Anda di halaman 1dari 19

LAPORAN KASUS

ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA PADA TN,H DENGAN


MASALAH KEPERAWATAN DENGAN PENYAKIT HIPERTENSI DI
RW 01, KELURAHAN CIPANENGAH, KECAMATAN SUKABUMI,
KOTA SUKABUMI

Di susun oleh:
Gilang Mustopa Hs (2141111051)

PRODI D-III KEPERAWATAN


FAKULTAS KESEHATAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SUKABUMI
TAHUN 2023/2024
A. PENGKAJIAN KELUARGA

1. DATA UMUM

a. Nama kepala keluarga (KK) : Tn. H

b. Usia : 58 Tahun

c. Pendidikan : SMK

d. Pekerjaan : Buruh Harian Lepas

e. Alamat : KADULAWANG RT002/RW001

f. Komposisi keluarga :

No Nama JK Hub Umur Pendidikan

1. Tn. H P Suami 58 th SMK


2. Ny. R L Istri 56 th SMK
3. An. M L Cucu 19 th MAHASISWA
a. Genogram

Keterangan :
: Perempuan : Kawin
: Laki-laki : Tinggal Serumah
: Klien dengan hipertensi

b. Tipe Keluarga : Nuclear Family (Keluarga Inti)


1)Suku dan Bangsa
Keluarga klien berasal dari suku Sunda atau Indonesia kebudayaan yang dianut
tidak bertentangan dengan masalah kesehatan, bahasa sehari-hari yang
digunakan yaitu bahasa Sundaa.
2) Agama
TN. H beragama Islam serta suami, dan anaknya beragama yang sama, Kegiatan-

kegiatan Keagamaan seringkali dilaksanakan keluarga yaitu dengan mengikuti

pengajian, mengikuti kegiatan di rw 01 serta meluangkan waktu untuk berekreasi

bersama anak-anaknya setiap hari minggu.


1) Status sosial ekonomi keluarga :
Sumber pendapatan keluarga diperoleh dari jasa suami bekerja menjadi
Buruh harian lepas dan Ny.R ibu rumah tangga
Penghasilan :

Petani : 900.000,00
Istri : 1.500.000,00+
2.400.000,00

Kebutuhan yang dibutuhkan keluarga :

Makan : 350.000,00

Listrik : 150.000,00
Lain : 300.000,00+
800.000,00
Barang-barang yang dimiliki : televisi, kipas angin, sepeda, 2 lemari, 1 set
kursi tamu.
2) Aktifitas rekreasi keluarga
Rekreasi digunakan untuk mengisi kekosongan waktu dengan menonton
televisi bersama dirumah, rekreasi di luar rumah kadang- kadang tidak pernah
dilakukan.

2. RIWAYAT DAN TAHAP PERKEMBANGAN KELUARGA


a. Tahap perkembangan saat ini
Tahap perkembangan keluarga Tn.H merupakan tahap IV keluarga keluarga
dengan anak usia sekolah (Families with children).
b. Tahap perkembangan keluarga yang belum terpenuhi
Tidak ada tahap perkembangan keluarga yang belum terpenuhi
c. Riwayat keluarga inti
a) TN.H mempunyai hipertensi sejak 6 th yang lalu, memeriksa
kesehatan kepuskesmas 2-3 bulan sekali untuk cek lab dan
mengambil obat rutin, tidak mempunyai masalah dengan istirahat,
makan maupun kebutuhan dasar lainnya mempunyai penyakit
hipertensi pada saat pengkajian :

TD : 190/100 mmhg S : 37 celcius BB : 55 kg

N : 84 x/m R : 20 x/m TB :

155cm
b) Tn. H sebagai kepala keluarga jarang sekali sakit tidak mempunyai
masalah kesehatan yang serius, tidak ada masalah istirahat, makan
maupun kebutuhan dasar yang lain, tidak mempunyai keturunan
hipertensi. Merokok sejak usia 20 tahun.
c) An M jarang sakit tidak mempunyai masalah kesehatan.
Imunisasi sudah lengkap.

d. Riwayat keluarga sebelumnya


TN.H menderita hipertensi tapi keluarganya TN.H dari pihak Bapak/ Ibu
tidak ada yang menderita hipertensi.

