PADA MALARIA
Dorta Simamora
FK UWKS 12 Oktober 2023
Topik Bahasan
contoh:
a. HbS (siccle cell trait),
b. Kelainan HbC,
c. Kelainan HbE,
d. thalasemia dan
e. defisiensi G6PD
2.Innate response :
IFN-γ
Sumber sitokin seluler setelah stimulasi iRBC telah dikenali oleh sel T. Sel T
berpotensi sebagai sumber dari IFNγ
Aktivasi sel NK bertransisi selama hidup pada inang dari respons yang di driven
dari sitokin dan berkontribusi terhadap inflamasi pada ADCC (antibody
dependent cellular cytotoxicity) sebuah fitur utama untuk membersihkan sel
darah merah yang terinfeksi Plasmodium (iRBC).
Sel NK diidentifikasi terkait dengan perlindungan malaria pada tahap awal, sel
NK yang ditemukan berkorelasi dengan titer interferon yang tinggi pada
parasitemia.
Sel NK adalah penting pada respon imun bawaan karena terdiri dari 13%
limfosit darah dan, setelah aktivasi, dapat mengeluarkan kemokin, sitokin
seperti IFNγ, dan sitotoksin yang berkontribusi terhadap lisis iRBC [123,124].
Innate response : Monosit
Sel darah merah yang terinfeksi (iRBC)adalah salah satu dari beberapa
tahapan dalam siklus hidup parasit pada inang (manusia)
Sel T CD4+ dan CD8+ naif masing-masing mengenali antigen/ MHC II atau
MHC I kompleks, dengan mengko-stimuli proliferasi dan berdiferensiasi
menjadi sel sel efektor
3. Respon imunitas adaptif terhadap malaria
ü Sel limfosit T, makrofag dan fagosit dengan dibantu oleh sitokin pro inflamasi,
interleukin 2, TNF a dan interferon y, merupakan komponen utama sistem
imun seluler.
ü .
Pada manusia, tahap infeksi P. falciparum pada kulit dan hati tidak terjadi
secara klinis, karena tidak menyebabkan peradangan kulit, hati, atau
sistemik yang signifikan.
Kurangnya respons imun bawaan yang kuat pada tahap kulit dan hati
dikaitkan dengan berkurangnya induksi antibodi atau respons sel T CD4+
dan CD8+ terhadap sporozoit yang menginfeksi pada individu yang
terpapar infeksi P. falciparum alami di daerah endemik.
Tidak ada bukti mengenai kekebalan alami yang mampu menetralkan parasit
secara menyeluruh pada tahap kulit atau hati. Bahkan setelah beberapa
dekade terpapar P. falciparum berulang kali, orang dewasa di daerah
endemis malaria memiliki risiko yang sama untuk terinfeksi parasit seperti
anak kecil.
Respon imun terhadap kulit dan tahap hati akibat
infeksi Plasmodium
Respon imun bawaan dan adaptif relatif lemah pada tahap kulit dan hati
diduga karena rendahnya inokulum parasit dalam air liur nyamuk (10–100
sporozoit).
Lingkungan imunoregulasi yang melekat pada kulit dan hati juga dapat
dimanfaatkan oleh parasit untuk menghindari mekanisme kekebalan.
Kulit normal memiliki proporsi sel T regulator (Treg) yang sangat tinggi
dalam kondisi stabil dan metaanalisis studi vaksin malaria menunjukkan
bahwa Treg spesifik Plasmodium diinduksi selama tahap infeksi pada
kulit, sehingga berpotensi memediasi toleransi imun, terhadap sporozoit
serta tahap infeksi darah berikutnya
7. Respon imun pada darah terinfeksi
Manifestasi klinis malaria disebabkan oleh parasit stadium darah aseksual yang
bereplikasi dalam darah (Gambar 1).
