Anda di halaman 1dari 232

l m

.ht
ng
nta
PR,ESIDEN
REPUBUK INDONESIA
- 2388 -

-te
23
2.2. SUBBIDANG PERPUSTAKAAN DAERAH

0
2.2.L. Arah Kebijakan

n-2
1. Meningkatkan kualitas layanan perpustakaan umum daerah dalam rangka
memperkuat budaya literasi untuk mewujudkan masyarakat

hu
berpengetahuan, kreatif, inovatif, dan berkarakter, serta mewujudkan

-ta
Sumber Daya Manusia berkualitas dan berdaya saing;
2. Mendukung pemulihan ekonomi pasca pandemi Covid- 19 melalui

15
penyediaan informasi dan pengetahuan terkait pola hidup sehat, serta
or-
peningkatan kesejahteraan masyarakat dengan pemanfaatan pengetahuan
untuk meningkatkan keterampilan dan kecakapan hidup melalui
om
transformasi layanan perpustakaan berbasis inklusi sosial.
3.
s-n

Mendukung kebijakan pembangunan nasional dalam RPJMN 2O2O-2O24


dan Nawacita khususnya agenda pembangunan Revolusi Mental dan
e

Pemajuan Kebudayaan dan pada Program Prioritas Meningkatkan Budaya


rpr

Literasi, Inovasi, dan Kreativitas;


4.
/pe

Mendukung pencapaian Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Indonesia dan


Indeks Pembangunan Kebudayaan (IPK) melalui pembudayaan kegemaran
/02

membaca dan peningkatan akses layanan perpustakaan yang inklusif; dan


5. Meningkatkan ketersediaan sumber daya pengetahuan dan karya
23

intelektual, baik tulis, cetak dan rekam untuk kepentingan pendidikan,


transformasi pengetahuan, dan pembangunan nasional melalui
20

perpustakaan.
m/
.co

2.2.2. Tujuan dan Sasaran


DAK Fisik Bidang Pendidikan Subbidang Perpustakaan Daerah ditujukan untuk
na

meningkatkan penyelenggaraan, tanggung jawab, peran Pemerintah Daerah


lya

provinsi dan kabupaten/kota dalam:


l. pengembangan infrastruktur layanan perpustakaan umum sesuai dengan
mu

Standar Nasional Perpustakaan (SNP) di provinsi dan kabupaten/kota;


a

2. pemerataan akses layanan perpustakaan dalam peningkatan pengetahuan,


ain

keterampilan, dan kesejahteraan masyarakat; dan


.

3. sinergitas Pemerintah dan Pemerintah Daerah di dalam pembangunan


ww

perpustakaan umum di seluruh wilayah Indonesia.


DAK Fisik Bidang Pendidikan Subbidang Perpustakaan Daerah mempunyai
//w

sasaran:
ps:

1. terlaksananya pembangunan gedung fasilitas layanan perpustakaan umum


provinsi dan kabupaten/kota;
htt

SK No 174399 A
t ml
g.h
n
nta
PRESIDEN
REPUBUK TNDONESIA
- 2389 -

-te
23
2. terlaksananya perluasan gedung fasilitas layanan perpustakaan umum
provinsi dan kabupaten/kota;

-20
3. terlaksananya renovasi gedung fasilitas layanan perpustakaan umum
provinsi dan kabupaten/kota;

un
4. terlaksan€rnya pengadaan perabot fasilitas layanan perpustakaan umum

ah
provinsi dan kabupaten/kota;

5-t
5. terlaksan€rnya pengadaan perangkat teknologi informasi dan komunikasi
(TIK) untuk menunjang layanan perpustakaan digital di perpustakaan

r-1
umum provinsi dan kabupaten/kota; dan mo
6. terlaksananya pengembangan bahan perpustakaan tercetak dan/atau
digital di perpustakaan umum provinsi dan kabupaten/kota.
no
es-

2.2.9. Ruang Lingkup Kegiatan


rpr

Menu Kegiatan DAK Fisik Bidang Pendidikan Subbidang Perpustakaan Daerah


adalah Pengembangan Layanan Perpustakaan Daerah, dengan rincian menu
/pe

kegiatan sebagai berikut:


1. Pembangunan Gedung Fasilitas Layanan Perpustakaan Umum Provinsi dan
/02

Kabupaten/Kota;
23

2. Perluasan Gedung Fasilitas Layanan Perpustakaan Umum Provinsi dan


Kabupaten/Kota;
20

3. Renovasi Gedung Fasilitas Layanan Perpustakaan Umum Provinsi dan


m/

Kabupaten/Kota;
.co

4. Pengadaan Perabot Layanan Perpustakaan Umum Provinsi dan


Kabupaten/Kota;
a

5. Pengadaan TIK Layanan Perpustakaan Umum Provinsi dan


an

Kabupaten/Kota; dan
uly

6. Pengadaan Bahan Perpustakaan dalam bentuk Cetak dan/atau Digital


m

untuk Perpustakaan Umum Provinsi dan Kabupaten/Kota.


na
.ai

2.2.4. Kriteria Lokasi Prioritas


ww

2.2.4.L. Kriteria Utama


Provinsi atau kabupaten/kota yang memiliki kelembagaan dan nomenklatur
/w

Dinas Perpustakaan.
s:/

2.2.4.2. Kriteria Pendukung


l. kepemilikan dan kondisi gedung layanan perpustakaan:
p
htt

a. belum milik sendiri (sewa/menumpang);

SK No 174/100 A
l m
.ht
ng
nta
PRESIDEN
REPUEUK INDONESIA
- 2390 -

-te
23
b. tidak layak (sempit/rusak berat); atau

0
c. kurang layak (rusak sedang/rusak ringan);

n-2
2. layanan perpustakaan belum sesuai SNP atau akreditasinya masih C;
3.

hu
berdasarkan Perpres No. 63/2020 berlokasi di daerah Tertinggal, Terluar,
Terdepan (3T); dan / atau

-ta
4. pemerintah daerah yang telah menerima alokasi DAK Fisik Subbidang

15
Perpustakaan Daerah tahun 2Ol9-2O22 dengan menu Pembangunan
Gedung Layanan atau Rehabilitasi Gedung Layanan (perluasan dan
or-
renovasi), n€unun sarana layanan berupa perabot, TIK, dan/atau bahan
perpustakaan belum sesuai SNP.
om
s-n

2.2.6. Tata Cara Pelaksanaan Kegiatan


e

2.2.5.1. Ketentuan Umum


rpr

Pelaksanaan kegiatan DAK Fisik Bidang Pendidikan Subbidang Perpustakaan


Daerah mengikuti ketentuan sebagai berikut:
/pe

1. provinsi atau kabupaten/kota memiliki perangkat daerah yang


/02

menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang perpustakaan dalam


bentuk dinas sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan;
23

dan
2. diperuntukkan dalam rangka meningkatkan kualitas
20

layanan
perpustakaan umum provinsi atau kabupaten/kota.
m/

2.2.5.2. Ketentuan Teknis


.co

Ketentuan teknis kegiatan DAK Fisik Bidang Pendidikan


Subbidang
Perpustakaan Daerah mengatur ketentuan pada setiap rincian menu kegiatan,
na

sebagai berikut:
lya

1. Rincian Menu Pembangunan Gedung Fasilitas Layanan Perpustakaan


Umum Provinsi dan Kabupaten/Kota dengan ketentuan sebagai berikut:
mu

a. surat pernyataan Kepala Daerah belum memiliki gedung layanan


a

perpustakaan dan/atau surat Kepala Organisasi Perangkat Daerah


ain

(OPD) yang menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang


pekerjaan umum yang menyatakan gedung layanan perpustakaan
.
ww

dalam kondisi tidak layak;


b. dokumen kepemilikan lahan (Sertifikat) atas nama Pemerintah Daerah;
//w

c. dokumen Detail Engineeing Design (DED);


ps:

d. surat pernyataan Kepala Daerah tentang peruntukan lahan untuk


perpustakaan;
htt

e. Kerangka Acuan Kegiatan /Term of Reference;

SK No 174r';01 A
l m
.ht
ng
nta
PRESIDEN
REPUEUK INDONESIA
- 239r -

-te
23
f. rincian anggar€rn biaya;
g.

0
surat pernyataan kepala daerah tentang kesanggupan mengalokasikan

n-2
dana pemeliharaan fasilitas layanan perpustakaan yang bersumber
dari APBD; dan

hu
h. surat pernyataan kepala OPD yang menyelenggarakan urusan
pemerintahan di bidang perpustakaan tentang

-ta
kesanggupan
melaksanakan kegiatan DAK.

15
2 Rincian Menu Rincian Menu Perluasan dan Renovasi Gedung Fasilitas

or-
Layanan Perpustakaan Umum Provinsi dan Kabupaten/Kota dengan
ketentuan sebagai berikut:
om
a. surat pernyataan kepala OPD yang menyelenggarakan umsan
pemerintahan di bidang pekerjaan umum yang menyatakan kondisi
s-n

gedung layanan perpustakaan kurang layak;


b.
e

dokumen kepemilikan lahan (Sertifikat) atas nama Pemerintah Daerah;


rpr

c. dokumen Detail Engineeing Design (DED);


/pe

d. surat pernyataan kepala daerah tentang peruntukan lahan untuk


perpustakaan;
/02

e. Kerangka Acuan Kegiatan /Term of Reference;


23

f. rincian anggaran biaya;


g.
20

surat pernyataan kepala daerah tentang kesanggupan mengalokasikan


dana pemeliharaan fasilitas layanan perpustakaan yang bersumber
m/

dari APBD; dan


.co

h. surat pernyataan kepala OPD yang menyelenggarakan urusan


pemerintahan di bidang perpustakaan tentang kesanggupan
na

melaksanakan kegiatan DAK.


lya

3 Rincian Menu Pengadaan Perabot, TIK, dan Bahan Perpustakaan Umum


Provinsi dan Kabupaten/Kota dengan ketentuan sebagai berikut:
mu

a. Kerangka Acuan Kegiatan /Term of Reference;


a

b. rincian anggaran biaya;


ain

c. surat pernyataan kepala daerah tentang kesanggupan mengalokasikan


dana pemeliharaan fasilitas layanan perpustakaan yang bersumber
.
ww

dari APBD; dan


d. surat pernyataan kepala OPD yang menyelenggarakan urusan
//w

pemerintahan di bidang perpustakaan tentang kesanggupan


melaksanakan kegiatan DAK.
ps:
htt

SK No 174402 A
ml
.ht
ng
nta
PRESIDEN
TNDONESIA
- 2392 -

-te
23
2.2.5.3. Data Teknis

-20
Data teknis kegiatan DAK Fisik Bidang Pendidikan Subbidang Perpustakaan
Daerah adalah data yang disampaikan oleh Pemerintahn Daerah, sebagai

un
berikut:
l. jumlah kunjungan pemustaka satu tahun terakhir (satuan orang);

ah
2. jumlah anggota perpustakaan (satuan orang);

5-t
3. jumlah perpustakaan yang menjadi kewenangan pembinaan (perpustakaan

r-1
umum, khusus, sekolah, dan perguruan tinggi) (satuan perpustakaan);
4. jumlah tenaga perpustakaan dan R.rstakawan (satuan orang);
mo
5. jumlah judul koleksi perpustakaan (satuan judul);
no

6. jumlah eksemplar koleksi perpustakaan (satuan eksemplar);


es-

7. luas lahan dinas perpustakaan (satuan meter persegi);


rpr

8. luas bangunan dinas perpustakaan (satuan meter persegi);


9. luas ruang layanan perpustakaan (satuan meter persegi); dan
/pe

10. jumlah penduduk provinsi/kabupaten/kota yang bersumber data BPS


/02

termutakhir (satuan orang).


23

2.2.6. Mekanisme Pengadaan Barang/Jasa


20

Ketentuan mengenai mekanisme pengadaan barang dan jasa kegiatan DAK Fisik
m/

Bidang Pendidikan Subbidang Perpustakaan Daerah mengacu pada Peraturan


Presiden tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah.
.co
na

2.2.7. Spesifikasi Target Keluaran


lya

Spesifikasi target keluaran kegiatan DAK Fisik Bidang Pendidikan Subbidang


Perpustakaan Daerah adalah sebagai berikut:
mu

MENU KEGIATAN/RINCIAN MENU


na

SUBBIDANG TARGET SATUAN


KEGIATAN
.ai

Perpustakaan Pengembangan Layanan


ww

Daerah Perpustakaan Daerah


//w

Pembangunan Gedung Fasilitas


Layanan Perpustakaan Umum
+5 Unit
Provinsi dan/atau
ps:

Kabupaten/Kota
htt

SK No 174/;03 A
l m
.ht
ng
nta
PRESIDEN
FEPUBUK INDONESIA
- 2393 -

-te
23
MENU KEGIATAN/RINCIAN MENU
SUBBIDANG TARGET SATUAN

0
KEGIATAN

n-2
Perluasan Gedung Fasilitas

hu
Layanan Perpustakaan Umum
5 Unit
Provinsi dan/atau

-ta
Kabupaten/Kota

15
Renovasi Gedung Fasilitas

or-
Layanan Perpustakaan Umum
0 Unit
Provinsi dan/atau
om
KabupatenlKota
s-n

Pengadaan Perabot Layanan


Perpustakaan Umum Provinsi 58 Paket
e

dan/atau Kabupaten / Kota


rpr

Pengadaan TIK Layanan


/pe

Perpustakaan Umum Provinsi 59 Paket


dan/atau Kabupaten f Kota
/02

Pengadaan Bahan Perpustakaan


23

dalam bentuk Cetak dan/atau


Digital untuk Perpustakaan 45 Paket
20

Umum Provinsi dan


m/

Kabupaten/Kota
.co

1. Pembangunan Gedung Fasilitas Layanan Perpustakaan Umum Provinsi,


na

Kabupaten/Kota
lya

Secara teknis dan fungsional Gedung Fasilitas Layanan Perpustakaan Umum


harus dirancang untuk menjamin terwujudnya pelayanan Perpustakaan bagi
mu

pemustaka dengan ama.n dan nyaman serta disain arsitektur dan struktur
bangunan yang kokoh, kuat dan fungsional. Kebutuhan ruang Perpustakaan
a
ain

sekurang-kurangnya memenuhi fungsi berikut:


1. Layanan pengunjung terdiri dari:
.
ww

a. lobbg (area informasi, area pendaftaran keanggotaan, area penitipan


barang);
//w

b. konsultasi/promosi dan pameran;


c.
ps:

baca anak;
d. baca remaja;
htt

e. baca dewasa;

SK No 1744044
ml
t
ng.h
nta
FRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
- 2394 -

-te
23
f. baca lansia dan penyandang disabilitas;
g. koleksi deposit/muatan lokal;

-20
h. pertemuan/diskusi/bedah buku;

un
i. layanan referensi;

ah
j. layanan pandang dengar (audio visual);

5-t
k. layanan informasi berbasis TIK dan internet; dan

r-1
1. aktivitas publik untuk pelatihan, workshop, dan berbagai macam
kegiatan yang melibatkan masyarakat. mo
2. Layanan penunjang terdiri dari:
a.
no

koleksi baru;
b.
es-

reviu/penelitian koleksi baru;


c. pengolahan bahan perpustakaan; dan
rpr

d. koleksi tandon.
/pe

3. Fasilitas penunjang pelayanan publik terdiri dari:


a. toilet;
/02

b. laktasi;
23

c. kantin;
20

d. mushala/tempatibadah;
m/

e. pos keamanan;
.co

f. pagar;
g. jalur khusus penyandang disabilitas;
a
an

h. taman; dan
uly

i. tempat parkir.
Seluruh rincian kebutuhan fungsi dan fasilitas tersebut harus tertuang secara
m

rinci dalam bentuk dokumen DED yang disusun dan disahkan oleh pemerintah
na

daerah. Secara teknis desain bangunan memiliki kriteria sebagai berikut:


.ai

1. fungsi bangunan dan ruang fasilitas layanan perpustakaan sesuai dengan


ww

SNP;
2. fungsi pendukung fasilitas layanan perpustakaan diatur sesuai dengan
/w

ketentuan peraturan perundang-undangan ;


3.
s:/

spesifikasi terkait dengan fungsi bangunan, terdiri dari:


a. tampak bangunan sebagai bangunan khas perpustakaan yang mampu
p
htt

menjadi tengara (landma*l lingkungan.

SK No 174405 A
l
tm
.h
ng
nta
PRESIDEN
REPUBUK INDONESIA
- 2395 -

-te
23
b. tampak bangunan dan/atau bentuk fasad bangunan mengikuti kondisi
daerah yang mengakomodir transformasi bentuk budaya setempat.

-20
c. pemilihan warna elemen interior harus membuat suasana tenang,

un
sejuk dan nyaman.
d. segala penzinan yang terkait dengan pembangunan fasilitas antara

ah
lain: Izin Mendirikan Bangunan (IMB), Analisis Mengenai Dampak

-t
Lingkungan Hidup (AMDAL) atau Upaya Pengelolaan Lingkungan

15
Hidup (UKL) dan Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup (UPL),
dilaksanakan sebelum dimulai pembangunan. Selanjutnya setelah
or-
bangunan selesai diperlukan Sertifikat Laik Fungsi (SLF), perizinan
menjadi tanggung jawab daerah masing- masing.
om
4, spesifikasi teknis bangunan terdiri dari:
s-n

a. pekerjaan arsitektur bangunan:


1)
e

Pekerjaan lantai
rpr

Area lobby menggunakan lantai yang menggunakan bahan yang


keras dan kuat dan mempunyai daya tarik bagi pengunjung.
/pe

Sedangkan ruangan lainnya dapat menggunakan homogeneus tile


/02

atau minimal keramik.


2) Pekerjaan dinding
23

Dinding eksterior dapat dilapis batu granit, marmer atau batu


20

alam, sedangkan fasad bagian atas dapat berupa kaca dan kusen
alumunium atau Alumunium Composite Panel (ACP). Dinding
m/

eksterior dan interior minimal menggunakan cat.


.co

3) Pekerjaan plafond
Plafond dapat menggunakan panel gypsum/ calcium
na

carbonat/lambersering/puc dengan rangka penggantung


a

disesuaikan dengan jenis material plafondyang digunakan.


uly

b. Pekerjaan struktur bangunan


am

Struktur lantai bangunan tahan dan kuat untuk fungsi Perpustakaan,


di mana setiap tahun ada penambahan beban atau buku dan dengan
ain

perhitungan bangunan tahan gempa.


.

1) stnrktur bawah (sub struktur) adalah bagian-bagian bangunan


ww

yang terletak di bawah permukaan tanah. Struktur bawah ini


meliputi pondasi dan sloof; dan
/w

2) struktur atas (super struktur) yaitu bagian-bagian bangunan


/

yang terletak di atas permukaan tanah berbentuk kolom, balok


ps:

dan plat lantai sampai atap dengan penutup atap dapat


menggunakan rangka kayu/besi/baja ringan atau dapat
htt

berbentuk Jtat dengan material beton yang kesemuanya harus

SK No 174406 A
ml
.ht
ng
nta
PRESIDEN
REPUBUK INDONESTA
- 2396 -

-te
23
arnan terhadap kebocoran.

-20
c Pekerjaan mekanikal, terdiri dari:
1) pemipaan Qtlumbing) yang terdapat pada bangunan seperti pipa

un
untuk air bersih, air kotor, pipa ventilasi, dan air hujan. Pada
pekerjaan pemipaan ini biasanya menggunakan material pipa

ah
PVC, pipa polg propglene random (PPR), atau pipa galvanis

5-t
mengikuti peraturan SNI, PPI (Pedoman Plumbing Indonesia) dan
Peraturan Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) setempat;

r-1
2l pekerjaan instalasi air limbah bangunan yang dimaksudkan
mo
adalah instalasi air bekas (berasal dari air buangan floor draindart
sink di toilet maupun pantry melewati pipa datar dan pipa tegak
no

menuju saluran fasilitas/kawasan /kota atau ke unit pengolahan


limbah), instalasi air kotor/air limbah (berasal dari air buangan
es-

closet dan urinal di toilet melewati pipa datar dan pipa tegak
menuju ke unit pengolahan air kotor) dan air hujan (air hujan
rpr

yang berasal dari atap dan atau tempias hujan di balkon melewati
pipa datar dan pipa tegak menuju ke sumur resapa.n dan dapat
/pe

dialirkan ke saluran fasilitas / kawasan / kota) ;


/02

3) pekerjaan pemadam kebakaran lfire hgdranfl adalah pekerjaan


mekanikal plumbing yang masih berhubungan dengan pemipaan
23

air khususnya untuk keperluan pemadam kebakaran jika terjadi


kebakaran. Pemasangan fire hgdrant dan sprinkler berlaku untuk
20

luas bangunan di atas 5.OOO m2 atau bangunan yang memiliki


m/

lebih dari lima lantai ke atas, sedangkan di bawah luas 5.00O m2


menggunakan alat yang portabel (Alat Pemadam Api
.co

Ringan/APAR). Untuk ruang Perpustakaan terkait dengan koleksi


dan sebagainya menggunakan pemadam kebakaran
na

lrtre
extinguisher)berbentuk gas atau foam. Setiap ruangan kerja dapat
lya

dipasang alat deteksi asap (smoke detector) yang akan mendeteksi


asap atau api yang berada di dalam ruangan kerja sesuai dengan
mu

peraturan yang berlaku di daerah setempat;


4l sistem tata udara (Humiditg Ventilation and Air Conditioningl
na

adalah pengkondisian ruangan yang membuat pemakai ruangan


.ai

menjadi nyaman dalam menggunakan ruangan sebagaimana


fungsinya. Pengaturan kondisi ru,angan melalui proses ventilasi
ww

(uentilation) dan pendinginan (coolingl sehingga tercapai suhu dan


kelembaban tertentu. Untuk bangunan terdiri dari berbagai
//w

kegiatan dan tidak luas disarankan menggunakan AC split atau


wall mounted, sedangkan untuk bangunan yang ruang kerjanya
ps:

luas dan kegiatannya sama dapat menggunakan AC central atau


AC split duct, dan
htt

SK No 174407 A
l m
.ht
ng
nta
PRESIDEN
REPUBUK INDONESTA
- 2397 -

-te
23
5) pekerjaan lift atau eskalator, dapat digunakan untuk bangunan
empat lantai ke atas dan sebaiknya memiliki fasilitas alat

0
transportasi vertikal untuk disabilitas.

n-2
d Pekerjaan elektrikal

hu
1) pekerjaan elektrikal mencakup panel tegangan menengah, kabel
daya tegangan menengah, panel listrik tegangan rendah, panel

-ta
di,stibution box, kabel daya listrik, armatur lampu penerangan,

15
saklar, stop kontak, kabel instalasi penerangan, instalasi stop
kontak, sistem penangkal petir, dan dapat disediakan genset
or-
sebagai daya cadangan apabila terjadi pemadaman listrik;
om
2l tingkat pencahayaan minimum penerangan untuk ruang baca
adalah minimal 300 lux;
s-n

3) pekerjaan elektronik adalah pekerjaan yang berhubungan dengan


instalasi sistem bangunan sesuai kebutuhan seperti sistem tata
e

suara, sistem data, sistem CCTV, dan sistem Ma.ster Antene


rpr

Teleuisbn (MATV);
/pe

4l Jaringan local area network (LAN) dan akses internet; dan


5) Jaringan komunikasi dan telekomunikasi.
/02

e. Komponen Anggaran Biaya


23

1) pekerjaan arsitektur terdiri dari:


20

a) pekerjaaan dinding, komponen biaya untuk pekerjaan


m/

dinding meliputi:
(1) harga satuan dinding sudah termasuk adukan biasa atau
.co

drymix, kolom praktis, ringbalk, angkur, sparing;


na

(21 harga satuan plesteran biasa atau drymix sudah


termasuk acian dan semua pekerjaan bantu yang
lya

berhubungan dengan plesteran;


mu

(3) harga satuan pekerjaan pelapis dinding (seperti: granit,


marmer, keramik, porselin) sudah termasuk adukan, cor
a

beton, perekat lcalbondl, dan naad;


ain

(4) harga satuan pekerjaan plesteran sudah termasuk untuk


.

dinding kedap air sesuai gambar dan spesifikasi;


ww

(5) harga satuan pekerjaan cat dinding sudah termasuk


pengertian cat dasar;
//w

(6) pekerjaan toilet;


ps:

l7l harga satuan pekerjaan pelapis dinding dan/atau partisi


toilet; dan
htt

(8) harga satuan tersebut di atas sudah termasuk alat- alat

SK No 174/;08 A
ml
.ht
ng
nta
TNIEENI*In
- 2398 -

-te
23
bantu dan lengkap aksesoris yang diperlukan sesuai
spesifikasi teknis.

-20
b) pekerjaan lantai, komponen biaya untuk pekerjaan lantai

un
meliputi:
(1) harga satuan pemasangan finbhing lantai sudah

ah
termasuk pemasangan berikut adukan mortar, additiue,

5-t
naad, harus sesuai dengan petunjuk yang disyaratkan
pabrik pembuat; dan

r-1
(21 harga satuan tersebut di atas sudah termasuk alat- alat
mo
bantu dan lengkap aksesories yang diperlukan sesuai
spesifikasi teknis.
no

c) pekerjaan plafond, komponen biaya untuk pekerjaan plafond


es-

meliputi:
(1) harga satuan pekerjaan plafond sudah termasuk rangka;
rpr

(21 harga satuan plafond/lambresiring sudah termasuk anti


/pe

rayap;
(3) harga satuan list-list plafond sudah termasuk rangka
/02

pendukung; dan
(41 harga satuan pekerjaan cat plafond dan list termasuk
23

pengertian cat dasar.


20

d) pekerjaan pintu dan jendela, komponen biaya untuk


m/

pekerjaan pintu dan jendela meliputi harga satuan pintu dan


jendela sudah termasuk alat penggantung dan pengunci.
.co

Setiap pekerjaan harus sesuai dengan petunjuk yang


disyaratkan pabrik pembuat.
na

e) pekerjaan saniter, perhitungan biaya untuk pekerjaan saniter


lya

merupakan harga satuan upah lengkap dengan aksesoris


saniter (sanitary equipment). Setiap pekerjaan harus sesuai
mu

dengan petunjuk yang disyaratkan pabrik pembuat.


2l
na

pekerjaan struktur meliputi:


4 biaya pekerjaan beton sudah termasuk biaya pengadaan dan
.ai

pengecoran;
ww

b) biaya pekerjaan bekisting sudah termasuk biaya


pemasangan dan pembongkaran; dan
//w

c) biaya pekerjaan baja/besi sudah termasuk biaya


pemotongan, perakitan, biaya las/baut, pemasangan dan
ps:

alat bantu.
htt

SK No 174409 A
l
tm
.h
ng
nta
PRESIDEN
REPUBUK TNDONESIA
- 2399 -

-te
23
3) pekerjaan mekanikal

-20
komponen biaya pemasangan instalasi plumbing, pipa air hujan,
pipa air limbah, pemadam kebakaran harus sudah menghitung
biaya alat bantu, aksesoris, termasuk biaya pengujian secara

un
parsial maupun commisioning test, meliputi:

ah
4 pekerjaan pembuatan sumur dangkal/dalam dan peralatan

-t
pompa air bersih, air kotor, dan sebagainya termasuk biaya

15
mobilisasi, alat bantu, aksesoris, dilengkapi garansi, lulus
tes uji untuk sertifikasi kelayakan yang dikeluarkan instansi
terkait; dan or-
om
b) pekerjaan STP (Sewage Treatment Planflatau septic tankdarr
resapzrnnya sudah termasuk pemasangan.
s-n

4l pekerjaan elektrikal, dengan komponen sebagai berikut:


e

komponen biaya pemasangan instalasi listrik harus sudah


4
rpr

menghitung biaya alat bantu, assessories, termasuk biaya


pengujian secara parsial maupun commisioning test,
/pe

b) komponen biaya peralatan elektrikal, seperti panel- panel


/02

Master Distribution Panel (MDP), Menengah, Rendah, Trafo,


Genset, dan sebagainya. termasuk biaya mobilisasi, alat
bantu, assessories, dilengkapi garansi, lulus tes uji untuk
23

sertilikasi kelayakan yang dikeluarkan instansi terkait;


20

c) Komponen biaya jaringan localareanetwork(LAN) dan akses


m/

internet; dan
d) Komponen biaya jaringan komunikasi dan telekomunikasi.
.co

2. Perluasan Gedung Fasilitas Layanan Perpustakaan Umum Provinsi,


na

Kabupaten/Kota
a

Secara teknis dan fungsional Perluasan Gedung Fasilitas Layanan Perpustakaan


uly

Umum harus dirancang untuk menjamin terwujudnya pelayanan perpustakaan


bagi pemustaka dengan arnan dan nyaman serta disain arsitektur dan struktur
am

bangunan yang kokoh, kuat dan fungsional. Perluasan Gedung Fasilitas


Layanan Perpustakaan Umum untuk memenuhi fungsi berikut:
ain

1. Layanan pengunjung terdiri dari:


.
ww

a. lobbg (area informasi, area pendaftaran keanggotaan, area penitipan


barang);
/w

b. konsultasi/promosi dan pameran;


/

c. baca anak;
ps:

d. baca remaja;
htt

e. baca dewasa;

SK No 174410 A
ml
.ht
ng
nta
FRESIDEN
REPU

-te
23
f. baca lansia dan penyandang disabilitas;

-20
g. koleksi deposit/muatan lokal;
h. pertemuan/diskusi/bedah buku;

un
i. layanan referens;

ah
j. layanan pandang dengar (audio visual);

5-t
k. layanan informasi berbasis TIK dan internet;

r-1
1. aktifitas publik untuk pelatihan, workshop, dan berbagai macam
kegiatan yang melibatkan masyarakat. mo
2. Layanan penunjang terdiri dari:
no

a. koleksi barr;
b. reuiewf penelitian koleksi baru;
es-

c. pengolahan Bahan Perpustakaan; dan


rpr

d. koleksi tandon.
/pe

3. Fasilitas penunjang pelayanan publik terdiri dari:


/02

a. toilet;
b. laktasi;
23

c. kantin;
20

d. mushala/tempat ibadah;
m/

e. pos keamanan;
.co

f. pagar;
g. jalur khusus penyandang disabilitas;
na

h. taman; dan
lya

i. tempat parkir.
mu

Seluruh rincian kebutuhan mang dan fasilitas tersebut harus tertuang secara
rinci dalam bentuk dokumen DED (Detail Engineering Design) yang disusun dan
na

disaln<an oleh pemerintah daerah. Secara teknis desain bangunan memiliki


.ai

kriteria sebagai berikut:


1. fungsi bangunan dan rLlang fasilitas layanan perpustakaan sesuai dengan
ww

Standar Nasional Perpustakaan;


//w

2. fungsi pendukung fasilitas layanan perpustakaan diatur sesuai dengan


standar yang berlaku;
ps:

3. spesifikasi terkait dengan fungsi bangunan, terdiri dari:


htt

a. tampak bangunan sebagai bangunan khas perpustakaan yang mampu


menjadi tengara (landmarkl lingkungan;

SK No l744ll A
ml
.ht
ng
nta
PRESIDEN
REPUBUK INDONESIA
- 240r -

-te
23
b. tampak bangunan dan/atau bentuk fasad bangunan mengikuti kondisi
daerah yang mengakomodir transformasi bentuk budaya setempat;

-20
c. pemilihan warna elemen interior harrs membuat suasana tenang, sejuk
dan nyaman; dan

n
hu
d. segala perizinan yang terkait dengan pembangunan fasilitas antara lain:
lzin Mendirikan Bangunan (IMB), Analisis Mengenai Dampak

-ta
Lingkungan Hidup (AMDAL) atau Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup

5
(UKL) dan Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup (UPL), dilaksanakan

r-1
sebelum dimulai pembangunan. Selanjutnya setelah bangunan selesai
diperlukan Sertifikat Laik Fungsi (SLF), penzinan menjadi tanggung
mo
jawab daerah masing- masing.
no
4. spesifikasi teknis bangunan terdiri dari:
a. pekerjaan arsitektur bangunan:
es-

1) Pekerjaan lantai
rpr

Area lobbg menggunakan lantai yang menggunakan bahan yang


keras dan kuat dan mempunyai daya tarik bagi pengunjung.
/pe

Sedangkan ruangan lainnya dapat menggunakan homogeneus tile


/02

atau minimal keramik.


2l Pekerjaan dinding
23

Dinding eksterior dapat dilapis batu granit, marmer atau batu alam,
20

sedangkan fasad bagian atas dapat berupa kaca dan kusen


alumunium atau Alumunium Composite Panel (ACP). Dinding
m/

eksterior dan interior minimal menggunakan cat.


.co

3) Pekerjaan plafond
Plafond dapat menggunakan panel gyrysum/ calcium
na

carbonat/lamberseing/puc dengan rangka penggantung


lya

disesuaikan dengan jenis material plafondyang digunakan.


4l Pekerjaan struktur bangunan
mu

Struktur lantai bangunan tahan dan lnrat untuk fungsi


na

Perpustakaan, di mana setiap tahun ada penambahan beban atau


buku dan dengan perhitungan bangunan tahan gempa.
.ai

a) struktur bawah (sub struktur) adalah bagian-bagian


ww

bangunan yang terletak di bawah permukaan tanah. Struktur


bawah ini meliputi pondasi dan sloof, dan
//w

b) struktur atas (super struktur) yaitu bagian-bagian bangunan


yang terletak di atas permukaan tanah berbentuk kolom, balok
ps:

dan plat lantai sampai atap dengan penutup atap dapat


menggunakan rangka kayu/besi/baja ringan atau dapat
htt

berbentuk flat dengan material beton yang kesemuanya harus

SK No 174/-12 A
ml
.ht
ng
nta
PRESIDEN
REPUBUK TNDONESIA
- 2402 -

-te
23
aman terhadap kebocoran.

-20
5) Pekerjaan mekanikal, terdiri dari:
a) pemipaan Qtlumbingl yang terdapat pada bangunan seperti

un
pipa untuk air bersih, air kotor, pipa ventilasi, dan air hujan.
Pada pekerjaan pemipaan ini biasanya menggunakan material

ah
pipa PVC, pipa poly propglene random(PPR), atau pipa galvanis

5-t
mengikuti peraturan SNI, PPI (Pedoman Plumbing Indonesia)
dan Peraturan Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM)

r-1
setempat;
b)
mo
pekerjaan instalasi air limbah bangunan yang dimaksudkan
adalah instalasi air bekas (berasal dari air buangan floor drain
no

dan sink di toilet maupun pantry melewati pipa datar dan pipa
tegak menuju saluran fasilitas/kawasan /kota atau ke unit
es-

pengolahan limbah), instalasi air kotor/air limbah (berasal dari


air buangan closet dan urinal di toilet melewati pipa datar dan
rpr

pipa tegak menuju ke unit pengolahan air kotor) dan air


hujan (air hujan yang berasal dari atap dan atau tempias
/pe

hujan di balkon melewati pipa datar dan pipa tegak menuju ke


sumur resapan dan dapat dialirkan ke saluran
/02

fasilitas / kawasan / kota) ;


23

c) pekerjaan pemadam kebakaran (fire hgdrantl adalah pekerjaan


mekanikal plumbing yang masih berhubungan dengan
20

pemipaan air khususnya untuk keperluan pemadam


kebakaran jika terjadi kebakaran. Pemasangan fire hgdrant
m/

dan sprinkler berlaku untuk luas bangunan di atas 5.000 m2


.co

atau bangunan yang memiliki lebih dari lima lantai ke atas,


sedangkan di bawah luas 5.000 m2 menggunakan alat yang
na

portabel (Alat Pemadam Api Ringan/APAR). Untuk ruang


a

Perpustakaan terkait dengan koleksi dan sebagainya


uly

menggunakan pemadam kebakaran (fire extinguisher)


berbentuk gas atau foam. Setiap ruangan kerja dapat dipasang
m

alat detektor asap (smoke detector) yang akan mendeteksi asap


na

atau api yang berada di dalam rLrangan kerja sesuai dengan


peraturan yang berlaku di daerah setempat;
.ai

d) sistem tata udara (Humiditg Ventilation and Air Conditioningl


ww

adalah pengkondisian ruangan yang membuat pemakai


ruangan menjadi nyaman dalam menggunakan ruangan
://w

sebagaimana fungsinya. Pengaturan kondisi ruangan melalui


proses ventilasi luentilation) dan pendinginan (cooling) sehingga
ps

tercapai suhu dan kelembaban tertentu. Untuk bangunan


terdiri dari berbagai kegiatan dan tidak luas disarankan
htt

menggunakan AC split atau wall mounted, sedangkan untuk

SK No 174/.13 A
ml
t
ng.h
nta
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
- 2403 -

-te
23
bangunan yang ruang kerjanya luas dan kegiatannya sama
dapat menggunakan AC central atau AC split duct dan

-20
e) pekerjaan lift atau eskalator, dapat digunakan untuk
bangunan empat lantai ke atas dan sebaiknya memiliki

un
fasilitas alat transportasi vertikal untuk disabilitas.

ah
6) Pekerjaan elektrikal

5-t
a) pekerjaan elektrikal mencakup panel tegangan menengah,
kabel daya tegangan menengah, panel listrik tegangan rendah,

r-1
panel distibution box, kabel daya listrik, armatur lampu
mo
penerangan, saklar, stop kontak, kabel instalasi penerangan,
instalasi stop kontak, sistem penangkal petir, dan dapat
no

disediakan genset sebagai daya cadangan apabila terjadi


pemadaman listrik;
es-

b) tingkat pencahayaan minimum penerangan untuk ruang baca


rpr

adalah minimal 300 lux;


c) pekerjaan elektronik adalah pekerjaan yang berhubungan
/pe

dengan instalasi sistem bangunan sesuai kebutuhan seperti


sistem tata suara, sistem data, sistem CCTV, dan sistem
/02

Master Antene Teleuision (MATV);


d) Jaringan local area network (LAN) dan akses internet; dan
23

e) Jaringan komunikasi dan telekomunikasi.


20

V Komponen Anggaran Biaya


m/

a) pekerjaan arsitektur terdiri dari:


.co

(1) pekerjaaan dinding, komponen biaya untuk pekerjaan


a

dinding meliputi:
an

(a) harga satuan dinding sudah termasuk adukan biasa


uly

atau drymix, kolom praktis, rirrybalk, angkur,


sparing;
m

(b) harga satuan plesteran biasa atau drymix sudah


na

termasuk acian dan semua pekerjaan bantu yang


berhubungan dengan plesteran;
.ai

(c) harga satuan pekerjaan pelapis dinding (seperti:


ww

granit, marmer, keramik, porselin) sudah termasuk


adukan, cor beton, perekat (calbondl, dan naad;
/w

(d) harga satuan pekerjaan plesteran sudah termasuk


s:/

untuk dinding kedap air sesuai gambar dan


spesifikasi;
p
htt

(e) harga satuan pekerjaan cat dinding sudah termasuk

SK No 174/14 A
l m
.ht
ng
nta
PRESIDEN
REPUELIK TNDONESIA
- 2404 -

-te
23
pengertian cat dasar;
(0

0
pekerjaan toilet;

n-2
(g) harga satuan pekerjaan pelapis dinding dan/atau
partisi toilet; dan

hu
(h) harga satuan tersebut di atas sudah termasuk alat-

-ta
alat bantu dan lengkap aksesoris yang diperlukan
sesuai spesifikasi teknis.

15
(21 pekerjaan lantai, komponen biaya untuk pekerjaan lantai
meliputi:
or-
(a) harga satuan pemasangan finishing lantai sudah
om
termasuk pemasangan berikut adukan mortar,
s-n

additiue, naad, harus sesuai dengan petunjuk yang


disyaratkan pabrik pembuat; dan
e

(b) harga satuan tersebut di atas sudah termasuk alat-


rpr

alat bantu dan lengkap aksesories yang diperlukan


/pe

sesuai spesifikasi teknis.


(3) pekerjaan plafond, komponen biaya untuk pekerjaan
/02

plafond meliputi:
(a) harga satuan pekerjaan plafond sudah termasuk
23

rangka;
20

(b) harga satuan plafond/lambresiring sudah termasuk


m/

anti rayap;
(c) harga satuan list-list plafond sudah termasuk rangka
.co

pendukung; dan
na

(d) harga satuan pekerjaan cat plafonddan list termasuk


pengertian cat dasar.
lya

(4) pekerjaan pintu dan jendela, komponen biaya untuk


mu

pekerjaan pintu dan jendela meliputi harga satuan pintu


dan jendela sudah termasuk alat penggantung dan
a

pengunci. Setiap pekerjaan harus sesuai dengan petunjuk


ain

yang disyaratkan pabrik pembuat.


(5)
.

pekerjaan saniter, perhitungan biaya untuk pekerjaan


ww

saniter merupakan harga satuan upah lengkap dengan


aksesoris saniter lsanitary equipmentl. Setiap pekerjaan
//w

harus sesuai dengan petunjuk yang disyaratkan pabrik


pembuat.
ps:

(6) pekerjaan struktur meliputi:


htt

(a) biaya pekerjaan beton sudah termasuk biaya

SK No 1744'15 A
ml
.ht
ng
nta
PRESIDEN
REPUBUK INDONESIA
- 2405 -

-te
23
pengadaan dan pengecor€rn;
(b) biaya pekerjaan bekisting sudah termasuk

-20
biaya
pemasangan dan pembongkaran; dan

un
(c) biaya pekerjaan baja/besi sudah termasuk biaya
pemotongan, perakitan, biaya las/baut, pemasangan

ah
dan alat bantu.

5-t
(71 pekerjaan mekanikal

r-1
komponen biaya pemasangan instalasi plumbing, pipa air
hujan, pipa air limbah, pemadam kebakaran harus sudah
mo
menghitung biaya alat bantu, aksesoris, termasuk biaya
pengujian secara parsial maupun commbioning test,
no

meliputi:
es-

(a) pekerjaan pembuatan sumur dangkal/dalam dan


peralatan pompa air bersih, air kotor, dan sebagainya
rpr

termasuk biaya mobilisasi, alat bantu, aksesoris,


dilengkapi garansi, lulus tes uji untuk sertifikasi
/pe

kelayakan yang dikeluarkan instansi terkait; dan


(b)
/02

pekerjaan STP (Seulage Treatment Plantl atau septic


tank dan resapannya sudah termasuk pemasangan.
23

(8) pekerjaan elektrikal, dengan komponen sebagai berikut:


20

(a) komponen biaya pemasangan instalasi listrik harus


sudah menghitung biaya alat bantu, assessories,
m/

termasuk biaya pengujian secara parsial maupun


.co

commisioning test;
(b) komponen biaya peralatan elektrikal, seperti panel-
na

panel Master Distribution Panel (MDP), Menengah,


a

Rendah, Trafo, Genset, dan sebagainya. termasuk


uly

biaya mobilisasi, alat bantu, assessories, dilengkapi


garansi, lulus tes uji untuk sertifikasi kelayakan yang
m

dikeluarkan instansi terkait;


na

(c) Komponen biaya jaringan local area network (LAN)


.ai

dan akses internet; dan


(d) Komponen biaya jaringan komunikasi
ww

dan
telekomunikasi.
://w

3. Renovasi Gedung Fasilitas Layanan Perpustakaan Umum Provinsi,


Kabupaten/Kota.
ps

Secara teknis dan fungsional Renovasi Gedung Fasilitas Layanan Perpustakaan


Umum harus dirancang untuk menjamin terwujudnya pelayanan perpustakaan
htt

bagi pemustaka dengan arnan dan nyaman serta disain arsitektur dan struktur

SK No 174r'.16 A
l m
.ht
ng
nta
PRESIDEN
REPUBUK INDONESIA
- 2406 -

-te
23
bangunan yang kokoh, kuat dan fungsional. Renovasi Gedung Fasilitas Layanan
Perpustakaan Umum untuk memenuhi fungsi berikut:

0
n-2
1. Layanan pengunjung terdiri dari:
a. lobbg (area informasi, area pendaftaran keanggotaan, area penitipan

hu
barang);

-ta
b. konsultasi/promosi dan pameran;

15
c. baca anak;
d. baca remaja;
e. baca dewasa; or-
om
f. baca lansia dan penyandang disabilitas;
s-n

g. koleksi deposit/muatan lokal;


h. pertemuan/diskusi/bedah buku;
e
rpr

i. layanan referens;
j.
/pe

layanan pandang dengar (audio visual);


k. layanan informasi berbasis TIK dan internet; dan
/02

1. aktifitas publik untuk pelatihan, raorkshop, dan berbagai macam


23

kegiatan yang melibatkan masyarakat.


2. Layanan penunjang terdiri dari:
20

a. koleksi baru;
m/

b. reuiew/ penelitian koleksi baru;


.co

c. pengolahan Bahan Perpustakaan; dan


na

d. koleksi tandon.
lya

3. Fasilitas penunjang pelayanan publik terdiri dari:


a. toilet;
mu

b. laktasi;
a

c. kantin;
ain

d. mushala/tempat ibadah;
.
ww

e. pos keamanan;
f. pagar;
//w

g. jalur khusus penyandang disabilitas;


ps:

h. taman; dan
i. tempat parkir.
htt

SK No l7$l7 A
t ml
g.h
n
nta
PRESIDEN
REPUBUK INDONESIA
- 2407 -

-te
23
Urutan Pekerjaan Teknis Renovasi Gedung Fasilitas Layanan Perpustakaan
Umum:

-20
1. urutan pekerjaan yang harus disiapkan terlebih dahulu sebelum
bidang-bidang pekerjaan Renovasi Arsitektur, Interior dan Elektrikal

un
yaitu pekerjaan persiapan yang meliputi:

ah
a. pekerjaan pembongkaran;

5-t
b. penyediaan air dan daya kerja; dan

r-1
c. pembersihan lokasi kerja.
2. pekerjaan renovasi fasilitas layanan Perpustakaan mencakup
mo
penyediaan tenaga kerja, bahan bangunan, dan
peralatan/perlengkapan yang diperlukan. Sedangkan lingkup
no

pekerjaan Renovasi Fasilitas Layanan Perpustakaan meliputi 3 (tiga)


es-

bidang kelompok yaitu:


a. bidang pekerjaan renovasi arsitektur/ eksterior:
rpr

1) perbaikan rangka dan penutup atap;


/pe

2l perbaikan rangka dan plafond;


/02

3) perbaikan pelapisan/plesteran dinding dan finishtng/pengecatan;


4l perbaikan atau penggantian pintu dan jendela;
23

5) perbaikan pelapisan/plesteran lantai dan finishing; dan


20

6) perubahan dan penambahan fasad dan kanopi serta


m/

pelapisan /finishing baru dengan mengakomodasi bentuk budaya


setempat.
.co

b. bidang pekerjaan renovasi interior mencakup area sosial, fungsional dan


a

pelayanan sesuai dengan kebutuhan layanan Perpustakaan.


an

c. bidang pekerjaan renovasi mekanikal dan elektrikal termasuk di


uly

dalamnya pengadaan dan pemasangan jaringan local area network (LAN)


dan akses internet serta pengadaan dan pemasangan jaringan
m

komunikasi dan telekomunikasi sesuai dengan kebutuhan mengacu


na

pada ketentuan peratur€rn perundang-undangan.


d. spesilikasiteknis pekerjaan renovasi layanan perpustakaan
.ai

material/bahan dan penyelesaian akhir pemilihan material/bahan dan


ww

penyelesaian akhir pekerjaan renovasi layanan Perpustakaan ini


harus memenuhi aspek:
/w

1) estetika;
s:/

2) ketahanan;
p

3) mudah pemeliharaan; dan


htt

4l berkelanjutan (sustainablel.

SK No 174r'.18 A
ml
.ht
ng
nta
PRESIDEN
REPUBUK TNDONESIA
- 2408 -

-te
23
3. Material/bahan dan penyelesaian akhir ini meliputi:
a. material/bahan dan penyelesaian akhir pekerjaan renovasi

-20
arsitektur/ eksterior:

un
1) bahan baku;

ah
2l bahan produksi pabrik (material finishingl; dan

5-t
3) bahan penyelesaian akhir (pengecatan).
b. material/bahan dan penyelesaian akhir pekerjaan renovasi interior:

r-1
1) bahan baku; mo
2l bahan baku pabrik;
no

3) bahan penyelesaian akhir; dan


4l alat penggantung dan pengunci.
es-

c. material/bahan pekerjaan renovasi elektrikal:


rpr

1) alat/kelengkapan dan aksesoris elektrikal; dan


/pe

2) armature lfrxture elektrikal.


/02

d. pelaksanaan
1) pelaksanaan pekerjaan renovasi arsitektur/ekterior meliputi:
23

(a) Pekerjaan Atap;


20

(b) Pekerjaan Dinding;


m/

(c) Pekerjaan Pintu dan Jendela; dan


.co

(d) Pekerjaan kanopi dan fasad, yang terdiri dari perubahan dan
penambahan kanopi bangunan serta fasad bangunan dengan
na

mengakomodasi transformasi bentuk budaya


setempat/lokalitas sebagai identitas daerah fiika ada).
a
uly

Pemasangan rangka/struktur penutup fasad bangunan dan


kanopi baru sebagai penutup bagian eksterior bangunan.
m

2l pelaksanaan pekerjaan renovasi elemen interior meliputi:


na

(a) Pekerjaan dinding;


.ai

(b) Pekerjaan plafond;


ww

(c) Pekerjaan lantai; dan


(d) Pekerjaan kusen dan pintu.
://w

3) pelaksanaan pekerjaan renovasi mekanikal dan elektrikal termasuk


di dalamnya pengadaan dan pemasangan jaringan local area
ps

netunrk (LAN) dan akses internet serta pengadaan dan pemasangan


htt

jaringan komunikasi dan telekomunikasi disesuaikan dengan


kebutuhan mengacu pada ketentuan peraturan perundang-

SK No 174419 A
ml
.ht
ng
nta
PRESIDEN
REPUEUK INDONESIA
- 2409 -

-te
23
undangan.

-20
Paket pelaksanaan pekerjaan ini dengan rincian sebagai berikut:
(a) pengadaan dan pemasangan, instalasi penerangan dan

un
fixfures lengkap aksesoris terpasang;

ah
(b) pengadaan dan pemasangzrn saklar dan stop kontak
lengkap aksesoris terpasang;

5-t
(c) pengadaan dan pemasangan panel penerangan, panel daya,

r-1
dan sistemgrounding lengkap aksesoris terpasang; dan
(d) pelaksanaan testing and commissioning.
mo
4 perhitungan anggaran biaya pekerjaan renovasi arsitektur/eksterior,
-no

interior dan elektrikal standar, meliputi:


a- renovasi arsitektur/eksterior:
res

1) perhitungan biaya pengerjaan dan perbaikan/pemasangzrn atap;


erp

2l perhitungan biaya pengerjaan dan perbaikan rangka dan panel


penutup plafond;
2/p

3) perhitungan biaya pengerjaan dan perbaikan dinding dan beton;


/0

4l perhitungan biaya pengerjaan dan perbaikan screeding lantai dan


23

pemasangan penutup lantai;


5)
20

perhitungan biaya pengerjaan dan perbaikan pemasangan kusen,


pintu dan jendela;
m/

6) perhitungan biaya pengerjaan dan perbaikan elemen interior


.co

lainnya;
7l perhitungan biaya pengerjaan dan pemaszrngan kanopi dan fasad
na

bangunan;
lya

8) perhitungan biaya pengerjaan penyelesaian akhir lfinbhing),


misalnya pengecatan atau melamik; dan
mu

9) analisa satuan pekerjaan (bahan dan upah).


na

b. renovasi mekanikal dan elektrikal standar:


.ai

1) perhitungan biaya pengadaan bahan instalasi dan


ww

annafitre / ftxture, dan aksesoris pelengkap ;


2l perhitungan biaya pemasangan, pengujian dan percobaan
/w

seluruh sistem instalasi, termasuk: fixtures lampu, saklar dan


stop kontak, panel penerangan, panel daya dan aksesoris
/
ps:

pelengkap;
3) pengadaan dan pemasangan jaringan local area network (LAN)
htt

dan akses internet;

SK No 174420 A
l
.htm
ng
nta
PRESIDEN
REPUBL|K INDONESTA
- 2410 -

-te
23
4l pengadaErn dan pemasangan jaringan komunikasi dan
telekomunikasi; dan

-20
5) analisa satuan pekerjaan (bahan dan upah).

un
5. kategori renovasi fasilitas layanan Perpustakaan

ah
a. renovasi pekerjaan kategori berat:

-t
1) pekerjaan arsitektur/eksterior:

15
a) perubahan dan penambahan fasad dan kanopi;

or-
b) pekerjaan pelapisan/finishing baru dinding dan lantai; dan
c) perbaikan rangka dan penutup
om
atap.
2l pekerjaan interior:
s-n

a) interior desain khusus;


e

b) interior standar;
rpr

c) artwork/elemen estetik khusus budaya lokal; dan


/pe

d) aksesoris.
3)
/02

pekerjaan mekanikal dan elektrikal standar:


a) pengadaan dan pemasangan instalasi penerangan dan frxfure
23

baru lengkap aksesoris terpasang;


20

b) pengadaan dan pemasangan saklar dan stop kontak baru


lengkap aksesoris terpasang;
m/

c) pengadaan dan pemasangan panel penerangan, panel daya,


.co

dan sistem groundingbaru lengkap aksesoris terpasang;


d) pengadaan dan pemasangan jaringan local area network (LAN)
na

dan akses internet;


a
uly

e) pengadaan dan pemasangan jaringan komunikasi dan


telekomunikasi;
am

0 termasuk pengujian, percobaan dan pemeliharaan; dan


ain

d perbaikan dan pemasangan ulang panel penerangan, panel


daya dan sistem grounding yang lama lengkap aksesoris
.

terpasang.
ww

6. renovasi pekerjaan kategori sedang:


/w

a. pekerjaan arsitektur/eksterior:
1) perbaikan pelapisan dinding plesteran
/

dan
ps:

finbhing/pengecatan;
htt

2l perbaikan pintu dan jendela; dan

SK No 174421 A
l
tm
.h
ng
nta
PRESIDEN
REPUBUK INDONESIA
- 24tr -

-te
23
3)perbaikan penutup atap.

-20
b. pekerjaan interior:
1) interior standar;

un
2l interior desain khusus;

ah
3) artwork/elemen estetik khusus; dan

-t
4l aksesoris.

15
c. pekerjaan mekanikal dan elektrikal standar:
or-
1) perbaikan dan pemasangan ulang instalasi penerangan yang lama;
om
2l pengadaan dan pemasangan ftxtures lampu baru lengkap aksesoris
terpasang;
s-n

3) pengadaan dan pemasangan stop kontak dan saklar baru lengkap


aksesoris terpasang;
e
rpr

4l perbaikan dan pemasangan ulang panel penerangan, paneldayadan


sistem groundingyang lama lengkap aksesoris terpasang;
/pe

5) pengadaan dan pemasangan jaringan local area network (LAN) dan


/02

akses internet; dan


6) pengadaan dan pemasangan jaringan komunikasi dan
23

telekomunikasi.
20

7. renovasi pekerjaan kategori ringan:


m/

a. pekerjaan arsitektur/eksterior:
1) pekerjaan pengecatan ulang dinding, pintu dan jendela; dan
.co

4 pekerjaan pembersihan dan pengecatan penutup atap.


na

b. pekerjaan interior:
a
uly

1) interior desain khusus;


4 interior standar;
am

3) artwork/elemen estetik khusus; dan


ain

4l aksesoris.
c. pekerjaan elektrikal standar:
.
ww

U pengecekan dan pekerjaan instalasi lama;


q
/w

penggunaan kembali fixturelama lengkap aksesoris terpasang;


3)
/

penggunaan kembali saklar dan stop kontaklama lengkap aksesoris


ps:

terpasang;
4l
htt

penggunaan kembali panel penerangan, panel daya dan sistem


grounding lama lengkap aksesoris terpasang;

SK No 17M22 A
l m
.ht
ng
nta
PRESIDEN
REPUBUK INDONESTA
- 2472 -

-te
23
5) perbaikan dan pemasangan ulang panel penerangan, panel daya
dan sistem "grounding" yang lama lengkap aksesoris terpasang;

0
n-2
q pengadaan dan pemasangan jaringan local area network (LAN) dan
akses internet; dan

hu
V pengadaan dan pemasangan jaringan komunikasi dan

-ta
telekomunikasi.
d. pekerjaan mekanikal standar:

15
1) pekerjaan perbaikan instalasi air bersih, air buangan dan air kotor
serta penggantian unit pompa; dan
or-
q pekerjaan penambahan dan perbaikan instalasi tata udara.
om
4. Pengadaan Perabot Layanan Perpustakaan Umum Provinsi,
s-n

Kabupaten/Kota
e

Pengadaan Perabot Layanan Perpustakaan Umum provinsi, kabupaten/kota


rpr

meliputi mebel/furnitur untuk layanan pemustaka, penyimpanan dan


penjajaran koleksi perpustakaan, temu kembali informasi koleksi perpustakaan
/pe

dan perabot lainnya. Komponen perabot terdiri di antaranya sebagai berikut:


1.
/02

alat peraga edukasi;


2. ft.Uing cabinet/mobile drawer;
23

3. karpet lantai;
20

4. kursi baca;
m/

5. lemari katalog;
.co

6. lemari koleksi khusus;


7. lemari sirkulasi;
na

8. lemari tanam;
lya

9. loker/lemari penitipan barang;


mu

10. meja baca dengan sekat lsadg canet);


a

11. meja baca kelompok/diskusi;


ain

12. meja baca perorangan;


.

13. meja informasi;


ww

14. meja katalog;


//w

15. meja komputer;


16. meja pengolahan;
ps:

17. panel informasi;


htt

18. pendingin mangan;

SK No 1744;23 A
l
tm
.h
ng
nta
PRESIDEN
REPUEUK INDONESIA
- 2473 -

-te
23
19. rak audio visual;

-20
20. rak buku;
21. rak display;

un
22. rak majalah;

ah
23. rak multimedia;

-t
24. rak peta;

15
25. rak surat kabar;
26. sofa tamu; or-
om
27. sound sgstemuntuk story telling/layanan; dan
28. troli buku.
s-n

Perhitungan Anggaran Biaya perabotan/mebel dan perlengkapan lainnya untuk:


e

1. kelompok perabot/mebel dengan desain khusus lcustom-made); dan


rpr

2. kelompok perabot/mebel jadi/siap pakai (ready-made). Khusus


/pe

barang/karya seni dengan standar kualitas baik dan disesuaikan dengan


budaya setempat/ lokalitas.
/02

5. Pengadaan TIK Layanan Perpustakaan Umum Provinsi,


23

Ilabupaten/Kota
Pengadaan TIK Layanan Perpustakaan Umum provinsi, kabupaten/kota
20

meliputi komponen alat pengolah data, alat penyimpan data, alat jaringan, dan
m/

alat pengaman untuk pengelolaan sistem informasi manajemen perpustakaan


dan kerjasama dalam jejaring perpustakaan lingkup nasional. Komponen
.co

pengadaan TIK terdiri di antaranya sebagai berikut:


na

1. komputer;
2.
a

mesin pencetak (pinter)untuk workstation;


uly

3. mesin pemindai (scanner)untuk worlcstation;


am

4. LCD Proyektor;
5. layar (Screen);
ain

6. seruer PC;
.
ww

7. mesin cetak kartu anggota;


8. web camera;
/w

9. barcode reader;
/
ps:

10. media penyimpanan (harddisk);


11. CCTV;
htt

L2. UPS;

SK No 174424 A
l m
.ht
ng
nta
PRESIDEN
REPUBUK INDONESIA
- 2474 -

-te
23
f3. Kabel Netunrk;

0
14. Route4 darr

n-2
f5. Modem.
6. Pengembangan Bahan Perpustakaan

hu
Format media bahan perpustakaan terdiri dari bahan perpustakaan tercetak

-ta
dan terekam. Jenis bahan perpustakaan tercetak terdiri dari buku, media cetak

15
terbitan berkala, dan bahan kartografi. Jenis bahan Perpustakaan terekam
terdiri dari analog dan digital. Jenis bahan perpustakaan terekam analog
or-
meliputi audio, visual, dan audio visual. Jenis bahan perpustakaan terekam
digital meliputi buku elektronik, media terbitan berkala elektronik, bahan
om
kartografi elektronik, musik digital, dan film digital.
s-n

Subjek Bahan Perpustakaan yang akan dikembangkan dalam kegiatan ini


antara lain: koleksi umum (khususnya agarna, ilmu sosial, ilmu terapan,
e

keterampilan praktis, kewirausahaan, teknologi tepat guna, dan fiksi serta


rpr

koleksi untuk pemustaka berkebutuhan khusus), koleksi referens, koleksi


khusus (muatan lokal) yang disesuaikan dengan kebutuhan Masyarakat,
/pe

potensi daerah, dan kebijakan pengembangan daerah setempat.


Komposisi dan jumlah masing-masing jenis koleksi yang akan dikembangkan
/02

tersebut terdiri dari berbagai disiplin ilmu yang disesuaikan dengan kebutuhan
23

masyarakat, potensi daerah, kondisi ekonomi sosial budaya dan kebijakan


pembangunan daerah dengan memenuhi kebutuhan pemustaka berdasarkan
20

tingkatan umur, pekerjaan/profesi, serta kebutuhan khusus (misalnya


penyandang disabilitas).
m/

1. pengadaan bahan perpustakaan terekam berlisensi;


.co

2 bahan perpustakaan yang akan dikembangkan ini tidak boleh termasuk


na

dalam buku paket kurikulum sekolah, mengandung unsur SARA, bias


gender, pelanggaran hak asasi manusia, ujaran kebencian, mengandung
lya

unsur pornografi, serta buku-buku lain yang dilarang oleh peraturan dan
perundang-undangan yang berlaku ;
mu

3. pengolahan bahan perpustakaan dilakukan oleh perpustakaan umum


a

provinsi, kabupaten/kota dengan didukung oleh Anggaran Pendapatan dan


ain

Belanja Daerah;
4. pengadaaan bahan perpustakaan harus dilengkapi dengan daftar judul;
.
ww

dan
5. jumlah eksemplar minimal 2 dan maksimal 4 eksemplar per judul.
//w
ps:
htt

SK No 174425 A
lm
.ht
ng
nta
PRESIDEN
REPUEUK INDONESIA
- 2475 -

-te
23
2.2.8. Pelaporan Pelaksanaan Kegiatan

-20
1. Jenis pelaporan
Pelaporan DAK Fisik Subbidang Perpustakaan Daerah meliputi:

n
a. realisasi penyerapan dana;

hu
b. capaian keluaran kegiatan;

-ta
c. kemajuan pelaksanaan teknis kegiatan per triwulan; dan

5
r-1
d. capaian hasil jangka pendek.
2. Format laporan
mo
Pelaporan DAK Fisik Subbidang Perpustakaan Daerah menggunakan format
no

sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.


es-
rpr
/pe
/02
23
20
m/
.co
na
lya
mu
na
.ai
ww
//w
ps:
htt

SK No 174426 A
m l
g. ht
tan
- t en
0 23
PRES IDEN
n- 2
REPUBLIK INDONESIA
u
- 24t6 -
5 - tah
Pen5rusunan laporan sebagaimana dimaksud pada butir 1.c menggunakan format sebagai r - 1 berikut:
m o
- no KEMAJUAN PETAKSANAAN KEGIATAN
DANA ATOKASI KHUSUS (DAK) FISIK PENUGASAN

e s
SU BBIDANG PERPUSTAKAAN TAHUN ANGGARAN

r
rp
: [Diisi Dengan Nama Provinsi]

: [Diisi Dengan angka triwulan]


/p e
: IDiisi Dengan Nama Kabupaten/Kota, untuk Pemerintah Provinsi agar dikosongkanl

/0 2
PAGU
2 3 MEXAN]SME PEIAKSANAAN REALISASI

t{o RINCIAN MENU KEGIATAN (Rupiah dalam


ribuan)
/ 2 0 Swakelola Kontraktual Tanggal Akhir Keuangan Fisik
KETERANGAN

o m o
l(ontrak dalam
10
Volume
t2
Deviasi
t4
c
1 2 3 5 7 8 9 11 13

a .
a n
u l y
a m
ai n
w .
w
: / /w
t ps
ht
SK No 053293 C
ml
.ht
ng
nta
PRESIDEN
REPUBUK INDONESIA
- 2477 -

-te
23
Keterangan Kolom :

1. Nomor urut;

-20
2. Rincian menu kegiatan DAK diuraikan berurutan sesuai dengan yang diperoleh;

un
3. Nilai pagu sesuai RK yang ditandatangani;
4.

ah
Satuan target;
5. Nilai rupiah yang tertuang dalam dokumen pengadaan;

5-t
6. Satuan target;

r-1
7. Nilai rupiah yang tertuang dalam dokumen kontrak pengadaan;
8. Tanggal akhir pekerjaan yang tertuang pada kontrak;
mo
9. Realisasi keuangan dalam rupiah yang telah direalisasikan kepada penyedia;
no

lO. Persentase realisasi keuangan dalam rupiah yang telah direalisasikan kepada penyedia
dibandingkan dengan nilai kontrak;
es-

11. Satuan target fisik;


rpr

12. Persentase capaian fisik;


13. Angka deviasi berdasarkan data dari konsultan pengawas;
/pe

14. Menerangkan deviasi plus (lebih) atau minus (kurang) dibandingkan dengan rencana;
dan
/02

15. Menguraikan hal-hal yang terkait dengan pelaksanaan meliputi upaya percepatan,
kendala, dan lain-lain.
23
20

Catatan :
m/

Mohon dilampirkan data sebagai berikut :


.co

a. Foto pelaksanaan kegiatan yang dilengkapi dengan geotagging;


b. Video pelaksanaan kegiatan.
a na
uly

1. Mekanisme penyampaian laporan


Kepala Daerah melalui Kepala OPD yang menyelenggarakan urusan
m

pemerintahan di bidang Perpustakaan menJrusun laporan capaian hasil


na

jangka pendek dan laporan kemajuan pelaksanaan teknis kegiatan.


