INAKTIF
OLEH
KRISTOFEL LESIK, SH
ARSIP INAKTIF
(Pengertian)
1. Tata Naskah
2. Klasifikasi Arsip
3. JRA
4. Sistem Klasifikasi Keamanan dan Akses Arsip
PROSES PENGELOLAAN
ARSIP INAKTIF
KEGIATAN PENATAAN ARSIP INAKTIF :
1. Efisiensi/Murah
penggunaan ruang, peralatan simpan, sdm, dan biaya yang murah.
2. Accesible
Penemuan kembali dilakukan secara cepat dan tepat
3. Keamanan
Dilakukan pemeliharaan, pencegahan dan penanggulangan
kerusakan, kebocoran informasi serta bencana juga pengaturan
sistem keamanan.
4. Kelengkapan
Pengelolaan arsip inaktif dilaksanakan untuk menjamin seluruh
arsip inaktif dikelola secara lengkap dan terintegrasi.
PRINSIP PENGELOLAAN ARSIP INAKTIF
Adalah
cara/metode menerima, menyimpan, menata,
menemukan kembali, menilai dan menyusutkan
arsip inaktif yang disimpan yang didasarkan pada
prinsip efektivitas, efisien dan aman didukung oleh
SDM yang berkualitas, kelembagaan yang mantap,
serta sarana dan prasarana yang memadai
TUJUAN
PENGELOLAAN ARSIP INAKTIF:
ARSIP DINAMIS
Sebagian arsip
dimusnahkan
karena sudah
tidak bernilai guna
PROSEDUR PEMINDAHAN
ARSIP INAKTIF
PEMINDAHAN ARSIP
1. Menjadi tanggungjawab pimpinan unit
pengolah;
2. Dilaksanakan setelah melewati retensi arsip
aktif;
3. Dilakukan dengan penandatanganan berita
acara yang ditanda tangani oleh pimpinan unit
pengolah dan pimpinan unit kearsipan serta
dilampiri daftar arsip yang akan dipindahkan;
PROSEDUR PENGELOLAAN ARSIP INAKTIF
1. Pemindahan Arsip
(KEGIATAN DI UNIT PENGOLAH)
a. Menentukan kapan arsip dipindah
Berdasarkan JRA + frekuensi penggunaan
Biasanya dilakukan secara periodik
b. Menentukan arsip yang dipindah
Menyeleksi arsip berdasarkan JRA/
Frekuensi penggunaan
Dimintakan persetujuan atasan
c. Menyiapkan arsip yang akan dipindahkan
c. Penyortiran
Menyortir arsip dan non arsip
Menyortir kelompok berkas yang satu
dengan lainnya
d. Penataan arsip dalam boks
Memasukkan series arsip ke dalam boks
Mengisi boks tidak terlalu penuh
Susunan di dalam boks secara kronologis (no
kecil berada di urutan belakang).
PENCIPTA ARSIP : :
:
PENCIPTA ARSIP : :
:
N Unit Kode Uraian Informasi Arsip Kurun JML Tingkat LOKASI Ket
O Peng Klasifi Waktu perkemba
olah kasi ngan
No No
Fold Boks
er
Contoh pelabelan :
DINAS KEARSIPAN PROV. NTT
1982
No. 1 - 100
1982
• Permasalahan
Belum adanya sistem & prosedur dalam pengelolaan arsip
SDM belum memadai
Terbatasnya sarana & peralatan (anggaran kurang
memadai
Kurang perhatian dari atasan
A. Perencanaan
1. Survey Arsip/Pendataan
Pengumpulan data * informasi secara langsung
terhadap arsip dengan segala kelengkapannya
Survey Kelembagaan
Survey mengenai sejarah perkembangan
organisasi, struktur organisasi, tugas & fungsi
organisasi unit kearsipan
Survey Fisik Arsip
Survey mengenai lokasi/tempat penyimpanan,
volume, asal arsip/unit kerja pencipta, kondisi fisik,
jenis, kurun waktu, jalan masuk dll
PENDATAAN DAN PENELITIAN
ORGANISASI/KELEMBAGAAN
dilaksanakan untuk mengetahui:
1. sejarah organisasi
2. tugas dan fungsi
3. program dan kegiatan/ transaksi
ARSIP
dilaksanakan untuk mengetahui: jumlah/ volume arsip, jenis arsip, kurun
waktu, kondisi, unit pencipta, media rekam ….
