Anda di halaman 1dari 22

BAGIAN I : BENAR/SALAH

1. B-S Gambar yang dibuat sedemikian rupa untuk mengarahkan bidikan penembak agar
perkenaan dapat dikoreksi ketepatannya atau sebagai sarana untuk menilai kemampuan
penembak dalam menempatkan titik perkenaan sesuai dengan yang diinginkan
merupakan pengertian dari Lesan.

2. B–S Tarikan picu adalah usaha Penembak menarik picu sesuai dengan tahapannya.

3. B–S Mortir 60 MM Long Range adalah Mortir ringan yang merupakan senjata bantuan
peleton senapan, penggunaannya atas pertimbangan Dantonpan untuk memberikan
bantuan tembakan kepada regu senapan dalam rangka memelihara momentum
serangan.

4. B–S Pengawasan Teknik (Wasnik) adalah suatu usaha pekerjaan kegiatan teknik yang
diberikan kepada satuan pengguna meliputi: petunjuk, bantuan teknik yang berhubungan
dengan pemeliharaan, penyimpanan, dan teknik alat peralatan serta penyebaran info.

5. B–S Belajar adalah proses mengajak orang lain untuk memiliki kemampuan yang telah
direncanakan dengan sengaja sebelumnya sedemikian rupa, sehingga orang lain
tersebut mengikuti cara yang ditentukan.

6. B–S Disiplin Tempur (Dispur) adalah suatu sikap taat/disiplin pada peraturan pertempuran
yang harus dimiliki oleh semua prajurit yang berpangkat paling rendah (anggota) dan
yang penjabat sebagai pemimpin (komandan) dalam rangka mencapai tugas pokok.

7. B–S Salah satu syarat lapangan lempar granat adalah Panjang lapangan yang diperlukan +
50 meter.

8. B–S Memahami merupakan salah satu standar kemampuan dalam bidang Keterampilan.

9. B–S Daerah penyangga adalah daerah pengamanan terhadap daerah pangkal sekaligus
merupakan daerah pertahanan garis kedua untuk mencegah penerobosan musuh ke
daerah pangkal.

10. B–S Garis Pelintasan (GP) / Titik Pelintasan (TP) adalah garis taktis yang seakan tegak lurus
dengan arah serangan yang digunakan oleh pimpinan untuk pengendalian gerakan
pasukan maupun reorganisasi perlawanan serta kegiatan administrasi.

11. B–S Pasukan Pemukul adalah pasukan yang bertugas di daerah kelabu untuk menguasai
daerah / sumber penghidupan insurjen dan secara berangsur-angsur mengembangkan /
meluaskan daerah yang dikuasai guna mempersempit / memperkecil ruang gerak
pasukan insurjen.

12. B–S Perbedaan antara dua garis ketinggian yang berurutan jika tidak dicantumkan dipeta
umumnya adalah setengah dari bilangan angka ribuan pada kedar dengan sebutan
meter merupakan salah satu dari sifat-sifat Garis Ketinggian.

13. B–S Spesialisasi Jabatan Militer adalah kelompok jabatan/ kedudukan militer yang
mempunyai hubungan sedemikian dekatnya sehingga diantara orang-orang yang
diklasifikasikan dalam kelompok tersebut terdapat derajat tukar menukar yang optimal.

14. B–S Uji Terampil Perorangan (UTP) adalah Perangkat untuk memberikan pedoman dalam
penyelenggaraan, mengukur tingkat keterampilan para pejabat dalam memimpin
pasukannya secara langsung di lapangan dalam memecahkan setiap persoalan taktis
yang ditimbulkan; Dalam pengujian UST, UTJ perangkat dan pelaksanaannya jadi satu.

15. B–S Rencana Latihan (Renlat) adalah suatu bentuk tulisan yang dibuat koordinator materi
latihan, memuat tentang rencana kegiatan suatu materi latihan beserta dukungannya
secara rinci yang akan dioperasionalkan oleh pelatih.

16. B–S Latihan di Lembaga Latihan adalah latihan untuk melatih prajurit agar memiliki
pengetahuan dan keterampilan tertentu yang karena sifatnya harus dilaksanakan di
lembaga pendidikan.

17. B–S Berikut ini merupakan uraian tugas dan tanggung jawab dari seorang Pelatih pada
bidang Pengawas Lajur dalam menyelenggarakan kegiatan menembak senjata ringan,
meliputi : 1) Mencatat perkenaan dan menghitung jumlah nilai; 2) Menyiapkan blangko
penilaian; 3) Melaksanakan penambahan / penggantian lesan; dan 4) Bertanggung
jawab kepada koordinator.

18. B–S Pada penyelenggaraan menembak Lintas Lengkung terdapat hal-hal teknis yang harus
diketahui oleh setiap prajurit yang salah satunya adalah Garis Nol. Garis Nol adalah
suatu garis khayal yang ditarik dari patok landasan mortir ke sasaran/TD melalui tiang
bidik dengan catatan alat bidik dalam posisi nol. Berikut ini merupakan bagian dari cara
menentukan Garis Nol dengan sudut Kompas, diantaranya : 1) Cari sudut kompas dari
kedudukan pucuk penjuru yang direncanakan ke TD; 2) Pasang patok landasan di
kedudukan pucuk yang direncanakan; 3) Kompas patok landasan sesuai dengan arah
pucuk ke TD (saat meluruskan arah orang yang mengompas yang bergeser); dan 4)
Pasang tiang bidik di depan patok landasan ± 15 langkah, letak tiang bidik segaris
dengan patok landasan, setelah lurus tiang bidik ditanam, Dst.

19. B–S Untuk menjamin tercapainya tujuan dan sasaran latihan menembak senjata bantuan
lintas datar, maka perlu diketahui hal-hal teknis yang didalamnya mengatur tentang
ketentuan lapangan tembak sebagai pedoman dalam latihan penembakan. Berikut ini
merupakan ketentuan lapangan tembak SMB, meliputi : 1) Lapangan tembak dengan
ukuran minimal panjang ± 400 meter dengan lebar ± 100 meter; 2) Lintasan peluru tidak
terhalang oleh pepohonan/bangunan dan tidak melewati pemukiman penduduk; dan 3)
Ketebalan minimal tanggul depan ± 10 meter, samping tebal ± 10 meter dengan tinggi ±
10 meter dan tidak berbatu.

