PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Komitmen yang tinggi dari Pemerintah Daerah Provinsi DKI Jakarta dalam
mewujudkan pelayanan yang prima sebagai mana tercermin dengan ditetapkannya
Peraturan Gubernur Provinsi DKI Jakarta Nomor 10 Tahun 2018 tentang Organisasi
dan Tata Kerja Dinas Perpustakaan dan Kearsipan, yang mempunyai dua urusan
Perpustakaan dan Kearsipan. Dan ditegaskan kembali dengan Peraturan Daerah
Nomor 4 Tahun 2017 tentang Kearsipan. Dinas Perpustakaan dan Kearsipan
mempunyai dua fungsi yaitu fungsi sebagai Lembaga Kearsipan Daerah (LKD) dan
fungsi Satuan Perangkat Daerah (SKPD).
Sejalan dengan Peraturan Daerah Nomor 4 Tahun 2017 tentang Kearsipan
dan Peraturan Gubernur Provinsi DKI Jakarta Nomor 10 Tahun 2018 tentang Struktur
Organisasi dan Kerja Dinas Perpustakaan dan Kearsipan, Dinas Perpustakaan dan
Kearsipan berkomitmen dan berupaya melakukan pelayanan dan pembiaan
Kearsipan kepada SKPD yang merupakan wujud tanggung jawab sebagai LKD
Pembina tingkat Provinsi DKI Jakarta.
1
terencana, diharapkan akan dapat mengembangkan program arsip elektronik sesuai
dengan tahapan kebutuhan organisasi.
Upaya pengembangan penyelamatan Arsip secara elektronik telah dilakukan
oleh Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi DKI Jakarta dengan mewujudkan
Aplikasi Simars Plus Web Based yang digunakan sebagai sebuah inovasi untuk
melakukan penyelamatan arsip dinamis Inaktif. Tentunya dengan mengemban
tanggung jawab yang saat ini sebagai Kepala Suku Dinas Perpustakaan dan
Kearsipan Kota Administrasi Jakarta Barat, Saya berkewajiban untuk mengapresiasi
Aplikasi ini dan menerapkan pengunaannya pada proses penyelamatan Arsip IMB
yang berada pada Wilayah Kota Admnistrasi Jakarta Barat, Dengan tujuan untuk
memberikan pelayanan kearsipan yang lebih optimal bagi masyarakat yang
membutuhkan. Meskipun saat ini dengan keterbatasan dan ketersediaan sarana dan
prasarana serta jumlah Sumber Daya Manusia yang belum optimal, sehingga
penggunaan Aplikasi Simars Plus Web Based ini baru dimanfaatkan untuk
penyelamatan Arsip IMB. Namun kami tetap berupaya keras untuk mengembangkan
pelayanan melalui sistem Arsip elektronik guna menghadirkan layanan Arsip Statis
yang lebih variatif secara bertahap.
B. Permasalahan
Tulisan ini membahas permasalahan seputar pengelolaan IMB yang dilakuakan Alih
media dengan menggunkan sistim Simars Plus Web Based yaitu :
1. Bagaimana Proses peciptaan arsip elektronik dengan sistim Simars Plus Web
Based
2. Bagaimana Pengelolaan Arsip elektronik ke dalam sistim Simars Plus Web
Based ?
3. Bagaimana Penggunaan arsip yang ada di sistim Simars Plus Web Based ?
C. Metode Penulisan
Dalam membahas permasalahan, penulis menggunakan teknis pengumpulan
data/literatur baik peraturan perundang-undangan maupun buku/karya ilmiah mengenai
kearsipan. Data/literatur digunakan sebagai alat analisa untuk menjawab permasalahan
yang terkait dengan pengelolaan arsip elektronik/alih media Arsip IMB pada Dinas
Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi DKI Jakarta dan Suku Dinas Perpustakaan dan
Kearsipan Kota Admnistrasi Jakarta Barat. Untuk memberikan hasil analisa yang akurat
dan dapat dipertanggung jawabkan maka penulis melakukan identifikasi terhadap
permasalahan yang terjadi.