.ai

2. Penilaian kinerja berdasarkan laporan


ww

Penilaian kinerja didasarkan atas kesesuaian rencana kegiatan dengan


pemanfaatan dan lingkup kegiatan DAK Fisik Bidang Pendidikan Subbidang
Perpustakaan Daerah, kesesuaian pelaksanaan dengan rencana kegiatan,
://w

pencapaian sasaran kegiatan yang dilaksanakan, dampak dan manfaat


pelaksanaan kegiatan, serta kepatuhan dan ketertiban pelaporan.
ps
htt

SK No 174427 A
m l
.h t
ng
nta
3- te
0 2
PRES IDEN
n -2
REPUBLIK INDONESIA
hu
- 24L8 -
-t a
-1 5
2.2.9. Capaian Hasil Jangka Pendek
m
1. Laporan Capaian hasil jangka pendek memuat sejumlah aspek dengan rincian sebagai berikut:
or
- n o
re s Sasaran

erp
Bidang/ Menu Indikator Indikator/ Cara
Target Satuan Kendala
Subbidang Kegiatan Capaian Penerima Perhitungan
2 /p Manfaat*

3 /0
Perpustakaan Pengembangan Peningkatan 10
0 2 Persen Masyarakat Membandingkan Permasalahan
Daerah Layanan
Perpustakaan
jumlah
masyarakat / 2
(sepuluh) yang
memanfaatkan
jumlah
kunjungan
yang dihadapi
dalam mencapai
Daerah yang o m layanan pemustaka secara target capaian
a .
memanfaatkan
c perpustakaan langsung dan jangka pendek
an
layanan umum provinsi dalam jaringan
ul y
perpustakaan dan pada periode

a m kabupaten/kota Januari – Mei


i n Tahun 2023

w .a dengan Januari –
Mei Tahun 2024

: / /ww
t ps
ht
SK No 053294C
ml
.ht
ng
nta
PRESIDEN
REPUBUK INDONESIA
- 2419 -

-te
23
2. Data dukung capaian hasil jangka pendek adalah laporan rekapituliasi
masyarakat yang memanfaatkan layanan perpustakaan untuk periode

-20
pengukuran. data dukung capaian hasil jangka pendek, dengan format
sebagaimana tercantum pada tabel berikut:

un
Jumlah Masyarakat Yang

ah
Memanfaatkan Layanan Persentase

5-t
No. Bulan Perpustakaan Peningkatan
((4t - (30/(3t

r-1
Tahun 2o.23 Tahun 2o24
mo
(u t2t (31 (4t (sl
no

1 Januari
es-

2 Februari
rpr

3 Maret
/pe

4 April
/02

5 Mei
23

Jumlah
20

3. Format data capaian hasil jangka pendek sebagaimana tercantum pada tabel
m/

berikut:
.co

Hasil
Menu Kegiatan/Rincian Menu Jangka
Subbidang Kendala
na

Kegiatan
Pendek
a
uly

o/o
Perpustakaan Pengembangan Layanan
Daerah Perpustakaan Daerah
m
na

Pembangunan Gedung Fasilitas


Layanan Perpustakaan Umum
.ai

Provinsi dan/atau
ww

KabupatenlKota
Perluasan Gedung Fasilitas
://w

Layanan Perpustakaan Umum


Provinsi dan/atau
ps

Kabupaten/Kota
htt

SK No 174428 A
ml
.ht
ng
nta
PRESIDEN
REPUBUK INDONESIA
- 2420 -

-te
23
Hasil
Menu Kegiatan/Rincian Menu

-20
Subbidang Jangka Kendala
Kegiatan
Pendek

un
Renovasi Gedung Fasilitas

ah
Layanan Perpustakaan Umum

5-t
Provinsi dan/atau
Kabupaten/Kota

r-1
Pengadaan Perabot Layanan mo
Perpustakaan Umum Provinsi
dan/ atau Kabupaten/ Kota
no

Pengadaan TIK Layanan


es-

Perpustakaan Umum Provinsi


dan/atau Kabupaten/Kota
rpr

Pengadaan Bahan Perpustakaan


/pe

dalam bentuk Cetak dan/atau


Digital untuk Perpustakaan
/02

Umum Provinsi dan


Kabupaten/Kota
23
20
m/
.co
a na
uly
m
na
.ai
ww
://w
ps
htt

SK No 174429 A
ml
.ht
ng
nta
PRESIDEN
REPUBUK INDONESIA
- 242t -

-te
23
3. BIDANG XESEHATAN

-20
3.1. Subbidang DAK Fisik Penugasan Bidang Kesehatan
l. Subbidang penguatan penurunan angka kematian ibu, bayi dan intervensi

un
stunting;

ah
2. Subbidang pengendalian penyakit; dan

5-t
3. Subbidang penguatan sistem kesehatan.

3.1.1. Arah Kebijakan


r-1
mo
Arah kebijakan DAK Fisik Bidang Kesehatan tahun anggaran 2023 sebagai
no

berikut:
1. Mendukung 8 area reformasi Sistem Kesehatan Nasional (SKN) dalam
es-

penguatan ketahanan kesehatan, penguatan promotif, preventif, dan


rpr

pemenuhan supplg side pelayanan kesehatan;


2. Meningkatkan kualitas dan akses pelayanan kesehatan ibu melahirkan dan
/pe

balita melalui pemenuhan standar Sarana, Prasarana dan Alat kesehatan


(SPA) di puskesmas dan rlmah sakit serta alat pelayanan penunjangnya; dan
/02

3. Mempercepat penurunan prevalensi balita stunting melalui optimalisasi


23

intervensi spesifik serta penguatan surveilans gbi dan pemantauan kualitas


gizibalita dan ibu hamil.
20
m/

9.1.2. Tujuan dan Sasaran


.co

1. Tujuan
a. Tujuan umum
na

Mendukung daerah dalam penyediaan anggaran pelaksanaan


a
uly

pembangunan bidang kesehatan di daerah untuk mencapai target


prioritas nasional bidang kesehatan.
m

b. Tujuan khusus
na

1) Meningkatkan kualitas dan akses pelayanan kesehatan ibu hamil,


.ai

melahirkan dan nifas;


ww

2l Mempercepat interwensi penuru,nan prevalensi balita stunting;


3) Meningkatkan cakupan deteksi dini dan pengendalian penyakit; dan
://w

4l Memperkuat pelaksanaan reformasi sistem kesehatan.


2. Sasaran
ps

Sasaran DAK Fisik Bidang Kesehatan Tahun Anggaran 2023 meliputi:


htt

a. dinas kesehatan provinsi/kabupaten/kota;

SK No 1744304
l m
.ht
ng
nta
PRESIDEN
REPUBUK INDONESTA
- 2422 -

-te
23
b. puskesmas dengan jaringan pelayanan puskesmas dan jejaring
puskesmas;

0
n-2
c. rumah sakit daerah provinsi, dan kabupaten/kota;
d. instalasi farmasi kabupaten/kota; dan

hu
e. laboratorium kesehatan daerah provinsi, dan kabupaten/kota.

-ta
15
3.1.3. Ruang Lingkup Kegiatan
3.1.3.1. Deskripsi Menu dan Rincian Kegiatan
or-
Penggunaan DAK Fisik Bidang Kesehatan Tahun Anggaran 2023 diarahkan
om
untuk kegiatan:
s-n

1. Subbidang Penguatan Penurunan Angka Kematian Ibu, Bayi dan Intervensi


Stunting, meliputi:
e

a. penguatan layanan maternal neonatal di puskesmas, yaitu penyediaan:


rpr

1) alat kegawatdaruratan maternal neonatal; dan


/pe

2) USG 2 dimensi.
/02

b. penguatan kapasitas rumah sakit mampu PONEK, yaitu penyediaan alat


kesehatan untuk rumah sakit mampu PONEK;
23

c. Unit Transfusi Darah (UTD), yaitu penyediaan:


20

1) sarana (pembangunan/renovasi);
m/

2l UTD mobile; dan


.co

3)alat UTD
d. penyediaan alat surveilans gizi, yaitu alat antropometri.
na

2. Subbidang Pengendalian Penyakit, yaitu penyediaan peralatan pengendalian


lya

penyakit, meliputi:
mu

a. IVA kit;
b. uaccine refrigerator;
a
ain

c. sanitarian kit;
d.
.

hematologg analgzef dan


ww

e. alat kimia darah.


//w

3. Subbidang Penguatan Sistem Kesehatan, meliputi:


a. penyediaan puskesmas di kecamatan tanpa puskesmas, meliputi:
ps:

1) sarana;
htt

2l prasarana; dan

SK No I7M3I A
ml
.ht
ng
nta
PRESIDEN
REPUEUK TNDONESIA
- 2423 -

-te
23
3) alat kesehatan.
b.

-20
penguatan layanan primer, meliputi:
1) peningkatan puskesmas pembantu (pustu);

un
2l sarana;

ah
3) prasarana;

5-t
4) alat kesehatan; dan

r-1
5) alat laboratorium puskesmas.
c. pengembangan puskesmas pembantu, yaitu penyediaan:
mo
1) sarana dan prasarana;
no

2) peralatan puskesmas pembantu;


es-

3) posbindu/lansia kit; dan


4l
rpr

HB meter.
d. pembangunan Rumah Sakit (RS) pratarna, yaitu penyediaan:
/pe

1) sarana;
/02

2l prasarana; dan
3) alat kesehatan.
23

e. pemenuhan layanan unggulan layanan kardiovaskular, yaitu


20

penyediaan:
m/

1) sarana; dan
.co

2) alat kesehatan.
f. pemenuhan layanan unggulan - layanan kanker, yaitu penyediaan:
na

1) sarana; dan
a
uly

2) alat kesehatan.
g. pemenuhan layanan unggulan - layanan stroke, yaitu penyediaan:
m

1) sarana; dan
na

2) alat kesehatan.
.ai

h. penguatan layanan rujukan, yaitu penyediaan:


ww

1) sarana;
://w

2l prasarana; dan
3) alat kesehatan.
ps

i. peningkatan labkesda menuju standar BSL-2, yaitu penyediaan:


htt

1) sarana;

SK No 1744324
l
m
.ht
ng
nta
FRESIDEN
REPUBUK INDONESIA
- 242+ -

-te
23
2) pras€rrana; dan
3)

-20
alat kesehatan.
j. penyediaan sarana dan prasarana instalasi farmasi kabupaten/kota,

n
meliputi:

hu
1) sarana; dan

-ta
2l prasarana.

5
r-1
3.1.4. Kriteria Lokasi Prioritas mo
1. Subbidang Penguatan Penurunan Angka Kematian Ibu, Bayi dan Intervensi
Stunting
no

a. Menu penguatan layanan maternal neonatal di puskesmas, meliputi


es-

rincian menu:
1) penyediaan alat kegawatdaruratan maternal neonatal hanya untuk
rpr

puskesmas yang belum memiliki set alat kegawatdaruratan maternal


/pe

neonatal di kabupaten/kota lokus AKI tahun2O23 sesuai Keputusan


Menteri Kesehatan Nomor HK.OL.O7 /MENKES/ 129+/2022 tentang
/02

Lokus Kegiatan Penurunan Angka Kematian Ibu dan Angka


Kematian Bayi Tahun 2023 yang menjadi lokus tambahan tahun
23

2023 diprioritas AKI berdasarkan sisa lokus AKI yang sudah


ditetapkan tahun 2O2O-2O22;
20

2) penyediaan USG 2 dimensi hanya untuk puskesmas yang belum


m/

memiliki alat USG tetapi tersedia listrik dan tenaga dokter, yaitu
.co

Pada:
a) kabupaten/kota lokus AKI tahun 2023 sesuai Keputusan
na

Menteri Kesehatan Nomor HK.0l.O7 IMENKES/ 1294 /2022


tentang Lokus Kegiatan Penurunan Angka Kematian Ibu dan
lya

Angka Kematian Bayi Tahun 2023; dan


mu

b) 17 kabupaten/kota dengan jumlah kematian ibu tertinggi.


b. Menu penguatan kapasitas RS mampu PONEK, dengan rincian menu
na

penyediaan alat kesehatan rumah sakit mampu PONEK hanya untuk RS


.ai

mampu PONEK di 120 kabupaten/kota prioritas AKI berdasarkan kriteria


RS PONEK sebagai berikut:
ww

1) rumah sakit yang sudah memiliki dokter spesialis anak, dokter


spesialis obstetri dan ginekologi masing-masing minimal 2 orang dan
//w

dokter anestesi 1 orang; dan


ps:

2) rrmah sakit di wilayah kabupaten/kota dengan jumlah kematian ibu


tinggi dan belum memiliki RS ponek di wilayahnya.
htt

SK No 17M33 A
l
m
.ht
ng
nta
PRESIDEN
REPUEUK INDONESTA
- 2425 -

e
3-t
c. Menu Unit Transfusi Darah (UTD) hanya untuk rumah sakit

02
kabupaten/kota yang belum memiliki UTD dengan kriteria tambahan
memiliki komitmen menyediakan SDM dan biaya operasional setelah UTD

n-2
terbangun.
d.

hu
Menu penyediaan alat surveilans gizi, dengan rincian menu penyediaan
alat antropometri hanya untuk puskesmas dengan posyandu di

-ta
wilayahnya yang belum memiliki alat antropometri sesuai standar di 12
provinsi prioritas stunting.

15
2. Subbidang Pengendalian Penyakit
r-
mo
Menu peralatan pengendalian penyakit, meliputi rincian menu:
a. penyediaan IVA kit hanya untuk kabupaten/kota yang puskesmasnya
-no

belum memenuhi standar ketersediaan alat IVA kit dan tersedia tenaga
kesehatan yang mampu laksana sesuai kompetensinya untuk melakukan
res

deteksi dini kanker leher rahim dengan metode IVA;


b. penyediaan uaccine refrigerator hanya untuk puskesmas yang belum
erp

memiliki u accine refrig erator atau sudah memiliki u accine refrig erator tapi
dengan kondisi:1) tidak sesuai standar Performance Quality and Safety
2/p

kapasitas penyimpanan vaksin masih kurang berdasarkan jumlah


/0

penduduk dan atau jumlah sasaran imunisasi;


23

c. penyediaan sanitarian kit hanya untuk kabupaten/kota yang


20

puskesmasnya belum memiliki sanitarian kit dan memiliki


sanitarian/tenaga sanitasi lingkunganftenaga kesehatan lingkungan
m/

sebagai penanggungjawab pemakaian sanitarian kit pada pelaksanaan


.co

pengawasan kualitas lingkungan;


d. penyediaan hematologg analgzer hanya untuk puskesmas yang memiliki
a

listrik dan belum memiliki hematology analgzer di 12 provinsi prioritas


an

stunting; dan
uly

e. penyediaan alat kimia darah hanya untuk puskesmas yang belum


memiliki alat pemeriksaan kimia darah dan telah memiliki Ahli Teknologi
m

Laboratorium Medis (ATLM).


na

3. Subbidang Penguatan Sistem Kesehatan


.ai

a. Menu penyediaan puskesmas di kecamatan tanpa puskesmas dengan


ww

rincian menu sarana, prasarana dan alat kesehatan, dengan kriteria:


1) kecamatan yang belum memiliki puskesmas berdasarkan Peraturan
//w

Menteri Dalam Negeri Nomor 72 Ta}lun 2Ol9 tentang Perubahan atas


Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 137 Tahun 2017 tentang
ps:

Kode dan Data Wilayah Administrasi Pemerintah;


htt

SK No 17434 A
l m
.ht
ng
nta
PRESIDEN
REPUBUK INDONESIA
- 2426 -

-te
23
2l sinkronisasi data dasar puskesmas (pusdatin, Desember 2O2l) dan
laporan dinas kesehatan provinsi, kabupaten/kota dari L7L

0
kecamatan tanpa puskesmas terwakili;

n-2
3) memperhatikan kepadatan penduduk; dan

hu
4) memperhatikan faktor keamanan daerah yang dibuktikan dengan
surat jaminan keamanan dari kepala daerah/kepolisian.

-ta
b. Menu penguatan layanan primer, meliputi rincian menu:

15
1) peningkatan puskesmas pembantu (pustu) hanya untuk kecamatan
or-
di kawasan pariwisata dan destinasi pariwisata super prioritas yang
beban pelayanan kesehatannya membutuhkan peningkatan
om
kapasitas pustu di wilayahnya, serta daerah terdampak bencana;
2)
s-n

penyediaan sarana, prasarana dan alat kesehatan puskesmas dan


alat laboratorium, diprioritaskan untuk puskesmas yang belum
e

memenuhi sarana, prasarana dan alat kesehatan sesuai standar


rpr

dengan kriteria:
a) puskesmas di kawasan pariwisata dan destinasi pariwisata
/pe

super prioritas;
/02

b) puskesmas di wilayah kabupaten/kota penyangga Ibu Kota


Nusantara (IKN);
23

c) puskesmas di daerah perbatasan dan kepulauan;


20

d) puskesmas di Pulau Papua yang teridentifikasi terdapat


m/

kebutuhan untuk peningkatan kapasitas;


e) puskesmas yang terdampak bencana; dan
.co

0puskesmas yang belum memiliki Instalasi Pengolahan Limbah


na

(IPL), air bersih, listrik 24 jam dan pusling perairan.


lya

c. Menu pengembangan puskesmas pembantu, meliputi rincian menu:


1) penyediaan sarana dan prasarana yang bertujuan untuk
mu

mendekatkan akses pelayanan kesehatan dengan pembangunan


puskesmas pembantu di desa yang di wilayahnya tidak ada gedung
a

puskesmas, pustu, poskesdes atau polindes, dimana lokus


ain

pembangunan adalah di 7 provinsi lokus dengan prevalensi stunting


.

tertinggi;
ww

2) penyediaan peralatan puskesmas pembantu untuk puskesmas


pembantu yang baru dibangun di tahun 2023 dan
//w

pustu/poskesdes/polindes existing di 7 provinsi lokus dengan


prevalensi stunting tertinggi;
ps:

3) penyediaan posbindu/lansia kit hanya untuk:


htt

SK No 17435 A
l m
.ht
ng
nta
PRESIDEN
REPUBUK INDONESIA
- 2427 -

-te
23
a) puskesmas di kabupaten/kota yang belum memenuhi standar
ketersediaan alat posbindu kit/lansia kit; dan

0
n-2
b) puskesmas di kabupaten/kota yang memiliki desa/kelurahan
yang telah mampu melakukan kegiatan deteksi dini pada

hu
posbindu maupun posyandu lansia dan memiliki tenaga kader
terlatih posbindu ataupun terlatih posyandu lansia.

-ta
4l penyediaan HB meter di puskesmas pembantu/poskesdes/polindes

15
yang belum memenuhi standar ketersediaan alat HB meter di
provinsi lokus stunting.
or-
d. Menu pembangunan rumah sakit pratama, meliputi rincian menu
om
penyediaan sarana, prasarana dan alat kesehatan untuk kabupaten/kota
yang sudah menyatakan kesiapan dalam pemenuhan tenaga kesehatan
s-n

dan operasionalnya yang dibuktikan dengan proposal dan daerah yang


memenuhi minimal 2 kriteria dari kriteria sebagai berikut:
e

1) kebutuhan TT di kabupaten/kota (rasio jumlah penduduk dan


rpr

ketersediaan TT);
/pe

2l wilayah DTPK sesuai Peraturan Presiden Nomor 63 Tahun 2O2O


Tentang Penetapan Daerah Tertinggal Tahun 2O2O-2O24;
/02

3) waktu tempuh dari lokasi kebutuhan RS ke RSUD terdekat minimal


lebih atau sarna dengan 3 jam; dan
23

4) kabupaten/kota yang belum memiliki rumah sakit.


20

e. Menu pemenuhan layanan unggulan - layanan kardiovaskular, dengan


m/

rincian menu meliputi:


.co

1) penyediaan sarana untuk rumah sakit milik daerah yang ditunjuk


sebagai jejaring layanan unggulan kardiovaskular dan belum
na

memenuhi sarana pelayanan kardiovaskular sesuai stratifikasi


lya

layanan;
2) penyediaan alat kesehatan untuk rumah sakit milik daerah yang
mu

ditunjuk sebagai jejaring layanan unggulan kardiovaskular dan


belum memenuhi alat kesehatan pelayanan kardiovaslnrlar sesuai
a

stratifikasi layanan; dan


ain

3) penunjukan rumah sakit pengembangan jejaring stratifikasi layanan


.

prioritas kardiovaskular tahun 2023 berdasarkan pemetaan sarana


ww

dan alat kesehatan aplikasi sesuai ASPAK, dan/atau usulan dinas


kesehatan / organisasi profesi / rumah sakit pengampu.
//w

f. Menu pemenuhan layanan unggulan - layanan kanker, dengan rincian


ps:

menu meliputi:
htt

SK No 17M36 A
l
tm
.h
ng
nta
FRESIDEN
REPUBUK INDONESTA
- 2428 -

-te
23
1) penyediaan sarana untuk rumah sakit milik daerah yang ditunjuk
sebagai jejaring layanan unggulan kanker dan belum memenuhi

-20
sarana pelayanan kanker sesuai stratifikasi layanan;
2) penyediaan alat kesehatan untuk rumah sakit milik daerah yang

un
ditunjuk sebagai jejaring layanan unggulan kanker dan belum

ah
memenuhi alat kesehatan pelayanan kanker sesuai stratifikasi
layanan; dan

-t
15
3) penunjukan rumah sakit pengembangan jejaring stratifikasi layanan
prioritas kanker tahun 2023 berdasarkan pemetaan sarana dan alat
or-
kesehatan sesuai aplikasi ASPAK, dan/atau usulan dinas
kesehatan/ organisasi profesi/ rumah sakit pengampu.
om
g. Menu pemenuhan layanan unggulan - layanan stroke, dengan rincian
s-n

menu meliputi:
1) penyediaan sarana untuk rumah sakit milik daerah yang ditunjuk
e

sebagai jejaring layanan unggulan stroke dan belum memenuhi


rpr

sarana pelayanan stroke sesuai stratifikasi layanan;


/pe

2l penyediaan alat kesehatan untuk rumah sakit milik daerah yang


ditunjuk sebagai jejaring layanan unggulan stroke dan belum
/02

memenuhi alat kesehatan pelayanan stroke sesuai stratifikasi


layanan; dan
23

3) penunjukan rumah sakit pengembangan jejaring stratifikasi layanan


20

prioritas stroke tahun 2023 berdasarkan pemetaan sarana dan alat


kesehatan sesuai aplikasi ASPAK, dan/atau usulan dinas
m/

kesehatan/organisasi profesi/rumah sakit pengampu.


.co

h. Menu penguatan layanan rujukan, dengan rincian menu penyediaan


sarana, prasarana dan alat kesehatan yang diprioritaskan untuk rumah
na

sakit milik daerah yang belum memenuhi sarana, prasarana dan alat
a

kesehatan dengan kriteria:


uly

1) rumah sakit milik daerah di wilayah kabupaten/kota penyangga IKN;


am

2) nrmah sakit milik daerah di daerah perbatasan dan kepulauan;


3) nrmah sakit jiwa milik daerah di Provinsi Kepulauan Riau dan
ain

Sulawesi Tenggara (Surat Menko PMK Nomor B-


68/MENKO/PMK/VIII/2O21 tanggal 31 Agustus 2021 perihal Tindak
.
ww

Lanjut Pembangunan Rumah Sakit Jiwa di Indonesia);


4) rumah sakit milik daerah di Pulau Papua;
/w

5) rumah sakit rujukan nasional, provinsi, regional yang belum


/
ps:

memenuhi standar; dan


6) rumah sakit milik daerah di daerah yang menjadi hasil kesepakatan
htt

dalam rangkaian perencanaan pembangunan nasional yang

SK No 17437 A
ml
.ht
ng
nta
PRESIDEN
REPUEUK INDONESIA
- 2429 -

-te
23
mempertemukan antara minimal setingkat menteri dan kepala
daerah (Rakorgub perencanaan, dsb).

-20
1 Menu peningkatan labkesda menuju standar BSL-2, dengan rincian
menu penyediaan sarana, prasarana dan alat kesehatan yang

un
diprioritaskan untuk provinsi dan kabupaten/kota yang belum memiliki

ah
labkesda dengan kemampuan standar BSL-2.

5-t
J Menu penyediaan sarana dan prasarana instalasi farmasi
kabupaten/kota, dengan rincian menu:

r-1
1) penyediaan sarana untuk instalasi farmasi kabupaten/kota yang
mo
belum memiliki luas bangunan yang ideal (berdasarkan penilaian
manajemen pengelolaan obat dan BMHP sesuai standar); dan
no

2l penyediaan prasarana untuk instalasi farmasi kabupaten/kota yang


belum memiliki prasarana pendukung sesuai standar berdasarkan
es-

hasil penilaian manajemen pengelolaan obat dan BMHP sesuai


rpr

standar.
/pe

3.1.5. Tata Cara Pelaksanaan Kegiatan


/02

3.1.5.1. Subbidang Penguatan Penurunan Angka Kematian lbu, Bayi dan


Intenrensi Stunting
23

1. Penguatan layanan maternal neonatal di puskesmas


20

a. Alat kegawatdaruratan maternal neonatal


m/

1) Ketentuan umum
.co

a) mengutamakan produk alat kesehatan dalam negeri;


b) surat pernyataan kepala dinas kesehatan kabupaten/kota yang
na

menyatakan bahwa daerah mengisi ASPAK dengan benar sesuai


a

dengan kondisi;
uly

c) surat pernyataan kepala dinas kesehatan kabupaten/kota yang


m

menyatakan tidak mengalihfungsikan dan memindahkan alat;


na

d) pemerintah daerah tingkat kabupaten/kota menyediakan biaya


distribusi alat dari kabupaten/kota sampai ke puskesmas;
.ai

e) daftar rencana distribusi alat per puskesmas yang


ww

ditandatangani kepala dinas kesehatan kabupaten/kota; dan


0 melampirkan referensi harga dari e-katalog.
://w

2l Ketentuan teknis
a) Babg suction
ps

(1) tekanan vakum negatiue: minimal 500 mmHg;


htt

SK No 174438 A
l
tm
.h
ng
nta
PRESIDEN
REPUBUK INDONESTA
- 2430 -

-te
23
(21 catu daya: 22OVA,SOHz atau DC maks 24Y;
(3)

-20
max airJlow:> 15 LPM;
(41 suction bottle minimal 1O00ml; dan

un
(5) dilengkapi: kateter suction, selang suction, manometer, botol

ah
suction dilengkapi dengan pengaman tumpahan.
b)

-t
Infant T piece resuscitator + PEEP

15
(1) salah satu alat elektromedik yang digunakan untuk
mempertahankan tekanan positif pada saluran napas
or-
neonatus, yang dikendalikan secara elektronik, dan
om
ditenagai oleh kompresor udara dan menggunakan 02;
(21 mobile dan portable yang dilengkapi batre durasi minimal
s-n

120 menit dan charger adaptor,


(3) manometer range: 0-80 cm H2O;
e
rpr

(4) input gasJlow range: min 10 L/minftout,


/pe

(5) mc& pressure: 5-70 cm H2O;


(6) peak inspiratory pressure: 3-72 cm H2O; dan
/02

(71 positif end expiratory: 7-9 cm H2O.


23

c) Infant T pi.ece system


20

(1) merupakan alat infant T-piece resuscitator dengan PEEP;


m/

(21 memiliki selang inspirasi, ekspirasi dan elbow,


(3) paediatic APL (Adjustable Pressure Limiting Valuel yang
.co

dapat diatur untuk menghasilkan PIP dan PEEP;


na

(41 reseruoir bag (minimal ukuran 0,5 L dan I L);


a

(5) T-connector;
uly

(6) manometer range (0 - 80 cm H2O);


am

l7l disertai lung test;


(8) resuscitation mask (sungkup bayi ukuran O, I dan 2;
ain

(9) memiliki garansi purna jual, petunjuk pemakaian dan


.
ww

ketersediaan suku cadang; dan


(10) memliliki merk yang terstandarisasi.
/w

d) Laringkoskopneonatus
/

(1) lampu: halogen;


ps:

(21 catu daya listrik: baterai;


htt

SK No 174439 A
l m
.ht
ng
nta
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
- 243L -

-te
(3)

23
blade macintosh ukuran 0 (neonatus) dan ukuran 1 (bayi),
dilengkapi dengan daun lurus;

0
n-2
(4) terbuat dari stainless steel;
(5) memiliki garansi purna jual, petunjuk pemakaian, suku

hu
cadang, portable dalam kemasan tempat yang mudah
dibawa dan berbahan kuat; dan

-ta
(6) memiliki merk yang terstandarisasi.

15
e) Infant radiant wanrner
or-
(1) kontrol temperatur: udara/kulit: adjustable (step 0,1"C);
om
(2) pengontrol temperatur: dapat dikontrol oleh udara dalam
chamber atau temperatur kulit bayi dilengkapi dengan inlet
s-n

oksigen;
(3) level kebisingan chamben minimal 60 dBA;
e
rpr

(4) level alarm suara pada jarak 3 m: 5O-65 dBA (dapat diatur);
(5) sudut kemiringan matras untuk pemeliharaan: + 135
/pe

derajat;
/02

(6) chamben dilengkapi 6 jendela bertutup dengan pengunci,


dan aliran udara yang merata pada chamber/sungkup;
23

l7l kelembapan:25o/o - 75o/oi


20

(8) kebutuhan listrik: AC 22O Y, 50 Hz;


m/

(9) keselamatan listrik: kelas 1; dan


.co

(1O) dilengkapi dengan:


(a) castor (dengan rem);
na

(b) inlet oksigen;


lya

(c) alarm yang bekerja bila:


mu

i. catu daya listrik mati;


a

ii. sensor udara tidak berfungsi;


ain

iii. sensor kulit tidak berfungsi;


.
ww

iv. sirkuit sensor kulit/udara terputus;


v. sirkuit pemanas terputus;
//w

vi. sirkuit fan terputus;


vii.temperatur berlebihan (tidak sesuai dengan
ps:

pengaturan); dan
htt

viii. buku petunjuk penggunaan dan service manual.

SK No 1744r';0 A
ml
.ht
ng
nta
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
- 2432 -

-te
23
0 Resusitator manual neonates dan sungkup adalah balon
resusitator yang terbuat dari bahan silicon dan dilengkapi

-20
dengan:
(1) PEEP ualue dengan berbagai ukuran (5cm H20 dan 7,5cm

un
H20) masing-masing 1 buah;

ah
(21 dua port masukan udara dan oksigen; dan

5-t
(3) dilengkapi dengan:

r-1
(a) selang endotrachea;
(b) 3 face mask silbon untuk bayi yang berbentuk bulat
mo
(ukuran 0-0- 1);
no

(c) airways;
es-

(d) oxAgen reseruoir bag dan konektor (bisa dilepas); dan


(e) selang oksigen.
rpr

g) Pul,se oximeter neonatus


/pe

(1) alat mengukur saturasi yang dilengkapi dengan probe


khusus untuk bayi banr lahir/neonatal;
/02

(21 range SpO2 (0- lOO%);


23

(3) range pulse rate; 30-350 bpm;


20

(41 dilengkapi baterai dengan lW 20 jam untuk pengukuran


normal;
m/

(5) alarm dengan lampu;


.co

(6) memiliki garansi purna jual, petunjuk pemakaian dan


na

ketersediaan suku cadang; dan


(7)
a

memliliki merk yang terstandarisasi.


uly

h) Tensimeter lsphogmomanometefl digStal


m

(1) digital;
na

(21 dilengkapi tenaga baterai;


.ai

(3) akurasi tinggi;


ww

(41 range tekanan minimal 0 - 280 mmHg;


(5) dilengkapi dengan katup pelepas udara standar;
://w

(6) manset ukuran dewasa;


(71 mempunyai data memory; dan
ps

(8) memiliki merk yang terstandarisasi.


htt

SK No 1744/1 A
l
tm
g.h
tan
PRESIDEN
REPUBUK INDONESTA

n
- 2433 -

-te
23
i) Doppler
(1) fetal doppler;

-20
(21 catu daya baterai;

un
(3) frekuensi ultrasonic: minimal2 MhZ

ah
(4) intensitas ultrasonic < lO mW/C;

5-t
(5) rentang denyut jantung: 50 - 24O BPM;

r-1
(6) sensitivitas: 10-12 minggu kehamilan;
(71 dimensi: pocket tApe; mo
(8) dilengkapispeaker;
no

(9) PC interface: sound card;


es-

(lOl probe sangat sensitif; dan


rpr

(11) memliliki merk yang terstandarisasi.


j) Tempat tidur persalinan
/pe

(1) tempat tidur persalinan;


/02

l2l konstruksi stainless steel;


(3) dimensi mininmal: 2OO x 70 x 80 cm;
23

(4) matras busa dilapisi uingl;


20

(5) sandaran dapat diatur (manual);


m/

(6) wascom diameter minimal 30 cm;


.co

(71 roda dilengkapi custer lock; darr


na

(8) foot step: pipa stainless steel.


lya

k) Stand lamp
(1) jenis: lampu periksa LED;
mu

l2l lampu LED: t 5-10 W;


na

(3) masa hidup lampu: t 20.000 jam;


.ai

(4) tekukan lampu: 9O derajat, rangka single;


ww

(5) input = 22O-24O V, output = r L2 V, AC = 50-60 watt; dan


(6) roda dilengkapi custer lock.
/w

U Stetoskop dewasa
s:/

(1) bahan: stainless steel;


p

(21 tipe: dual head;


htt

(3) membrane sensitiue untuk menangkap suara;

SK No 174442A
l
tm
.h
ng
nta
FRESIDEN
REPUEUK IN DONESIA
- 243+

-te
23
(4) ear piece bahan silikon;
(5)

-20
mempunyai membrane cadangan;
(6) dimensi:

un
(a) diameter membran minimal 3,5-4,5cm;

ah
(b) panjang keseluruhan minimal 73O mm; dan

-t
(c) memiliki Y fihe yang fleksibel.

15
(7) memiliki merk yang terstandarisasi.
m) Timbangan dewasa or-
om
(1) beban maksimal: 150 kg; dan
(21 sub divisi putaran berat: 0,5 kg.
s-n

b. USG 2 dimensi
e

1)
rpr

Ketentuan umum
a) memiliki tenaga dokter;
/pe

b) memiliki fasilitas listrik yang memadai;


/02

c) mengutamakan produk alat kesehatan dalam negeri;


d) surat pernyataan kepala dinas kesehatan kabupaten/kota yang
23

menyatakan bahwa daerah mengisi ASPAK dengan benar sesuai


20

dengan kondisi;
e)
m/

surat pernyataan kepala dinas kesehatan kabupaten/kota yang


menyatakan mampu menyediakan biaya operasional alat;
.co

0 surat pernyataan kepala dinas kesehatan kabupaten/kota


terkait data ketersediaan alat USG per puskesmas;
na

g) daftar rencana distribusi alat per puskesmas yang


a
uly

ditandatangani kepala dinas kesehatan kabupaten/kota;


h) melampirkan referensi harga dari e-katalog;
am

0 pemerintah daerah tingkat kabupaten/kota menyediakan biaya


ain

distribusi USG 2D dari kabupaten/kota sampai ke puskesmas;


j) layanan purna jual USG 2D terdiri atas:
.
ww

(1) melakukan orientasi penggunaan USG oleh penyedia:


(a) bantuan instalasi secara olfline untuk daerah yang
/w

terjangkau, secara online untuk daerah yang tidak


/

terjangkau; dan
ps:

(b) kemasan USG dilengkapi USB video tutorial.


htt

SK No 174443 A
l m
.ht
ng
nta
PRESIDEN
REPUBUK INDONESI/I
- 2435 -

-te
23
(21 layanan perbaikan selama 2 tahun sejak barang diterima di
lokasi;

0
n-2
(3) setelah habis masa berlaku garansi, penyedia menjamin
ketersediaan suku cadang minimal 5 tahun berikutnya;

hu
(4) penyedia akan mengunjungi jika suku cadang tidak

-ta
terjangkau pengguna;
(5) pihak puskesmas dapat menghubungi bantuan instalasi

15
melalui nomor telepon yang tertera di kartu garansi;

or-
(6) jika ada USG yang perlu dilakukan service:
om
(a) barang yang perlu dilakukan serube dikirim ke kantor
distributor atau teknisi datang ke puskesmas;
s-n

(b) jika dikirim, barang yang sudah dilakukan seruice


dikirim kembali ke puskesmas; dan
e
rpr

(c) menetapkan load time waktu perbaikan.


(7) penyedia melaksanakan pertemuan online bulanan untuk
/pe

mendapatkan masukan dari pengguna USG dan pemecahan


permasalahan terkait teknis alat dalam 1 tahun pertama.
/02

2) Ketentuan teknis
23

a) minimal digital gragscale;


20

b) ukuran monitor minimal 12 inci LED atau LCD;


m/

c) memiliki fungsi input dan output dengan format DICOM yang


tidak dikunci oleh aplikasi bawaan, dan dapat dibuka ole}a ubuer
.co

yang free-ware/ open source;


na

d) memiliki port USB dan LAN/ethernet:


lya

(1) dapat dibuktikan, hasil pemeriksaan USG harus bisa


dikonsultasikan melalui telemedisin/aplikasi;
mu

(21 ou@ut hasil pemeriksaan USG tersedia dalam jenis file


digital berupa JPG, PDF dan video; dan
a
ain

(3) memiliki port ou@uf untuk transfer file (USB dan LAN) ke
Personal Computer (PQ.
.
ww

e) minimal 8GB HDD/SSD standard storage space;


0 teknik suppression minimal setara dengan 8 segmen TGC dan
//w

sp e ckle suppress bn imag irtg;


g)
ps:

kemampuan setting optimasi gambar: fokus, kedalaman (depthl,


lebar jendela akustik lwidel, dan zoom;
htt

SK No 174444 A
ml
.ht
ng
nta
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
- 2436 -

-te
23
h) dedbated setting obstetri untuk optimalisasi gambar dan aplikasi
pengukuran;

-20
i) paket pengukuran minimal: B-Mode GS, CRL, BPD, HC, AC, FL,
gestational age, expected date of deliuery dan M-Mode: Den5rut

un
Jantung Janin (DJJ) per menit;

ah
j) probe standar konveks 3.5 MHz, disarankan multi frekuensi (3-5

5-t
MHzl;
k) probe linear high-resolutbn, real-time, linear-array, broad-
r-1
brandwidth tranducer operating at a center frequencg of at least
mo b optimal;
12 MHz (preferablg higher). Other tgpe of probe
1) minimal mendukung 2 probe dengan 2 port atau jika memiliki
no

hanya 1 port dilengkapi dengan konektor transducer,


es-

m) resolusi baik: mampu membedakan demarkasi antar jaringan


dengan jelas (dilengkapi pengaturan resolusi yang mampu
rpr

membedakan tulang, jaringan dan cairan);


n)
/pe

dilengkapi fasilitas perbaikan kontras gambar limage);


o) uoltage 22OV, SOHz;
/02

p) rechargeable battery, mendukung kerja tanpa listrik minimal


23

selama 90 menit;
q) dilengkapi tutorial function dan video tutorial penggunaan USG;
20

r) layanan purna jual dengan callcentre mudah dihubungi;


m/

s)memiliki nomor izin edar dari Kementerian Kesehatan;


.co

t) sertifrcate of origin bagi produk luar negeri;


na

u)garansi minimal 2 tahun; dan


a

v)alat pendukung USG terdiri atas:


uly

(1) troli tempat USG: mobile trolleg 3 level untuk tempat USG
dan stabilizer, custer lock; dan
m

(2) stabilizer tegangan listrik: kapasitas: 1000 VA, voltase 22O


na

v (+ /-too/o),50 Hz.
.ai

2. Penguatan kapasitas rumah sakit m€rmpu PONEK, yaitu penyediaan alat


ww

kesehatan rumah sakit mampu PONEK yang bertujuan untuk penguatan


pelayanan ibu dan anak sesuai standar di kabupaten/kota yang menjadi
://w

lokus kegiatan penurunan Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian
Bayi (AKB) tahun 2023. Alat kesehatan rumah sakit mampu PONEK meliputi
alat kesehatan di ruang NICU, PICU, ruang operasi, UGD, dan ruang bersalin
ps

dengan ketentuan sebagai berikut:


htt

SK No 17445 A
l m
.ht
ng
nta
PRESIDEN
REPUBUK INDONESIA
- 2437 -

-te
23
a. Ketentuan umum
1)

0
mengutamakan produk alat kesehatan dalam negeri;

n-2
2l mengusulkan alat kesehatan untuk mendukung PONEK di rumah
sakit kabupaten/kota yang masuk ke dalam lokus penurLlnan AKI

hu
dan AKB berdasarkan analisis dan justifikasi kebutuhan pelayanan
yang telah disetujui oleh tenaga kesehatan pengguna

-ta
serta
memperhatikan beban utilitas peralatan;

15
3) mengisi data inventarisasi alat kesehatan pada ASPAK dengan
or-
lengkap, dan dilakukan validasi oleh dinas kesehatan setempat;
4) melakukan pemeliharaan, pengujian, dan kalibrasi alat kesehatan
om
yang telah diadakan tahun sebelumnya. Hal ini dibuktikan dengan
dokumen anggaran pemeliharaan bersumber APBD / BLUD, sertifikat
s-n

pengujian/ kalibrasi, dan/ atau status kalibrasi pada ASPAK;


e

5) mengisi data terkini di aplikasi rumah sakit online dengan lengkap,


rpr

dan telah dilakukan validasi oleh dinas kesehatan provinsi;


6)
/pe

penyediaan alat kesehatan mengutamakan peralatan kesehatan yang


tercantum dalam e-katalog dengan persyaratan sesuai dengan
/02

spesifikasi yang dibutuhkan sesuai standar; dan


7l untuk alat kesehatan non e-katalog, disertakan paling sedikit 2
23

produk pembanding harga/spesifikasi yang sudah memiliki izin edar;


20

b. Ketentuan teknis
m/

Memiliki sumber daya manusia kesehatan yang kompeten dalam


memberikan pelayanan dan mengoperasikan alat paling sedikit:
.co

1) tenaga medis (spesialis anak 2 orarrg, spesialis obstetri dan ginekologi


2 orang, spesialis anestesi I orang);
na

2) perawat; dan
lya

3) bidan.
mu

3. Unit Transfusi Darah (UTD)


a

Kebijakan DAK Fisik tahun 2023 untuk UTD difokuskan untuk


ain

pembangunan/renovasi sarana UTD, UTD mabile dan penyediaan alat UTD


di rumah sakit. Hal ini dilaksanakan dalam rangka meningkatkan kualitas
.
ww

dan akses pelayanan darah yang mengacu pada Peraturan Pemerintah Nomor
7 Tahun 20ll tentang Pelayanan Darah, Peraturan Menteri Kesehatan Nomor
83 Tahun 2Ol4 tentang Unit Transfusi Darah, Bank Darah Rumah Sakit, dan
//w

Jejaring Pelayanan Transfusi Darah, dan Pedoman Desain Tipikal Bangunan


UTD serta Pedoman Desain Tipikal Mobil Donor Darah.
ps:

a. Ketentuan umum
htt

1) kabupaten/kota yang belum memiliki UTD;

SK No 174446 A
ml
.ht
ng
nta
PRESIDEN
REPUBL|K INDONESIA
- 2438 -

-te
23
2) pembangunan UTD pada rumah sakit dilaksanakan apabila rumah
sakit belum memiliki UTD atau bangunan/gedung yang tidak sesuai

-20
dengan standar;
3) renovasi gedung/bangunan UTD dilaksanakan pada rumah sakit

un
yang telah memiliki gedung/bangunan UTD tersendiri tetapi telah

ah
mengalami kerusakan sedan g/ berat;

5-t
4) bangunan dan peralatan UTD diutamakan terpisah dari unit
pelayanan laboratorium medik;

r-1
5) pelayanan darah harus bersifat nirlaba, sehingga UTD tidak boleh
mo
dijadikan sumber pendapatan asli daerah (PAD) atau profit center di
rumah sakit;
no

6) biaya operasional dan pemeliharaan UTD menjadi tanggung jawab


pemerintah daerah atau rumah sakit; dan
es-

7l rumah sakit bertanggung jawab memenuhi SDM UTD sesuai


rpr

Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 83 Tahun 2014 tentang Unit


Transfusi Darah, Bank Darah Rumah Sakit, dan Jejaring Pelayanan
/pe

Transfusi Darah.
b.
/02

Ketentuan teknis
1) ketentuan terkait teknis bangunan, peralatan dan bahan habis pakai
23

UTD mengacu pada Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 83 Tahun


2Ol4 tentang Unit Transfusi Darah, Bank Darah Rumah Sakit, dan
20

Jejaring Pelayanan Transfusi Darah;


m/

2l persyaratan bangunan UTD mengacu pada Pedoman Desain Tipikal


.co

Bangunan UTD dengan mempertimbangkan kelas kemampuan UTD


sesuai kebutuhan dan kemampuan memenuhi persyaratan UTD;
na

3) persyaratan UTD mobile mengacu pada Pedoman Desain Tipikal


a

Mobil Donor Darah;


uly

4l peralatan UTD harus memiliki kualitas tinggi dengan jaminan


garansi;
m

5) diutamakan peralatan UTD terdapat di dalam e-katalog dan produksi


na

dalam negeri sesuai dengan peraturan perundangan yang berlaku;


.ai

dan
ww

6) sarana, UTD mobile dan alat UTD diperuntukan untuk pelayanan


UTD di rumah sakit, dan tidak diperkenankan dialihfungsikan keluar
://w

pelayanan UTD di rumah sakit.


ps
htt

SK No 174447 A
lm
.ht
ng
nta
PRESIDEN
REPUBUK INDONESIA
- 2439 -

-te
23
4. Penyediaan alat surveilans gizi, yaitu alat antropometri

0
a. Ketentuan umum

n-2
1) sasaran penerima alat antropometri adalah puskesmas dengan
posyandu di wilayahnya yang belum memiliki alat antropometri

hu
sesuai standar di L2 provinsi prioritas stunttng;

-ta
2) penyediaan alat antropometri untuk setiap puskesmas dilakukan
oleh dinas kesehatan kabupaten/kota dengan memperhatikan

15
ketersediaan alat antropometri di puskesmas (menyesuaikan jumlah

or-
posyandu di wilayah kerja puskesmas);
3) pemerintah daerah tingkat kabupaten/kota menyediakan biaya
om
distribusi alat antropometri dari kabupaten/kota sampai ke
puskesmas; dan
s-n

4l mengutamakan penggunaan produksi dalam negeri dan memiliki izin


e

edar dari Kementerian Kesehatan.


rpr

b. Ketentuan teknis
/pe

1) spesifikasi alat antropometri merujuk pada Standar Alat


Antropometri dan Alat Deteksi Dini Perkembangan Anak yang diatur
/02

oleh Kementerian Kesehatan; dan


2) I paket alat antropometri terdiri dari:
23

a) unit alat ukur berat badan bayi;


20

1
b) I unit alat ukur berat badan injak digital (standing wetght);
m/

c) 1 unit alat ukur panjang badan (infantometer/lenghth board);


.co

d) 1 unit alat ukur tinggi badan (stadiometer);


na

e) 1 unit alat ukur lingkar lengan atas dan lingkar kepala; dan
lya

f) 1 unit tas antropometri.


3. 1.5.2. Subbidang Pcngendalian Penyakit
mu

1. Peralatan pengendalian penyakit (P2P), meliputi penyediaan:


a

a. IVA kit
ain

1) Ketentuan umum
.
ww

a) sasaran deteksi dini kanker leher rahim adalah wanita usia 30-
50 tahun yang pernah berhubungan seksual;
//w

b) diperuntukan hanya untuk kabupaten/kota yang puskesmasnya


belum memenuhi standar ketersediaan alat IVA kit;
ps:

c) penyediaan IVA kit dilakukan oleh dinas kesehatan


htt

kabupaten/kota;

SK No 1744484
l m
.ht
ng
nta
PRESIDEN
REPUBUK INDONESIA
- 2440 -

-te
23
d) surat pernyataan kepala dinas kesehatan kabupaten/kota yang
menyatakan bahwa puskesmas memiliki tenaga yang

0
berkompeten melaksanakan deteksi dini kanker leher rahim;

n-2
e) surat pernyataan kepala dinas kesehatan kabupaten/kota yang

hu
menyatakan kesanggupan memenuhi biaya pemeliharaan dan
operasional bersumber APBD;

-ta
0 TOR dan RAB (TOR memuat analisa kebutuhan dengan data

15
rekapitulasi FKTP dan jumlah SDM yang kompeten dalam
deteksi dini kanker leher rahim) yang ditandatangani minimal
or-
oleh kepala bidang P2P dinas kesehatan kabupaten/kota;
om
g) data inventarisasi jumlah puskesmas yang memiliki alat IVA kit
tahun 2O|8-2O2O;
s-n

h) laporan pelaksanaan deteksi dini IVA 1 tahun terakhir (iumlah


sasaran yang diperiksa dan hasil deteksi dini);
e
rpr

0 tersedianya referensi harga dari e-katalog atau penawaran dari


pihak penyedia;
/pe

j) spesifikasi alat yang di tanda tangani kepala dinas kesehatan


/02

kabupaten/kota; dan
k) daftar rencana distribusi
23

2) Ketentuan teknis
20

IVA kit merupakan satu kesatuan terdiri dari spekulum stainless


m/

steel dengan ukuran S, M, L, tampon tang bengkok dan tempatnya,


pinset anatomis dan lampu sorot, larutan desinfektan berupa alkohol
.co

dengan konsentrasi 7Oo/o, asam cuka dengan konsentrasi 3-5o/o,


kapas lidi dan tempatnya, plastik sampah medis, tas kit, dan kartu
na

dan form deteksi dini kanker payudara dan kanker leher rahim.
lya

b. Vaccine refrigerator
Penyediaan perbekalan kesehatan pendukung imunisasi di puskesmas
mu

uaccine refrigerator berfungsi sebagai tempat menyimpan vaksin agar


bertahan pada suhu yang ditentukan, yaitu +20C s.d +80C, serta dapat
a
ain

juga difungsikan untuk membuat kotak dingin carr (coolpack). Perbekalan


kesehatan pendukung imunisasi mengacu pada Peraturan Menteri
.

Kesehatan yang berlaku.


ww

1) Ketentuan umum
//w

a) diperuntukan bagi puskesmas yang belum memiliki uaccine


refrigerator, atau sudah memiliki uaccine refrigeratortapi dengan
ps:

kondisi: (1) tidak sesuai standar Performance Quality and Safety


(PQS) WHO; (2) rusak dan atau usia pengadaan > 8 tahun; dan
htt

SK No 17449 A
l
tm
.h
ng
nta
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESTA
- 2441 -

-te
23
(3) kapasitas penyimpan masih kurang berdasarkan jumlah
penduduk dan atau jumlah sasaran imunisasi;

-20
b) teregistrasi dalam PQS WHO;

un
c) memiliki bukaan model top opening (buka atas);

ah
d) surat pernyataan kepala dinas kesehatan kabupaten/kota
tentang kesanggupan memenuhi biaya pemeliharaan dan

-t
operasional bersumber APBD;

15
e) TOR dan RAB (TOR memuat penjelasan latar belakang usulan
or-
uaccine refrigerator dikaitkan dengan program imunisasi) yang
ditandatangani minimal oleh kepala bidang P2P dinas kesehatan
om
kabupaten/kota;
s-n

0 daftar inventarisasi cold chain;


g) telaah kepala dinas kesehatan kabupaten/kota tentang
e

kebutuhan uaccine refrigerator;


rpr

h) referensi harga dari e-katalog;


/pe

i) spesifikasi alat yang di tanda tangani kepala dinas kesehatan


kabupaten/kota; dan
/02

j) daftar rencana distribusi;


23

2l Ketentuan teknis
20

Dalam mengadakan uaccine refrigerator, perlu diperhatikan


m/

ketersediaan sumber energi setempat.


a) jika sumber energi listrik selalu tersedia atau 24 jan, maka
.co

uaccine refrigerator harus bersumber energi listrik atau tipe AC;


na

b) jika sumber energi listrik tidak tersedia 24 jan, maka uaccine


refrigerator harus bersumber daya surya (solar celt); darr
a
uly

c) jika sumber energi listrik tersedia 24 jam namun tidak stabil atau
sering terjadi pemadaman, maka uaccine refrigerator dapat
am

bersumber daya surya (solar celll dengan melengkapi surat


pernyataan ketersediaan listrik berisi justifikasi terkait kondisi
ain

tersebut yang ditandatangani oleh kepala dinas kesehatan


kabupaten/kota.
.
ww

c. Sanitarian kit
1) Ketentuan umum
/w

a) sasaran sanitarian kit adalah puskesmas yang belum memiliki


/

sanitarian kit dan memiliki sanitaianf tenaga sanitasi


ps:

lingkungan/tenaga kesehatan lingkungan sebagai penanggung


htt

jawab pemakaian sanitaian kit pada pelaksanaan pengawasan


kualitas lingkungan;

SK No 174r'.50 A
l
tm
.h
ng
nta
PRESIDEN
REPUBUK INDONESIA
- 2442 -

-te
23
b) penyediaan sanitaian kit dilakukan oleh dinas kesehatan
kabupaten/kota;

-20
c) sanitarian kit terdiri dari alat pengukur kualitas udara, alat
pengujian kualitas air, dan alat pengujian kualitas pangan, serta

un
peralatan pendukung;

ah
d) surat pernyataan kepala dinas kesehatan kabupaten/kota

-t
tentang kebutuhan sanitaian kit yang ada di puskesmas;

15
e) surat pernyataan kepala dinas kesehatan kabupaten/kota
tentang rencana distribusi/penempatan sanitarian kit di
puskesmas; or-
om
0 surat pernyataan kepala dinas kesehatan kabupaten/kota
tentang inventarisasi sanitarian kit di puskesmas yang disertai
s-n

sumber pembiayaan pengadaan dan tahun pengadaannya;


e

g) surat pernyataan kepala dinas kesehatan kabupaten/kota


rpr

tentang daftar s anitarian / pet.,:.lgas penanggungj awab kesehatan


lingkungan di puskesmas;
/pe

h) surat pernyataan kepala dinas kesehatan kabupaten/kota


/02

tentang daftar spesifikasi alat;


i) melampirkan referensi harga;
23

j) surat pernyataan kepala dinas kesehatan kabupaten/kota


20

tentang kesanggupan menyediakan reagen yang digunakan


untuk pemeriksaan kesehatan lingkungan yang diperlukan serta
m/

tempat penyimpanzrn reagen yang sesuai; dan


.co

k) surat pernyataan kepala dinas kesehatan kabupaten/kota


tentang kesanggupan merawat dan melakukan kalibrasi
na

sanitarian kit sesuai dengan aturan yang berlaku.


a

2) Ketentuan teknis
uly

a) Alat pengukur kualitas udara


am

Parameter mengacu kepada Peraturan Menteri Kesehatan Nomor


lO77 Tahun 20ll tentang Pedoman Penyehatan Udara dalam
ain

Ruang Rumah. Adapun parameter yang diukur antara lain:


(1) parameter fisika, terdiri dari alat pengukur temperatur
.
ww

untuk mengukur suhu dengan rentang 18-300C; alat


pengukur kelembaban udara untuk mengukur kelembaban
/w

udara dengan rentang 4O-6Ooh Rh; alat pengukur kecepatan


aliran udara untuk mengukur kecepatan aliran udara
/
ps:

dengan rentang 0,15-0,25 m/dtk; alat pengukur intensitas


pencahayaan untuk mengukur intensitas pencahayaan
htt

dengan standar baku mutu minimal 60 luX alat pengukur

SK No 174451 A
ml
.ht
ng
nta
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESTA
- 2443 -

-te
23
partikulat di udara untuk mengukur partikulat di udara
Qtartbulate matterlPM) dengan standar baku mutu: PM2,5

-20
35 pgr/m3 dalam 24 jam, PM10 kurang sama dengan 70
pgr/m3 dalam 24 jam; dan alat ukur kebisingan; dan

un
(21 parameter biologis, terdiri dari alat pengukur jumlah kuman

ah
di udara untuk mengukur jumlah kuman di udara.

5-t
b) Alat pengujian kualitas pangan
Parameter mengacu kepada Keputusan Menteri Kesehatan

r-1
Nomor 942 Ta}:un 2003 tentang Pedoman Persyaratan Hygiene
mo
Sanitasi Makanan Jajanan, Keputusan Menteri Kesehatan
Nomor 1098 Tahun 2OO3 tentang Hygiene Sanitasi Rumah
no

Makan dan Restoran, Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 1096


Tahun 2OLL tentang Higiene Sanitasi Jasa boga, Peraturan
es-

Menteri Kesehatan Nomor 2 Tahun 2OL3 tentang Kejadian Luar


Biasa Keracunan Pangan, dan Peraturan Menteri Kesehatan
rpr

Nomor 43 Tahun 2Ol4 tentang Higiene Sanitasi Depot Air


Minum. Adapun parameter yang diukur antara lain:
/pe

(1) parameter kimia yang dapat memeriksa kandungan bahan


/02

kimia berbahaya pada pangan siap saji, minimal mampu


memeriksa keberadaan Methangl Yellow, Rodhamin B,
23

Formaldehid., dan Boror;


20

(21 parameter mikrobiologi berupa alat pengukur keberadaan


bakteri pada pangan yang dapat memeriksa keberadaan
m/

bakteri dalam pangan siap saji, minimal B-coli, Coliform, dan


Enterob acteriacae: dan
.co

(3) Parameter fisika berupa alat pengukur suhu makanan yang


na

dapat mengukur suhu permukaan makanan dan suhu


internal pangan siap saji.
a
uly

c) Alat pengujian kualitas air


m

Parameter mengacu kepada Peraturan Menteri Kesehatan Nomor


492 IMENKES/PER /lV / 2010 tentang Persyaratan Kualitas Air
na

Minum dan Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 32 Tahun 2OL7


.ai

tentang Standar Baku Mutu Kesehatan Lingkungan dan


Persyaratan Kesehatan Air untuk Keperluan Higiene Sanitasi,
ww

Kolam Renang, Solus Per Aqua, dan Pemandian Umum. Adapun


parameter yang diukur antara lain:
://w

(1) parameter fisika yang dapat memeriksa kualitas fisika air


antara lain warna, total zat padat terlarut (TDS), dan
ps

kekeruhan;
htt

(21 Parameter kimia berupa alat pengukur parameter kimia air


yang dapat memeriksa kualitas kimia air antara lain Arsen

SK No 17452 A
ml
.ht
ng
nta
PRESIDEN
REPUELTK INDONESIA
- 2444 -

-te
23
O,01 rng/\, Fluorida 1,5 mg/l, Nitrit (NO2) 3rng/1, Nitrat
(NO3) 5Omg/1, Sianida O,O7 mg/I, Aluminium O,2 mg/I, Besi

-20
0,3 mg/[, Kesadahan 5O0mg/1, Klorida 25O mgll, Mangan
O,4 mg/\, pH digital, Seng 3 mg/|, Sulfat 25O mg/L Tembaga

un
2 mg/|, Amonia 1,5 mg/l, Sisaklor 5 mg/l, dan Total krom;

ah
(3) parameter mikrobiologi berupa alat pengukur parameter
mikrobiologi air yang dapat memeriksa keberadaan bakteri

5-t
dalam air, minimal E. colidan Coliform; dan

r-1
(4) Peralatan photom.eter yaleg dapat mengukur kualitas kimia
dan mikrobiologi pada media pangan dan air.
mo
d) Peralatan pendukung terdiri dari peralatan pengukuran
mikrobiologi berupa inkubator dan colong counter digital,
no

pencacah sampel/blender, mortar dan pestel, global positioning


es-

sgstem" coolbox, pinset dan gunting, pipet transfer/spuit, salin


steril, timbangan digital, aquades, wadah sampel, masker, kertas
rpr

saring, alcohol swab, corong kaca, rak tabung, lampu spiritus,


sarung tangan, botol sampel, dan tas peralatan; dan
/pe

e) Jumlah reagen pemeriksaan minimal 50 sampel.


/02

d. Hematologg analgzer
1)
23

Ketentuan umum
a) memiliki tenaga ahli teknologi laboratorium medis (ATLM);
20

b) memiliki fasilitas listrik yang memadai;


m/

c) mengutamakan produk alat kesehatan dalam negeri;


.co

d) surat pernyataan kepala dinas kesehatan kabupaten/kota yang


na

menyatakan bahwa daerah mengisi ASPAK dengan benar sesuai


dengan kondisi;
a
uly

e) surat pernyataan kepala dinas kesehatan kabupaten/kota


terkait data ketersediaan alat hemntology analgzer per
m

puskesmas;
na

0 daftar rencana distribusi alat per puskesmas yang


ditandatangani kepala dinas kesehatan kabupaten/kota; dan
.ai

g) pemerintah daerah tingkat kabupatenlkota menyediakan biaya


ww

distribusi alat dari kabupaten/kota sampai ke puskesmas.


2l Ketentuan teknis
://w

a) merujuk pada Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 37 Tahun


2Ol2 tentang Penyelenggaraan Laboratorium Pusat Kesehatan
ps

Masyarakat;
htt

SK No 174453 A
ml
.ht
ng
nta
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
- 2445 -

-te
23
b) kemampuan pemeriksaan laboratorium di puskesmas terkait
hematologi, yaitu: hemoglobin, hematokrit, hitung eritrosit,

-20
hitung trombosit, hitung lekosit, dan hitung jenis lekosit;
c) mengutamakan penggunaan produksi dalam negeri dan memiliki

n
hu
izin edar dari Kementerian Kesehatan;
d) terdapat petunjuk penggunaan dalam bahasa Indonesia yang

-ta
mudah dipahami; dan

5
e) dapat digunakan minimal 5 tahun.
r-1
e. Alat kimia darah mo
1) Ketentuan umum
no

a) sasaran alat kimia darah adalah puskesmas yang belum


memiliki alat kimia darah;
es-

b) alat kimia darah adalah alat yang digunakan untuk melakukan


rpr

pemeriksaan komponen kimia dan sifat fisik darah dalam rangka


menetapkan diagnosa atas suatu kondisi medis.
/pe

c) alat ini dapat digunakan untuk melakukan pengujian pada


beberapa penyakit seperti pengukuran kadar lemak darah,
/02

fungsi jantung, fungsi ginjal, fungsi hati, fungsi pankreas serta


pengukuran kadar gula dalam darah;
23

d) penyediaan alat kimia darah dilakukan oleh dinas kesehatan


20

kabupaten/kota dengan melampirkan:


m/

(1) surat pernyataan tentang inventarisasi dan pemetaan


.co

i?..iliix,lT*ffi 11ilS?1T.T'hatandifasilitaspelavanan
na

(21 surat pernyataan kepala dinas kesehatan kabupaten/kota


tentang rencana distribusi/penempatan alat kimia darah di
lya

puskesmas;
mu

(3) surat pernyataan kepala dinas kesehatan kabupaten/kota


lentang kesanggupan memenuhi biaya pemeliharaan,
na

kalibrasi penyediaan sarana, prasarana pendukung


operasional lainya bersumber APBD;
.ai

(4) surat pernyataan kepala dinas kesehatan kabupaten/kota


ww

tentang ketersediaan Ahli Teknologi Laboratorium Medis


(ATLM) di puskemas;
//w

(5) TOR dan RAB (TOR memuat analisa kebutuhan dengan data
ps:

l'"xx'#leLJSH'.,*T* .i3,Ll'jffr'I..tli:1x1""*""'
htt

(6) tersedianya referensi harga dari e-katalog atau penawaran

SK No 1744544
l
tm
.h
ng
nta
PRESIDEN
REPUBUK INDONESIA
- 2446 -

-te
23
dari pihak penyedia; dan
(71 spesifikasi alat yang di tanda tangani kepala dinas

-20
kesehatan kabupaten/ kota.

un
2lKetentuan teknis

ah
a) prinsip kerja alat kimia darah adalah melewatkan cahaya pada
sampel yang direaksikan dengan reagen tertentu yang

-t
ditempatkan dalam kuvet dengan panjang gelombang tertentu;

15
b) sebagian dari cahaya diserap dan sisanya akan dilewatkan, nilai
or-
absorbansi dari cahaya yang dilewatkan akan sebanding dengan
konsentrasi larutan di dalam kr-rvet;
om
c) alat kimia darah yang dimaksud adalah photometer yang
memiliki komponen-komponen sumber cahaya yaitu lampu
s-n

halogen, filter, tempat sampel atau kuvet dan detektor;


e

d) parameter mengacu pada Peraturan Menteri Kesehatan Nomor


rpr

37 Tahun 2012 tentang Penyelenggaraan Laboratorium di Pusat


/pe

Kesehatan Masyarakat dan Peraturan Menteri Kesehatan Nomor


43 Tahun 2Ol9 tentang Pusat Kesehatan Masyarakat; dan
/02

e) dalam mengadakan alat kimia darah, perlu diperhatikan


ketersediaan sumber energi listrik setempat.
23

3. 1.5.3. Subbidang Penguatan Sistem Kesehatan


20

l. Penyediaan puskesmas di kecamatan tanpa puskesmas


m/

a. Ketentuan umum
.co

1) penyediaan puskesmas di kecamatan tanpa puskesmas harus


dilengkapi dengan telaah yang memuat penjelasan dan analisis
na

kebutuhan pelayanan kesehatan dasar serta kebutuhan


pembangunan yang disetujui oleh kepala dinas kesehatan
a
uly

kabupaten/kota dan diketahui oleh kepala dinas kesehatan provinsi;


2) penyediaan sarana melampirkan analisis komponen biaya
am

pembangunan dari dinas pekerjaan umum setempat atau DED hasil


konsultan perencana;
ain

3) jika terdapat pekerjaan konstmksi pada penyediaan prasarana listrik


.

