Anda di halaman 1dari 14

MANAJEMEN RANTAI PASOK INDUSTRI IKAN LAUT DI

KELURAHAN KAWAL PANTAI KABUPATEN BINTAN (Studi


Kasus CV. Thang Seng)

USULAN PENELITIAN

ZATHIFA SALSABILA

PROGRAM STUDI SOSIAL EKONOMI PERIKANAN


FAKULTAS ILMU KELAUTAN DAN PERIKANAN
UNIVERSITAS MARITIM RAJA ALI HAJI
TANJUNGPINANG
2023
MANAJEMEN RANTAI PASOK INDUSTRI IKAN LAUT DI
KELURAHAN KAWAL PANTAI KABUPATEN BINTAN (Studi
Kasus CV. Thang Seng)

USULAN PENELITIAN

ZATHIFA SALSABILA
2102050008

Usuluan Penelitian
Diajukan sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan mata kuliah Metodologi Penelitian
pada Program Studi Sosial Ekonomi Perikanan

PROGRAM STUDI SOSIAL EKONOMI PERIKANAN


FAKULTAS ILMU KELAUTAN DAN PERIKANAN
UNIVERSITAS MARITIM RAJA ALI HAJI
TANJUNGPINANG
2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas limpahan rahmat
dan karunianya, sehingga laporan pratikum yang berjudul “Manajemen Rantai
Pasok Industri Ikan Laut Di Kelurahan Kawal Pantai Kabupaten Bintan (Studi
Kasus CV. Thang Seng)” selesai tepat pada waktunya.
Penulisan laporan pratikum ini dapat diselesaikan atas bantuan berbagai
pihak, dan pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada:
1. Kedua orang tua kami sebagai inspirator dan penyemangat penulis dalam
menyelesaikan laporan praktikum ini.
2. Haidawati, S.Pi,. M.Si. dan Khairul Hafsar, S.Pi, M.Si selaku dosen mata
kuliah Ekonomi Wisata Bahari yang telah membantu dan membimbing
penulis dalam menyelesaikan usulan penelitian ini.

Tanjungpinang, 29 Desember 2023

Zathifa Salsabila
DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN........................................................................... i
KATA PENGANTAR .................................................................................. ii
DAFTAR ISI ................................................................................................ iii

BAB I. PENDAHULUAN ............................................................................ 1


1.1. Latar Belakang ....................................................................................... 1
1.2. Rumusan Masalah .................................................................................. 2
1.3. Tujuan ................................................................................................... 2
1.4. Manfaat.................................................................................................. 2
BAB II. TINJAUAN PUSTAKA .................................................................. 3
2.1. Rantai Pasok dan Manajemen Rantai Pasok ........................................... 3
2.2. Tujuan Strategi Manajemen Rantai Pasok .............................................. 4
2.3. Strategi Manajemen Rantai Pasok ......................................................... 5
2.4. Fungsi Manajemen Rantai Pasok ................................................................ 6
2.5. Industri Perikanan ........................................................................................ 6
BAB III. METODE PENELITIAN ............................................................... 7
3.1. Waktu dan Tempat ................................................................................. 7
3.2. Alat dan Bahan ...................................................................................... 8
3.3. Metode Prosedur Penelitian.................................................................... 10
3.3.1. Jenis dan Sumber Data .................................................................. 12
3.3.2. Teknik Pengumpulan Data............................................................. 12
3.3.3. Populasi dan Sampel...................................................................... 13
3.4. Metode Analisis Data ............................................................................ 10