3. DATA LINGKUNGAN
a. Karakteristik rumah
Memiliki sirkulasi udara yang baik, memiliki sistem sanitasi yang baik,
dan memiliki sistem penerangan ruang yang baik.

Kamar

kamar

Kamar
Ruang
tamu

Gambar 2. Denah rumah


b. Karakteristik tetangga dan komunitas RW
Hubungan antar tetangga saling membantu, bila ada tetangga yang
membangun rumah dikerjakan saling gotong royong.
c. Mobilitas geografis keluarga
Sebagai penduduk kelurahan cipanengah Rw 02, tidak pernah
transmigrasi maupun imigrasi.
d. Perkumpulan keluarga interaksi dengan masyarakat
Ny.W mengatakan mulai bekerja pukul 08.00-20.00 WIB. Dan Tn R
mulai bekerja dari pukul 08.00-16.00
e. Sistem pendukung keluarga
Jumlah anggota keluarga yaitu 4 orang, ke puskesmas datang sendiri.
4. STRUKTUR KELUARGA
a. Pola komunikasi keluarga
Anggota keluarga menggunakan bahasa sunda dalam berkomunikasi sehari-
harinya dan mendapatkan informasi kesehatan dari petugas kesehatan dan
televisi.
b. Struktur kekuatan keluarga
Ny. W menderita penyakit hipertensi, anggota keluarga lainnya dalam
keadaan sehat.
c. Struktur peran (formal & informal) :
Formal:
Tn.R sebagai Kepala Keluarga, TN.H sebagai istri, An M sebagai anak
Informal :
Tn.R dibantu istrinya juga membantu mencari nafkah.
d. Nilai dan norma keluarga
Keluarga percaya bahwa hidup sudah ada yang mengatur, demikian pula
dengan sehat dan sakit keluarga juga percaya bahwa tiap sakit ada obatnya,
bila ada keluarga yang sakit dibawa ke RS atau petugas kesehatan yang
terdekat.

5. FUNGSI KELUARGA
a. Keluarga afektif
Hubungan antara keluarga baik, mendukung bila ada yang sakit langsung
dibawa ke petugas kesehatan atau rumah sakit.
b. Fungsi sosial
Setiap hari keluarga selalu berkumpul di rumah, hubungan dalam keluarga
baik dan selalu mentaati norma yang baik.
c. Fungsi perawatan keluarga
Penyediaan makanan selalu dimasak terdiri komposisi, nasi, lauk pauk, dan
sayur dengan frekuensi 3 kali sehari dan bila ada anggota keluarga yang sakit
keluarga merawat dan mengantarkan ke rumah sakit atau petugas kesehatan.
Dalam merawat Tn. R masih memberikan makanan yang sama dengan
anggota keluarga yang lain.
d. Fungsi reproduksi
Tn.R masih melakukan hubungan seksual dengan istrinya.
e. Fungsi ekonomi
Keluarga dapat memenuhi kebutuhan makan yang cukup, pakaian untuk anak
dan biaya untuk berobat.
6. STRESS DAN KOPING KELUARGA
a. Stresor jangka pendek dan panjang :
Stresor jangka pendek : TN. H sering mengeluh pusing
Stresor jangka panjang : TN. H khawatir karena tekanan darahnya tinggi.
b. Kemampuan keluarga dalam merespon terhadap situasi dan stresor c
c. Strategi koping yang digunakan
Anggota keluarga selalu bermusyawarah untuk menyelesaikan masalah yang
ada.
d. Strategi adaptasi disfungsional
Tn. H bila sedang sakit pusing maka dibuat tidur atau istirahat

7. PEMERIKSAAN FISIK
Tekanan Darah :190/100 mmHg
Nadi : 84 x/m
Suhu : 370C
Respirasi : 20 x/m
Berat badan : 55 kg
Tinggi badan : 155 cm