20. B–S Patroli Pertempuran adalah suatu patroli yang ditugaskan untuk melaksanakan
pengamanan, gangguan, penghancuran intalasi, penculikan maupun perampasan
perbekalan/perlengkapan. Sebagai bagian dari Patroli Pertempuran, tugas dari Patroli
Penghadangan adalah serangan pendadakan pada kedudukan atau instalasi musuh
dengan tidak bermaksud untuk mendudukinya tetapi bertujuan untuk menghancurkan,
menawan personel atau merebut perlengkapan musuh, membebaskan tawanan, dan
menghancurkan instalasi musuh.
BAGIAN II : PILIHAN TUNGGAL

21. Berikut ini merupakan nama-nama bagian dari alat Bidik Mortir 60 Komando, kecuali :
a. Skala Isi dan Jarak (S) dan (Non S.
b. Gelembung Pengatur Elevasi (Jarak).
c. Penunjuk Skala Isi dan Jarak.
d. Teropong pandang.

22. Pada kegiatan menembak Pistol dengan menggunakan lesan tubuh, diharapkan kegiatan dapat
berjalan dengan naman dan lancar serta memperoleh hasil yang maksimal. Oleh karenanya kegiatan
menembak koreksi lesan tubuh hendaknya dilaksanakan dengan ketentuan-ketentuan sebagai berikut,
kecuali :
a. Jarak 25 meter.
b. Sikap berdiri dua tangan.
c. Munisi 3 butir.
d. Lesan LP.

23. Latihan menembak tepat senapan lesan tempur bertujuan untuk memberikan bekal ketrampilan
kepada Penembak agar mahir menembak menembak tepat senapan lesan tempur jarak 100 meter
dalam segala kemungkinan sasaran yang dihadapi dengan cepat dan tepat. Berikut ini merupakan
ketentuan dalam melaksanakan kegiatan menembak tepat lesan tempur jarak 100 meter :
a. Sikap tiarap tidak tersandar dan duduk/berlutut.
b. Munisi 10 butir @ 5 butir persikap.
c. Sasaran 1 (satu) buah lesan setengah tubuh bernilai statis.
d. Batas lulus minimal nilai 53 dari nilai maksimal 75 (±70%).

24. Pada kegiatan menembak senjata ringan khususnya menembak Senapan, diperlukan
pemahaman tentang dasar-dasar menembak senapan bagi setiap prajurit agar dapat memperoleh hasil
yang maksimal. Dengan demikian persentase tentang hasil bidikan yang bagus sangat ditentukan
berdasarkan pemahaman tentang pentingnya tingkat penguasaan teknik dalam proses menembak.
Teknik Posisi (5%) adalah sarana untuk mengurangi besarnya gerakan pisir pejera pada wilayah
sasaran. Yang perlu diperhatikan dalam teknik posisi adalah :
a. Keseimbangan, pusatkan posisi badan pada titik keseimbangan.
b. Rileks, tidak ada otot yang berkontraksi, terutama saat mengarahkan senjata ke objek
sasaran.
c. Untuk mengarahkan senjata ke sasaran, geser posisi badan utuh, sehingga pejera
secara alami masuk ke wilayah sasaran (lakukan prinsip posisi zero).
d. Seorang petembak harus berusaha menahan atau menghentikan gerakan pejera pada
titik bidik yang diinginkan, karena gerakan pejera tidak akan pernah berhenti.

25. Kegiatan latihan menembak senjata bantuan lintas lengkung dapat berjalan dengan tertib, aman,
lancar, dan mencapai tujuan serta sasaran yang diharapkan, apabila kegiatan yang dilaksanakan
mengacu pada tahapan penyelenggaraan latihan dimulai perencanaan, persiapan, pelaksanaan dan
pengakhiran. Berikut ini merupakan ketentuan penggunaan jumlah munisi/granat pada
penyelenggarakan latihan menembak senjata bantuan lintas lengkung Mortir 60 MM Komando/Morri Ton
untuk materi tembakan peragaan :
a. Munisi : 1 butir granat asap.
b. Munisi : 2 butir granat asap.
c. Munisi : 3 butir granat asap.
d. Munisi : 4 butir granat brisan.

26. Untuk menjamin tercapainya tujuan dan sasaran latihan menembak senjata bantuan lintas datar
tentunya sangat dipengaruhi oleh faktor-faktor yang mempengaruhi baik faktor internal maupun faktor
eksternal. Berikut ini yang merupakan faktor internal pada kegiatan Latihan menembak senjata bantuan
lintas datar adalah, kecuali :
a. Manusia.
b. Senjata.
c. Nasib.
d. Munisi/granat.

27. Suatu metode pengajaran yang dilakukan oleh Gadik secara lisan tanpa banyak melibatkan
Serdik untuk aktif berolah pikir dalam proses belajar mengajar adalah pengertian dari:
a. Metode Ceramah.
b. Metode Tanya Jawab.
c. Metode Diskusi.
d. Metode Study Kepustakaan.

28. Pada penyelenggaraan Latihan Peta, Model dan Medan, yang menjadi tugas dan tanggung
jawab Koordinator Materi salah satunya adalah :
a. mengoordinasikan jalannya latihan antara Pelaku dan Pelatih serta perangkat diskusi.
b. memberikan materi dan melemparkan persoalan latihan sesuai tanggung jawabnya.
c. memandu dan mengatur jalannya diskusi.
d. mencatat setiap tanggapan dan sanggahan dari para Pelaku.

29. Berikut ini merupakan Hal-hal yang perlu diperhatikan oleh pos tinjau dan pos dengar dalam
usaha untuk mendapatkan keterangan tentang medan sektor peninjauan kita, kecuali :
a. Suara.
b. Gerakan.
c. Bau-bauan.
d. Kedudukan.

30. Senjata senyap adalah alat atau senjata yang dapat digunakan tanpa mengeluarkan suara atau
bunyi untuk membunuh atau membuat musuh tidak berdaya. Berikut ini contoh dari jenis senjata pukul :
a. Potongan besi
b. Sangkur.
c. Tombak.
d. Sumpit.
31. Dalam rangka mengetahui pelaksanaan Buku Pedoman Khusus Jabatan prajurit secara jelas
dan terukur, maka perlu ketentuan Khusus Jabatan yang meliputi tujuan dan sasaran, pengorganisasian,
standar dan kategori yang digunakan sebagai pedoman dalam pelaksanaan sesuai dengan standar yang
ditentukan. Berikut ini merupakan tugas-tugas Danrupan pada pelaksanaan BPKJ-5 dengan Kode 11 –
02 – 021 – 001, kecuali :
a. Menguasai tugas-tugas pada BPUP-5 lintas datar.
b. Memimpin penembakan.
c. Menguasai tugas-tugas Wadan Rupan.
d. Mengeluarkan perintah lisan.

