• Diisi ulang oleh monosit yang beremigrasi dari pembuluh
darah (monosit juga dapat berdiferensiasi menjadi sel dendritik dalam kondisi inflamasi). • Makrofag secara aktif: • memfagosit organisme • membunuh sel yang terinfeksi • menghasilkan sitokin proinflamasi utama (IL-1, IL-6 dan TNF-α) • dan mempresentasikan antigen ke sel T. • Namun, fungsi penyajian antigen dari makrofag bersifat lokal karena mereka tidak bermigrasi ke kelenjar getah bening lokal 🡪 juga tidak dapat menyediakan ke sel T yang naif. • Di situs mukosa lain seperti usus, makrofag supresor D1 + D7 + berkontribusi terhadap toleransi tetapi makrofag efektor D7 + tampak mendominasi di serviks. Makrofag Natural Killer (Sel NK) ● Sel NK adalah komponen kunci dari pertahanan kekebalan innate 🡪 mampu merespon langsung patogen atau sel yang terinfeksi tanpa sensitisasi sebelumnya. ● Didistribusikan ke seluruh tubuh di jaringan limfoid primer dan sekunder, termasuk mukosa usus dan genital, dan juga ke seluruh rahim, leher rahim, dan vagina. ● Sel NK manusia dibagi menjadi dua subset berdasarkan kepadatan permukaan molekul CD56, yaitu subset CD56brightCD16dim/- dan CD56dimCD16+. ● Subset pertama menghasilkan sitokin yang melimpah dengan sitotoksisitas rendah. Sedangkan subset yang kedua lebih sitotoksik dengan produksi sitokin yang rendah. ● Pada FGT atas 🡪 subset terakhir tmendominasi dan kepadatan sel NK bervariasi sepanjang siklus menstruasi ● FGT bawah 🡪 subset pertama ● Sel NK dapat melisis sel target yang telah kehilangan atau mengekspresikan molekul MHC I dalam jumlah rendah, terutama sel yang terinfeksi oleh virus herpes tertentu, termasuk HSV. Sel Dendritik Mukosa ● Heterogen, ada di mana-mana, dan paling poten dari antara sel penyaji antigen. ● Di daerah anogenital didistribusikan ke seluruh kulit anogenital dan mukosa termasuk vagina atau ektoserviks serta kulit kulup pria. ● Diklasifikasikan sebagai sel dendritik plasmacytoid (pDC) atau mDC yang bermigrasi (migratory) atau menetap (residency) di jaringan limfoid ● DC yg bermigrasi (migratory) adalah Langerhans Cell (LC) dan DC interstisial (DC dermis/ lamina propria) ● DC mengekspresikan PRR seperti Type-C Lectin Receptor (CLR) dan TLR 🡪 untuk mengikat dan menangkap patogen 🡪 menjembatani sistem imun bawaan dan adaptif. ● CLR yang diekspresikan oleh DC kulit berbeda menurut lokasinya: ○ Langerin diekspresikan oleh LC epidermis ○ DC-SIGN dan reseptor manosa oleh DC dermis. Sel Dendritik Mukosa Sel Dendritik Mukosa ● LC epidermis membentuk jaringan yang rapat satu sama lain dan dengan keratinosit di sekitarnya melalui E-cadherin. Sel Dendritik Mukosa ● Sementara DC di kulit maupun mukosa belum matang dan sangat endositik, tetapi setelah pengikatan patoge 🡪matur, aktif, bermigrasi, dan mengurangi endositosis. ● Seperti mDC lainnya, LC mampu menjembatani kekebalan bawaan dan adaptif. ● Mereka mampu berinteraksi langsung dengan mikroorganisme di perifer untuk menghasilkan sitokin efektor atau memulai/merangsang kembali aktivasi limfosit T dan B melalui presentasi antigen. ● Dalam beberapa kondisi peran LCs menjadi imunosupresif daripada imunostimulatori pada penyakit inflamasi kulit tertentu, dengan DC dermal sebagai imunostimulatori. ● Virus yang menginfeksi manusia melalui kulit atau mukosa seperti HIV, virus herpes, termasuk HSV dan virus varicella-zoster (VZV), poxvirus seperti dan HPV berinteraksi dengan LC dan DC mukosa lainnya. Sel Dendritik Plasmacytoid (pDCs) ● pDC penting dalam respons imun bawaan dan adaptif. ● Pertama, mereka menghasilkan IFN-a sebagai tanggapan terhadap rangsangan dari virus amplop, termasuk HIV dan HSV 🡪 membatasi penyebaran virus. ● Kedua, mengikuti interaksi virus pDCs 🡪 meningkatkan regulasi molekul ko-stimulator, yang nantinya digabungkan dengan sekresi sitokin 🡪 menyajikan antigen dan menstimulasi sel T yang berbeda (efektor sel T naif dan sel T regulator) Imunitas Adaptif ● Respon imun adaptif spesifik biasanya mengikuti mekanisme imun innate awal dan juga terdiri dari : ○ Imunitas humoral ○ Imunitas seluler. Sistem Kekebalan Humoral ● Peran respon antibodi sistemik dan mukosa dalam mencegah atau memberantas IMS sulit dibedakan pada banyak IMS, baik imunoglobulin sistemik dan yang diproduksi secara lokal (terutama IgG) ditemukan dalam sekresi servikovaginal dan air mani. ● IgG mendominasi IgA dalam sekresi ini, tidak seperti saluran GI, karena kurangnya struktur limfo-epitel induktif khusus, seperti patch Peye. ● Lebih lanjut, imunisasi untuk FGT menghasilkan respon imunoglobulin lokal yang jlemh 🡪 mekanisme migrasi limfosit B ke saluran genital yang memediasi respon terakhir tidak didefinisikan dengan baik ● Tidak seperti saluran GI, reseptor yang limfosit B di jaringan (MadCam-1) tidak diekspresikan dalam endotel vaskular mukosa servikovaginal. Imunitas yang Dimediasi Sel ● Paradigma klasik: antigen dari patogen yang menyerang epitel mukosa yaitu pathogen diambil oleh DC mukosa atau LC, dan dibawa ke kelenjar getah bening di mana CD4, CD8, dan limfosit B spesifik dihasilkan dan kembali ke epitel yang meradang dipandu oleh kemokin. ● Hal ini didalilkan terjadi pada infeksi awal dan berulang. ● Namun pengambilan antigen DC dan transfer ke sel T jauh lebih kompleks. ● Adanya sel T memori lokal memungkinkan interaksi lokal terjadi secara cepat dengan patogen yang sering berulang seperti HSV. ● Selain itu sejumlah subtipe baru sel T telah ditentukan yang mengeluarkan faktor-faktor transkripsi pengatur yang berbeda. ● Beberapa penting yg penting di mukosa: Th17 dan sel T regulatori.