2
BAB II
Sesuai dengan Peraturan Gubernur Provinsi DKI Jakarta Nomor 10 Tahun 2018
tentang Organisasi dan Tata Kerja Dinas Perpustakaan dan Kearsipan, Dinas
Perpustakaan dan Kearsipan mempunyai dua urusan yaitu urusan Perpustakaan dan
dan urusan Kearsipan. Dan didalam Peraturan Daerah Nomor 4 Tahun 2017 tentang
Kearsipan. Dinas Perpustakaan dan Kearsipan mempunyai dua fungsi yaitu fungsi
sebagai Lembaga Kearsipan Daerah (LKD) dan fungsi Satuan Perangkat Daerah
(SKPD).
Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi DKI Jakarta merupakan bagian dari
perangkat daerah sebagai SKPD penyelenggara Kearsipan yang dipimpin oleh
seorang Kepala Dinas dan berkedudukan di bawah dan bertanggung jawab kepada
Gubernur melalui Sekretaris Daerah.
4
B. Suku Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kota Administrasi Jakarta Barat.
Beberapa tugas Suku Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kota Administrasi
Jakarta Barat menurut Pergub Nomor 10 tahun 2018 dalam hal Kearsipan yang
terkandung dalam Pasal 37:
pembinaan teknis urusan kearsipan daerah terhadap Perangkat Daerah/
UKPD, masyarakat, komunitas, sekolah di tingkat Suku Dinas Kota
Administrasi Jakarta Barat;
pelaksanaan layanan daerah dan kearsipan daerah Iingkup Kota
Administrasi;
pengelolaan kearsipan Suku Dinas Kota Jakarta Barat;
1. Kepala Suku Dinas
Beberapa tugas Suku Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kota Administrasi
Jakarta Barat menurut Pergub Nomor 10 tahun 2018 :
memimpin dan rnengoordinasikan pelaksanakan tugas Suku Dinas Kota
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 37.
mengoordinasikan pelaksanaan tugas Subbagian, Seksi• dan Subkelompok
Jabatan Fungsional;
melaksanakan kerja sama dan koordinasi dengan Perangkat Daerah/
UKPD dan/ atau instansi pemerintah/swasta•dalam rangka pelaksanan
tugas dan fungsi Kepala Suku Dinas; dan
melaporkan dan mempertanggungjawabkan pelaksanaan tugas dan fungsi
Suku Dinas Kota.
2. Subbagian Tata Usaha
Tugas Subbagian Tata Usaha menurut Pergub Nomor 10 tahun 2018 dalam hal
Kearsipan :
melaksanakan kegiatan penataan, penilaian dan penyusutan arsip dinamis,
pengelolaan data dan informasi Suku Dinas Kota;
5
3. Seksi Kearsipan
Beberapa tugas Suku Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kota Administrasi
Jakarta Barat menurut Pergub Nomor 10 tahun 2018:
melaksanakan" pengolahan, pelayanan dan konsultasi teknis kearsipan;
melaksanakan bimbingan teknis kearsipan, asistensi dalam rangka
penilaian, pemindahan, penyerahan dan pemusnahan• arsip dari Perangkat
Daerah/ UKPD dan masyarakat;
melaksanakan kegiatan gerakan sadar arsip terhadap lembaga pendidikan
dan masyarakat pada lingkup Kota Administrasi;
melaksanakan. layanan informasi kearsipan;
melaksanakan supervisi duplikasi arsip vital- dan terjaga pada lingkup Kota
Administrasi;
menerima, mengolah, menata, menyelamatkan dan mengamankan arsip
Perangkat Daerah/ UKPD, lembaga/ organisasi pemerintah/ swasta/
masyarakat pada lingkup Kota Administrasi Jakarta Barat;
melaksanakan penyusutan arsip sesuai dengan lingkup tugasnya;
melaksanakan akuisisi dan penilaian arsip;
C. Arsip
1. Pengertian Arsip
Pengertian Arsip dan Kearsipan Menurut UU Nomor 43 Tahun 2009 Arsip adalah
rekaman kegiatan atau peristiwa dalam berbagai bentuk dan media sesuai dengan
perkembangan teknologi informasi dan komunikasi yang dibuat dan diterima oleh
lembaga negara, pemerintahan daerah, lembaga pendidikan, perusahaan, organisasi
politik, organisasi kemasyarakatan, dan perseorangan dalam pelaksanaan kehidupan
bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.