32. Berikut ini merupakan dasar-dasar taktik operasi lawan Insurjensi, kecuali :
a. Bertempurlah dengan agresif dan cepat.
b. Berilah tekanan dengan serangan-serangan dan patroli pertempuran secara terus
menerus.
c. Batasi pertahanan yang bersifat statis dan laksanakan pertahanan aktif.
d. Banyak akal.

33. Prosedur Pimpinan Pasukan (PPP/P3) terdiri dari 8 langkah. Berikut ini yang bukan merupakan
bagian dari Langkah-langkah Prosedur Pimpinan Pasukan adalah :
a. Menerima tugas.
b. Mengeluarkan perintah peringatan.
c. Melaksanakan Kerjasama/integrasi.
d. Membuat rencana sementara.

34. Patroli adalah suatu pasukan yang dikeluarkan oleh satuan-satuan untuk melaksanakan tugas
pengintaian, tugas pertempuran maupun kombinasi kedua tugas tersebut. Berikut ini merupakan prinsip-
prinsip Patroli, kecuali:
a. Totalitas.
b. Moril.
c. Kerjasama.
d. Tujuan.

35. Berikut ini yang tidak termasuk dalam azas-azas umum Operasi lawan Insurjensi adalah :
a. Pemerintah mempunyai sasaran yang jelas dalam menciptakan suatu pemerintahan
yang bersih, efektif dan berwibawa.
b. Pemerintah harus bertindak sesuai dengan hukum dan peraturan.
c. Dalam tahap awal operasi lawan insurjensi maka pemerintah harus mengamankan basis
operasi terlebih dahulu.
d. Pengamanan.

36. Berikut ini yang tidak termasuk dalam Prinsip-prinsip dasar Intelijen adalah :
a. Perencanaan Terpusat, Pelaksanaan Tersebar
b. Pendadakan dan Mobilisasi yang tepat dan cepat.
c. Rencana dan Latihan Awal Yang Cermat.
d. Hubungan yang efektif dengan staf operasi.

37. Sebagai bagian dari Operasi Tempur, Operasi kerangka dilaksanakan dengan tujuan untuk
menahan dan menghancurkan insurjen disuatu daerah untuk menegakkan kembali dan memelihara
kewibawaan pemerintah. Berikut ini yang tidak termasuk dalam jenis-jenis operasi kerangka adalah:
a. Pagar Betis.
b. Pengepungan dan penggeledahan.
c. Menggeledah dan mencari.
d. Pengawalan penduduk dan bahan makanan.

38. Berikut ini yang bukan merupakan syarat-syarat dilaksanakan perang Gerilya adalah :
a. Kekuatan musuh lebih besar dari kekuatan sendiri.
b. Inisiatif dan Ofensif.
c. Dipimpin oleh seorang yang bertanggung jawab atas bawahannya.
d. Didukung oleh persenjataan yang modern.

39. Simpul adalah hubungan antara kedua ujung tali. Berikut ini adalah jenis-jenis simpul, kecuali :
a. Simpul mati.
b. Simpul sosok.
c. Simpul mata.
d. Simpul biasa.

40. Bahan peledak adalah bahan-bahan yang dapat meledak yang digunakan untuk
merusak/menghancurkan sesuatu. Berikut ini yang bukan merupakan sifat-sifat bahan peledak adalah:
a. Campuran zat-zat kimia, yang goyah (dapat berubah).
b. Selalu bersifat cair.
c. Jika kena perangsang yang sesuai (umpama pukulan, ledakan dan nyala api) akan
meledak.
d. Berubah secara kekal (peristiwa kimia).

41. Ranjau yang dipasang di tanah tidak dapat meledak, apabila :


a. Tersamar.
b. Tertarik.
c. Terdorong.
d. Tertekan.

42. Penggunaan kedar Peta dan Model disesuaikan dengan tingkat satuan yang akan dilatihkan
sesuai dengan fungsi kecabangan (salah satu contoh Infanteri) yaitu:
a. Tingkat Regu menggunakan peta Kedar 1 : 5.000 dan Kedar 1: 10.000
b. Tingkat Regu menggunakan peta Kedar 1 : 50.000 dan Kedar 1: 100.000.
c. Tingkat Peleton menggunakan peta Kedar 1 : 250.000.
d. tingkat Kompi menggunakan peta Kedar 1 : 500.000; dan.
43. Semua latihan yang dilatihkan untuk perorangandalam hubungan satuan agar dicapai
kemampuan keterampilan teknis dalam menggunakan, melayani ataupun mengerahkan senjata,
perlengkapan dan materiil lain yang diperlukan untuk dapat melaksanakan tugas, merupakan pengertian
dari :
a. Latihan Taktis.
b. Latihan Taktis tanpa Pasukan.
c. Latihan Teknis.
d. Latihan Taktis dengan Pasukan.

44. Untuk menjamin agar penyelenggaraan latihan dapat dievaluasi, terukur dan dapat
dipertanggungjawabkan maka Latihan dapat diklasifikasan berdasarkan tingkat Latihan, kecuali :
a. Satu Tingkat.
b. Dua Tingkat.
c. Tiga Tingkat.
d. Empat Tingkat.

45. Orang yang berada disuatu tempat mempunyai perbedaan-perbedaan keadaan bentuk, apabila
dilihat dari jarak tertentu. Menaksir jarak dengan penglihatan sangat dipengaruhi oleh keadaan cuaca
dan keadaan medan disekitarnya, sehingga dapat menimbulkan perasaan, bahwa suatu sasaran terlihat
lebih jauh atau lebih dekat dari letak yang sebenarnya, akibatnya jarak yang ditaksir tidak tepat. Hanya
dengan latihan dan pengalaman yang cukup, menaksir jarak dengan penglihatan akan memperoleh hasil
yang baik. “Garis-garis guratan muka mulai menjadi suram”, umumnya merupakan penglihatan pada
jarak :
a. 200 yard (180 m).
b. 300 yard (270 m).
c. 400 yard (360 m).
d. 500 yard (450 m).

46. Salah satu alat yang dipergunakan secara manual untuk mengolah data-data tembakan pada
saat melaksanakan penembakan Mortir, terutama pada saat menembak sasaran yang tidak kelihatan
(sasaran tidak langsung), merupakan pengertian dari :
a. Morcos.
b. Alat Bidik.
c. Kuda-kuda.
d. Plotting Board.