(solar cel[], lPL, air bersih, daerah melampirkan analisis komponen


ww

biaya pembangunan dari dinas pekerjaan umum setempat atau DED


hasil konsultan perencana;
/w

4l penyediaan prasarana dan alat kesehatan dilakukan dengan


/

mengutamakan prasarana dan peralatan kesehatan yang tercantum


ps:

dalam e-katalog dengan persyaratan sesuai dengan spesifikasi yang


dibutuhkan sesuai standar;
htt

SK No 17M55 A
ml
.ht
ng
nta
PRESIDEN
REPUELTK INDONESIA
- 2447 -

-te
23
5) untuk prasara.na dan alat kesehatan non e-katdog, disertakan paling
sedikit 2 produk pembanding harga/spesifikasi yang sudah memiliki

-20
izin edar;
6) tersedianya kesanggupan dinas kesehatan kabupaten/kota untuk

un
memenuhi biaya pemeliharaan serta kalibrasi alat kesehatan, SDM,

ah
dan biaya operasional; dan

5-t
7l memprioritaskan pengadaan alat kesehatan untuk memenuhi
standar alat kesehatan puskesmas yang mengacu pada Peraturan

r-1
Menteri Kesehatan Nomor 43 Tahun 2Ol9 tentang Pusat Kesehatan
Masyarakat. mo
b. Ketentuan teknis
no

1) Sarana
es-

Pembangunan sarana/bangunan puskemas di kecamatan tanpa


puskesmas termasuk penyediaan rlmah dinas dan sarana
rpr

pendukung lainnya, meliputi:


a) pembangunan puskesmas dapat termasuk penyediaan rumah
/pe

dinas, pagar, pekerjaan halaman, tempat parkir, dan mebel;


/02

b) pembangunan rumah dinas diperuntukkan bagi dokter/dokter


gigi/tenaga kesehatan yang bertugas di puskesmas dan
23

dibangun dengan jarak terjauh 200m dari puskesmas sesuai


dengan ketentuan yang berlaku;
20

c) untuk pembangunan puskesmas perlu diperhatikan antara lain


m/

ketersediaan infrastruktur pendukung (akses jalan, sumber air


bersih, jaringan listrik) ;
.co

d) tersedianya sertifikat kepemilikan tanah atau dokumen


na

kepemilikan tanah lainnya yang sah yang diperuntukkan bagi


a

puskesmas;
uly

e) mempunyai lahan siap bangun sudah dilakukan perataan,


pemadatan dan pematangan tanah;
m

0 pembangunan sesuai dengan rencana tata ruang dan wilayah di


na

kabupaten/kota; dan
.ai

g) setiap pembangunan gedung puskesmas harus memperhatikan


ww

Pedoman Pembangunan dan Peningkatan Fungsi Bangunan


Puskesmas yang diterbitkan oleh Direktorat Jenderal Pelayanan
://w

Kesehatan.
2l Prasarana
ps

Penyediaan prasarana puskemas di kecamatan tanpa puskemas


meliputi prasarana jaringan listrik (solar cell) gedung puskesmas, air
htt

bersih, Instalasi Pengolahan Limbah (IPL) dan pusling roda dua.

SK No 174/'56 A
l m
.ht
ng
nta
PRESIDEN
REPUBUK INDONESIA
- 2448 -

-te
23
3)Alat kesehatan
a) penyediaan alat kesehatan puskesmas di kecamatan tanpa

0
n-2
puskemas meliputi: set pemeriksaan umum; set gawat darurat;
set persalinan; set paska persalinan; set sterilisasi; set rawat

hu
inap; dan set laboratorium; dan
b) penyediaan alat kesehatan dilakukan dengan mengutamakan

-ta
produksi dalam negeri.

15
2. Penguatan layanan primer, meliputi:
a. Peningkatan puskesmas pembantu (pustu)
or-
Pembangunan pustu menjadi puskesmas beserta sarana pendukung
om
lainnya.
s-n

1) Ketentuan umum
a) pembangunan puskesmas baru harus dilengkapi dengan telaah
e
rpr

yang memuat penjelasan dan analisis kebutuhan pelayanan


kesehatan dasar serta kebutuhan pembangunan yang disetujui
/pe

oleh kepala dinas kesehatan kabupaten/kota dan diketahui oleh


kepala dinas kesehatan provinsi;
/02

b) pembangunan puskesmas termasuk penyediaan rumah dinas,


pagar, pekerjaan halaman, tempat parkir, meubelair;
23

c) pembangunan rumah dinas, diperuntukkan bagi dokter/dokter


20

gigi/tenaga kesehatan yang bertugas di puskesmas dan


dibangun dengan jarak terjauh 200 m dari puskesmas sesuai
m/

dengan ketentuan yang berlaku;


.co

d) penyediaan sarana melampirkan analisis komponen biaya


pembangunan dari dinas pekerjaan umum setempat atau DED
na

hasil konsultan perencana;


lya

e) tersedianya kesanggupan dinas kesehatan kabupaten/kota


untuk memenuhi biaya pemeliharaan serta kalibrasi alat
mu

kesehatan, SDM, dan biaya operasional;


a

0 penyediaan prasarana listrik (solar cell), IPL, air bersih, jika


ain

terdapat pekerjaan konstruksi, melampirkan analisis komponen


biaya pembangunan dari dinas pekerjaan umum setempat atau
.
ww

DED hasil konsultan perencana, atau referensi harga e-katalog,


atau disertakan paling sedikit 2 produk pembanding
harga/spesifikasi;
//w

g) bagr yang mempunyai DED pembangunan puskesmas dari


ps:

konsultan perencana yang telah sesuai dengan pedoman


pembangunan dan peningkatan fungsi bangunan puskesmas
htt

SK No 174457 A
l m
.ht
ng
nta
PRESIDEN
REPUBL|K INDONESIA
- 2449 -

-te
23
maka biaya pembangunan puskesmas menggunakan dokumen
tersebut;

0
n-2
h) tersedia lahan sesuai dengan persyaratan; dan
i) setiap pembangunan gedung puskesmas harus memperhatikan

hu
Pedoman Pembangunan dan Peningkatan Fungsi Bangunan

-ta
Puskesmas yang diterbitkan oleh Direktorat Jenderal Pelayanan
Kesehatan.

15
2l Ketentuan teknis

or-
a) untuk pembangunan puskesmas perlu diperhatikan antara lain
ketersediaan infrastruktur pendukung (akses jalan, sumber air
om
bersih, jaringan listrik) ;
b) tersedianya sertifikat kepemilikan tanah atau dokumen
s-n

kepemilikan tanah lainnya yang sah yang diperuntukkan bagi


e

puskesmas;
rpr

c) mempunyai lahan siap bangun sudah dilakukan perataan,


/pe

pemadatan dan pematangan tanah; dan


d) pembangunan sesuai dengan rencana tata ruang dan wilayah di
/02

kabupaten/kota.
b. Pembangunan puskemas termasuk sarana pendukung lainnya
23

1) Ketentuan umum
20

a) pembangunan puskemas harus dilengkapi dengan telaah yang


m/

memuat penjelasan dan analisis kebutuhan pelayanan


kesehatan dasar serta kebutuhan pembangunan yang disetujui
.co

oleh kepala dinas kesehatan kabupaten/kota dan diketahui oleh


na

kepala dinas kesehatan provinsi;


b) penyediaan sarana melampirkan analisis komponen biaya
lya

pembangunan dari dinas pekerjaan umum setempat atau DED


mu

hasil konsultan perencana;


c) jika terdapat pekerjaan konstruksi pada penyediaan prasarana
a

listrik (solar cell), IPL, air bersih, daerah melampirkan analisis


ain

komponen biaya pembangunan dari dinas pekerjaan umum


setempat atau DED hasil konsultan perenc€rna;
.
ww

d) penyediaan prasarana dan alat kesehatan dilakukan dengan


mengutamakan praszrrana dan peralatan kesehatan yang
//w

tercantum dalam e-katalog dengan persyaratan sesuai dengan


spesifikasi yang dibutuhkan sesuai standar. Untuk prasarana
ps:

dan alat kesehatan non e-katalog, disertakan paling sedikit 2


produk pembanding harga/spesifikasi yang sudah memiliki izin
htt

edar'

SK No 174458 A
ml
.ht
ng
nta
FRESIDEN
REPUBUK INDONESIA
- 2450 -

-te
23
e) tersedianya kesanggupan dinas kesehatan kabupaten/kota
untuk memenuhi biaya pemeliharaan serta kalibrasi alat

-20
kesehatan, SDM, dan biaya operasional; dan
memprioritaskan pengadaan alat kesehatan untuk memenuhi

un
0
standar alat kesehatan puskesmas yang mengacu pada

ah
Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 43 Tahun 2019 tentang
Pusat Kesehatan Masyarakat.

5-t
2l Ketentuan teknis

r-1
a) Sarana mo
Pembangunan sarana/bangunan puskemas termasuk
penyediaan rumah dinas dan sarana pendukung lainnya:
no

(1) pembangunan puskesmas dapat termasuk penyediaan


es-

rumah dinas, pagar, pekerjaan halaman, tempat parkir,


meubelair;
rpr

(21 pembangunan rumah dinas diperuntukkan bagi


dokter/dokter gigi/tenaga kesehatan yang bertugas di
/pe

puskesmas dan dibangun dengan jarak terjauh 20O m dari


/02

puskesmas sesuai dengan ketentuan yang berlaku;


(3) untuk pembangunan puskesmas perlu diperhatikan antara
23

lain ketersediaan infrastruktur pendukung (akses jalan,


sumber air bersih, jaringan listrik);
20

(41 tersedianya sertifikat kepemilikan tanah atau dokumen


m/

kepemilikan tanah lainnya yang sah yang diperuntukkan


.co

bagi puskesmas;
(5) mempunyai lahan siap bangun sudah dilakukan perataan,
na

pemadatan dan pematangan tanah;


a

(6) pembangunan sesuai dengan rencana tata ruang dan


uly

wilayah di kabupaten/kota; dan


m

(71 setiap pembangunan gedung puskesmas harus


memperhatikan Pedoman Pembangunan dan Peningkatan
na

Fungsi Bangunan Puskesmas yang diterbitkan oleh


.ai

Direktorat Jenderal Pelayanan Kesehatan.


ww

b) Prasarana
(1) penyediaan prasarana puskemas meliputi prasarana
://w

jaringan listrik (solar cell) gedung puskesmas, air bersih,


Instalasi Pengolahan Limbah (IPL) dan pusling air; dan
ps

(21 ketersediaan tenaga yang mampu mengoperasionalkan


htt

prasarana (pusling air).

SK No 174459 A
ml
.ht
ng
nta
PRESIDEN
REPUBLTK INDONESIA
- 245t -

-te
23
c) Alat kesehatan
(1)

-20
penyediaan alat kesehatan puskesmas meliputi: set gawat
darurat; set KlA, KB; set paska persalinan, set sterilisasi;

un
dan set rawat inap; dan
(21 penyediaan alat kesehatan dilakukan dengan

ah
mengutamakan produksi dalam negeri.

5-t
c Alat laboratorium puskesmas

r-1
1) Ketentuan umum
a) memiliki tenaga Ahli Teknologi Laboratorium Medis (ATLM) yang
mo
ditugaskan di puskesmas lokus; dan
no

b) pengajuan usulan alat laboratorium puskesmas didukung


dengan dokumen sebagai berikut:
es-

(1) telaah yang memuat penjelasan dan analisis kebutuhan


rpr

pelayanan kesehatan dasar serta kebutuhan alat kesehatan


labkesmas yang ditandatangani oleh kepala dinas
/pe

kesehatan kabupaten/kota dan diketahui oleh kepala dinas


kesehatan provinsi;
/02

(21 surat keputusan kepala daerah/kepala dinas kesehatan


kabupaten/kota tentang penetapan lolnrs penerima set alat
23

kesehatan labkesmas melalui DAK fisik tahun 2023;


20

(3) surat keterangan kepala daerah/kepala dinas kesehatan


kabupaten/kota yang menyatakan bahwa tidak
m/

mengadakan alat kesehatan yang mengandung mercuri


.co

serta mengutamakan produk alat kesehatan dalam negeri;


na

tq penyediaan alat kesehatan dilakukan oleh dinas kesehatan


kabupaten/kota; dan
a
uly

(5) surat keterangan kepala daerah /kepala dinas kesehatan


kabupaten/kota tentang ketersediaan infrastruktur
m

pendukung penggunaan alat laboratorium (sumber air


bersih, jaringan listrik).
na

2) Ketentuan teknis
.ai

a) pengadaan didasarkan pada data ketersediaan dan kondisi alat


ww

di puskesmas berdasarkan data ASPAK (Aplikasi Sarana


Prasarana dan Alat Kesehatan), 1 set laboratorium kesmas
://w

sesuai dengan kebutuhan alat pada laboratorium puskesmas.


Alat laboratorium puskesmas dapat dipilih sesuai dengan jenis
ps

alat berikut:
(1) elektrometer yang berfungsi untuk pemeriksaan RDT, gula
htt

darah, asam urat dan kolesterol total;

SK No 17M60 A
l m
.ht
ng
nta
PRESIDEN
REPUEUK INDONESIA
- 2452 -

-te
23
Al hemositometer set yang berfungsi untuk menghitung
konsentrasi sel darah, terdiri atas chamber yang terlihat 9

0
kotak besar, dimana pada tiap kotak besarnya terdapat 25

n-2
kotak kecil;
(3)

hu
lemari es reagen yang berfungsi untuk menyimpan reagen;
(4) pembendung/torniquet yang berfungsi

-ta
sebagai
pengencang/membendung aliran darah yang digunakan

15
pada lengan atau kaki;
(5)
or-
pipet series (pipet mikro 5-50, 100-200, 5O0-1.000 ul) yang
berfungsi untuk mengambil dan memindahkan cairan atau
om
larutan dalam jumlah tertentu (sedikit), umumnya
berbentuk seperti sedotan yang terbuat dari kaca atau
s-n

plastik dengan ujung meruncing dan ujung lainnya ditutupi


karet;
e

(6) rotator yang berfungsi untuk melarutkan bahan tertentu,


rpr

mencampur bahan yang akan dianalisa, digunakan untuk


/pe

proses titrasi, serta untuk mencampurkan zat tertentu;


(71 sentrifus listrik yang berfungsi untuk melakukan
/02

pemisahan pada suatu larutan/komponen zat dengan


endapan;
23

(8) sentrifus mikro hematokrit yang berfungsi untuk


20

melakukan pemisahan larutan darah pada pengukuran


hematokrit (salah satu komponen darah);
m/

(9) tabung laju endap darah (westergren set) yang berfungsi


.co

untuk mengukur Laju Endap Darah (LED);


na

(10) tally counter yang berfungsi untuk menghitung; dan


(11) uine analizer yang berfungsi untuk menganalisa urine
lya

(kadar gula darah, kandungan bilirubin, PH, protein dan sel


mu

darah merah) dalam urine.


b) keterangan jaminan layanan purna jual minimal 2 tahun.
a
ain

3. Pengembangan puskesmas pembantu


a. Sarana dan prasarana
.
ww

1) Ketentuan umum
a) surat pernyataan kepala dinas kesehatan kabupaten/kota yang
//w

menyatakan bahwa desa/kelurahan yang akan dibangun


puskesmas .pembantu belum tersedia bangunan puskesmas,
ps:

pustu, poskesdes dan polindes;


htt

SK No 174461 A
l m
.ht
ng
nta
PRESIDEN
REPUEUK TNDONESIA
- 2453 -

-te
23
b) telaah yang memuat penjelasan dan analisis kebutuhan
pelayanan kesehatan dasar serta kebutuhan pembangunan

0
puskesmas pembantu yang ditandangani oleh kepala dinas

n-2
kesehatan kabupaten/kota dan diketahui oleh kepala dinas
kesehatan provinsi;

hu
c) surat penetapan lokus penerima sarana dan prasarana

-ta
puskesmas pembantu melalui DAK fisik tahun 2023 dengan
keputusan ketetapan oleh kepala daerah; dan

15
d) surat pernyataan komitmen kepala daerah yang memuat:
or-
(1) komitmen untuk tidak mengalihfungsikan bangunan;
om
(21 komitmen penyediaan tenaga kesehatan di sarana tersebut;
dan
s-n

(3) komitmen penyediaan biaya operasional pelayanan di


e

sarana tersebut.
rpr

2l Ketentuan teknis
/pe

a) sertifikat kepemilikan tanah milik pemerintah daerah atau


dokumen kepemilikan tanah lainnya yang sah atau surat
/02

jaminan ketersediaan tanah dari kepala daerah (surat


pernyataan kepala daerah) ;
23

b) surat pernyataan kepala dinas kesehatan kabupaten/kota


20

tentang tersedianya lahan siap bangun, lahan tidak dalam


sengketa, sudah dilakukan perataan, pemadatan dan
m/

pematangan tanah;
.co

c) surat Uin lingkungan dari pemerintah daerah yang memuat


keterangan bahwa pembangunan sesuai dengan rencana tata
na

ruang dan wilayah di kabupaten/kota;


lya

d) surat pernyataan kepala dinas kesehatan kabupaten/kota yang


berisi pemerintah daerah wajib menyediakan infrastruktur
mu

pendukung (akses jalan, sumber air bersih, pengelolaan limbah


(IPAL), jaringan listrik) ;
a
ain

e) melampirkan analisis komponen biaya pembangunan dari dinas


pekerjaan umum setempat; dan
.
ww

0 standar teknis pembangunan sarana dan prasarana puskesmas


pembantu mengacu pada pedoman yang dikeluarkan oleh
//w

Kementerian Kesehatan.
ps:
htt

SK No 174/,62 A
tml
g.h
n
nta
FRESIDEN
REPUBUK TNDONESIA
- 2454 -

-te
23
b. Peralatan puskesmas pembantu
1)

-20
Ketentuan umum
a) telaah yang memuat penjelasan dan analisis kebutuhan

un
pelayanan kesehatan dasar serta kebutuhan alat kesehatan
puskesmas pembantu yang ditandatangani oleh kepala dinas

ah
kesehatan kabupaten/kota dan diketahui oleh kepala dinas

5-t
kesehatan provinsi;
b) surat kepala dinas kesehatan kabupaten/kota tentang

r-1
penetapan lokus penerima peralatan puskesmas pembantu
mo
melalui DAK Fisik tahun 2023;
c) surat pernyataan kepala dinas kesehatan kabupaten/kota yang
no

menerangkan bahwa mengutamakan produk alat kesehatan


dalam negeri dan alat kesehatan yang tidak mengandung
es-

merkuri;
rpr

d) penyediaan alat kesehatan mengacu pada Peraturan Menteri


Kesehatan Nomor 43 Tahun 2079 tentang Pusat Kesehatan
/pe

Masyarakat;
e) penyediaan alat kesehatan dilakukan oleh dinas kesehatan
/02

kabupaten/kota;
23

0 memiliki surat/dokumen pernyataan kepala dinas kesehatan


kabupaten/kota tentang ketersediaan tenaga kesehatan yang
20

mampu mengoperasionalkan peralatan, dan kesanggupan


m/

membiayai operasional, serta pemeliharaan bersumber dana


APBD;
.co

g) surat pernyataan kepala dinas kesehatan kabupaten/kota


a

tentang ketersediaan infrastruktur pendukung (sumber air


an

bersih, jaringan listrik); dan


uly

h) melampirkan referensi harga dalam e-katalog, untuk alat


kesehatan non e-katalog disertakan paling sedikit 3 produk
m

pembanding harga/spesifikasi yang sudah memiliki izin edar.


na

2) Ketentuan teknis
.ai

a) surat keterangan ada jaminan layanan purna jual;


ww

b) satu paket peralatan puskesmas pembantu disesuaikan dengan


kebutuhan peralatan terhadap 3 set yaitu:
/w

(1) set umum dan KIA


s:/

(a) antropometri (timbangan bayi digital dan infantometer,


alat ukur tinggi badan, timbangan digital ibu dan anak,
p
htt

length boardl;

SK No 17463 A
l m
.ht
ng
nta
PRESIDEN
REPUBUK INDONESTA
- 2455 -

-te
23
(b) tensimeter;
(c)

0
dopple4

n-2
(d) gunting benang dan uerband;
(e)

hu
klem kasa, kelly/koche4
(0 tempat tidur periksa;

-ta
(g) palu refleks;

15
(h) pinset anatomis, bedah;
(i) silinder korentang; or-
om
(,) spekulum vagina;
(k) stand lamp;
s-n

0) stetoskop;
e
rpr

(m) spatula lidah;


(n) tampon tang;
/pe

(o) termometer;
/02

(p) tromol kasa;


(q) bak dan baki instrument;
23

(r) meja instrument,


20

(s) senter periksa;


m/

(t) toples kaca;


.co

(u) penghisap lender neonatus;


na

(v) tabung oksigen, regulator;


lya

(w) acute respiratory infections time4


(x) SDIDTK (Stimulasi, Deteksi dan lntervensi Dini
mu

Tumbuh Kembang Anak);


(y)
a

tenaculum;
ain

(zl sonde uterus;


.

(aal forcep tampon bag;


ww

(bb) gunting mayo;


//w

(ccl forcep kellg;


(dd) klem lurus, lengkung, alligator;
ps:

(ee) nierbekqr;
htt

(f0 scalpel (pisau bedah);

SK No 17M64 A
l
m
.ht
ng
nta
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
- 2456 -

-te
23
(gg) pemegang scalpel;

0
(hh) klem U; dan

n-2
(ii)klem mosquito.
(21 Set Imunisasi

hu
(a) Vaksin carrier

-ta
(3) Set Laboratorium

15
(a) AIat RDT (Hb, Gula Darah)
i. Hb Meter or-
om
ii. Alat RDT (Gula Darah dan Kolesterol)
(b) Tes Celup Glucoprotein urine
s-n

(c) Tes celup HCG


e

(d) Tes Golongan darah; dan


rpr

(e) Kulkas (Penyimpanan reagen, vaksin dan obat).


/pe

c) satu paket peralatan puskesmas pembantu hanya untuk 1 lokus;


/02

dan
d) komponen set peralatan puskesmas pembantu disesuaikan
23

dengan kebutuhan daerah.


20

c Posbindu/lansia kit
m/

Posbindu/lansia kit ialah paket alat dan bahan yang digunakan untuk
skrining/deteksi dini faktor risiko PTM pada kelompok usia produktif dan
.co

lansia di posbindu/posyandu lansia/posyandu terintegrasi.


1) Ketentuan umum
na

a) daerah mengumpulkan data dukung yang dibutuhkan, sebagai


lya

berikut:
mu

(1) surat pernyataan kepala dinas kesehatan kabupaten/kota


bahwa petugas kesehatan di puskesmas yang mengusulkan
a

telah mengikuti pelatihan/orientasi posbindu/pelayanan


ain

kesehatan lansia;
.

(21 surat pernyataan kepala dinas kesehatan kabupaten/kota


ww

tentang kesanggupzrn memenuhi biaya pemeliharaan dan


operasional bersumber dari APBD;
//w

(3) TOR dan RAB (TOR menjelaskan analisa kebutuhan


posbindu/lansia kit, data rekapitulasi FKTP, dan jumlah
ps:

nakes terlatih) ditandatangani minimal oleh kepala bidang


htt

P2P dinas kesehatan kabupaten/kota;

SK No 174d,65 A
l m
.ht
ng
nta
PRESIDEN
REPUEUK TNDONESIA
- 2457 -

-te
23
(4) inventarisasi jumlah posbindu/lansia kit tahun 2019 s.d.
2022;

0
n-2
(5) laporan pelaksanaan deteksi dini 1 tahun terakhir fiumlah
sasaran dan hasil deteksi dini);

hu
(6) referensi harga (lampirkan e-katalog), pembelanjaan melalui

-ta
e-katalog; dan
n daftar rencana distribusi.

15
2l Ketentuan teknis
or-
a) posbindu/lansia kit harus dilengkapi dengan bahan medis habis
pakai sebanyak 2OO pemeriksaan sebagai stimulan dan
om
digunakan oleh kader yang terlatih atau kader yang telah
mengikuti kegiatan orientasi posbindu di bawah pembinaan
s-n

tenaga kesehatan melalui pelaksanaan posbindu atau posyandu


e

lansia;
rpr

b) posbindu/lansia kit terdiri dari 2O komponen yaitu:


/pe

(1) tensimeter digital;


(21 stetoskop dewasa;
/02

(3) timbangan badan dewasa;


23

(41 termometer digital dahi;


20

(5) alat pengukur/tes darah portabel/ rapid diagnostic test


untuk gula darah;
m/

(6) alat pengukur/tes darah portabel/ rapid diagnostic test


.co

untuk kolesterol;
na

(7) alat pengukur/tes darah portabel/ rapid diagnostic test


untuk asam urat;
lya

(8) strip uji gula darah untuk 200 tes (strip disesuaikan dengan
mu

alat pengukur/tes darah portabel/ rapid" diagnostic test gula


darah);
a

(9) strip uji kolesterol untuk 2O0 tes (strip disesuaikan dengan
ain

alat pengukur/tes darah portabel/ rapid. diagnostic test


.

kolesterol);
ww

(10) strip uji asam urat untuk 200 tes (strip disesuaikan dengan
alat pengukur/tes darah portabel/ rapid diagnostb test
//w

asam urat);
ps:

(11) pen light,


(L2l pinset anatomi;
htt

(13) pinset bengkok;

SK No 174/;66 A
l m
.ht
ng
nta
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
- 2458 -

-te
23
(14) kaca mulut;

0
(15) meteran kain/met line (pengukur lingkar pinggang);

n-2
(16) pengukur tinggi badan (microtoise);
(I7) tas ransel kit;

hu
(18) alkohol swab 200 buah;

-ta
(19) blood lancet/jarum lancet; dan

15
QO) kotak penyimpan jarum bekas/sa/etg box ukuran 5 liter.
d. HB meter or-
om
1) Ketentuan umum
Daerah mengumpulkan data dukung yang dibutuhkan, sebagai
s-n

berikut :
e

a) telaah yang memuat penjelasan dan analisis kebutuhan


rpr

pelayanan kesehatan dasar serta kebutuhan alat kesehatan


pada pustu/poskesdes/polindes yang ditandatangani oleh
/pe

kepala dinas kesehatan kabupaten/kota dan diketahui oleh


kepala dinas kesehatan provinsi;
/02

b)::ixlffi '?i:'*"$Ti,t'J[,if*ffi::iil,il".J*:r,11,'Ji*
23

Fisik tahun 2023 dengan keputusan ketetapan oleh kepala


20

daerah;
m/

c) surat pernyataan mengutamakan produk alat kesehatan dalam


negeri; dan
.co

d) melampirkan referensi harga e-katalog apabila pembelanjaan


na

melalui e-katalog, apabila tidak, maka melampirkan


pembanding harga dari 3 sumber berbeda.
lya

2) Ketentuan teknis
mu

HB meter merupakan alat sederhana untuk mengetahui kadar


hemoglobin (Hb) darah.
a
ain

4. Pembangunan rumah sakit kelas D pratama


Pembangunan rumah sakit kelas D pratama meliputi pemenuhan sarana,
.
ww

prasarana, dan alat kesehatan pada wilayah yang menjadi prioritas


Kementerian Kesehatan sesuai dengan kriteria pada Peraturan Menteri
//w

Kesehatan Nomor 14 Tahun 2021 tentang Standar Kegiatan Usaha dan


Produk pada Penyelenggaraan Perizinan Berusaha Berbasis Risiko Sektor
ps:

Kesehatan.
htt

SK No 17M67 A
l m
.ht
ng
nta
PRESIDEN
REPUBUK INDONESIA
- 2459 -

-te
23
a. Sarana
1)

0
Ketentuan umum

n-2
a) adanya rekomendasi dari dinas kesehatan provinsi berupa:
(1) jarak lokasi pembangunan rumah sakit kelas D pratama

hu
lebih dari 3 jam menuju rumah sakit terdekat;

-ta
(21 rasio tempat tidur dibandingkan dengan jumlah penduduk

15
belum memenuhi rasio 1:1000; dan
(3) merupakan Daerah Tertinggal, Perbatasan dan Kepulauan
(DrPK); or-
om
b) adanya kajian analisis kebutuhan Rumah Sakit Kelas D
Pratama yang ditandatangani oleh kepala dinas kesehatan
s-n

kabupaten/kota;
c) pembangunan rumah sakit kelas D pratama tidak
e
rpr

diperbolehkan untuk menyediakan sarana, prasarana, dan alat


kesehatan yang sudah dialokasikan pada tahun-tahun
/pe

sebelumnya di lokasi yang sama;


d) tersedianya sarana, prasarana transportasi umum yang mudah
/02

diakses masyarakat, tersedianya jaringan listrik, air, dan akses


jalan (aspal atau beton);
23

e) menjadi rujukan paling sedikit 3 (tiga) fasilitas kesehatan


20

tingkat pertama;
m/

0 memiliki surat pembebasan lahan atau sertifikat tanah/bukti


kepemilikan tanah lainnya yang sah, dan bila perlu pembebasan
.co

dari hak tanah adat (budaya lokal);


na

g) mempunyai lahan siap bangun, lahan tidak dalam sengketa,


dan sudah dilakukan perataan, pemadatan dan pematangan;
lya

h) bersedia menyediakan SDM kesehatan dan nonkesehatan


mu

untuk operasional rumah sakit pratama;


i) bersedia mengarrggarkan biaya operasional rumah sakit
a
ain

pratama;
j) pemenuhan sarana dan prasarana pendukung lainnya seperti
.
ww

rumah dinas dokter, rumah dinas tenaga kesehatan lainnya,


kendaraan operasional, peralatan komunikasi, meubelair dan
sebagainya menjadi tanggung jawab pemerintah daerah;
//w

k) pengajuan usulan melampirkan Kerangka Acuan Kerja (KAK)


ps:

dan RAB yang menjelaskan justifikasi kebutuhan sarana


kesehatan.
htt

SK No 174/,68 A
l m
.ht
ng
nta
PRESIDEN
REPUEUK INDONESIA
- 2460 -

-te
23
2l Ketentuan teknis
a)

0
luas lahan untuk membangun bangunan Rumah Sakit Kelas D

n-2
Pratama 30 TT dengan memperhatikan ketersediaan lahan
tambahan untuk potensi pengembangan rumah sakit;

hu
b) bangunan Rumah Sakit Kelas D Pratama dianjurkan 1 (satu)
lantai, bila diperlukan maksimal 2 (dua) lantai dengan luas

-ta
bangunan 3.000 m2 dengan memperhatikan ketersediaan

15
anggaran;
c) usulan sarana harus melampirkan analisis komponen
or-
biaya
pembangunan dari dinas setempat yang membidangi pekerjaan
om
umum;
d) sangat direkomendasikan telah melampirkan dokumen
s-n

perencanaan (DED); dan


e)
e

acuan normatif pembangunan sarana Rumah Sakit Kelas D


rpr

Pratama mengacu pada:


(1) Peraturan Menteri Kesehatan yang mengatur tentang
/pe

Standar Kegiatan Usaha dan Produk pada Penyelenggaraan


/02

Perizinan Berusaha Berbasis Risiko Sektor Kesehatan; dan


Ql Peraturan Menteri Kesehatan yang mengatur tentang
23

Rumah Sakit Kelas D Pratama.


20

b. Prasarana
1)
m/

Ketentuan umum
a) mengutamakan produk prasarana dalam negeri;
.co

b) prasarana yang disediakan meliputi prasarana air bersih,


na

Instalasi Pengolah Limbah (IPL), dan prasarana listrik;


lya

c) harus dilengkapi dengan telaah yang memuat penjelasan dan


analisis kebutuhan prasarana yang disetujui oleh dinas
mu

kesehatan kabupaten/kota dan diketahui oleh dinas kesehatan


provinsi;
a

d) memiliki surat/dokumen pernyataan


ain

kepala dinas kesehatan


kabupaten/kota tentang ketersediaan tenaga yang mampu
.

mengoperasionalkan prasarana, kesanggupan membiayai


ww

operasional dan kesanggupan membiayai pemeliharaan; dan


e) melampirkan Kerangka Acuan Kerja (KAK) dan RAB yang
//w

menjelaskan justifikasi kebutuhan prasarana kesehatan.


ps:

2l Ketentuan teknis
a) prasarana yang mendukung operasional sarana bangunan
htt

rumah sakit dan menjadi kesatuan utilitas dengan sarana

SK No 174/,69 A
l m
.ht
ng
nta
PRESIDEN
R,EPUBUK INDONESIA
- 246t -

-te
23
bangunan merupakan komponen nonstandar dari
pembangunan sarana;

0
n-2
b) prasarana air bersih Rumah Sakit Kelas D Pratama merupakan
prasarana terpisah dari sarana bangunan utama, dapat bempa

hu
supply air bersih dan instalasi pengolahan air bersih:
(1) supplg air bersih terdiri dari sumur bor, bak penampungan

-ta
air, pompa atau menara air, dan jaringan perpipaan dari

15
supplg air bersih;

or-
(2) instalasi pengolahan air bersih untuk toilet dan kebutuhan
umum termasuk instalasi air bersih hasil daur ulang air
om
olahan yang berasal dari IPAL, maka air bersih yang telah
diolah harus memenuhi Peraturan Menteri Kesehatan
s-n

Nomor 32 Tahun 2Ol7 tentang Standar Baku Mutu


Kesehatan Lingkungan dan Persyaratan Kesehatan Air
e

untuk Keperluan Higiene Sanitasi, Kolam Renang, Solus per


rpr

Aqua, dan Pemandian Umum serta Peraturan Menteri


Kesehatan Nomor 492 Tah:un 2O1O tentang Persyaratan Air
/pe

Minum;
/02

(3) instalasi pengolahan air bersih digolongkan menjadi:


(a) Water Treatment Plant (WTP), alat pengolah air yang
23

kualitasnya belum memenuhi standar Peraturan


Menteri Kesehatan Nomor 32 Tahun 2017 tentang
20

Standar Baku Mutu Kesehatan Lingkungan dan


m/

Persyaratan Kesehatan Air untuk Keperluan Higiene


Sanitasi, Kolam Renang, Solus per Aqua, dan
.co

Pemandian Umum;
na

(b) instalasi air lunak /soft water merupakan alat untuk


mensterilkan air baku dari berbagai bahan kimia
lya

tertentu untuk diolah menjadi air bersih, sesuai


Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 32 Tahun 2OL7
mu

tentang Standar Baku Mutu Kesehatan Lingkungan


dan Persyaratan Kesehatan Air untuk Keperluan
a
ain

Higiene Sanitasi, Kolam Renang, Solus per Aqua dan


Pemandian Umum.
.
ww

(c) instalasi air reuerse osmosas yang diaplikasikan untuk;


i. air minum untuk memenuhi instalasi gizi dan
//w

kantin/kafeteria, maka air minum yang telah diolah


harus memenuhi Peraturan Menteri Kesehatan
ps:

Nomor 492 /Menkes/PER /lV l2OlO tentang


Persyaratan Kualitas Air Minum;
htt

ii. air untuk steam generator pada boiler dan alat

SK No 17M70 A
ml
.ht
ng
nta
PRESIDEN
REPUEUK INDONESIA
- 2462 -

-te
23
CSSD, maka air yang telah diolah harus memenuhi
Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 32 Tahun

-20
2Ol7 tentang Standar Baku Mutu Kesehatan
Lingkungan dan Persyaratan Kesehatan Air untuk

n
Keperluan Higiene Sanitasi, Kolam Renang, Solus

hu
per Aqua dan Pemandian Umum; dan

-ta
iii. air untuk laboratorium, maka air yang telah diolah
harus memenuhi Feraturan Menteri Kesehatan

5
Nomor 7 Tahun 2OL9 tentang Kesehatan
r-1
Lingkungan Rumah Sakit pada Halaman 16- 18
mo
tentang Standar Baku Mutu Kualitas Air untuk
Laboratorium.
no

c) Instalasi Pengolahan Limbah (IPL)


es-

Menu IPL hanya diperuntukkan khusus penyediaan IPL baru


(bukan untuk kegiatan perbaikan, pemeliharaan maupun
rpr

rehabilitasi), yang meliputi Instalasi Pengolahan Air Limbah


(IPAL), instalasi pengolahan limbah E}3 medis noninsinerator,
/pe

freezer/cold storage, dan Tempat Penyimpanan Sementara


Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun (TPS Limbah B3):
/02

(1) instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) rumah sakit dengan


23

ruang linglorp pekerjaan pembangunan IPAL termasuk


pekerjaan konstruksi dan peralatan, dengan ketentuan
20

sebagai berikut:
m/

(a) Ketentuan umum


.co

Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) rumah sakit,


dengan mempertimbangkan hal-hal sebagai berikut:
na

i. ada penanggung jawab IPAL rumah sakit;


lya

ii. tersedia lahan untuk lokasi IPAL rumah sakit,


penyediaan IPAL dan pengadaan peralatan
mu

pendukungnya di rumah sakit


provinsi/kabupaten/kota dari DAK dimaksudkan
na

untuk menjamin keamanan kualitas lingkungan


.ai

khususnya air limbah/ buangan (termasuk limbah


cair yang sudah dilakukan pretreatmentl dari hasil
ww

kegiatan rumah sakit terhadap masyarakat


sekitarnya;
//w

iii. lokasi IPAL merupakan daerah bebas banjir dan


tidak rawan bencana alam, atau dapat direkayasa
ps:

dengan teknologi untuk perlindungan dan


pengelolaan lingkungan hidup, selanjutnya diatur
htt

dalam Izin Lingkungan;

SK No 174/-71 A
l
tm
.h
ng
nta
PRESTDEN
REPUBUK TNDONESIA
- 2463 -

-te
23
lv. teknologi IPAL yang dipilih harus mudah dalam
pengoperasian dan pemeliharaannya;

-20
v. mudah mencari suku cadangnya;

un
vi. penyediaan IPAL disesuaikan dengan kapasitas
listrik di rumah sakit;

ah
vii. IPAL dapat digunakan untuk pengolahan air

-t
limbah dengan konsentrasi rendah maupun

15
konsentrasi tinggi;

or-
viii. lumpur yang dihasilkan IPAL sedikit;
om
ix. IPAL tahan terhadap fluktuasi jumlah air limbah
maupun fluktuasi konsentrasi;
s-n

x. harus dipasang alat pengukur debit pada inlet dan


outlet IPAL untuk mengetahui debit harian limbah
e

yang dihasilkan; dan


rpr

xi. harus menyediakan dana untuk tenaga operator


/pe

dan biaya operasional lainnya.


(b) Ketentuan teknis
/02

i. memilih teknologi IPAL yang telah terverifikasi dan


23

teregistrasi sebagai Teknologi Ramah Lingkungan di


Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan;
20

ii. luas lahan dan bangunan IPAL disesuaikan dengan


m/

kapasitas IPAL yang dibutuhkan rumah sakit yang


didapat dari dasar data pemakaian rata-rata air
.co

bersih per hari;


na

iii. kapasitas IPAL minimal dapat mengolah limbah cair


sebanyak 80% dari jumlah pemakaian air bersih di
a
uly

rumah sakit tiap harinya;


iv. rumah sakit harus menyediakan referensi
am

pembanding harga dari 2 (dua) penyedia, sudah


termasuk DED IPAL;
ain

v. jaringan saluran air limbah mulai dari gedung


.

hingga inlet IPAL harrs menyediakan rekomendasi


ww

Dinas Pekerjaan Umum Pemerintah Daerah


setempat yang diketahui oleh Gubernur/Bupati/
/w

Walikota;
/

vi. membuat surat pernyataan kesanggupan


ps:

membiayai pelaksanaan operasional dan


pemeliharaan yang ditandatangani oleh direktur
htt

rumah sakit dan diketahui oleh

SK No 174472 A
l m
.ht
ng
nta
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
- 2464 -

-te
23
Gubernur/Bupati/Walikotasebelum pekerjaan
pembangunan dimulai;

0
n-2
vii. membuat surat pernyataan kesanggupan
membiayai uji laboratorium lingkungan terhadap
air limbah di inlet dan outlet IPAL yang

hu
ditandatangani oleh direktur rumah sakit sesuai

-ta
ketentuan yang berlaku dan melaporkannya ke
dinas kesehatan provinsi/kabupaten/kota

15
dengan tembusan kepada

viii. or-
Gubernur/ Bupati / Walikota;
membuat surat pernyataan kesanggupan menjaga
om
agar effluen air limbah yang keluar dari instalasi
tersebut memenuhi Peraturan Menteri Lingkungan
s-n

Hidup Nomor 5 Tahun 2074 tentang Baku Mutu Air


Limbah; Lampiran XLIV Poin B: Baku Mutu Air
e
rpr

Limbah Bagi Usaha dan/atau Kegiatan Fasilitas


Pelayanan Kesehatan (yang air limbahnya
/pe

mengandung Bahan Berbahaya dan Beracun (B3)


dan Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan
/02

Kehutanan Nomor 68 Tahun 2016 tentang Baku


Mutu Air Limbah Domestik atau peraturan daerah
23

setempat, yang ditandatangani oleh direktur rumah


sakit dan diketahui oleh
20

Gubernur/Bupati/Walikota sebelum pekerjaan


m/

pembangunan dimulai;
ix. rencana peletakkan IPAL agar memperhatikan
.co

denah tata rLlang di rumah sakit untuk


memudahkan operasional, pemeliharaan, dan
na

keamanan; dan
lya

x. semua air limbah rumah sakit dialirkan ke IPAL,


dan untuk air limbah dari ruang laboratorium,
mu

laundry, dan instalasi gizi/dapur harus dilakukan


pengolahan pendahuluan (pretreatment) terlebih
a
ain

dahulu sebelum dialirkan ke IPAL.


(21 Instalasi Pengolahan Limbah E}3 medis noninsinerator
.
ww

Instalasi pengolahan limbah 83 medis noninsinerator


meliputi: autoclave dengan dilengkapi mesin penghancur
//w

(shreddefl terintegrasi dan mbrowaue dengan dilengkapi


mesin penghancur (shreddefl terintegrasi. Kedua jenis alat
ps:

tersebut di atas harus memenuhi persyaratan yang


ditetapkan dalam Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan
htt

Kehutanan Nomor P.56/MenLHK-Setj en / 2Ol 5 tentang Tata

SK No 174473 A
l m
.ht
ng
nta
PRESIDEN
REPUBUK INDONESTA
- 2465 -

-te
23
Cara dan Persyaratan Teknis Pengelolaan Limbah Bahan
Berbahaya dan Beracun dari Fasilitas Pelaya.nan Kesehatan

0
pasal 17 - 2L. Persyaratan dibagi menjadi pernyaratan

n-2
umum dan persyaratan teknis sebagai berikut:
(a)

hu
Persyaratan umum
i. fungsi instalasi pengolahan limbah E}3 medis

-ta
noninsinerator adalah melakukan proses sterilisasi

15
dan penghancuran terhadap limbah 83 medis padat
(infeksius) di dalam I chamber, melakukan konversi
or-
limbah El3 medis padat (infeksius) menjadi limbah
non-B3 berdasarkan Peraturan Menteri Lingkungan
om
Hidup dan Kehutanan Nomor P.56/MenLHK-
Setjen/2ol5 tentang Tata Cara dan Persyaratan
s-n

Teknis Pengelolaan Limbah Bahan Berbahaya dan


Beracun dari Fasilitas Pelayanan Kesehatan pada
e
rpr

pasal 20 ayat 7 dan 8;


ii. teknologi instalasi pengolahan limbah 83 medis
/pe

noninsinerator telah terverifikasi dan teregistrasi


sebagai Teknologi Ramah Lingkungan di
/02

Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan;


23

iii. perhitungan pengadaan alat pengolah limbah 83


medis noninsinerator dilakukan berdasarkan
20

analisis kebutuhan, pertimbangan operasional dan


m/

dampak terhadap lingkungan hidup;


iv. rumah sakit wajib melakukan pemilahan limbah 83
.co

medis berdasarkan jenis, kelompok, dan/atau


karakteristik limbah 83; dan mewadahi limbah 83
na

sesuai kelompok limbah E}3;


lya

v. lokasi pengolahan limbah 83 merupakan daerah


bebas banjir dan tidak rawan bencana alam, atau
mu

dapat direkayasa dengan teknologi untuk


perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup,
a
ain

selanjutnya diatur dalam izin lingkungan;


vi. rumah sakit sebagai penghasil limbah 83 yang akan
.
ww

melakukan pengolahan limbah 83 wajib mengurus


izin pengelolaan limbah 83 untuk kegiatan
pengolahan limbah 83 yang dikeluarkan oleh
//w

Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan,


dan terlebih dahulu telah memiliki izin lingkungan
ps:

dari kepala dinas yang menangani isu lingkungan


htt

hidup di daerah;

SK No 174474 A
ml
.ht
ng
nta
PRESIDEN
REPUEUK INDONESTA
- 2466 -

-te
23
vii. air buangan dari proses pengolahan limbah 83
padat (infeksius) dialirkan ke IPAL RS, dan IPAL RS

-20
sudah memiliki izin dari dinas lingkungan hidup
daerah setempat;

n
viii.

hu
rumah sakit wajib memiliki TPS limbah E}3 yang
telah terdaftar dan sudah memiliki izin dari dinas

-ta
lingkungan hidup daerah setempat;

5
ix. penyedia alat wajib melakukan pelatihan

r-1
pengoperasian dan pemeliharaan alat bagi petugas
operator di fasyankes;
mo
x. penyedia alat wajib memberikan Standar
no
Operasional Prosedur (SOP) dan Standar Minimal
Pemeliharaan (SMP) alat pengolah limbah 83 dalam
es-

Bahasa Indonesia;
xi. garansi alat adalah minimal I (satu)
rpr

tahun
terhitung sejak tanggal instalasi alat; dan
/pe

xii. garansi purna jual alat adalah minimal 5 (lima)


tahun terhitung sejak tanggal instalasi alat.
/02

(b) Persyaratan teknis


23

Dalam pemilihan teknologi pengolahan limbah padat


B3 (khususnya infeksius) oteh fasyankes perlu
20

memperhatikan beberapa kriteria antara lain:


m/

i. efisiensipengolahan;
.co

ii. pertimbangan kesehatan, keselamatan dan


lingkungan;
na

iii. reduksi volume dan masa (berat);


lya

iv. jenis dan kuantitas limbah yang diolah;


mu

v. infrastruktur dan ruang (area) yang diperlukan;


vi. biaya investasi dan operasional;
na

vii. ketersediaan fasilitas pembuangan atau


.ai

penimbunan akhir;
ww

viii. kebutuhan pelatihan untuk personil operasional


(operator);
//w

ix. pertimbangan operasi dan perawatan;


x. lokasi dan/atau keadaan di sekitar lokasi
ps:

pengolahan;
htt

xi. akseptabilitas dari masyarakat sekitar; dan

SK No 174475 A
l
tm
.h
ng
nta
PRESIDEN
REPUBLTK INDONESIA
- 2467 -

-te
xii. persyaratan yang diatur dalam

23
peraturan
perundang-undangan.

-20
(3) Freezer f Cold Storage

un
Freezer/ Cold Storage untuk menyimpan limbah 83 medis.
Menurut Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 7 Tahun 2OL9

ah
tentang Kesehatan Lingkungan Rumah Sakit dan Peraturan

-t
Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Nomor

15
P.56/MenLHK-Setjen/2015 tentang Tata Cara dan
Persyaratan Teknis Pengelolaan Limbah Bahan Berbahaya
or-
dan Beracun dari Fasilitas Pelayanan Kesehatan pada Pasal
10, bahwa penyelenggara€rn pengamanan lirhbah 83 medis
om
harus dilaksanakan dan dikelola. Lamanya penyimpanan
limbah 83 untuk jenis limbah dengan karakteristik
s-n

infeksius, benda tajam dan patologis di rumah sakit


sebelum dilakukan pengangkutan limbah 83, pengolahan
e

limbah 83, dan/atau penimbunan limbah 83, harus


rpr

memenuhi ketentuan sebagai berikut:


/pe

(a) limbah medis kategori infeksius, patologis, benda tajam


harus disimpan pada Freezer/Cold Storage di TPS
/02

Limbah 83 berijin dengan suhu lebih kecil atau sama


dengan 00C (nol derajat celsius) dalam waktu sampai
23

dengan 90 (sembilan puluh) hari;


20

(b) limbah medis kategori infeksius, patologis, benda tajam


dapat disimpan pada Freezer/Cold Storage di TPS
m/

limbah E}3 berijin dengan suhu 3 sampai dengan 80C


.co

(delapan derajat celsius) dalam waktu sampai dengan


7 (tujuh) hari;
na

(c) tersedia nrangan yang cukup untuk penempatan


a

Freezerf Cold Storage; dan


uly

(d) melampirkan referensi minimal 2 pembanding produk


untuk Freezerf Cold Storage, beserta DED pendukung
am

termasuk RAB.
ain

(4) Bangunan Tempat Penyimpanan Sementara Limbah Bahan


Berbahaya dan Beracun (TPS LB3). Dalam pembangunan
.
ww

analisis komponen biaya konstruksi yang dikeluarkan oleh


Dinas Pekerjaan Umum setempat:
/w

(a) Detailed Engineering Design (DED) dan RAB;


(b) memiliki izin TPS LB3 yang dikeluarkan oleh instansi
/
ps:

lingkungan hidup kabupaten/kota setempat; dan


htt

(c) persyaratan teknis mengacu pada Peraturan Menteri


Lingkungan Hidup dan Kehutanan yang berlaku.

SK No 17476 A
l m
.ht
ng
nta
PRESIDEN
REPUEUK INDONESIA
- 2468 -

-te
23
d) Prasarana listrik

0
Lingkup prasarana listrik adalah sebagai berikut:

n-2
(1) generator set adalah perangkat untuk memberikan suplai
daya listrik pengganti/alternatif untuk alat-alat yang

hu
membutuhkan listrik sebagai sumber pouer-nya, saat listrik

-ta
PLN padam; dan
(21 Unintentptible Power Supply (UPS) adalah perangkat yang

15
biasanya menggunakan baterai backup sebagai catudaya

or-
alternatif untuk dapat memberikan suplai daya tidak
terganggu untuk perangkat peralatan/elektronik yang
om
terpasang yang fungsinya untuk memberikan suplai listrik
ketika tegangan utama PLN tidak berfungsi atau terjadi
s-n

pemadaman listrik tiba-tiba. UPS dipas€rng pada daerah


pelayanan tertentu yang keandalan listriknya harus
e

terjamin.
rpr

e) Penyediaan prasarana dilakukan dengan mengutamakan


/pe

prasarana yang tercantum di dalam e-katalog dengan


persyaratan sesuai dengan spesifikasi yang dibutuhkan sesuai
/02

standar;
0 Untuk prasarana non e-katalog disertakan paling sedikit 2
23

produk pembanding harga/ spesifikasi;


20

g) Acuan normatif penyediaan prasarana Rumah Sakit Kelas D


Pratama mengacu pada:
m/

(1) Peraturan Menteri Kesehatan yang mengatur tentang


.co

Standar Kegiatan Usaha dan Produk pada Penyelenggaraan


Perizinan Berusaha Berbasis Risiko Sektor Kesehatan; dan
na

(21 Peraturan Menteri Kesehatan yang mengatur tentang


lya

Rumah Sakit Kelas D Pratama.


mu

c Alat kesehatan
1) Ketentuan umum
a
ain

a) mengutamakan produk alat kesehatan dalam negeri;


b) memiliki sumber daya manusia kesehatan yang memiliki
.
ww

kompetensi (tenaga medis atau tenaga kesehatan lainnya) dalam


mengoperasionalkan alat;
//w

c) mengusulkan alat kesehatan untuk mendukung pelayanan yang


ada di rumah sakit berdasarkan kebutuhan pelayanan Rumah
ps:

Sakit Kelas D Pratama;


htt

SK No 17M77 A
l m
.ht
ng
nta
PRESIDEN
REPUBLIK INOONESII\
- 2469 -

-te
23
d) kesanggupan penyediaan biaya pemeliharaan, kalibrasi dan
operasional alat yang dibuktikan dengan surat pernyataan oleh

0
kepala daerah;

n-2
e) pengajuan usulan melampirkan Kerangka Acuan Kerja (KAK) dan

hu
RAB yang menjelaskan justifikasi kebutuhan alat kesehatan
(gambaran kondisi eksisting dibandingkan dengan gambaran

-ta
kebutuhan pelayanan); dan

15
0 pemerintah daerah menyediakan BMHP untuk kebutuhan
operasional alat kesehatan dimaksud.
2)
Ketentuan teknis or-
om
a) alat kesehatan tidak diperbolehkan mengandung merkuri;
b) melaksanakan proses perizinan (konstruksi, pemanfaatan
s-n

radiasi dan penyelenggaraan pelayanan alat radiasi pengion)


e

sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku;


rpr

c) penyediaan alat kesehatan dilakukan dengan mengutamakan


alat kesehatan yang tercantum di dalam e-katalog dengan
/pe

persyaratan sesuai dengan spesilikasi yang dibutuhkan sesuai


/02

standar;
d) untuk alat kesehatan non e-katalog, disertakan paling sedikit 2
23

produk pembanding harga/spesifikasi yang sudah memiliki izin


edar; dan
20

e) acuan normatif penyediaan alat kesehatan Rumah Sakit Kelas D


m/

Pratama mengacu pada:


.co

(1) Peraturan Menteri Kesehatan yang mengatur tentang


Standar Kegiatan Usaha dan Produk pada Penyelenggaraan
na

Perizinan Berusaha Berbasis Risiko Sektor Kesehatan; dan


lya

(21 Peraturan Menteri Kesehatan yang mengatur tentang


Rumah Sakit Kelas D Pratama.
mu

5. Pemenuhan layanan unggulan - layanan kardiovaskular


a

a. Sarana
ain

Pembangunan sarana layanan unggulan kardiovaskular berupa ruang


.

operasi. Lingkup pembangunan sarana rLlang operasi meliputi


ww

pembangunan baru, atau renovasi berupa perbaikan aset tetap yang


rusak atau mengganti yang baik dengan maksud meningkatkan kualitas
//w

atau kapasitas sehingga tersedia ruang operasi sesuai standar.


1) Ketetuan umum
ps:

a) memiliki izin operasional yang masih berlaku;


htt

SK No 174478 A
l m
.ht
ng
nta
PRESIDEN
REPUBL|K INDONESIA
- 2470 -

-te
23
b) merupakan rumah sakit jejaring rujukan kardiovaskular sesuai
kriteria teknis yang ditetapkan oleh Kementerian Kesehatan;

0
n-2
c) mendapat rekomendasi dari Direktorat Jenderal Pelayanan
Kesehatan;

hu
d) tersedianya sumber daya manusia dengan stratifikasi layanan

-ta
ruang operasi yang dibuktikan dengan surat pernyataan dari
kepala daerah terkait pemenuhan SDM untuk anggaran DAK

15
tahun 2023;
e)
or-
terdapat rencana strategis rumah sakit yang mencakup rencana
pentahapan pemenuhan sumber daya manusia, sarana,
om
prasarana dan alat kesehatan;
0 kesanggupan penyediaan biaya pemeliharaan dan operasional
s-n

sarana yang dibuktikan dengan surat pernyataan oleh kepala


daerah;
e
rpr

g) melampirkan sertifikat kepemilikan tanah atau dokumen


kepemilikan tanah lainnya yang sah yang diperuntukkan bagi
/pe

rumah sakit;
h) melampirkan Kerangka Acuan Kerja (KAK) dan RAB yang
/02

menjelaskan justifikasi kebutuhan pembangunan (gambaran


23

kondisi eksisting dibandingkan dengan gambaran kebutuhan


pelayanan), jumlah SDM yang sesuai kompetensi pemanfaatan
20

sarana pelayanan;
m/

i) menyediakan sarana pengganti sementara untuk memenuhi


pelayanan RS sesuai standar di rLlangan yang dilakukan
.co

renovasi;
j) pemerintah daerah menyediakan fasilitas meubelair dan
na

penunjang lainnya untuk kebutuhan operasional sarana


lya

dimaksud;
k) mengisi data terkini di aplikasi rumah sakit online
mu

dengan
lengkap, dan telah dilakukan validasi oleh dinas kesehatan
a

provinsi; dan
ain

l) mengisi data pada ASPAK dengan lengkap, dan dilakukan


validasi oleh dinas kesehatan provinsi/kabupaten/kota.
.
ww

2l Ketentuan teknis
a) rasio jumlah ruang operasi rumah sakit dapat mengacu kepada
//w

rasio 1:50 (1 ruangan operasi untuk setiap 50 tempat tidur);


ps:

b) melampirkan analisis komponen biaya pembangunan yang


dikeluarkan oleh dinas setempat yang membidangi pekerjaan
htt

umum;

SK No 17M79 A
l
tm
.h
ng
nta
PRESIDEN
REPUBUT INDONESIA
- 247r -

-te
23
c) apabila lingkup kegiatan pembangunan adalah
renovasi/rehabilitasi, maka melampirkan hasil analisis tingkat

-20
kerusakan bangunan dari dinas setempat yang membidangi
pekerjaan umum;

un
d) melampirkan studi kelayakan (feasibility study) atau kajian

ah
pembangunan sarana, dan master plan rumah sakit yang masih
berlaku (highlight sarana ruang operasi yang diusulkan);

-t
15
e) sangat direkomendasikan melampirkan dokumen perencanaan
pembangunan sarana (DED); dan
0 or-
acuan normatif pembangunan sarana rrlang operasi mengacu
om
pada:
(1) Peraturan Menteri Kesehatan yang mengatur tentang
s-n

Standar Kegiatan Usaha dan Produk pada Penyelenggaraan


Perizinan Berusaha Berbasis Risiko Sektor Kesehatan;
e
rpr

Al Peraturan Menteri Kesehatan RI yang mengatur tentang


Persyaratan Teknis Bangunan, Prasarana, dan Peralatan
/pe

Kesehatan Rumah Sakit;


(3)
/02

Peraturan Menteri PUPR yang mengatur tentang Pedoman


Teknis Pembangunan Bangunan Gedung Negara; dan
23

(4)Peraturan Menteri PU yang mengatur tentang Persyaratan


Teknis Sistem Proteksi Kebakaran pada Bangunan Gedung
20

dan Lingkungan.
m/

b. Alat kesehatan
.co

Penyediaan alat kesehatan layanan kardiovaskular di rumah sakit milik


pemerintah daerah dengan layanan unggulan sesuai stratifikasi layanan
na

kardiovaskular yaitu echocardiography, Intra Aortic Balloon Pump (IABP),


a

heart lung machine, Optical Coherence Tomography (OCT), Intra Vascular


uly

Utra Sound (IVUS), Fractional Flow Reserue (FFR), dan rotablator.


1) Ketentuan umum
am

a) mengutamakan produk alat kesehatan dalam negeri;


ain

b) memiliki izin operasional rumah sakit yang masih berlaku;


c)
.

merupakan rumah sakit jejaring rujukan kardiovaskular sesuai


ww

kriteria teknis yang ditetapkan oleh Kementerian Kesehatan;


d) mendapat rekomendasi dari Direktorat Jenderal Pelayanan
/w

Kesehatan;
/
ps:

e) tersedianya sumber daya manusia dengan stratifikasi layanan


kardiovaskular pada tahun 2023 yang dibuktikan dengan surat
htt

SK No 174480A
l
tm
.h
ng
nta
PRESIDEN
REPUBL|K INDONESIA
- 2472 -

-te
23
pernyataan dari kepala daerah terkait pemenuhan SDM untuk
anggarErn DAK tahun 2023;

-20
0 terdapat rencana strategis rumah sakit yang mencakup rencana
pentahapan pemenuhan sumber daya manusia, sarana,

un
prasarana dan alat kesehatan;

ah
g) terdapat rencana operasional rumah sakit dalam

-t
penyelenggaraan layanan kardiovaskular yang mencakup

15
pemenuhan sumber daya manusia, sara.na, prasarana dan alat
kesehatan;
h) or-
tersedianya sarana dan prasarana (listrik, tata udara, dan
om
pemeliharaan alat) yang mendukung operasional alat
kardiovaskular serta jumlah kasus yang memadai untuk
s-n

penambahan alat baru, yang dibuktikan dengan surat


pernyataan kepala daerah;
e

i) kesanggupan penyediaan biaya pemeliharaan, kalibrasi dan


rpr

operasional alat yang dibuktikan dengan surat pernyataan oleh


/pe

kepala daerah;
j) melampirkan Kerangka Acuan Kerja (KAK) dan RAB yang
/02

menjelaskan justifikasi kebutuhan alat kesehatan'(gambaran


kondisi eksisting dibandingkan dengan gambaran kebutuhan
23

pelayanan), jumlah SDM yang sesuai kompetensi pemanfaatan


20

alat kesehatan;
k) pemerintah daerah menyediakan BMHP untuk kebutuhan
m/

operasional alat kesehatan dimaksud;


.co

1) mengisi data terkini di aplikasi rumah sakit online dengan


lengkap, dan telah dilakukan validasi oleh dinas kesehatan
na

provinsi;
a

m) mengisi data inventarisasi alat kesehatan pada ASPAK dengan


uly

lengkap, dan dilakukan validasi oleh dinas kesehatan


provinsi/kabupaten/ kota; dan
am

n) melakukan pemeliharaan, pengujian, dan kalibrasi alat


ain

kesehatan yang telah diadakan tahun sebelumnya, hal ini


dibuktikan dengan dokumen anggararl pemeliharaan bersumber
.

APBD/BLUD, sertifikat pengujian/kalibrasi, dan/atau status


ww

kalibrasi pada ASPAK.