SISTEM
dilaksanakan untuk mengetahui sistem penataan yang ada, dari waktu ke
waktu
CONTOH HASIL PENDATAAN
SEJARAH ORGANISASI
PERIODE ORGANISASI
1956 -1970 …….
NAMA INSTANSI :
ALAMAT :
UNIT KERJA :
LOKASI ARSIP :
ASAL ARSIP :
KONDISI RUANGAN :
KONDISI ARSIP :
MEDIA :
VOLUME :
TAHUN :
SISTEM PENATAAN :
JALAN MASUK :
PELAKSANAAN SURVEI :
TANGGAL :
2. Pembuatan Daftar Ikhtisar Arsip
Rekapitulasi hasil survey sebagai dasar penyusunan rencana/proposal pembenahan
arsip
1.Membersihkan Arsip
(Fumigasi,pengasapan, pengisapan debu)
2.Mempersiapkan perangkat keras kearsipan
(Box,folder, rak dll.)
3.Mempersiapkan alat pengaman bagi
petugas (Masker, jas laborat, sarung
tangan)
C. Pelaksanaan
1. Pemilahan
Memilah arsip dan non-arsip/duplikasi
Pemilahan
Fisik : - Arsip
- Non-arsip – Duplikasi
- Sampul (amplop, map)
- Formulir, blangko
- Barang-barang tertentu
3. Pemberkasan
Mengelompokkan arsip sebagai kesatuan informasi
sesuai hasil identifikasi
4. Pendeskripsian
Menuangkan informasi yang ada pada arsip kedalam
kartu fisis. Unsur deskripsi : bentuk redaksi, isi
pokok, unit kerja, jumlah, tahun, tingkat
perkembangan, catatan lain yang dianggap perlu
• Contoh Kartu Deskripsi
2 1
3
5 6
8 7
Keterangan :
1. Kode pelaksana 5. Kurun Waktu/tahun
2. Unit Kerja 6. Tingkat perkembangan
3. Bentuk redaksi 7. Jumlah
4. Isi pokok/Isi ringkas 8. Catatan khusus/keterangan
Contoh Deskripsi
Diklat
1 Dam/1
2
Surat
3
Permohonan tenaga pengajar kearsipan
4
Pertinggal
6
Tahun 2006 1 berkas
5 7
PENDESKRIPSIAN
DAPAT DILAKUKAN DENGAN KARTU MAUPUN LEMBARAN/ BUKU.
Angka kartu
sama dg map
Kartu deskripsi
GAMBARAN SERIES ARSIP Series Diklat
File
Diklat A
Kesamaan Aktivitas
Surat
Penawaran File Diklat C
Diklat A
Item
File Diklat B
Surat
Penawaran
Diklat A Laporan Evaluasi
Diklat A File Diklat A
Kesamaan Bentuk
Risalah Rapim
Risalah Rapim
Risalah Rapim 10 –01-2004
Th. 2002
10 –01-2004
Risalah Rapim
Th. 2003
File Risalah
Rapim Th.2004
Series Risalah Papim
5. Pembuatan Skema
Kepegawaian
Formasi
Pengadaan Pegawai
Mutasi
Jabatan
Kenaikan pangkat
Analisis jabatan
Waskat
DP3/SKP
Absensi
Kesejahteraan
Perumahan
Kesehatan
OR & Rekreasi dll.
6. Manuver
Mengelompokan kartu-kartu deskripsi sesuai
dengan skema yang telah dibuat dan disusun
kronologis dalam masing-masing berkas manuver
fisik arsip disesuaikan dengan kartu deskripsi
PENGELOMPOKAN KARTU
MENGELOMPOKAN ATAU MENGGABUNGKAN
KARTU YANG MEMILIKI INFORMASI SAMA ATAU
TERKAIT.