Meskipun rumit dan belum sepenuhnya dipahami esis patogen malaria secara umum
diperkirakan disebabkan oleh dua proses berbeda:
Kematian akibat malaria yang paling parah pada anak-anak disebabkan oleh
tiga sindrom klinis yang saling tumpang tindih:
(a) malaria dengan gangguan kesadaran (malaria serebral),
(b) malaria dengan gangguan pernapasan akibat asidosis metabolik berat, dan
(c) anemia berat
CLINICAL DISEASE
pragmatically divided into three categories
Exoerythrocytic Pf
schizogony IRBC
Vector (liver) disruption
Pf
Intravascular
IRBC
sequestration
disruption
(Yoes Prijatna Dachlan 2014)
Malaria adalah penyakit Intravaskular
Gejala Klinis
• Gejala klinis penyakit malaria terdiri atas serangan demam secara
berulang dengan interval tertentu ( paroksisma ), yang diselingi oleh
suatu periode dimana si penderita bebas sama sekali dari demam.
• Sebelum demam, penderita biasanya merasa lemah (malaise),
myalgia, sakit kepala, anoreksia, nausea atau muntah. Gejala awal ini
terjadi selama 2-3 hari sebelum paroksisma akut mulai
• Paroksisma biasanya terdiri atas tiga stadia yang berurutan
• Paroksisma febris ini erat kaitannya dengan pelepasan merosoit,
pigmen dan soluble antigen pada saat sel darah merah yang mengidap
stadium sison pecah
NON – IMUN •Bila mendapat infeksi P.falciparum maka penyakit yang diderita bersifat akut,
progresif, serius, dan bisa diikuti dengan komplikasi, bahkan seringkali fatal
MASA PRE-PATENT •Jarak waktu antara masuknya sporozoit dan pemunculan pertama parasit di
darah tepi
MASA INKUBASI •Adalah waktu mulai masuknya sporozoit kedalam darah sampai timbulnya
gejala klinis / demam
MASA SUB-PATENT •Suatu keadaan dimana jumlah parasit yang ada di darah tepi sangat sedikit
sehingga belum bisa ditemukan pada pemeriksaan mikroskopik
• Anemia
➢ Anemia berat sering dijumpai di daerah malaria dengan endemisitas tinggi, dan
juga di daerah malaria tidak stabil.
➢ Patogenesis anaemia diperkirakan oleh :
Hemolisis dari sel darah merah yang terinfeksi parasit malaria
Hemolisis dari sel darah merah yang tidak terinfeksi parasit malaria
Dyserythropoiesis
• Oedema paru akut
symptoms Fetus:
abortion, stillbirth, congenital infection
• Splenomegaly
Newborn:
• Liver enlargement low birth weight, prematurity, IUGR,
mortality
u Obesitas exogenous
yaitu yang diakibatkan makanan yg lebih dengan
aktivitas rendah
u Obesitas Endogenous
yaitu akibat gangguan metabolisme dlm tubuh
Faktor yang
mempengaruhi
u Kebiasaan makan
u Perilaku
u Pola aktivitas
u Psikologi
u Genetik
Resiko Obesitas
u Kardiovaskuler
u Endokrin
u Gastrointestinal
u Psikiatri sosial
u Muskulosketal & kulit
u Keganasan
Manajemen Obesitas
u Diet
u Olahraga
u Pembedahan
u Obat
u Modifikasi Perilaku
Diet (1)
1. Sesuaikan dg kebiasaan makan & pola makan
keluarga
2. Adekuat zat gizi utk penuhi kebut.
3. Kurangi kalori utk turunkan BB
setiap ½ Kg lemak tubuh mengandung 3500 simpanan
kalori.