2)
/w

Ketentuan teknis
a) pemenuhan alat kesehatan layanan kardiovaskular sesuai
/
ps:

stratifikasi rumah sakit layanan prioritas kardiovaskular dan


sesuai ketersediaan sumber daya manusia dokter
htt

spesialis/subspesialis serta tenaga kesehatan lainnya

SK No 174481 A
ml
.ht
ng
nta
REPUBUK INDONESIA
- 2473 -

-te
23
(dokter/perawat yang akan/sedang mengikuti pelatihan) di
pelayanan kardiovaskular;

-20
b)
alat kesehatan tidak diperbolehkan mengandung merkuri;

un
c)
penyediaan alat kesehatan mengutamakan peralatan kesehatan
yang tercantum dalam e-katalog dengan persyaratan sesuai

ah
dengan spesifikasi yang dibutuhkan sesuai standar;

5-t
d) untuk alat kesehatan non e-katalog, disertakan paling sedikit 2
produk pembanding harga/spesifikasi yang sudah memiliki izin

r-1
edar; dan mo
e) acuan normatif penyediaan alat kesehatan layanan
kardiovaskular mengacu pada:
no

(1) Peraturan Menteri Kesehatan yang mengatur tentang


es-

Standar Kegiatan Usaha dan Produk Pada Penyelenggaraan


Perizinan Berusaha Berbasis Risiko Sektor Kesehatan; dan
rpr

(21 Peraturan Menteri Kesehatan RI yang mengatur tentang


/pe

Persyaratan Teknis Bangunan, Prasarana, dan Peralatan


Kesehatan Rumah Sakit.
/02

6. Pemenuhan layanan unggulan - layanan kanker


a.
23

Sarana
Pembangunan sarana layanan unggulan kanker meliputi ruang bunker
20

komplek (LINAC darr brachytherapfl di rumah sakit milik pemerintah


m/

sesuai stratifikasi layanan kanker. Lingkup pembangunan layanan


unggulan kanker yaitu pembangunan fisik bunker komplek radioterapi
.co

yang terdiri dari 1 bunker LINAC, I bunker brakhiterapi, 1 CT simulator


dan ruang penunjang lainnya.
na

1) Ketentuan umum
lya

a) memiliki izin operasional rumah sakit yang masih berlaku;


mu

b) merupakan rumah sakit jejaring rujukan kanker sesuai kriteria


teknis yang ditetapkan oleh Kementerian Kesehatan;
na

c) mendapat rekomendasi dari Direktorat Jenderal Pelayanan


.ai

Kesehatan;
ww

d) tersedianya sumber daya manusia (dokter spesialis/subspesialis


dan tenaga kesehatan lainnya) untuk pelayanan radioterapi di
bunker komplek yang dibuktikan dengan surat pernyataan dari
//w

kepala daerah terkait pemenuhan SDM untuk anggarErn DAK


tahun 2023;
ps:
htt

SK No 174482 A
l
tm
.h
ng
nta
PRESIDEN
REPUEUK INDONESTA
- 2474 -

-te
23
e) terdapat rencana strategis yang mencakup rencana pentahapan
pemenuhan sumber daya manusia, sarana, prasarana dan alat

-20
kesehatan;
0 terdapat rencana operasional rumah sakit dalam

un
penyelenggaraan layanan kanker yang mencakup pemenuhan

ah
sumber daya manusia, sarana, prasarana dan alat kesehatan;

-t
g) kesanggupan penyediaan biaya pemeliharaan dan operasional

15
gedung yang dibuktikan dengan surat pernyataan oleh kepala
daerah;
or-
h) melampirkan sertifikat kepemilikan tanah atau dokumen
om
kepemilikan tanah lainnya yang sah yang diperuntukkan bagi
rumah sakit;
s-n

i) melampirkan Kerangka Acuan Kerja (KAK) dan RAB yang


menjelaskan:
e
rpr

(1) justifikasi kebutuhan pembangunan (gambaran kondisi


eksisting dibandingkan dengan gambaran kebutuhan
/pe

pelayanan), jumlah SDM yang sesuai kompetensi


pemanfaatan sarana pelayanan ;
/02

(21 rencana pengembangan kapasitas dan ketersediaan lahan;


23

dan
(3) jadwal pelaksanaan kegiatan pembangunan, mulai dari
20

perencanaan konstruksi sampai dengan pelaksanaan


m/

konstruksi.
j) pemerintah daerah menyediakan fasilitas meubelair dan
.co

penunjang lainnya untuk kebutuhan operasional sarana


na

dimaksud;
k) mengisi data terkini di aplikasi rumah sakit online dengan
a
uly

lengkap, dan telah dilakukan validasi oleh dinas kesehatan


provinsi; dan
am

l) mengisi data pada ASPAK dengan lengkap, dan dilakukan


validasi oleh dinas kesehatan provinsi/kabupaten/kota.
ain

2) Ketentuan teknis
.
ww

a) melampirkan analisis komponen biaya pembangunan yang


dikeluarkan oleh dinas setempat yang membidangi pekerjaan
/w

umum;
b) melampirkan studi kelayakan (feasibility study) atau kajian
/
ps:

pembangunan sarana, dan master plan rumah sakit yang masih


berlaku (highlight sarana ruang bunker yang diusulkan);
htt

SK No 17M83 A
l m
.ht
ng
nta
PRESIDEN
REPUEUK INDONESIA
- 2475 -

-te
23
c) sangat direkomendasikan melampirkan dokumen perencanaan
pembangunan sarana (DED);

0
n-2
d) pembangunan sarana bunker harus mengacu pada
peraturan/pedoman mengenai pembangunan sarana dan

hu
prasarana rumah sakit (prototype) yang dikeluarkan oleh
Kementerian Kesehatan

-ta
;

e) menyediakan lahan di area rumah sakit siap bangun (clean and

15
clear) di lokasi rumah sakit dengan luas lahan minimal (nett)
1.0OOm2 di luar kebutuhan jarak antar bangunan dan akses
or-
kendaraan, dengan panjang salah satu sisi minimal 30 meter;
om
0 menyediakan prasarana listrik utama (PLN dengan kapasitas
minimal 2O0 KVA) dan listrik cadangan (genset) minimal 200
s-n

KVA;
g) melaksanakan proses perizinan (konstruksi bunker,
e

pemanfaatan radiasi dan penyelenggaraan pelayanan


rpr

radioterapi) sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang


/pe

berlaku;
h) acuan normatif pembangunan sarana bunker komplek
/02

radioterapi mengacu pada:


(1) Peraturan Menteri Kesehatan yang mengatur tentang
23

Standar Kegiatan Usaha dan Produk pada Penyelenggaraan


20

Perizinan Berusaha Berbasis Risiko Sektor Kesehatan;


m/

(21 Peraturan Menteri Kesehatan yang mengatur tentang


Persyaratan Teknis Bangunan, Prasarana, dan Peralatan
.co

Kesehatan Rumah Sakit;


(3) Peraturan Menteri PU yang mengatur tentang Pedoman
na

Teknis Pembangunan Bangunan Gedung Negara; dan


lya

(41 Peraturan Menteri PU yang mengatur tentang Persyaratan


mu

Teknis Sistem Proteksi Kebakaran pada Bangunan Gedung


dan Lingkungan.
a

b. Alat kesehatan
ain

Penyediaan alat kesehatan layanan kanker di nrmah sakit milik


.

pemerintah dengan layanan unggulan sesuai stratifikasi layanan kanker


ww

yaitu Linear Accelerator (LINAC), brakhiterapr, CT Simulator, Immuno


Histo Kimia (IHK) set, dan mammografi.
//w

1) Ketentuan umum
ps:

a) mengutamakan produk alat kesehatan dalam negeri;


b) memiliki izin operasional rumah sakit yang masih berlaku;
htt

SK No 174/,84 A
ml
.ht
ng
nta
PRESIDEN
REPUBUK INDONESIA
- 2476 -

-te
23
c) merupakan rumah sakit jejaring rujukan kanker sesuai kriteria
teknis yang ditetapkan oleh Kementerian Kesehatan;

-20
d) mendapat rekomendasi dari Direktorat Jenderal Pelayanan

n
Kesehatan;

hu
e) tersedianya sumber daya manusia dengan stratifikasi layanan
kanker pada tahun 2023 yang dibuktikan dengan surat

-ta
pernyataan dari kepala daerah terkait pemenuhan SDM untuk

5
anggaran DAK tahun 2023;

r-1
0 terdapat rencana strategis rumah sakit yang mencakup rencana
pentahapan pemenuhan sumber daya manusia, sarana,
mo
prasara.na dan alat kesehatan;
no

g) terdapat rencana operasional rumah sakit dalam


penyelenggaraan layanan kanker yang mencakup pemenuhan
es-

sumber daya manusia, sarana, prasar€rna dan alat kesehatan;


rpr

h) tersedianya sarana dan prasarana (listrik, tata udara, dan


pemeliharaan alat) yang mendukung operasional alat layanan
/pe

kanker serta jumlah kasus yang memadai untuk penambahan


alat baru, yang dibuktikan dengan surat pernyataan kepala
/02

daerah;
i) kesanggupan penyediaan biaya pemeliharaan, kalibrasi dan
23

operasional alat yang dibuktikan dengan surat pernyataan oleh


20

kepala daerah;
j) melampirkan
m/

Kerangka Acuan Kerja (KAK) dan RAB yang


menjelaskan justifikasi kebutuhan alat kesehatan (gambaran
.co

kondisi eksisting dibandingkan dengan gambaran kebutuhan


pelayanan), jumlah SDM yang sesuai kompetensi pemanfaatan
na

alat kesehatan;
lya

k) pemerintah daerah menyediakan BMHP untuk kebutuhan


operasional alat kesehatan dimaksud;
mu

l) mengisi data terkini di aplikasi rumah sakit online dengan


lengkap, dan telah dilakukan validasi oleh dinas
na

kesehatan
provinsi;
.ai

m) mengisi data inventarisasi alat kesehatan pada ASPAK dengan


ww

lengkap, dan dilakukan validasi oleh dinas kesehatan


provinis/kabupaten/kota; dan
//w

n) melakukan pemeliharaan, pengujian, dan kalibrasi alat


kesehatan yang telah diadakan tahun sebelumnya. Hal ini
ps:

dibuktikan dengan dokumen anggaran pemeliharaan bersumber


APBD/BLUD, sertifikat pengujian/kalibrasi, dan/atau status
htt

kalibrasi pada ASPAK.

SK No 174/.85 A
l
tm
.h
ng
nta
PRESIDEN
REPUBUK INDONESTA
- 2477 -

-te
23
2) Ketentuan teknis
a) pemenuhan alat kesehatan layanan kanker sesuai stratifikasi RS

-20
layanan prioritas kanker dan sesuai ketersediaan sumber daya

un
manusia dokter spesialis/subspesialis serta tenaga kesehatan
lainnya (dokter/ perawat yang akan / sedang mengikuti pelatihan)

ah
di pelayanan kanker;

-t
b) peralatan dengan teknologi tinggi/canggrh dan memiliki nilai

15
investasi tinggi, harus dibuat kajian kebutuhan (need
assesment), serta kesiapan sarana dan prasarana rumah sakit;
c) or-
alat kesehatan tidak diperbolehkan mengandung merkuri;
om
d)
penyediaan alat kesehatan mengutamakan peralatan kesehatan
yang tercantum dalam e-katalog dengan persyaratan sesuai
s-n

dengan spesifikasi yang dibutuhkan sesuai standar.


e) untuk alat kesehatan non e-katalog, disertakan paling sedikit 2
e
rpr

produk pembanding harga/spesifikasi yang sudah memiliki izin


edar; dan
/pe

0 acuan normatif penyediaan alat kesehatan layanan kanker


/02

mengacu pada:
(1) Peraturan Menteri Kesehatan yang mengatur tentang
23

Standar Kegiatan Usaha dan Produk Pada Penyelenggaraan


Perizinan Berusaha Berbasis Risiko Sektor Kesehatan; dan
20

(21 Peraturan Menteri Kesehatan yang mengatur tentang


m/

Persyaratan Teknis Bangunan, Prasarana, dan Peralatan


.co

Kesehatan Rumah Sakit.


7. pemenuhan layanan unggulan - layanan stroke
na

a. Sarana
a
uly

Pembangunan sarana layanan unggulan stroke meliputi ruang CT Scan


dan ruang Cathlab. Lingkup pembangunan sarana layanan stroke
am

meliputi pembangunan baru, atau renovasi berupa perbaikan aset tetap


yang rusak atau mengganti yang baik dengan maksud meningkatkan
ain

kualitas atau kapasitas sehingga tersedia sarana rlrang CT Scan dan


ruang Cathlab sesuai standar.
.
ww

1) Ketentuan umum
a) memiliki izin operasional rumah sakit yang masih berlaku;
/w

b) merupakan rumah sakit jejaring mjukan stroke sesuai kriteria


/

teknis yang ditetapkan oleh Kementerian Kesehatan;


ps:

c) mendapat rekomendasi dari Direktorat Jenderal Pelayanan


htt

Kesehatan;

SK No 174/.86 A
l
m
.ht
ng
nta
PRESIDEN
REPUBUK INDONESTA
- 2478 -

-te
23
d) tersedianya sumber daya manusia (dokter spesialis/subspesialis
dan tenaga kesehatan lainnya) untuk pelayanan CT Scan atau

-20
Cathlab yang dibuktikan dengan surat pernyataan dari kepala
daerah terkait pemenuhan SDM untuk anggaran DAK tahun

n
2023;

hu
e) terdapat rencana strategis rumah sakit yang mencakup rencana

-ta
pentahapan pemenuhan sumber daya manusia, sarana,
prasarana dan alat kesehatan;

5
r-1
0 terdapat rencana operasional rumah sakit dalam
penyelenggaraan layanan stroke yang mencakup pemenuhan
mo
sumber daya manusia, sarana, prasara,na dan alat kesehatan;
g)
no

kesanggupan penyediaan biaya pemeliharaan dan operasional


gedung yang dibuktikan dengan surat pernyataan oleh kepala
es-

daerah;
h) melampirkan sertifikat kepemilikan tanah atau dokumen
rpr

kepemilikan tanah lainnya yang sah yang diperuntukkan bagi


/pe

rumah sakit;
i) melampirkan Kerangka Acuan Kerja (KAK) dan RAB yang
/02

menjelaskan justifikasi kebutuhan pembangunan (gambaran


kondisi eksisting dibandingkan dengan gambaran kebutuhan
23

pelayanan), jumlah SDM yang sesuai kompetensi pemanfaatan


20

sarana pelayanan;
j) pemerintah daerah menyediakan fasilitas meubelair, dan
m/

penunjang lainnya untuk kebutuhan operasional sarana


.co

dimaksud;
k) mengisi data terkini di aplikasi rumah sakit online dengan
na

lengkap, dan telah dilakukan validasi oleh dinas kesehatan


lya

provinsi; dan
1) mengisi data pada ASPAK dengan lengkap, dan dilakukan
mu

validasi oleh dinas kesehatan provinsi/kabupaten/kota.


2)
na

Ketentuan teknis
a) melampirkan analisis komponen biaya pembangunan yang
.ai

dikeluarkan oleh dinas setempat yang membidangi pekerjaan


ww

umum;
b) melampirkan studi kelayakan (feasibility study) atau kajian
//w

pembangunan sarana, dan master plan rumah sakit yang masih


berlaku (highlight sarana ruang CT Scan/Cathlab yang
ps:

diusulkan);
c) sangat direkomendasikan melampirkan dokumen perencanaan
htt

pembangunan sarana (DED) ;

SK No 174487 A
tml
g.h
n
nta
PRESIDEN
REPUBUK INDONESIA
- 2479 -

-te
23
d) melaksanakan proses perizinan (konstruksi, pemanfaatan
radiasi dan penyelenggaraan pelayanan CT Scan/Cathlab) sesuai

-20
dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku;
e) pembangunan di lokasi awal (eksisting) dimungkinkan antara

un
lain jika kondisi bangunan awal (eksisting) rusak berat yang

ah
disebabkan antara lain oleh umur bangunan dan bencana alam.
Dalam pelaksanaannya jika diperlukan pengapusan bangunan

5-t
(demolish) harus memperhatikan tata cara penghapusan

r-1
bangunan sesuai ketentuan yang berlaku;
0 apabila melakukan renovasi di gedung layanan CT
mo
Scan/Cathlab, maka rumah sakit hanrs menyediakan sarana
pengganti sementara untuk memenuhi pelayanan rumah sakit
no

sesuai standar; dan


es-

g) acuan normatif pembangunan sarana bunker komplek


radioterapi mengacu pada:
rpr

(1) Peraturan Menteri Kesehatan yang mengatur tentang


/pe

Standar Kegiatan Usaha dan Produk pada Penyelenggaraan


Perizinan Bemsaha Berbasis Risiko Sektor Kesehatan;
/02

(21 Peraturan Menteri Kesehatan yang mengatur tentang


Persyaratan Teknis Bangunan, Prasarana, dan Peralatan
23

Kesehatan Rumah Sakit;


20

(3) Peraturan Menteri PU yang mengatur tentang Pedoman


Teknis Pembangunan Bangunan Gedung Negara; dan
m/

(4) Peraturan Menteri PU yang mengatur tentang Persyaratan


.co

Teknis Sistem Proteksi Kebakaran pada Bangunan Gedung


dan Lingkungan.
a
an

b. Alat kesehatan
uly

Penyediaan alat kesehatan layanan stroke di rumah sakit milik


pemerintah dengan layanan unggulan sesuai stratifikasi layanan stroke
m

yaitu CT Scan64, CT Scanl28, Cathlab, dan MRI 1,5 Tesla. Khusus untuk
alat Cathlab (Digital Substraction Arqbgraphg) dan CT Scan dapat
na

dimanfaatkan bersama pelayanan kardiovaskular dan stroke sesuai


.ai

ketersediaan SDM yang kompeten.


ww

1) Ketentuan umum
a) mengutamakan produk alat kesehatan dalam negeri;
/w

b) memiliki izin operasional rumah sakit yang masih berlaku;


s:/

c) merupakan rLlmah sakit jejaring rujukan stroke sesuai kriteria


p

teknis yang ditetapkan oleh Kementerian Kesehatan;


htt

SK No 174488 A
l m
.ht
ng
nta
PRESIDEN
REPUBUK INDONESIA
- 2480 -

-te
23
d) mendapat rekomendasi dari Direktorat Jenderal Pelayanan
Kesehatan;

0
n-2
e) tersedianya sumber daya manusia dengan stratifikasi layanan
stroke atau layanana kardiovaslmlar pada tahun 2023 yang

hu
dibuktikan dengan surat pernyataan dari kepala daerah terkait
pemenuhan SDM untuk anggaran DAK tahun 2023;

-ta
0 terdapat rencana strategis rumah sakit yang mencakup rencana

15
pentahapan pemenuhan sumber daya manusia, sarana,
prasarana dan alat kesehatan;
or-
g) terdapat rencana operasional rumah sakit dalam
om
penyelenggaraan layanan stroke yang mencakup pemenuhan
sumber daya manusia, sarana, prasarana dan alat kesehatan;
s-n

h) harus menyediakan sarana dan prasarana (listrik, tata udara,


dan pemeliharaan alat) yang mendukung operasional alat
e

layanan stroke serta jumlah kasus yang memadai untuk


rpr

penambahan alat baru, yang dibuktikan dengan surat


/pe

pernyataan kepala daerah;


i) kesanggupan penyediaan biaya pemeliharaan, kalibrasi dan
/02

operasional alat yang dibuktikan dengan surat pernyataan oleh


kepala daerah;
23

j) melampirkan Kerangka Acuan Kerja (KAK) dan RAB yang


20

menjelaskan justifikasi kebutuhan alat kesehatan (gambaran


kondisi eksisting dibandingkan dengan gambaran kebutuhan
m/

pelayanan), jumlah SDM yang sesuai kompetensi pemanfaatan


.co

alat kesehatan;
k) pemerintah daerah menyediakan BMHP untuk kebutuhan
na

operasional alat kesehatan dimaksud;


lya

l) mengisi data terkini di aplikasi rumah sakit online dengan


lengkap, dan telah dilakukan validasi oleh dinas kesehatan
mu

provinsi;
m)
a

mengisi data inventarisasi alat kesehatan pada ASPAK dengan


ain

lengkap, dan dilakukan validasi oleh dinas kesehatan


provinsi/ kabupaten/ kota; dan
.
ww

n) melakukan pemeliharaan, pengujian, dan kalibrasi alat


kesehatan yang telah diadakan tahun sebelumnya. Hal ini
//w

dibuktikan dengan dokumen anggaran pemeliharaan bersumber


APBD/BLUD, sertifikat pengujian/kalibrasi, dan/atau status
ps:

kalibrasi pada ASPAK.


htt

SK No 174489 A
l
tm
.h
ng
nta
PRESIDEN
REPUELTK TNDONESIA
- 2481 -

-te
23
2) Ketentuan teknis
a) pemenuhan alat kesehatan layanan stroke sesuai stratifikasi

-20
rumah sakit layanan prioritas dan sesuai sumber daya manusia
dokter spesialis/subspesialis serta tenaga kesehatan lainnya

un
(dokter/perawat yang akan/sed€rng mengikuti pelatihan) sesuai

ah
kebutuhan layanan prioritas ;

-t
b) peralatan dengan teknologi tinggi/canggrh dan memiliki nilai

15
investasi tinggi, harus dibuat kajian kebutuhan (need
assesment), serta kesiapan sarana dan prasarana rumah sakit;
or-
c) khusus alat Cathlab yang direkomendasikan memiliki modul
om
pelayanan jantung dan modul pelayanan stroke, sehingga dapat
digunakan untuk layanan unggulan kardiovaskular dan/atau
s-n

layanan unggulan stroke;


d) melaksanakan proses perizinan (konstruksi, pemanfaatan
e

radiasi dan penyelenggaraan pelayanan CT Scan/Cathlab) sesuai


rpr

dengan peraturan pemndang-undangan yang berlaku;


/pe

e) penyediaan alat kesehatan mengutamakan peralatan kesehatan


yang tercantum dalam e-katalog dengan persyaratan sesuai
/02

dengan spesifikasi yang dibutuhkan sesuai standar;


0 untuk alat kesehatan non e-katalog, disertakan paling sedikit 2
23

produk pembanding harga/spesifikasi yang sudah memiliki izin


20

edar; dan
m/

g) acuan normatif penyediaan alat kesehatan layanan stroke


mengacu pada:
.co

(1) Peraturan Menteri Kesehatan yang mengatur tentang


na

Standar Kegiatan Usaha dan Produk Pada Penyelenggaraan


Perizinan Berusaha Berbasis Risiko Sektor Kesehatan;
a
uly

(21 Peraturan Menteri Kesehatan yang mengatur tentang


Persyaratan Teknis Bangunan, Prasarana, dan Peralatan
am

Kesehatan Rumah Sakit; dan


B) Keputusan Menteri Kesehatan Nomor yang mengatur
ain

tentang Tatalaksana Stroke.


.

8. penguatan layanan rujukan


ww

a. Sarana
/w

Pembangunan dan rehabilitasi rumah sakit dilaksanakan untuk


memenuhi kebutuhan pelayanan kesehatan di rumah sakit sesuai
/
ps:

dengan standar. Lingkup pembangunan dan rehabilitasi rumah sakit


meliputi:
htt

SK No 174490 A
l m
.ht
ng
nta
PRESIDEN
REPUBUK INDONESIA
- 2482 -

-te
23
1) pembangunan ruang baru;
2)

0
renovasi berupa perbaikan asset tetap yang rusak atau mengganti,

n-2
baik dengan maksud meningkatkan kualitas atau kapasitas; dan
3) rehabilitasi berupa perbaikan aset tetap yang rusak sebagian dengan

hu
tanpa meningkatkan kualitas dan atau kapasitas dengan maksud

-ta
dapat digunakan sesuai dengan kondisi semula.
a) Ketentuan umum

15
(1) memiliki izin operasional rumah sakit yang masih berlaku;
or-
(21 menyiapkan sumber daya manusia rumah sakit sesuai
om
standar yang berlaku;
(3) menyediakan sarana pengganti sementara untuk memenuhi
s-n

pelayanan rumah sakit sesuai standar di ruangan yang


direhabilitasi;
e
rpr

(4) mengisi data pada rumah sakit online dengan lengkap dan
telah dilakukan validasi oleh dinas kesehatan provinsi;
/pe

(5) mengisi data pada ASPAK dengan lengkap dan telah


dilakukan validasi oleh dinas kesehatan
/02

provinsi / kabupate n/ kota;


23

(6) kesanggupan penyediaan biaya pemeliharaan dan


operasional sarana yang dibuktikan dengan surat
20

pernyataan oleh kepala daerah;


m/

(71 melampirkan sertifikat kepemilikan tanah atau dokumen


kepemilikan tanah lainnya yang sah yang dipemntukkan
.co

bagi rumah sakit;


na

(8) melampirkan Kerangka Acuan Kerja (KAK) dan RAB yang


menjelaskan justifikasi kebutuhan pembangunan
lya

(gambaran kondisi eksisting dibandingkan dengan


gambaran kebutuhan pelayanan), jumlah SDM yang sesuai
mu

kompetensi pemanfaatan sarana pelayanan; dan


a

(9) pemerintah daerah menyediakan fasilitas meubelair, dan


ain

penunjang lainnya untuk kebutuhan operasional sarana


dimaksud.
.
ww

b) Ketentuan teknis
(1) melampirkan analisis komponen biaya pembangunan yang
//w

dikeluarkan oleh dinas setempat yang membidangi


pekerjaan umum;
ps:

(21 melampirkan studi kelayakan lfeasibitity studgl atau kajian


htt

pembangunan sarana, dan master plan rumah sakit yang

SK No 174r'91 A
ml
.ht
ng
nta
PRESIDEN
REPUBUK INDONESIA
- 2483 -

-te
23
masih berlaku (h@hlight sarana nrang layanan yang
diusulkan);

-20
(3) apabila lingkup kegiatan pembangunan adalah
renovasi/rehabilitasi, maka melampirkan hasil analisis

n
hu
tingkat kerusakan bangunan dari dinas setempat yang
membidangi pekerjaan umum;

-ta
(4) sangat direkomendasikan melampirkan dokumen

5
perencanaan pembangunan sarana (DED) ;

r-1
(5) pembangunan baru ruang rawat inap diutamakan kelas III
untuk pencapaian stand.ar pemenuhan tempat tidur
mo
perawatan minimal 3oyo sesuai dengan ketentuan
no
peraturan perundangan;
(6) habilitasi dan renovasi dilakukan pada
es-

instalasi/unit/ruang yang mengalami kerusakan sedang


rpr

sampai berat;
(71 pembangunan di lokasi awal (eksisting) dimungkinkan
/pe

antara lain jika kondisi bangunan awal (eksisting) rusak


berat yang disebabkan antara lain oleh umur bangunan dan
/02

bencana alam. Dalam pelaksanaannya jika diperlukan


pengapusan bangunan (demolishl hams memperhatikan
23

tata cara penghapusan bangunan sesuai ketentuan yang


20

berlaku;
(8) apabila melakukan renovasi di gedung layanan lama, maka
m/

rumah sakit harrs menyediakan sarana pengganti


.co

sementara untuk memenuhi pelayanan rumah sakit sesuai


standar;
na

(9) pembangunan baru ruzrng intensif (ICU, ICCU, NICU, dan


lya

PICU) dilakukan untuk memenuhi ketersediaan total


tempat tidur di ruang intensif yang dipersyaratkan pada
mu

Peraturan Menteri Kesehatan RI yang mengatur tentang


Standar Kegiatan Usaha dan Produk pada Penyelenggaraan
na

Perizinan Berusaha Berbasis Risiko Sektor Kesehatan; dan


.ai

(10) acuarl normatif pembangunan sarana mengacu pada:


(a) Peraturan Menteri Kesehatan yang mengatur tentang
ww

Standar Kegiatan Usaha dan Produk pada


Penyeienggaraan Perizinan Berusaha Berbasis Risiko
//w

Sektor Kesehatan;
ps:

(b) Peraturan Menteri Kesehatan yang mengatur tentang


Persyaratan Teknis Bangunan, Prasarana, dan
htt

Peralatan Kesehatan Rumah Sakit;

SK No 17492 A
l
m
.ht
ng
nta
PRESIDEN
REPUBUK INDONESIA
- 2484 -

-te
23
(c) Peraturan Menteri PU yang mengatur tentang Pedoman
Teknis Pembangunan Bangunan Gedung Negara; dan

-20
(d) Peraturan Menteri PU yang mengatur tentang
Persyaratan Teknis Sistem Proteksi Kebakaran pada

n
hu
Bangunan Gedung dan Lingkungan.
b.

-ta
Prasarana
Penyediaan prasarana rumah sakit meliputi prasarana air bersih,

5
Instalasi Pengolah Limbah (IPL), dan prasarana listrik.

r-1
1) Ketentuan umum mo
a) mengutamakan produk prasarana dalam negeri;
no

b) memiliki izin operasional rumah sakit yang masih berlaku;


es-

c) memiliki surat/dokumen pernyataan kepala daerah tentang


ketersediaan tenaga yang mampu mengoperasionalkan
rpr

prasarana, kesanggupan membiayai operasional dan


kesanggupan membiayai pemeliharaan
/pe

d) melampirkan Kerangka Acuan Kerja (KAK) dan RAB yang


menjelaskan justifikasi kebutuhan prasarana kesehatan
/02

(gambaran kapasitas dan kondisi eksisting dibandingkan dengan


gambaran kebutuhan pelayanan);
23

e) mengisi data terkini di aplikasi rumah sakit online dengan


20

lengkap, dan telah dilakukan validasi oleh dinas kesehatan


m/

provinsi; dan
f) mengisi data inventarisasi prasarana pada ASPAK dengan
.co

lengkap, dan dilakukan validasi oleh dinas kesehatan


na

provinsi/ kabupaten / kota.


2l Ketentuan teknis
lya

a) prasarana yang mendukung operasional sarana bangunan


mu

rumah sakit dan menjadi kesatuan utilitas dengan sarana


bangunan merupakan komponen nonstandar dari pembangunan
na

sarana;
.ai

b) prasarana air bersih merupakan prasarana terpisah dari sarana


bangunan utama, dapat berupa supply air bersih dan instalasi
ww

pengolahan air bersih;


c) supply air bersih terdiri dari sumur bor, bak penampungan air,
//w

pompa atau menara air, dan jaringan perpipaan dari supply air
bersih;
ps:

d) instalasi pengolahan air bersih untuk toilet dan kebutuhan


htt

umum termasuk instalasi air bersih hasil daur ulang air olahan

SK No 174r';93 A
ml
t
ng.h
nta
PRESIDEN
REPUBLTK INDONESIA
- 2485 -

-te
23
yang berasal dari IPAL, maka air bersih yang telah diolah harus
memenuhi Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 32 Tahun 2Ol7

-20
tentang Standar Baku Mutu Kesehatan Lingkungan dan
Persyaratan Kesehatan Air untuk Keperluan Higiene Sanitasi,

un
Kolam Renang, Solus per Aqua, dan Pemandian Umum serta

ah
Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 492 Tahun 2010 tentang
Persyaratan Air Minum;

5-t
e) instalasi pengolahan air bersih digolongkan menjadi:

r-1
(1) Water Treatment Plant (WTP), alat pengolah air yang
kualitasnya belum memenuhi standar Peraturan Menteri
mo
Kesehatan Nomor 32 Tahun 2017 tentang Standar Balnr
Mutu Kesehatan Lingkungan dan Persyaratan Kesehatan
no

Air untuk Keperluan Higiene Sanitasi, Kolam Renang, Solus


es-

per Aqua, dan Pemandian Umum;


(21 instalasi air lunak/so/t water merupakan alat untuk
rpr

mensterilkan air baku dari berbagai bahan kimia tertentu


untuk diolah menjadi air bersih, sesuai Peraturan Menteri
/pe

Kesehatan Nomor 32 Tahun 2017 tentang Standar Baku


Mutu Kesehatan Lingkungan dan Persyaratan Kesehatan
/02

Air untuk Keperluan Higiene Sanitasi, Kolam Renang, Solus


per Aqua dan Pemandian Umum;
23

(3) instalasi air reuerse osmosis yang diaplikasikan untuk;


20

(a) air minum untuk memenuhi instalasi gizi dan kantin/


m/

kafeteria, maka air minum yang telah diolah harus


memenuhi Peraturan Menteri Kesehatan Nomor
.co

492/Menkes/PER /IV /2OlO tentang Persyaratan


Kualitas Air Minum;
a
an

(b) air untuk unit hemodialisis, maka air yang telah diolah
uly

harus memenuhi Peraturan Menteri Kesehatan Nomor


7 Tahun 2OL9 tentang Kesehatan Lingkungan Rumah
m

Sakit pada halaman 13-15 tentang Standar Baku Mutu


Kuditas Air untuk Hemodialisis;
na

(c) air untuk steam generator di boiler dan alat CSSD,


.ai

maka air yang telah diolah harus memenuhi Peraturan


ww

Menteri Kesehatan Nomor 32 Tahun 2Ol7 tentang


Standar Baku Mutu Kesehatan Lingkungan dan
Persyaratan Kesehatan Air untuk Keperluan Higiene
/w

Sanitasi, Kolam Renang, Solus per Aqua dan


s:/

Pemandian Umum; dan


p

(d) air untuk laboratorium, maka air yang telah diolah


htt

harus memenuhi Peraturan Menteri Kesehatan Nomor

SK No 174r';94 A
l m
.ht
ng
nta
PRESIDEN
REPUEUK INDONESIA
- 2486 -

-te
23
7 Tahun 2OL9 tentang Kesehatan Lingkungan Rumah
Sakit pada halaman 16-18 tentang Standar Baku Mutu

0
Kualitas Air untuk Laboratorium.

n-2
0 Instalasi pengolahan limbah

hu
Menu Instalasi Pengolahan Limbah (IPL) hanya diperuntukkan
khusus penyediaan IPL baru (bukan untuk kegiatan perbaikan,

-ta
pemeliharaan maupun rehabilitasi), yang meliputi Instalasi

15
Pengolahan Air Limbah (IPAL), Instalasi Pengolahan Limbah E}3
medis noninsinerator, freezer/ cold storage, dan Tempat
or-
Penyimpanan Sementara Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun
(TPS Limbah 83):
om
(1) Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) rumah sakit, ruang
s-n

lingkup pekerjaan pembangunan IPAL termasuk pekerjaan


kontruksi dan peralatan, dengan ketentuan sebagai berikut:
e

(a) persyaratan umum


rpr

Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) rumah sakit,


/pe

dengan mempertimbangkan sebagai berikut:


i. ada penanggung jawab IPAL rumah sakit;
/02

ii. tersedia lahan untuk lokasi IPAL rumah sakit.


23

Penyediaan IPAL dan pengadaan peralatan


pendukungnya di rumah sakit
20

provinsi/kabupaten/kota dari DAK dimaksudkan


m/

untuk menjamin keamanan kualitas lingkungan


khususnya air limbah/ buangan (termasuk limbah
.co

cair yang sudah dilakukan pretreatmentl dari hasil


kegiatan rumah sakit terhadap masyarakat
na

sekitarnya;
lya

iii. lokasi IPAL menrpakan daerah bebas banjir dan


tidak rawan bencana alam, atau dapat direkayasa
mu

dengan teknologi untuk perlindungan dan


pengelolaan lingkung€rn hidup, selanjutnya diatur
a
ain

dalam Izin Lingkungan;


iv. teknologi IPAL yang dipitih harus mudah dalam
.
ww

pengoperasian dan pemeliharaannya;


v. mudah mencari suku cadangnya;
//w

vi. penyediaan IPAL disesuaikan dengan kapasitas


listrik di rumah sakit;
ps:

vii. IPAL dapat digunakan untuk pengolahan air


htt

limbah dengan konsentrasi rendah maupun


konsentrasi tinggi;

SK No 17495 A
l
tm
.h
ng
nta
PRESIDEN
REPUBUK INDONESIA
- 2487 -

-te
23
viii. lumpur yang dihasilkan IPAL sedikit;
ix. IPAL tahan terhadap fluktuasi jumlah air limbah

-20
maupun fluktuasi konsentrasi;

un
x. harus dipasang alat pengukur debit pada inlet dan
outlet IPAL untuk mengetahui debit harian limbah

ah
yang dihasilkan; dan

-t
xi. harus menyediakan dana untuk tenaga operator

15
dan biaya operasional lainnya.
(b) persyaratan teknis
i.
or-
om
memilih teknologi IPAL yang telah terverifikasi dan
teregistrasi sebagai Teknologi Ramah Lingkungan
di Kementerian Lingkungan Hidup dan
s-n

Kehutanan;
e

ii. luas lahan dan bangunan IPAL disesuaikan


rpr

dengan kapasitas IPAL yang dibutuhkan rumah


sakit yang didapat dari dasar data pemakaian
/pe

rata-rata air bersih per hari;


/02

iii. kapasitas IPAL minimal dapat mengolah limbah


cair sebanyak 80% dari jumlah pemakaian air
23

bersih di rrmah sakit tiap harinya;


20

iv. rumah sakit harus menyediakan referensi


pembanding harga dari 2 (dua) penyedia, sudah
m/

termasuk DED IPAL;


.co

v. jaringan saluran air limbah mulai dari gedung


hingga inlet IPAL harus menyediakan
na

rekomendasi Dinas Pekerjaan Umum Pemerintah


Daerah setempat yang diketahui oleh
a
uly

Gubernur/ Bupati/ Walikota;


vi. membuat surat pernyataan kesanggupan
am

membiayai pelaksanaan operasional dan


pemeliharaan yang ditandatangani oleh direktur
ain

rumah sakit dan diketahui oleh


Gubernur/Bupati/Walikota sebelum pekerjaan
.
ww

pembangunan dimulai;
vii. membuat surat pernyataan kesanggupan
/w

membiayai uji laboratorium lingkungan terhadap


air limbah di inlet dan outlet IPAL yang
/
ps:

ditandatangani oleh direktur rumah sakit sesuai


ketentuan yang berlaku dan melaporkannya
htt

ke dinas kesehatan provinsi/kabupaten/kota

SK No 17M96 A
l m
.ht
ng
nta
PRESIDEN
REPUEUK INDONESIA
- 2488 -

-te
23
dengan tembusan kepada
Gubernur/ Bupati / Walikota;

0
n-2
viii. membuat surat pernyataan kesanggupan menjaga
agar effluen air limbah yang keluar dari instalasi

hu
tersebut memenuhi Peraturan Menteri
Lingkungan Hidup Nomor 5 Tahun 2OL+ tentang

-ta
Baku Mutu Air Limbah; Lampiran XLIV poin B:
Baku Mutu Air Limbah Bagr Usaha dan/atau

15
Kegiatan Fasilitas Pelayanan Kesehatan (yang air

or-
limbahnya mengandung 83) dan Peraturan
Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Nomor
om
68 Tahun 2016 tentang Baku Mutu Air Limbah
Domestik atau peraturan daerah setempat, yang
s-n

ditandatangani oleh direktur rumah sakit dan


diketahui oleh Gubernur/Bupati/Walikota
e

sebelum pekerjaan pembangunan dimulai;


rpr

ix. rencana peletakkan IPAL agar memperhatikan


/pe

denah tata ruang di rumah sakit untuk


memudahkan operasional, pemeliharaan, dan
/02

keamanan; dan
x. semua air limbah rumah sakit dialirkan ke IPAL,
23

dan untuk air limbah dari ruang laboratorium,


20

laundry, dan instalasi gSzi/dapur harus dilakukan


pengolahan pendahuluan (pre treatment) terlebih
m/

dahulu sebelum dialirkan ke IPAL.


.co

Ql Instalasi Pengolahan Limbah 83 medis noninsinerator


Instalasi Pengolahan Limbah 83 medis noninsinerator
na

meliputi autoclaue dengan dilengkapi mesin penghancur


lya

(shredder) terintegrasi dan microwave dengan dilengkapi


mesin penghancur (shre ddefl terintegrasi.
mu

Kedua jenis alat tersebut di atas harus memenuhi


persyaratan yang ditetapkan di Peraturan Menteri
a
ain

Lingkungan Hidup dan Kehutanan Nomor P.56/MenLHK-


Setjen/2015 tentang Tata Cara dan Persyaratan Teknis
.

Pengelolaan Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun dari


ww

Fasilitas Pelayanan Kesehatan Pasal 77 -21. Persyaratan


dibagi menjadi persyaratan umum dan persyaratan teknis
//w

sebagai berikut:
(a) persyaratan umum
ps:

i. fungsi instalasi pengolahan limbah 83 medis


htt

noninsinerator, adalah melakukan proses

SK No 174r'97 A
ml
.ht
ng
nta
PRESIDEN
REPUBL|K TNDONESIA
- 2489 -

-te
23
sterilisasi dan penghancuran terhadap limbah 83
medis padat (infeksius) di dalam I chamber,

-20
mengkonversi limbah 83 medis padat (infeksius)
menjadi limbah non 83 berdasarkan Peraturan

n
Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Nomor

hu
P.56/MenLHK-Setjen/2OLS tentang Tata Cara
dan Persyaratan Teknis Pengelolaan Limbah

-ta
Bahan Berbahaya dan Beracun dari Fasilitas

5
Pelayanan Kesehatan pada Pasal 20 Ayat7 danS;

r-1
11 teknologi instalasi pengolahan limbah 83 medis
mo
noninsinerator telah terverifikasi dan teregistrasi
sebagai teknologi ramah lingkungan di
no

Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan;


iii
es-

perhitungan pengadaan alat pengolah limbah 83


medis noninsinerator dilakukan berdasarkan
rpr

analisis kebutuhan, pertimbangan operasional


dan dampak terhadap lingkungan hidup;
/pe

1V Rumah sakit wajib melakukan pemilahan limbah


El3 medis berdasarkan jenis, kelompok, dan/atau
/02

karakteristik limbah E}3; dan mewadahi limbah E}3


sesuai kelompok limbah E}3;
23

v Lokasi pengolahan limbah B3 merupakan daerah


20

bebas banjir dan tidak rawan bencana alam, atau


dapat direkayasa dengan teknologi untuk
m/

perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup,


.co

selanjutnya diatur dalam izin lingkungan;


vi rumah sakit sebagai penghasil limbah 83 yang
na

akan melakukan pengolahan limbah 83 wajib


lya

mengurrls izin pengelolaan limbah 83 untuk


kegiatan pengolahan limbah 83 yang dikeluarkan
mu

oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan


Kehutanan, dan terlebih dahulu telah memiliki
na

izin lingkungan dari kepala dinas yang menangani


isu lingkungan hidup di daerah;
.ai

vl1 air buangan dari proses pengolahan limbah B3


ww

padat (infeksius) dialirkan ke IPAL rumah sakit,


dan IPAL rumah sakit sudah memiliki izin dari
//w

dinas lingkungan hidup daerah setempat;


rumah sakit wajib memiliki TPS limbah E}3 yang
ps:

vl11
telah terdaftar dan sudah memiliki izin dari dinas
htt

lingkungan hidup daerah setempat;

SK No 174498 A
l m
.ht
ng
nta
PRESIDEN
REPUBUK INDONESTA
- 2490 -

-te
23
ix. penyedia alat wajib melakukan pelatihan
pengoperasian dan pemeliharaan alat bagi

0
petugas operator di fasyankes;

n-2
x. penyedia alat wajib memberikan Standar

hu
Operasional Prosedur (SOP) dan Standar Minimal
Pemeliharaan (SMP) alat pengolah limbah E}3

-ta
dalam bahasa Indonesia;

15
xi. garansi alat adalah minimal 1 (satu) tahun
terhitung sejak tanggal instalasi alat; dan
or-
xii. garansi purna jual alat adalah minimal 5 (lima)
om
tahun terhitung sejak tanggal instalasi alat.
(b) Persyaratan teknis
s-n

Didalam pemilihan teknologi pengolahan limbah padat


83 (khususnya infeksius) oleh fasyankes perlu
e
rpr

memperhatikan beberapa kriteria antara lain:


i. efisiensi pengolahan;
/pe

ii. pertimbangan kesehatan, keselamatan dan


/02

lingkungan;
iii. reduksi volume dan masa (berat);
23

iv. jenis dan kuantitas limbah yang diolah;


20

v. infrastruktur dan ruang (area) yang diperlukan;


m/

vi. biaya investasi dan operasional;


.co

vii. ketersediaan fasilitas pembuangan atau


penimbunan akhir;
na

viii. kebutuhan pelatihan untuk personil


lya

operasional (operator) ;
mu

ix. pertimbangan operasi dan perawatan;


x. lokasi dan/atau keadaan di sekitar lokasi
a
ain

pengolahan
xi. akseptabilitas dari masyarakat sekitar; dan
.
ww

xii. persyaratan yang diatur dalam peraturan


perundang-undangan.
//w

(3) Freezer/ Cold Storage


Freezer/ Cold Storage untuk menyimpan limbah 83 medis.
ps:

Menurut Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 7 tahun 2OL9


htt

tentang Kesehatan Lingkungan Rumah Sakit dan Peraturan


Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Nomor

SK No 174r';99 A
ml
.ht
ng
nta
PRESIDEN
REPUBLTK INDONESIA
- 249L -

-te
23
P.56/MenLHK-Setjen/2015 tentang Tata Cara dan
Persyaratan Teknis Pengelolaan Limbah Bahan Berbahaya

-20
dan Beracun dari Fasilitas Pelayanan Kesehatan pada pasal
lO, bahwa penyelenggaraan pengamanan limbah 83 medis

un
harus dilaksanakan dan dikelola. Lamanya penyimpanan
limbah 83 untuk jenis limbah dengan karakteristik

ah
infeksius, benda tajam dan patologis di rumah sakit

5-t
sebelum dilakukan pengangkutan limbah 83, pengolahan
limbah 83, dan/atau penimbunan limbah 83, harus

r-1
memenuhi ketentuan sebagai berikut:
mo
(a) llimbah medis kategori infeksius, patologis, benda
tajam harus disimpan pada Freezer/ Cold Storage di
no

TPS limbah E}3 berijin dengan suhu lebih kecil atau


sama dengan O'C (nol derajat celsius) dalam waktu
es-

sampai dengan 90 (sembilan puluh) hari;


rpr

(b) limbah medis kategori infeksius, patologis, benda tajam


dapat disimpan pada Freezer/Cold Storage di TPS
/pe

limbah 83 berijin dengan suhu 3 sampai dengan 8"C


(delapan derajat celsius) dalam waktu sampai dengan
/02

7 (tujuh) hari;
(c) tersedia ruangan yang cukup untuk penempatan
23

Freezerf Cold Storage; dan


20

(d) melampirkan referensi minirl-:al 2 pembanding produk


m/

untuk Freezerf Cold Storage, beserta DED pendukung


termasuk RAB.
.co

(4) Bangunan Tempat Penyimpanan Sementara Limbah Bahan


na

Berbahaya dan Beracun (TPS LB3).


Dalam pembangunan TPS LB3 RS harus memenuhi
lya

ketentuan sebagai berikut:


mu

(a) analisis komponen biaya konstruksi yang dikeluarkan


oleh Dinas Pekerjaan Umum (PU) setempat;
na

(b) detailed Erryineering Design (DED) dan RAB;


.ai

(c) memiliki izin TPS LB3 yang dikeluarkan oleh instansi


ww

lingkungan hidup kabupaten / kota setempat; dan


(d) persyaratan teknis mengacu pada Peraturan Menteri
//w

Lingkungan Hidup dan Kehutanan yang berlaku.


Prasarana listrik
ps:

s)
Lingkup prasarana listrik sebagai berikut:
htt

(1) generator set, untuk memberikan suplai daya listrik

SK No 174500 A
l m
.ht
ng
FRESIDEN

nta
REPUBUK INDONESIA
- 2492 -

-te
23
pengganti/alternatif untuk alat-alat yang membutuhkan
listrik sebagai sumber powernya, saat listrik PLN padam;

0
n-2
l2l uninteruptible Power Supply (UPS) adalah perangkat yang
biasanya menggunakan baterai backup sebagai catudaya

hu
alternatif untuk dapat memberikan suplai daya tidak
terganggu untuk perangkat peralatan/elektronik yang

-ta
terpasang yang fungsinya untuk memberikan suplai listrik
ketika tegangan utama PLN tidak berfungsi atau terjadi

15
pemadaman listrik tiba tiba. UPS dipasang pada daerah
or-
pelayanan tertentu yang keandalan listriknya harus
terjamin;
om
(3) perbaikan instalasi jaringan listrik adalah memperbaiki
jaringan listrik panel tegangan rendah ke seluruh panel unit
s-n

pelayanan yang sesuai dengan peraturan yang berlaku.


Untuk pengembangan jaringan listrik dapat dilakukan
e
rpr

dengan penambahan panel listrik baru dan jaringan listrik


baru;
/pe

(4) pengusulan sistem instalasi dan penyambungan listrik agar


melampirkan data pendukung berupa gambar sistem
/02

instalasi dan rencana anggaran biaya (RAB) serta analisis


biaya dari Dinas PU setempat;
23

(5) penyediaan prasarana dilakukan dengan mengutamakan


20

prasarana yang tercantum di dalam e-katalog dengan


persyaratan sesuai dengan spesifikasi yang dibutuhkan
m/

sesuai standar;
.co

(6) untuk prasarana non e-katalog, disertakan paling sedikit 2


produk pembanding harga/spesifikasi; dan
na

(71 acuan normatif penyediaan prasarana rumah sakit mengacu


lya

pada:
mu

(a) Peraturan Menteri Kesehatan yang mengatur tentang


Standar Kegiatan Usaha dan Produk pada
a

Penyelenggarazrn Perizinan Berusaha Berbasis Risiko


ain

Sektor Kesehatan; dan


(b)
.

Peraturan Menteri Kesehatan yang mengatur tentang


ww

Persyaratan Teknis Bangunan, Prasarana, dan


Peralatan Kesehatan Rumah Sakit.
//w

c. Alat kesehatan
ps:

1) Ketentuan umum
a) mengsutamakan produk alat kesehatan dalam negeri;
htt

b) memiliki izin operasional rumah sakit yang masih berlaku;

SK No 174501 A
l
tm
.h
ng
PRESIDEN

nta
REPUBUK INDONESIA
- 2493 -

-te
23
c) memiliki sumber daya manusia kesehatan yang memiliki
kompetensi (tenaga medis atau tenaga kesehatan lainnya) dalam

-20
mengoperasionalkan alat;
d) mengusulkan alat kesehatan untuk mendukung pelayanan yang

un
ada di rumah sakit berdasarkan analisis dan justifikasi

ah
kebutuhan pelayanan yang telah disetujui oleh tenaga kesehatan
pengguna serta memperhatikan beban utilitas peralatan;

-t
15
e) kesanggupan penyediaan biaya pemeliharaan, kalibrasi dan
operasional alat yang dibuktikan dengan surat pernyataan oleh
kepala daerah;
or-
om
0 melampirkan Kerangka Acuan Kerja (KAK) dan RAB yang
menjelaskan justifikasi kebutuhan alat kesehatan (gambaran
s-n

kondisi eksisting dibandingkan dengan gambaran kebutuhan


pelayanan), jumlah SDM yang sesuai kompetensi pemanfaatan
e

alat kesehatan;
rpr

g) pemerintah daerah menyediakan BMHP untuk kebutuhan


/pe

operasional alat kesehatan dimaksud;


h) mengisi data terkini di aplikasi rumah sakit online dengan
/02

lengkap, dan telah dilakukan validasi oleh dinas kesehatan


provinsi;
23

i) mengisi data inventarisasi alat kesehatan pada ASPAK dengan


20

lengkap, dan dilakukan validasi oleh dinas kesehatan


provinsi/ kabupaten/ kota; dan
m/

j) melakukan pemeliharaan, pengujian, dan kalibrasi alat


.co

kesehatan yang telah diadakan tahun sebelumnya. Hal ini


dibuktikan dengan dokumen anggaran pemeliharaan bersumber
na

APBD/BLUD, sertifikat pengujian/kalibrasi, dan/atau status


a

kalibrasi pada ASPAK.


uly

2l Ketentuan teknis
am

a) peralatan dengan teknologi tinggi/canggih dan memiliki nilai


investasi tinggi, harus dibuat kajian kebutuhan (need
ain

assesment), serta kesiapan sarana dan prasarana rumah sakit;


b) alat kesehatan yang mengandung merkuri tidak diperbolehkan;
.
ww

c) melaksanakan proses perizinan (konstruksi, pemanfaatan


radiasi dan penyelenggaraan pelayanan alat radiasi pengion)
/w

sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku ;


/

d)
ps:

penyediaan alat kesehatan mengutamakan peralatan kesehatan


yang tercantum dalam e-katalog dengan persyaratan sesuai
htt

dengan spesifikasi yang dibutuhkan sesuai standar;

SK No 174502 A
l m
.ht
ng
PRESIDEN

nta
REPUEUK INDONESIA
- 2494 -

-te
23
e) untuk alat kesehatan non e-katalog, disertakan paling sedikit 2
produk pembanding harga/ spesifikasi yang sudah memiliki izin

0
edar; dan

n-2
0 acuan normatif penyediaan alat kesehatan yang mendukung

hu
penguatan layanan rujukan mengacu pada:
(1) peraturan Menteri Kesehatan yang mengatur tentang

-ta
Standar Kegiatan Usaha dan Produk Pada Penyelenggaraan

15
Perizinan Berusaha Berbasis Risiko Sektor Kesehatan; dan

or-
(21 peraturan Menteri Kesehatan yang mengatur tentang
Persyaratan Teknis Bangunan, Prasarana, dan Peralatan
om
Kesehatan Rumah Sakit.
9. Peningkatan labkesda menuju standar BSL-2
s-n

a. Sarana
e

Sarana peningkatan labkesda menuju standar BSL-2 dipergunakan


rpr

untuk pembangunan/renovasi/relokasi gedung/ruang labkesda agar


/pe

mempunyai kemampuan pemeriksaan laboratorium standar BSL-2.


1) Ketentuan umum
/02

a) belum memiliki gedung/ruang pemeriksaan labkesda standar


BSL-2;
23

b) pemerintah daerah wajib menyediakan biaya operasional dan


20

pemeliharaan sarana (gedung/ruang) labkesda;


m/

c) memiliki bukti kepemilikan lahan yang sah tempat berdirinya


labkesda; dan
.co

d) gedung/ruang yang dibangun/direnovasi harus memenuhi


na

persyaratan yang berlaku sebagai gedung/ruang sesuai dengan


standar BSL-2.
lya

2) Ketentuan khusus
mu

a) memiliki ruangan penerimaan dan penyimpanan sampel;


a

b) memiliki ruanga.n pemeriksaan spesimen;


ain

c) memiliki ruangan untuk penanganan limbah infeksius;


.

d) memiliki ruangan untuk loker;


ww

e) memiliki ruangan penyimpanan reagen;


//w

0 memiliki Instalasi Pengolah Air Limbah (IPAL);


g) jalur akses kedalam gedung terbatas dan ada kamera surveilans
ps:

(ccrv);
htt

SK No 174503 A
tml
ng.h
FRESTDEN

nta
REPUBUK INDONESIA
- 2495 -

-te
23
h) ruangan laboratorium BSL-2 yang cukup luas untuk bekerja dan
terpisah dengan area publik dalam gedung;

-20
i) pemisahan ruanga.n infeksius dan non-infeksius dengan
diberikan label di setiap pintu ruangan;

un
j) memiliki jendela yang tertutup rapat;

ah
k) aliran udara searah dengan frlter udara pada exhaust/HvAc

5-t
system (disarankan);

r-1
1) memiliki penerangan yang cukup dan lampu tidak menggantung;
m) memiliki lantai yang kuat, tahan air, dan tidak ada celah /nat
mo
disarankan dilapis vinil/epoxy serta tidak ada sudut antara
lantai dan dinding;
no

n) dinding tidak kasar, anti air dan mudah dibersihkan;


es-

o) memiliki ege's safety shower dan wastafel cuci tangan di dekat


rpr

pintu keluar ruangarl laboratorium;


p) memiliki safetg shower yang ditempatkan di lorong ruangan
/pe

laboratorium;
/02

q) pasokan listrik yang memadai, penerangan darurat, genset yang


standby dan grounding bangunan dan alat yang sesuai standar;
23

r) pengolahan air yang baik antara suplai dan pembuangan, sistem


pencegahan arus balik, keran otomatis, dan disarankan
20

pengolahan air Reverse Osmosis (RO) untuk laboratorium;


m/

s) gedung memiliki sistem pemadam kebakaran yang memenuhi


.co

syarat (disarankan menggunakan bahan pemadam api khusus di


ruangan dengan alat laboratorium);
a

t)
an

memiliki sistem telekomunikasi/sistem interkom;


u) memiliki sistem alarm untuk keamanan; dan
uly

v) gedung memiliki jalur evakuasi yang memenuhi syarat


m

Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3).


na

b. Prasarana
.ai

1) prasarana listrik labkesda


ww

a) Ketentuan umum
Lingkup prasarana listrik labkesda terdiri dari:
/w

(1) Generator set


s:/

Generator set adalah perangkat yang memberikan suplai


p

daya listrik pengganti/alternatif untuk alat-alat yang


htt

SK No 174504A.
tml
g.h
n
PRESIDEH

nta
REPLIBLIK TNDONESIA
- 2496 -

-te
23
membutuhkan listrik sebagai sumber powernya, saat suplai
listrik PLN terganggu/padam; dan

-20
Ql Uninteruptible Power Supply (UPS)

un
UPS adalah perangkat yang berfungsi untuk memberikan
suplai listrik ketika tegangan utama (PLN) tidak berfungsi

ah
atau terjadi pemadaman listrik secara tiba-tiba, UPS

5-t
dipasang pada alat kesehatan tertentu yang keandalan
listriknya harus terjamin.

r-1
b) Ketentuan teknis prasarana listrik labkesda
mo
(1) labkesda tersebut belum mempunyai enerry alternatif
(genset/UPS) atau kapasitas genset dan UPS nya belum
no

mencukupi kebutuhan labkesda;


es-

Al pemerintah daerah wajib menyediakan biaya operasional


dan pemeliharaan prasarana listrik (genset/UPS);
rpr

(3) pengadaan kebutuhan prasarana listrik (genset/UPS)


dilakukan berdasarkan analisis kebutuhan
/pe

dengan
mempertimbangkan kebutuhan genset/UPS labkesda, serta
/02

mempertimbangkan operasional dan pemeliharaan;


(4) garansi genset/UPS minimal 1 (satu) tahun;
23

(5) penyedia jasa wajib melakukan pelatihan pengoperasian


20

dan pemeliharaan (genset/UPS) bagi petugas labkesda serta


memberikan Standar Operasional Prosedur (SOP); dan
m/

(6) penyedia jasa atau labkesda wajib mengunrs izin- izin yang
.co

diperlukan.
2) instalasi pengolahan limbah labkesda
a
an

a) Ketentuan umum
uly

Lingkup prasarana instalasi pengolahan limbah labkesda terdiri


dari:
m

(1) Instalasi Pengolah Air Limbah (IPAL)


na

IPAL adalah instalasi yang digunakan untuk mengolah air


.ai

limbah dari hasil kegiatan yang menggunakan air di


labkesda (air dari rLlang pelayanan/pemeriksaan, air
ww

KM/WC, air wastafel, air dari dapur, air dari ruang cuci, d11).
IPAL harus memiliki izin pembuang€rn limbah cair dari dinas
/w

yang menangani terkait lingkungan hidup


s:/

dikabupaten/kota;
p

(21 Tempat Penyimpanan Sementara (TPS) limbah Bahan


htt

Berbahaya dan Beracun (B3)

SK No 174505 A
l m
.ht
ng
PRESIDEN

nta
REFUBLIK INDONESIA
- 2497 -

-te
23
TPS limbah 83 adalah rLl€mgan yang digunakan untuk
penyimpanan sementara limbah 83 di labkesda sebelum

0
dilakukan pengangkutan atau pengolahan limbah. TPS

n-2
limbah 83 harus memiliki izin penyimpanan limbah E}3 dari
dinas yang menangani terkait lingkungan hidup di

hu
kabupaten/kota; dan

-ta
(3) Freezer/ cold storage

15
Freezerf cold storage adalah tempat/wadah yang digunakan
untuk menyimpan limbah medis infeksius, patologis, dan
or-
benda tajam pada temperatur sama dengan atau lebih kecil
dari 00C (nol derajat celcius) sebelum dilakukan
om
pengangkutan limbah atau pengolahan limbah, sehingga
limbah tersebut dapat disimpan sampai dengan 90
s-n

(sembilan puluh) hari pada TPS limbah E}3.


e

b) Ketentuan teknis instalasi pengolahan limbah labkesda:


rpr

(1) Instalasi Pengolah Air Limbah (IPAL)


/pe

(a) labkesda tersebut belum mempunyai IPAL;


(b) pemerintah daerah wajib menyediakan biaya
/02

operasional dan pemeliharaan prasarana IPAL;


23

(c) perhitungan pengadaan IPAL dilakukan berdasarkan


analisis kebutuhan volume air limbah yang akan
20

diolah, pertimbangan biaya operasional IPAL serta


m/

kondisi dan letak geografis/topografi daerah;


(d) kapasitas/volume IPAL disesuaikan dengan hasil
.co

timbulan limbah cair yang bias didapat dari data


na

pemakaian rata-rata air bersih per hari;


(e) kapasitas/volume IPAL minimal dapat mengolah
lya

limbah cair sebanyak 80% dari jumlah pemakaian air


mu

bersih di labkesda;
(0 effluent air limbah yang keluar dari instalasi tersebut
a

harus dapat memenuhi peraturan baku mutu air


ain

limbah yang berlaku;


.

(g) garansi IPAL minimal 1 (satu) tahun;


ww

(h) penyedia jasa wajib melakukan pelatihan


//w

pengoperasian dan pemeliharaan IPAL bagi petugas


labkesda;
ps:

(i) rencana peletakan IPAL agar memperhatikan denah


tata ruang di labkesda untuk mempermudah
htt

operasional, pemeliharaan dan keamanan IPAL; dan

SK No 174506 A
l m
.ht
ng
FRESIDEN

nta
REPUBUK INDONESIA
- 2498 -

-te
23
0) IPAL harus mempunyai alat pengukur debit pada
influent dan efftuent IPAL untuk mengetahui debit

0
harian limbah yang dihasilkan.

n-2
(21 Tempat Penyimpanan Sementara (TPS) limbah E}3

hu
(a) labkesda tersebut belum mempunyai TPS limbah 83;

-ta
(b) pemerintah daerah wajib menyediakan biaya
operasional dan pemeliharaan prasarana TPS limbah

15
E}3;

or-
(c) perhitungan terhadap luasan pembangunan TPS
limbah El3 dilalnrkan berdasarkan analisis kebutuhan
om
terhadap timbulan limbah 83 dan pertimbangan biaya
operasional;
s-n

(d) TPS limbah 83 dibangun pada area servis (services


e

area), lingkungan bebas banjir dan tidak berdekatan


rpr

dengan kegiatan pelayanan;


(e) berbentuk bangunan tertutup dilengkapi
/pe

dengan
pintu, ventilasi yang cukup, sistem penghawaan
/02

(exhaust fan), sistem saluran (drain) menuju bak


kontrol dan/atau [PAL, dan jalan akses kendaraan
23

angkut limbah E}3;


(0 bangunan dibagi dalam beberapa areaf ruang, seperti
20

ruang penyimpanan limbah 83 infeksi, rrang limbah


m/

83 non infeksi fase cair dan limbah 83 non infeksi fase


padat;
.co

(d bangunan dilengkapi dengan fasilitas keselamatan,


na

Alat Pemadam Api Ringan (APAR), fasilitas penerangan;


(h) bangunan dilengkapi dengan atap bangunan dan
lya

fasilitas keamanan dengan memasang pagar pengaman


mu

dan gembok pengunci pintu TPS dengan penerangan


luar yang cukup serta ditempel nomor telepon darurat
a

seperti kantor satpam, rumah sakit, kantor pemadam


ain

kebakaran, dan kantor polisi terdekat;


(i) TPS limbah E}3 dilengkapi dengan papan bertuliskan
.
ww

TPS limbah 83, tanda larangan masuk bagi yang tidak


berkepentingan, simbol 83 sesuai dengan jenis limbah
//w

El3, dan titik koordinat lokasi TPS;

0) TPS dilengkapi dengan tempat penyimpanan Standar


ps:

Prosedur Operasional (SPO) penanganan limbah 83,


SPO kondisi darurat, dan buku pencatatan (logbook)
htt

limbah El3;

SK No 174507 A
ml
.ht
ng
PRESIDEN

nta
REPUBUK INDONESTA
- 2499 -

-te
23
(k) TPS dilakukan pembersihan secara periodik dan
limbah hasil pembersihan disalurkan ke jaringan pipa

-20
pengumpul air limbah dan atau unit pengolah air
limbah (IPAL).

un
0) bangunan TPS dilengkapi dengan stop kontak untuk

ah
freezerfcold storage;

5-t
(m) TPS limbah E}3 harus memiliki izin yang diperlukan
dari dinas terkait; dan

r-1
(n) tata cara pengolahan limbah 83 mengacu pada
mo
peraturan perundangan yang berlaku.
(3) freezer/ cold storage
no

(a) labkesda tersebut belum mempunyai freezer/cold


es-

storage;
(b) pemerintah daerah wajib menyediakan biaya
rpr

operasional dan pemeliharaarr freezer/ cold storare;


/pe

(c) pengadaan kebutuhan freezer/cold storage dilakukan


berdasarkan analisis kebutuhan timbulan limbah
/02

medis dan dengan mempertimbangkan biaya


operasional serta pemeliharaan;
23

(d) garansi minimal I tahun;


20

(e) jumlah dan kapasitas freezer/ cold storage dapat


m/

menampung limbah medis infeksius, patologis, benda


tajam sebelum dilakukan pengangkutan limbah,
.co

pengolahan limbah, dan/atau penimbunan limbah 83;


(0 peletakan freezer/ cold storage berada di dalam TPS
na

limbah E}3;
a
uly

(g) freezer/ cold storage diberikan simbol dan label limbah


83 sesuai dengan karakteristik limbah E}3 yang ada di
m

dalamnya; dan
na

(h) freezer/ cold storoge memiliki temperatur sama dengan


atau lebih kecil dari 0 derajat celcius.
.ai

3) Prasarana air bersih labkesda


ww

a) Ketentuan umum
://w

Lingkup prasarana air bersih terdiri dari:


(1) instalasi suplai air bersih
ps

instalasi suplai air bersih adalah pembangunan instalasi


htt

suplai air bersih (sumur gali/sumur bor, pompa air, tandon


air, jaringan perpipaan air bersih); dan

SK No 174508 A
l m
.ht
ng
PRESIDEN

nta
REPUBUK INDONESIA
- 2500 -

-te
23
Ql Instalasi pengolahan air bersih

0
nstalasi pengolahan air bersih adalah pengadaan instalasi

n-2
untuk mengolah air yang dihasilkan oleh instalasi suplai air
bersih sehingga tercapai baku mutu air bersih sesuai

hu
peraturan yang berlakelainu, selain itu dapat menghasilkan
air yang digunakan untuk pemeriksaan khusus di

-ta
laboratorium (pengolahan air reuerse osmosis).

15
b) Ketentuan teknis
(1) labkesda tersebut belum mempunyai prasarana air bersih
or-
atau prasarana air bersih belum mencukupi kebutuhan;
om
l2l pemerintah daerah wajib menyediakan biaya operasional
dan pemeliharaan prsarana air bersih;
s-n

(3) perhitungan pengadaan prasarana air bersih dilakukan


e

berdasarkan analisis kebutuhan air bersih, pertimbangan


rpr

operasional, serta kondisi dan letak geografis/topografi


daerah;
/pe

(4) garansi peralatan prasarana air bersih minimal I (satu)


/02

tahun;
(5) penyedia jasa wajib melakukan pelatihan pengoperasian
23

dan pemeliharaan bagi petugas labkesda dan memberikan


Standar Operasionnal Prosedur (SOP);
20

(6) pembangunan prasarana air bersih berada pada lingkungan


m/

labkesda; dan
.co

l7l rencarla peletakan prasarana air bersih agar


memperhatikan denah tata ruang di labkesda untuk
na

mempermudah operasional, pemeliharaan dan keamanan.


lya

c Alat kesehatan
1) pemanfaatan DAK Fisik untuk penyediaan alat
mu

kesehatan
laboratorium digunakan untuk labkesda yang belum memiliki alat,
a

atau masih membutuhkan alat sesuai kebutuhan pelayanan;


ain

2l pemerintah daerah wajib menyediakan biaya operasional dan


pemeliharaan alat kesehatan;
.
ww

3) penyediaan alat kesehatan labkesda dilakukan dengan


mengutamakan peralatan kesehatan yang tercantum dalam e-katalog
//w

dengan persyaratan sesuai dengan spesifikasi yang dibutuhkan


sesuai standar; dan
ps:

4l penyediaan alat kesehatan dilakukan dengan mengutamakan


htt

produksi dalam negeri.

SK No 174509 A
ml
.ht
ng
FRESIDEN

nta
REPUBUK INDONESIA
- 2501 -

-te
23
10. Penyediaan sarana dan prasarana Instalasi Farmasi Kabupaten/Kota (IFK)
a.