47. Suatu jarak di depan sasaran serangan saat dimana tembakan bantuan dialihkan dan pasukan
penyerang mulai menyerbu sasaran serangan, adalah pengertian dari :
a. Pangkal Serangan.
b. Daerah Persiapan.
c. Jarak Serbuan.
d. Garis Awal.
48. Gerak maju adalah suatu gerakan di darat sebelum bertempur dimulai dengan tujuan
mendekatkan pasukan sendiri kepada musuh. Berikut ini merupakan ketentuan tentang Gerak maju akan
berakhir apabila, kecuali:
a. Dipaksa oleh musuh.
b. Perhitungan Daya manuver dan ketepatan waktu.
c. Pasukan telah sampai ditempat berkumpul.
d. Pasukan telah sampai didaerah yang harus dipertahankan.

49. Garis Awal adalah suatu garis khayal di medan, yang harus dilintasi oleh pasukan penyerang
dalam formasi serangan tepat pada jam "J". Berikut ini merupakan syarat-syarat Garis Awal pada
pelaksanaan serangan siang hari, kecuali :
a. Bila direbut dapat membantu penyelesaian tugas.
b. Kurang lebih tegak lurus pada arah serangan.
c. Terletak di luar jarak tembakan senjata infanteri ringan musuh.
d. Sedekat mungkin relatif dekat dengan sasaran serangan.

50. Untuk melaksanakan serangan, baik siang maupun malam perlu dipedomani formasi dasar,
Adapun formasi Regu dalam gerakan dan serangan disusun sebagai berikut, kecuali :
a. Berbanjar.
b. Berbanjar Taktis.
c. Paruh Lembing.
d. Kelompok 2, 3.

51. Pertahanan adalah suatu operasi yang mempergunakan seluruh alat/sarana serta cara-cara
untuk mencegah, melawan dan membinasakan serangan musuh. Dibawah yang bukan merupakan
Tujuan dari pelaksanaan Regu melaksanakan pertahanan adalah :
a. Pertahanan harus selalu bersifat sementara sebagai suatu batu loncatan atau cara untuk
merebut kembali suatu inisiatif.
b. Mengembangkan kondisi yang lebih menguntungkan untuk tindakan ofensif.
c. Memberikan kesempatan untuk adanya pemusatan dan pengerahan kekuatan yang
menentukan di daerah lain.
d. Mencegah musuh masuk kedalam suatu daerah lain.

52. Pemindahan ke belakang adalah suatu pemindahan taktis ke arah belakang dengan tujuan untuk
meninggalkan musuh. Beikut ini merupakan pelaksanaan pokok-pokok operasi pemindahan ke belakang
kecuali:
a. Pemutusan pertempuran.
b. Mars meninggalkan musuh.
c. Pertempuran penghambatan.
d. Memperbesar hasil operasi sebelumnya.

53. Pelaksanaan patroli dapat berjalan dengan baik dan berhasil apabila semua aspek yang
berkaitan mendukung terhadap kegiatan tersebut. Berikut ini merupakan factor-faktor yang memengaruhi
pelaksanaan patrol dari faktor Intern, kecuali :
a. Medan.
b. Personel.
c. Alat perlengkapan dan persenjataan.
d. Formasi.

54. Dalam rangka keberhasilan pelaksanaan Patroli, maka setiap prajurit hendaknya mahir dalam
mengaplikasikan Teknik dasar bergerak didalam Patroli. Berikut ini yang bukan merupakan Teknik dasar
bergerak pada kegiatan Patroli adalah :
a. Melintasi medan pegunungan/perbukitan/ketinggian.
b. Melintasi medan cakrawala/punggung bukit.
c. Bergerak menuju suatu tempat yang baru.
d. Melintasi daerah bahaya garis.

55. Pusat kegiatan taktis melawan kekuatan insurjensi didaerah tanggung jawab satuan yang
bersangkutan, merupakan pengertian dari :
a. Basis Operasi (BO).
b. Basis Operasi Depan (BOD).
c. Basis Tempur (BT).
d. Daerah Pangkal (DP).

56. Alat navigasi untuk menentukan arah berupa sebuah panah penunjuk magnetis yang bebas
menyelaraskan dirinya dengan medan magnet bumi secara akurat adalah:
a. Kompas.
b. GPS.
c. Morcos.
d. Protektor.

57. Cara menentukan tempat kita berada pada peta dengan pertolongan dua titik atau lebih yang
dikenal di peta dan di medan, adalah pengertian dari :
a. TP.
b. Intersection.
c. Resection.
d. Ikhtilap.

58. Gambar seluruh atau sebagian permukaan bumi di atas bidang datar, dalam ukuran yang
diperkecil bersifat selektif dan dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya baik secara visual maupun
matematis adalah pengerian dari :
a. Navigasi.
b. Triangulasi.
c. Pemetaan.
d. Peta.

59. Yang merupakan tugas-tugas dari patroli pertempuran adalah :


a. Penghadangan untuk mengganggu atau menimbulkan kerugian terhadap personel dan
material musuh.
b. Penyelundupan dan pengamatan terhadap sasaran daerah atau bagian medan yang
luas.
c. Mencari dan menekan serta memelihara kontak dengan insurjen atau musuh.
d. Melaksanakan penelitian dan pendeteksian terhadap musuh.

60. Tugas-tugas pasukan cadangan pada Operasi Lawan Insurjensi adalah sebagai berikut kecuali :
a. Menghancurkan insurjensi jika sudah dilokalisir.
b. Memelihara kekenyalan bertindak.
c. Melaksanakan pengamanan/pengawalan.
d. Melakukan eksploitasi.

61. Yang bukan merupakan syarat-syarat Basis Operasi Depan adalah :


a. Relatif bebas dari gangguan musuh.
b. Cukup luas untuk kedudukan pasukan.
c. Dapat dipindahkan setiap saat.
d. Dapat didatangi lewat darat apabila mungkin.

62. Urut-urutan kegiatan di BOD terdiri dari 8 langkah. Yang merupakan urutan kegiatan pada
langkah kedua adalah sebagai berikut kecuali :
a. Pemasangan tali penghubung antara regu dengan Pok peleton.
b. Pergantian pos pengaman.
c. Pembersihan kedudukan penembak.
d. Penggalian lubang perlindungan.

63. Yang merupakan prinsip-prinsip regu sebagai pasukan pemukul adalah sebagai berikut kecuali :
a. Cari dan pelihara kontak dengan musuh.
b. Mempunyai lindung tinjau dan tembak yang relatif aman.
c. Bergerak dengan tembak gerak.
d. Menguasai medan kritik.