2. Jenis Arsip
Jenis arsip menurut Undang-Undang Nomor 7/1971 berdasarkan fungsinya
dibedakan menjadi:
1) Arsip dinamis (dokumen)
Arsip dinamis adalah arsip yang masih diperlukan secara langsung dalam
perencanaan, pelaksanaan, penyelenggaraan, kehidupan kebangsaan pada
umumnya atau arsip yang digunakan secara langsung dalam penyelenggaraan
administrasi negara.
6
2) Arsip Statis
Arsip statis adalah arsip yang tidak dipergunakan secara langsung untuk
perencanaan pelaksanaan, penyelenggaraan kehidupan kebangsaan pada
umumnya, maupun untuk penyelenggaraan administrasi sehari-hari. Arsip statis ini
berada di Arsip Nasional Republik Indonesia atau di Arsip Nasional Daerah.
Setelah arsip dibuat, itu harus diajukan sesuai dengan yang ditetapkan, skema
logis ke dalam repositori yang dikelola di mana akan tersedia untuk pengambilan
keptusan atau kebijakan oleh pengguna yang berwenang. Ketika informasi yang
terdapat dalam arsip tidak lagi memiliki nilailangsung, catatan data yang akan
dihapus dari aksesibilitas aktif. Tergantung pada sifat dari arsiptersebut, dengan
demikian hasil akhir dari suatu arsip adalah baik dipertahankan, ditransfer,diarsipkan
atau dihancurkan.
Secara lebih rinci, menurut Sedarmayanti (1992) lingkaran hidup kearsipan (life
span of records) atau biasa juga disebut dengan tahapan kehidupan arsip, dapat
dibagi menjadi tujuh yaitu :
1. Tahap Pencipta Arsip;
2. Tahap Pengurusan dan Pengendalian;
3. Tahap Referensi;
4. Tahap Penyusutan;
5. Tahap pemusnahan arsip;
6. Tahap penyimpanan dan penjagaan arsip;
7. Tahap penyerahan ke arsip Nasional RI/ Arsip Nasional Wilayah.
7
D. Penyelengaraan pengelolaan Kearsipan
Dalam Penyelengaraan pengelolaan Kearsipan Suku Dinas Perpustakaan dan
Kearsipan Kota Administrasi Jakarta Barat didukung dengan sarana dan prasarana
yang Dimiliki antara lain :
1 Kepala Seksi Kearsipan
1 Orang Arsiparis
1 Orang tenaga Kearsipan
6 Petugas Kearsipan (PJLP)
1 Ruang kerja seksi kearsipan;
1 Ruang Roll Opac;
2 Ruang penyimpanan arsip sementara;
4 Unit Roll Opac
9 Rak Arsip
4 Komputer + Scaner Ukuran A3
8
BAB III
PEMBAHASAN
A. Proses peciptaan arsip elektronik dengan sistim Simars Plus Web Based
9
pembuatan daftar arsip elektronik sering terjadi karena kesalahan dalam penulisan
data arsip elektronik sehingga akan kehilangan keotentikannya. Karena digitalisasi
merupakan suatu proses merubah arsip konvensional menjadi arsip elektronik,
sehingga dalam Proses penciptaan arsip konvensional ke arsip elektronik dengan
melalui beberapa tahapan berikut
Dalam tahap pemilihan ini perlu diperhatikan beberapa hal antara lain :Pemilihan
berdasarkan Waktu, Kegunaan, Informasi dan penyelamatan.
Arsip IMB adalah Arsip tidak memiliki jadwal retensi arsip maka dalam
pelaksanaan pemilihan arsip yang dilakukan Suku Dinas Perpustakaan dan Kearsipan
Kota Administrasi Jakarta Barat yang akan diinput ke dalam sistim Simars Plus Web
Based mengacu bersarakan tahun arsip terlama dan nomor urut terkecil. Hal itu
dikarenakan asrip IMB telah diolah dan sudah dibuatkan daftar asrsipnya.
Untuk sementara ini proses Pemindaian / alih media Arsip IMB yang dapat
dilakaukan oleh Suku Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kota Adm. Jakarta Barat baru
dapat menjangkau ukuran arsip maksimal setara dengan ukuran kertas A3.