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................... 16


BAB I. PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Sektor perikanan adalah salah satu sektor yang berperan aktif dalam
kemajuan perekonomian Indonesia, karena Indonesia salah satu negara penghasil
ikan terbesar. Komoditas perikanan bisa menjadi komoditas kompetitif nasional di
tingkat global. Untuk dapat naik ke tingkat global, adanya aktifitas perikanan
Indonesia yang dimulai dari pra produksi, produksi, pengolahan sampai dengan
pemasaran yang dilakukan dalam system usaha perikanan dalam UU RI No.45
Tahun 2009.
Dalam penelitian Al-Shboul et al (2018) untuk mencapai dan meningkatkan
kinerja dengan mengungkinkan integrasi lintas fungsi di internal Perusahaan perlu
diterapkannya manajemen rantai pasok. Menurut Kumar et al (2020) integrasi
rantai pasok itu dibagi menjadi integrasi internal, integrasi pemasok dan
pelanggan, dimana ini akan mempengaruhi kepentingan strategis untuk
meningkatkan daya saing perusahaan. Walaupun secara tradisional rantai pasok
berfokus utama pada pemilihan, pengembangan dan integrasi pemasok, namun
akhir-akhir ini sudah mulai memasukkan faktor lingkungan dan kriteria social
(Baliga et al., 2020). Supply chain management berdampak langsung pada daya
saing perusahaan, sektor ekonomi dan negara (Patrucco et al., 2021).
Supply Chain Management ini suatu aktivitas yang melibatkan banyak pihak
dalam kegiatan untuk menciptakan suatu produk sampai terkirim kepengguna
akhir. Suatu sistem yang tidak terintegrasi akan mengakibatkan pihak-pihak yang
terlibat dalam proses tersebut akan menerima hasil yang tidak optimal. Maka dari
itu dengan mengintegrasi proses produksi secara efisien, mampu memaksimalkan
nilai yang dihasilkan secara menyeluruh. Upaya dalam pengintegrasian sistem
hulu ke hilir ini dapat dilakuaknnya pendekatan Supply Chain Management,
karena Supply Chain Management merupakan metode untuk mengelola aliran
produk, informasi, dan uang secara integrasi yang melibatkan pihak supplier,
pabrik, pelaku kegiatan produksi maupun jasa-jasa logistik. (Pujawan &
Mahendrawati, 2017).
Kepulauan Riau memiliki potensi perikanan yang besar, sehingga banyak
tersebar perusahaan yang memproduksi produk perikanan. CV Thang Seng adalah
salah satu Perusahaan yang bergerak pemasaran produk perikanan segar yang
nantinya di ekspor keluar negeri seperti ke Malaysia dan Singapur. Perusahaan ini
memenuhi permintaan pasar dalam dan luar negeri, sehingga perlunya
diperhatikan hilirisasi produk perikanan yang terintegrasi. Namun pada saat
proses rantai pasok, banyak perusahaan yang mengalami permasalahan persoalan
logistik, yang dimana konsep Supply Chain Management memandang persoalan
logistik sebagai persoalan yang sering dialami masing-masing perusahaan, dan
dengan pemecahan persoalannya dititik beratkan pada pemecahan intern
perusahaan. Hal ini merupakan masalah logistik yang lebih luas dan tebentang
panjang, dilihat dari proses penyaluran tahapan produksi perusahaan.
Permasalahan ditinjau dari aspek aksesibilitas, availabititas, dan cost. Sehingga
perlu penerapan Supply Chain Management yang baik, agar perusahaan dapat
beroperasi secara efektif dan efisien.

1.2. Rumusan Masalah


Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dipaparkan, maka rumusan
masalah pada penelitian ini adalah: Bagaimana manajemen rantai pasok industry
ikan laut di CV Thang Seng Kelurahan Kawal Pantai Kabupaten Bintan?

1.3. Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah tersebut, maka dapat ditentukan bahwa
tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui manajemen rantai pasok
industry ikan laut di CV Thang Seng Kelurahan Kawal Pantai Kabupaten Bintan.

1.4. Manfaat
1. Bagi Peneliti
Manfaat penelitian bagi peneliti yaitu untuk mengetahui nilai performansi dari
rantai pasok sekaligus menambah wawasan mengenai pengaplikasian teori-teori
yang berhubungan dengan rantai pasok, dan dapat memberikan usulan kinerja
pada CV Thang Seng.
2. Bagi CV Thang Seng
Bagi Perusahaan, penelitian ini dilakukan untuk mencari kelemahan dalam
mengoperasikan guna untuk dijadikan sebagai bahan evaluasi dimasa yang akan
datang.
3. Bagi Pihak Lain
Bagi pihak pembaca, diharapkan penelitian ini dapat memberikan wawasan
atau ilmu pengetahuan yang lebih dibidang perikanan dalam proses rantai pasok
ikan laut dan dapat menjadi rujukan untuk peneliti yang lain.

Supply Chain Management usaha


perikanan di CV. Thang Seng

Supplier, pabrik, pelaku kegiatan produksi


maupun jasa-jasa logistik

Aliran produk, informasi, dan uang

Belum efektif Produk sampai ke tangan Efektif &


& efisien konsumen efisien

Optimalisasi Supply Chain Management


di usaha perikanan CV. Thang Seng

Gambar 1. Kerangka pikir


BAB II. TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Rantai Pasok dan Manajemen Rantai Pasok


Menurut Pujawan & Mahendrawati (2017) supply chain adalah jaringan
Perusahaan yang bersama-sama bekerja dengan tujuan untuk menciptakan dan
mengantarkan produk ke tangan konsumen akhir. Biasanya ada 3 macam aliran
yang harus dikelola, pertama ialah aliran barang yang mengalir dari hulu ke hilir.
Yang kedua adalah aliran pembayaran dan sejenisnya, dan yang ketiga yaitu aliran
informasi.
Menurut Ruslim pada Hariyati (2018), supply chain management adalah
proses penyatuan usaha dari pengguna akhir melalui para penyalur asli yang
menyediakan produk. Dari Hariyati (2018), supply chain management tidak hanya
fokus diinternal Perusahaan, namun juga berfokus ke eksternal Perusahaan dan
saling berhubungan dengan Perusahaan lainnya, guna mencapai kepuasan
pelanggan.