64. Yang dimaksud dengan pelingkaran serentak pada macam pelingkaran adalah:
a. Pelingkaran yang dilakukan oleh sebagian besar pasukan pelingkar untuk mengepung
insurjen pada suatu kedudukan.
b. Pelingkaran yang dilakukan oleh sebagian besar pasukan serbu dan sekat untuk
mengepung insurjen pada suatu kedudukan.
c. Pelingkaran yang dilakukan oleh sebagian besar pasukan pemukul untuk
menghancurkan insurjen pada suatu kedudukan.
d. Pelingkaran yang dilakukan oleh sebagian besar pasukan pelingkar untuk
menhancurkan insurjen pada suatu kedudukan.

65. Tindakan regu apabila dihadang jika hanya Pok regu yang dihadang (bagian depan) adalah
sebagai berikut kecuali :
a. Pok regu membalas tembakan dan berlindung.
b. Danru melaksanakan perkiraan keadaan taktis dan keadaan medan secara singkat.
c. Pok senjata otamatis dan senapan berlindung serta mengadakan pengamanan
setempat.
d. Pok senjata otomatis segera membalas tembakan dan berlindung.

66. Regu sebagai pasukan kerangka bertugas melakukan pengamanan salah satu kegiatan
pengamanan preventif adalah :
a. Pengumpulan keterangan.
b. Penggunaan pasukan.
c. Serangan balas.
d. Pengejaran.

67. Tindakan Tonban pada saat musuh mengadakan persiapan serangan sampai ke GA pada regu
Mo 60 adalah sebagai berikut kecuali :
a. Memberikan tembakan jarak dekat yang ditujukan kepada musuh yang mulai bergerak
dari kedudukan pertahanan depan.
b. Dipersiapkan untuk menembaki tempat-tempat yang diduga musuh akan muncul.
c. Memberikan tembakan jarak jauh yang dilaksanakan setelah pertahanan siap untuk
mengacaukan rencana serangan musuh.
d. Disiapkan ATP dan sektor tembakan yang dipertanggung jawabkan kepada setiap
pucuk.

68. Ranjau dan boobytraps yang sering digunakan insurjen biasanya dibuat secara improvisasi dan
kanibalisasi adalah sebagai berikut kecuali :
a. Geranat tangan.
b. Cairan obat yang mengandung gas.
c. Kaleng makanan, kaca dan paku.
d. Ranjau buatan dari bambu atau besi/pipa (tradisional).

69. Yang dimaksud dengan UTP jabatan adalah :


a. UTP untuk mengukur kesiapan satuan melaksanakan tugas khusus sesuai jabatannya
dalam pengelompokkan organisasi yang diuji adalah keterampilan taktis dan teknis.
b. UTP untuk mengatur kesiapan satuan operasional dalam melaksanakan tugas umum
sesuai tingkat SJM.
c. UTP untuk mengatur kesiapan personel melaksanakan tugas umum sesuai tingkat SJM.
d. UTP untuk mengukur kesiapan personel melaksanakan tugas khusus sesuai jabatannya
dalam pengelompokkan sesuai organisasi yang diuji adalah keterampilan teknis.

70. Tugas dan tanggung jawab komandan yang mengeluarkan patroli adalah sebagai berikut kecuali
:
a. Menentukan tugas patroli yang ia keluarkan.
b. Merencanakan dan mempersiapkan dengan teliti.
c. Memberikan perintah kepada komandan patroli.
d. Melaksanakan Debriefing dan menyebarluaskan keterangan yang diperoleh.

71. Daerah bahaya dalam patroli terdiri dari 3 bentuk yaitu daerah bahaya garis, daerah bahaya
terbuka kecil dan daerah bahaya terbuka besar. Yang dimaksud dengan daerah bahaya terbuka kecil
adalah :
a. Adalah daerah yang dikatagorikan berupa jalan, jalan setapak, rel kereta api dan sungai
yang dapat diseberangi dan pada tiap sisinya terdapat/mempunyai lapangan tembak yang relatif
sempit.
b. Adalah daerah terbuka dimana patroli dapat ditembak oleh tembakan efektif dengan
senjata ringan dari salah satu tepi daerah tersebut yang berhadapan dengan patroli atau dari tepi
lambungnya.
c. Adalah semua daerah yang dapat ditembaki oleh musuh baik dari tepi lambung, lindung
tinjau maupun tepi lambung.
d. Adalah daerah yang dikatagorikan berupa jalan, jalan setapak, rel kereta api dan sungai
yang dapat diseberangi dan pada tiap sisinya terdapat/mempunyai lindung tinjau dan lapangan
tembak yang cukup luas.

72. Tehnik meninggalkan daerah kawan (satuan depan) dalam pelaksanaan patroli adalah sebagai
berikut kecuali :
a. Danpat melaksanakan koordinasi akhir dengan Dansat depan.
b. Hentikan patroli sesampainya di daerah satuan depan dan tempatkan patroli pada
daerah yang telah ditentukan oleh satuan depan tersebut.
c. Patroli bergerak dari daerah kawan melalui titik keluar yang sudah ditentukan.
d. Melaksanakan penyesuaian keadaan pertempuran setelah patroli berada diluar jarak
pandang dan jarak suara dari kedudukan daerah kawan.

73. Yang merupakan syarat-syarat Basis Operasi Depan adalah :


a. Relatif bebas dari gangguan musuh.
b. Merapat ke perkampungan penduduk.
c. Dekat dengan jalan menuju kampung.
d. Dekat dengan jalan perlintasan antara kampung dan ladang.

74. Yang dimaksud dengan latihan taktis tanpa pasukan adalah :


a. Latihan yang diikuti oleh satuan dalam jabatan, baik secara perorangan maupun
bersama dengan personel lainnya dengan menyertakan unsur pasukan.
b. Latihan yang menyertakan seluruh unsur-unsur satuan sebagai pelaku.
c. Latihan yang diikuti oleh perorangan dalam jabatan, baik secara perorangan maupun
bersama dengan personel lainnya tanpa menyertakan unsur pasukan.
d. Latihan yang menyertakan seluruh unsur-unsur satuan tempur sebagai pelaku dalam
rangka penerapan doktrin.

75. Kegiatan Tonban yang dilaksanakan oleh regu Mo 60 di GA - JS pada operasi serangan adalah
sebagai berikut kecuali :
a. Menembaki sasaran yang dekat dengan pasukan penyerang yang menghambat gerak
maju pasukan sendiri.
b. Tembakan penyokong diberikan untuk melindungi atau membantu pasukan penyerang
depan setelah melintasi GA sampai dengan JS.
c. Sedapat mungkin melaksanakan penembakan dalam hubungan Regu, hal ini untuk
memudahkan kodal dan untuk kepadatan tembakan.
d. Setiap pucuk harus siap pada kedudukannya, dan siap untuk menembak sasaran baik
yang sudah diplot maupun yang tiba-tiba diminta oleh peleton penyerang depan.