-20
Ketentuan umum
1) pengadaan sarana dan prasarana IFK disesuaikan dengan

un
kebutuhan yang mengacu pada standar sarana dan prasarana di
instalasi farmasi kabupaten/ kota yang dikeluarkan oleh Kementerian

ah
Kesehatan;

5-t
2) pemerintah kabupaten/kota harus menyediakan biaya pemeliharaan
sarana dan prasarana instalasi farmasi yang bersumber APBD,

r-1
dibuktikan dengan surat pernyataan yang ditandatangani oleh
mo
kepala daerah;
3) pemerintah kabupaten/kota tidak diperbolehkan mengalihfungsikan
no

sarana dan prasarana instalasi farmasi yang diperoleh dari DAK,


dibuktikan dengan surat pernyataan yang ditandatangani oleh
es-

kepala daerah;
rpr

4l pemerintah kabupaten/kota melakukan update data profil instalasi


farmasi melalui aplikasi sistem informasi manajemen data (SIMADA)
/pe

kefarmasian dan alat Kesehatan melalui link


id setiap triwulan; dan
http : simada.binfar. kemkes. go.
/02

5) pemerintah kabupaten/kota melakukan pengisian instrumen sesuai


23

dengan template penilaian instalasi farmasi kabupaten/kota yang


melakukan manajemen pengelolaan obat dan vaksin sesuai standar
20

minimal I tahun sekali.


m/

b. Ketentuan teknis
1) sarana
.co

a) penyediaan sarana dapat digunakan untuk pembangunan atau


na

rehabilitasi IFK;
a

b) pembangunan IFK diperuntukkan bagi daerah yang belum


uly

memiliki instalasi farmasi; merelokasi instalasi farmasi yang


sudah ada; memiliki keterbatasan lahan instalasi farmasi yang
m

sudah ada dengan tujuan perluasan di lahan yang berbeda


na

dengan instalasi farmasi yang sudah ada;


.ai

c) pemenuhan persyaratan minimal rtang instalasi farmasi sesuai


standar yang terdiri dari ruang administrasi, rurang karantina
ww

atau area karantina, ruang penyimpanan obat dan BMHP, ruang


penyimpanan suhu khusus, rua.ng penyimpanan
://w

narkotik/psikotropik/prekursor, ruang penyimpanan BMHP


rusak dan kedaluwarsa dan ruang persiapan atau distribusi;
ps

d) untuk pembangunan IFK, pemerintah kabupaten/kota


htt

menyediakan lahan siap bangun milik pemerintah

SK No 174510 A
l
.htm
ng
FRESTDEN

nta
REPUELIK INDONESIA
- 2502 -

-te
23
kabupaten /kota yang dibuktikan dengan sertifikat kepemilikan
lahan atau dokumen kepemilikan lahan lainnya yang sah;

-20
e) rehabilitasi IFK diperuntukkan bagi instalasi farmasi yang
mengalami kerusakan berat (tebih dari 7O%) berdasarkan

un
rekomendasi dari dinas yang membidangi pekerjaan umum, luas

ah
penyimpanan yang tidak mencukupi sehingga perlu dilakukan
perluasan di lahan yang sama dengan instalasi farmasi yang

-t
sudah ada dan belum memenuhi standar pengelolaan obat dan

15
BMHP; dan

or-
f) untuk rehabilitasi IFK lahan dan bangunan instalasi
sudah merupakan aset pemerintah daerah yang dibuktikan
farmasi
om
dengan dokumen kepemilikan aset.
s-n

2l prasarana
a) peralatan penyimpanan: pallet plastik sebaiknya berbahan HDPE
e
rpr

dengan ukuran menyesuaikan kebutuhan, lemari narkotika dan


psikotrop lka, refrig erator obat, coldb ox/ uaccine carrier, rak obat,
/pe

freezer vaksin;
b) perlengkapan penunjang: Generator set (Genset), AC, tangga,
/02

trolley, thermometer ruangan, exhaust fan,


hg g ro me ter / thermohg g ro meter, hand p alle t/ hand forklifU ele ctric
23

pallet, alat pest control;


20

c) perlengkapan pengolah data printer, Uninteruptable Power


Supplg (UPS) kapasitas 300-700 watt, komputer/laptop;
m/

d) perlengkapan pengaman: pagar, teralis, alarm kebakaran, alarm


.co

untuk mencegah terjadinya pencurian, CCTV, Alat Pemadam Api


Ringan (APAR) berbahan dry chemical powder dengan berat isi 1
na

- 6 kg; dan
a

e) kendaraan operasional distribusi: kendaraan roda


uly

dua
dilengkapi dengan box perlengkapan distribusi yang terpasang
secara pernanen dan terdapat tulisan "Kendaraan Operasional
am

Instalasi Farmasi" dengan spesifikasi kekuatan mesin 100 - 150


ain

cc.
.
ww

3.1.6. Mekanisme Pengadaan Barang dan Jasa


1. Pemerintah daerah melaksanakan DAK Fisik Bidang Kesehatan sesuai
/w

dengan penetapan rincian, lokasi, dan target keluaran kegiatan DAK Fisik
/

Bidang Kesehatan berdasarkan rencana kegiatan yang telah disetujui;


ps:

2. Berdasarkan rencana kegiatan yang telah disetujui oleh Kementerian


htt

Kesehatan dan Kementerian PPN/Bappenas, pemerintah daerah dapat


melaksanakan pengadaan barang/jasa;

SK No l745ll A
ml
.ht
ng
PRESIDEN

nta
REPUELIK INDONESIA
- 2503 -

-te
23
3. Pelaksanaan pengadaan barang/jasa dilaksanakan sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan

-20
;

4. Pelaksanaan kegiatan DAK Fisik Bidang Kesehatan memperhatikan


kesetaraan dan keadilan bagi seluruh lapisan masyarakat serta prinsip

un
akuntabilitas dan transparansi; dan

ah
5. Pemerintah daerah bertanggung jawab sepenuhnya atas pelaksanaan

5-t
kegiatan DAK Fisik Bidang Kesehatan.

r-1
3.L.7. Pelaporan Pelaksanaan Kegiatan mo
Outcome Output
no
es-

Meningkatkan kualitas 1. Meningkatkan SPA pelayanan maternal


dan akses pelayanan neonatal sesuai standar di puskesmas.
rpr

Kesehatan ibu hamil,


melahirkan dan nifas 2. Meningkatkan SPA maternal neonatal sesuai
/pe

standar di RS PONEK.
/02

3. Menyediakan UTD di kabupaten/kota yang


belum memiliki UTD.
23

Mempercepat intervensi 1. Meningkatkan ketersediaan alat antropometri


20

penurunan prevalensi di puskesmas hingga posyandu jejaringnya.


m/

balita stunting
2. Menyediakan alat HB meter di puskesmas.
.co

Meningkatkan cakupan 1. Memastikan pemenuhan standar


na

deteksi dini dan ketersediaan cold chain di puskesmas.


lya

pengendalian penyakit
2. Meningkatkan ketersediaan alat pencegahan
dan pengendalian penyakit menular dan tidak
mu

menular.
na

3. Meningkatkan ketersediaan alat sanitarian kit


.ai

di puskesmas.
ww

4. Menyediakan alat hematology analyzer sesuai


standar.
//w

Memperkuat pelaksanaan 1. Membangun puskesmas baru di kecamatan


ps:

reformasi sistem tanpa puskesmas.


kesehatan
htt

2. Meningkatkan SPA puskesmas.

SK No 174512 A
ml
.ht
ng
FRESIDEH

nta
REPUBL|K INDONESIA
- 2504 -

-te
23
3. Mengembangkan puskesms pembantu di

-20
tingkat desa.
4. Meningkatkan SPA RS daerah sesuai standar

un
di wilayah spesifik.

ah
5. Meningkatkan ketersediaan layanan unggulan

5-t
RS menuju center of excellence

r-1
a. RS Layanan Kardiovaskular'
b. RS Layanan Kanker; dan
mo
c. RS Layanan Stroke.
no

6. Menyediakan RS Pratama daerah sulit dan


es-

sangat sulit akses.


rpr

7. Memenuhi sarana prasErrana dan alat


laboratorium kesehatan daerah (labkesda)
/pe

menuju standar BSL-2.


/02

8. Penguatan instalasi farmasi melalui


penyediaan sarana dan prasana yang
23

mendukung manajemen pengelolaan obat dan


20

vaksin sesuai standar dan obat memenuhi


syarat.
m/
.co
ana
uly
m
na
.ai
ww
://w
ps
htt

SK No 174513 A
m l
g . ht
tan
t e n
3 -
0 2
PRES IDEN -2
REPUELIK INDONESIA
h un
- 2505 -
5 - ta
o r -1
9.1.t. Capalatr Har Jangt, Pctrlct
om
- n
es
Batas waktu penyampaian capaian jangka pendek limtrBdiate out@mel dari DAK Fisik Bidang Kesehatan paling lambat 30 Juni 2024
r
serta disampaikan melalui sistem informasi perencanaan dan penganggaran yang terintegrasi.
p
m Menu Indikator Target p e r Definisi Operasional Tata Cara
Kegiatan
Rincian Menu
Keglatan 2 / Satuan Sasaran
IndlLator Perhitungan
Capaian
/ 0
3lbu, Bayi, dan Intenrensi Stunting
I. Subbidang Penguatan Penurunan Angka Kematian 0 2
a. Penguatan Alat Persentasem
/
alat
2 Persen Puskesmas Persentase alat Jumlah alat
layanan . co
kegawatdarurat kegawatdarurat
lOOo/o
kegawatdaruratan kegawatdaruratan
maternal an maternal a
annmaternal maternal neonatal maternal neonatal
neonatal di neonatal a
lysiap digunakan
neonatal yang yang disediakan bersumber DAK Fisik
puskesmas
m u melalui DAK Fisik TA 2023 yang siap

i n a Tahun 2023 yang


siap digunakan.
digunakan dibagi
jumlah alat
. a kegawatdarrrratan
ww maternal neonatal

: / / w Kriteria siap
digunakan terdiri
bersumber DAK Fisik
TA 2023 yans
t p s
h t
SK No 053295C
m l
.h t
ng
nta
- t e
2 3
PRES IDEN - 2 0
n
hu
REPUBLIK INDONESIA
- 2506 -
- t a
NE] Menu Rincian Menu Indikator Target Satuaa Sasaran o-15
r Definisi Operasional Tata Cara
Kegiatan Kegiatan Capaian
o m
Indikator Perhltungan
s - n dari: disediakan dikali
r e ro0.
erp 1. Diletakkan di
ruangan
2 /p pelayanan

3 / 0 kegawatdaruratan

0 2 matneo;
/ 2 2. Terdapat SDM

.c om yang akan
mengoperasikan;
a
ly an dan
3. Tersedia
u
i am
n
prasarana
pendukung seperti
.a t listrik, dll.
w
wUSG 2 dimensi Persentase ibu Persen Ibu hamil Persentase ibu hamil Jumlah ibu hamil
: // w hamil yang
lOOo/o
yang mendapatkan yang mendapatkan

t p s mendapatkan pelayanan pelavanan


h t
SK No 053296 C
ml
g .ht
tan
t e n
3 -
0 2
PRES IDEN
n-2
REPUBLIK INDONESIA
h u
- 2507 -
- ta
-1 5
No Menu Rincian Menu Indikator Target Satuan Sasaran o r Definisi Operaslonal Tata Cara
Kegiatan Kegiatan Capalan
o m
Indlkator
pelayanan
s - n pemeriksaan pemeriksaan USG 2
pemeriksaan r e kehamilan dengan dimensi dibagi
USG 2 dimensi
e rp menggunakan USG 2 jumlah kunjungan
2 /p dimensi yang ibu hamil di

3 / 0 disediakan melalui
DAK Fisik Tahun
puskesmas penerima
USG 2 dimensi
0 2 2023. bersumber DAK Fisik

m /2 2023 dikali 100.


o
.c alat
b. Penguatan
n a
Alat kesehatan Persentase lOOo/o Persen RS Persentase alat Jumlah alat
kapasitas untuk rumah a
kesehatan
sakit mampu lyuntuk rumah
kesehatan rumah kesehatan rumah
rumah
sakit PONEK m u sakit mampu sakit mampu PONEK
yang disediakan
sakit mampu PONEK
bersumber DAK Fisik
mampu
i na PONEK yang melalui DAK Fisik 2023 yang siap
PONEK . a siap digunakan Tahun 2023 yang digunakan dibagi
w w siap digunakan. jumlah seluruh alat
kesehatan
:/ /w rumah
sakit mampu PONEK
tp s Kriteria siap vanq sudah tersedia
ht
SK No 053297 C
m l
g.ht
ta n
- t en
23
PRES IDEN -2 0
REPUBLIK INOONESIA
u n
- 2508 -
t a h
5 -
No Menu Rincian Menu Indikator Target Satuan Sasaran o -1
r Definisi Operaslonal Tata Cara
Kegiatan Kegiatan Capaian
o m
Indikator Perhltungaa
s- n digunakan terdiri melalui DAK Fisik
r e dari: 2023 dikali 1O0.
e rp 1. Diletakkan di
2/p ruangan

23/0 pelayanan sesuai


jenis komponen
/2 0 alat;

o m 2. Terdapat SDM

a. c yang akan
an mengoperasikan;

uly dan
m 3. Tersedia

.a ina prasarana
pendukung seperti

w w listrik, d11.

:/ / w
t p s
ht
SK No 053298 C
m l
g . ht
ta n
t e n
3 -
0 2
PRE S DEN -2
un
I

REPUBLIK INDONESIA
- 2509 - ta h
5 -
No Menu Rincian Menu Indikator Target Satuan Sasarano -1
r Definisi Operasional Tata Cara
Keglatan Keglatan Capalan
o m
Indlkator Perhltungan
s - n
c Unit
Transfusi
1) Sarana Persentase
(pengembang s/P/A UTD
IOOYI Persen
p r eUTD Persentase S/P/A
yang telah
Jumlah S/P/A UTD
yang sudah tersedia
Darah an/renovasi) yang telah er dimanfaatkan dari melalui DAK Fisik
(urD) dimanfaatkan
2 / p seluruh S/PlAyang dan telah
2)UTD mobile
3/ 0 sudah tersedia dimanfaatkan dibagi
3)Alat UTD
0 2 melalui DAK Fisik jumlah seluruh
/ 2 UTD di tahun SIPIA UTD yang

o m berjalan. sudah tersedia

a .c melalui DAK Fisik


dikali
an Jumlah S/P/A
1O0.

u l y dihitung
a m menggunakan unit

a i n satuan yang sama

w . dengan unit satuan


yang tercantum
ww dalam RK DAK.
: / /
t p s
h t
SK No 053299 C
m l
g .ht
ta n
te n
3 -
0 2
PRES IOEN
n -2
REPUBLIK INDONESIA
h u
- 25LO -
-t a
-1 5
No Menu Rincian Menu Indikator Target Satuan Sasaran o r Defialsl Operasional Tata Cara
Kegiatan Kegiatan Capaian
o m
IndiLator
s - n SIPIA UTD yang
pr e sudah dimanfaatkan
e r adalah S/P/A yang

/0 2/p sudah
dioperasionalkan
2 3 untuk pelayanan

/ 20 darah di kab/kota.

Persentasem
d Penyediaan Alat
alat antropometri c o
balita .yang
lOOo/o Persen balita Persentase balita
yang dipantau
Jumlah balita yang
dipantau
surveilans n a
dipantau pertumbuhannya pertumbuhannya
grzi
l ya
pertumbuhanny menggunakan alat menggunakan alat
m u a menggunakan antropometri antropometri
n a alat bersumber DAK Fisik bersumber DAK Fisik
. ai antropometri tahun 2023. TA 2023 dibagi
jumlah balita yang
w w bersumber DAK
Fisik 2023 melakukan
: / / w Mekanisme kunjungan ke

tp s pemantauan posyandu dikali 1O0.

ht
SK No 053300 C
ml
g .ht
tan
t e n
3 -
0 2
PRES IDEN
n -2
REPUBLIK INDONESIA
h u
- 25L7 -
- ta
-1 5
m Menu Rincian Menu Indikator Target Satuan Sasaran o r Dellnisi Operasional Tata Cara
Kegiatan Keglatan Capalan
o m
Indlkator Perhltungan
s - n pertumbuhan balita
r e menggunakan alat
e rp antropometri

2/p disesuaikan dengan

3 / 0 peraturan
perundangan
0 2 berlaku.

m /2
.c o
n a
ly a
m u
a
.ain
w w
:/ /w
tp s
ht
SK No 053301 C
ml
g . ht
ta n
t e n
3 -
0 2
PRES IDEN
n -2
REPUBLIK INDONESIA
h u
- 25L2 -
-ta
-1 5
I[o Menu Rlncian Menu Indikator Target Satuan Sasaran o r Definisi Operasional Tata Cara
Keglatan Kegiatan Capalan
o m
Indlkator Perhltungan
II. Subbidang Pengendalian Penyakit s - n
rp re
a Peralatan
pengendali
IVA Kit Persentase
wanita yang
lOOo/o e
Persen
/p
Penduduk
wanita
Persentase penduduk
wanita yang
Jumlah penduduk
wanita yang
an mendapatkan
3/02 mendapatkan mendapatkan
penyakit pelayanan
0 2 pelayanan pelayanan
pemeriksaan
/ 2 pemeriksaan IVA
menggunakan IVA kit
pemeriksaan IVA
menggunakan IVA kit
IVA
o m
a
IVA Kit.c
menggunakan bersumber DAK Fisik
2023 di wilayah
bersumber DAK Fisik
2023 dibagi jumlah
an
bersumber DAK puskesmas. target sasaran
u ly
Fisik 2023 di pemeriksaan IVA di

am puskesmas. wilayah puskesmas

ain
dikali 1O0.

w .
wYaccine Persentase IOOVo Persen Puskesmas uaccine refrigerator Jumlah uaccine

:/ /w refrigerator uaccine yang disediakan refrig e rator y ar:g telah

tp s refriaeratoryang melalui DAK Fisik dimanfaatkan dibaei

ht
SK No 053302 C
m l
.h t
ng
nta
- t e
2 3
PRE OEN - 2 0
S I

n
hu
REPUBLIK INDONESIA
- 2513 -
- t a
m Menu Rlncian Menu Indikator Target Satuan Sasaran o -15
r Definisi Operasional Tata Cara
Kegiatan Keglatan Capalan
o m
Indlkator Perhltungan
telah
s - n 2023 telah jumlah uaccine
dimanfaatkan r e dimanfaatkan untuk refrigeratoryang
untuk
erp penyimpanan vaksin disediakan dikali

2/p
penyimpanan sesuai standar di 100.
vaksin sesuai
standar 3 /0 puskesmas.

2
Sanitarian kit Persentase / 20 lOOo/o Persen Puskesmas Sanitarian kit yang Jumlah sanitarian kit
sanitarian m
kit
.c o
yang telah
telah dimanfaatkan
adalah sanitarian kit
bersumber DAK Fisik
2023 yang telah
a
n kegiatan
dimanfaatkan yang telah dimanfaatkan dibagi
ly a
untuk dioperasionalkan oleh jumlah seluruh
mu pengukuran sanitarian /tenaga sanitarian kit yang

i n a kualitas sanitasi disediakan dari DAK


Fisik 2023 dikali 1OO.
.a Kesehatan lingkunganf tenaga

ww lingkungan
sesuai standar
Kesehatan
lingkungan dengan

: // w menyelenggarakan

t p s pensukuran kualitas

h t
SK No 053303 C
m l
g .ht
tan
t e n
3 -
0 2
PRES IDEN -2
REPUELIK INDONESIA
h un
- 2514 -
5 - ta
No Menu Rlncian Menu Indikator Target Satuan Sasaran o-1
r Definisl Operasional Tata Cara
Kegiatan Kegiatan Capalan
o m
Indikator
s - n kesehatan lingkungan
r e minimal satu jenis
erp media (kualitas

2 /p udara/kualitas
/ 0 pangan/kualitas air).
23 Persen
Hematologg
analgzer
Persentase alat
hematologg / 20 LOOYo Puskesmas Persentase alat
hematology analgzer
Jumlah hematology
analyzer bersumber
o m
analgzer yang yang disediakan DAK Fisik TA 2023
a. c
dimanfaatkan melalui DAK Fisik yang dimanfaatkan
n
untuk
a Tahun 2023 yang dibagi jumlah alat
l ypemeriksaan
u darah sesuai
telah dimanfaatkan. hematology analyzer
bersumber DAK Fisik
am standar TA 2023 yang
a i n Pemanfaatan disediakan dikali
w. lrcmatology analgzer 100.

ww untuk pemeriksaan
: / / hematologi darah

tp s sesuai standar vang

ht
SK No 053304 C
m l
.h t
n g
n t a
- t e
23
PRES IDEN -2 0
REPUELIK INDONESIA
un
- 2515 -
t a h
5 -
No Menu Rincian Menu Indikator Target Satuan Sasaran o-1
r Deflaisi Operaslonal Tata Cara
Kegiatan Kegiatan Capalan
o m
Indikator Perhltungan
s - n dilakukan oleh tenaga
r e Ahli Teknologi
erp Laboratorium Medis

2 /p (ATLM) di puskemas.

Alat kimia Persentase alat / 0


3 Persen
lOOo/o Puskesmas Persentase alat kimia Jumlah alat kimia
darah kimia darah 0 2 darah yang darah yang
yang /2 disediakan melalui dimanfaatkan dibagi
m jumlah alat kimia
untuk.co
dimanfaatkan DAK Fisik Tahun
2023 yang telah darah yang
n a
pemeriksaan dimanfaatkan. disediakan dikali
l ya
darah sesuai 100.

m u standar
na Pemanfaatan alat

.ai kimia darah untuk


pemeriksaan
ww komponen kimia dan

: / /w sifat fisik darah

tt ps
sesuai standar yang

h
SK No 053305 C
m l
g .ht
tan
t e n
3 -
0 2
PRES IDEN -2
REPUBLIK INDONESIA
h un
- 2516 -
5 -ta
M] Menu Rincian Menu Indikator Target Satuan Sasaran o -1
r Definisi Operasional Tata Cara
Keglatan Kegiatan Capalan
o m
Indikator Perhltungan
s - n dilakukan oleh tenaga
r e Ahli Teknologi
erp Laboratorium Medis
2 /p (ATLM) di puskemas.

/ 0
III. Subbidang Penguatan Sistem Kesehatan
23
a. Penyediaan 1) Sarana Persentase / 20 lOOo/o Persen Kabupaten Puskesmas baru yang Jumlah puskesmas
puskesmasm siap digunakan dan baru yang siap
puskesmas
di
2)Prasarana
.c o
yang siap
baru
dioperasionalkan digunakan dibagi
kecamatan 3)Alat n a
digunakan untuk pelayanan jumlah seluruh
tanpa kesehatan
ly a kesehatan primer puskesmas baru
puskesmas
m u sesuai standar. yang sudah tersedia

i n a melalui DAK Fisik


2023 dikali 100.
. a Puskesmas baru yang
ww sudah siap

: / / w dioperasionalkan

tp s dengan kriteria:

ht
SK No 053306 C
m l
.h t
ng
n t a
- t e
2 3
PRE S IDE N
-2 0
REPUELIK INDONESIA
un
- 2517 -
ta h
5 -
No Menu Rlncian Menu Indikator Target Satuan Sasaran o-1
r Deflnisi Operasiond Tata Cara
Kegiatan Kegiatan Capaian
o m
Indikator Perhltungan
s - n 1) Bangunan telah
r e tersedia termasuk
e rp prasarana
/p jaringan listrik

3 /02 gedung
puskesmas,
0 2 perpipaan air
/ 2 bersih dan air
o m kotor dalam
a .c gedung puskemas
an yang sudah

u ly dipasang sesuai
dengan alur dan
a m zonasi pelayanan
. ain sesuai dengan

w w prototype
bangunan

p s ://w puskemas;

htt
SK No 053307 C
m l
.h t
ng
n t a
- t e
2 3
PRE S DEN -2 0
I

REPUBLIK INDONESIA
un
- 2518 -
ta h
5 -
No Menu Rincian Menu Indikator Target Satuan Sasaran o-1
r Definisi Operasional Tata Cara
Keglatan Kegiatan Capaian
o m
Indikator Perhitungan
s - n 2) Alkes ditempatkan
r e di rrrangan
e rp pelayanan dan

2/p siap

3 / 0 dioperasionalkan;

0 2 3) Tersedia SDM

m /2 terkait;
4) Memiliki izin
.c o operasional; dan
n a
lya 5) Puskesmas baru
telah melakukan
m u proses registrasi
i n a di Kemenkes.
.a
ww
b Penguatan 1)Peningkatan Persentase IOOVo Persen Puskesmas Persentase S/P/A Jumlah S/P/A
layanan puskesmas s/P/A puskemas yang telah puskesmas yang siap
primer//w pembantu puskesmas yang digunakan dibagi
p s : disediakan dan siap
dizunakan untuk iumlah seluruh
htt
SK No 053308 C
m l
.h t
ng
n t a
- t e
2 3
PRES IDEN
-2 0
REPUBLIK INDONESIA
un
- 2519 -
ta h
5 -
No Menu Rincian Menu Indikator Target Satuan Sasaran o -1
r Definisi Operasional Tata Cara
Keglataa Kegiatan Capaian
o m
Indikator Perhltungan
(pustu) siap digunakan
s - n pelayanan kesehatan S/P/A yang sudah
2)Sarana
rp re sesuai standar. tersedia melalui DAK
Fisik 2023 dikali 100.
3)Prasarana
/p e
4)Alat
/ 0 2
kesehatan
23
5)Alat /2 0
laboratorium
o m
puskesmas
.c
a
a n
prasarana ulypuskesmas
c Pengemban l)Sarana dan Persentase lOOo/o Persen Desa Persentase Jumlah
gan puskesmas pembantu sarana/prasarana
puskesmas
a
2)Peralatan m pembantu yang yang telah dan peralatan
pembantu
a in
puskesmas
.
telah
dimanfaatkan
dimanfaatkan
sarana/prasarana
puskesmas
pembantu yang telah
w wpembantu
dan peralatannya dimanfaatkan dibagi

: / / w untuk pelayanan
primer dan skrining
jumlah
sarana/prasarana
p s
htt
SK No 053309 C
m l
g.ht
ta n
- t en
2 3
PRES IDEN
-2 0
REPUBLIK INDONESIA
un
- 2520 -
t a h
5 -
No Menu Rincian Menu Indlkator Target Satuan Sasaran o -1
r Definisi Operasional Tata Cara
Kegiatan Kegiatan Capaian
o m
Indlkator Perhltungan
s- n pada kluster ibu dan peralatan
r e hamil, remaja dan puskesmas
e rp usia produktif dan pembantu yang

2/p lansia. disediakan dikali

3/0
100.

3)Posbindu/ Persentase
02 LOOo/o Persen Penduduk Persentase penduduk Jumlah penduduk
lansia kit penduduk usia/2 usia usia produktif dan usia produktif dan

c om
produktif dan
lansia .yang
produktif
dan lansia
lansia yang
mendapatkan
lansia yang
mendapatkan
n a
mendapatkan pelayanan pelayanan
l y a
pelayanan skrining/deteksi dini skrining/deteksi dini

a mu skrining/deteksi
dini faktor risiko
faktor risiko PTM
menggunakan
faktor risiko PTM
dibagi jumlah target
a i n PTM posbindu/lansia kit sasaran penduduk

w w. menggunakan
posbindu/lansia
bersumber DAK Fisik
2023 di
usia produktif dan
lansia di

:/ / w kit bersumber posbindu/posyandu posbindu/posyandu

tt ps
DAK Fisik 2023 lansia/posyandu lansia/posyandu

h
SK No 053310 C
ml
g .ht
tan
t e n
3 -
0 2
PRES IDEN
n -2
REPUBLIK INDONESIA
h u
- 252t -
- ta
-1 5
mt Menu Rincian Menu Indikator Target Satuan Sasaran o r Definisi Operaslonal Tata Cara
Keglatan Kegiatan Capalan
o m
Indikator Perhltungan
di posbindu/ s - n terintegrasi. terintegrasi dikali
posyandu r e 100.
lansia/
posyandu /perp
terintegrasi.
/0 2
2 3
4)Hb Meter Persentase
remaja putri / 20 IOOYI Persen Remaja
putri
Persentase remaja
putri yang
Jumlah remaja putri
yang mendapatkan
yang
o m mendapatkan pelayanan skrining/
.c
mendapatkan
a pelayanan skrining/ pemeriksaan darah
n
pelayanan
a pemeriksaan darah dibagi jumlah target
lyskrining/
u pemeriksaan
menggunakan Hb
Meter bersumber
sasaran remaja putri
yang akan dilakukan
am darah DAK Fisik 2023. skrining di wilayah
.ain menggunakan posyandu dikali 100.

w w Hb Meter
bersumber DAK Skrining atau

:/ /w Fisik 2023. pemeriksaan darah


pada remaia putri
tp s
ht
SK No 053311 C
m l
g .ht
tan
t e n
3 -
0 2
PRE DEN -2
un
S I

REPUELIK INDONESIA
- 2522 - ta h
5 -
M! Menu Rincian Menu Indikator Target Satuaa Sasaran o-1
r Definisi Operasional Tata Cara
Kegiatan Keglatan Capaian
o m
Indikator Perhitungaa
s - n menggunakan Hb
r e meter dapat
erp dilakukan secara
2 /p mobile dalam bentuk
/ 0 penjaringan.

d. Pembangu 1) Sarana Persentase 023 Persen


lOOo/o Kab/Kota Persentase S/P/A Jumlah SIPIA
nan rumah SIP lA rumah / 2 rumah skait pratama rumah sakit
sakit
2)Prasarana
o m
sakit pratama yang telah siap pratama yang siap
pratama 3)Alat
a. c
yang siap digunakan untuk digunakan dibagi
kesehatan
an
digunakan pelayanan kesehatan jumlah S/P/A

u l y rujukan sesuai
standar.
rumah sakit
pratama yang
a m sudah tersedia
i n
w .a S/P/A RS Pratama
melalui DAK Fisik
2023 dikali 100.

ww yang sudah siap

: / / digunakan memenuhi

t p s kriteria:

h t
SK No 053312 C
m l
.h t
n g
n t a
- t e
23
PRES IDEN
-2 0
REPUBLIK INDONESIA
un
- 2523 -
t a h
5 -
M Menu Rinclan Menu Indikator Target Satuan Sasaran o-1
r Definisi Operasional Tata Cara
Kegiatan Kegiatan Capalan
o m
Indlkator
s - n 1) RS Pratama telah
r e memiliki izin
erp operasional;

2 /p 2) RS Pratama telah

3 / 0 melakukan proses
0 2 registrasi di
/2 Kemenkes; dan

om 3) SDM tersedia.

a. c
e. Pemenuha 1) Sarana n
Persentase
a lOOo/o Persen RS Daerah Persentase Jumlah sarana/alat
n layanan
unggulan-
2l Alat l ysarana/alat
u Kesehatan
sarana/alat
kesehatan layanan
kesehatan layanan
kardiovaskular yang
layanan m
kesehatan
a layanan. kardiovaskular yang sudah tersedia
kardiovask
ai n kardiovaskular telah tersedia dan melalui DAK Fisik
ular
w . yang siap siap digunakan 2023 yang siap

w w digunakan untuk layanan digunakan dibagi


jumlah seluruh
: / / unggulan

tt ps
sarana/alat

h
SK No 053313 C
m l
.h t
ng
n t a
- t e
2 3
PRES IDEN
-2 0
REPUELIK INDONESIA
un
- 2524 -
ta h
5 -
No Menu Rincian Menu Indikator Target Satuan Sasaran o-1
r Definisi Operasional Tata Cara
Kegiatan Keglatan Capalan
o m
Indikator Perhitungan
s - n kardiovaskular sesuai kesehatan layanan
r e standar. kardiovaskular yang
e rp sudah tersedia

2/p melalui DAK Fisik

3 / 0 Siap digunakan
memenuhi kriteria:
2023 dikali 100.

0 2
m /2 1) Tersedia SDM
sesuai standar;

.c o 2) Untuk sarana siap


n a dimanfaatkan dan
lya dioperasionalkan

m u untuk pelayanan;

i n a 3) Untuk alkes

w.a diletakkan di
ruangan
w w pelayanan sesuai
: / / peruntukkan
ps setiap ienis
htt
SK No 053314 C
m l
g .ht
tan
t e n
3 -
0 2
PRES IDEN -2
REPUELIK INDONESIA
h un
- 2525 -
5 - ta
ilr] Menu Rincian Menu Indikator Target Satuan Sasaran o-1
r Deflnisi Operasional Tata Cara
Keglatan Kegiatan Capaian
o m
Indlkator Perhltungan
s - n komponen alat
r e dan siap
erp dioperasionalkan
/p
2 Persen
f. Pemenuha 1) Sarana Persentase
0
lOOo/o
/ RS Daerah Persentase .Jumlah sarana/alat
n layanan 2)Alat sarana/alat
23 sarana/alat kesehatan layanan
unggulan-
layanan
kesehatan kesehatan
/ 20
layanan kanker
kesehatan layanan
kanker yang telah
kanker yang sudah
tersedia melalui DAK
kanker
o
yang siap m tersedia dan siap Fisik 2023 yang siap
a. c
digunakan digunakan untuk digunakan dibagi
an layanan unggulan jumlah seluruh

u ly kanker sesuai
standar.
sarana/alat
kesehatan layanan
a m kanker yang sudah
a i n tersedia melalui DAK
w. Siap digunakan Fisik 2023 dikali 100.

ww memenuhi kriteria:

: / /
tp s
ht
SK No 053315 C
m l
g. ht
tan
- t en
0 23
PRES IDEN
n- 2
REPUBLIK INDONESTA u
- 2526 -
5- tah
No Menu Rincian Menu Iadikator Target Satuan Sasaran o -1
r Definisi Operasional Tata Cara
Keglatan Kegiatan Capalan
o m
Indikator Perhltungan
s - n 1) Tersedia SDM
r e sesuai standar;
e rp 2) Untuk sarana siap
2 /p dimanfaatkan dan
3 / 0 dioperasionalkan
0 2 untuk pelayanan;

m /2 3) Untuk alkes

. c o diletakkan di
ruang€ul
na pelayanan sesuai
l y a peruntukkan
m u setiap jenis

i n a komponen alat
a dan siap

ww. dioperasionalkan.

:// w
t ps
ht
SK No 053316 C
m l
g. ht
tan
- t en
0 23
PRES IDEN
n- 2
REPUBLIK INDONESIA
u
- 2527 -
5- tah
i\tt Menu Rincian Menu Indikator Target Satuan Sasaran o-1
r Definisi Operasional Tata Cara
Kegiatan Kegiatan Capalan
o m
Indlkator Perhltungan
s - nDaerah Persentase
o
b. Pemenuha
n layanan
1) Sarana Persentase
sarana/alat
IOOYo Persen
p r eRS
sarana/alat
Jumlah sarana/alat
Kesehatan layanan
unggulan-
2lAlat
Kesehatan e r kesehatan layanan stroke yang sudah
layanan
kesehatan
layanan stroke
2/ p stroke yang telah tersedia melalui DAK
stroke yang siap
3 /0 tersedia dan siap Fisik 2023 yang siap
digunakan 2 digunakan untuk digunakan dibagi

m /20 layanan unggulan jumlah seluruh


stroke sesuai standar. sarana/alat
. c o Kesehatan layanan
na stroke yang sudah

l y a Siap digunakan
memenuhi kriteria:
tersedia melalui DAK

m u Fisik 2023 dikali 100.

i n a 1) Tersedia SDM
sesuai standar;
. a
w w 2) Untuk sarana siap
dimanfaatkan dan
: / /w
ps
htt
SK No 053317 C
m l
g .ht
tan
t e n
3 -
0 2
PRES IDEN -2
REPUBLIK INDONESIA
h un
- 2528 -
5 - ta
No Menu Rincian Menu Indikator Target Satuan Sasaran o-1
r Definlsi Operasional Tata Cara
Keglatan Keglatan Capalan
o m
Indikator
s - n dioperasionalkan
r e untuk pelayanan;
erp 3) Untuk alkes
2 /p diletakkan di
3/ 0 ruangarl

0 2 pelayanan sesuai
/ 2 peruntukkan

o m setiap jenis

a. c komponen alat
dan siap
an dioperasionalkan.
uly
h. Penguatan 1) Sarana
a m Persentase lOOo/o Persen RS Daerah Persentase S/P/A RS Jumlah S/P/A RS
layanan
i n
2)Prasarana
a
s/P/A di RS yang telah tersedia yang sudah tersedia
rujukan
w .
3)Alat
yang telah
tersedia dan
dan siap digunakan
untuk pelayanan
melalui DAK Fisik
2023 yang siap

: / /ww kesehatan siap digunakan kesehatan sesuai


standar.
digunakan dibagi
jumlah seluruh

ht tps S/P/A Yans sudah

SK No 053318 C
m l
g .ht
tan
t e n
3 -
0 2
PRES IDEN -2
REPUBLIK INDONESIA
h un
- 2529 -
5 - ta
No Menu Rlncian Menu Indikator Target Satuan Sasaran o-1
r Definisi Operasiond Tata Cara
Kegiatan Keglatan Capalan
o m
Indlkator
s - n tersedia melalui DAK

rp re Siap digunakan
Fisik 2023 dikali 100.

/p e memenuhi kriteria:

/ 0 2 1) Tersedia SDM

23 sesuai standar;

/ 20 2) Untuk sarana siap


dimanfaatkan dan
o m
a. c dioperasionalkan
untuk pelayanan;
an
ly 3) Untuk alkes
mu
diletakkan di

i n a ruang€rn
pelayanan sesuai
.a peruntukkan
ww setiap jenis

: / / w komponen alat

tp s
ht
SK No 053319 C
ml
g. ht
ntan
- te
0 23
PRES IDEN
n - 2
REPUBLIK INDONESIA u
- 2530 -
- t ah
NE] Menu Rincian Menu Indikator Target Satuan Sasaran o-15
r Definisi Operasional Tata Cara
Keglatan Keglatan Capaian
o m
Indlkator Perhitungan
s -n dan siap
pr e dioperasionalkan.
e r
1 Peningkata 1) Sarana Persentase lOOo/o
2 /pPersen Labkesda S/P/A labkesda yang Jumlah S/P/A
n labkesda
menuju
2)Prasarana S/P/A labkesda
yang tersedia 3 / 0 telah tersedia melalui
DAK Fisik memenuhi
labkesda yang sudah
tersedia memenuhi
standar 3)Alat memenuhi 0 2 standar laboratorium standar Biosafetg
BSL-2 kesehatan standar
m /2 BSL-2 dan telah Level 2 dan telah
o
Bbsafety Level
c
dimanfaatkan. dimanfaatkan dibagi

n a.
2 dan telah
dimanfaatkan
jumlah seluruh
S/P/A labkesda yang
y a S/P/A labkesda yang
ul
sudah tersedia
sudah dimanfaatkan melalui DAK Fisik
a m adalah S/P/A yang 2023 dikali 100.
a i n sudah

w w. dioperasionalkan
untuk pemeriksaan
:// w laboratorium standar

tp s BSL-2.

ht
SK No 053320 C
m l
g.ht
ta n
te n
3 -
0 2
PRES IDEN
n -2
REPUELIK INDONESIA
h u
- 253r -
-t a
-1 5
No Menu Rincian Menu Indikator Target Satuan Sasarano r Delinisi Operasional Tata Cara
Kegiatan Kegiatan Capaian
o m
Indikator Perhitungan
s - n
J Penyediaan
sarana dan
l) Sarana Persentase
sarana/prasara
lOOo/o Persen
p r e Instalasi
Farmasi
sarana atau
prasarana instalasi
Jumlah
sarana/prasarana
prasarana
2) Prasarana
na instalasi e r Kab/Kota farmasi instalasi farmasi
instalasi farmasi
2/ p kabupaten/kota yang kabupaten/kota yang
farmasi kabupaten/kota
3/0 telah disediakan dan sudah dimanfaatkan
kabupaten yang telah 2 dimanfaatkan dalam dibagi jumlah
/kota dimanfaatkan
/ 20 manajemen seluruh

o m pengelolaan obat dan sarana/prasarana


. c vaksin sesuai standar yang sudah tersedia

ana melalui DAK Fisik


2023 dikali 1O0.
u l y
a m
. a in
ww
p s ://w
ht t
SK No 053321 C
l
tm
.h
ng
FRESIDEN

nta
REPUBUK INDONESIA
- 2532 -

-te
23
3.2 SUBBIDANG KELUARGA BERENCANA

-20
3.2.1 Arah Kebijakan
1. Kebijakan Tahun 2023

un
a. Meningkatkan kualitas dan akses pelayanan kesehatan remaja, calon

ah
pengantin, Pasangan Usia Subur (PUS), ibu hamil dan melahirkan melalui

-t
pemenuhan standar sarana prasarana dan alat kesehatan (SPA) di
Rumah Sakit Mampu Pelayanan Obstetri Neonatal

15
Emergensi
Komprehensif (PONEK) dan Puskesmas Mampu Pelayanan Obstetri
penunjangnya; or-
Neonatal Emergensi Dasar (PONED) serta akses pelayanan
om
b. Mempercepat penurunan prevalensi balita stunting melalui optimalisasi
s-n

intervensi spesifik dalam pemenuhan gizi ibu hamil dan balita, penguatan
pendampingan keluarga sasaran beresiko stunting, serta penguatan
surveilans gizi, edukasi dan pengasuhan yang difokuskan pada
e
rpr

pendamping khusus di 12 Provinsi Prioritas yaitu : 1) Aceh; 2) Sumatera


Utara; 3) Banten; 4l Jawa Barat; 5) Jawa Timur; 6) Jawa Tengah; 7)
/pe

Sulawesi Barat; 8) Sulawesi Tenggara; 9) Kalimantan Barat; 10)


Kalimantan Selatan; 11) Nusa Tenggara Barat; dan 12) Nusa Tenggara
/02

Timur, serta mendukung percepatan pembangunan di Provinsi Papua dan


Papua Barat; dan
23

c. Mendukung 8 area reformasi Sistem Kesehatan Nasional (SKN) dalam


20

penguatan promotif, preventif, dan supplg srde pelayanan kesehatan.


m/

2. Kebijakan Keluarga Berencana


.co

Untuk mendukung RPJMN 2O2O-2O24 rnelalui Program Prioritas Nasional


maka DAK Subbidang Keluarga Berencana (KB) Tahun Anggaran 2023
na

diarahkan untuk meningkatkan kualitas dan akses pelayanan kesehatan


remaja, calon pengantin, Pasangan Usia Subur (PUS) serta akses pelayanan
a

penunjangnya melalui: (1) peningkatan akses dan pelayanan KB yang merata


uly

dan berkualitas; (2) peningkatan capaian peserta KB Metode Kontrasepsi


Jangka Panjang (MKJP); (3) peningkatan peran serta keluarga dan
am

masyarakat dalam program Bangga Kencana di lini lapangan; (4) pemanfatan


ain

data dan informasi Program Bangga Kencana di witayah kecamatan untuk


perencanaan pembangunan semua bidang pembangunan; dan (5)
.

mempercepat penurunan prevalensi balita stuntirtg melalui optimalisasi


ww

intervensi spesifik dalam pemenuhan gizi ibu hamil dan balita serta
penguatan surveilans gizi, edukasi dan pengasuhan.
/w /
ps:
htt

SK No l745l4A
lm
.ht
ng
PRESIDEN

nta
REPUBLIK INDONESTA
- 2533 -

e
3-t
3.2.2 Tujuan dan Sasaran

02
l. Ttrjuan

n-2
Secara umum DAK Fisik Subbidang Keluarga Berencana (KB) diberikan
untuk mendukung Program Pembangunan Keluarga, Kependudukan dan

hu
Keluarga Berencana (Bangga Kencana) dalam rangka tercapainya TFR 2,21
pada tahun 2022 menjadi 2,19 pada tahun 2023, meningkatkan angka

-ta
prevalensi kontrasepsi modern (mCPRl, 62,54 persen pada 2022 menjadi

15
62,84 persen pada 2023, menurunkan angka kelahiran menurut umur atau
Age Specific Fertilitg Rate (ASFR), 21 kelahiran per 1000 wanita Usia Subur

r-
pada kelompok usia antara 15- 19 tahun 2022 menjadi 20 kelahiran per 1000
mo
wanita Usia Subur pada kelompok usia antara 15-f9 tahun 2023, dan
menurunkan kebutuhan KB modern yang tidak terpenuhi (unmet needl 8
-no

persen pada 2022 menjadi 7,70 persen pada 2023.


2. Sasaran
res

Sasaran DAK Subbidang KB adalah untuk memenuhi sarana dan prasarana


erp

dari DAK Fisik Subbidang KB TA2023, antara lain:


a. penyediaan Sarana Prasarana Pelayanan KB bagi Rumah Sakit, Fasilitas
2/p

Pelayanan Kesehatan KB dan jaringan /jejaring;


/0

b. penyediaan Sarana Transportasi KB bagi OPD KB kabupaten dan kota;


23

dan
c. penyediaan Sarana Prasarana Pendataan dan Pen5ruluhan KB bagi balai
20

penyuluhan KB tingkat kecamatan di 12 Provinsi Prioritas Stunting dan


m/

Provinsi Papua serta Provinsi Papua Barat.


.co

9.2.3 Lokasi Prioritas


a
an

Lokasi sasaran target prioritas penggarapan Pembangunan Keluarga,


Kependudukan dan Keluarga Berencana di kabupaten/kota penerima DAK Fisik
uly

Subbidang KB Tahun Anggaran 2023 diharapkan dapat meningkatkan akses


dan mutu pelayanan kesehatan dan pelayanan Keluarga Berencana serta
m

kesehatan reproduksi terutama untuk meningkatkan pemerataan pelayanan


na

kesehatan, penyediaan sarana prasarana pelayanan dan sarana prasarana


.ai

penyuluhan KB yang bermutu, merata dan terjangkau bagi masyarakat di pusat


pelayanan kesehatan tingkat kabupaten dan kota. DAK Fisik Subbidang KB juga
ww

mendukung Percepatan Penurunan Stunting di 12 Provinsi Prioritas 1) Aceh; 2)


Sumatera Utara; 3) Banten; 4) Jawa Barat; 5) Jawa Timur; 6) Jawa Tengah; 7)
//w

Sulawesi Barat; 8) Sulawesi Tenggtra; 9) Kalimantan Barat; 10) Kalimantan


Selatan; 11) Nusa Tenggara Barat; dan 12) Nusa Tenggara Timur, serta
ps:

mendukung percepatan pembangunan di Provinsi Papua dan Papua Barat.


htt

SK No 174515 A
l
tm
.h
ng
FRESIDEN

nta
REPUELIK TNDONESIA
- 2534 -

-te
23
9.2.4 Ruang Lingkup Kegiatan
3.2.4.1 Diskripsi Menu dan Rincian Keglatan

-20
1. Sarana prasarana pelayanan KB dengan kegiatan:

un
a. Pengadaan Vasektomi Tanpa Pisau (VTP) kit

ah
1) Pengertian:

-t
VTP Kit adalah kebutuhan set vasektomi tanpa pisau yang digunakan

15
untuk operasi VTP sesuai standar WHO dengan menggunakan

or-
metode "Li".
2l Kriteria Sasaran:
om
Penyediaan sarana penunjang pelayanan KB yaitu Fasilitas
Pelayanan Kesehatan (faskes) dan jaringan/jejaringnya yang
s-n

melayani vasektomi dan teregister dalam sistem informasi


e

manajemen BKKBN.
rpr

3) Standar pemenuhan kebutuhan:


/pe

a) setiap fasilitas pelayanan kesehatan minimal mendapatkan


masing-masing satu VTP Kit;
/02

b) fasilitas pelayanan kesehatan serta jejaring atau jaringannya


yang belum memiliki sarana penunjang pelayanan KB bempa
23

VTP Kit atau yang sudah memiliki sarana tersebut tetapi dalam
20

kondisi rusak/tidak layak pakai yang dibuktikan dengan surat


keterangan dari pimpinan Fasilitas Pelayanan Kesehatan;
m/

c) setiap fasilitas pelayanan kesehatan serta jejaring atau


.co

jaringannya wajib menjaga kualitas VTP; dan


d) Kepa1a OPD KB kabupaten/kota menyatakan bersedia
na

menyiapkan tim vasektomi di wilayahnya.


a

b.
uly

Pengadaan minilaparotomi/tubektomi set


1) Pengertian:
am

Sarana penunjang pelayanan kontrasepsi minilaparotomi/ tubektomi


set diperuntukkan bagi tenaga kesehatan untuk melakukan prosedur
ain

sterilisasi wanita (Tubektomi) di rumah sakit.


.

2l
ww

Kriteria Sasaran:
Rumah Sakit yang memberikan pelayanan KB metode operasi wanita
/w

(MOW) dan teregister dalam sistem informasi manajemen (SIM)


BKKBN.
/
ps:
htt

SK No 174516A
ml
.ht
ng
PRESIDEN

nta
NEPUEUK INDONESIA
- 2535 -

-te
23
3) Standar pemenuhan kebutuhan:
a) setiap rumah sakit yang memiliki nomor registrasi BKKBN

-20
minimal mendapatkan 1 (satu) set minilaparotomi/tubektomi
serta wajib menjaga kualitasnya; dan

un
b) di wilayah kerja rumah sakit terdapat permintaan untuk

ah
pelayanan kontrasepsi MOW yang dituangkan sebagai target

5-t
Perkiraan, Permintaan Masyarakat (PPM) MOW.
4) Persyaratan pengusulan minilaparotomi/tubektomi set:

r-1
a) menyertakan surat pernyataan Pimpinan Rumah Sakit terkait:
mo
(1) rumah sakit yang sudah memiliki
minilaparotomi/tubektomi set tetapi dalam kondisi
no

rusak/tidak layak pakai jika akan mengajukan kembali


es-

usulan penyediaan minilaparotomi/ tubektomi set; dan


(21 penyediaan dana pemeliharaan.
rpr

b) menyertakan surat pernyataan kepala rumah sakit, dokter


/pe

Obggn PJ Pelayanan dan dokter Anestesi untuk kesediaan


melaksanakan pelayanan MOW sesuai dengan dengan skema
/02

pembiayaan dari Pemerintah/ BKKBN; dan


c) setiap rumah sakit yang mendapatkan minilaparotomi/
23

tubektomi set wajib memberikan data hasil pelayanan MOW.


20

c. Pengadaan laparoskopi dengan kamera dan monitor


m/

1) Pengertian:
.co

Sarana penunjang pelayanan kontrasepsi laparoskopi dengan


kamera dan monitor diperuntukkan bagi tenaga kesehatan dalam
na

melakukan metode operasi wanita (MOW) dengan metode laparoskopi


di rumah sakit.
a
uly

2l Kriteria Sasaran:
m

Rumah sakit yang memberikan pelayanan KB metode operasi wanita


(MOW) dan teregister dalam sistem pencatatan dan pelaporan
na

BKKBN.
.ai

3) Standar Pemenuhan Kebutuhan:


ww

a) setiap rumah sakit yang memiliki nomor registrasi BKKBN


minimal mendapatkan 1 (satu) set laparoskopi serta wajib
://w

menjaga kualitasnya;
b) di wilayah kerja rumah sakit terdapat demand untuk pelayanan
ps

kontrasepsi MOW yang dituangkan sebagai target perkiraan,


permintaan masyarakat (PPM) MOW; dan
htt

SK No 174517 A
ml
.ht
ng
nta
PRESIDEN
FEPUBUK INDONESIA
- 2536 -

-te
23
c)
setiap rumah sakit memiliki tirl: prouid.er terlatih LOTAL terdiri
I orang dokter obgyn,2 orang perawat dan dokter Anestesi
dari

-20
yang dibuktikan dengan sertifikat pelatihan laparoskopi.
4) Persyaratan pengusulan laparoskopi:

n
hu
a) menyertakan surat pernyataan Pimpinan Rumah Sakit, terkait:

-ta
(1) rumah sakit yang sudah memiliki laparoskopi tetapi dalam
kondisi rusak/tidak layak pakai jika akan mengajukan

5
kembali usulan penyediaan laparoskopi;

r-1
(21 penyediaan akses gas CO2; dan mo
(3) penyediaan dana pemeliharaan.
no

b) menyertakan surat pernyataan Kepala Rumah Sakit, Dokter


Obggn Penanggung Jawab Pelayanan dan Dokter Anestesi untuk
es-

kesediaan melaksanakan pelayanan MOW sesuai dengan dengan


skema pembiayaan dari Pemerintah/BKKBN;
rpr

c) menyertakan surat pernyataan Kesediaan Pemerintah Daerah


/pe

menyediakan dana pelatihan bagi Tim Prouider (1 dokter Obggn


dan 2 Perawat) apabila belum tersedia tim prouider yang
/02

kompeten; dan
d) setiap rumah sakit yang mendapatkan laparoskopi set wajib
23

memberikan data hasil pelayanan MOW.


20

d. Pembangunan/Rehab/Kelengkapan gudang alat dan obat kontrasepsi


m/

(Alokon)
1) Pengertian:
.co

Gudang alat dan obat kontrasepsi adalah bangunan yang digunakan


na

untuk menyimpan alat dan obat kontrasepsi dan sarana penunjang


pelayanan kontrasepsi.
lya

2l Kriteria sasaran:
mu

Dinas/Badan kabupaten dan kota yang menyelenggarakan urusan


Pemerintah bidang pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana
na

(oPD KB)
.ai

3) Standar pemenuhan kebutuhan:


ww

a) setiap OPD KB kabupaten dan kota hanya membangun I (satu)


unit gudang Alokon;
//w

b) gudang alokon dikelola oleh bendahara barang/petugas yang


ditunjuk, disarankan telah dilatih manajemen logistik dan
ps:

diawasi oleh apoteker atau tenaga teknis kefarmasian;


htt

c) untuk pembangunan gudang alokon, spesifikasi teknis diatur


dalam Peraturan BKKBN;

SK No 174518 A
ml
.ht
ng
nta
PRESIDEN
REPUBUK INDONESIA
- 2537 -

-te
23
d) alih fungsi gudang alokon tidak disarankan untuk
memanfaatkan bangunan di lantai 2 dan seterusnya; dan

-20
e) apabila diperlukan untuk pengamanan, pendanaan DAK dapat
digunakan untuk penambahan pagar, teralis pintu dan/atau

un
jendela.

ah
e. Pengadaan implant remoualkit

5-t
1) Pengertian:

r-1
Sarana penunjang pelayanan kontrasepsi implant remoual set
diperuntukkan bagi tenaga kesehatan untuk mencabut/ melepas
mo
obat kontrasepsi implan/Alat Kontrasepsi Bawah Kulit (AKBK)
2) Kriteria sasaran:
no

Fasilitas pelayanan kesehatan KB yang sudah memiliki nomor kode


es-

kasilitas kesehatan KB (KlO /KB) serta jejaring atau jaringan fasilitas


pelayanan kesehatan KB.
rpr

3) Standar pemenuhan kebutuhan:


/pe

a) setiap fasilitas pelayanan kesehatan dan jaringan/jejaring


minimal mendapatkan masing-masing satu set implant remoual
/02

kit;
23

b) fasilitas pelayanan kesehatan dan jaringan/jejaring yang belum


memiliki sarana penunjang pelayanan KB berupa implant
20

remoual kit atau yang sudah memiliki sarana tersebut tetapi


m/

dalam kondisi rusak/tidak layak pakai yang dibuktikan dengan


surat keterangan dari pimpinan fasilitas pelayanan kesehatan;
.co

dan
c) setiap fasilitas pelayanan kesehatan dan jaringan/jejaring wajib
na

menjaga kualitas implant remoual kit.


a
uly

f. Pengadaan IUD kit


1) Pengertian:
m

Sarana penunjang pelayanan kontrasepsi AKDR/IUD kit


na

diperuntukkan bagi tenaga kesehatan untuk memasang dan


.ai

mencabut alat kontrasepsi IUD/AKDR.


ww

2l Kriteria sasaran:
Fasilitas pelayanan kesehatan yang sudah memiliki nomor kode
://w

fasilitas kesehatan KB (KlO lKBl serta jejaring atau jaringan fasilitas


pelayanan kesehatan.
ps

3) Standar pemenuhan kebutuhan:


htt

a) setiap fasilitas pelayanan kesehatan dan jaringan/jejaring


minimal mendapatkan masing masing satu set IUD Kit;

SK No 174519 A
l
tm
.h
ng
nta
FRESIDEN
REPUBUK INDONESIA
- 2538 -

-te
23
b) fasilitas pelayanan kesehatan dan jaringan/jejaring yang belum
memiliki sarana penunjang pelayanan KB berupa IUD Kit atau

-20
yang sudah memiliki sarana tersebut tetapi dalam kondisi
rusak/tidak layak pakai yang dibuktikan dengan surat

un
keterangan dari pimpinan flasilitas pelayanan kesehatan; dan

ah
c) setiap fasilitas pelayanan kesehatan dan jaringan/jejaring wajib
menjaga lmalitas IUD Kit.

-t
15
2. Percepatan penurunan stunting dengan kegiatan:
a.
or-
Pengadaan kendaraan roda empat atau lebih antar-jemput calon akseptor
1) Pengertian:
om
Kendaraan antar-jemput peserta kb adalah kendaraan bermotor roda
4 atau lebih yang difungsikan sebagai alat transportasi untuk
s-n

mengangkut para Peserta KB (Peserta Baru dan Peserta Aktif) dari


e

tempat akseptor menuju lokasi tempat pelayanan KB terutama di


rpr

wilayah yang jauh dari fasilitas pelayanan kesehatan KB statis dan


pelayanan KB Bergerak dan sebaliknya. Kendaraan tersebut juga
/pe

dapat dipergunakan untuk keperluan pendampingan keluarga dalam


percepatan penuru nan stttnting.
/02

2l Kriteria sasaran:
23

a) OPD KB kabupaten/kota yang belum memiliki kendaraan roda


empat antar-jemput calon akseptor; dan
20

b) OPD KB kabupaten/kota wajib menyediakan dana operasional


m/

dan pemeliharaan.
.co

3) Standar pemenuhan kebutuhan:


na

Setiap OPD KB kabupaten/kota hanya mendapatkan 1 (satu) unit


kendaraan roda empat antar-jemput peserta KB dari DAK Subbidang
a

KB.
uly

b. Pengadaan kendaraan roda dua antar-jemput calon akseptor


am

1) Pengertian:
Pengadaan sepeda motor bagr Petugas Bangga Kencana di lini
ain

lapangan adalah unit sepeda motor roda 2 yang digunakan dengan


.

tujuan untuk meningkatkan mobilitas dan daya jangkau dalam


ww

melaksanakan tugas sebagai Petugas Program Bangga Kencana di lini


lapangan. Kendaraan tersebut juga dapat dipergunakan untuk
/w

keperluan pendampingan keluarga dalam percepatan penurunan


shmting.
/
ps:
htt

SK No 174520 A
lm
.ht
ng
nta
FRESIDEN
REPUBUK INOONESIA
- 2539 -

e
3-t
2l IGiteria sasaran:

02
Sasaran yang mendapatkan sepeda motor adalah OPD KB

n-2
kabupaten/kota dengan menghitung berapa jumlah Pen5ruluh
KB/Petugas Lapangan KB Non ASN/Kepala UPT KB Tingkat

hu
Kecamatan/Pengendali Petugas KB yaitu:
a)

-ta
Penyuluh KB
Penyuluh Keluarga Berencana (PKB) adalah Aparatur Sipil

15
Negara dalam Jabatan Fungsional Tertentu yang diberi tugas,

r-
tanggung jawab, wewenang dan hak secara penuh oleh pejabat
yang berwenang untuk melaksanakan kegiatan penyuluhan,
mo
penggerakan, pelayanan, evaluasi dan pengembangan Program
Pembangunan Keluarga, Kependudukan dan
-no

Keluarga
Berencana.
res

b) Petugas Lapangan KB ASN


Petugas Lapangan Keluarga Berencana (PLKB) adalah ASN yang
erp

diberi tugas, tanggung jawab, wewenang untuk melaksanakan


kegiatan perenczrnaan, pengorganisasian, pelaksanaan
2/p

pen5ruluhan, penggerakan, pencatatan dan pelaporan serta


monitoring evaluasi Program Pembangunan Keluarga,
/0

Kependudukan dan Keluarga Berencana di lini lapangan.


23

c) Petugas Lapangan KB Non ASN


20

Petugas Lapangan Keluarga Berencana (PLKB) Non ASN adalah


m/

Seseorang yang diberi tugas, tanggung jawab, wewenang untuk


melaksanakan kegiatan perencanaan, pengorganisasian,
.co

pelaksanaan pen5ruluhan, penggerakan, pencatatan dan


pelaporan serta monitoring evaluasi Program Pembangunan
a

Keluarga, Kependudukan dan Keluarga Berencana di lini


an

lapangan. Dibeberapa wilayah penyebutan PLKB Non ASN


uly

dengan istilah PLKB Kontrak, Tenaga Penggerak Desa, PLKB


Honorer, Tenaga Lapangan KB dan lainnya.
m

d) Kepala Unit Pelaksana Teknis KB Tingkat Kecamatan/


na

Pengendali Petugas KB/Koordinator KB Kecamatan


.ai

Kepala Unit PelaksanaTeknis KB tingkat Kecamatan/ Pengendali


ww

Petugas Lapangan Keluarga Berencana adalah Pegawai Negeri


Sipil dengan jabatan struktural/fungsional yang diangkat oleh
pejabat yang berwenang untuk melaksanakan tugas
//w

mengendalikan, mengoordinasikan, mengawasi dan


mengevaluasi pelaksanaan Program Bangga Kencana di tingkat
ps:

Kecamatan.
htt

SK No 174521 A
l
tm
.h
ng
nta
PRESIDEN
REPUBUK INDONESTA
- 2540 -

-te
23
3) Standar pemenuhan kebutuhan :

a)

-20
prioritas diberikan kepada Penyuluh Keluarga Berencana (PKB)
dan/atau Petugas Lapangan Keluarga Berencana (PLKB) Non
ASN berupa 1 (satu) unit Kendaraan bermotor roda dua;

un
b) apabila kendaraan bermotor roda dua sudah terpenuhi kepada

ah
selumh Penyuluh Keluarga Berencana (PKB) dan/atau Petugas

-t
Lapangan Keluarga Berencana (PLKB) Non ASN, maka

15
Kendaraan bermotor roda dua dapat diberikan kepada Kepala
UPT KB tingkat Kecamatan/Pengendali Petugas Lapangan
or-
Keluarga Berencana sejumlah 1 (satu) unit; dan
om
c) OPD KB kabupaten/kota wajib menyediakan dana operasional
dan pemeliharaannya.
s-n

c. Pengadaan kendaraan air antar-jemput calon akseptor


1)
e

Pengertian:
rpr

Pengadaan kendaraan air antar-jemput calon akseptor/Peserta KB


/pe

adalah kendaraan yang diperuntukkan bagi para calon peserta KB


dan peserta KB dalam rangka meningkatkan akses dan kualitas
pelayanan KB. Kendaraan tersebut juga dapat dipergunakan untuk
/02

keperluan pendampingan keluarga dalam percepatan penurunan


23

stunting
2l Kriteria sasaran:
20

OPD KB kabupaten/kota yang belum memiliki kendaraan air antar


m/

jemput calon akseptor/Peserta KB yang wilayahnya termasuk


.co

wilayah perairan.
na

3) Standar pemenuhan kebutuhan:


a
uly

a) OPD KB kabupaten/kota wajib menyediakan dana operasional


dan pemeliharaannya; dan
am

b)
setiap OPD KB kabupaten/kota hanya mendapatkan satu unit
kendaraan antar-jemput peserta KB.
ain

d. Pembangunan/Rehab/Kelengkapan balai penSruluhan KB


.
ww

1) Pengertian:
Balai penyuluhan KB adalah bangunan yang terletak di wilayah
/w

kecamatan berfungsi sebagai pusat pengendali operasional lini


lapangan dan sarana pendukung tugas dan fungsi Kepala UPT
/
ps:

KB/Koordinator KB Kecamatan, PKB/PLKB dalam beraktivitas


merencanakan, melaksanakan, mengevaluasi, mengendalikan dan
htt

pembinaan kepada petugas dan pengelola (PKB/PLKB, Institusi

SK No 174522 A
l
tm
.h
ng
nta
PRESIDEN
REPUBUK INDONESI'\
- 25+r -

-te
23
Masyarakat Pedesaan/Perkotaan dan mitra kerja) dalam operasional
Program Bangga Kencana Tingkat kecamatan.

-20
2l Kriteria sasaran:

un
a) kecamatan yang telah memiliki Kepala UPT/Koordinator KB
Kecamatan;

ah
b) kecamatan yang belum memiliki kantor Kepala UPT/Koordinator

-t
KB Kecamatan;

15
c) kecamatan yang siap menyediakan sebidang tanah untuk
or-
pembangunan Balai Pen5ruluhan KB dengan status tanah
jelas/Sertifikat Hak Pakai atau Hak Guna Bangunan sesuai
om
ketentuan masing-masing daerah dan tidak dalam sengketa atau
tidak dalam proses peradilan; dan
s-n

d) pemilihan lokasi disarankan dibangun di dekat area kantor


e

kecamatan.
rpr

3) Standar pemenuhan kebutuhan:


/pe

Setiap kecamatan 1 (satu) balai penyuluhan KB


/02

3.2.5 Tata Cara Pelaksanaan Kegiatan


23

3.2.5.1 Ketentuan Umum


20

1. Dana Alokasi Khusus Fisik Subbidang Keluarga Berencana yang selanjutnya


m/

disingkat DAK Fisik Subbidang KB adalah dana yang dialokasikan dalam


Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara kepada daerah tertentu dengan
.co

tujuan untuk membantu mendanai kegiatan khusus fisik di bidang


Pembangunan Keluarga, Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana serta
na

percepatan penurLtn an sfiinting;


a

2. Pengelolaan DAK Fisik Subbidang KB Tahun Anggaran 2023 untuk menu


uly

kegiatan DAK fisik diberikan berdasarkan usulan dari pemerintah daerah


kabupaten dan kota serta mengikuti peraturan dan prosedur yang berlaku.
am

DAK Fisik Subbidang KB khususnya untuk menu Penurunan Shmting


diberikan berdasarkan usulan dari pemerintah daerah Kabupaten dan Kota
ain

dengan wilayah atau lokus sfimting yang telah ditetapkan pemerintah


dan/atau pemerintah daerah;
.
ww

3. Tim Pengendali DAK Fisik Subbidang KB tingkat Rrsat adalah tim yang
bertugas melakukan pengendalian dan pengawasan penggunaan DAK Fisik
/w

Subbidang KB secara nasional yang diketuai oleh Sekretaris Utama BKKBN;


/

4. Tim Pengendali DAK Fisik Subbidang KB tingkat Provinsi adalah tim yang
ps:

bertugas melakukan pengendalian dan pengawasan penggunaan DAK Fisik


htt

Subbidang KB di kabupaten dan kota yang diketuai oleh Kepala Perwakilan


BKKBN Provinsi; dan

SK No 174523 A
ml
.ht
ng
nta
PRESIDEN
REPUBL|K INDONESTA
- 25+2 -

-te
23
5. Tahapan pelaksanaan kegiatan DAK Fisik Subbidang KB TA 2023 sebagai
berikut:

-20
a Tahapan pelaksanaan kegiatan

un
1) Tahap perencanaan:

ah
BKKBN, Bappenas, Kementerian Keuangan dan Kementerian terkait
melakukan pertemuan para pihak untuk membahas usulan program

-t
dan kegiatan DAK Subbidang KB, OPD KB kabupaten dan kota

15
mengusulkan DAK Subbidang KB melalui aplikasi KRISNA Bappenas

or-
berdasarkan program dan kegiatan yang telah ditetapkan, kemudian
dilakukan sinkronisasi dan harmonisasi usulan DAK fisik Subbidang
om
KB.
2l Tahap pelaksanaan:
s-n

a) setelah pagu anggaran DAK resmi disampaikan dengan terbitnya


e

Peraturan Presiden, OPD KB daerah men5rusun Rencana Kegiatan


rpr

(RK) dalam sistem informasi KRISNA untuk disetujui dan


ditandatangan oleh BKKBN dan OPD KB daerah; dan
/pe

b) pelaksanaan kegiatan yang telah tertuang dalam RK tersebut


/02

menjadi tanggung jawab sepenuhnya OPD KB daerah.