10
3). Tahap Penyesuaian
Nama file dari hasil proses pemindaian biasanya berupa nama default
pemberian mesin yaitu tergantung mesin pemindai yang digunakan. Salah satu
nama yang umum adalah “scanxxxxx” dengan “xxxxx” adalah nomor urut
pemindaian. Nama file tersebut tidak mencerminkan isi dari arsip. Sehingga
perlu dilakukan penyesuaian nama file dengan mengikuti jenis arsip, fond arsip,
nomor urut daftar, nomor urut arsip dan nomor urut lembar arsip.
Tahap Penysuaian Arsip IMB yang akan diprsoes melalui sistem Simars Plus
Web Based dengan cara meyesuaikan nomor arsip jenis arsip dan tahun arsip
Setelah arsip hasil pemindaian disesuikan dengan arsip aslinya, maka baru
dilakukan pendaftaran atau pembuatan daftar. Dalam daftar yang dibuat
dicantumkan informasi tentang nomor urut arsip dan disesuaikan dengan Daftar
Arsip (DA). Informasi tersebut diperlukan untuk menjamin keaslian dari arsip
elektronik yang dihasilkan dan menjaga dari kemungkinan pemalsuan, karena
salah satu ciri arsip yang baik adalah asli dan autentik tercapai.
Tahap Pendaftaran Arsip IMB yang akan diprsoes melalui sistem Simars Plus
Web Based dengan cara membuat indeks arsip dengan melengkapi kolom informasi
yang tersedia dalam sistem ini, adapau informasi yang dibutuhkan antara lain :
11
Dalam tahap ini adalah pembuatan berita acara proses digitalisasi dari arsip
konvensional kedalam arsip elektronik mencantumkan penanggung jawab
pelaksanaan dan legalisasi dari pejabat yang berwenang, jenis perangkat keras
yang digunakan detail dan jenis komputer yang digunakan.
Pada tahap ini pembuatan berita acara proses digitalisasi dari arsip yang telah
dilaksanakan oleh Suku Dinas perpsutakaan dan Kearsipan Kota Administrasi
Jakarta Barat akan dilakukan pada akhir tahun bersamaan dengan laporan
kegiatan tahunan Suku Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kota Administrasi
Jakarta Barat.
3) Menyusun Detail Enginering Design (DED) untuk empat modul arsip elekronik oleh
arsiparis dan programer komputer.
a. Melakukan input data, scanning dan recognation terhadap surat menyurat pada
mail processing centre, dengan menggunakan modul e-letter.
b. Melakukan verifikasi, validasi, autentifikasi terhadap file-file (arsip aktif) pada filing
processing centre, dengan menggunakan modul e-file.
c. Melakukan kendali berkas terhadap records (arsip inaktif) pada records processing
centre, dengan menggunakan e-records.
12
d. Melakukan integrasi, migrasi terhadap group arsip (arsip statis) pada data
processing centre menggunakan modul e-archives. pola operasionalisasi sistem
pengelolaan arsip elektronik dapat dilaksanakan. Demikian gambaran bagaimana.
Pada tahap ini Suku Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kota Administrasi Jakarta
Barat hanya memliki kewenangan sebagai pengguna aplikasi Simars Plus Web Based.
sehingga kegiatan pengelolaan arsip elektronik hanya dapat dilakukan pada kegiataan
Melakukan input data dan scanning arsip. Untuk selebihnya kegiatan pengolahan arsip
elektronik dilakukan oleh Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi DKI Jakarta.
Dalam Proses penyimpanan data secara sederhana yaitu dengan berdasarkan pada
aplikasi dan jenis informasi. Suatu file data bisa terdiri dari satu record atau lebih.
Penyimpana file diatur dalam direktori yang diciptakan dan diolah oleh sistem
operasi. Direktori dapat mempunyai fungsi sebagai daftar isi untuk media yang
bersangkutan. Sistem penyimpanan arsip elektronik dapat dilakukan dalam berbagai
bentuk media penyimpanan, antara lain.
Media penyimpanan yang berkapasitas besar seperti hard disk atau disk optic
yang memiliki lebih dari satu gigabyte dapat dibagi dalam sektor-sektor, sehingga
dapat dipergunakan untuk aplikasi yang berbeda. Berarti dalam satu media
penyimpanan berbagai mecam informasi dapat diproses sesuai dengan sistem
aplikasinya. Pemberian label nama file dalam arsip cukup penting didalam
penyimpanan arsip elektronik. Format label nama pada direktori atau nama file dan
media penyimpanan sebaiknya diberikan secara standar, jelas dan lengkap, hal ini
penting sebagai tanda identitas dari media penyimpanan seperti floppy disk, hard
disk dan sebagainya. Pemberian nama label yang bersifat eksternal maupun internal
secara standar, terpadu dan konsisten akan memudahkan penemuan kembali
13
informasi. Guide indeks yang sesuai memungkinkan pengguna untuk mengatur
sistem pengindekan.