76. Salah satu tugas yang dilaksanakan oleh patroli keamanan adalah mencari penembak runduk.
Tugas Patkam tersebut biasanya berkekuatan :
a. Satu regu plus.
b. Setengah peleton.
c. Satu Peleton.
d. Kurang dari satu regu.

77. Dalam patroli untuk kegiatan selama gerakan ke dan dari sasaran kita mengenal formasi dan
teknik gerakan berjalan kaki. Yang bukan merupakan faktor-faktor patroli yang dapat mempengaruhi
formasi adalah :
a. Situasi musuh berupa kekuatan, kedudukan, kemampuan dan kegiatan musuh
sebaiknya diketahui.
b. Pada medan terbuka sebaiknya patroli mengembangkan pasukannya.
c. Kontak dengan musuh berupa susunan pasukan harus disiapkan untuk menhadapi
kontak dengan musuh.
d. Tindakan di sasaran bahwa formasi yang dibentuk harus memungkinkan untuk bertindak
cepat dan mudah di sasaran.

78. Organisasi regu senapan dalam pengamanan RPU pada operasi lawan insurjensi adalah:
a. Kelompok komando, unsur pengaman dan kelompok bantuan.
b. Kelompok komando, unsur pengaman dan unsur cadangan.
c. Kelompok komando, unsur pengaman dan unsur pelindung.
d. Kelompok komando, unsur pengaman, unsur cadangan dan unsur pelindung.

79. Operasi pencarian dan pembersihan pada regu sebagai pasukan pemukul mempunyai tujuan
mencari pasukan/personel insurjen untuk kemudian dihancurkan. Prinsip-prinsip yang harus di
perhatikan dalam melakukan operasi pencarian dan pembersihan adalah sebagai berikut kecuali :
a. Pengamanan harus baik.
b. Pasukan harus cukup untuk tugas pencarian dan pembersihan.
c. Logistik harus terpenuhi pada saat melaksanakan operasi.
d. Sistim komando dan pengendalian harus baik.

80. Yang merupakan tugas-tugas pasukan pemukul adalah :


a. Menguasai daerah /sumber penghidupan pasukan insurjen.
b. Melakukan deteksi pimpinan-pimpinan insurjen serta aparatur politik untuk menjadikan
prioritas penghancuran.
c. Secara bertahap mengembangkan daerah yang dikuasai.
d. Menghancurkan insurjen secara terpilih.

81. Basis Tempur adalah suatu kedudukan pertahanan didaerah tempur dimana suatu regu lawan
insurjensi dapat melakukan suatu operasi terhadap musuh. Yang merupakan bentuk dari Basis Tempur
untuk mengantisipasi musuh adalah :
a. Bentuk lembing.
b. Bentuk segi empat.
c. Bentuk segi tiga.
d. Bentuk belah ketupat.

82. Hal-hal yang perlu diperhatikan selama menduduki BOD salah satunya yaitu factor keamanan.
Yang merupakan salah satu factor keamanan tersebut meliputi :
a. Keamanan Alpal yang ada di BOD.
b. Keamanan terhadap penduduk.
c. Keamanan tempat pendaratan Helly Kopter.
d. Keamanan logistik yang ditimbun di BOD.

83. Tugas Regu sebagai pasukan cadangan (Pada Ton sebagai cadangan) pada pasukan pemukul
dalam operasi pencarian dan pembersihan adalah :
a. Sebagai pembatas gerakan pembersihan.
b. Mencari dan menghancurkan insurjen yang di temukan.
c. Membawa dan mengamankan insurjen yang tertangkap atau menyerah.
d. Menutup jalan pelarian insurjen dengan tembakan.

84. Dalam ketepatan menembak seorang petembak harus mengetahui tentang faktor yang
mempengaruhi dalam menembak yaitu :
a. Manusia dan senjata.
b. Manusia Senjata dan munisi.
c. Manusia, cuaca dan medan.
d. Manusia, senjata, munisi, cuaca dan medan.

85. Organisasi Peleton dalam pencarian dan pembersihan daerah pemukiman pada operasi lawan
insurjensi dibagi menjadi beberapa unsur yaitu :
a. Unsur Komando, unsur penyerang dan unsur pengaman.
b. Unsur Komando, unsur pengaman dan kelompok pembersih.
c. Unsur Komando, unsur penyerang dan kelompok pengaman satu.
d. Unsur Komando, unsur pengaman dan kelompok cadangan.

86. Menembak Senapan koreksi pengelompokkan terdiri dari 5 seri, yang diawali dengan tembak
koreksi jarak :
a. 50 M.
b. 100 M.
c. 150 M.
d. 200 M.

87. Pos tinjau adalah suatu tempat, dari mana kita dapat meninjau dan mengawasi suatu daerah.
Yang merupakan syarat-syarat pos tinjau adalah :
a. Terdapat jalan pendekat yang terlindung dari lambung terhadap pos.
b. Terlindung terhadap tembakan dan peninjauan musuh.
c. Medan yang mudah dikenal
d. Kedudukan yang menonjol diatas cakrawala.

88. Pembawaan senjata pada senjata otomatis yang pembawaan senjatanya disandang pada bahu
kanan, laras menghadap lurus kedepan dilakukan pada saat :
a. Untuk jarak jauh.
b. Jika tidak akan segera menembak.
c. Jika bergerak pada medan tertutup (siap tembak).
d. Diperkirakan kedudukan musuh cukup jauh.

89. Yang merupakan syarat lindung tembak depan pada kedudukan tempur adalah:
a. Cukup tebal untuk menahan tembakan senjata ringan musuh (± 46 cm).
b. sejajar dengan kepala agar tetap bisa menunjaun kedepan.
c. Cukup ruang/ tempat untuk menempatkan perlengkapan dan munisi cadangan .
d. Cukup panjang untuk dapat menghubungkan dengan sumur tembak cadangan.

90. Gerakan merupakan perpindahan dari satu tempat ke tempat lain. Gerakan berjalan dapat
dikerjakan sebagai berikut kecuali :
a. Keamanan terjamin.
b. Kedudukan musuh telah diketahui.
c. Musuh masih jauh atau belum ada kontak dengan musuh.
d. Menghemat tenaga sebelum pelaksanaan serangan.

