan-tujuan tersebut, penelitian ini diharapkan dapat memberikan
pemahaman yang lebih baik tentang berkebutuhan khusus tunawicara, dan memberikan
kontribusi pada pengembangan program pendidikan, intervensi, dan kebijakan yang lebih
efektif untuk meningkatkan kualitas hidup dan kesempatan bagi individu tunawicara.
1.3 WAKTU DAN TEMPAT KEGIATAN
Acara ini dilaksanakan pada:
Hari/Tanggal :
Pukul : 09.00 WIB s/dselesai.
Tempat : SDLB NEGERI BINJAI
5
BAB II
HASIL DAN PEMBAHASAN
serta mengidentifikasi area yang perlu ditingkatkan. Melalui pemantauan dan evaluasi
ini, SDLB Negeri Binjai dapat terus meningkatkan kualitas pendidikan inklusif yang
mereka tawarkan.
8. Pembekalan Guru dan Staf Pendidikan, SDLB Negeri Binjai memberikan pembekalan
dan pelatihan kepada guru dan staf pendidikan untuk meningkatkan pemahaman mereka
tentang pendekatan inklusi dan strategi pengajaran yang sesuai. Guru dan staf pendidikan
dilengkapi dengan pengetahuan, keterampilan, dan sumber daya yang diperlukan untuk
mendukung keberhasilan siswa dengan kebutuhan khusus.
9. Pengakuan Prestasi dan Kemajuan, SDLB Negeri Binjai memberikan pengakuan atas
prestasi dan kemajuan siswa dengan kebutuhan khusus. Penghargaan dan pengakuan
diberikan untuk meningkatkan motivasi siswa, membangun rasa percaya diri, dan
memperkuat partisipasi mereka dalam proses pendidikan. Ini juga mendorong semangat
positif dan kerjasama di antara siswa, guru, dan staf pendidikan.
SDLB Negeri Binjai memiliki pendekatan inklusi yang kuat dalam praktik pendidikan
mereka. Pendekatan ini bertujuan untuk memastikan bahwa siswa dengan kebutuhan khusus
merasa diterima, didukung, dan terlibat secara penuh dalam lingkungan pendidikan yang
inklusif. Berikut adalah beberapa komponen utama dari pendekatan inklusi yang diterapkan di
SDLB Negeri Binjai:
1. Lingkungan Belajar yang Ramah Inklusi dimana SDLB Negeri Binjai menciptakan
lingkungan belajar yang ramah dan inklusif bagi siswa dengan kebutuhan khusus. Setiap
siswa diterima tanpa diskriminasi dan dihargai sebagai individu dengan potensi unik.
Lingkungan ini mendorong kerjasama, toleransi, dan saling pengertian antara siswa,
guru, dan staf pendidikan.
2. Kemitraan antara Guru dan Orang Tua, SDLB Negeri Binjai mendorong kemitraan yang
erat antara guru dan orang tua siswa. Guru secara rutin berkomunikasi dengan orang tua
untuk memahami kebutuhan dan perkembangan siswa. Orang tua juga diundang untuk
berpartisipasi dalam kegiatan pendidikan, memberikan masukan, dan mendukung
pembelajaran anak mereka di rumah.
3. Diferensiasi Instruksional bahwa SSLB Negeri Binjai menerapkan diferensiasi
8
untuk setiap siswa. Mereka berperan aktif dalam merumuskan tujuan pendidikan yang spesifik
dan mendukung implementasi RPI di rumah. Hal ini memastikan bahwa pendekatan
pendidikan yang diterapkan di sekolah juga diperkuat di lingkungan keluarga siswa.Kolaborasi
ketiga terjadi dalam program perawatan dan terapi siswa. Informasi mengenai kebutuhan
perawatan dan terapi, seperti terapi fisik, terapi okupasi, atau terapi bicara, dibagikan kepada
keluarga untuk memfasilitasi kelanjutan perawatan di luar lingkungan sekolah. Kolaborasi ini
memperkuat konsistensi dan kesinambungan perawatan yang diperlukan untuk perkembangan
siswa dengan kebutuhan khusus.Keempat, SDLB Negeri Binjai mendorong keterlibatan
keluarga dalam kegiatan sekolah dan kegiatan ekstrakurikuler. Orang tua diundang untuk
menghadiri acara-acara sekolah, seperti pertunjukan seni, lomba, atau kegiatan sosial lainnya.
Partisipasi orang tua dalam kegiatan ini tidak hanya memberikan dukungan emosional kepada
siswa, tetapi juga memperkuat hubungan antara keluarga dan komunitas sekolah.Terakhir,
SDLB Negeri Binjai memberikan dukungan emosional dan motivasi kepada keluarga siswa.
Tim pendidikan dan konselor sekolah siap memberikan bimbingan dan dukungan kepada
keluarga dalam menghadapi tantangan yang mungkin muncul dalam pendidikan anak mereka.
Mereka juga berperan sebagai sumber motivasi untuk keluarga dalam menjalani perjalanan
pendidikan yang kadang-kadang penuh tantangan.