Penyimpanan Arsip IMB pada aplikasi Simars Plus Web Based menggunakan
sistem Offline/terputus, hal itu dikarenakan oleh sifat arsip IMB itu sendiri yang tidak
diperuntukkan untuk umum, sehingga pengawasan dari pengugunaan arsip IMB tersebut
lebih terkendali.
14
D. Pemeliharaan Arsip Elektronik.
Informasi yang terdapat dalam arsip elektronik dapat dengan mudah diubah,
dimodifikasi, dihapus, baik secara sengaja atau tidak sengaja yang dilakukan oleh
manusia atau dirusak oleh suatu sebab seperti virus yang merusak file. Disamping itu
usia atau daya tahan fisik baik magnetik maupun optic memiliki keterbatasan. Terutama
apabila semakin sering digunakan oleh banyak pengguna. Informasi arsip elektronik
dapat dilihat dan dibaca dengan mudah oleh banyak pengguna bila mereka mengetahui
nama filenya. Dalam suatu database, komputer bisa diakses untuk melihat file yang ada.
Bahkan mungkin pula merubah atau menghapus file.
Agar informasi di dalam arsip elektronik jatuh ketangan pihak yang tidak
bertanggung jawab, perlu kiranya diberika penanganan khusus untuk arsip jenis ini,
kegiatan pengamanan informasi dalam arsip elektronik adalah sebagai berikut:
Pemeliharaan arsip elektronik dilakukan agar fisik arsip tidak rusak. Karena jika fisik
arsip rusak biasan ya data yang berada di dalam fisik arsip elektronik pun ikut rusak pula.
Berikut cara pemeliharaan fisik arsip elektronik tersebut:
15
Pada tahap ini Proses pemeliharaan arsip elektronik yang dilakukan oleh Suku Dinas
Perpustakaan dan Kearsipan Kota Administrasi Jakarta Barat hanya sebatas
pemeliharaan terhadap perangkat elektroniknya saja, hal ini dikarenakan kewenangan
Suku Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kota Administrasi Jakarta Barat yang terbatas
sebagai pengguna aplikasi saja.
Proses penemuan kembali arsip elektronik IMB melalui aplikasi Simars Plus
Web Based adalah informasi / mekanik / inkonvensional. Hal tersebut diterapkan
dengan menyesuaikan terhadap Prosedur layanan arsip IMB yang diberlakukan oleh
Suku Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kota Administrasi Jakarta Barat yang sifatnya
Non Publish.
16
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dengan membentuk Dinas Perpustakaan dan
Kearsipan berkomitmen mewujudkan pelayanan Kearsipan yang baik kepada
masyarakat khususnya Masyarakat Jakarta Barat melalui Suku Dinas
Perpustakaan dan Kearsipan Kota Administrasi Jakarta Barat telah menangani
Arsip IMB,KMB,IPB,SLF dari Tahun 2007 sampai dengan Tahun 2014 dengan
jumlah 3025 Box dari Sudin Citata Jakarta Barat.
2. Arsip IMB yang diterbitkan oleh Sudin Citata merupakan bentuk penyelematan
Arsip terkait dengan adanya penggabungan dari beberapa Dinas menjadi satu
Dinas
3. Salah satu bentuk penyelamatan oleh Suku Dinas Perpustakaan dan
Kerasipan Kota AdmnBPTSP Provinsi DKI Jakarta telah menyediakan record
cistrasi Jakarta Barat adalah Digitalisasi Arsip IMB,KMB,IPB,SLF melalui
Aplikasi Simars Plus Web Based.
B. Saran
17
DAFTAR PUSTAKA
Peraturan Daerah Provinsi DKI Jakarta tentang Kearsipan, Perda No.04 Tahun 2017
Peraturan Gubernur Provinsi DKI Jakarta Nomor 10 Tahun 2018 tentang Organisasi dan
Tata Keraja Dinas Perpustakaan dan Kerasipan
18