91. Pembawaan senjata otomatis/SMR pada merayap harimau merunduk adalah sebagai berikut
kecuali :
a. Kerjakan secara kelompok dua orang.
b. Penembak memegang senjata dengan tangan kiri pada pegangan/hulu popor.
c. Pembantu penembak memegang dengan tangan kiri pada popor.
d. Bila laras panas, senjata dibalik dan pembantu penembak memegang senjata pada
pangkal kaki kuda-kuda.

92. Hal-hal yang perlu diperhatikan pada pembersihan lapangan tembak adalah sebagai berikut
kecuali :
a. Kedudukan jangan sampai terlampau terbuka atau medan didepan dibersihkan secara
serampangan.
b. Bersihkan semua pohon/rerumputan yang ada di depan kedudukan kita.
c. Tinggalkan sebagian perlindungan alam berupa tumbuh-tumbuhan untuk lindung tinjau
kita.
d. Potong rumput-rumputan sekiranya yang menghalangi pandangan mata.

93. Yang harus dihindari dari penempatan pos tinjau adalah sebagai berikut kecuali:
a. Kedudukan dimana terdapat jalan pendekat yang terlindung dari lambung terhadap pos
tersebut, sehingga musuh dapat melakukan penyergapan.
b. Medan yang mudah dikenal, sehingga musuh mengarahkan tembakannya.
c. Kedudukan yang menonjol diatas cakrawala atau siluet (silhoutte).
d. Ada jalan pendekat dari belakang yang terlindung.

94. Pada Gerakan terdapat teknik melewati rumput tinggi yaitu dengan cara sebagai berikut kecuali :
a. Jalan lurus kedepan mengikuti arah kompas agar tidak tersesat.
b. Bergeraklah berbelok-belok.
c. Waktu yang terbaik untuk bergerak adalah apabila angin bertiup di daerah rumput-
rumputan.
d. Bergerak lurus menyebabkan rumput bergelombang secara tidak wajar sehingga
menarik perhatian musuh.

95. Gerak maju adalah gerakan pasukan di darat sebelum pertempuran dimulai dengan tujuan
untuk mendekatkan Pasukan sendiri kepada musuh. Yang merupakan jenis gerak maju adalah :
a. Gerak Maju tidak terlindung.
b. Gerak Maju untuk kontak.
c. Gerak Maju untuk menghindari kontak.
d. Gerak Maju mendekati musuh.

96. Cara bergerak Patroli dimedan apabila kemungkinan kontak dengan musuh selalu terjadi
adalah :
a. Bergerak dengan cepat kearah sasaran.
b. Bergerak berloncatan saling melindungi antar kelompok.
c. Bergerak dengan cepat mencari perlindunga sambil mengamati sasaran.
d. Bergerak dengan zig zag.

97. Pada pelaksanaan patroli intai kelompok komando dibentuk selama dalam perjalanan sedangkan
pada saat kegiatan di sasaran kelompok komando berfungsi sebagai pengintai, hal ini dilakukan jika
kekuatan patroli pangintaian terdiri dari :
a. satu regu.
b. Setengah peleton.
c. 2 orang s.d. 6 orang.
d. Satu regu lebih

98. Regu sebagai pasukan kerangka juga bertugas melakukan pengamanan instalasi dengan
melakukan pengamanan preventif dan represif, salah satu kegiatan pengamanan represif adalah :
a. Penempatan pasukan.
b. Penggunaan pasukan.
c. Pemasangan rintangan.
d. Prosedur tetap.

99. Yang merupakan kegiatan pada langkah ke empat yang harus dikerjakan di BOD adalah:
a. Persiapan tempat tidur.
b. Pemasangan tali penghubung.
c. Memasak.
d. Pemasangan ranjau dan rintangan buatan.

100. Dalam pelaksanaan menembak senapan diawali dengan menembak koreksi dasar senapan.
Yang merupakan pelaksanaan koreksi menembak dasar senapan adalah :
a. Sikap tiarap jarak 20 meter lesan C1, munisi maksimal 10 butir.
b. Sikap tiarap tersandar jarak 25 meter lesan c1 munisi maksimal 10 butir.
c. Sikap tiarap tersandar jarak 15 meter lesan c1 munisi maksimal 10 butir.
d. Sikap tiarap jarak 25 meter lesan c1 munisi maksimal 10 butir.
DAFTAR REFERENSI

1. Disahkan dengan Keputusan Danpussenif Kodiklatad Nomor Kep / 04 / II


/2022 tanggal 4 Februari 2022 tentang Hanjar Serdik Alat Bidik Mortir untuk
Pendidikan Bintara TNI AD.

2. Disahkan dengan Keputusan Danpussenif Kodiklatad Nomor Kep / 04 / II


/2022 Tanggal 4 Februari 2022 tentang Hanjar Serdik Menembak Tepat Lesan
Tubuh Dan Menembak Malam Pistol untuk Pendidikan Bintara TNI AD.

3. Disahkan dengan Keputusan Danpussenif Kodiklatad Nomor Kep / 04 / II /


2022 tanggal 4 Februari 2022 tentang Hanjar Serdik Menembak Tepat Senapan
Lesan Tempur untuk Pendidikan Bintara TNI AD.

4. Disahkan dengan Keputusan Danpussenif Kodiklatad Nomor Kep / 58 / XII /


2020 tanggal 23 Desember 2020 tentang Hanjar Serdik tentang Menembak
Senjata Ringan untuk Pendidikan Bintara TNI AD.

5. Disahkan dengan Keputusan Danpussenif Kodiklatad Nomor Kep / 04 / II /


2022 tanggal 4 Februari 2022 tentang Hanjar Serdik Menembak Senjata
Bantuan Lintas Lengkung (Linkung) untuk Pendidikan Bintara TNI AD.

6. Disahkan dengan Keputusan Danpussenif Kodiklatad Nomor Kep / 04 / II /


2022 tanggal 4 Februari 2022 tentang Hanjar Serdik Menembak Senjata Bantuan
Lintas Datar (LINTAR) untuk Pendidikan Bintara TNI AD.

7. Disahkan dengan Keputusan Danpussenif Kodiklatad Nomor Kep / 04 / II /


2022 tanggal 4 Februari 2022 tentang Hanjar Serdik BPUP - 5 DAN BPKJ – 5 untuk
Pendidikan Bintara TNI AD.

8. Disahkan dengan Keputusan Danpussenif Kodiklatad Nomor Kep / 87 / II /


2019 tanggal 28 Februari 2019 tentang Hanjar Serdik Cara Memberi Instruksi untuk
Pendidikan Bintara TNI AD.