Dengan melibatkan dukungan sosial dan peran keluarga yang kuat, SDLB Negeri Binjai
menciptakan lingkungan pendidikan inklusif yang memberdayakan siswa dengan kebutuhan
khusus untuk mencapai potensi penuh mereka.
kebutuhan khusus sering memerlukan pendekatan yang lebih spesifik dan dukungan
tambahan, yang memerlukan alokasi anggaran yang memadai. Dalam mengatasi tantangan
ini, SDLB Negeri Binjai dapat menjalin kemitraan dengan pihak-pihak terkait, seperti
pemerintah, yayasan, atau lembaga swadaya masyarakat, untuk mendapatkan dukungan
sumber daya yang diperlukan.
3. Tantangan Ketidaktersediaan Aksesibilitas yaitu Salah satu tantangan penting adalah
aksesibilitas fisik dan transportasi bagi siswa dengan kebutuhan khusus. Beberapa siswa
mungkin menghadapi hambatan dalam mengakses fasilitas atau lingkungan sekolah karena
kurangnya fasilitas aksesibilitas yang memadai. Penting bagi SDLB Negeri Binjai untuk
terus memperjuangkan dan memperhatikan aksesibilitas yang inklusif bagi siswa dan
keluarga
Berikut adalah beberapa peluang yang terkait dengan interaksi dengan lingkungan masyarakat
di SDLB Negeri Binjai:
1. Peluang Kesadaran Masyarakat yaitu Meskipun ada tantangan, terdapat peluang besar
untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang kebutuhan khusus dan pentingnya
inklusi. Dengan menjalin interaksi yang positif dan terbuka dengan masyarakat, SDLB
Negeri Binjai dapat memberikan pemahaman yang lebih baik tentang keberagaman dan
mempromosikan nilai-nilai inklusi. Melalui kerjasama dengan organisasi dan komunitas di
sekitar sekolah, kesadaran masyarakat tentang kebutuhan khusus dapat ditingkatkan.
2. Peluang Kolaborasi dengan Komunitas yaitu Interaksi dengan lingkungan masyarakat juga
memberikan peluang kolaborasi yang luas. SDLB Negeri Binjai dapat menjalin kerjasama
dengan perusahaan, lembaga pendidikan, atau organisasi masyarakat lainnya untuk
menyelenggarakan program pendidikan, pelatihan, atau kegiatan sosial bersama. Hal ini
tidak hanya akan memberikan manfaat bagi siswa dengan kebutuhan khusus, tetapi juga
memperkuat hubungan antara sekolah dan komunitas.
11
BAB III
KESIMPULAN DAN SARAN
3.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil dan pembahasan yang telah disampaikan, dapat diambil kesimpulan
sebagai berikut untuk penelitian di SDLB Negeri Binjai:
1. SDLB Negeri Binjai merupakan sekolah luar biasa yang berkomitmen untuk memberikan
pendidikan inklusif dan berkualitas bagi siswa dengan kebutuhan khusus di kota Medan.
2. Program pendidikan di SDLB Negeri Binjai didesain khusus untuk memenuhi kebutuhan
individual setiap siswa dan mendorong potensi mereka dalam berbagai aspek perkembangan,
termasuk pendidikan akademik, keterampilan hidup, pengembangan sosial, dan aktivitas seni.
3. Metode pembelajaran yang diterapkan di SDLB Negeri Binjai meliputi kurikulum yang
disesuaikan, pendekatan individual, penggunaan metode pembelajaran yang beragam,
program pendukung dan terapi, kolaborasi dengan orang tua dan masyarakat, pendidikan
kolaboratif, pemantauan dan evaluasi berkelanjutan, pembekalan guru dan staf pendidikan,
serta pengakuan prestasi dan kemajuan siswa.
4. SDLB Negeri Binjai menerapkan pendekatan inklusi yang kuat dalam praktik pendidikan
mereka. Pendekatan ini mencakup lingkungan belajar yang ramah inklusi, kemitraan antara
guru dan orang tua, diferensiasi instruksional, pendekatan individual dan berbasis
keterampilan, serta integrasi sosial dan kegiatan kolaboratif.
5. Dukungan sosial dan peran keluarga memiliki peran penting dalam mendukung pendidikan
siswa dengan kebutuhan khusus di SDLB Negeri Binjai. Kolaborasi erat antara sekolah dan
keluarga memastikan siswa mendapatkan lingkungan pendidikan yang holistik dan
mendukung.
6. Tantangan dalam interaksi dengan lingkungan masyarakat di SDLB Negeri Binjai meliputi
stigma dan stereotipe terhadap siswa dengan kebutuhan khusus, serta keterbatasan sumber
daya.
Secara keseluruhan, SDLB Negeri Binjai telah berhasil menciptakan lingkungan pendidikan
inklusif yang memberdayakan siswa dengan kebutuhan khusus untuk mencapai potensi penuh
mereka. Penelitian di SDLB Negeri Binjai memberikan wawasan yang berharga dalam memahami
praktik pendidikan inklusif dan tantangan yang dihadapi serta memberikan kontribusi positif bagi
pendidikan inklusif di Indonesia.
3.2 Saran
Berikut adalah beberapa saran yang dapat diterapkan oleh SDLB Negeri Binjai untuk
12
LAMPIRAN
14