Kepala : simetris, berambut bersih berwarna putih, muka tidak pucat


Mata : konjungtivitis merah muda, sklera putih terdapat gambaran
tipis pembuluh darah
Hidung : lubang hidung normal simetris, pernafasan vesikuler.
Mulut : bibir tidak kering, tidak ada stomatitis
Telinga : pendengaran masih normal tidak ada keluar cairan dari telinga
Leher : tidak ada pembesaran kelenjar tyroid, limfe dan vena jugularis
Dada : simetris, tidak ada tarikan intercostae vokalfeminus dada kanan dan
kiri sama, terdengar suara sonor pada semua lapanag paru, suara jantung pekak,
suara nafas vesikuler
Perut : simetris, tidak tampak adanya benjolan, terdengar suara tympani,
tidak ada nyeri tekan.
Extremitas : tidak ada oedema, masih dapat gerak aktif.
Eliminasi : BAB biasanya 1 kali sehari, BAK 4-5 kali sehari
8. HARAPAN KELUARGA
Harapan yang diinginkan keluarga :
Keluarga berharap pada petugas kesehatan agar meningkatkan mutu pelayanan
dan membantu masalah TN. H
B. ANALISA DATA

No Data Subyektif Masalah Penyebab


1. DS : Manajemen Ketidakmampuan
- Keluarga mengatakan kesehatan keluarga merawat
kurang memahami cara keluarga dalam mengenal
merawat. tidak efektif
masalah anggota
- Keluarga mengatakan keluarga dengan
makanan TN, H sama
hipertensi
dengan keluarga yang
lain
- Pola tidur TN. H tidak
sesuai dan kurang dari
kebutuhan
- TN. H mengatakan
khawatir tensinya
semakin tinggi dan
stroke semakin parah
- Keluarga kurang
memahami cara
mengenal masalah TN.
H yang khawatir
tensinya akan bertambah
tinggi
DO :
- Keluarga tampak
bingung dengan
penyakit yang diderita
NY,R
- TD : 140/85
mmHg
- N : 84 x/mnt
- RR : 20
x/mnt
C. SKORING DAN PRIORITAS MASALAH
A. Prioritas Masalah
Manajemen kesehatan keluarga tidak efektif berhubungan dengan
ketidakmampuan keluarga merawat dalam mengenal masalah anggota
keluarga dengan hipertensi. Skoring data :

Tabel. Skoring data


No Kriteria Score Bo Nilai Pembenaran
bot
1 Sifat masalah Rasa takut menyebabkan
Keadaan 3 1 3/3 x1= peningkatan TD yang
dapat
Masalah 1 memperburuk keadaan

2 Kemungkinan Pemberian penjelasan


yang
masalah dapat 1 2 1/2 x2=1 tepat dapat membantu
diubah menurunkan rasa takut
sebagian
3 Potensial Penjelasan dapat
membantu
masalah untuk 2 1 2/3x1=0. mengurangi rasa takut
dicegah cukup 6

4 Menonjolnya Keluarga menyadari


masalah- 1 1 1/2x1=0. dengan mematuhi diet
yang
masalah tidak 5 dianjurkan dapat
perlu ditangani mengrangi rasa khawatir
TN.H
Jumlah 3.1

D. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Manajemen kesehatan keluarga tidak efektif berhubungan dengan
ketidakmampuan keluarga merawat dalam mengenal masalah anggota keluarga
dengan hipertensi
2. Nyeri akut berhubungan dengan agen pencedera fisiologis (D0077)
3. Resiko perfusi serebral tidak efektif berhubbungan dengan faktor risiko
(D.0017)
4. RENCANA KELUARGA

Diagnosa Keperawatan Tujuan dan Intervensi


Keluarga kriteria hasil
Manajemen kesehatan Setelah dilakukan tindakan 2 1. Berikan penjelasan
keluarga tidak efektif jam diharapakan klien mampu pada keluarga tentang
berhubungan dengan memberikan perawatan pada diet yang sesuai untuk
ketidakmampuan keluarga TN. H dengan kriteria hasil : penderita hipertensi
merawat dalam mengenal 1. Adanya usaha untuk yaitu diet rendah
masalah anggota keluarga tidur sesuai kebutuhan garam, rendah lemak
dengan hipertensi 2. Periksa secara teratur dan kolesterol
ke pelayanan 2. Anjurkan pada
kesehatan keluarga untuk
3. Ungkapan Tn H tidak mengkonsumsi
takut makanan sesuai dengan
4. Wajah Tn H tampak relaks diet hipertensi
3. Anjurkan pada
keluarga untuk jadwal
tidur TN , H
4. Anjurkan kepada keluarga
memeriksakan Tn. H
secara teratur