9. Disahkan dengan Keputusan Danpussenif Kodiklatad Nomor Kep / 58 / XII /


2018 Tanggal 6 Desember 2018 tentang Hanjar Serdik Disiplin Tempur untuk
Pendidikan Bintara TNI AD.

10. Disahkan dengan Keputusan Danpussenif Kodiklatad Nomor Kep / 58 / XII /


2018 tanggal 6 Desember 2018 tentang Hanjar Serdik Lempar Granat untuk
Pendidikan Bintara TNI AD.

11. Disahkan dengan Keputusan Danpussenif Kodiklatad Nomor Kep / 04 / II


/2022 Tanggal 4 Februari 2022 tentang Hanjar Serdik Tentang Latihan Peta, Model
Dan Medan untuk Pendidikan Bintara TNI AD.
12. Disahkan dengan Keputusan Danpussenif Kodiklatad Nomor Kep / 29 / XII /
2019 Tanggal 2 Desember 2019 tentang Hanjar Serdik Teknik Penyelenggaraan
Latihan untuk Pendidikan Bintara TNI AD.

13. Disahkan dengan Keputusan Danpussenif Kodiklatad Nomor Kep / 58 / XII /


2018 tanggal 6 Desember 2018 tentang Hanjar Serdik Teknik Tempur Dasar
(Nikpursar) untuk Pendidikan Bintara TNI AD.

14. Disahkan dengan Keputusan Danpussenif Kodiklatad Nomor Kep / 58 / XII /


2018 tanggal 6 Desember 2018 tentang Hanjar Serdik Teknik Tempur Khusus
(Nikpursus) untuk Pendidikan Bintara TNI AD.

15. Disahkan dengan Keputusan Danpussenif Kodiklatad Nomor Kep / 04 / II /


2022 tanggal 4 Februari 2022 tentang Hanjar Serdik Prosedur Pimpinan
Pasukan (P3) untuk Pendidikan Bintara TNI AD.

16. Disahkan dengan Keputusan Danpussenif Kodiklatad Nomor Kep / 04 / II


/2022 tanggal 4 Februari 2022 tentang Hanjar Serdik Patroli untuk Pendidikan
Bintara TNI AD.

17. Disahkan dengan Keputusan Danpussenif Kodiklatad Nomor Kep / 58 / XII /


2018 Tanggal 6 Desember 2018 tentang Hanjar Serdik Pengetahuan Operasi Lawan
Insurjensi untuk Pendidikan Bintara TNI AD.

18. Disahkan dengan Keputusan Danpussenif Kodiklatad Nomor Kep / 04 / II /


2022 tanggal 4 Februari 2022 tentang Hanjar Serdik tentang Perang Gerilya untuk
Pendidikan Bintara TNI AD.

19. Disahkan dengan Keputusan Danpussenif Kodiklatad Nomor Kep / 04 / II


/2022 tanggal 4 Februari 2022 tentang Hanjar Serdik Perang Gerilya Hutan untuk
Pendidikan Bintara TNI AD.

20. Disahkan dengan Keputusan Danpussenif Kodiklatad Nomor Kep / 58 / XII /


2018 tanggal 6 Desember 2018 tentang Hanjar Serdik Pioner untuk Pendidikan
Bintara TNI AD.

21. Disahkan engan Keputusan Danpussenif Kodiklatad Nomor Kep / 04 / II /


2022 tanggal 4 Februari 2022 tentang Hanjar Serdik PKM / PKT untuk Pendidikan
Bintara TNI AD.

22. Disahkan dengan Keputusan Direktur Topografi Angkatan Nomor Kep / 04 /


II / 2022 tanggal 4 Februari 2022 tentang Hanjar Serdik PLOTTING BOARD untuk
Pendidikan Bintara TNI AD.

23. Disahkan dengan Keputusan Danpussenif Kodiklatad Nomor Kep / 04 / II


/2022 tanggal 4 Februari 2022 tentang Hanjar Serdik Regu Senapan Dalam OMP
untuk Pendidikan Bintara TNI AD.
24. Disahkan dengan Keputusan Danpussenif Kodiklatad Nomor Kep / 04 / II
/2022 Tanggal 4 Februari 2022 tentang Hanjar Serdik Regu Senapan Dalam
Operasi Lawan Insurjensi untuk Pendidikan Bintara TNI AD.

25. Disahkan dengan Keputusan Danpussenif Kodiklatad Nomor Kep / 04 / II


/2022 tanggal 4 Februari 2022 tentang Hanjar Serdik Mengesan Jejak (Sanjak)
untuk Pendidikan Bintara TNI AD.

26. Disahkan dengan Keputusan Danpussenif Kodiklatad Nomor Kep / 04 / II


/2022 Tanggal 4 Februari 2022 tentang Hanjar Serdik Dasar-Dasar Tempur
Perorangan untuk Pendidikan Bintara TNI AD.

27. Disahkan dengan Keputusan Danpussenif Kodiklatad Nomor Kep / 04 / II


/2022 tanggal 4 Februari 2022 tentang Hanjar Serdik Spesialisasi Jabatan Militer
Infanteri (SJM IF) untuk Pendidikan Bintara TNI AD.

28. Disahkan dengan Keputusan Danpussenif Kodiklatad Nomor Kep / 29 / XII /


2019 tanggal 2 Desember 2019 tentang Hanjar Serdik SURVIVAL untuk Pendidikan
Bintara TNI AD.

29. Disahkan dengan Keputusan Danpussenif Kodiklatad Nomor Kep / 04 / II /


2022 tanggal 4 Februari 2022 tentang Hanjar Serdik Menembak Reaksi untuk
Pendidikan Bintara TNI AD.

30. Disahkan dengan Keputusan Danpussenif Kodiklatad Nomor Kep / 29 / XII /


2019 Tanggal 2 Desember 2019 tentang Hanjar Serdik Uji Siap Jasmani Militer
(USJM) untuk Pendidikan Bintara TNI AD.

30. Disahkan dengan Keputusan Danpussenif Kodiklatad Nomor Kep / 04 / II


/2022 tanggal 4 Februari 2022 tentang Hanjar Serdik UTP – Umum / Jabatan untuk
Pendidikan Bintara TNI AD.

31. Disahkan dengan Keputusan Danpussenif Kodiklatad Nomor Kep / 11 / I /


2019 tanggal 11 Januari 2019 tentang Hanjar Serdik Ilmu Medan untuk Pendidikan
Bintara TNI AD.

Anda mungkin juga menyukai