7. Penomoran defenitif
Memberikan nomor tetap pada kartu deskripsi
dan dilanjutkan pada fisik arsip
8. Penomoran Bok & Label
Arsip yang telah diberi nomor defenitif dimasukkan ke
dalam bok dan kemudian diberi nomor bok (label)
secara berurutan sesuai dengan arsip yang ada dalam
bok
IG.03
BAD
IG O1-03
PENOMORAN DEFINITIF
Fisik 1
arsip
HUMAS
Kartu 2
fiche
HUKUM s
3
d
st
ADM JT
5 4
4
OPERASI JT
3 5
2
AKUNTANSI 1
KEUANGAN
KEUANGAN
Contoh pelabelan :
BIDANG PEMBINAAN
1982
No. 1 – 100
BOKS 1
BIDANG PEMBINAAN
1982
No. 101 – 200
BOKS 2
Nomor :
Tertata lebih rapi
Terjaga kerahasiaannya
Prosedur lebih rumit (harus melihat daftar)
Masalah :
Cepat diketahui isinya
Rahasia kurang terjaga
PERANGKAT KERAS :
RAK ARSIP STATIS
PERANGKAT LUNAK :
ROLL O PACK
TUNJUK SILANG
BOKS ARSIP UKURAN 10 Cm atau
JADWAL RETENSI
20 Cm
FOLDER/MAP ARSIP (JRA)
OUT INDICATOR/TANDA KELUAR
KERTAS LABEL
KARTU DESKRIPSI
DAFTAR ARSIP INAKTIF
arsip tertib 5
OUT GUIDE
No Indeks Peminjam Paraf No Indeks Peminjam Paraf
OUT SHEET
1982
No. 1 - 100
ARSIP NASIONAL RI
1982
TUJUAN
• Mengurangi volume arsip di Unit Kerja
• Menciptakan sistem penyimpanan dan penemuan
kembali arsip yang efektif dan efisien
• Menyajikan arsip inaktif
• Mengamankan arsip organisasi
• Biaya operasional murah
• Menjamin kelancaran penyusutan arsip
PRINSIP
Mengacu 2 hal :
Kontruksi
Tahan api, tahan serangga perusak
Gedung bertingkat tinggi tiap lantai
260 – 280Cm
Gedung tidak bertingkat standar gudang
Fondasi dan dinding mampu menahan terpaan
angin dan hujan deras
Perlengkapan gedung
Gedung bertingkat (lift)
Gedung tidak bertingkat (tangga pengambil
arsip)
Tabung pemadam kebakaran
Hydrant
Termohigrometer
Kemananan
Dijaga fisik arsip
Dijaga informasi arsip
3. Lay Out
Ruang Penyimpanan
Beban Muatan
Berat Rak
(Rak Konvensional) 1200 Kg Per M2, (Roll O-Pack) 2.400
Kg Per M2
Berat Arsip
(1 ml = 35-80Kg, rata-rata 50Kg, 1 Meter Kubik Arsip =
400-800Kg, Rata-rata 600 Kg)
(1 Meter Kubik = 12 meter linier)
Sisrkulasi Udara dan AC
2. Ruang Penerimaan
Biasanya disusun rak-rak namun hanya sedikit
4. Ruang Pemusnahan
Harus terpisah dengan ruang penerimaan
a. On Site Storage
Records Centre menyatu dengan pusat perkantoran
(satu komplek)
Untuk organisasi kecil;
Jumlah Arsip sedikit.
Keuntungan
Mudah dijangkau, diawasi secara langsung,
Kerugian
Bagi instansi yang berada di kawasan bisnis boros
biaya
b. Off Side Storage
Record Centre berada diluar gedung kompleks
perkantoran
Untuk Organisasi besar
Jumlah Arsip banyak
a.Milik sendiri
Records Centre yang dikelola oleh organisasi yang
bersangkutan.
Tidak menyilaukan
Tidak terbayang
Tidak Kontras
Kemanan Arsip
OUT SHEET