Nyeri akut berhubungan Setelah dilakukan tindakan 1.Berikan ruangan


dengan agen pencedera keperawatan 3 x 24 yang nyaman
fisiologis (D.0077) jam diharapkan masalah nyeri 2. Ajarkan pasien
dapat teratasi dengan kriteria distraksi dan relaksasi.
hasil : 3.Anjurkan pasien
1. Klien mengatakan nyeri mandi/ seka air hangat
berkurang untuk persiapan tidur.
2. Klien mengenal
lamanya nyeri
3. Klien dapat
menggunakan teknik non
farmakologi
4. Klien tidak gelisah
Resiko perfusi serebral tidak Setelah dilakukan 1. Ajarkan klien untuk
efektif berhubbungan dengan tindakan melakukan teknik
faktor risiko (D.0017) keperawatan 3x 24 jam rileksasi.
diharapkan risiko perfusi 2. Kaji skala
serebral tidak terjadi dengan nyeri klien(0-10)
kriteria hasil : 3. Perhatikan isyarat
1.Tekanan darah rentang verbal dan non verbal
normal 140/80) seperti: meringis, kaku,
2.Tidak ada hipertensi gerakan melindungi
3.Tidak ada peningkatan 4. Kaji tanda –tanda
intrakranial vital (tekanan darah,
dalam (110/80- respirasi, Nadi, Suhu)
ortostatik 5. Kolaborasi
tanda-tanda tekanan pemberian analgesik
4. Klien melaporkan atau sesuai
menunjukkan tidak ada tanda dengan advice dokter
dispnea, angina dan disritmia
5. IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

No Dx Keperawatan Implementasi Paraf Evaluasi


1 Manajemen Senin, 25 Desember 2023
kesehatan keluarga Pukul 08.00 WIB S : Klien mengatakan sudah
tidak efektif memahami tentang cara merawat
berhubungan dengan 1. Menganjurkan pada keluarga dengan hipertensi dengan
ketidakmampuan keluarga memperhatikan diet, pola tidur dan
keluarga merawat memerikasakan Tn. H kontrol secara teratur
dalam mengenal setiap minggu dan
O : Klien dapat mengungkapkan
masalah anggota minum obat secara
kembali cara merawat keluarga
keluarga dengan teratur.
hipertensi dengan memperhatikan
hipertensi 2. Memberikan penjelasan
diet, pola tidur dan kontrol teratur
pada keluarga tentang
Makanan yang disajikan untuk Tn. H
diet yang sesuai Gilang sama dengan anggota keluarga
denganhipertensi pada
yang lain
makanan yang diberikan
Tn. H harus benar-benar
A : Tujuan tercapai sebagian
rendah garam,
mengurangi makanan
P : Lanjutkan Intervensi
berlemak
3. Menganjurkan pada
keluarga untuk
mengatur pola tidur
pada siang hari
sebaiknya digunakan
untuk istirahat
2. Manajemen Senin 25 Desember 2023 S : Keluarga mengatakan
kesehatan keluarga Pukul 08:00 WIB sudah menyendirikan
tidak efektif 1. Menganjurkan pada makanan Tn. H dengan
berhubungan dengan keluarga anggota keluarga
ketidakmampuan memerikasakan Tn. H
keluarga merawat setiap minggu dan O : Tn. H mengatakan sudah tidak
dalam mengenal minum obat secara takut lagi dengan tensinya
masalah anggota teratur. Makanan yang disajikan untuk Tn. H
keluarga dengan 2. Memberikan penjelasan nasi, sayur asam, lauk tahu, tempe
hipertensi pada keluarga tentang garing Makanan untuk Tn. H dan
diet yang sesuai dengan Gilang anggota keluarga yang lain tersendiri
hipertensi pada Wajah Tn. H tampak lebih relaks
makanan yang
diberikan Tn. H harus A : Tujuan tercapai
benar-benar rendah
garam, mengurangi P : Intervensi Dihentikan
makanan berlemak