2.2. Tujuan Strategis Manajemen Rantai Pasok


Tujuan strategis merupakan suatu tujuan jangka panjang, yang mana untuk
mencapainya perlu ada dukungan dari keputusan jangka pendek perusahaan.
Tujuan strategis manajemen rantai pasok menurut Pujawan dan Mahendrawati
(2017) bahwa supply chain harus bisa menyediakan suatu produk yang murah,
berkualitas, tepat waktu, dan bervariasi. Semua tujuan ini dapat dicapai apabila
Perusahaan memiliki kemampuan beroperasi secara efisien, cepat, fleksibel dan
inovatif serta kreatif.

2.3. Strategi Manajemen Rantai Pasokan


Strategi merupakan suatu Kumpulan kegiatan dan aksi strategis yang
dilakukan oleh suatu perusahaan. Menurut Chopra dan Meindl (2017) ada 2
strategi dalam rantai pasok. Pertama yaitu Lean Supply Chain yang berfokus pada
usaha untuk memenuhi permintaan konsumen dengan cara meminimumkan biaya
total dan menekankan biaya produksi, biaya material, dan biaya penyimpanan.
Yang kedua yaitu Agile Supply Chain yang berfokus pada kemampuan rantai
pasokan untuk merespon perubahan pasarnya.

2.4. Fungsi Manajemen Rantai Pasokan


Menurut Nugrahanti et., all (2018) ada dua fungsi manajemen rantai pasok
adalah sebegai berikut :
1. Manajeman rantai pasok secara fisik mengubah bahan baku menjadi barang
jadi. Hal-hal yang berkaitan misalnya seperti biaya-biaya fisk,biaya produksi,
biaya transportasi.
2. Manajemen rantai pasok sebagai media pasar untuk memastikan bahwa apa
yang disalurkan rantai pasok sesuai dengan permintaan konsumennya.

2.5. Industri Perikanan


Industri perikanan, bisa juga disebut dengan industri penangkapan ikan
adalah industri atau aktivitas menangkap, membudi dayakan, memproses,
mengawetkan, menyimpan, mendistribusikan, dan memasarkan produk ikan.
Istilah ini didefinisikan oleh FAO, mencakup juga yang dilakukan oleh
pemancing rekreasi, nelayan tradisional, dan penangkapan ikan komersial. Baik
secara langsung maupun tidak langsung, industri perikanan (mulai dari
penangkapan/budidaya hingga pemasaran) telah menghidupi sekitar 500 juta
orang di negara berkembang di dunia.
Terdapat tiga sektor utama dalam industri perikanan yaitu sektor komersial
yang merupakan usaha perikanan tangkap dan budidaya yang dilakukan oleh
perusahaan atau individu untuk dijual secara mentah maupun hasil olahannya.
Selain itu ada sektor tradisional yaitu perusahaan atau individu yang menangkap
atau memelihara ikan dengan cara dan metode tradisional yang hasilnya
diserahkan ke kebudayaan masyarakat setempat selanjutnya, sektor rekreasi yaitu
perusahaan atau individu yang menyediakan fasilitas penangkapan ikan (alat dan
tempat) dengan hasil yang tidak dijual.
BAB III. METODE PENELITIAN

3.1. Waktu dan Tempat


Penelitian dilakukan pada Januari-Februari 2024 di CV Thang Seng Jl.
Wisata Bahari No. 8 KM 31 RT/RW 002/002, Kelurahan Kawal, Kecamatan
Gunung Kijang, Kabupaten Bintan, Kepulauan Riau.

3.2. Alat dan Bahan


Alat dan bahan yang dipakai dalam penelitian ini adalah:
1. Kuesioner: alat untuk mengumpulkan informasi dari responden dalam bentuk
pertanyaan tertulis.
2. Handphone: Untuk membantu merekam suara Ketika wawancara berlangsung,
untuk memastikan pembicaraan tidak terlewat
3. Laptop: untuk mengolah data, mencetak dokumen penting, dan berbagai
kegunaan lain yang mempermudah pekerjaan.