dengan mengurangi 500-1000 kal/hr akan turun BB ½ - 1
Kg/mgg
Diet (2)
4. Makanan hrs mudah disediakan & praktis
5. Diet sangat rendah kalori (DSRK)
6. Protein 1,1 – 1,5 gr/Kg BB/hari
7. Adekuat Vit & Min, t/u utk diet jangka panjang & diet 1200
kal
Diet (3)
1. Obat Amphetamine
stimulasi sistem syaraf pusat
Diuretic BB turun kurang cairan
tubuh, bukan lemak tubuh
2. Gastric Buble
plastik yg tdk dpt dikempeskan
dimasukkan dlm lambung, utk
memberikan rasa penuh dan kenyang
OBAT
3. Formula diet (cairan atau bubuk), adekuat zat gizi, ketat
kontrol kalori, praktis tp mahal, tdk merup bagian
kebiasaan makan sehari-hari
monoton, bosan, berhenti
kadang2 menyebabkan diare, konstipasi
Obesitas pada anak (1)
u Prevalensi
pd anak2 besar yg sdh mendekati periode akil balig
u Penyebab
1. herediter
2. bangsa atau suku
3. Gangguan emosi
4. Gangguan hormon
Obesitas pada anak (2)
u Terapi Obesitas
1. Mengurangi masukan energi dan
2. Memperbesar penggunaan
u Hal2 yg perlu diketahui:
- umur dimulainya obesitas
- ada or tdknya obesitas dlm keluarga
- kebiasaan makan dan keadaan lain yg
dpt menyebabkan obesitas
- Aktivitas sehari-hari
- Ada atau tdknya kelainan endokrin
Terapi Dietetis
u Menurunkan BB sangat drastis dpt memghentikan
pertumbuhan
u Pd obesitas sedang: umumnya krn aktivitas yg krg, shg tdk
perlu diet
u Pd obesitas berat: lat jasmani saja tdk cukup, harus dg
diet
u Penurunan BB jgn melebihi 500 gr/mgg
Bagaimana mengurangi energi
dlm obesitas ???
u Protein
protein merup zat pembangun, jgn di
kurangi terlalu banyak ---atropi otot
Keseimbangan nitrogen negatif
u Lemak
Masukan lemak hrs dikurangi, tetapi perlu
diingat lemak diperlukan dlm metab
vitamin yg larut lemak dan mengandung
asam lemak esensial yg dibutuhkan
tubuh
u Karbohidrat
KH yg harus dikurangi betul-betul (permen, kue-kue
manis)
u Vitamin
vitamin diperoleh dr sayuran dan buah2an, konsumsi
banyak sayuran dan buah akan mengurangi rasa lapar
dan mencegah konstipasi
u Mineral
Hati-hati dg def. zat besi---krn pd obesitas anak
ditemukan kadar besi dan seng yg rendah(Chandra &
Kutty, 1980)
Pemberian susu dpt mencegah kekurangan kalsium
Filaria
Bagian Parasitologi
FK UWKS
KTantular 1
Famili : Filariidae
Penyakit : Filariasis
Habitat : pembuluh darah,jaringan RES, jaringan
otot
Distribusi : daerah dengan iklim panas
- Wucheria bancrofti
- Brugia malayi
- Brugia timori
- Onchocerca volvulus
KTantular 2
Cacing dewasa hidup :
- di dalam saluran dan kelenjar limfe,mengembara
- di jaringan ikat di bawah kulit
- di dalam simpai jaringan ikat di bawah kulit
- di dalam rongga-rongga badan
Cacing betina :
- bersifat vivipar
- menghasilkan mikrofilaria yang terdapat di dalam darah,
cairan hydrocele, cairan limfe, sesuai dengan masing2
spesies
Periodisitas : mikrofilaria yang berada di dalam darah tepi
pada waktu-waktu tertentu.
KTantular 3
Periodik nokturna : mikrofilaria terdapat di darah tepi pada
malam hari
Subperiodik diurna
KTantular 4
Siklus hidup secara umum
Filaria ditularkan oleh nyamuk, lalat yang menghisap darah.
Mikrofilaria masuk ke dalam lambung serangga dan bersarang di
antara otot-otot thorax --- 1 - 2 minggu --- larva mengalami
pergantian kulit --- larva stadium 1 --- larva 2 --- larva stadium 3 /
larva infektif.