3. Menganjurkan pada
keluarga untuk
mengatur pola tidur
pada siang hari
sebaiknya digunakan
untuk istirahat
1 Nyeri akut Selasa,26 Desember 2023 S: pasien mengatakan nyeri
berhubungan dengan Pukul 09:00 WIB berkurang meskipun masih
agen pencedera 1. Mengidentifikasi dirasakan, pasien mengatakan
fisiologis (D0077) lokasi,karakteristik,dur lebih rileks saat diberikan
asi,frekuensi,kualitas,i terapi akupresur, pasien
ntensitas nyeri mengatakan skala nyeri 5 (0-
2. Mengidentifikasi skala 10)
nyeri
3. Mengidentifikasi Gilang O: Pasien tamak kooperatif,
faktor yang pasien tampak nyaman,
memperberat dan pasien tampak cukup rileks
memperingan nyeri
A: Nyeri akut belum teratasi,
rasa nyaman belum terpenuhi

P: Lanjutkan intervensi

2 Resiko perfusi Selasa,26 Desember 2023 S: Pasien mengatakan faktor


serebral tidak efektif Pukul 09:06 WIB risikonya dari pola tidur yang
berhubbungan dengan tidak efektif
faktor risiko (D.0017) 1. Menganjurkann
mengurangi aktivitas O: TD: 150/80 mmHg
sebelum tidur Nadi : 84 x/m
2. Menganjurkan klien Gilang Suhu : 370C
untuk tidur lebih awal Respirasi : 20 x/m
3. Anjurkn keluarga
untuk memberikan A.Maslah risiko ferfusi serebral tidak
tempat yang nyaman terjadi
bagi pasien
P: Intervensi dihentikan

6. SATUAN ACARA PENYULUHAN ( SAP )

Hipertensi

Suatu kondisi ketika tekanan darah terhadap dinding arteri


terlalu tinggi.
Biasanya hipertensi didefinisikan sebagai tekanan darah di
atas 140/90, dan dianggap parah jika tekanan di atas
180/120.

Gejala Hipertensi
Seseorang yang mengidap hipertensi akan merasakan
beberapa gejala yang timbul, antara lain:

Sakit kepala;
Mimisan;
Masalah penglihatan;
Nyeri dada;
Telinga berdengung;
Sesak napas; dan
Aritmia.
Untuk hipertensi yang berat gejalanya bisa berupa:

Kelelahan;
Mual dan/atau muntah;
Kebingungan;
Merasa cemas;
Nyeri pada dada;
Tremor otot; dan
Adanya darah dalam urine.

Perubahan pola hidup


Ada beberapa pola hidup yang perlu kamu ikuti guna
meningkatkan peluang kesembuhan. Di antaranya:

Pertahankan berat badan yang sehat.


Mengurangi atau berhenti merokok.
Konsumsi makanan sehat bergizi seimbang dan rendah
garam.
Batasi konsumsi minuman beralkohol.
Lakukan aktivitas fisik intensitas rendah secara teratur.
Kelola stres dengan baik, contohnya dengan melakukan
aktivitas yang kamu sukai.
Mengonsumsi obat-obatan secara rutin.
Batasi konsumsi kafein, terutama dari kopi.
Pantau tekanan darah di rumah dan lakukan pemeriksaan
rutin.
2. Mengonsumsi obat-obatan
Obat-obatan yang umumnya diberikan kepada para pengidap
hipertensi, antara lain:

Obat untuk membuang kelebihan garam dan cairan di tubuh


melalui urine. Pasalnya, hipertensi membuat pengidapnya
rentan terhadap kadar garam tinggi dalam tubuh.
Obat untuk melebarkan pembuluh darah sehingga tekanan
darah bisa menurun. Perlu diketahui bahwa hipertensi
membuat pengidapnya rentan mengalami sumbatan pada
pembuluh darah.
Obat yang bekerja untuk memperlambat detak jantung dan
melebarkan pembuluh darah.
Obat penurun tekanan darah yang berfungsi untuk membuat
dinding pembuluh darah lebih rileks.
Obat penghambat renin untuk menghambat kerja enzim yang
berfungsi menaikkan tekanan darah. Jika renin bekerja
berlebihan, tekanan darah akan naik tidak terkendali.

Anda mungkin juga menyukai