3.3. Metode Prosedur Penelitian


Jenis pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode
penelitian dengan pendekatan kualitatif, karena penelitian ini tidak menggunakan
perhitungan dan menekankan kepada penjabaran teori secara ilmiah. Penelitian
kualitatif adalah penelitian yang digunakan untuk meneliti pada kodisi yang
alamiah (Sugiyono, 2015).
Penelitian ini termasuk penelitian deskriptif analitik, karena prosedur yang
diterapkan, yaitu prosedur peneliti yang menghasilkan data-data deskriptif.
Peneliti berusaha mendirkripsikan secara mendalam mengenai rantai pasok
industry ikan di CV Thang Seng. Peneliti melakukan jenis penelitian studi kasus
(case research), yaitu penelitian yang bertujuan untuk mempelajari secara intensif
mengenai rantai pasok industry perikanan yang ada di CV. Thang Seng.
Studi Kasus adalah suatu serangkaian kegiatan ilmiah yang dilakukan secara
intensif, terinci dan mendalam tentang suatu program, peristiwa, dan aktivitas,
baik pada tingkat perorangan, sekelompok orang, lembaga, atau organisasi untuk
memperoleh pengetahuan mendalam tentang peristiwa tersebut. Biasanya,
peristiwa yang dipilih yang selanjutnya disebut kasus adalah hal yang actual (real-
life events), yang sedang berlangsung, bukan sesuatu yang sudah lewat. (Bungin,
2008). Dengan studi kasus, peneliti dapat menggali secara mendalam mengenai
satu fenomena. Studi kasus dapat memberikan informasi penting mengenai
proses-proses yang memerlukan penjelasan dan pemahaman yang lebih luas dan
studi kasus dapat menyajikan data-data dan temuan-temuan yang berguna sebagi
dasar untuk membangun latar permasalahan bagi perencanaan penelitian yang
lebih besar dan dalam rangka pengembangan ilmu.
3.3.1. Jenis dan Sumber Data
Jenis dan sumber data dalam penelitian ini bersumber dari data primer dan
sekunder. Data primer didapatkan dari hasil wawancara dengan pihak CV. Thang
Seng beserta melengkapi pengisian kuesioner sebagai informan. Sedangkan data
sekunder didapatkan dari bahan bacaan berupa jurnal terdahulu, buku-buku serta
data pendukung dari berbagai literatur lainnya.
3.3.2. Teknik Pengumpulan Data
Untuk memperoleh data yang valid, dalam studi kasus, ini Teknik
Pengumpulan Data yang digunakan dalam studi kasus ini yaitu:
1. Pengamatan (Observasi)
Pengamatan (observasi) merupakan pengumpulan data dimana peneliti
mencatat informasi sebagaimana yang mereka amati selama penelitian.
Pengamatan tersebut dapat dengan melihat, mendengarkan, merasakan, yang
kemudian dicatat seobyektif mungkin.
2. Wawancara Mendalam (Indepth Interview)
Wawancara mendalam yaitu peneliti tidak hanya menangkap makna yang
tersurat, tetapi juga tersirat. Maksudnya peneliti diharapkan dapat
mengungkapkan hal-hal mendalam yang tidak dapat diungkapkan oleh orang
lain. Dengan melalui wawancara mendalam, peneliti tidak begitu saja
menerima informasi dari subjek penelitian, tetapi juga memaknai ucapan-
ucapannya.
3. Dokumentasi
Pengumpulan data juga dapat dilakukan melalui dokumentasi. Dokumen-
dokumen yang dikumpulkan berupa data-data yang dapat dijadikan rujukan
informasi, baik berupa catatan organisasi, dan gambar-gambar yang terkait
dengan fokus permasalahan.
3.3.3. Populasi dan Sampel
Populasi dan sampel pada penelitian ini yaitu Informan. Informan dalam
penelitian ini adalah orang yang benar-benar tahu atau pelaku yang terlibat
langsung dengan permasalahan penelitian. Dalam penelitian ini informan yang
peneliti maksudkan adalah subyek yang diharapkan dapat memberikan keterangan
dan informasi mengenai fokus penelitian. Adapun informan peneliti ambil
sebanyak 3 orang yaitu pemilik CV. Thang Seng, kepala operasional dan kepala
pemasaran. Teknik penentuan informan pada penelitian ini menggunakan teknik
purposive sampling, Purposive sampling adalah teknik pengambilan sampel
sumber data dengan pertimbangan tertentu. Pertimbangan tertentu ini, misalnya
orang tersebut yang dianggap paling tahu tentang apa yang kita harapkan, atau
mungkin dia sebagai penguasa sehingga akan memudahkan peneliti menjelajahi
obyek/situasi sosial yang diteliti (Sugiyono, 2015).