Bila serangga menghisap darah --- larva keluar dari mulut/alat tusuk -
-- masuk ke tubuh hospes melalui lubang luka --- larva mengalami
pergantian kulit 2x --- larva stadium 4 --- dewasa
KTantular 5
Faktor yang mempengaruhi :
KTantular 6
Wucheria bancrofti
- Tersebar diseluruh dunia yang beriklim panas,
di kota ( tipe urban ) atau di pedesaan ( tipe rural )
- Hanya hidup pada tubuh manusia, di dalam saluran dan
kelenjar limfe
Wucheria bancrofti
-Mikrofilaria 250 x 10 mikron
-Mempunyai sheath/sarung
( tidak menyerap zat warna
pada giemsa )
-Panjang kepala = lebar
kepala
-Inti tersusun teratur
-Ekor tidak mempunyai inti
KTantular 8
KTantular 9
Cacing dewasa
W. bancrofti
jantan dan betina
KTantular 10
Patogenesa dan Gejala klinik
KTantular 11
Jalannya filariasis dibagi dalam beberapa
tahap :
1. Masa inkubasi biologi
12 KTantular
3. Stadium akut
4. Stadium menahun
13 KTantular
Gejala yang khas :
Diagnosa
Ditegakkan berdasarkan :
KTantular 14
Mikrofilaria
- di darah tepi dapat diprovokasi dengan Diethylcarbamazine
(DEC) secara oral.
- dapat diperiksa langsung atau setelah pengecatan dengan
Giemsa
- bila jumlah darah yang akan diperiksa banyak, sel darah
merah dihemolisis dengan lar formalin 2% / dgn air biasa
Terapi
- Diethylcarbamazine (Hetrazan) ,dosis 6 mg/kg BB/hari
- Pada stadium kronis, perlu pembedahan
KTantular 15
Brugia malayi
- Penyakit : Malayan filariasis
- Hanya terdapat di Asia,penyebaran di pedesaan
- Hidup di dalam saluran dan kelenjar limfe
Brugia malayi
-Mikrofilaria 177-230 mikron
-Mempunyai sheath/sarung
(berwarna merah jambu pada
giemsa )
-Panjang kepala = 2 kali lebar
kepala
-Inti susunan tidak teratur
-Ekor mempunyai 2 inti
tambahan
KTantular 17
KTantular 18
Gejala klinik :
- demam ,- lymphangitis ,- lymphadenitis
Trias gejala timbul secara periodik,terutama setelah
bekerja berat, berlangsung beberapa hari sampai 2mgg
KTantular 19
Elephantiasis
KTantular 20
KTantular 21
KTantular 22
Brugia timori
- = filaria tipe Timor
KTantular 23
Morfologi
• Mikrofilaria ukuran ,
265 - 323 mikron
• Sarung tidak mengandung zat
berwarna pada giemsa
• Panjang kepala = 3 kali lebar
kepala
• Ekor mempunyai 2 inti tambahan
yang ukurannya lebih kecil dari inti
yang lain dan letak berjauhan
KTantular 24
Onchocerca volvulus
- Mikrofilaria
hidup di bawah epitel kulit
KTantular 25
Mikrofilaria
26 KTantular
Vektor
Gejala klinik
KTantular 27
KTantular 28
Terapi
- Diethylcarbamazine untuk membunuh cacing dewasa
- Kortikosteroid untuk mengurangi gejal alergi /
keradangan yang disebabkan oleh mikrofilaria
Pencegahan
- Kontrol vektor
- Pengobatan penderita
- Menghindari gigitan “black fly”
KTantular 29
AMOEBA
Entamoeba histolytica
• Ordo : Amoebida
• Subordo : Tubulina
• Famili : Endamoebidae
• Genus : Entamoeba
• Sinonim : - Amoeba dysentriae
- Entamoeba tetragena
- Entamoeba dispar
- Entamoeba venaticurn
• Penyakit : Amubiasis
• Distribusi geografi : kosmopolit
Entamoeba histolytica
• Habitat :
Trofozoit :mukosa & submukosa kolon
Kista :lumen kolon
• Hospes : manusia
• R.H. : kucing, anjing, kera, tikus,
hamster, marmot
• Bentuk infektif : kista berinti 4
• Cara infeksi : menelan kista matang
Morfologi :
• Bulat
• 6-9 µ : minutaform
12-15µ : magnaform
• Inti : 1 - 4
EPIDEMIOLOGI
• Parasit ini tersebar luas, kosmopolit, paling banyak di daerah tropik.