3) Tahap pelaporan dan evaluasi:
23

a) pelaporan dan pemantauan DAK Sub Bidang KB dilakukan


20

secara berjenjang meliputi perencanaan, pelaksanaan sampai


dengan distribusi di masing-masing kabupaten dan kota;
m/

b) Kepa1a OPD KB kabupaten dan kota melaporkan perkembangan


.co

pelaksanaan DAK Subbidang KB kepada Kepala Perwakilan


BKKBN Provinsi dan ke BKKBN R.rsat c.q. Sekretaris Utama;
na

c) Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi membuat rekapitulasi dan


lya

melaporkan ke BKKBN Pusat c.q. Sekretaris Utama untuk


melihat efektivitas dan efisiensi pelaksanaan DAK Subidang KB
mu

dilakukan pemantauan dan evaluasi oleh komponen terkait di


masing-masing tingkatan wilayah ;
na

d) Sekretaris Utama BKKBN Pusat menetapkan Tim Pelaporan,


.ai

Pemantauan, dan Evaluasi DAK Subbidang KB Tingkat Pusat;


ww

e) Kepala Per-wakilan BKKBN Provinsi menetapkan Tim Pelaporan


Pemantauan, dan Evaluasi DAK Subbidang KB Tingkat Provinsi;
//w

dan
0 pemantauan dan evaluasi oleh komponen terkait di masing-
ps:

masing tingkatan wilayah.


htt

SK No 174524 A
lm
.ht
ng
nta
PRESIDEN
REPUBUK INDONESTA
- 2543 -

e
3-t
3.2.5.2 Ketentuan Teknis

02
Pemerintah Daerah dalam melaksanakan DAK Subbidang KB Tahun Aggaran

n-2
2023 berpedoman pada spesifikasi teknis sebagaimana berikut:
1. Pengadaan sarana dan prasarna pelayanan KB

hu
a. Vasektomi Tanpa Pisau (VTP) kit

-ta
1) Spesifikasi Umum

15
Kebutuhan alat kesehatan VTP Kit harus memiliki Nomor Ijin Edar

r-
(NIE) dari Kementerian Kesehatan RI dan harus disediakan dalam 1
(satu) paket dengan rincian sebagai berikut:
mo
Jumlah Minimal
-no

No Jenis Peralatan
Peralatan
res

1 Alat kesehatan
erp

a. Vas deferen RaLg Forcep/Klem Fiksasi dengan 4 (empat) buah


diameter ring dalam 4-5 mm dengan bagian
2/p

ujung rapat jika dikunci (gold handlel

Klem sharp disecting forcep, lulauran 72 - 13 cm 4 (empat) buah


/0

b
daun lengkung 145", bagian ujung runcing dan
23

rapat jika dikunci (gold handlel


20

c Klem lun-rs sedang, dengan ukuran panjang 13 4 (empat) buah


- 14cm
m/
.co

d Gunting jaringan bengkok ujung runcing, 4 (empat) buah


- 13 cm
dengan ukuran panjang 11
a
an

e Gunting benang lurus ujung satu tumpul dan 4 (empat) buah


ujung lainnya tajam, dengan ukuran panjang 13
uly

-15cm
m

f. Bak instrumen tertutup yang dapat menyimpan 4 (empat) buah


na

masing-masing 1 (satu) set VTP Kit


.ai

2 Perbekalan Kesehatan Lain


ww

a Mangkok antiseptik: diameter atas 6 - 8 cm atau 4 (empat) buah


ukuran 60 - 7O ml
//w

2l Spesifikasi khusus
ps:

Dalam spesifikasi khusus dilakukan dengan melakukan pengepakan.


Pelabelan/penandaan kemasan VTP Kit mengikuti peraturan
htt

SK No 174525 A
ml
.ht
ng
nta
if:JEFfIiITN
REPUBUK INDONESIA
- 2544 -

-te
23
perundang-undangan yang berlaku dari Kementerian Kesehatan RI
dan informasi tambahan dari BKKBN sebagai berikut:

-20
a) setiap jenis alat kesehatan dan perbekalan kesehatan lain VTP
kit dibungkus dengan plastik transparan serta dimasukkan ke

un
dalam tas;

ah
b) seluruh jenis alat kesehatan dan perbekalan kesehatan lain VTP

5-t
kit yang telah dimasukkan ke dalam tas, kemudian dimasukkan
ke dalam karton (boi dengan ketebalan karton menyesuaikan

r-1
dengan jenis dan berat produk agar dapat terjamin keamanan,
mutu, dan manfaat produk; mo
c) pada setiap boxharus terdapat tulisan nama produk; dan
no

d) KB rA
:i5;iff ifi ",-,i:I[,T][i1;."rt:,ffiffJlbidang
es-

b. IUD kit
rpr

1) Spesifikasi umum
/pe

Kebutuhan alat kesehatan AKDR/IUD Kit yang memiliki Nomor ljin


Edar (NIE) dari Kementerian Kesehatan RI dan harus disediakan
/02

dalam 1 (satu) set dengan rincian sebagai berikut:


23

Jumlah Minimal
No. Jenis Peralatan Peralatan
Ket
20
m/

1 Alat kesehatan
.co

a. Bak instrumen tertutup yang 1 (satu) buah


dapat menyimpan seluruh alat
pemasang€rn dan pencabutan
na

AKDR/IUD (disesuaikan
lya

dengan besar alat)


mu

b. Speculum Vaginal Graues 1 (satu) buah


ukuran smnll/ m.edium/ larg e
na

Forcep Sponge Foster StraQht 1 (satu) buah


.ai

c.
(Klem Pemegang Kasa), dengan
ww

ukuran 25-27 cmf 9-ll"


d Forcep Tenacullum Schroeder, 1 (satu) buah
//w

dengan ukuran 25 -27 cm/ 10"


ps:

e Sonde Uterus Sdms, dengan 1 (satu) buah


ukuran 32-33 cm/ 12.5-13"
htt

SK No 174526 A
l m
.ht
ng
nta
PRESTDEN
REPUBUK INDONESIA
- 2545 -

-te
23
f. Scissor Operating Mayor curued 1 (satu) buah
(Gunting Operasi

0
Mayo

n-2
Lengkung), dengan ukuran
panjang 77 cm/ 6-7"

hu
o
b. ruD Remaual Hook (Pengait 1 (satu) buah

-ta
pencabut AKDR/IUD), dengan
ukuran 32 cm /L2.5

15
h. Allig ator Ekstraktor AKDR/ IUD 1 (satu) buah

1. Klem LorW Kellg/Klem Fenster or-


1 (satu) buah Khusus untuk
om
Bengkok, dengan ukuran AKDR/rUD Kit
panjang 32 cm (Kelly Plocentn pasca
s-n

Sporqe Forceps 13") persalinan


e

2 Perbekalan kesehatan lain


rpr

a. Mangkok antiseptik: diameter 1 (satu) buah


/pe

atas 6 - 8 cm atau ukuran 60 -


7O ml
/02

1) Spesifikasi khusus
23

Dalam spesifikasi khusus dilakukan pengepakan/


pelabelan/penandaan kemasan AKDR/IUD Kit mengikuti peraturan
20

perundang-undangan yang berlaku dari Kementerian Kesehatan RI


m/

dan informasi tambahan dari BKKBN sebagai berikut:


a) setiap jenis alat kesehatan dan perbekalan kesehatan lain
.co

AKDR/IUD Kit dibungkus dengan plastik transparan;


na

b) seluruh jenis alat kesehatan dan perbekalan kesehatan lain


AKDR/IUD Kit dimasukkan ke dalam karton (bol dengan
lya

ketebalan karton menyesuaikan dengan jenis dan berat produk


mu

agar dapat terjamin keamanan, mutu, dan manfaat produk, serta


dibungkus plastik transparan sehingga kedap air;
a

c) pada setiap boxtercantum nama produk; dan


ain

d) pada setiap box tercantum tulisan "DAK Fisik Subbidang KB T.A


.

...... (tahun berjalan) dan Tidak diperjualbelikan" dengan warna


ww

merah.
c. Implant removal kit
//w

1) Spesifikasi umum
ps:

Kebutuhan implart reroual kit yang memiliki Nomor Ijin Edar (NIE)
dari Kementerian Kesehatan RI dengan rincian sebagai berikut:
htt

SK No 174527 A
l m
.ht
ng
nta
PRESIDEN
REPUBUK INDONESTA
- 2546 -

-te
23
No Jenis Peralatan
Jumlah Minimal

0
Peralatan

n-2
1 Alat kesehatan

hu
a Bak instrumen tertutup yang dapat menyimpan 1 (satu) buah

-ta
seluruh alat Implan Remoual

15
b Pinset anatomis, dengan ukuran panjang 13-18 1 (satu) buah
cmf 5-7"
c. or-
Gagang pisau (Scalpel Handlel, dengan ukuran 1 (satu) buah
om
panjang L2-13 cm/ 5- 6"
s-n

d Forceps artery/hemostatic halsted, Mosquito 1 (satu) buah


curued, dengan ukuran panjang L2.5 crl:f 5"
e
rpr

e. Forceps artery/hemostatic habted, Mosquito 1 (satu) buah


straight, dengan ukuran panjang 12.5 cmf 5"
/pe

2 Perbekalan kesehatan lain


/02

a. Mangkok antiseptik: diameter atas 6 - 8 cm atau 1 (satu) buah


ukuran6O - 7O ml
23

2l
20

Spesifikasi khusus
Dalam spesifikasi khusus dilakukan pengepakan/pelabelan/
m/

penandaan kemasan implan remoual kit mengikuti peraturan


.co

perundang-undangan yang berlaku dari Kementerian Kesehatan RI


dan informasi tambahan dari BKKBN sebagai berikut:
na

a) setiap jenis alat kesehatan dan perbekalan kesehatan lain implan


lya

remoual kit dibungkus dengan plastik transparan;


b) seluruh jenis alat kesehatan dan perbekalan kesehatan implan
mu

remoual kit dimasukkan ke dalam karton (boxl dengan ketebalan


karton menyesuaikan dengan jenis dan berat produk agar dapat
a

terjamin keamanan, mutu, dan manfaat produk, serta


ain

dibungkus plastik transparan sehingga kedap air;


.

c) pada setiap boxharus terdapat tulisan nama produk; dan


ww

d) pada setiap box tercantum tulisan "DAK Fisik Subbidang KB


//w

T.A ...... (tahun berjalan) dan Tidak dipedualbelikan" dengan


warna merah.
ps:

d. Laparoskopi dengan kamera dan monitor


htt

1) Spesilikasi umum

SK No 174528 A
ml
.ht
ng
nta
PRESIDEN

-te
23
a) Alat kesehatan

-20
Kebutuhan laparoskopi dengan kamera dan monitor yang
memiliki Nomor Ijin Edar (NIE) dari Kementerian Kesehatan dan

un
harus disediakan dalam 1 (satu) set dengan rincian sebagai
berikut:

ah
Jumlah Minimal

5-t
No. Jenis Peralatan
Peralatan

r-1
1 Veress Needle Reu,sable; dengan ukuran I (satu) buah
1O-13 cm
mo
2 Veress Needle Reusable; dengan ukuran I (satu) buah
no

lebih dari 13 cm
es-

3 Trocar dan Sleeue Reusable. Trocar size 1 (satu) buah


10-12 mm, consisting of trocar with
rpr

pgramidal (three edge) tip, uith


insuJflatbns stapcock, length 9omm
/pe

1Somm.
/02

4 Sealing capsfortrocar, sbe 10 mm- 12mm 1O (sepuluh) buah


23

5 Full HD Operating Laparoscope, Telescope I (satu) set


O" with parallel eyepiece, diameter 1O mm
20

- llmm.
m/

6 Uterine Tenaculum Forceps (Utering 1 (satu) buah


.co

Dressing Forceps), length : 22O mm - 26O


mm.
na

7 Falope RirW Applbator suitable with 1 (satu) set


lya

related operating lap arascope.


mu

8 Cleaning Brush, for 5 - 1O mm diameter 12 (dua belas) buah


na

9 Lubrbant for Instrument 5 (lima) buah


.ai

10 Falope Ring Band loading deube 2 (dua) buah


ww

11 Fabpe Ring Band Dilator/Conus piece 2 (dua) buah


//w

t2 Uteine Bleuator Uterine Cannula for use 1 (satu) buah


withforceps 22 cm - 26 cm
ps:

13 Auto matb CO 2 Insufflator 1 (satu) unit


htt

SK No 174529 A
l m
.ht
ng
PRESIDEI{

nta
REPUBLIK INDONESIA
- 2548 -

-te
23
No. Jenis Peralatan
Jumlah Minimal

0
Peralatan

n-2
l4 Accessons for Insufflntor I (satu ) pc High
Pressure CO2 gas connector, terdiri dari;

hu
-ta
a. silicone Tubing set, Sterilizable; 1 (satu) buah

15
b. Uniuersal Wrench; I (satu) buah

c. CO2 Bottle, 5 kg; or- 2 (dua) buah


om
d. CO2 gasfilte4 dan 12 (dua belas) buah
s-n

e. Tranrcfer high pressure hose 1OO cm - 1 (satu) buah


150 cm.
e
rpr

15 LED/Xenon Light Source 220 uolt 1 Unit


/pe

16 Full HD Ftber Optb Cable With Connector, 1 (satu) buah


Length >18O cm
/02

t7 Steilization Tray Set for Laparoscopg 1 (satu) set


23

instruments (minimum L. 500 mm, W. 250


mm, H. 135 mm)
20

b) Alat non kesehatan


m/

Kebutuhan non kesehatan (tidak dipersyaratkan NIE) adalah


.co

Jumlah Minimal
na

No Jenis Peralatan
Peralatan
lya

1 MONITOR, terdiri dari:


a. 1 Chip or 3 chip Camera Head with
mu

1 (satu) unit
Camera Control Unit;
a

b. HD LCD Moniforminimal 19 inch;


ain

1 (satu) unit
c. Monitor Standfor LCD Monito4 dan I (satu) buah
.
ww

d. Endoscopy trolley.
1 (satu) unit
2) Spesifikasi khusus
//w

a) Pengepakan/Pelabelan/Penandaan
ps:

Pelabelan/penandaan kemasan laparoskopi mengikuti


peraturan perundang-undangan yang berlaku dari Kementerian
htt

SK No 174530 A
l m
.ht
ng
FRESIDEN

nta
REPUEUK INDONESIA
- 2549 -

-te
23
Kesehatan RI dan informasi tambahan dari BKKBN sebagai
berikut:

0
n-2
(1) setiap jenis alat dan non alat kesehatan Laparoskopi
dibungkus dengan plastik transparan;

hu
(21 seluruh jenis alat dan non alat kesehatan Laparoskopi

-ta
dimasukkan ke dalam karton lboi dengan ketebalan karton
menyesuaikan dengan jenis dan berat produk agar dapat

15
terjamin keamanan, mutu, dan manfaat produk, serta
dibungkus plastik transparan sehingga kedap air;
or-
(3) pada setiap boxhants terdapat tulisan nama produk;
om
(41 pada setiap box tercantum tulisan DAK Subbidang KB
Tahun Anggaran 2023 dan Tidak diperjualbelikan; dan
s-n

(5) di salah satu bagian laparascopy (bagian monitor dan


e

insufflator) tercantum tulisan "DAK Fisik Subbidang KB T.A


rpr

dan Tidak diperjualbelikan" dengan


**rf*;1k:edalan)
/pe

b) Pelaksanaan orientasi penggunaan laparoskopi


/02

Penyediaan laparoskopi dengan monitor dan kamera dilengkapi


dengan petunjuk pemakaian dalam bentuk manual maupun
23

audio uisual (CD, video dan sebagainya). Penyedia wajib


memberikan orientasi penggunaan laparoskopi bagi tim di
20

rumah sakit penerima laparoskopi.


m/

e Minilaparotomi/Tubektomi set
.co

1) Spesifikasi umum
Kebutuhan alat kesehatan minilaparotomi/tubektomi set yang
na

memiliki Nomor Ijin Edar (NIE) dari Kementerian Kesehatan dan


lya

harus disediakan dalam 1 (satu) set dengan rincian sebagai berikut:


mu

Jumlah Minimal
No. Jenis Peralatan
Peralatan
a
ain

1 Alat kesehatan
.

Bak instrumen tertutup yang dapat 1 (satu) buah


ww

a.
menyimpan seluruh alat minilaparotomi
//w

b Penjepit kassa (Forceps Dressingl,P 24,5- 1 (satu) buah


25 cm, curued (9 % - LO"l
ps:

c. SpeculumVagina Srms atau Graues 1 (satu) pasang


htt

SK No 174531 A
l m
.ht
ng
PRESIDEN

nta
REPUEUK INDONESIA
- 2550 -

-te
23
Jumlah Minimal
No. Jenis Peralatan

0
Peralatan

n-2
d Tenacullum, dengan ukuran panjang 25,5 1 (satu) buah
cm (10"-l0l/4"1

hu
I

-ta
e Sonde Uterus, dengan ukuran panjang (satu) buah
32-33 cm (12,5"-13")

15
f. Penjepit Duk, dengan ukuran panjang 1O 4 (empat) buah
- 1l cm, (4- 4 3/8"1
or-
om
g. Pegangan Scalpel,12,5-13 cm, no.3 1 (satu) buah

h.
s-n

Retractor Jaringan ukuran lidah (panjang 2 (dua) buah


28-30 mm, lebar 10-11 mm) panjang
e

pegangan 2lO-22O rnm


rpr

l. Retractor Jaringan: ukuran lidah 2 (dua) buah


/pe

(panjang 70 mm, lebar 14 mm) panjang


pegangan 2IO-22O mm
/02

J Pinset Bergrgr (Chirurgis) P 14-14,5 cm I (satu) buah


(5,5"-5 74 ')
23

k.
20

Pinset Anatomis, dengan ukuran panjang 2 (dua) buah


2O cm (8")
m/

l. KIem Arteri Lurus, 14-15 cm (5,5"-6") I (satu) buah


.co

m. Needle holder, dengan ukuran panjang 1 (satu) buah


na

13-15 cm (5"-6")
lya

n. Gunting Jaringan, dengan ukuran 1 (satu) buah


panjang 15 cm (6")
mu

o. Gunting Benang, dengan ukuran panjang I (satu) buah


a

14-15 cm (5,5"-6")
ain

p. Tubal Hook (Pengait Tuba) 1 (satu) buah


.
ww

q. Utcrus Manipulntor Ebuator Uterus I (satu) buah


//w

2 Perbekalan Kesehatan Lain 1 (satu) buah


ps:

a. Mangkok Antiseptik: diameter atas 6 - 8 1 (satu) buah


cm atau ukuran 60 - 70 ml
htt

SK No 174532 A
l m
.ht
ng
PRESIDEN

nta
REPUBLIK INDONESIA
- 255L -

-te
23
2) Spesifikasi khusus

0
Dalam spesifikasi khusus dilakukan dengan melakukan pengepakan.

n-2
pelabelan/penandaan kemasan minilaparotomi/tubektomi set
mengikuti peraturan perundang-undangan yang berlaku dari

hu
Kementerian Kesehatan dan informasi tambahan dari BKKBN
sebagai berikut:

-ta
a) setiap jenis alat kesehatan dan perbekalan kesehatan lain

15
minilaparotomi/tubektomi set dibungkus dengan plastik
transparan;
or-
b) selunrh jenis alat kesehatan dan perbekalan kesehatan lain
om
minilaparotomi/tubektomi set dimasukkan ke dalam karton
(boi dengan ketebalan karton menyesuaikan dengan jenis dan
s-n

berat produk agar dapat terjamin keamanan, mutu, dan manfaat


produk, serta dibungkus plastik transparant sehingga kedap air;
e

c)
rpr

pada setiap boxharus terdapat tulisan nama produk; dan


d) pada setiap box tercantum tulisan "DAK Fisik Subbidang KB T.A
/pe

berjalan) dan Tidak diperjualbelikan" dengan warna


;;;"lllun
/02

f. Gudang Alat dan Obat Kontrasepsi (ALOKON)


23

1) Spesifikasi bangunan dan gudang:


:
20

Luas bangunan: minimal 7 mx 6 m 42 m2


2l
m/

Standar mangan terdiri dari:


a) ruangan petugas administrasi gudang;
.co

b) ruangan ber-AC untuk tempat penyimpanan obat kontrasepsi


na

khusus implan dan suntikan;


lya

c) ruangan penyimpanarr sarana pendukung alkon berupa Barang


Medis Habis Pakai (BMHP); dan
mu

d) dilengkapi dengan toilet.


a

3) nJ.angan untuk penyimpanan alokon serta sarana penunjang


ain

pelayanan kontrasepsi;
4)
.

termohggrom.eter (alat pengukur suhu/kelembaban);


ww

5) ruang penyimpanan dilengkapi atap peredam panas (buble foitl;


6)
//w

Identitas gudang alokon meliputi:


a) logo BKKBN dan logo kabupaten/kota;
ps:

b) gudang alokon;
htt

c) nama OPD KB kabupaten dan kota;

SK No 174533 A
lm
.ht
ng
PRESIDEN

nta
REFUBLIK INDONESIA
- 2552 -

-te
23
d) alamat;
e) tercantum tulisan "DAK Fisik Subbidang KB T.A ...... (tahun

0
n-2
berjalan)";
0 bahan dasar: disesuaikan dengan kebutuhan daerah; dan

hu
g) lokasi: bagian yang mudah dilihat oleh masyarakat.

-ta
7l Konstruksi pagar bisa menggunakan besi holloulbatako/bata/beton

15
bertulang. Tinggr pagar minimum l2O cm, tebal pagar minimum 15
cm (untuk batako, bata dan beton), dibangun mengelilingi bangunan.

8)
or-
Pintu gerbang lebar minimum 1.5 m berbahan besi;
om
jika diperlukan penjagaan demi keamanan dapat dibuat pos jaga;
9) Persyaratan lingkunga.n:
s-n

a) gudang alokon sebaiknya berlokasi di area bebas dari banjir serta


akses ke gudang juga harus dapat dilalui kendaraan bermotor
e
rpr

roda 4 (empat);
b) gudang alokon sebaiknya dibangun di area yang terdapat
/pe

fasilitas air, listrik, telepon dan internet; dan


/02

c) gudang alokon sebaiknya diberikan penerangan yang cukup.


10) Kelengkapan dan Peralatan Lainnya sebagai berikut:
23
20

1 Kursi dan meja kerja disediakan sesuai dengan kebutuhan


m/

2 Lemari arsip minimal 1 buah


.co

3 Exhaustfan (minimal 4 buah) dipasang kanan kiri


dan belakang dan plafon bangunan
na

(disesuaikan dengan kebutuhan)


lya

4. Kipas angin minimal 1 buah


mu

5. Rak besi disesuaikan dengan kebutuhan


ruangan penyimpanan
a
ain

6. Air Conditioner (ACl minimal 1 PK, 1 buah dipasang di


ruang penyimpanan implant dan
.
ww

suntik
7 Thermahggrometer minimal 1 buah; dengan kemampuan
//w

pengukuran antara 10'C hingga 50"C


dan pengukuran maksimal 7Oo/o
ps:

kelambaban
htt

8 Vacum cleaner (Optbnal) minimal 1 buah

SK No 174534 A
l m
.ht
ng
PRESIDEN

nta
REPUBLIK INDONESIA
- 2553 -

-te
23
9 Tempat sampah besar minimal 1 buah

0
n-2
10. Alat pemadam kebakaran minimal 1 buah kapasitas 6 Kg, berisi
(Fire Extinguisher) Dry Chemical Powder

hu
11. Troli pengangkut barang minimal 1 buah

-ta
t2. Tangga aluminium minimal 1 buah ukuran tinggi lebih

15
dari 2 m

2. Pengadaan sarana transportasi KB


a. or-
Kendaraan bermotor roda empat atau lebih antar jemput akseptor
om
peserta KB
s-n

1) Mobil micro bus


Spesifikasi
e
rpr

1 Jumlah seat Minimal 74 seat


/pe

2 Kapasitas isi Minimal 2.500 cc Silinder/mesin


/02

3 Jumlah ban 4 atau 6 buah (disesuaikan dengan kondisi


daerah)
23

4 Kursi Jok dengan reclining seat dan sabuk


20

pengaman
m/

5 Sistem Kemudi Power Steeing


.co

6. Fasilitas Air Conditianer (ACl


na

7 Aksesori s. Multimedia CD/DVD/MP3/MP4


lya

b. Pemecah kaca darurat


mu

c. Alat pemadam Keamanan api ringan


(APAR), alat P3K
a
ain

8 Desain Striping Desain striping tidak mengikat dengan


warna striping perpaduan biru dan putih
.
ww

9 Pada sisi kanan-kiri mobil terdapat tulisan "KENDARAAN ANTAR


JEMPUT PESERTA KB, NAMA OPD KABUPATEN/KOTA",
//w

menggunakan cat metalik air brush dengan ukuran proporsional


ps:

10. Pada kaca belakang mobil sebelah atas terdapat stiker "BERENCANA
ITU KEREN" dengan ukuran proporsional dan tertulis "DAK Sub
htt

SK No 174535 A
lm
.ht
ng
nta
PRESIDEX
REPUEUK TNDONESIA
- 2554 -

-te
23
Bidang KB TA. ......', Logo BKKBN, Logo Kabupaten dan Kota pada sisi
belakang dengan cat metalik air brush

0
n-2
11. Pada sisi depan mobil terdapat slogan dan logo BKKBN dan
menggunakan cat metalik air brush dengan ukuran proporsional.

hu
Pada bagian kaca atas tertulis "KENDARAAN ANTAR JEMPUT
PESERTA KB" berbahan stiker

-ta
L2. Pada bagian mobil di dekat pintu depan sisi kanan-kiri terdapat logo

15
BKKBN (sesuai warna asli), slogan serta logo program BKKBN (warna

or-
biru) dengan ukuran proporsional dengan cat metalik air brush

2)
om
Mobil mini bus
Spesifikasi
s-n

1 Jumlah seat 7 seat


e
rpr

2 Kapasitas isi 14OO-2OOO cc


/pe

3 Kursi Jok dengan reclining seat dan sabuk


peng€rman
/02

4 Sistem Kemudi Power steering


23

5 Fasilitas Air Conditbner (AC)


20

Aksesori ?. Multimedia CD/DVD/MP3/MP4


m/

6.
b. Pemecah kaca darurat
.co

c. Alat pemadam Keamanan api ringan


na

(APAR), alat P3K


lya

7 Desain Striping Desain striping tidak mengikat dengan


warna striping perpaduan biru dan
mu

putih
a
ain

8. Pada sisi kanan-kiri mobil terdapat tulisan KENDARAAN ANTAR


JEMPUT PESERTA KB, NAMA OPD KABUPATEN/KOTA,
.
ww

menggunakan cat metalik air bntsh dengan ukuran proporsional.


//w

9 Pada kaca belakang mobil sebelah atas terdapat stiker "BERENCANA


ITU KEREN" dengan ukuran proporsional dan tertulis "DAK Sub
Bidang KB TA. ........u, Logo BKKBN, l,ogo Kabupaten dan Kota pada
ps:

sisi belakang
htt

SK No 175986 A
lm
.ht
ng
nta
FRESIDEN
REPUELIK INDONESTA
- 2555 -

-te
23
10 Pada sisi depan mobil terdapat slogan dan logo BKKBN dan

0
menggunakan cat air brushdengan ukuran proporsional. Pada bagian

n-2
kaca atas tertulis "KENDARAAN ANTAR JEMPUT PESERTA KB"
berbahan stiker

hu
11 Pada bagian mobil di dekat pintu depan sisi kanan-kiri terdapat logo

-ta
BKKBN (sesuai warna asli), slogan serta logo program BKKBN (warna
biru) dengan ukuran proporsional

15
3) Mobil mini bus sistem penggerak 4 roda (4WD)
Spesilikasi or-
om
1 Jumlah seat 7 seat
s-n

2 Sistem penggerak Mobil berpenggerak 4 roda (four wheel


roda diue/ 4WD) atau 4x4
e
rpr

3 Kapasitas isi 24OO-3000 cc


/pe

4 Kursi Jok dengan reclining seat dan sabuk


pengaman
/02

5 Sistem Kemudi Power steering


23

6 Fasilitas Air Conditianer (AC)


20
m/

7 Aksesori a. Multimedia CD /DVD/MP3/MP4


b. Pemecah kaca darurat
.co

c. Alat pemadam Keamanan api ringan


na

(APAR), alat P3K


lya

8 Desain Striping Desain striping tidak mengikat dengan


warna striping perpaduan biru dan putih
mu

narnun wajib memasukan logo program


Bangga Kencana dan lambang BKKBN di
a

lambung mobil kiri kanan


ain

9 Sistem Penggerak Penggerak depan, penggerak belakang,


.

4wdlAWD
ww

10. Pada sisi kanan-kiri mobil terdapat tulisan "KENDARAAN ANTAR


KB, NAMA OPD KABUPATEN/KOTA",
//w

JEMPUT PESERTA
menggunakan cat metalik air brush dengan ukuran proporsional.
ps:

11. Pada kaca belakang mobil sebelah atas terdapat stiker "BERENCANA
ITU KEREN" dengan ukuran proporsional dan tertulis "DAK Sub
htt

SK No 175987 A
lm
.ht
ng
PRESIDEN

nta
REPUBUK INDONESIA
- 2556 -

-te
23
Bidang KB TA. ......", Logo BKKBN, Logo Kabupaten dan Kota pada
sisi belakang dengan cat metalik air brush

0
n-2
r2 Pada sisi depan mobil terdapat slogan dan logo BKKBN dan
menggunakan cat metalik air brush dengan ukuran proporsional.

hu
Pada bagian kaca atas tertulis "KENDARAAN ANTAR JEMPUT
PESERTA KB" berbahan stiker

-ta
Pada bagian mobil di dekat pintu depan sisi kanan-kiri terdapat logo

15
13
BKKBN (sesuai warna asli), slogan serta logo program BKKBN (warna

or-
biru) dengan ukuran proporsional dengan cat metalik air brush

t4 Untuk design stripping dan logo BKKBN dapat menyesuaikan dan


om
mengacu pada panduan gralis identitas BKKBN
s-n

4l Kendaraan bermotor roda dua antar jemput akseptor peserta KB


e

Spesifikasi
rpr

1 Jenis/Tipe Sepeda motor roda dua yang dianggap lebih


/pe

tepat dengan kondisi daerah


/02

2 Isi Silinder/mesin 1 10-250 cc


23

3 Tipe Mesin 4 Langkah


20

4 Warna Biru
m/

5 Aksesori a. Air brush logo dan slogan tulisan


berbunyi: "Berencana Itu Keren", air
.co

brush logo KB (sesuai ketentuan


peraturan tentang logo dan slogan) pada
na

sisi kiri dan kanan motor


lya

b. Dilengkapi dengan bor sepeda motor,


rear box/top ca,se yang disesuaikan
mu

dengan jenis sepeda motor dan berfungsi


sebagai tempat perlengkapan bertugas
a
ain

5) Kendaraan air antar jemput akseptor peserta KB (speed boat/kapal


motor/perahu motor)
.
ww

Spesifikasi
//w

1 Dimensi Disesuaikan dengan kebutuhan dan spesifikasi yang


tersedia di lapangan
ps:

2 Kapasitas Maksimal 20 penumpang (speed boafl, maksimal 10


penumpang penumpang (kapal motor/perahu motor)
htt

SK No 1745384
lm
.ht
ng
PRESIDEN

nta
REPUEUK INDONESIA
- 2557 -

-te
23
3 Bahan Disarankan menggunakart fibergla.ss yang tahan

0
bocor

n-2
4 Kekuatan Minimum 280 Hp (speed boafl, minimum 100 Hp
mesin (kapal motor), minimum 25 Hp (perahu motor)

hu
a.

-ta
5 Aksesori Peralatan labuh dan tambat: jangkar, tali
jangkar, tali tambat, boLd.er stcel

15
b. Peralatan keselamatan: hfe jaclcet fumlah
disesuaikan dengan penumpang dan awak
or-
kapal) perlengkapan pertolongan pertama, alat
pemadam api ringan dan peralatan keselamatan
om
lainnya yang sesuai dengan ketentuan
keselamatan transportasi air
s-n

c. Peralatan navigasi: radio komunikasi VHF/FM


e

marine, lampu navigasi (ialan), magnetic/ marine


rpr

compass
d. Perlengkapxr deck; dilengkapi dengan standard
/pe

tool kit
e. Cat dan desain logo samping: warna biru
/02

dipadukan dengan warna putih (desain striping


tidak mengikat, memuat logo BKKBN, logo
23

kabupaten dan kota, tulisan "KENDARAAN


20

ANTAR JEMPUT CALON AKSEPTOR PESERTA


KB", slogan (sesuai ketentuan yang mengatur
m/

slogan)
.co

6) Pembangunan/Rehabilitasi/Kelengkapan balai penyuluhan KB


a) Pembangunan balai penyuluhan KB
na
lya

Spesifikasi
(1) Luas bangunan: minimal 10 m x 5 m (50 mz1. Jika tidak
mu

tersedia luas lahan minimal 50 m2 dapat dibangun menjadi


bangunan 2 (dua) lantai;
a
ain

(21 Standar ruangan, harus tersedia:


(a) ruang pertemuan;
.
ww

(b) ruang kerja;


(c) toilet;
//w

(d) ruang perpustakaan (optional);


ps:

(e) ruang saji dan wastafel (optional); dan


htt

(0 tempat untuk mencuci tangan (wajib).

SK No 174539 A
ml
.ht
ng
PRESIDEN

nta
REPUELIK INDONESIA
- 2558 -

-te
23
(3) bahan bangunan berkualitas tinggi;

-20
(41 Identitas balai penyuluhan KB meliputi:
(a) balai penyuluhan KB;

un
(b) kecamatan;

ah
(c) jalan;

5-t
(d) kabupaten dan kota;

r-1
(e) provinsi;
(0 Logo BKKBN: Sesuai logo asli;
mo
(g) Logo kabupaten: Sesuai logo asli;
no

(h) DAK Bidang KB Tahun ....;


es-

(i) Bahan dasar: disesuaikan dengan kebutuhan daerah;


dan
rpr

0) Lokasi: bagian yang mudah dilihat oleh masyarakat.


/pe

(s) pada atap bagian depan dan belakang terpasang slogan


"Berencana itu Keren" (sesuai dengan warna asli berbahan
/02

cat genting);
23

Contoh Slogan pada Atap Bagian Depan dan Belakang


20
m/

BERENCANA ITU KEREN


.co
a na

(6) Tersedia fasilitas jalan masuk bagi pengguna kursi roda


uly

(optional): pauing block, tanah, plesteran semen, beton


(disesuaikan dengan ketersediaan daerah) dicat warna putih
m

(terang) tanpa anak tangga dengan logo kursi roda dengan


na

cara dicat warna hitam (ulnrran logo disesuaikan dengan


lebar jalan) lebar minimum 1,5 m;
.ai
ww

Contoh Logo Kursi Roda pada Jalan Masuk


://w
ps
htt

SK No 174540 A
ml
.ht
ng
FRESIDEN

nta
REPUBLIK TNDONESIA
- 2559 -

-te
23
(71 Pembuatan Pagar Balai Penyuluhan KB :

(a) balai penyuluhan KB yang dibangun di dalam area

-20
kantor camat tidak perlu dilengkapi dengan pagar;

un
(b) balai penyuluhan KB yang dibangun di luar area camat
atau area lainnya dapat dilengkapi dengan pagar

ah
dengan mempertimbangkan kondisi luas lahan dimana

5-t
batai penyuluhan KB dibangun;
(c) konstruksi pagar bisa menggunakan besi hollow,

r-1
batako, bata atau beton bertulang;
mo
(d) tinggi pagar minimum 120 cm, tebal pagar minimum
15 cm (untuk batako, bata dan beton);
-no

(e) pagar dapat dibangun mengelilingi bangunan; dan


res

(q pintu gerbang lebar minimum 1,5 m dengan


menggunakan pintu sliding (sliding doorl berbahan
erp

besi.
b) Rehabilitasi (pengembangan) balai penyuluhan KB
2/p

Spesifikasi
/0

(1) Standar ruangan, harus tersedia:


23

(a) ruang pertemuan;


20

(b) rurang kerja;


m/

(c) toilet;
.co

(d) ruang perpustakaan (optional);


(e) ruang saji dan wastafel (optional); dan
na

(0 tempat untuk mencuci tangan (wajib).


lya

(21 bahan bangunan berkualitas tinggi; dan


mu

(3) dapat ditambahkan atap tambahan/kanopi dibagian teras


atau luar balai penyuluhan KB sehingga dapat digunakan
na

sebagai tempat pertemuan luar rLrangan yang berfungsi


.ai

untuk menahan panas, ruangan yang teduh dan tidak


terlindung dari hujan.
ww

c) Kelengkapan balai penyuluhan KB


/w

Spesifikasi
(1) kursi dan meja rapat disediakan sesuai kebutuhan;
/
ps:

(2) kursi dan meja kerja disediakan sesuai kebutuhan;


htt

(3) almari (minimal 1 buah);

SK No 174541 A
ml
.ht
ng
PRESIDEN

nta
REPTIELIK INDONESTA
- 2560 -

-te
23
(4) Exhaust fan: (minimal 4 buah) dipasang kanan, kiri dan
belakang dan plafon bangunan;

-20
(5) Kipas angin dan/atau AC : (maksimal 3 buah dipasang di
ruang rapat dan nrang ke{a) ketersediaan disesuaikan

un
dengan kondisi daerah;

ah
(6) Rak : (minimal I buah);

5-t
17) White board : (minimal 1 buah);

r-1
(8) Meja rapat : (minimal 2 buah);
(9) Tempat sampah : (minimal 2 buah);
mo
(10) Generator set: 5-10 kva;
no

(11) pengadaan dan pemasangan mesin pompa air listrik dengan


es-

spesifikasi yaitu daya 100-300 watt, uoltage 22O-24O volt;


(l2l LCD dan layar LCD;
rpr

(13) dispenseri
/pe

(14) tempat penampungan air (water tankl;


/02

(15) Pengadaan personal computer dan/atau printer dengan


spesifikasi :
23

(a) Personal computer


20

i. processor minimal setara i5;


m/

ii. memori minimal: 8 GB;


iii.
.co

storage minimal 512 Gb hgbnd (HDD dan SSD) atau


SSD; dan
na

iv. operating system (OS) minimal Windows 10 Pro 64 bit


a

atau OS lainnya yang tersedia.


uly

(b) Printer all in one


m

i. tinta hitam dan tinta warna;


na

ii. memiliki scanner atau pemindai dokumen; dan


.ai

iii. memiliki fungsi untuk copA dokumen.


ww

(16) panel surya (solar celA; darr


(17) kelengkapan Wi-Fi.
://w

3.2.6 Mekanisme Pengadaan Barang Jasa


ps

1. Berdasarkan Rencana Kegiatan yang telah disetujui oleh BKKBN,


htt

Kementerian PPN/Bappenas, dan OPD-KB kabupaten dan kota

SK No 174542 A
ml
.ht
ng
PRESIDEN

nta
REPUEUK INDONESIA
- 256L -

-te
23
sebagaimana tertuang dalam aplikasi KRISNA DAK, pemerintah daerah
dapat melaksanakan pengadaan barang jasa; dan

-20
2. Pelaksanaan pengadaan barang jasa sebagaimana dimaksud pada angka 1

un
dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

ah
3.2.7 Penilaian Kinerja Pelaksanaan Kegiatan

5-t
1. Laporan realisasi penggunaan keuangan DAK Fisik Sub Bidang KB

r-1
Pemerintah daerah kabupaten/kota menyampaikan laporan realisasi
mo
penggunaan keuangan DAK Fisik Subbidang KB melalui sistem aplikasi
Kementerian Keuangan Republik Indonesia dan kepada Kepala Badan
no
Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional secara berkala setiap 3
(tiga) bulan melalui aplikasi Sistem pelaporan, perencanaan, monitoring dan
es-

evaluasi (Morena) BKKBN.


2. Laporan realisasi pembangunan/pengadaan fisik kegiatan
rpr

Pemerintah daerah kabupaten atau kota menyampaikan laporan realisasi


/pe

pembangunan/pengadaan fisik kegiatan DAK Fisik Subbidang KB Tmelalui


sistem aplikasi Kementerian Keuangan Republik Indonesia dan kepada
/02

Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional secara


berkala setiap 3 (tiga) bulan melalui aplikasi Sistem pelaporan, perencanaan,
23

monitoring dan evaluasi (Morena) BKKBN.


20
m/

3.2.8 Capaian Hasil Jangka Pendek


l. Immediate outcome pada menu kegiatan sarana pelayanan KB yaitu: Jumlah
.co

Peserta KB Metode Kontrasepsi Jangka Panjang (MKJP) yang terlayani adalah


jumlah PUS yang menggunakan kontrasepsi MKJP yang terlayani di
na

faskesyan yang mendapatkan alokasi sarana pelayanan KB Indikator capaian


a

immediate outcome adalah jumlah peserta KB MKJP yang terlayani;


uly

2. Immediate outcome pada menu sarana prasarana percepatan penurunan


m

stunting, penyediaan sarana Transportasi KB yaitu: frekuensi penggerakan


na

pelayanan KB adalah frekuensi rangkaian kegiatan yang dilakukan oleh


tenaga penggerak KB kepada calon peserta, atau peserta KB dan keluarga
.ai

berisiko shtnting agar bersedia digerakkan ke tempat fasyankes. Indikator


ww

capaian immediate outcome adalah frekuensi penggerakan pelayanan KB dan


percepatan penurunan stunting;
://w

3. Immediate outcome pada menu kegiatan sarana prasarana percepatan


penurunan sfiinting, penyediaan Balai Pen5ruluhan KB adalah jumlah
cakupan laporan bulanan di setiap Balai Penyuluh KB. Indikator capaian
ps

immediate outcome adalah jumlah pelaporan SIGA; dan


htt

SK No 174543 A
lm
.ht
ng
PRESIDEN

nta
REPUEL|K INDONESIA
- 2562 -

-te
23
4. Capaian Hasil Jangka Pendek dapat digambarkan sebagaimana dalam tabel
berikut:

0
n-2
Sasaran
Menu/Rinci Indikator Target Indikator/ Cara
Subbidang Satuan

hu
an Kegiatan Capaian (%) Penerima Perhitungan
Manfaat

-ta
Keluarga Sarana Persentase 100 Peserta Kabupaten Jumlah PUS

15
Berencana Pelayana peserta KB KB dan kota yang
n KB/ MKJP yang penerima menggunaka
Pengada
an
terlayani
or- DAK Fisik n
kontrasepsi
om
Vasekto MKJP yang
mi Tanpa terlayani di
Pisau fasyankes
s-n

(VTP) Kit dibandingka


n dengan
e

target
rpr

Keluarga Sarana Perentase 100 Peserta Kabupaten Jumlah PUS


/pe

Berencana Pelayanan peserta KB KB dan kota yang


KB/Pengad MKJP yang penerima menggunaka
/02

aan terlayani DAK Fisik n


Minilaparot kontrasepsi
omi/Tubekt MKJP yang
23

omi Set terlayani di


fasyankes
20

dibandingka
n dengan
m/

target
.co

Keluarga Sarana Persentase 100 Peserta Kabupaten Jumlah PUS


Berencana Pelayanan peserta KB KB dan kota yang
na

KB/Pengad MKJP yang penerima menggunaka


aan terlayani DAK Fisik n
lya

Laparoskopi kontrasepsi
Dengan MKJP yang
mu

Kamera dan terlayani di


Monitor fasyankes
a

dibandingka
ain

n dengan
target
.
ww

Keluarga Sarana Persentase 100 Peserta Kabupaten Jumlah PUS


Berencana Pelayanan peserta KB KB dan kota yang
KB/Pemban MKJP yang penerima menggunaka
//w

gunan/Reh terlayani DAK Fisik n


ab/Kelengk kontrasepsi
ps:

apan MKJP yang


Gudang terlayani di
htt

Alat dan fasyankes


Obat dibandingka

SK No 1745444
ml
.ht
ng
nta
REPUBUK TNDONESIA
- 2563 -

-te
23
Kontrasepsi n dengan
(ALOKON) target

-20
Keluarga Sarana Persentase 100 Peserta Kabupaten Jumlah PUS

un
Berencana Pelayanan peserta KB KB dan kota yang
KB/Pengad MKJP yang penerima menggunaka

ah
aan Implan terlayani DAK Fisik n
Removal Kit kontrasepsi

5-t
MKJP yang
terlayani di

r-1
fasyankes
dibandingka
n dengan
mo
target
-no

Keluarga Sarana Persentase roo Peserta Kabupaten Jumlah PUS


Berencana Pelayanan peserta KB KB dan kota yang
penerima
res

KB/Pengad MKJP yang menggunaka


aan IUD Kit terlayani DAK Fisik n
kontrasepsi
erp

MKJP yang
terlayani di
2/p

fasyankes
dibandingka
n dengan
/0

target
23

Keluarga Percepatan Persentase 100 Persen Kabupaten Capaian


20

Berencana Penurunan penggeraka dan kota penggerakan


Sdnting/Pe n penerima dibagi
m/

ngadaan pelayanan DAK Fisik minimal


Kendaraan KB penggerakan
.co

Roda Dua minimal 12 dalam 1


Jemput kal/ tahun tahun dikali
na

Antar 100
Peserta KB
lya

Keluarga Percepatan Persentase 100 Persen Kabupaten Capaian


mu

Berencana Penurunan penggeraka dan kota penggerakan


StuntinglPe n penerima dibagi
ngadaan pelayanan DAK Fisik minimal
na

Kendaraan KB penggerakan
.ai

Bermotor minimal 12 dalam 1


Roda Empat kal/ tahun tahun dikali
ww

atau Lebih r00


Jemput
Antar
/w

Peserta KB
/
ps:

Keluarga Percepatan Persentase 100 Persen Kabupaten Capaian


Berencana Penurunan penggeraka dan kota penggerakan
Stunting/Pe n penerima dibagi
htt

ngadaan pelayanan DAK Fisik minimal


Kendaraan KB oensserakan

SK No 174545 A
ml
.ht
ng
FRESIDEN

nta
REPUBL|K INDONESIA
- 2564 -

-te
23
Air (Speed minimal 12 dalam 1
boat/Kapal kal/ tahun tahun dikali

-20
Motor/Pera 100
hu Motor)
Jemput

un
Antar

ah
Peserta KB

5-t
Keluarga Pembangun Jumlah 100 Persen Kabupaten Jumlah
Berencana ar]/ cakupan dan kota cakupan

r-1
Rehab/Kele pelaporan penerima laporan
ngkapan SIGA yang DAK Fisik bulanan di
Balai lengkap setiap Balai
mo
Penyuluhan setiap Penyuluhan
KB bulan KB.
no
es-
rpr
/pe
/02
23
20
m/
.co
a na
muly
na
.ai
ww
://w
ps
htt

SK No 174546A
ml
.ht
ng
PRESIDEN

nta
REPUBL|K INDONESIA
- 2565 -

-te
23
4. BIDANG PERUMAIIAN DAN PERMUKIMAN

-20
4.1 Arah Kebijakan

un
Dana Alokasi Khusus (DAK) Fisik Bidang Perumahan dan Permukiman
dilaksanakan untuk Mendukung Pemulihan Ekonomi dan Pembangunan

ah
Infrastruktur di Tematik Pengentasan Permukiman Kumuh Terpadu, dengan

5-t
arah kebijakan yaitu untuk meningkatkan akses masyarakat secara bertahap
terhadap perumahan dan permukiman layak dan aman yang terjangkau,

r-1
terutama memperbaiki kehidupan masyarakat di permukiman kumuh dalam
rangka meningkatkan kualitas sumber daya manusia.
mo
4.2 Sasaran & Target
-no

l. Sasaran: Penanganan kawasan permukiman kumuh secara tuntas termasuk


penyediaan permukiman baru bagi rumah tangga berpenghasilan rendah dan
res

rumah yang terkena dampak pembangunan infrastruktur dasar di lokasi


terpilih melalui integrasi Bidang Perumahan dan Permukiman, Bidang
erp

Sanitasi serta Bidang Air Minum.


2.Target: Terpenuhinya akses perumahan dan permukiman layak termasuk air
2/p

minum dan sanitasi di kawasan permukiman kumuh prioritas (100% rumah


layak serta dukungan melalui bidang terkait yang dilaksanakan secara
/0

terintegrasi untuk mencapai 100% akses air minum ,9oo/o akses sanitasi layak
23

dan lOOo/o akses sampah yang terkelola dengan baik di perkotaan (8O%
penanganan dan 2O pengurangan)).
20

4.3 Ruang Lingkup Kegiatan


m/

Pengentasan Permukiman Kumuh Terpadu melalui Peremajaan, Pemugaran,


.co

Relokasi, dan Pembangunan Permukiman Banr, melingkupi aspek-aspek yang


harus ditangani antara lain:
na

1. Penataan kawasan dan penjaminan kepastian bermukim (secure tenure)


lya

a. Penataan site plan kawasan, sebagai upaya menyediakan ruang dan


mu

lahan bagi permukiman kumuh menjadi permukiman yang tertata dan


layak agar mengurangi tingkat kekumuhan.
na

b. Pelaksanaan on-site upgrading, konsolidasi/pembagian tanah (land


shaing / con solid.ation) atau permukiman kemb ali (re settlemenQ .
.ai

2. Penyediaan perumahan sebagai bagian dari usaha penanganan permukiman


ww

kumuh.
3. Penyediaan infrastruktur dasar permukiman sebagai bagian
/w

dari
penang€rnan tujuh indikator permukiman kumuh.
/
ps:
htt

SK No 174547 A
ml
.ht
ng
PRESIDEN

nta
REPUBLIK INDONESTA
- 2566 -

-te
23
4.3.1 Deskripsi Menu dan Rincian Kegiatan
I

-20
Tabel 5- Deskripsi Menu dan Rincian Kegiatan Bidang Penrmahan dan
Permukiman
Subbidang Menu Kegiatan Rincian Menu Kegiatan

un
Perumahan dan Pengentasan a Pembangunan Baru Rumah

ah
Permukiman Permukiman Swadaya;

5-t
Tematik Kumuh Terpadu a Peningkatan Kualitas Rumah

r-1
Pengentasan melalui Swadaya;
Permukiman Peremajaan, a
mo
Rehabilitasi dan Rekonstruksi
Kumuh Terpadu Pemugaran, Rumah Swadaya; dan
-no

Relokasi, dan a Jalan Lingkungan dan Drainase


res

Pembangunan Lingkungan.
Perumahan
erp

Baru
2/p

4.3.2 Kriteria Lokasi Prioritas


Kabupaten/Kota yang telah memiliki Program Pengentasan Permukiman
/0

Kumuh Terpadu dan memenuhi kriteria teknis.


23

4.3.3 Kriteria Teknis


20

1. Kriteria Eligibilitas
m/

a. Perencanaan, Program/Kegiatan dan Anggaran:


.co

1) Program Penanganan Kumuh Terpadu, berupa Executiue Summary


Formulasi Program Penanganan Kumuh Terpadu;
na

2l Masterplan Kawasan: Masterplan dan Rencana Pembagian Kauling


lya

Tanah;
mu

3) Rincian Kegiatan dan Anggaran benrpa Dokumen Rencana Penanganan


Ke Depan, Laporan Pelaksanaan Kegiatan yang sedang dan telah
na

dilaksanakan;
Surat Keputusan Bupati/Walikota tentang Penetapan Lokasi
.ai

4)
Perumahan Kumuh dan Permukiman Kumuh, yang luasan
ww

penanganannya sesuai dengan kewenangan Pemerintah


Kabupaten/Kota pada UU Nomor 23 Tahun 2074;
/w

5) Ketersediaan Dokumen Rencana Pencegahan dan Peningkatan Kualitas


/

Permukiman Kumuh berupa RP2KPKP/RP3KP/SIAP/atau sejenisnya;


ps:

dan
htt

SK No 174548 A
l m
.ht
ng
PRESIDEN

nta
REPUBLIK INDONESIA
- 2567 -

-te
23
6) Pokja yang menangani Permukiman, Air Minum, dan Sanitasi/Tim
Koordinasi Sejenis: Bidang Perumahan dan Permukiman (Pokja PKP)

0
maupun Air Minum dan Sanitasi (Pokja AMPL).

n-2
b. Kesiapan Penerima Program dan Keterlibatan Masyarakat

hu
Kesiapan Calon Penerima Bantuan: Bukti sosialisasi kepada masyarakat
calon penerima bantuan serta bukti persetujuan mengikuti program dan

-ta
Surat Keputusan Calon Penerima Bantuan dari Kepala Daerah.

15
c. Lahan/Pertanahan
1)
or-
Dokumen pernyataan status kesesuaian dan kesiapan lahan: SK
Penetapan Lokasi (Penlok), Berita Acara Kesepakatan Warga untuk
om
Konsolidasi Lahan/ Relokasi;
2) Kesesuaian lahan sebagai zot'r,a permukiman: Surat Pernyataan
s-n

Peruntukan Lahan untuk Permukiman dari Instansi Berwenang dalam


e

Penataan Ruang (Dinas/Kantor Pertanahan); dan


rpr

3) Ketersediaan Lahan Peruntukan Bidang Perumahan: Tanah Hibah


Pemda/Tanah Hibah Swasta/Tanah Swasta untuk
/pe

Diperjualbelikan/Tanah Masyarakat/Hak Guna Bangunan (HGB) di atas


/02

badan air.
2. Iftiteria Persyaratan Lainnya
23

a. Dukungan NSPK dan Kelembagaan:


20

t) Peraturan Daerah Kumuh: Peraturan Daerah Kumuh, atau Surat


m/

Keterangan Pen5rusunan Perda Kumuh;


2) Peraturan Daerah Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW); dan
.co

3) Surat Bukti Komitmen Kepala Daerah: Surat Komitmen Kepala Daerah,


na

Surat Dukungan Pendanaan Pihak Ketiga fiika ada).


lya

b. Profil Kawasan Kumuh dengan menggunakan data kondisi terbaru


1) Numerik Kekumuhan: Perhitungan tingkat kekumuhan;
mu

2) Rekap Kekumuhan: Rekapitulasi Numerik Data Kumuh; dan


a

3) Peta Deliniasi: Peta deliniasi Kawasan kumuh, Peta sebaran rumah.


ain

c. Rencana Kegiatan
.
ww

t) Konsep DED dan Konsep RAB: Air Minum, Air Limbah, Persampahan,
Perumahan, Jalan dan Drainase Lingkungan;
//w

2) Rencana Penanganan Sosial: Rencana Ganti Untung, Rencana


Penghunian Sementara (khusus pola konsolidasi), Rencana Pemberian
ps:

Uang Sewa (khusus pola konsolidasi);


htt

3) Rencana penanganan Kawasan (kondisi sebelum dan sesudah) pada Peta


Deliniasi dan Baseline Numerik Kumuh; dan

SK No 174549 A
ml
.ht
ng
PRESIDEH

nta
REPUBLIK INDONESIA
- 2568 -

-te
23
+1 Timeline Rencana Penanganan L,okasi Pada 2022-2023: Timeline rencana
penanganan.

-20
d. Rencana Konstruksi

un
1) Rencana Pelaksanaan Konstruksi: Konsep Tahapan Pelaksanaan
Konstruksi; dan

ah
2) Rencana Monitoring: Konsep Rencana Monitoring Pelaksanaan

5-t
Konstruksi.

r-1
e. Rencana Pasca Konstruksi
l) Rencana Serah Terima Aset: Air Minum, Air Limbah, Persampahan,
mo
Jalan dan Drainase Lingkungan; dan
no

2) Rencana Pengelolaan/Pemanfaatan: Air Minum, Air Limbah,


Persampahan, Jalan dan Drainase Lingkungan.
es-

f. Inovasi
rpr

t) Inovasi: Konsep inovasi yang ditawarkan.


/pe

g. Kinerja DAK Tahun Sebelumnya


t) Kinerja DAK Tahun Sebelumnya: Kinerja DAK Fisik Reguler Bidang
/02

Perumahan dan Permukiman Tahun Sebelumnya (termasuk Capaian


Output dan Immediate Outcomel; dan
23

z1 Kinerja DAK Integrasi Tahun Sebelumnya (termasuk Capaian Output dan


20

Immediate Outcomel.
m/

3. Persetujuan Kementerian PUPR terhadap Rencana Kegiatan (RK) pemerintah


daerah adalah berupa opini teknis terhadap kesesuaian data yang
.co

disampaikan oleh pemerintah daerah dengan persyaratan teknis.


Persetujuan tidak mencakup kebenaran fisik, materil, dan formil terhadap
na

data yang disampaikan oleh pemerintah daerah.


a

4.3.4 Kriteria Penerima Bantuan/Penerima Manfaat


uly

Kriteria penerima bantuan/penerima manfaat ditetapkan sebagai berikut:


m

No Rincian Menu Kegiatan Kriteria Penerima Bantuan/Penerima


na

Manfaat
.ai

I Pembangunan Baru Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR)


ww

Rumah Swadaya yang memiliki satu-satunya rumah dengan


kerusakan total (seluruh komponen bangunan
://w

baik struktural dan non struktural rusak) atau


ps

kerusakan berat (seluruh komponen struktural


htt

SK No 174550 A
ml
.ht
ng
PRESIDEN

nta
REFUBLIK INDONESIA
- 2569 -

-te
23
No Rincian Menu Kegiatan Kriteria Penerima Bantuan/Penerima

-20
Manfaat
rusak dan sebagian komponen non struktural

un
rusak)

ah
5-t
r-1
mo
2 Peningkatan Kualitas MBR yang memiliki satu-satunya rumah
no
Rumah Swadaya dengan kerusakan sedang (sebagian komponen
struktural rrsak atau sebagian komponen non
es-

struktural rusak)
rpr

3 Rehabilitasi dan Masyarakat yang memiliki satu-satunya


/pe

Rekonstruksi Rumah rumah yang terkena dampak konsolidasi lahan


Swadaya
/02
23

4.3.5 Besaran Bantuan


20

Besaran Bantuan ditetapkan sebagai berikut:


m/

No Rincian Menu Bahan Upah Tukang Total


.co

Kegiatan Bangunan / Pekerja Besaran


na

Bantuan
a

I Pembangunan Baru Rp. Rp. Rp.


uly

Rumah Swadaya 43.OO0.OOO, - 7.OOO.OOO, - 50.000.000, -


m

2 Peningkatan Kualitas Rp. Rp. Rp.


na

Rumah Swadaya 17.500.000, - 2.500.000, - 20.ooo.ooo, -


.ai
ww

3 Rehabilitasi dan Rp. Rp. Rp.


Rekonstruksi Rumah 17.500.000, - 2.500.000, - 20.000.000, -
://w

Swadaya
ps

Besaran batuan dapat dikalikan dengan Indeks Kemahalan Konstruksi (IKK)


htt

Kabupaten/Kota yang dikeluarkan oleh Badan Pusat Statistik. Dalam hal ini IKK

SK No 174551 A
ml
.ht
ng
PRESIDEN

nta
REPUBL|K TNDONESIA
- 2570 -

-te
23
kurang dari l0O maka dioptimalkan sesuai dengan nilai bantuan stimulan
secara nasional.

-20
4.4 Tata Cara Pelaksanaan

un
4.4.L Penyedla (Kontraktual)
1. Persiapan dan Perencanaan

ah
5-t
Perencanaan pelaksanaan kegiatan DAK Fisik Bidang Perumahan dan
Permukiman yang dilakukan melalui penyedia (kontraktual) diawali dengan

r-1
Pemilihan dan Penetapan L,okasi Kegiatan yang didukung oleh surat
pernyataan kesiapan lahan, Pen5rusunan Detail Engineeing Design (DED),
mo
Spesifikasi Teknis serta Harga Perkiraan Sendiri (HPS), dan membentuk
panitia pengadaan
no

2. Pelaksanaan
es-

Pelaksanaan melalui penyedia (kontraktual) sesuai dengan ketentuan


pelaksanaan pekerjaan konstruksi sebagaimana diatur dalam peraturan
rpr

perundang-undangan.
/pe

4.4.2 Swakelola
1. Persiapan dan Perencanaan
/02

Persiapan dan perencanaan kegiatan secara swakelola diawali dengan


23

penyiapan lahan, penyiapan masyarakat, dan penganggaran kegiatan


penunjang.
20

2. Pelaksanaan
m/

Pelaksanaan kegiatan secara swakelola dilaksanakan melalui persiapan


.co

pelaksanaan, penyiapan calon penerima bantuan, penetapan penerima


bantuan oleh Kepala Daerah, penyaluran dana, penggunaan bantuan,
na

pekerjaan fisik rumah, dan pertanggungiawaban bantuan.


a

4.4.3 Ketentuan Kegiatan Peuunjang


uly

l. Kegiatan penunjang yang dapat digunakan antara lain:


m

a. Biaya tender, tidak termasuk honor pejabat pengadaan barang dan


na

jasa/unit layanan pengadan dan pengelola keuangan;


b. Jasa pendamping/fasilitator non-aparatur sipil negara untuk kegiatan
.ai

DAK Fisik yang dilakukan secara swakelola;


ww

c. Jasa konsultan pengawas kegiatan yang dilakukan melalui penyedia


(kontraktual);
://w

d. Penyelenggaraan rapat koordinasi di pemerintahdaerah, yang dapat


digunakan untuk rapat dalam rangka peningkatan kapasitas tenaga
ps

fasilitator maupun kelompok swadaya masyarakat; dan/atau


htt

SK No 174552 A
l m
.ht
ng
PRESIDEN

nta
REFUBUK TNDONESIA
- 257r -

-te
23
e. Perjalanan dinas ke/dari lokasi kegiatan untuk pengendalian dan
pengawasan,

0
n-2
2. Kegiatan penunjang desain perencanaan tidak dapat digunakan dalam DAK
Fisik Bidang Perumahan, karena merupakan kewajiban pemerintah daerah

hu
dalam proses penJrusunannya.
3. Pemerintah daerah wajib mengalokasikan sebagian dari dana penunjang

-ta
untuk kegiatan jasa pendamping/fasilitator non-aparatur sipil negara (poin

15
lc) sebagai fasilitator yang bertugas untuk mengintegrasikan seluruh
kegiatan DAK Tematik pengentasan pennukiman kumuh terpadu (bidang air
or-
minum, bidang sanitasi, dan bidang perumahan dan permukiman).
om
4. Pemerintah daerah yang tidak menggunakan alokasi DAK Fisik Bidang
Perumahan dan Permukiman untuk kegiatan penunjang, wajib mengalokasi
s-n

kegiatan penunjang pada Rencana Kerja Anggaran Pemerintah daerah


minimal:
e

a.
Jasa pendamping/fasilitator non-aparatur sipil negara untuk kegiatan
rpr

DAK Fisik yang dilakukan secara swakelola;


/pe

b. Jasa konsultan pengawas kegiatan yang dilakukan melalui penyedia


(kontraktual).
/02

4.5 Mekanisme Pengadaan Barang dan Jasa


23

l. Penyedia (Kontraktual)
20

Rincian menu kegiatan yang dilakukan melalui penyedia (kontraktual) adalah


jalan lingkungan dan drainase lingkungan.
m/

2. Swakelola
.co

Rincian menu kegiatan yang dilakukan secara swakelola adalah


na

pembangunan baru rumah swadaya, peningkatan kualitas rumah swadaya,


dan rehabilitasi-rekonstruksi rumah swadaya.
lya

Semua kegiatan pengadaan Barang/Jasa mengacu pada Peraturan


mu

Perundangan terkait Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah.