3.4. Metode Analisis Data


Miles and Huberman (1984) mengemukakan bahwa aktivitas dalam analisis
data kualitatif dilakukan secara interaktif dan berlangsung secara terus menerus
sampai tuntas, sehingga datanya sudah jenuh. Adapun langkah-langkah dalam
melakukan analisa data adalah sebagai berikut:
1. Pengumpulan Data
Data dikelompokan selanjutnya disusun dalam bentuk narasi-narasi, sehingga
berbentuk rangkaian informasi yang bermakna sesuai dengan masalah
penelitian. Teknik yang dilakukan adalah wawancara mendalam, pengamatan,
studi kepustakaan dan penelusuran online. Untuk wawancara peneliti
menyimpan file-file hasil rekaman untuk di kelompokkan.
2. Reduksi Data
Data yang diperoleh dari lapangan jumlahnya cukup banyak, untuk itu maka
perlu dicatat secara teliti dan rinci. Seperti telah dikemukakan, semakin lama
peneliti ke lapangan, maka jumlah data akan semakin banyak, kompleks dan
rumit. Untuk itu perlu segera dilakukan analisi data melalui reduksi data.
Mereduksi data berarti merangkum, memilih hal-hal yamg pokok
memfokuskan pada hal-hal yang penting.
3. Penyajian Data
Setelah data direduksi, maka langkah selanjutnya adalah mendisplaykan data,
Melalui penyajian data tersebut, maka data teroganisasikan, tersusun dalam
pola hubungan, sehingga akan semakin mudah dipahami.
4. Penarikan Kesimpulan
Langkah ini adalah langkah untuk penarikan kesimpulan dan verifikasi.
Kesimpulan awal yang di kemukakan masih bersifat sementara, dan akan
berubah bila tidak ditemukan bukti-bukti yang kuat pada saat pengumpulan
data berikutnya, tetapi apabila kesimpulan yang dikemukakan pada tahap
awal, didukung oleh bukti-bukti yang valid dan konsisten saat peneliti kembali
kelapangan mengumpulkan data, maka kesimpulan yang dikemukakan
merupakan kesimpulan yang kredibel atau dapat dipercaya.
DAFTAR PUSTAKA

Al-Shboul, M. A., Garza-Reyes, J. A., & Kumar, V. 2018. Best supply chain
management practices and high-performance firms: The case of Gulf
manufacturing firms. International Journal of Productivity and
Performance Management, 67(9), 1482–1509.
Baliga, R., Raut, R., & Kamble, S. 2020. The effect of motivators, supply, and
lean management on sustainable supply chain management practices and
performance: Systematic literature review and modeling. Benchmarking,
(Vol. 27, Issue 1, pp. 347–381).
Chopra dan Meindl. 2017. Meindl, Peter.Supply chain management: strategy,
planning, and operation / Sunil Chopra, Peter. Boston

Hariyati Yuli. 2017. Analisis Manajemen Rantai Pasok (Supply Chain


Management) Susu Sapi Perah Pada Koperasi Peternak Galur Murni di
Kecamatan Sumberbaru Kabupaten Jember. Jember.
Kumar, V., Jabarzadeh, Y., Jeihouni, P., & Garza-Reyes, J. A. 2020. Learning
orientation and innovation performance: the mediating role of operations
strategy and supply chain integration. Supply Chain Management, 25(4),
457–474.
M. Burhan Bungin, 2008. Penelitian Kualitatif Komunikasi, Ekonomi, Kebijakan
Publik, dan Ilmu Sosial Lainya, Jakarta: Kencana Prenada Media Group.

Nugrahanti, Fatim. 2014. Rancang Bangun Sistem Informasi Managemen Rantai


Pasok (Supply Chain) Pada Perusahaan Pembuat Peralatan Tambang
(Studi Kasus Pt. Refindo Inti Selaras Indonesia). S2 Thesis, Uajy.

Patrucco, A. S., Rivera, L., Mejía-Argueta, C., & Sheffi, Y. 2021. Can you grow
your supply chain without skills? The role of human resource management
for better supply chain management in Latin America. International
Journal of Logistics Management, 33(1), 53–78.
Pujawan, Nyoman dan Er. Mahendrawathi. 2017. Supplu Chain Manajemen.
Sugiyono. 2015. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D, Bandung:
Alfabeta.
Yogyakarta. Andi

Anda mungkin juga menyukai