• Transmisi parasit ini dipengaruhi a.l. oleh:
• Parasit
• Iklim
• Lalat dan lipas
• Hospes reservoar
• Pupuk tanaman dan tinja
• Penyaji makanan
• Kepadatan penduduk
Amoebiasis
Akut
Intestinal
Kronis
Amoebiasis
Hati
Ekstra
Intestinal Paru
Otak
Amoebiasis intestinal
Akut (disentri amuba)
gx : - sindrom disentri
(diare, tinja mengandung darah
& lendir, tenesmus)
gx :
• Nyeri hipokondrium kanan
• Hepatomegali
• Demam
• ikterus
Amoebiasis hati …
Komplikasi
Abses pecah, menyebar ke:
• Kulit
• Paru
• Pleura
• Diafragma
• Rongga peritonium
• Rongga perikardium
Amubiasis usus akut
D
o
n
g
a
s
s
• Pemeriksaan tinja (tropozoit +)
i
i
• Pemeriksaan darah (lekositosis)
Amubiasis hati
• Biopsi untuk menemukan tropozit
• Pemeriksaan tinja untuk menemukan kista
• Pemeriksaan darah (lekositosis)
• Tes-tes serologik
• Tes kulit
• Pemeriksaan radiologik
Amubiasis paru
• Pemeriksaan sputum (tropozoit +)
• Tes serologik
• Tes kulit
PENILAIAN STATUS GIZI
SUKMA SAHADEWA
Gizi (Nutrition)
Adalah suatu proses organisme menggunakan
makanan yg dikonsumsi scr normal maupun
melalui proses digesti, obsorpsi, transportasi,
penyimpanan, metabolisme dan pengeluaran zat yg
digunakan u/ mempertahankan kehidupan,
pertumbuhan dan fungsi normal dari organ-organ
serta mengahasilkan energi
2
Keadaan Gizi
3
Status Gizi (nutrition status)
4
Malnutrition (gizi salah,
malnutrisi)
5
Penilaian status gizi
Penilaian
status gizi
1. Antropometri
1. Survei konsumsi
2. Biokimia
2. Statistik vital
3. Klinis
3. Faktor ekologi
4. Bofisik
6
Antropometri
ukuran tubuh manusia
• Kegunaan : melihat ketidakseimbangan asupan
energi dan protein
7
KLINIS
1. Melihat perubahan-perubahan yang terjadi yang
dihubungkan dengan ketidakcukupan zat gizi :
2. Jaringan epitel spt : kulit, mata, rambut dan mukosa
oral atau pada organ yang dekat dengan permukaan
tubuh spt kelenjar tiroid
Kegunaan :
1. untuk survei klinis secara cepat
2. u/ penentuan status gizi seseorang dgn
pemeriksaan fisik yaitu tanda dan gejala atau
riwayat penyakit
8
BIOKIMIA
9
BIOFISIK
• Melihat kemampuan fungsi (khususnya jaringan)
dan melihat perubahan struktur dari jaringan
• Kegunaan : digunakan Pada situasi tertentu, seperti
kejadian buta senja
10
Survei konsumsi makanan
11
Statistik vital
• Menganalisis data beberapa ststistik kesehatan
seperti angka kematian menurut umur, angka
kesakitan dll, yang berhubungan dengan gizi
12
Faktor ekologi
• Mengetahui jumlah makanan yang tersedia, dengan
melihat interaksi beberapa faktor fisik, biologis dan
lingkungan budaya
13
Faktor yang perlu diperhatikan dalam
memilih metode penilaian status gizi
14
TERIMA KASIH
suzie_ani@yahoo.com 15
ZAT GIZI MAKRO
(Karbohidrat & Protein)
SUKMA SAHADEWA
1.KARBOHIDRAT
• Daftar Isi
– Pendahuluan
– Jenis karbohidrat
– Sumber
– Kebutuhan
– Fungsi
– Akibat (penyakit yang berhubungan dengan
KH)
1.1 Pendahuluan
• Merupakan sumber energi utama bagi
manusia dan hewan
• Negara berkembang, KH menyumbang
80% total energi, negara maju 50%
• Semua jenis KH berasal dari tumbuhan
• Dihasilkan melalui proses fotosintesa
• Fungsi dalam tumbuhan : sumber energi