4.6 Standar Teknis Target Keluaran
a
ain

Pelaksanaan kegiatan DAK Fisik Bidang Perumahan dan Permukiman diatur


dan/atau berdasarkan pada standar teknis sebagai berikut:
.
ww

Tabel 5 - 2 NSPK Pelaksanaan DAK Ftstk Bldang Penrmahan dan Permukiman


No Judul Nomor Penerbit
//w

Peraturan Pemerintah tentang


Penyelenggaraan Perumahan dan 14 Tahun 2016
ps:

Kawasan Permukiman
htt

SK No 174553 A
ml
.ht
ng
PRESIDEN

nta
EEPUEUK INDONESTA
- 2572 -

-te
23
No Judul Nomor Penerbit

-20
Peraturan Menteri Pekerjaan Umum
dan Pemmahan Ra}ryat tentang

un
2 Pencegahan dan Peningkatan 14lPRT/M l2Or8 Kementerian PUPR

ah
Kualitas Terhadap Perumahan

5-t
Kumuh dan Permukiman Kumuh

r-1
Peraturan Menteri Pekerjaan Umum
dan Perumahan Ralryat tentang mo
Pedoman Pen5rusunan Perkiraan
3 o1IPRT/M /2022 Kementerian PUPR
no

Biaya Pekerjaan Konstruksi Bidang


es-

Pekerjaan Umum dan Perumahan


Ralryat
rpr

Peraturan Menteri Pekerjaan Umum


/pe

dan Perumahan Ralryat tentang


4 1O/PRT/M 12021 Kementerian PUPR
Pedoman Sistem Manajemen
/02

Keselamatan Konstruksi
23

Peraturan Menteri Pekerjaan Umum


20

dan Perumahan Ratryat tentang


m/

5 Pelaksanaan Bantuan Pembangunan T lPRr/Ml2022 Kementerian PUPR


Perumahan dan Penyediaan Rumah
.co

Khusus
na

Standar Teknis Jalan pada


a

6 Kementerian PUPR
uly

Permukiman
Petunjuk Teknis Penyelenggaraan
m

Program Bantuan Pembangunan


na

Rumah Swadaya terutama pada


.ai

Lampiran I, Lampiran II, dan


ww

7 Lampiran VI (untuk pelaksanaan Kementerian PUPR


menu Rehabilitasi dan Rekonstruksi
://w

Rumah Swadaya mengikuti


pelaksanaan menu Peningkatan
ps

Kualitas Rumah Swadaya).


htt

SK No 174554A
ml
.ht
ng
PRESIDEN

nta
REFUELIK INDONESIA
- 2573 -

-te
23
4.7 PelaporanPelaksanaanKegiatan
4.7.1 Pelaporan Kemajuan Pelaksanaan Kegiatan

-20
1. Pemerintah daerah penerima alokasi DAK Fisik Bidang Pemmahan dan

un
Permukiman menJrusun laporan kemajuan pelaksarraan yang terdiri dari:
a.

ah
Realisasi penyerapan dana
b.

5-t
Capaian keluaran kegiatan
c. Pelaksanaan teknis/kegiatan

r-1
d. Capaian hasil jangka pendek mo
2. Laporan sebagaimana dimaksud pada poin 1 a, b, c disampaikan kepada
Kementerian PUPR melalui sistem eMonitoring DAK PUPR setiap bulan,
no

paling lambat 7 han kerja setelah bulan yang bersangkutan berakhir.


es-

3. Laporan sebagaimana dimaksud pada poin 1 d disampaikan kepada


Kementerian PUPR melalui sistem eMonitoring DAK PUPR paling lambat
rpr

sesuai dengan ketentuan dalam Batang Tubuh.


/pe

4.7.2 Penilaian Kinerja Pelaksanaan Kegiatan


1. Kinerja pelaksanaan teknis adalah hasil pelaksanaan DAK Fisik Bidang
/02

Perumahan dan Permukiman yang sesuai dengan spesifikasi teknis dan


peraturan pemndang-undangan yang berlaku. Adapun indikator output dan
23

outcome masing-masing sebagai berikut :


20

Kegiatan Indikator Indikator lmmedlate outcome


m/

output
Pembangunan Baru, jumlah rumah jumlah
.co

rumah
Peningkatan Kualitas, terbangun (unit) terbangun/ditingkatkan kualitasnya
na

dan Rehabilitasi- sesuai standar mutu rumah layak


lya

Rekonstruksi Rumah huni (memenuhi aspek ketahanan


mu

Swadaya bangunan, kecukupan luas, akses air


minum, dan akses sanitasi) dan telah
na

dimanfaatkxrl dihuni oleh rrmah


.ai

tangga (unit)
ww

pembangunan jalan panjang jalan Panjang jalan lingkungan & drainase


lingkungan dan lingkungan & lingkungan terbangun sesuai standar
//w

drainase drainase mutu layanan (memenuhi aspek


ps:

lingkungan kualitas jalan, pelayanan jalan,


htt

SK No 174555 A
l
tm
g.h
tan
PRESIDEN
RET'UBUK INDONESIA

n
- 2574 -

-te
23
Kegiatan Indikator Indikator irmtnediate outcomc

-20
output
terbangun kualitas drainase, pengaliran

un
(meter) drainase) yang dimanfaatkan (meter)

ah
2. Kinerja pelaksanaan Bidang Perumahan dan Permukiman dalam tematik

5-t
pengentasan permukiman kumuh terpadu, ditargetkan dapat menyelesaikan
secara tuntas permasalahan perumahan dan permukiman di kawasan

r-1
kumuh, sesuai dengan usulan proposal pemerintah daerah yang telah
disepakati bersama dengan pemerintah pusat.
mo
no
es-
rpr
/pe
/02
23
20
m/
.co
na
lya
mu
na
.ai
ww
/w
s:/
p
htt

SK No 174556A.
m l
g.ht
ta n
te n
3 -
0 2
PRES IDEN
n -2
REPUBLIK INDONESIA
h u
- 2575 -
- t a
-1 5
4.8 CaPehn Hasll J.ngt. Pcrdal
o r
m
Pemerintah daerah diminta melaporkan capaian hasil jangle pendek untuk kebutuhan pemantauan dan eva.luasi pelaksanaan DAK
o
- n
Fisik daIr menjadi input kebijakar darl pengalokasian tahun selanjutnya. Detail indikator dan tata cara perhitungan capaian hasil
jangka p€ndek dapat dilihat di tabel berikut:
pr es
e r Sasaran
Bidang/
Subbidang
Menu/Rincian
Kegiatan
Indikator Capaian*
2/ p Target Satuan
Indikator/
Penerima
Cara Perhitungan

Perumahan Pengentasan Persentase unit rumah 3/0 100 % (target Unit


Manfaat*
Rumah Tangga [Realisasi jumlah rumah yang
2
dan
Permukiman
Permukiman
Kumuh / 20
terbangun/ditingkatkan
kualitasnya sesuai standar
unit rumah
pada RK)
sesuai standar mutu rumah layak
huni (memenuhi aspek ketahanan
Terpadu
o m
mutu rumah layak huni bangunan, kecukupan luas, akses
melalui . c
(memenuhi aspek ketahanan air minum, dan akses sanitasi) dan
Peremajaan, na
bangunan, kecukupan luas,
a telah dimanfaatkan/dihuni (unit)
Pemugaran,
Relokasi, dan u l y
akses air minum, dan akses
sanitasi) dan telah
oleh rumah tangga
/target jumlah rumah berdasarkan
Pembangunan
a mdimanfaatkan/ dihuni oleh rencana kegiatan (unit)] x 100%
Permukiman
Baru . ain rumah tangga

w w Bobot 50 %

p s ://w
ht t
SK No 053322C
m l
.h t
ng
n ta
- t e
23
PRES IDEN -2 0
REPUBLIK INDONESIA
u n
- 2576 -
ta h
5 -
r - 1 Sasaran
Bidang/ Menu/Rincian o Indikator/

om
Indikator Capaian* Target Satuan Cara Perhitungan
Subbidang Kegiatan Penerima

Panjang jalan lingkungan & 100% (target s - n Meter Manfaat*


Rumah Tangga [Realisasi Panjang jalan
drainase lingkungan terbangun
rp
meter panjang re yang lingkungan & drainase lingkungan
sesuai standar mutu layanan
(memenuhi aspek kualitas jalan,
/p e
jalan mendapatkan
manfaat dari
terbangun sesuai standar mutu
layanan (memenuhi aspek kualitas
pelayanan jalan, kualitas
/ 0 2
lingkungan dan
drainase
terbangunnya jalan, pelayanan jalan, kualitas
drainase, pengaliran drainase)
2 3 lingkungan
jalan drainase, pengaliran drainase)
yang dimanfaatkan
/2 0 pada RK)
lingkungan dan
drainase
yang dimanfaatkan (m) / target
panjang jalan lingkungan &
Bobot 50 %
om lingkungan drainase lingkungan terbangun

a . c (m)] x 100%

runh/J^ m.enu an Tabel 5- 3 Capaiart Hasit Jangka Pendek


Vang nemiliki
u l y
lebh dari 1 ind.i*a.tor capoia4 diperltkan penbobotan. Untuk bid.ang perunuhan dan pemukinan i@rut pengenbsdrl
pemukinan kumuh brpddu meLalui peren@aa4 peruqara4 rclakq.si, dan Wnbotgunan pennukitan batu m.emiliki dua indikator copaitn Aaitu:
m
IJ€,tse.ntase unit rurnth ddn persenb.se parljang jalan A drait@se lingl ngan sehingga perh.t dibuat penbobotun.
a
a i n
w .
ww
s: //
t t p
h
SK No 053323 C
l m
.ht
ng
FRESIDEN

nta
REPIJBL|K INDONESIA
- 2577 -

-te
23
5. SUBBIDANG INDUSTRI I(ECIL DAN MENENGAH

0
5.1. Arah Kebijakan

n-2
Sesuai dengan amanat Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2OL4 tentang
Perindustrian pasal 14 ayat (3) hurrf d, pengembangan perwilayahan industri

hu
dilakukan antara lain melalui pengembang€rn Sentra Industri Kecil dan

-ta
Menengah (IKM). Berdasarkan kondisi saat ini, banyak potensi di daerah yang
dapat digunakan untuk penumbuhan IKM yang belum dimanfaatkan. Di

15
samping itu, pada beberapa daerah sudah tumbuh sejumlah IKM dalam kondisi

or-
tersebar, sehingga pembinaan yang dilakukan kurang efektif. Oleh karena itu,
perlu dilakukan Pembangunan Sentra IKM baik untuk merelokasi IKM yang
om
tersebar maupun menempatkan IKM baru sehingga dapat dilakukan
pengembangan dan penumbuhan IKM secara efisien khususnya untuk
s-n

mendukung pengembangan penvilayahan di 27 Kaurasan Industri RPJMN 2O2O-


2024.
e

Sesuai dengan amanat Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2Ol4 tentang


rpr

Perindustrian pasal 74 ayat (1) huruf a, pemberdayaan industri kecil dan


/pe

menengah dilakukan antara lain melalui peningkatan kemampuan sentra


industri kecil dan menengah (IKM) yang dapat dilakukan melalui revitalisasi
/02

Sentra IKM. Salah satu pernasalahan yang dihadapi dalam pengembangan


Sentra IKM sampai saat ini adalah beberapa IKM sudah tumbuh secara alami
23

(berkumpul pada lokasi tertentu dan melakukan aktivitas produksi) namun


masih lemah dalam aspek legalitas serta sarana dan prasarana yang dimiliki
20

masih kurang. Untuk mengatasi permasalahan tersebut, maka diperlukan


m/

upaya peningkatan kemampuan sentra IKM melalui fasilitasi sarana dan


prasarana yang dapat mendorong peningkatan kapasitas produksi dan nilai
.co

tambah produk melalui Revitalisasi Sentra IKM sehingga dapat menghasilkan


produk berdaya saing untuk memasuki pasar dalam negeri maupun pasar
na

global.
lya

Sesuai dengan arah kebijakan DAK Fisik Tahun 2023, DAK Fisik Bidang IKM
termasuk dalam kategori penugasan Tematik 1: Penguatan Destinasi Pariwisata
mu

Prioritas (DPP). Daerah yang berada di dalam atau sekitar lokasi DPP tersebut
menjadi Lokasi Prioritas DAK Fisik Tahun 2023 yang diharapkan dapat
a

bersinergi untuk mendukung Pariwisata antara lain melalui dukungan produk-


ain

produk hasil sentra IKM yang potensial dan memiliki daya tarik untuk untuk
pasar yang lebih luas.
.
ww

5.2.
//w

Tujuan dan Sasaran


5.2.1, Tujuan
ps:

1. Untuk membantu mendanai kegiatan Bidang IKM yang merupakan urusan


daerah sesuai dengan prioritas pembangunan Industri nasional.
htt

SK No 174557 A
ml
.ht
ng
PRESIDEN

nta
REPUEUK INDONESIA
- 2578 -

-te
23
2. Untuk meningkatkan penyebaran dan pemerataan serta nilai tambah dan
daya saing Sentra IKM.

-20
3. Untuk meningkatkan produktivitas, kualitas produk, jangkauan pasar dan
kemitraan industri kecil dan menengah pada Destinasi Pariwisata Prioritas

un
dalam mendukung peningkatan nilai tambah industri, penguatan rantai

ah
pasok kawasan industri prioritas dan pengembangan ekonomi lokal.

5-t
5.2.2. Sasaran
1.
r-1
Pembangunan Sentra IKM
a. Sasaran Output: mo
Sentra IKM baru yang terbangun dan beroperasi di Kabupaten/Kota
no

b. Sasaran Outcome:
es-

Meningkatnya kemampuan Sentra IKM menghasilkan produk berdaya


saing yang dapat mendukung rantai pasok Kawasan Industri atau
rpr

pariwisata serta ekspor.


2. Revitalisasi Sentra IKM
/pe

a. Sasaran Output:
/02

Sentra IKM eksisting (terbentuk secara alami) yang direvitalisasi


(perbaikan ataupun pembangunan fisik gedung, mesin peralatan dan
23

sarana penunjang) di Kabupaten/ Kota


20

b. Sasaran Outcome:
m/

Meningkatnya kemampuan sentra IKM untuk menciptakan produk


yang berdaya saing.
.co
na

5.3. Ruang Lingkup Kegiatan


a

1. Sentra IKM merupakan sekumpulan IKM di dalam satu lokasi yang


uly

melakukan aktivitas produksi baik menggunakan bahan baku sejenis,


proses produksi yang sama atau menghasilkan produk akhir sejenis.
m

2. Jumlah IKM minimal dalam


na

sentra IKM adalah 20 IKM (Pulau Jawa dan


Bali) 10 IKM (Pulau Sumatera dan Kalimantan) serta 5 IKM (Wilayah lainnya)
.ai

di dalam satu kecamatan.


ww

5.3.1. Menu Kegiatan


://w

1. Pembangunan Sentra IKM


Pembangunan Sentra IKM merupakan pembangunan sentra baru
ps

berdasarkan atas suatu perencanaan terpadu (bg design), terpisah dari


htt

tempat tinggal dan dikelola oleh suatu lembaga pengelola dan berada di

SK No 174558 A
l
tm
g.h
tan
FRESIDEN
REPUBTJK INDONESIA

n
- 2579 -

-te
23
dalam Kawasan Peruntukan Industri (KPI) atau yang direncanakan sebagai
KPI.

-20
2. Revitalisasi Sentra IKM

un
Revitalisasi Sentra IKM merupakan kegiatan pembangunan maupun
perbaikan fisik gedung, pengadaan mesin peralatan dan sarana penunjang

ah
untuk meningkatkan sarana dan prasarana pada sentra IKM yang telah

5-t
ada/ terbentuk secara alami.

r-1
5.4. Kriteria Lokasi Prioritas mo
Berdasarkan arah kebijakan DAK Fisik Tahun 2023, terdapat 84
kabupaten/kota yang ditetapkan sebagai lokasi prioritas DAK Penugasan
no

Tematik I Penguatan Destinasi Pariwisata Prioritas yang berfokus pada:


es-

1. Kawasan inti 1O Destinasi Pariwisata Prioritas;


rpr

2. 8 Destinasi Pariwisata Pengembangan dan 1 Destinasi Pariwisata Revitalisasi


(dengan total 19 DPP) sesuai dengan amanat RPJMN 2O2O- 2024 terkait
/pe

pengembangan Pariwisata;
3. Mempertimbangkan Major Project Destinasi Pariwisata Prioritas;
/02

4. Mempertimbangkan dukungan terhadap 6 lokasi Unesco Global Geopark;


23

5. Mempertimbangkan amanat peraturan perundangan yang berkaitan dengan


pembangunan pariwisata di daerah (antara lain: penyelamatan danau
20

prioritas, pengembangan kewirausahaan nasional, world heritage,


m/

perhutanan sosial, percepatan pembangunan Jawa Tengah, Jawa Timur,


Jawa Barat, Pusat Kawasan Strategis Nasional (PKSN), Taman Wisata Alam
.co

(TWA), Taman Nasional, Geopark, Percepatan Pembangunan Ekonomi


na

Kawasan Perbatasan Negara, dll.);


6. Mempertimbangkan kinerja DAK Fisik Bidang IKM pada tahun 2O2l dan
lya

2022.
mu

5.5. Tatacara Pelaksanaan Kegiatan


na

1. Perencanaan kegiatan DAK Fisik Bidang IKM dituangkan dalam Rencana


.ai

Kegiatan (RK) pada aplikasi KRISNA yang telah disepakati oleh Dinas
ww

Kab/Kota yang menangani bidang Perindustrian, Kementerian


Perindustrian, dan Kementerian PPN/Bappenas.
/w

2. Pengelolaan dan pertanggungjawaban keuangan anggaran transfer daerah


termasuk DAK Fisik Bidang IKM mengikuti ketentuan yang telah diatur oleh
s:/

Peraturan Menteri Dalam Negeri dan Peraturan Menteri Keuangan.


p
htt

SK No 174559 A
l
tm
g.h
tan
FRESIDEN
REPUEUK INDONESIA

n
- 2580 -

-te
23
3. DAK Fisik Bidang IKM dapat digunakan untuk melaksanakan kegiatan
penunjang maksimal sebesar 5%o dari Pagu Anggaran DAK Fisik antara lain

-20
untuk:
a. Desain perencanaan untuk kegiatan kontraktual;

un
b. Biaya tender, tidak termasuk honor pejabat pengadaan barang dan

ah
jasa/unit layanan pengadaan dan pengelola keuangan;

5-t
c. Honorarium pendamping/ fasilitator nonaparatur sipil negara kegiatan
DAK Fisik yang dilakukan secara swakelola;

r-1
d. Jasa konsultan pengawas kegiatan kontraktual;
mo
e. Penyelenggaraan rapat koordinasi di Pemerintah Daerah; dan/ atau
no

f. Perjalanan dinas ke / dari lokasi kegiatan untuk perencanaan,


pengendalian, dan pengawasan.
es-

4. Dalam pelaksanaan kegiatan yang dibiayai oleh DAK Bidang Fisik IKM,
rpr

Pemerintah Daerah dapat menyiapkan Dana Pendukung yang bersumber


dari APBD maupun pembiayaan lainnya, yang diperuntukan bagi biaya
/pe

perencanaan; pengawasan; operasional; administrasi kegiatan;


manajemen/pengelola/kelembagaan sentra IKM; dan aspek lainnya, selama
/02

tidak terjadi tumpang tindih pembiayaan pada kegiatan yang sama.


5. Proses penyediaan dan pengadaan barang dan jasa dalam mendukung
23

pembangunan dan kelengkapan mesin/peralatan di Sentra sesuai dengan


ketentuan dan peraturan yang berlaku dan mengacu pada harga e-catalog.
20

Apabila harga tidak tercantum dalam e-catalog, maka dapat digunakan


m/

mekanisme peraturan yang berlaku.


.co

5.6. Pelaksanaan Menu Pembangunan Sentra IKll[


na

1. Ruang lingkup
lya

Ruang Lingkup Pembangunan Sentra IKM meliputi:


a. Pembangunan fisik sarana produksi, sarana pembinaan dan sarana
mu

penunjang lainnya yang diperlukan dalam sentra.


na

b. Penyediaan mesin/peralatan guna melengkapi sarana produksi dan


sarana pembinaan IKM.
.ai

2. Ketentuan khusus
ww

Pembangunan Sentra dilaksanakan pada Kabupaten/Kota dengan


memperhatikan kriteria sebagai berikut:
/w

a. Pemda menyediakan lahan minimal 5.000 m2 berada di satu hamparan


s:/

dan berlokasi yang sesuai KPI atau yang direncanakan sebagai KPI dan
p

layak secara topografi untuk pembangunan fisik dilengkapi dengan


htt

SK No 174560 A
ml
.ht
ng
PRESIDEN

nta
EEPUBL|K INDONESIA
- 2581 -

-te
23
dokumen legalitas kepemilikan lahan oleh Pemda serta mempunyai
infrastruktur penunjang menuju lokasi sentra fialan dan listrik).

-20
b. Memiliki Pola Pengembangan Sentra IKM yang di dalamnya paling sedikit

un
memuat:
1) Analisis Kelembagaan Sentra IKM

ah
2l Analisis Kelayakan Sentra IKM

5-t
3) Rencana dan Strategi Pengembangan Sentra IKM

r-1
+l Rencana Tapak (siteplan) termasuk tahapan pengembangannya
mo
5) Keterkaitan Dengan RPIK fika sudah memiliki RPIK)
6) Business Plan/Proses Bisnis Sentra IKM
no

7l Terdapat estimasi jumlah penyerapan tenaga kerja (orang)


es-

c. Surat pernyataan dari Kepala Daerah yang menjamin kelayakan dari


rpr

lokasi sentra yang dibangun diantaranya meliputi :


1) Ketersediaan Infrastmktur yang memadai diantaranya jalan menuju
/pe

lokasi sentra
/02

2l Ketersediaan pasokan listrik untuk sentra IKM


3) Akses jaringan komunikasi di lokasi pembangunan sentra IKM
23

d. Surat pernyataan Pemda tentang kesediaan minimal 20 IKM eksisting


20

atau IKM yang baru berdiri untuk direlokasi dan mendapatkan manfaat
sentra IKM.
m/

e. Surat pernyataan Pemda untuk membentuk kelembagaan pengelola


.co

yang disahkan oleh Instansi Terkait/Notaris. Bentuk kelembagaan dapat


berupa UPTD ataupun BUMD, Koperasi, BUMDES maupun organisasi
na

berbadan Hukum lainnya. Selain UPTD, kerjasama antara Pemda


a

dengan pengelola sentra harus dituangkan dalam perjanjian kerjasama.


uly

f. Surat pernyataan Pemda untuk menyediakan biaya operasional untuk


m

keberlanjutan sentra.
na

3.
.ai

Rincian Menu Kegiatan


a.
ww

Pembangunan Sarana Produksi


Pembangunan Sarana Produksi terdiri dari 4 komponen, yaitu:
://w

Gedung/Sarana Produksi Bersama, Ruang/Area Produksi IKM, IPAL


serta IPAB.
Gedung/Sarana Produksi Bersama merupakan satu unit yang
ps

dimanfaatkan oleh pelaku sentra IKM untuk melakukan seluruh proses


htt

produksi dari awal sampai akhir. Pembangunan unit tersebut

SK No 174561 A
ml
.ht
ng
PRESIDEN

nta
REIPUBUK INDONESTA
- 2582 -

-te
23
dilakukan dengan memperhatikan kesesuaian kebutuhan sentra dan
karasteristik IKM.

-20
Ruang/Area Produksi IKM merupakan suatu ruangf area yang
dimanfaatkan oleh pelaku sentra IKM untuk melakukan sebagian

un
proses produksi (contoh: pembangunan area penjemuran hasil olahan

ah
laut, pembangunan area pencelupan/pewarnaan batik, dsb).

5-t
Instalasi Pengolah Air Limbah (IPAL) merupakan unit yang harus ada
pada Sentra yang menimbulkan pencemaran sesuai ketentuan OPD

r-1
yang menangani Lingkung€rn Hidup serta mendapat dukungan APBD
dalam operasional IPAL tersebut. mo
Pembangunan Instalasi Pengolahan Air Bersih (IPAB) dapat dilakukan
no

apabila di dalam Sentra tersebut tidak tersedia sumber air bersih yang
mendukung proses produksi baik kuantitas maupun kualitas (air yang
es-

tersedia tidak memenuhi persyaratan untuk dipergunakan dalam


proses produksi).
rpr

b Pembangunan Unit Layanan


/pe

Pembangunan Unit Layanan terdiri dari 5 komponen, yaitu: Unit Bahan


Baku & Penolong, Unit Barang Jadi, Unit Kemasan, Unit Administrasi
/02

dan Unit Promosi.


Unit Layanan dilakukan dengan
23

Pembangunan memperhatikan
kesesuaian kebutuhan sentra dan karasteristik IKM.
20

Unit Layanan ini dimaksudkan sebagai sarana pelayanan dengan


m/

berbagai fungsi seperti, bahan baku & penolong, barang jadi, kemasan,
administrasi dan promosi yang dapat digunakan secara bersama antara
.co

IKM yang ada di dalam sentra. Oleh karena itu mesin /peralatan yang
terdapat di dalamnya adalah mesin/peralatan yang tidak mzrmpu
na

dimiliki oleh IKM atau tidak dapat dioperasionalkan oleh IKM ataupun
a

tidak ekonomis jika dioperasikan oleh IKM secara individual.


uly

c Pengadaan Mesin dan Peralatan


m

Pengadaan Mesin/Peralatan disesuaikan dengan kebutuhan dan


karakteristik Sentra IKM. Penggunaanya diutamakan untuk
na

mesin/peralatan berteknologi tinggi (bukan hanya peralatan


.ai

sederhana) yang berkaitan langsung dengan proses produksi yang


ww

dipakai bersama oleh pelaku sentra IKM sehingga dapat memberikan


dampak yang signifikan terhadap peningkatan kapasitas serta daya
saing produk.
://w

d Pembangunan Infrastruktur/ Sarana Penunjang Sentra IKM


ps

Pembangunan Infrastruktur/Sarana Penunjang Sentra IKM terdiri dari


5 komponen, yaitu: Jalan di dalam Sentra IKM, Landscape, Pagar
htt

SK No 174562 A
l m
.ht
ng
FRESIDEN

nta
REP!.JBUI( INDONESIA
- 2583 -

-te
23
Keliling dan Sarana Pengamanan, Jaringan Listrik dan Jaringan
Komunikasi.

0
n-2
Pembangunan Infrastruktur/Sarana Penunjang Sentra IKM
penggunaannya hanya untuk di dalam sentra dan merupakan sarana

hu
dan fasilitas yang terkait dan tidak terlepas dari kelengkapan proses
pembangunan Sentra IKM secara keseluruhan.

-ta
Pembangunan Jalan di dalam Sentra IKM hanya terbatas pada area di

15
dalam sentra IKM dan bukan merupakan jalan umum.

or-
Pembangunan Landscape, Pagar Keliling dan Sarana Pengamanan baru
dapat dilakukan apabila sarana prasarana yang berkaitan langsung
om
dengan produksi telah terpenuhi.
Jaringan Listrik dan Jaringan Komunikasi dapat dilakukan apabila di
s-n

dalam Sentra tersebut tidak tersedia sumber energi, sarana


komunikasi, tower internet serta peralatan lainnya yang mendukung
e
rpr

proses produksi baik kualitas maupun kuantitas.


/pe

5.7. Pelaksanaan Menu Revitalisasi Sentra IKM


/02

1. Ruang lingkup
23

Ruang Lingkup Revitalisasi Sentra IKM meliputi:


a. Pembangunan atau perbaikan fisik sarana produksi dan/atau sarana
20

penunjang lainnya yang diperlukan untuk kelancaran sentra IKM


m/

b. Penyediaan dan penambahan mesin/peralatan guna melengkapi


sarana pembinaan danf atau sarana produksi IKM
.co

2. Ketentuan Khusus
na

Revitalisasi Sentra dilaksanakan pada Kabupaten/Kota dengan


lya

memperhatikan kriteria sebagai berikut:


a. Diutamakan bagi daerah yang sudah memiliki Rencana Pembangunan
mu

Industri Kabupaten /Kota (RPIK).


a

b. Memiliki Proposal Pengembangan Sentra yang tertuang dalam KAK


ain

dengan memuat:
1) Rencana strategis pengembangan sentra IKM
.
ww

2l Keterkaitan Dengan RPIK fiika sudah memiliki RPIK)


//w

3) Kelembagaan
4l Business Plan/Proses Bisnis Sentra IKM
ps:

5) Terdapat estimasi jumlah penyerapan tenaga kerja (orang)


htt

SK No 174563 A
l m
.ht
ng
PRESIDEN

nta
REPUBL|K INDONESIA
- 2584 -

-te
23
c. Memiliki paling sedikit 20 (dua puluh) IKM untuk Rrlau Jawa dan Bali,
paling sedikit 10 (sepuluh) IKM untuk Pulau Sumatera dan Kalimantan

0
serta paling sedikit 5 (lima) IKM untuk Pulau lainnya yang dilengkapi

n-2
dengan data IKM berupa: nama ikm, kontak, izin usaha, produk yang
dihasilkan, sertifikat yang dimiliki dan jumlah tenaga kerja, nilai

hu
investasi mesin/peralatan, jumlah tenaga kerja, dan kapasitas

-ta
produksi, serta nilai produksi dan nilai bahan baku per tahun dari
masing-masing IKM.

15
d. Pada pengusulan Revitalisasi Sentra IKM, sentra yang sudah tumbuh

or-
secara alami (sekumpulan IKM sudah melakukan aktivitas produksi di
unit produksi atau rumah masing-masing dengan komoditi yang sama
om
serta berada di dalam satu wilayah kecamatan) kemudian waiib
dilesalkan/disahkan oleh Kepala Daerah melalui SK Pembentukan/
s-n

Pengesahan Sentra IKM dari Kepala Daerah.


e. Memiliki Surat Pernyataan bahwa Kegiatan DAK revitalisasi sentra IKM
e
rpr

ditujukan untuk suatu lokasi sentra yang terdiri dari satu jenis
komoditi oleh Kepala Daerah.
/pe

f. Pemda menyediakan lahan sesuai yang dibuktikan dengan Sertifikat


bukti kepemilikan lahan atas nama Pemda ataupun bukti Hak Guna
/02

lahan untuk kepentingan pembuatan sarana prasarana bidang industri


yang ditanda tangani Kepala Daerah sebagai bentuk legalitas lahan
23

dalam rangka pendirian bangunan yang akan menjadi aset PEMDA


20

(Contoh: Gedung Produksi, Unit Layanan Kemasan, dan lain


sebagainya)yang didukung surat pernyataan dari Kepala Daerah untuk
m/

ketersediaan Infrastruktur yang memadai diantaranya jalan menuju


lokasi sentra, termasuk ketersediaan pasokan listrik dan akses
.co

jaringan komunikasi di lokasi Sentra IKM yang diusulkan.


na

g. Dalam hal ini, Pemda menyiapkan surat pengesahan sentra IKM serta
pembentukan kelembagaan sentra dan unit pelayanan dalam bentuk
lya

UPTD, Koperasi atau organisasi berbadan hukum lainnya dan


mu

disahkan oleh Kepala Daerah Kabupaten/Kota; yang berfungsi untuk


menjalankan Gedung Produksi, Pusat Promosi Sentra, Rumah
Kemasan dan Aset lainnya milik Pemda yang diperoleh melalui Usulan
a
ain

DAK.
h. Memiliki Surat pernyataan dari Kepala Daerah untuk menyediakan
.
ww

biaya operasional bagi kelembagaan dan keberlanjutan sentra tersebut.


3 Rincian Menu Kegiatan
//w

a. Pembangunan/Revitalisasi Sarana Produksi


ps:

Pembangunan/Revitalisasi Sarana Produksi terdiri dan 4 komponen,


yaitu: Gedung/Sarana Produksi Bersama, Ruang/Area Produksi IKM,
htt

IPAL serta IPAB.

SK No 174564A
ml
.ht
ng
PRESIDEN

nta
REPUEUK INDONESTA
- 2585 -

-te
23
Gedung/Sarana Produksi Bersama merupakan satu unit yang
dimanfaatkan oleh pelaku sentra IKM untuk melakukan seluruh proses

-20
produksi dari awal sampai akhir. Pembangunanf Revitalisasi unit
tersebut dilakukan dengan memperhatikan kesesuaian kebutuhan

un
sentra dan karasteristik IKM.

ah
Ruang/Area Produksi IKM merupakan suatu ruang/area yang
dimanfaatkan oleh pelaku sentra IKM untuk melakukan sebagian

5-t
proses produksi (contoh: area penjemuran hasil olahan laut, area

r-1
pencelupan/pewarnaan batik, dsb).
Instalasi Pengolah Air Limbah (IPAL) merupakan unit yang harus ada
mo
untuk Sentra yang menimbulkan pencemaran sesuai ketentuan OPD
yang menangani Lingkungan Hidup serta mendapat dukungan APBD
no

dalam operasional IPAL tersebut.


es-

Pembangunan/Revitalisasi Instalasi Pengolahan Air Bersih (IPAB)


dapat dilakukan apabila di dalam Sentra tersebut tidak tersedia sumber
rpr

air bersih yang mendukung proses produksi baik kuantitas maupun


kualitas (air yang tersedia tidak memenuhi persyaratan untuk
/pe

dipergunakan dalam proses produksi).


/02

b. Pembangunan/Revitalisasi Unit Layanan


Pembangunan/Revitalisasi Unit Layanan terdiri dari 5 komponen,
23

yaitu: Unit Bahan Baku & Penolong, Unit Barang Jadi, Unit Kemasan,
20

Unit Administrasi dan Unit Promosi.


Pembangunan Unit Layanan dilakukan dengan memperhatikan
m/

kesesuaian kebutuhan sentra dan karasteristik IKM.


.co

Unit Layanan ini dimaksudkan sebagai sarana pelayanan dengan


berbagai fungsi seperti, bahan baku & penolong, barang jadi, kemasan,
na

administrasi dan promosi yang dapat digunakan secara bersama


a

antara IKM yang ada di dalam sentra. Oleh karena itu


uly

mesin/peralatan yang terdapat di dalamnya adalah mesin/peralatan


yang tidak mampu dimiliki oleh IKM atau tidak dapat
m

dioperasionalkan oleh IKM ataupun tidak ekonomis jika dioperasikan


na

oleh IKM secara individual.


.ai

c. Pengadaan Mesin dan Peralatan


ww

Pengadaan Mesin/Peralatan disesuaikan dengan kebutuhan dan


karakteristik Sentra IKM. Penggunaanya diutamakan untuk
mesin/peralatan berteknologi tinggi (bukan hanya peralatan
://w

sederhana) yang berkaitan langsung dengan proses produksi yang


dipakai bersama oleh pelaku sentra IKM sehingga dapat memberikan
ps

dampak yang signilikan terhadap peningkatan kapasitas serta daya


saing produk.
htt

SK No 174565 A
l
tm
g.h
tan
PRESIDEN
REPUBUK INDONESIA

n
- 2586 -

-te
23
d Pembangunan Infrastruktur/Sarana Penunjang Sentra IKM

-20
Pembangunan Infrastruktur/Sarana Penunjang Sentra IKM terdiri
dari 5 komponen, yaitu: Jalan di dalam Sentra IKM, Landscape, Pagar

un
Keliling dan Sarana Pengamanan, Jaringan Listrik dan Jaringan
Komunikasi.

ah
Pembangunan Infrastruktur/Sarana Penunjang Sentra IKM

5-t
penggunaannya hanya untuk di dalam sentra dan merupakan sarana
dan fasilitas yang terkait dan tidak terlepas dari kelengkapan proses

r-1
pembangunan Sentra IKM secara keseluruhan.
mo
Pembangunan Jalan di dalam Sentra IKM hanya terbatas pada area di
dalam sentra IKM dan bukan merupakan jalan umum.
no

Pembangunan Landscape, Pagar Keliling dan Sarana Pengamanan


baru dapat dilakukan apabila sarana prasarana yang berkaitan
es-

langsung dengan produksi telah terpenuhi.


rpr

Jaringan Listrik dan Jaringan Komunikasi dapat dilakukan apabila


didalam Sentra tersebut tidak tersedia sumber energi, sarana
/pe

komunikasi, tower internet serta peralatan lainnya yang mendukung


proses produksi baik kualitas maupun kuantitas.
/02

Dalam hal kegiatan-kegiatan tersebut di atas yang menghasilkan


23

barang/jasa yang diserahkan langsung dan digunakan oleh IKM di


dalam Sentra IKM termasuk revitalisasi ruang/area produksi dan atau
20

mesin/peralatan, maka digunakan mata anggaran kegiatan belanja


m/

barang yang diserahkan kepada masyarakat dan bukan merupakan


belanja modal.
.co

Berkaitan dengan rencana penyerahan tersebut Pemda harus


menyampaikan Draft Berita Acara Hibah untuk Barang yang
na

diserahkan kepada IKM di dalam sentra beserta surat pernyataan


lya

diatas materai oleh IKM (calon penerima bantuan) untuk


memanfaatkan, menjaga, tidak memperjual belikan, tidak merubah
mu

fungsi dari barang yang diterima serta melaporkan secara berkala


pemanfaatannya kepada pemda.
na
.ai

5.8. Penllaian KinerJa Pelaksanaan Kegiatan


ww

1. Kinerja pelaksanaan teknis adalah hasil pelaksanaan DAK Fisik Bidang IKM
yang sesuai dengan spesifikasi teknis dan peraturan perundangan yang
/w

berlaku. Adapun indikator output dan outcome masing-masing bidang


sebagai berikut:
s:/

a. Indikator Output:
p
htt

Jumlah Sentra IKM yang dibangun dan/atau direvitalisasi

SK No 174566A
ml
t
g.h
t an
FRESIDEN
REPTTBUK INDONESIA

en
- 2587 -

3-t
b. Indikator Outcome:

02
Sentra IKM yang telah beroperasional serta mampu meningkatkan

-2
kapasitas dan kualitas produksinya

un
2. Aspek kinerja yang diukur

ah
Laporan realisasi fisik dan keuangan pembangunan/pengadaan fisik
kegiatan yang masuk pada aplikasi Kementerian Keuangan, serta pelaporan

5-t
progress kegiatan yang dilampirkan bersama foto/dokumentasi kegiatan

r-1
DAK Fisik Bidang IKM yang diinput pada aplikasi monitoring dan evaluasi
DAK Fisik Bidang IKM Kementerian Perindustrian.
mo
3. Indikator kinerja
a. Pembangunan fisik dinilai dari realisasi keuangan sesuai dengan
-no

peraturan yang berlaku.


res

b. Pembangunan/belanja modal fisik sesuai dengan kontrak yang


disepakati. Kinerja penyelenggaraan DAK Fisik Bidang IKM akan
erp

dijadikan salah satu pertimbangan dalam usulan pada tahun


berikutnya.
2/p
3/0

5.9. Mekanisme Pengadaan Barang dan Jasa


Pengadaan barang dan jasa dapat dilaksanakan melalui kontrak dengan pihak
2

ketiga maupun swakelola sesuai dengan ketentuan tentang Pengadaan Barang


20

dan Jasa yang berlaku serta mengutamakan pemanfaatan sumber daya lokal
m/

dan penggunaan produk dalam negeri sebagaimana amanah Peraturan Menteri


Perindustrian Nomor 02/M-IND/PER/ I /2014 Tentang Pedoman Peningkatan
.co

Penggunaan Produk dalam Negeri dalam Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah.


na

Rencana (timeline)pengadaan barang dan jasa tersebut wajib disampaikan oleh


Kab/Kota Penerima DAK TA 2023 sebelum Rencana Kerja (RK) ditandatangani
a

oleh Kementerian Perindustrian, Kementerian PPN/Bappenas, dan Dinas


uly

Terkait.
am

5.10. Spesifikasi Teknis Keluaran


ain

1. Spesifikasi Umum
.
ww

Secara teknis dan fungsional, Sentra IKM harus dirancang dengan


mengutamakan azaz kebermanfaatan serta didukung dengan struktur
/w

bangunan yang kokoh, kuat dan fungsional.


Rincian kebutuhan ruang dan fasilitas menyesuaikan standar konstruksi
/
ps:

dan bangunan dari dinas teknis terkait setempat (pekerjaan umum/cipta


karya) atau pihak ketiga (konsultan perencana) dan disahkan oleh dinas
htt

teknis terkait setempat (pekerjaan umum/cipta karya).

SK No 174567 A
ml
.ht
ng
FRESIDEN

nta
REPUBUK INDONESTA
- 2588 -

-te
23
Segala perizinan yang terkait dengan pembangunan fasilitas antara lain: Izin
Mendirikan Bangunan (IMB), Analisis Mengenai Dampak Lingkungan Hidup

-20
(AMDAL) atau Upaya Pengelolaan Lingkunga.n Hidup (UKL) dan Upaya
Pemantauan Lingkungan Hidup (UPL), dilaksanakan sebelum dimulai

un
pembangunan, selanjutnya setelah bangunan selesai diperlukan Sertifikat

ah
Laik Fungsi (SLF), yang menjadi tanggung jawab daerah masing- masing.
2.

5-t
Spesifikasi Khusus
a. Pembangunan f Revitalisasi Sarana Produksi

r-1
Pembangunan / Revitalisasi Sarana Produksi terdiri dari 4 komponen,
mo
yaitu: Gedung/Sarana Produksi Bersama, Ruang/Area Produksi IKM,
IPAL serta IPAB. Kriteria teknis bangunan sarana produksi sentra IKM
no

adalah sebagai berikut:


1) Gedung/Sarana Produksi khusus untuk produk pangan, sekurang-
es-

kurangnya harus menyesuaikan standar sertifikasi CPPOB (Cara


rpr

Produksi Pangan Olahan yang Baik), yang dapat ditingkatkan ke


standar HACCP (Hazard Analysis Critical Control Point).
/pe

2l Gedung/Sarana Produksi khusus untuk produk furniture, harus


memiliki atap yang tinggi (+ 7 meter) serta dilengkapi sistem dust
/02

collector (penyedot debu).


3) Untuk Pengolahan Produk yang menghasilkan Limbah E}3 (Bahan
23

Berbahaya Beracun) wajib memiliki fasilitas penyimpanan Limbah


83 sebelum diolah lebih lanjut sebagaimana mengacu pada
20

Peraturan Pemerintah Nomor 22 Tahun 2O2l tentang


m/

Penyelenggaraan Perlindungan Dan Pengelolaan Lingkungan Hidup


dan/atau peraturan lain yang berlaku.
.co

4l Revitalisasi Ruang/Area produksi dapat dilakukan pada ruang


produksi yang lahannya dimiliki oleh IKM yang dibuktikan dengan
na

kepemilikan/sertifikat lahan atas nama IKM yang masih menyatu


a

dengan rumah tinggal atau berada di lahan yang sarna dengan tetap
uly

menyesuaikan karakteristik IKM. Dalam hal ini, Ruang/Area


produksi yang akan dibangun harus memiliki akses keluar masuk
m

yang terpisah dari tempat tinggal yang sudah ada, ruang produksi
na

yang dibangun khusus digunakan untuk aktivitas produksi dan


mengikuti karakteristik sektor industri tersebut. Dalam
.ai

pelaksanaa.nnya Pemda harus memiliki surat pernyataan secara


ww

legal (diketahui oleh Kelurahan dan Kecamatan) dari IKM terkait


bahwa ruang/area produksi yang telah dibangun akan digunakan
untuk aktivitas produksi dan tidak akan beralih fungsi.
://w

b. Pembangunan / Revitalisasi Unit Layanan


ps

Pembangunan Unit Layanan terdiri dari 5 komponen, yaitu: Unit Bahan


Baku & Penolong, Unit Barang Jadi, Unit Kemasan, Unit Administrasi
htt

SK No 174568 A
l m
.ht
ng
PRESIDEN

nta
REPUBUI( INDONESTA
- 2589 -

-te
23
dan Unit Promosi. Kriteria teknis bangunan unit layanan sentra IKM
adalah sebagai berikut:

0
n-2
1) Unit layanan administrasi dan unit promosi tidak boleh memiliki
komposisi anggaran yang lebih besar dibanding sarana produksi.

hu
2l Khusus untuk unit layanan promosi, penggunaannya tidak dapat

-ta
berdiri sendiri karena hams diikuti dengan minimal pembangunan
sarana yang berkaitan dengan proses produksi yang disesuaikan

15
dengan anggaran yang tersedia. Pembangunan layanan promosi
dilakukan apabila sentra tersebut telah menghasilkan produksi
or-
yang berkualitas dan memiliki target pasar yang jelas.
om
c. Pengadaan Mesin dan Peralatan
Kriteria teknis pengadaan mesin dan peralatan sentra IKM adalah
s-n

sebagai berikut:
e

1) Pengadaan Mesin/Peralatan tidak termasuk bahan baku dan/atau


rpr

barang habis pakai, mobil, motor maupun sarana angkutan lainnya.


2l Rincian jenis dan spesifikasi mesin dan peralatan produksi harus
/pe

mendapakan persetujuan terlebih dahulu dari Tim Teknis


Kementerian Perindustrian pada saat penJrusunan Rencana
/02

Kegiatan (RK). Dalam hal terdapat perubahan setelah RK disepakati,


23

maka Daerah harus mendapat persetujuan kembali dari Tim Teknis


Kementerian Perindustrian.
20

d. Pembangunan Infrastruktur/Sarana Penunjang Sentra IKM


m/

Pembangunan Infrastruktur/Sarana Penunjang Sentra IKM terdiri dari


.co

5 komponen, yaitu: Jalan di dalam Sentra IKM, Landscape,Pagar Keliling


dan Sarana Pengama.nan, Jaringan Listrik dan Jaringan Komunikasi.
na

Kriteria teknis Pembangunan Infrastruktur/Sarana Penunjang Sentra


IKM adalah sebagai berikut:
lya

1) Pembangunan/perbaikan jalan di dalam Sentra IKM sekurang-


mu

kurangnya berbentuk pelapisan jalan tanah dengan bahan/material


tertentu (batu, paving, aspal atau beton) dengan menyesuaikan
a

anggaran yang ada.


ain

2l Jalan di dalam Sentra IKM dibangun dengan menyesuaikan


kebutuhan sentra IKM dengan memperhatikan kondisi lingkungan,
.
ww

kondisi tanah dan produk yang dihasilkan. Lebar jalan sekurang-


kurangnya memiliki 2 (dua) lajur untuk 2 (dua) arah dengan lebar
//w

jalan paling sedikit 5,5 (lima koma lima) meter.


3) Jaringan Listrik dapat berupa pemasangan tiang listrik, panel
ps:

listrik, instalasi penerangan, sistem penangkal petir, dan dapat


disediakan genset sebagai daya cadangan apabila terjadi
htt

pemadaman listrik;

SK No 174569 A
ml
.ht
ng
PRESIDEN

nta
REPUELIK INDONESIA
- 2590 -

-te
23
4l Jaringan Komunikasi dapat berupa tower internet fiika daerah
belum terdapat akses internet yang memadai), akses local area

-20
network (LAN), pemasangan jaringan akses internet serta jaringan
telekomunikasi.

un
ah
5-t
r-1
mo
no
es-
rpr
/pe
/02
23
20
m/
.co
ana
uly
m
na
.ai
ww
://w
ps
htt

SK No 174570A
m l
.h t
ng
n ta
- t e
2 3
PRES IDEN -2 0
REPUBLIK INDONESIA u n
- 259t - ta h
5 -
r - 1
5.11. Capale! HasU J.trgke Pcndck m o
o
n Fisik Bidang Industri Kecil dan Menengah (IKM) paling
Batas waktu penyampaian capaian jangka pendek (irnme diate out orrtel dai -DAK
r
lambat 30 Juni 2024 serta disampaikan meLalui sistem informasi perencanaan
s
e dan penganggaran yang terintegrasi (KRISNA).
e rp
Bidang/ Menu/Rincian Kegiatan Indikator Target
2 /p Satuan Sasaran Indikator/ Cara Perhitungan
Subbidang
Industri Pembangunan Sentra
Capaian
Pemanfaatan 3
25 /0 persen
Penerima Manfaat*
Unit produksi dan/atau unit (Jumlah unit produksi dan/atau unit layanan yang
Kecil dan IKM Unit Produksi
0 2 layanan di sentra IKM yang dimanfaatkan Semester I 2024)/(Jumlah unit produksi
Menengah
(IKM) Layanan /
dan/atau Unit
2 dibangun menggunakan DAK dan/atau unit layanan yang dibangun) x 100%

Revitalisasi Sentra IKM


o m
Peningkatan 10 persen IKM di dalam Sentra IKM (Jumlah IKM 15 Juni 2024 – Jumlah IKM 15 Juni
. c
Jumlah IKM di
a 2023)/(Jumlah IKM 15 Juni 2023) x 100%

andalam sentra
(Bobot: 30%)

u l
Revitalisasi Sentra IKM
y Peningkatan 10 persen Tenaga kerja IKM di dalam
(Jumlah tenaga kerja 15 Juni 2024 – Jumlah tenaga
a m Tenaga Kerja Sentra IKM
kerja 15 Juni 2023)/(Jumlah tenaga kerja 15 Juni 2023)

ai n pada Sentra IKM


(Bobot: 30%)
x 100%

w .
Revitalisasi Sentra IKM Peingkatan
Kapasitas
10 persen Sentra IKM (Jumlah kapasitas produksi 15 Juni 2024 – Jumlah
kapasitas produksi 15 Juni 2023)/(Jumlah kapasitas
w Produksi Sentra produksi 15 Juni 2023) x 100%

: / /w IKM (Bobot: 40%)

t ps
ht
SK No 053324C
ml
.ht
ng
PRESIDEN

nta
REPUELIK INDONESTA

-te
- 2592 -

23
-20
6. BIDANG PERTANIAN
6.1 Subbidang Pengembangan Food. Estate dan Penguatan Kawasan

un
Sentra Produksi Pangan

ah
6.1.1 Arah Kebijakan

5-t
Kebijakan Pemanfaatan DAK Fisik Penugasan Pertanian diarahkan untuk
pembangunan/perbaikan sarana dan prasarana fisik dasar pembangunan

r-1
pertanian guna mendukung pencapaian sasaran pemantapan ketahanan
mo
pangan dan nilai tambah ekonomi komoditas pertanian.
no

6.1.2 Tujuan dan Sasaran


es-

6.1.2.1 Tujuan
rpr

1. Meningkatkan produksi dan cadangan pangan nasional.


2. Meningkatkan nilai tambah komoditas pertanian dan kesejahteraan petani.
/pe

3. Meningkatkan sarana dan prasarana dalam pengembangan kawasan Food


/02

Estate dan Kawasan Sentra Produksi Pangan.


23

6.1.2.2 Sasaran
20

1. Sasaran Pengelolaan DAK Fisik Bidang Pertanian yaitu terfasilitasinya


m/

pembangunan/renovasi Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD)/Balai dan


sarana prasarana infrastruktur pertanian di daerah.
.co

2. Sasaran pelaksana DAK Fisik Bidang Pertanian yaitu perangkat daerah yang
na

membidangi tanaman pangan, hortikultura, perkebunan, peternakan dan


kesehatan hewan serta penyuluhan pertanian dan/atau sebutan lain di
a
uly

provinsi/kabupaten/kota sesuai dengan kewenangan, tugas dan fungsi.


3. Sasaran penerimanya adalah Kelompok Tani (Poktan)/Gabungan Kelompok
m

Tani (Gapoktan)/Perkumpulan Petani Pemakai Air (P3A)/Gabungan


na

Perkumpulan Petani Pemakai Air (GP3A)/Korporasi Petani.


.ai

6.1.3 Ruang Lingkup Kegiatan serta Spesifikasi dan/atau Standar


ww

Teknis Output
5.1.3.1
://w

DAK Fisik Bidang Pertanian Kewenangan Provinsi


6. 1.3. 1. 1 Renovasi UPTD/Balai Perbenihan Tanaman Pangan dan
ps

Hortikultura serta Sarana Pendukungnya


htt

UPTD/Balai Perbenihan Tanaman Pangan dan Hortikultura termasuk Balai


Benih/Unit Produksi Benih (UPB)/ Instalasi Benih/Kebun Benih Tanaman
Pangan dan Hortikultura milik Provinsi adalah satuan kerja yang berada di

SK No 175804A
ml
.ht
ng
PRESIDEN

nta
REPUBUK INDONESTA

-te
- 2593 -

23
bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Dinas Pertanian Provinsi yang

-20
mempunyai tugas melaksanakan produksi/perbanyakan benih sumber kelas
Benih Dasar (BD) dan Benih Pokok (BP) serta penyebarluasan benih bermutu

un
varietas unggul .

ah
Dalam melaksanakan tugasnya, Balai Benih Tanaman Pangan dan Hortikultura
menyelenggarakan fungsi :

5-t
1) pelaksanaan Produksi Benih Dasar (BD) dan Benih Pokok (BP);

r-1
2) penyebarluasan (penyaluran) Benih Dasar dan Benih Pokok kepada
mo
produsen benih;
3) pelaksanaan observasi penerapan teknologi perbenihan, baik teknologi
no

produksi maupun pasca panen;


es-

4) pelaksanaan pemurnian kembali verietas unggul;


5) pelaksanaan pembinaan teknis kepada produsen benih;
rpr

6) pelaksanaan penyebarluasan informasi perbenihan; dan


/pe

7) pelaksanaan pengawasan internal mutu benih.


/02

Kegiatan renovasi UPTD Balai Perbenihan Tanaman Pangan dan


Hortikultura/Balai Benih/Unit Produksi Benih (UPB)/Instalasi Benih/Kebun
23

Benih Tanaman Pangan dan Hortikultura milik Provinsi dan sarana


pendukungnya bertujuan untuk meningkatkan kuantitas dan kualitas
20

pelayanan UPTD Balai Perbenihan Tanaman Pangan dan Hortikultura/Balai


m/

Benih/Unit Produksi Benih (UPB)/ Instalasi Benih/Kebun Benih Tanaman


Pangan dan Hortikultura milik Provinsi yang berkaitan dengan kegiatan
.co

produksi atau perbanyakan benih sumber kelas Benih Dasar (BD) dan Benih
Pokok (BP) tanaman pangan dan hortikultura di wilayah kerjanya.
na

Kegiatan renovasi UPTD Balai Perbenihan Tanaman Pangan dan


a

Hortikultura/Balai Benih/Unit Produksi Benih (UPB)/Instalasi Benih/Kebun


uly

Benih Tanaman Pangan dan Hortikultura milik Provinsi dan sarana


pendukungnya bertujuan dapat menggunakan dana DAK fisik. Pemanfaatan
m

dana DAK fisik disesuaikan dengan kebutuhan dan ketersediaan anggaran.


na

Renovasi UPTD Balai Perbenihan Tanaman Pangan dan Hortikultura lBalai


.ai

Benih/Unit Produksi Benih (UPB)/Instalasi Benih/Kebun Benih Tanaman


Pangan dan Hortikultura dan sarana pendukungnya antara lain:
ww

1. Renovasi Balai Benih Tanaman Pangan dan Hortikultura


://w

Renovasi adalah suatu proses kegiatan menyempurnaan/meremajakan/


memperbaiki/ memperbaharui/ mengembangkan / meromb ak / menambah /
mengganti struktur atau bentuk atau memberi desain tambahan pada
ps

bangunan.
htt

Tujuan Renovasi Balai Benih Tanaman Pangan dan Hortikultura adalah


untuk meningkatkan kuantitas dan kualitas pelayanan UPTD Balai Benih

SK No 175805 A
l m
.ht
ng
PRESIDEN

nta
REPUEUK INDONESIA

-te
- 2594 -

23
Tanaman Pangan dan Hortikultura termasuk Balai Perbenihan/Unit

0
Produksi Benih (UPB)/ Instalasi Benih/Kebun Benih Tanaman Pangan dan

n-2
Hortikultura milik Provinsi. Fungsi renovasi berkaitan dengan kegiatan
perbanyakan benih sumber agar bangunan lebih terpelihara dengan baik,

hu
lebih efisiensi dan berdaya guna serta menambah kenyamanan, keamanan

-ta
dan perlindungan untuk melakukan kegiatan di dalam ruang/bangunan
tersebut.

15
Renovasi UPTD Balai Benih Tanaman Pangan dan Hortikultura di lingkup
or-
UPTD Balai Benih Tanaman Pangan dan Hortikultura termasuk Balai
Perbenihan/Unit Produksi Benih (UPB)/Instalasi Benih/Kebun Benih
om
Tanaman Pangan dan Hortikultura milik Provinsi dengan rincian:
a. Gudang/Ruang Processing Benih
s-n

Gudang/Ruang Procsesing benih adalah bangunan yang digunakan


e

untuk memproses calon benih menjadi benih siap salur meliputi


rpr

kegiatan pembersihan dan pemilihan benih, pengemasan serta pelabelan


benih. Pembersihan bertujuan agar benih bersih dari kotoran (tanah,
/pe

jerami, daun, dan membuang benih hampa), sedangkan pemilihan benih


untuk menghindari benih tercampur dengan varietas lain.
/02

Fungsi Gudang/Ruang Procsesing benih untuk tempat memproses benih


23

agar benih yang diproses terjamin mutunya, benih yang bersih, seragam,
tidak tercampur varietas lain serta memenuhi standar mutu yang
20

ditentukan.
m/

Persyaratan Gudang/Ruang Procsesing benih harus rapat, lantai padat


(terbuat dari semen/beton), memiliki ventilasi yang cukup dan sirkulasi
.co

udara berjalan lancar agar gudang prosesing tidak lembab, serta bebas
dari gangguan hama gudang dan tikus (ruangan bersih, lubang ventilasi
na

ditutup kawat kawat kasa).


lya

b. Gudang Penyimpanan Benih


mu

Gudang penyimpanan benih adalah bangunan yang digunakan untuk


menyimpan benih hasil perbanyakan benih sumber yang sudah di
a

panen, dikeringkan dan diproses menjadi benih.


ain

Fungsi gudang penyimpanan benih adalah tempat menyimpan benih


.

curah dalam wadah benih/silo maupun kemasan plastik dengan kondisi


ww

nrangyang di atur guna melindungi benih dari serangga, pengerat, fungi,


api dengan tujuan mempertahankan viabilitas benih dalam periode
//w

simpan sepanjang mungkin dan mempertahankan kualitas mutu benih


sesuai ketentuan sebelum didistribusikan ke tempat lain.
ps:

Syarat penempatan benih, benih harus ditempatkan pada silo/wadah


yang disusun sedemikian rupa sehingga jumlahnya mudah dihitung
htt

dengan tepat dan mempunyai kesempatan yang sama untuk


pengambilan contoh benih serta bisa diambil dengan mudah.

SK No 175806A
l
tm
.h
ng
PRESIDEN

nta
REPUELIK INDONESIA

-te
- 2595 -

3
02
Persyaratan gudang penyimpanan benih harus rapat, lantai padat
(terbuat dari semen/beton), lantai diberi alas ka5ru /palet, penempatan

n-2
benih tidak boleh menempel dinding, mempunyai ventilasi yang cukup
dan sirkulasi udara berjalan lancar agar gudang penyimpanan tidak

hu
lembab, serta bebas dari gangguan hama gudang dan tikus (ruangan

a
bersih, lubang ventilasi ditutup kawat kasa).

5-t
c. Gudang Alat Mesin

r-1
Gedung Alat Mesin Pertanian adalah bangunan untuk menyimpan alat-
alat mesin pertanian baik pra tanam sampai panen.
mo
Fungsi gudang alat mesin untuk menyimpan, memelihara, merawat dan
no

tempat memperbaiki alat mesin pertanian yang dipergunakan selama


proses produksi/perbanyakan benih sumber mulai dari pra tanam
es-

sampai panen.
rpr

Persyaratan gudang alat mesin harus rapat, lantai padat (terbuat dari
semen/beton), memiliki ventilasi yang cukup dan sirkulasi udara
/pe

berjalan lancar agar gudang penyimpanan tidak lembab.


d. Gudang Sarana Produksi
/02

Gudang sarana produksi adalah bangunan untuk penyimpanan


23

sementara sarana produksi/perbanyakan benih berupa pupuk,


pestisida, insektisida dan zat pengatur tumbuh.
/20

Fungsi gudang sarana produksi untuk menyimpan seluruh sarana


om

produksi agar terjamin kuantitas dan fungsinya yang akan digunakan


untuk sarana produksi benih (pupuk, pestisida, insektisida dan zat
.c

pengatur tumbuh) sampai terdistribusi di pertanaman.


na

Persyaratan gudang sarana produksi harus rapat, lantai padat (terbuat


dari semen/beton), memiliki ventilasi yang cukup dan sirkulasi udara
lya

berjalan lancar agar gudang sarana produksi tidak lembab, bebas dari
gangguan hama tikus (ruangan bersih).
mu

e. Gudang Promosi/Koleksi Benih


a

Gudang Promosi/Koleksi Benih adalah bangunan tempat kegiatan


ain

promosi/koleksi benih/penjualan benih (kios benih).


w.

Fungsi gudang promosi/koleksi benih sebagai pusat sarana informasi


benih/mempromosikan benih yang di produksi/tempat koleksi benih
w

sekaligus tempat penjualan benih (kios benih) kepada petani atau para
//w

produsen/penangkar benih sebagai bahan perbanyakan benih sumber.


ps:

Persyaratan gudang promosi benih hanrs rapat, lantai padat (terbuat


dari semen/beton), mempunyai ventilasi yang cukup dan sirkulasi udara
htt

berjalan lancar agar gudang promosi tidak lembab, bebas dari


pengerat/tikus (ruangan bersih), benih di tempatkan pada kemasan

SK No 1758074
ml
t
g.h
tan
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA

en
3-t
- 2596 -

02
plastic/kaca/wadah, bisa di tempatkan pada para-para ka5ru ataupun di

n-2
dalam etalase kaca.
f. Green House/Screen House

hu
Green House/ Screen House adalah bangunan konstruksi yang dirancang

-ta
secara khusus dari rumah kaca atau plastic tembus cahaya, yang
berfungsi untuk menghindari dan memanipulasi kondisi lingkungan

15
agar tercipta kondisi lingkungan yang dikehendaki (terlindungi dari
organisme pengganggu tanaman) dalam pemeliharaan tanaman atau
or-
budidaya tanaman untuk berkembang secara optimal.
m
Fungsi Green House/ Screen house untuk tempat melakukan kegiatan
no

percobaan/ observasi penerapan teknologi produksi/ perbanyakan benih,


dimana pertanaman dapat tumbuh optimal, terhindar dari organisme
es-

pengganggu tanaman dan memanfaatkan kondisi lingkungan yang baik


dalam pemeliharaan tanaman guna menghasilkan benih sumber yang
rpr

sesuai dengan standar mutu yang ditentukan.


/pe

Persyaratan Green House/ Screenhouse: lahan harus datar, atap terbuat


dari bahan yang tembus transmisi cahaya yang cukup, lokasi tidak
/02

berpotensi ada angin ekstrem, dekat sumber air yang cukup, memiliki
drainase bagus, jauh dari sumber cemaran, tinggi bangunan
23

diperkirakan kurang lebih 3 meter agar udara tidak panas.


20

g. Laboratorium kultur jaringan


Laboratorium kultur jaringan adalah bangunan yang dilengkapi dengan
m/

alat-alat laboratorium sebagai fasilitas penunjang kegiatan praktikum,


.co

penelitian dan kegiatan perbanyakan benih sumber melalui in uitro atau


kultur jaringan.
na

In uitro atau kultur jaringan di maksud adalah menjaga dan


lya

menumbuhkan jaringan tanaman (kalus, sel, protoplas) dan organ


tanaman (daun, tunas pucuk/lateral, batang, akar dan embrio) pada
mu

kondisi aseptik.
Fungsi Laboratorium Kultur Jaringan adalah tempat melakukan
na

kegiatan perbanyakan benih sumber secara in uitro atau kultur jaringan


.ai

secara aseptik dalam rangka penyediaan benih sumber mendukung


pelayanan publik dalam jumlah besar dan cepat, bibit seragam dan
ww

bebas hama penyakit.


Persyaratan Laboratorium Kultur Jaringan rLrangan harus steril, bersih,
//w

fasilitasi listrik dan air, minimal memiliki rLlang terpisah/tersekat


(tersedia ruang inkubator, tersedia tempat untuk pembuatan media,
ps:

tersedia tempat menumbuhkan kultur secara aseptik, tersedia tempat


khusus untuk membersihkan bahan yang terkontaminasi dan
htt

penampungan limbah).

SK No 175808 A
ml
.ht
ng
PRESIDEN

nta
REPUBUK INDONESIA

-te
- 2597 -

23
2. Pembangunan Sumber-Sumber Air

-20
Pembangunan sumber-sumber air adalah kegiatan

un
membangun/ memperbaiki/ menambah/ melengkapi/ mengganti/ memperlua
s ketersediaan sumber-sumber yang diarahkan untuk membangun fasilitas

ah
sumber air melalui pembangunan irigasi air tanah (dangkal/dalam),
pembangunan embung dan rehabilitasi jaringan irigasi dalam kerangka

5-t
konservasi air dan antisipasi perubahan iklim untuk dimanfaatkan sebagai
suplesi air irigasi ke seluruh lahan produksi/perbanyakan benih di

r-1
lingkup UPTD Balai Benih Tanaman Pangan dan Hortikultura/Balai
mo
Perbenihan/Unit Produksi Benih (UPB)/ Instalasi Benih/Kebun Benih
Tanaman Pangan dan Hortikultura milik Provinsi.
no

Fungsi pembangunan sumber-sumber air adalah meningkatkan kuantitas


es-

dan kualitas pelayanan yang berkaitan dengan ketersediaan sumber-sumber


air agar terjamin dan terfasilitasinya sumber irigasi ke seluruh lahan
rpr

produksi / perbanyakan benih sumber di lingkup UPTD Balai Benih


Tanaman Pangan dan Hortikultura/Balai Perbenihan/Unit Produksi Benih
/pe

(UPB)/Instalasi Benih/Kebun Benih Tanaman Pangan dan Hortikultura


milik Provinsi.
/02

Pembangunan Sumber-Sumber Air dengan rincian pembangunan sumur


dalam (deep weltl atau dangkal, embung, long storage, jaringan/saluran
23

irigasi teknis, perbaikan pintu air berikut sarana pendistribusiannya (pipa,


20

selang, dan pompa air), boxpembagi dan/atau sarana pengairan lainnya di


lingkup UPTD Balai Benih Tanaman Pangan dan Hortikultura/Balat
m/

Perbenihan/Unit Produksi Benih (UPB)/Instalasi Benih/Kebun Benih


Tanaman Pangan dan Hortikultura milik Provinsi.
.co

Persyaratan pembangunan Sumber-Sumber Air terbatas di lingkup UPTD


na

Balai Benih Tanaman Pangan dan Hortikultura/Balai Perbenihan/Unit


a

Produksi Benih (UPB)/Instalasi Benih/Kebun Benih Tanaman Pangan dan


uly

Hortikultura milik Provinsi, terdapat sumber air irigasi tanah dangkal


mempunyai kedalama.n air sampai dengan 60 meter dan irigasi air tanah
m

dalam mempunyai kedalaman air lebih dari 60 meter atau dekat dengan
na

sumber air lainnya misal sungai.


.ai

3. Renovasi Lantai Jemur/ W Dryer/Box Dryer


ww

Renovasi Lantai Jemur/UV Dryer/Box Dryer adalah kegiatan


://w

merenovasi / menyempurnaan / meremaj akan / memperbaiki /


memperbaharui/mengembangkan/merombak/menambah/ mengganti atau
memperluas lantai jemur (termasuk penambahan atap lantai jemur),
ps

pengadaan UV dryer dan/atau box dryer sebagai tempat untuk kegiatan


penjemuran/pengeringan calon benih setelah panen dengan tujuan
htt

mengurangi kandungan air dalam benih sesuai dengan kadar air yang
ditentukan.

SK No 175809 A
ml
.ht
ng
PRESIDEN

nta
R,EPUELIK INDONESIA

-te
- 2598 -

23
Pengeringan benih dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu secara alami

-20
dengan cara penjemuran dibawah sinar matahari (lantai jemur), dan
ventilasi secara alami. Pengeringan benih buatan dapat menggunakan alat-

un
alat tertentu dengan pengaturan suhu tertentu dengan alat W dryer atau

ah
box dryer.
W dryer/ box dryer adalah meningkatkan
Fungsi renovasi Lantai Jemur/

5-t
kuantitas dan kualitas pelayanan yang berkaitan dengan

r-1
penjemuran/pengeringan benih dengan maksud membatasi respirasi dan
timbulnya "hot spo{ selama penyimpanan, dan mencegah mikroorganisme
mo
sehingga benih dapat disimpan lama.
Persyaratan lantai jemur dibuat dari semen bertulang dengan permukaan
no

cembung dan licin, pada masing-masing sisi dibuat saluran air. Ketinggian
es-

permukaan lantai jemur lebih tinggi atau dari permukaan tanah sekitarnya
dan dibuat terpisah untuk mencegah pencampuran varietas lain.
rpr
/pe

4. Sarana Alat Mesin Produksi dan ProcessinglPengemasan


Benih/Pengangkut
/02

Pengadaan sarana alat mesin pertanian yang akan digunakan untuk


kegiatan selama proses produksi, prosesing/ pengemasan/penyimpanan
23

serta pengangkut benih di lingkup UPTD Balai Perbenihan TPH/Balai


20

Benih/Unit Produksi Benih (UPB)/Instalasi Benih/Kebun Benih milik


Provinsi yang disesuaikan dengan kebutuhan.
m/

Fungsi Alat Mesin Produksi dan ProcessinglPengemasan Benih/Pengangkut


.co

adalah untuk meningkatkan kuantitas dan kualitas pelayanan yang


berkaitan dengan alat produksi, prosesing/pengemasan/penyimpanan dan
na

pengangkutan kegiatan perbanyakan benih sumber. Dengan alat mesin


tersebut mempercepat proses kegiatan perbanyakan benih, mengurangi
a
uly

loose panen, lebih efisien tenaga dan biaya produksi serta meningkatkan
hasil.
m

Sarana Alat Mesin Produksi dan Processing/Pengemasan


na

Benih/penyimpanan dan Pengangkut Benih dengan rincian: mini traktor,


hand tractor, traktor roda empat, combine haruester, transplanter, rotari,
.ai

cultiuator, tresher multiguna, seed cleaner, mistblower, grader, winnower,


ww

grader, aspirator scalpel, dehumidifier, silo, genset, forklift, kendaraan roda


3, alat pembuat/pencacah kompos, alat jahit karung, danf atau plastik
://w

sealer.
a. Sarana Alat Mesin Produksi
ps

Alat yang digunakan untuk proses produksi benih mulai dari pengolahan
tanah, tanam, hingga alat panen.
htt

SK No 175810 A
ml
t
g.h
tan
FRESIDEN
REPUBUK INDONESIA

en
3-t
- 2599 -

02
Fungsi sarana alat mesin produksi untuk mempercepat proses
produksi/perbanyakan benih mulai dari (pengolahan tanah, tanam,

n-2
hingga panen) dengan rincian:

hu
1) Alat yang berfungsi sebagai alat pengolah tanah yaitu Mini traktor,
hand tractor, traktor roda empat, rotari, cultiuator, grader, alat

-ta
pembuat/pencacah kompos.

15
2) AIat yang berfungsi sebagai alat tanam yaitu transplanter,

b. Sarana Alat Mesin Processing Benih


or-
3) Alat yang berfungsi sebagai alat panen yaitu combine haruester.
m
no
Alat yang digunakan untuk proses pengolahan benih (pembersihan dan
pemilihan benih) agar dihasilkan benih bermutu yang sesuai ketentuan.
es-

Fungsi sarana alat mesin processing benih untuk mempercepat proses


pengolahan benih yang meliputi (pembersihan dan pemilihan benih)
rpr

dengan tujuan menghindari benih tercampur dengan varietas lain


/pe

sehingga diperoleh kualitas mutu benih yang baik, murni, daya


kecambah semaksimal mungkin dan bersih.
/02

Pembersihan bertujuan membersihkan benih dari kotoran (tanah, jerami,


dan daun padi yang terikut)juga untuk membuang benih hampa.
23

Pemilihan benih bertujuan untuk mendapatkan benih yang lebih seragam


20

dalam ukuran (panjang, lebar, ketebalan), bentuk, dan bobotnya.


m/

Sarana alat mesin processing benih setelah calon benih dikeringkan


mulai dari (pembersihan benih, dan pemilihan/sortasi benih,) yaitu
.co

tresher multiguna, seed cleaner, mistblouer, winnower dan aspirator


scalpel.
na
lya

c. Sarana Alat Mesin Pengemasan dan alat simpan benih curah


mu

Sarana Alat Mesin Pengemasan termasuk penyimpanan benih adalah alat


yang digunakan untuk mengemas benih ke dalam kemasan plastik
na

sehingga tertutup rapat dengan ukuran tertentu.


.ai

Fungsi sarana alat mesin pengemasan benih yaitu benih siap salur
dikemas ke dalam kemasan plastik tertentu, ditutup dengan rapat,
ww

direkatkan dengan alat pengemas dengan tujuan mempertahankan


viabilitas dan kekuatan benih selama disimpan.
//w

Syarat bahan kemasan yang digunakan harus kuat, tidak mudah sobek,
kedap udara dan air (plastik polyethylene setebal + O,2 mm).
ps:
htt

SK No 175811 A
l m
.ht
ng
PRESIDEN

nta
REPUBLIK INDONESIA

-te
- 2600 -

23
d. Sarana alat penyimpanan benih curah dan pendukung

0
n-2
Sarana alat penyimpanan benih dan sarana pendukung adalah alat
untuk menyimpan benih bentuk curah (bulk materiat) ke dalam

hu
silo/wadah/drum yang disimpan dengan alat pengatur kelembaban
suhu tertentu yang konstan dengan antisipasi pembangkit daya listrik

-ta
dengan genset.

15
Fungsi alat penyimpanan benih dalam bentuk currah disimpan ke dalam
silo-silo/wadah/drum yang disusun sesuai ketentuan dengan kondisi
or-
pengatur kelembabab suhu tertentu tetap terkendali dan tetap konstant,
maka benih yang disimpan tetap dipertahankan kualitas mutu benih
om
sesuai standar mutu yang ditetapkan.
s-n

Sarana penyimpanan benih serta sarana pendukung pengatur


kelembaban suhu ruang simpan dan stabilitas pembangkit daya listrik
e

yaitu: silo, dehumidifier, dan genset


rpr

Persyaratan teknis silo/wadah/karung terbuat dari bahan yang rapat


/pe

dan anti hama pengerat/tikus, bisa terbuat dari ka5ru, karung goni, batu
bata, semen, karbon hitam, ka5ru, serbuk gergaji atau berupa drum.
/02
23

e Sarana Alat Mesin Pengangkut Benih


Alat yang digunakan untuk mempermudah pengangkutan
20

proses
produksi benih (benih, pupuk, pestisida) hingga pengangkutan calon
m/

benih dari lokasi panen ke lokasi prosesing, gudang penyimpanan


maupun distribusi benih siap salur.
.co

Fungsi sarana alat mesin pengangkut benih sebagai alat pengangkutan


na

kegiatan selama proses produksi/perbanyakan benih sumber hingga


pengangkutan benih siap salur.
lya

Alat yang berfungsi sebagai alat pengangkut benih yaitu kendaraan roda
mu

3 dan forklift.
a
ain

5. Penyediaan Kelengkapan Laboratorium Kultur Jaringan Balai Benih


Tanaman Pangan dan Hortikultura.
.
ww

Kelengkapan Laboratorium Kultur Jaringan adalah alat-alat laboratorium


sebagai fasilitas penunjang kegiatan praktikum, penelitian dan kegiatan
//w

perbanyakan benih sumber melalui in vitro atau kultur jaringan di lingkup


UPTD Balai Perbenihan TPH/Balai Benih/Unit Produksi Benih
ps:

(UPB)/Instalasi Benih/Kebun Benih milik Provinsi.


Fungsi penyediaan kelengkapan Laboratorium Kultur Jaringan untuk
htt

mendukung peningkatan kuantitas dan kualitas pelayanan yang berkaitan


dengan kegiatan produksi/ perbanyakan benih sumber secara in vitro atau

SK No 175812 A
l
tm
g.h
tan
PRESTDEN
REPUBLIK INDONESIA

n
-te
- 260r -

23
kultur jaringan secara aseptic sampai aklimatisasi dalam rangka penyediaan

-20
benih sumber mendukung pelayanan publik dalam jumlah besar dan cepat,
bibit seragam dan bebas hama penyakit.

un
Penyediaan Kelengkapan Alat Laboratorium Kultur Jaringan dengan rincian:

ah
autoclaue, enkas, mesin laminar air flou, lampu spritus, meja laminar dan
kursi kerja, rak inkubasi kultur jaringan, pinset, scalpel, pipet tetes,

5-t
timbangan analitic digital0,001 (3 digit) portable, taater di.stilator, pengaduk,

r-1
pompa pipet ukur/ ball pump karet, botol pemancar air 500 ml, atomiser 500
ml, botol media steril, botol kultur tahan autoclaua botol stok media, kotak
mo
plastik tempat botol stok media,tabung erlenmeger, petidr;sh, spatula, beker
glass, corong kaca, thermometer hggrometer, hot plate magnetic stirrer,
no

kacamata laboratorium, labu takar, gelas ukur kaca, dan/atau sekher,


disesuaikan dengan kebutuhan.
es-
rpr

6. Jalan Produksi Lingkup Balai Benih


/pe

Jalan Produksi Lingkup Balai Benih adalah prasarana jalan di wilayah lahan
produksi /Iahan perbanyakan benih sumber di lingkup UPTD Balai
/02

Perbenihan TPH/Balai Benih/Unit Produksi Benih (UPB)/Instalasi


Benih/Kebun Benih milik Provinsi.
23

Kegiatan ini meliputi Pembangunan/pengembangan/


20

penambahan/memperbaiki/merombak/menambah/memper-luas jalan
produksi lingkup Balai Benih TPH/UPTD Balai Perbenihan TPH/Instalasi
m/

Benih/Kebun Benih Milik Provinsi yang bertujuan untuk meningkatkan


kuantitas dan kualitas pelayanarr yang berkaitan dengan jalan produksi
.co

kegiatan perbanyakan benih sumber.


na

Fungsi jalan produksi Lingkup Balai Benih sebagai sarana/prasarana


transportasi/mobilitas alat mesin pertanian dan mengangkut sarana
lya

produksi atau hasil produksi benih sumber sehingga mempermudah akses


mobilitas dalam, dari dan ke lahan produksi/perbanyakan benih.
mu

Pelaksanaan detail kegiatan sebagaimana dimaksud dalam huruf (a) sampai


na

dengan (f) disesuaikan dengan kebutuhan UPTD perbenihan masing-masing


daerah.
.ai
ww

6.L.3.L.2 Renovasi UPTD/Balai Pengawasan Sertifikasi Benih Tanaman


Pangan dan Hortikultura (BPSB-TPH| dan Sarana Pendukungnya
/w

UPTD Balai Pengawasan Sertifikasi Benih Tanaman Pangan dan Hortikultura


s:/

(BPSB-TPH) termasuk Sub Laboratorium UPTD BPSB-TPH/Wilayah Kerja BPSB-


p

TPH dan Sarana Pendukungnya adalah satuan kerja yang berada di bawah dan
htt

bertanggung jawab kepada Kepala Dinas Pertanian Propinsi yang mempunyai


tugas melaksanakan pengawasan penilaian kultivar dan klon, sertifikasi benih,
analisis dan pengawasan mutu benih tanaman.

SK No 175813 A
l m
.ht
ng
FRESIDEN

nta
REPUEUK INDONESTA

-te
- 2602 -

23
Dalam melaksanakan tugasnya, UPTD Balai Pengawasan Sertifikasi Benih

0
n-2
Tanaman Pangan dan Hortikultura (BPSB-TPH)/Sub Laboratorium UPTD BPSB-
TPH / Wilayah Kerj a BPSB-TPH menyelenggarakan fungsi :

hu
1) Melakukan penilaian kultivar (varietas);

-ta
2) Melaksanakan sertifikasi benih;
3) Melaksanakan pengujian benih di laboratorium; dan

15
4) Melaksanakan pengawasan mutu dan peredaran benih.
or-
Fungsi renovasi UPTD Balai Pengawasan Sertifikasi Benih Tanaman Pangan dan
om
Hortikultura (BPSB-TPH)/Sub Laboratorium UPTD BPSB-TPH/Wilayah Kerja
BPSB-TPH milik Provinsi meliputi kegiatan
s-n

renovasi/ memperbaiki/menambah/melengkapi/ meng-ganti atau memperluas


ruangan/bangunan serta kelengkapan peralatan yang dibutuhkan adalah
e

untuk meningkatkan kuantitas dan kualitas pelayanan UPTD Balai Pengawasan


rpr

Sertifikasi Benih Tanaman Pangan dan Hortikultura (BPSB-TPH)/Sub


Laboratorium UPTD BPSB-TPH/Wilayah Kerja BPSB-TPH milik Provinsi dalam
/pe

rangka kegiatan pengawasan mutu benih tanaman pangan dan hortikultura di


wilayah kerjanya.
/02

Kegiatan renovasi/memperbaiki/menambah/melengkapi/ mengganti atau


23

memperluas ruangan/bangunan dan kelengkapan sarana pendukungnya dapat


menggunakan dana DAK fisik. Pemanfaatan dana DAK fisik disesuaikan dengan
20

kebutuhan dan ketersediaan anggaran.


m/

Beberapa prasarana yang dibutuhkan untuk mendukung kegiatan Renovasi


UPTD BPSB-TPH / Sub Laboratorium UPTD BPSB-TPH / Wilayah Kerj a BPSB-TPH
.co

Provinsi antara lain:


na

1. Ruang Penilaian Varietas


lya

Ruang penilaian varietas adalah ruang yang digunakan untuk melakukan


kegiatan analisis penilaian varietas (pengujian multilokasi, pengenalan dan
mu

observasi kultivar), ruang informasi dan promosi dan/atau koleksi varietas.


Fungsi rua.ng penilaian varietas sebagai tempat pengolahan, analisis,
a

pencatatan, dan penyimpanan data guna mendukung peningkatan


ain

kuantitas dan kualitas pelayanan yang berkaitan dengan kegiatan penilaian


.

varietas (pengujian multilokasi, pengenalan dan observasi kultivar), ruang


ww

informasi dan promosi dan/atau koleksi varietas.


Persyaratan teknis ruang penilaian varietas: memiliki akses air yang mudah
//w

dan bersih, ruangan tidak lembab dan tidak gelap, ventilasi dibuat cukup,
bagi ruangan yang akan dilengkapi dengan AC, ventilasi dibuat seperti
ps:

jendela (dapat dibuka dan ditutup, terdapat penerangan yang cukup.


htt

SK No 175814 A
tml
g.h
tan
REPUBUK INDONESIA

en
3-t
- 2603 -

02
2. Ruang Sertifikasi Benih

n-2
Ruang Sertifikasi benih adalah ruang yang digunakan untuk melakukan
kegiatan sertifikasi benih meliputi serangkaian pemeriksaan dan atau

hu
pengujian dalam rangka penerbitan sertifikat benih.

-ta
Fungsi ruang sertifikasi benih sebagai tempat pengolahan, analisis,
pencatatan, dan penyimpanan data guna mendukung peningkatan kuantitas

15
dan kualitas pelayanan yang berkaitan dengan kegiatan sertifikasi benih
mulai dari (pelayanan permohonan, pencatatan buku induk, penerimaan
or-
sampel, pemeriksaan lapangan, pengawasan panen, pemeriksaan alat panen,
pengambilan contoh benih, pengolahan benih, pengawasan pemasangan
m
label, hingga penyempurnaan penerapan sistem sertifikasi benih.
no

Persyaratan teknis ruang sertifikasi benih memiliki akses air yang mudah
es-

dan bersih, ruangan tidak lembab dan tidak gelap, ventilasi dibuat cukup,
bagi ruangan yang akan dilengkapi dengan AC, ventilasi dibuat seperti
rpr

jendela (dapat dibuka dan ditutup, terdapat penerangan yang cukup).


/pe

3. Ruang Pengawasan Pemasaran/Peredaran Benih


/02

Ruang Pengawasan Pemasaran/Peredaran Benih adalah ruang yang


23

digunakan untuk melakukan kegiatan pengawasan pemasaran/peredaran


benih yang meliputi serangkaian kegiatan terhadap penyaluran dan/atau
20

pemasaran benih tanaman pangan dari lokasi produsen benih ke lokasi


m/

pemasaran dan/ atau kepada masyarakat.


Fungsi ruang pengawasan pemasaran benih sebagai tempat pengolahan,
.co

analisis, pencatatan, dan penyimpanan data guna mendukung peningkatan


kuantitas dan kualitas pelayanan yang berkaitan dengan kegiatan
na

pengawasan pemasarana/peredaran benih yakni : Inventarisasi pedagang


lya

benih, penerimaan permohonan pendaftaran dan penelaahan pedagang


benih, pemberian dan pencabutan tanda daftar sebagai pedagang benih,
mu

pemeriksaan kebenaran label dari benih unggul yang diperdagangkan,


peredaran benih, pemberian peringatan, larangan dan pencabutan
na

peredaran benih yang sedang diperdagangkan, pembinaan pedagang dan


konsumen benih, penyelesaian kasus-kasus dalam pengadaan, perdagangan
.ai

dan penggunaan benih unggul sesuai peraturan perbenihan, serta


ww

penerap€rn peraturan perbenihan.


Persyaratan teknis rulang pengawasan pemasaran benih: memiliki akses air
//w

yang mudah dan bersih, ruangan tidak lembab dan tidak gelap, ventilasi
dibuat cukup, bagi ruangan yang akan dilengkapi dengan AC, ventilasi
ps:

dibuat seperti jendela (dapat dibuka dan ditutup dan terdapat penerangan
yang cukup).
htt

SK No 175815 A
ml
.ht
ng
FRESIDEN

nta
REPUBLIK INDONES]A

-te
- 260+ -

23
4. Ruang Laboratorium Benih

-20
Ruang Laboratorium benih adalah rLlang yang digunakan untuk pengujian

un
benih secara laboratoris (daya benih benih, viabilitas atau tumbuh, kadar air
dan kesehatan benih) yang terdiri dari ruang laboratorium basah, ru€rng

ah
laboratorium kering, ruang kemurnian, ruang perkecambahan suhu

5-t
terkendali, dan/atau ruang penerimaan contoh benih.
Fungsi ruang laboratorium benih untuk mendukung peningkatan kuantitas

r-1
dan kualitas pelayanan yang berkaitan dengan pengujian benih secara
laboratoris (kadar air, kemurnian, daya berkecambah, uji vigor, viabilitas,
mo
kesehatan benih, heterogenitas, pengembangan metode pengujian benih)
serta pengolahan data, analisis, pencatatan, dan penyimpanan data hasil
no

laboratorium.
es-

Persyaratan teknis mang laboratorium benih, letak jendela rLlang


laboratorium sebaiknya menghadap utara-selatan untuk menghindari sinar
rpr

matahari langsung ke ruang laboratorium, terdapat jendela dari kaca baik


mati atau hidup dan dapat membuka ke atas/ ke bawah, laboratorium benih
/pe

hendaknya dilengkapi dengan AC kecuali ruang basah, ruang kering


diusahakan mempunyai kelembapan rendah yakni kurang dari 7Ooh, dan
/02

untuk menjaga kelestarian peralatan laboratorium.


23
20

5. Green House/Screett House


Green house atau sreen house adalah bangunan/ konstruksi yang dirancang
m/

secara khusus dari rumah kaca atau plastik, yang digunakan untuk
.co

merawat, menghindari dan melindungi tanaman dari organisme pengganggu


tanaman tertentu dan berbagai macam cuaca yang dikondisikan sesuai
na

suhu tertentu yang diinginkan dalam rangka pengujian benih.


a

Fungsi Green House atau screen house untuk mendukung peningkatan


uly

kuantitas dan kualitas pelayanan yang berkaitan dengan kegiatan


percobaan/observasi penerapan teknologi perbenihan di greenhouse,
m

dimana pertanaman dapat tumbuh optimal, terhindar dari organisme


na

pengganggu tanaman dan memanfaatkan kondisi lingkungan yang baik


dalam pemeliharaan tanaman dalam rangka pengujian benih bermutu yang
.ai

sesuai dengan standar mutu yang ditentukan.


ww

Persyaratan teknis Green House atau screen house lahan harus datar, atap
terbuat dari bahan yang tembus transmisi cahaya yang cukup, lokasi tidak
://w

berpotensi ada angin ekstrem, dekat sumber air yang cukup, memiliki
drainase bagus, jauh dari sumber cemaran, tinggi bangunan diperkirakan
ps

kurang lebih 3 meter agar udara tidak panas.


htt

SK No 175816 A
ml
.ht
ng
PRESIDEN

nta
REPUBLTK TNDONESIA

-te
- 2605 -

23
6. Ruang Penyimpanan Sampel Benih

-20
Ruang Penyimpanan sampel benih adalah tempat yang digunakan untuk

un
penyimpanan sampel benih, contoh kirim benih dalam rangka pengujian
benih serta sisa sampel benih hasil pengujian.

ah
Fungsi ruang penyimpanan sarnpel benih untuk menyimpan sampel benih

5-t
atau sisa sampel benih yang telah diuji guna mempertahankan jumlah
mikroorganisme yang terkandung dalam sampel seasli mungkin (seperti

r-1
saat pengambilan sampel) tanpa mengurangi atau menggandakannya
hingga siap dilakukan analisis pada sampel dalam rangka pengujian benih.
mo
Persyaratan teknis ruang penyimpanan sarnpel benih memiliki, ruangan
no

tidak lembab dan tidak gelap, ventilasi dibuat cukup, terdapat penerangan
dan daya yang cukup (bila diperlukan untuk cool storage).
es-
rpr

7. Penyediaan Sarana Pengairan


/pe

Penyediaan sarana pengairan adalah fasilitasi sarana pengairan yang dapat


mengairi seluruh lahan untuk Demplot Varietas, dan/atau Lahan Uji
/02

Adaptasi serta seluruh aktivitas kegiatan di lingkup UPTD BPSB-TPH/Sub


Laboratorium UPTD BPSB-TPH/Wilayah Kerja BPSB-TPH milik Provinsi.
23

Fungsi penyediaan sarana pengairan untuk mendukung peningkatan


kuantitas dan kualitas pelayanan yang berkaitan dengan pengairan guna
20

memasok, dan menjamin ketersediaan air pada lahan Demplot Varietas,


m/

dan/atau Lahan Uji Adaptasi serta pengairan seluruh kegiatan di lingkup


UPTD BPSB-TPH/Sub Laboratorium UPTD BPSB-TPH milik Provinsi.
.co
na

8. Penyediaan Perdatan Laboratorium


a

Peralatan Laboratorium adalah alat-alat yang digunakan dalam proses


uly

pengujian benih di laboratorium (menguji kemurnian benih, viabilitas atau


daya berkecambah, kadar air dan kesehatan benih) dalam kebutuhan
m

sertifikasi benih.
na

Fungsi peralatan Laboratorium untuk mendukung peningkatan kuantitas


.ai

dan kualitas pelayanan berkaitan dengan hasil informasi pengujian mutu


dan kualitas benih yang sangat bermanfaat bagi produsen,
ww

penjual maupun konsumen


benih. Karena mereka bisa memperoleh keterangan yang dapat dipercaya
://w

tentang mutu atau kualitas dari suatu benih.


Penyediaan peralatan laboratorium dengan rincian: stick tryer, analgtical
ps

balance/timbangan 3/4 desimal-2 desimal, timbangan averi 15 kg- 2 kg,


htt

anak timbangan tipe E2 1 gram - 2000 gram, analis set, mechanical/minisoil


diuider, moisture tester elektrik/ grain mobturemeter, hand sealer otomatis,
cawan aluminium, desikator, eksikator, ouen m.emert, deuider elektric,

SK No 175817 A
ml
.ht
ng
FRESIDEN

nta
REPUBUK INDONESIA

-te
- 2606 -

23
grinding milltekanan berskala, termocouple, millhuster, medicool, microscope

-20
stereo, microscope compound, autoclaue, thermohygrograph digital dengan
memorycard, digital inkubator, lemari inkubator, konduktivitimeter,

un
germinator elektrik/non elektrik, humidifier, luximeter, refrigrator/cool

ah
storage benih, AC, grinder, thermometer gun, autoclaue, meja kemurnian
lengkap dengan magnifier lamp, dan/atau genset, disesuaikan kebutuhan.

5-t
Pelaksanaan detail kegiatan sebagaimana dimaksud dalam huruf (a) sampai

r-1
dengan (h) disesuaikan dengan kebutuhan UPTD BPSB-TPH/Sub
Laboratorium UPTD BPSB-TPH/Wilayah Kerja BPSB-TPH masing-masing
mo
daerah.
no

5.1.3.1.3 Pembangunan/Renovasi UPID/Balai Proteksi/Perlindungan


es-

Tanaman Pangan, Hottikultura dan Perkebunan serta Sarana


Pendukungnya
rpr

1. Pembangunan/Renovasi dan Pengadaan Peralatan Laboratorium


/pe

Pembangunan/Renovasi dan Pengadaan Peralatan Laboratorium terdapat


dua komponen kegiatan, yaitu:
/02

a. Pembangunan/RenovasiLaboratorium
23

1) PembangunanLaboratorium
20

Pembangunan laboratorium meliputi pembangunan rLlang


isolasi/identifikasi cendawan, ruang isolasi/identifikasi bakteri,
m/

ruang sterilisasi cendawan dan bakteri (dipisahkan dengan


.co

partisi/sekat), rLlang perbanyakan massal cendawan dan bakteri


(dipisahkan dengan partisi/sekat), green house/screen house,
na

ruang pembuatan dan perbanyakan pestisida nabati, tempat


penyimpanan bahan dan peralatan laboratorium, ruang serba guna
a
uly

(digunakan sebagai rLlang pertemuan/ sosialisasi/ konsultasi),


jalan lingkup laboratorium, pagar, ruang kepala/staf/kantor,
m

mushola, gudang stok pestisida, tempat penyimpanan stok APH,


lahan parkir, ruang hama penyakit, ruang agens pengendali hayati
na

(APH), ruang perbanyakan massal musuh alami, toilet, rLlang


.ai

genset, ruang penyimpanan koleksi dan mess, termasuk di


dalamnya jaringan listrik, air dan jaringan internet.
ww

2l Renovasi Laboratorium
://w

Renovasi laboratorium meliputi renovasi ruang isolasi/identifikasi


cendawan, ruang isolasi/identifikasi bakteri, ruang sterilisasi
cendawan dan bakteri (dipisahkan dengan partisi/sekat), rrang
ps

perbanyakan massal cendawan dan bakteri (dipisahkan dengan


htt

partisi/sekat), green house/screen house, ruang pembuatan dan


perbanyakan pestisida nabati, tempat penyimpanan bahan dan
peralatan laboratorium, ruang serba guna (digunakan sebagai

SK No 175818 A
tml
g.h
tan
PRESIDEN
BLIK INDONESIA

en
3-t
- 2607 -

02
ruang pertemuan/sosialisasi/konsultasi), jalan lingkup LPHP,

n-2
pagar, ruang kepala/stal/kantor, mushola, gudang stok pestisida,
tempat penyimpanan stok APH, lahan parkir, ruIang hama
penyakit, ruang APH, ruang perbanyakan massal musuh alami,

hu
toilet, ruang genset, ruang penyimpanan koleksi dan mess

-ta
termasuk di dalamnya pengecatan dan perbaikan plafond serta
atap.

15
b Pengadaan Peralatan Laboratorium or-
m
Beberapa peralatan yang dibutuhkan untuk mendukung kegiatan
no

laboratorium antara lain; autoclaue otomatis, W steiliser, couerslip


microscope, slide microscope, bunsen tabung gas, erlenmeAer, telescope
es-

binocular, hand counter, ph meter, altim.eter, gelas kimia, tabung reaksi,


gelas ukur, microscope compound, microscope stereo, hand microscope,
rpr

Global Positioning Sgstem (GPS), peralatan pembuatan specimen uoucher


OPT, Automatic Weather Sgstem (AWS), cawan petri, kursi, white board,
/pe

lemari, micro pipet, saringan nematoda, tabung sentrifuge, microscope


multimedia, orbital shaker, oven laboratorium, kaca pembesar/lup, alat
/02

ukur kadar air, chopper, toples kaca, laptop, freezer, microscope electron,
kamera digital, colony counter, laminar air flow stainles dengan HEPA
23

ftlter, glassware laboratorium, timbangan analitik, rak inkubasi,


20

microskop digital zoom, hotplate mognetic stirer, inkubator digital,


haemocytometer, tempat penyimpanan koleksi, refrigerator nofrost,
m/

blender, PH sorl tester digital, PCR, cctv, PURP (alat penguji residu
.co

pestisida), vortex, AC, shaker, enkas, shoutcase, kompor set, timbangan


digital, mesin giling/penepung, destilasi, dissecting set, peralatan
na

pembuatan koleksi OPT, alat pembuat kompos, genset, centrifuge,


therma scientific, thermometer lab, desikator, titrator kalifisher, muJfle
lya

furnace, dig e stion app aratus.


mu

Dua Komponen Kegiatan diatas; (a) pembangunan/renovasi dan/atau (b)


na

pengadaan peralatan laboratorium bertujuan untuk meningkatkan kuantitas


.ai

dan kualitas pelayanan laboratorium dalam rangka mengoptimalkan kegiatan


perlindungan tanaman pangan, hortikultura, dan perkebunan di wilayah
ww

kerjanya. Pelaksanaan kegiatan ini bertujuan untuk


menambah/melengkapi/mengganti atau memperbaiki/memperluas
//w

ruangan/bangunan serta peralatan yang dibutuhkan.


ps:
htt

SK No 175819 A
ml
.ht
ng
PRESIDEN

nta
REPUBUK INDONESTA

-te
- 2608 -

23
2. Pembangunan/Renovasi dan Pengadaan Perdatan Laboratorium

-20
Pestisida
Laboratorium Pestisida adalah Laboratorium yang bertujuan untuk

un
melayani pengujian mutu produk tanaman, mutu pupuk dan mutu pestisida

ah
serta bahan lainnya untuk mendukung peningkatan produksi dan

5-t
keamanan pangan serat terjaganya kelestarian lingkungan.
Pembangunan/Renovasi dan Pengadaan Peralatan Laboratorium Pestisida

r-1
terdiri dari:
a.
mo
Pembangunan/Renovasi Laboratorium Pestisida
1) Pembangunan Laboratorium Pestisida
no

Pembangunan Laboratorium Pestisida terdiri dari pembangunan


es-

ruang persiapan bahan uji, ruang analisis, ru.ang penyimpanan


bahan kimia, ruang penyimpanan bahan kimia/pestisida, ruang
rpr

penampungan limbah, ruang incenerator/pembakaran limbah,


ruang serba guna (dapat digunakan untuk pertemuan, sosialisasi
/pe

dan konsultasi), ruang adminstrasi pelayanan, ruang


kepala/staff/kantor, jalan lingkup, pagar, rua.ng instalasi 8&S,
/02

ruang timbang, ruang alat/instrumen pengujian, ruang inkubasi,


dan ruang diseminasi, tempat parkir, ruangan penyimpanan gas,
23

ruang bilas, toilet, mushola, ruang genset, mess, termasuk di


20

dalamnya jaringan listrik, air dan jaringan internet.


m/

2l RenovasiLaboratoriumPestisida
.co

Renovasi Laboratorium Pestisida terdiri dari renovasi ruang


na

persiapan bahan uji, ruang analisis, ruang penyimpanan bahan


kimia, ruarlg penyimpanan bahan kimia/pestisida, rulang
a
uly

penampungan limbah, ruang incenerator/pembakaran limbah,


ruang serba guna (dapat digunakan untuk pertemuan, sosialisasi
dan konsultasi), ruang adminstrasi pelayanan, ruang
m

kepala/staff/kantor, jalan lingkup, pagar, ruang instalasi Bds,


na

ruang timbang, ruang alat/instrumen pengujian, ruang inkubasi,


.ai

dan ruang diseminasi, tempat parkir, ruangan penyimpanan gas,


ruang bilas, toilet, mushola, ruang genset, mess, termasuk
ww

didalamnya pengecatan dan perbaikan plafond serta atap.


://w

b Pengadaan Peralatan Laboratorium Pestisida


ps

Beberapa peralatan yang dibutuhkan untuk mendukung kegiatan


Laboratorium Pestisida antara lain; liquid chromatography MS, gas
htt

chromatoraphg/ PURP (a1at penguji residu pestisida), HPLC carbamate,


HPLC UV, spektrofotometer W-VIS, spektrofotometer AAS, glassware

SK No 175820 A
ml
t
g.h
t an
PRESIDEN
NEPUEUK INDONESTA

en
3-t
- 2609 -

02
laboratoium, scrltbber dan digester, neraca analitik, UPS, refrigerator
nofrost, tempat penyimpanan bahan dan alat uji, oven, alat pengendali

-2
PH, PCR set, centifugal set, auto sampler homogenizer, alat

un
destilasi/destilation set hot plate and stirer, kalifisher titrator, muJfle

ah
furnace nitrogen euaporator, queencher extractiue tubes aoac method,
blower, blender, dispersiue SPE, NBYlA/food tes, cctv, Perangkat Uji

5-t
Pupuk Organik (PUPO) set, mesin giling, alat persiapan bahan uji, AC,
perangkat analisis, shaker, uacum filtration, titration set, uortex, alat

r-1
ekstraksi" dispensette dan rotary euaporator.
mo
Komponen Kegiatan (a) pembangunan/renovasi dan/atau (b) pengadaan
-no

peralatan Laboratorium Pestisida bertujuan untuk meningkatkan kualitas,


kuantitas pelayanan dan mutu Laboratorium pestisida. Pelaksanaan
res

kegiatan ini bertujuan untuk menambah/melengkapi/mengganti atau


memperbaiki/ memperluas ruangan/bagunan serta peralatan yang
erp

dibutuhkan.
2/p

3. Pembangunan/Renovasi dan Pengadaan Peralatan Brigade Proteksi


3/0

Tanaman (BPTI
Brigade Proteksi Tanaman (BPT) adalah sebuah lembaga yang mendukung
2
20

pelaksanaan kegiatan perlindungan tanaman terutama pengendalian OPT


pada tanaman. Dalam melaksanakan kegiatannya BPT membutuhkan
m/

sarana dan prasarana pendukung yang memadai terutama peralatan.


.co

Pembangunan/Renovasi dan Pengadaan Peralatan Brigade Proteksi


Tanaman (BPT) terdiri atas:
na

a. Pembangunan/RenovasiBPT
a

1)
uly

Pembangunan BPT
Pembangunan BPT terdiri dari pembangunan ruang persiapan
am

sarana pengendalian, ruang bilas/pembersihan diri dan peralatan,


gudang bahan dan alat pengendalian, ruang penyimpanan
ain

pestisida nabati dan kimia, garasi kendaraan operasional, ruang


kantor, mess, rLlang genset, toilet, mushola, tempat parkir dan
.
ww

rLlang serba guna termasuk di dalamnya jaringan listrik, air dan


jaringan internet.
/w

2l Renovasi BPT
/

Renovasi BPT terdiri dari renovasi rLlang persiapan sarana


ps:

pengendalian, ruang bilas/pembersihan diri dan peralatan, gudang


bahan dan alat pengendalian, ruang penyimpanan pestisida nabati
htt

dan kimia, garasi kendaraan operasional, ruang kantor, mess,


ruang genset, toilet, mushola, tempat parkir dan ruang serba guna

SK No 175821 A
ml
.ht
ng
PRESIDEN

nta
REPUEUK INDONESIA

-te
- 2670 -

23
termasuk di dalamnya di dalamnya termasuk didalamnya

-20
pengecatan dan perbaikan plafond serta atap.

un
b. Pengadaan Peralatan BPT

ah
Beberapa peralatan yang dibutuhkan untuk mendukung kegiatan BPT

5-t
antara lain; knapsack spraAer otomatis, mist blower, hand stacker,
power spraAer, fogger, gergaji mesin, bor mesin, backpack spraAer

r-1
(pompa punggung), pompa jinjing, selang isap, selang, nozzle, kantong
mo
air dan perlengkapan pengamanan petugas pemadam kebakaran, mesin
pemotong rumput, alat perlindungan diri (APD), alat pemadam api
no

ringan (APAR), pompa air diesel 3 inchi, alat pengendali OPT, drone dan
perlengkapannya, hand spraA er, spraA er, refrig erator nofro st, showcas e,
es-

blender, cctv, genset, alat pengangkut barang, rak penyimpanan alat


dan bahan, alat persiapan bahan pengendali, termometer, kompresor
rpr

dan repair kit.


/pe

Kegiatan (i) pembangunan/renovasi dan/atau (ii) pengadaan peralatan


BPT bertujuan untuk meningkatkan kuantitas dan kualitas pelayanan
/02

BPT dalam rangka mengamankan produksi tanaman pangan,


hortikultura, dan perkebunan di wilayah kerjanya. Pelaksanaan
23

kegiatan ini bertujuan untuk menambah/melengkapi/menganti atau


memperbarki/ memperluas ruangan/bangunan serta peralatan yang
20

dibutuhkan.
m/
.co

6.1.3.1.4 Renovasi UPTD/Balai dan Instalasi Perbibitan dan Hijauan


Pakan Ternak serta Sarana Pendukungnya
na

UPTD/Balai adalah instansi/instalasi di daerah (Provinsi/Kabupaten/Kota)


a

yang menjalankan fungsi perbibitan dan/atau produksi ternak dan mempunyai


uly

lahan hijauan pakan ternak.


Instalasi Perbibitan dan Hijauan Pakan Ternak merupakan instalasi yang
m

melaksanakan Pembibitan Ternak dan Pembibitan Hijauan Pakan Ternak.


na

Balai Inseminasi Buatan (BIB) mempunyai tugas melaksanakan produksi,


.ai

pemasaran semen beku dan pengembangan inseminasi buatan.


ww

Renovasi ruang penyimpanan pakan dan tempat pengolah pakan, ruang


bibit/benih, peralatan recording, peraTatan perah, peralatan Inseminasi Buatan,
://w

peralatan kesehatan hewan dan sarana pendukung khusus Balai Inseminasi


Buatan yang sudah ada dengan
memperbaiki/ mengubah/ menambah/ memperluas bangunan yang didasarkan
ps

pada analisis dinas teknis yang berwenang.


htt

SK No 175822 A
l
tm
.h
ng
FRESIDEN

nta
REFUBL|K INDONESTA

-te
- 267L -

3
02
Spesifikasi Output pada Menu Kegiatan Renovasi UPTD/Balai dan Instalasi
Perbibitan dan Hijauan Pakan Ternak serta sarana pendukungnya adalah

n-2
sebagai berikut (disesuaikan dengan kebutuhan dan kondisi di lapangan):

hu
1. Terdapat Ruang penyimpanan pakan dan tempat pengolah pakan yang
berfungsi untuk menyimpan pakan dan olahan pakan, yang meliputi: gudang

a
pakan dan bangunan pengolahan pakan dengan minimal ukuran total 100

5-t
m2.

r-1
2. Ruang bibit/benih yang berfungsi sebagai kandang ternak dan ruang uji
benih, yang meliputi: kandang, ruang laboratorium dan gang waA
mo
(disesuaikan dengan kondisi sarana dan prasarana yang perlu di renovasi).
no

3. Peralatxr recording merupakan alat yang berfungsi untuk mengukur dan


mencatatat performan ternak, yang meliputi: timbangan, tongkat ukur, pita
es-

ukur, identitas ternak, komputer dan printer, kandang jepit.


4. Peralatan perah merupakan perlengkapan yang dibutuhkan untuk
rpr

menunjang proses pemerahan susu, yang meliputi: mesin perah, milkcan,


/pe

teat dipping, black paddle, renet (potong kuku), dehorner (potong tanduk).
5. Peralatan IB merupakan perlengkapan yang dibutuhkan untuk
/02

melaksanakan proses IB, yang meliputi: Gun IB, termos straw, kontainer
lapang, container depo, cutter straw, plastik gloue, plastik sheet, gunting
23

straw, alat deteksi birahi.


/20

6. Peralatan Kesehatan hewan merupakan alat yang digunakan untuk


memantau kesehatan pada hewan ternak, yang meliputi: peralatan klinik
om

(stetoscop, thermometerl; peralatan bedah (meja bedah, pinset); peralatan dan


bahan laboratorium (mikroskop binokuler beserta monitor, mikrotiter, rapid
.c

test, meja laboratorium, botol spesimen), peralatan reproduksi dan peralatan


na

biosekuriti, alat USG.


lya

7. Sarana pendukung untuk khusus Balai Inseminasi Buatan (BIB) merupakan


sarana yang berfungsi untuk mendukung proses produksi semen beku, yang
mu

meliputi: peralatan penampung semen (dummg, artiftcial uagina set),


peralatan prosesing semen (mikroskop, timbangan digital, heating, layar
a

monitor, cool top, inkubator, haemocgtometer, filling-sealing, PH meter,


ain

spektronik, alat/mesin printer straw, rak straw, container freezing, container


storagel dan peralatan sterilisasi, diluter dispenser.
w.

8. Sarana pendukung khusus untuk BIB dapat ditambahkan alat pembuatan


w

bahan pengencer, yang meliputi glassware, magnetic stirrer, refrigerator,


//w

water bath, pemanas , plat warm, meja rak straw dan kertas saring.
ps:
htt

SK No 175823 A
l
tm
g.h
tan
FRESIDEN
REPUELIK INDONESIA

n
-te
- 26L2 -

23
6.L.3.2 DAK Fisik Bidang Pettanian Kewenangan Kabupaten/Kota

-20
6.1.3.2,1 Pembangunan Sumber-sumber Air dan Rehabilitasi lrigasi

un
Pertanian
Penyediaan prasarana dan sarana pengelolaan air yang dialokasikan dalam DAK

ah
diarahkan untuk membangun fasilitas sumber air melalui pembangunan irigasi

5-t
air tanah (dangkal/dalam), pembangunan embung dan rehabilitasi jaringan
irigasi dalam kerangka konservasi air dan antisipasi perubahan iklim untuk

r-1
dimanfaatkan sebagai suplesi air irigasi.
mo
Sedangkan definisi dan/atau fungsi rincian kegiatannya adalah sebagai berikut:
1. Irigasi Air Tanah Dangkal/Dalam
no

Kegiatan Irigasi Air Tanah merupakan pemanfaatan air tanah yang ada pada
es-

lapisan akuifer yang termasuk ke dalam daerah cekungan air tanah yang
dinaikkan ke permukaan untuk dimanfaatkan sebagai sumber air irigasi.
rpr

Menurut kedalaman air, irigasi air tanah dibedakan menjadi dua jenis yaitu
irigasi air tanah dangkal dan dalam.
/pe

Irigasi air tanah dangkal mempunyai kedalaman air sampai dengan 60 meter
/02

dan irigasi air tanah dalam mempunyai kedalaman air lebih dari 60 meter.
Irigasi air tanah yang akan dibangun untuk mendukung komoditas tanaman
23

pangan, hortikultura, perkebunan dan peternakan.


Luas lahan pertanian penerima kegiatan irigasi air tanah dengan prioritas
20

sebagai berikut:
m/

a. Kawasan Tanaman Pangan minimal 10 Ha'


.co

b. Kawasan Hortikultura minimal 5 Ha;


c. Kawasan Perkebunan minimal 10 Ha; dan
na

d. Kawasan Peternakan (hijauan makanan ternak dan lokasi ternak) minimal


lya

1 Ha.

Komponen irigasi air tanah, antara lain:


mu

a. Sumur Bor/Sumur Gali


na

Pembangunan irigasi air tanah dapat dilakukan berupa sumur gali (cara
.ai

pengembangannya dengan digali) dan sumur bor/sumur pantek (cara


pengembangannya dengan dibor) serta mempunyai potensi air tanah
ww

yang baik untuk kebutuhan tanaman dengan kedalaman disesuaikan


dengan kedalaman lapisan akifernya.
/w

b. Pompa Air Dan Perlengkapannya


s:/

Pompa air dan perlengkapannya menggunakan jenis pompa sentrifugal


ataupun submersible, yang digerakkan dengan penggerak motor
p
htt

diesel/bensin, motor listrik, tenaga surya, atau sumber energi yang lain.

SK No 175824 A
l
tm
g.h
tan
IIRESIDEN
REPUB|JK INDONESIA

n
-te
- 26L3 -

23
c. Rumah Pompa

-20
Rumah pompa berupa bangunan yang permanen dan cukup kuat untuk

un
menahan getaran mesin dengan pengaman€rn yang baik. Kekuatan dan
ukuran rumah pompa dibuat sesuai dengan kebutuhan dan kapasitas

ah
pompa (kecil/besar).

5-t
d. Jaringan lrigasi Air Tanah (JIAT)

r-1
Jaringan lrigasi Air Tanah (JIAT) untuk mengalirkan air dari pompa ke
lahan usahatani terdiri dari saluran terbuka atau saluran tertutup,
mo
bangunan pengatur berupa pintu dan boks pembagi.
no

2. Pembangunan Embung
es-

Kegiatan Pembangunan Embung merupakan salah satu kegiatan sebagai


upaya adaptasi perubahan iklim sektor pertanian yang berfungsi untuk
rpr

memanen air hujan dan aliran permukaan (rain fall and run off haruestingl,
menampung aliran mata air dan limpasan saluran pembuang irigasi
/pe

terutama pada musim kemarau


/02

Pengertian Embung adalah bangunan yang berfungsi untuk menahan dan


menampung aliran air yang bersumber dari mata air, curah hujan, sungai
23

dan sumber air lainnya. Bangunan embung yang dimanfaatkan sebagai air
irigasi suplementer pada musim kemarau untuk budidaya komoditas
20

tanaman pangan, hortikultura, perkebunan dan peternakan (tanaman pakan


m/

ternak, sanitasi dan minum ternak).


.co

Standar teknis bangunan embung yang dibangun adalah sebagai berikut:


a. Tersedianya sumber air yang memadai baik berupa aliran permukaan dan
na

atau mata air yang ditampung kemudian dialirkan ke lahan pertanian.


lya

b. Vo1ume tampungan embung minimal 500 m3, dilengkapi saluran/pintu


inlet dan outlet.
mu

c. Air dari bangunan embung diupayakan dapat memberikan suplesi air


na

irigasi seluas 20 Hauntuk sub sektor tanaman pangan, dan 3 Ha masing-


masing untuk sub sektor hortikultura, peternakan dan perkebunan.
.ai
ww

3. Rehabilitasi Jaringan Irigasi Tersier


Kegiatan rehabilitasi jaringan irigasi merupakan
/w

kegiatan
perbaikan/penyempurnaan dan/atau peningkatan fungsi jaringan irigasi
s:/

untuk mengembalikan/meningkatkan fungsi dan layanan irigasi sehingga


diharapkan mampu mempertahankan dan/atau menambah luas areal
p
htt

tanam, dan/atau dapat mempertahankan dan/atau meningkatkan Indeks


Pertanaman (IP).

SK No 175825 A
l
tm
.h
ng
PRESIDEN

nta
REPUEUK INDONESIA

-te
- 26L+ -

3
02
Standar teknis rehabilitasi jaringan irigasi adalah sebagai berikut:

n-2
a. Luas lahan terdampak minimal 5O Ha dengan perincian sebagai berikut:
1) Apabila luasan Poktan/P3A kurang dari 50 Ha, dapat menggunakan

hu
potensi luasan Gapoktan/ GP3A.

a
2) Untuk Poktan/P3A/Gapoktan/GP3A yang memiliki potensi luas

5-t
lebih dari 50 Ha, alokasi kegiatan diperbolehkan lebih dari 1 unit

r-1
sesuai dengan ketentuan.
b. Mampu untuk meningkatkan IP pada lahan sawah dengan IP < 2 dan
mo
minimal dapat mempertahankan IP pada lahan sawah dengan lP > 2.
no

6.1.3.2.2 Pembangunan Jalan Pertanian


es-

Pembangunan Jalan Pertanian adalah upaya pembangunan jalan baru,


rpr

peningkatan kapasitas atau rehabilitasi jalan di kawasan lahan pertanian


sebagai akses pengangkutan sarana produksi, alat dan mesin serta hasil
/pe

produksi pertanian.
/02

Pembangunan Pertanian menuju pertanian modern serta berwawasan agribisnis


memerlukan penambahan serta penyempurnaan prasarana dan sarana
pertanian yang mampu menunjang penggunaan peralatan dan mesin untuk pra
23

dan pasca panen serta pengangkutan sarana produksi dan hasil pertanian dari
/20

dan ke lokasi panen/produksi.


Jalan Pertanian terdiri atas jalan usaha tani (untuk subsektor tanaman pangan
om

dan hortikultura) dan jalan produksi (untuk subsektor perkebunan dan


peternakan), dengan spesifikasi sebagai berikut:
.c
na

1. Jalan Usaha Tani yang Mendukung Kawasan Budidaya Tanaman Pangan


dan Hortikultura
lya

a. Pembuatan Jalan Baru dengan ketentuan sebagai berikut:


mu

1) dimensi lebar badan jalan pertanian maksimal 2,5 meter dengan


Panjang minimal 800 meter dan tinggi 15 cm dengan jenis kegiatan
a

adalah perkerasan jalan dengan beton;


ain

2) dimensi lebar badan jalan pertanian maksimal 2,5 meter dengan


w.

Panjang minimal 8O0 meter dan tinggi 15 cm dengan jenis kegiatan


adalah perkerasan jalan dengan pauing block; atau
w

3) dimensi lebar badan jalan pertanian maksimal 2,5 meter dengan


//w

Panjang minimal 850 meter dan tinggi 15 cm dengan jenis kegiatan


adalah perkerasan jalan telford dan memakai talud.
ps:
htt

SK No 175826 A
ml
.ht
ng
PRESIDEN

nta
RCPUBUTK INDONESIA

-te
- 2615 -

23
b. Peningkatan Jalan dengan ketentuan sebagai berikut:

-20
1) dimensi lebar badan jalan pertanian maksimal 2,5 meter dengan
panjang minimal 9O0 meter dan tinggi 15 cm dengan jenis kegiatan

un
adalah peningkatan menjadi pengerasan jalan dengan cor beton ;

ah
2) dimensi lebar badan jalan pertanian maksimal 2,5 meter dengan

5-t
panjang minimal 900 meter dan tinggi 15 cm dengan jenis kegiatan
adalah perkerasan jalan dengan pauing block; atau

r-1
3) dimensi lebar badan jalan pertanian maksimal 2,5 meter dengan
mo
panjang 9OO meter dan tinggi 15 cm dengan jenis kegiatan adalah
perkerasan jalan telfurd dan memakai Talud.
no
es-

2. Jalan Produksi Mendukung Kawasan Perkebunan Dan Peternakan


a. Pembuatan Jalan Baru dengan ketentuan sebagai berikut:
rpr

1) Dimensi lebar badan jalan pertanian maksimal 3 meter dengan


/pe

Panjang minimal 800 meter dan tinggi 15 cm dengan jenis kegiatan


adalah perkerasan jalan dengan beton;
/02

2l Dimensi lebar badan jalan pertanian maksimal 3 meter dengan


Panjang minimal 800 meter dan tinggi 15 cm dengan jenis kegiatan
23

adalah perkerasan jalan pauing block; atau


20

3) Dimensi lebar badan jalan pertanian maksimal 3 meter dengan


m/

Panjang minimal 850 meter dan tinggi 15 cm dengan jenis kegiatan


adalah perkerasan jalan telford dan memakai talud.
.co

b. Peningkatan Jalan dengan ketentuan sebagai berikut:


na

1) Dimensi lebar badan jalan pertanian maksimal 3 meter dengan


panjang minimal 900 meter dan tinggi 15 cm dengan jenis kegiatan
a
uly

adalah peningkatan menjadi pengerasan jalan dengan cor beton;


2) Dimensi lebar badan jalan pertanian maksimal 3 meter dengan
m

panjang minimal 9OO meter dan tinggi 15 cm dengan jenis kegiatan


na

adalah Perkerasan Jalan dengan pauing block; atau


.ai

3) Dimensi lebar badan jalan pertanian maksimal 3 meter dengan


panjang 950 meter dan tinggi 15 cm dengan jenis kegiatan adalah
ww

perkerasan jalan telford dan memakai talud.


Apabila standar teknis kegiatan pembangunan Jalan Pertanian baru (butir
://w

1.a. dan 2.a.) atau peningkatan kapasitas Jalan Pertanian (butir 1.b. dan 2.b.)
tidak sama dengan ketentuan teknis diatas dikarenakan:
ps

a. Perbedaan harga bahan/material di masing-masing Daerah sehingga


htt

perhitungan tidak sesuai dengan satuan biaya setempat; atau


b. Tidak dapat dipenuhi dikarenakan kondisi alam.

SK No 175827 A
ml
.ht
ng
PRESIDEN

nta
REPUEUK INDONESIA

-te
- 2616 -

23
Maka pembangunan baru Jalan Pertanian atau peningkatan Jalan Pertanian

-20
dapat disesuaikan dengan kondisi-kondisi tersebut dengan melampirkan
RAB yang didukung dengan data SSH (Standar Satuan Harga) daerah

un
setempat.

ah
Spesifikasi dan dimensi komponen jalan pertanian (bahu jalan, badan jalan,
saluran drainase, gorong-gorong, jembatan dan lainnya) disesuaikan dengan

5-t
kebutuhan lapangan.

r-1
Spesifikasi dan dimensi komponen jalan pertanian (bahu jalan, badan jalan,
saluran drainase, gorong-gorong, jembatan dan lainnya) disesuaikan dengan
mo
kebutuhan lapangan.
no

6.1.3.2.3 Renovasi Balai Penyuluhan Pertanian dan Sarana Pendukungnya


es-

Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) adalah tempat pertemuan dan koordinasi


rpr

antara penyuluh, pelaku utama, dan pelaku usaha yang berfungsi


menyelenggarakan penyuluhan pertanian di kecamatan.
/pe

Renovasi Balai Pen5ruluhan Pertanian dan Sarana Pendukungnya adalah upaya


/02

untuk memperbaiki/menambah/merubah/ memperluas ruang-ruang yang


berfungsi sebagai tempat pelayanan di BPP dan pengadaan sarana pendukung
23

BPP meliputi sarana keinformasian dan alat bantu penyuluhan pertanian.


Penjelasan terkait rincian menu kegiatan renovasi BPP dan sarana
20

pendukungnya adalah sebagai berikut:


m/

1. Ruang Data dan Sistem Informasi


.co

Ruang Data dan Sistem Informasi adalah ruang untuk pelayanan data dan
informasi pertanian, yang berfungsi sebagai pengumpulan data dan informasi
na

pertanian, pen5rusunan materi penyuluhan pertanian dan virtual meeting.


a

Renovasi ruang data dan sistem informasi digunakan untuk


uly

memperbaiki/menambah/merubah/memperluas rulang pertemuan yang


ditambah fasilitasnya menjadi ruang data dan pertemuan melalui
m

virtual/ ui.d"eo conference baik interior dan/atau eksterior ruangan dengan


na

ukuran minimal 3O m2.


2.
.ai

Ruang Multifungsi (Perpusatakaan, pameran, peraga dan Promosif


Ruang Multifungsi (Perpustakaan, Pameran, Peraga dan Promosi) adalah
ww

ruangan yang digunakan untuk pelayanan dalam memberikan materi


informasi penyuluhan pertanian, yang berfungsi sebagai penyediaan bahan
://w

bacaan penyuluhan pertanian, penyajian produk pertanian dan promosi


produk pertanian.
ps

Ruang Multifungsi (Perpustakaan, Pameran, Peraga dan Promosi Rincian


htt

Kegiatan ini untuk memperbaiki/menambah/merubah/memperluas ruang


multifungsi (perpustakaan, pameran, peraga dan promosi) baik interior

SK No 175828 A
l m
.ht
ng
PRESIDEN

nta
REPUEUK TNDONESIA

-te
- 2617 -

23
dan/atau eksterior ruangan dengan ukuran minimal 12 m2. Desain ruangan

0
n-2
dapat menjadi satu kesatuan atau terbagi dalam beberapa rulangan.
3. Ruang Klinik Agribisnis

hu
Ruang klinik agribisnis adalah tempat pelayanan kepada petani dalam

-ta
konsultasi untuk mendapatkan solusi dan pemecahan masalah yang
dihadapi petani serta transfer teknologi kepada petani secara efektif dan

15
efisien, yang berfungsi sebagai tempat pelayanan jasa konsultasi untuk
melayani kebutuhan pengetahuan dan wawasan dalam pengembangan
or-
usaha agribisnis pelaku utama dan pelaku usaha.
om
Rincian Kegiatan ini untuk memperbaiki/ menambah/ merubah/ memperluas
ruang klinik agribisnis, baik interior dan/atau eksterior ruangan dengan
s-n

ukuran minimal 9 m2.


4. Laboratorium Mini
e
rpr

Laboratorium Mini adalah ruangan yang digunakan untuk penelitian dan


percobaan bidang pertanian yang berfungsi sebagai penyedia pelayanan
/pe

praktikum, percobaan, penelitian dan tempat untuk menganalisa sarana


produksi (bibit, benih, pupuk, dan produk pertanian).
/02

Renovasi laboratorium mini digunakan untuk


memperbaiki/menambah/merubah/memperluas laboratorium mini baik
23

interior dan/atau eksterior ruangan dengan ukuran minimal 6 rn2.


20

5. Green House Percontohan


m/

Green House Percontohan adalah bangunan yang digunakan untuk


.co

melindungi pertanaman yang tidak tahan terhadap cuaca ekstrim, yang


berfungsi sebagai tempat percontohan untuk perbenihan atau persemaian
na

dan produksi pertanaman.


lya

Pembangunan Green House Percontohan digunakan untuk membangun


green house percontohan beserta instalasi pendukungnya dengan ukuran
mu

minimal 15 m2.
6. Sarana Keinformasian
a
ain

Merupakan pengadaan perangkat Teknologi Informasi Komunikasi (TIK) yang


berhubungan dengan pengolahan dan penyampaian materi dan informasi
.
ww

batk offline dan online dengan menggunakan perangkat keras dan atau lunak,
yang berfungsi untuk pengumpulan, verifikasi, validasi dan unggah data dan
informasi.
//w

Rincian peralatan sarana keinformasian yang dapat dimanfaatkan melalui


ps:

DAK Fisik yaitu GPS, laptop, runningtext, kamera digital, kamera Go Pro, PC
all in one, LCD projector, smart TV monitor 43 inchi, wireless microphone
htt

sistem, wireless sound speaker, HDMI spliter, kabel HDMI 0,6 m, multimedia
sound speaker, UPS, USB extender, kabel HDMIS m, dan web camera.

SK No 175829 A
ml
.ht
ng
PRESIDEN

nta
REPUELIK TNDONESIA

-te
- 2678 -

23
7. Alat Bantu Pen5ruluhan Pertanian

-20
Merupakan pengadaan alat bantu penyuluhan pertanian yang digunakan
untuk memperlancar pelaksanaan kegiatan pen5ruluhan pertanian, yang

un
berfungsi untuk penyajian materi dan informasi penyuluhan pertanian baik

ah
secara konvensional atau modern.

5-t
Rincian peralatan alat bantu penyuluhan pertanian yang dapat dimanfaatkan
melalui DAK Fisik yaitu peralatan LCD mini projektor dan screen, perangkat

r-1
pengeras suara (wireless, megaphone/ microphone), drone, dan laptop.
mo
6.t.9.2.4 Renovasi hrskeswan dan Penyediaan Sarana Pendukungnya
no

Puskeswan adalah pusat kesehatan hewan yang memberikan pelayanan di


es-

bidang kesehatan hewan sebagaimana dimaksud dalam keputusan bersama


Menteri Pertanian dan Menteri Dalam Negeri N0.690/KPTS/TM.510/ 10 I L993
rpr

dan No.88 Tahun 1993 tentang Pos Kesehatan Hewan.


/pe

Renovasi Rrskeswan dan Penyediaan Sarana Pendukungnya terdiri atas:


1. Bangunan Laboratorium
/02

Renovasi Bangunan Laboratorium yang sudah ada dapat berupa


memperbaiki, mengubah, menambah baru, dan/atau memperluas bangunan
23

yang sudah ada termasuk sarana prasarana penunjangnya. Renovasi


20

Puskeswan dapat berupa bangunan satu kesatuan dengan Puskeswan yang


sudah ada atau dapat terpisah dari bangunan utama, namun masih di dalam
m/

area bangunan Puskeswan yang sudah ada.


.co

Laboratorium Puskeswan adalah laboratorium sederhana dan bersifat uji


cepat. Bangunan laboratorium terdiri dari ruang penyimpanan, ruang
na

pengujian, dan rurang nekropsi pengambilan dan pengemasan contoh


a

uji/spesimen/sampel. Laboratorium berfungsi sebagai surveilans, pengujian,


uly

diagnostik, investigasi serta sebagai pendukung kegiatan puskeswan lainnya.


Laboratorium dilengkapi dengan pendingin udara dengan kekuatan I 13 x
m

luas lantai atau I PKI2O m2, listrik 50kVA, penerangan berupa lampu 5
na

wattf m2, thermometer ruangan, tempat penampungan/pengolahan


.ai

sederhana limbah cair, dan tempat penampungan/pengolahan sederhana


limbah padat.
ww

Bangunan Laboratorium meliputi:


a.
://w

Ruang Penyimpanan
Ruang penyimpanan harus cukup untuk menampung barang-barang
ps

yang akan langsung digunakan. Bagian atas meja kerja dan lorong harus
selalu rapi. Tersedia rulang penyimpanan tambahan untuk jangka
htt

panjang yang terletak di luar daerah kerja laboratorium. Tersedia rLlang


dan fasilitas untuk penanganan dan penyimpanan bahan pelarut, gas

SK No 175830A
ml
.ht
ng
PRESIDEN

nta
REPUEUK INDONESIA

-te
- 26L9 -

23
cair, serta gas bertekanan tinggi secara aman. Fasilitas untuk

-20
penyimpanan termasuk jas dan barang-barang pribadi harus disediakan
di luar daerah kerja laboratorium.

un
Ruang penyimpanan memiliki tempat yang memadai untuk menyimpan:

ah
1) Peralatan yang terbuat dari gelas ataupun plastik.

5-t
2l Bahan-bahan media dan reagen yang dibutuhkan.

r-1
3) Sampel, dilengkapi dengan lemari kabinet berpintu dan berlaci
untuk mengurangi penumpukan debu serta memudahkan jika
mo
ruangan tersebut akan dibersihkan atau didisinfeksi.
b.
no

Ruang Pengujian
Pada Ruang Pengujian perlu diperhatikan hal-hal sebagai berikut:
es-

1). Tersedia ruang kerja yang memadai untuk melakukan pekerjaan


rpr

rutin. Luas ruangan kerja untuk seorang analis sekurang-


kurangnya 180 cm2.
/pe

21. Lantai harus anti licin.


/02

3). Pipa dan saluran-saluran (ducting) harus tertutup.


4ll. Meja laboratorium harus menempel pada dinding, kokoh, tahan
23

terhadap air, dan tahan terhadap disinfektan, asam, alkali, materi


20

pelarut organik, dan panas sedang.


m/

5). Ruangan terbuka diantara dan di bawah meja, bangku, kabinet, dan
peralatan harus dapat dijangkau untuk memudahkan pembersihan.
.co

c. Ruang Nekropsi, Pengambilan dan Pengemasan Contoh


na

Uji/ Spesimen/ Sampel.


Ruang ini dipergunakan untuk menerima spesimen/sampel dari hewan
a
uly

yang dibawa ke Puskeswan dan difungsikan sebagai rulang bedah


bangkai (nekropsi). Ruang ini harus dilengkapi dengan meja stainless
m

steeldan/atau meja laboratorium yang mudah dibersihkan.


na

d. Pintu Laboratorium
.ai

Minimal tersedia 2 buah pintu yang terdiri dari pintu masuk ke dalam
ruangan laboratorium dan pintu keluar yang dapat berupa pintu
ww

darurat atau pintu keluar ruang laboratorium untuk menghindari


kontaminasi silang laboratorium. Pintu darurat difungsikan untuk
://w

meningkatkan keamanan apabila terjadi kebakaran.


e. VentilasiLaboratorium
ps

Ruang laboratorium dilengkapi dengan alat pendingin ruangan (AC).


htt

Apabila dalam rLrangan tidak tersedia AC, maka dilengkapi dengan


ventilasi yang baik. Ventilasi dapat menggunakan exhaustfan.

SK No 175831A

Anda mungkin juga menyukai