(zat tepung, zat gula) dan penguat
struktur tumbuhan (selulosa dinding sel)
1.2 Jenis Karbohidrat
• Monosakarida
– glukosa, fruktosa, galaktosa
• Disakarida
– Sukrosa (gula pasir), maltosa, laktosa
• Oligosakarida (2-10 monosakarida)
– Tidak dicerna (difermentasikan di usus)
• Polisakarida
– Pati, glikogen dapat dicerna
– Polisakarida non pati (serat)
• selulosa tidak dicerna
Pati
• Simpanan KH dlm tumbuhan
• Terdiri dari amilum & amilopektin
• KH utama yang dikonsumsi
• Beras, jagung, gandum pati 70-80%
• Ubi, talas, singkong 20-30% pati
Glikogen
• Satu-satunya KH dari hewani
• Glikogen otot sumber E bagi otot
• Glikogen hati sumber E semua sel tubuh
1.3 Sumber
• Utama
– serealia (padi, gandum, jagung) & hasil
olahnya (roti, tepung, mie, bihun)
– umbi
– gula, selai, sirup
1.4 Kebutuhan
• Serat
– Lembaga kanker USA : 20-30 gr/hari
– WHO : 27 – 40 gr/hr
– Indonesia
• WNPG, 2004 19-30 gr/hari
AKG 2013
19/10/2023 10
1.5 Fungsi
• Sumber Energi
1 gr KH = energi 4 Kal
– Banyak dialam, harga murah
– Glukosa : sb utama E otak (saraf), paru,
otot
• Memberi rasa manis
• Penghemat protein
– Protein akan jd sumber E jika konsumsi KH
tidak cukup, shg fungsi protein sbg zat
pembangun akan hilang
Fungsi
5. Sejumlah kecil
kolesterol di dalam
cairan empedu diserap 4. Serat dan cairan
kembali ke dalam empedu diekskresikan
darah dalam feses
Serat (polisakarida non pati)
mrp pembentuk dinding sel tumbuhan
Jenis serat & Sifat Kerja dalam Manfaat Sumber
contoh tubuh kesehatan
Larut air kental & mudah • Menurunkan • Menurunkan
terfermentasi kolesterol darah risiko PJK, DM,
Gum dg mengikat kanker kolorektal.
Pektin empedu • Membantu
Hemiselulosa • Memperlambat manajemen berat
Psyllium penyerapan badan
glukosa
• Melunakkan Buah, sayur,
feses polong2an, serealia
• Meningkatkan
rasa kenyang
• Defisiensi
KEP
– Marasmus kurang E
– Umum pada balita usia 2-4 thn
• Obesitas
– Konsumsi KH berlebih
– Simpanan lemak pada jar. sub kutan
– Wanita (pear shape), pria (apple shape)
Marasmus
• Tanda-tanda
– BB/TB -3SD
– Sangat kurus, tangan dan kaki sangat kecil (LILA
10-11 cm)
– Wajah tampak tua (selalu terlihat cemas dan
muram)
– Baggy pants (kulit daerah pantat berlipat)
– Perut buncit
– Sangat peka/sensitif/cengeng
– Terlihat sangat lapar/rakus jika diberi makan
Pelajari foto 1-8 jika diperintahkan di Modul B: mengukur Pertumbuhan Anak
3 tanda-tanda Marasmus
• Kwashiorkor
– Terjadi akibat asupan protein tidak mencukupi kebutuhan
– Terjadi pemecahan cadangan protein tubuh
– Biasa terjadi pada sosek rendah
Tanda-tanda
Tanda-tand kwashiorkor
Oedema pada lengan, tangan & wajah
Wajah bulat seperti bulan (moon face)
BB/U < atau > -3rd SD
perut buncit
Apatis dan cengeng
Hilang selera/nafsu makan
Kulit berwarna pucat, mengelupas/mengeriput
Rambut tipis, mudah rontok, berwarna merah
Pembengkakan hati karena pengaruh radikal bebas
Marasmus Kwashiorkor
• Tanda
– Tubuh sangat kurus (BB/U < -3 rd Z-score)
– Oedema di lengan/wajah/kaki
– Memiliki salah satu atau beberapa tanda
marasmus/kwashiorkor
• moon face, rambut tipis/jarang, kulit
mengelupas/keriput, cengeng
TERIMA KASIH
19/10/2023 41