karena
itu,
Indonesia
sangat
memerlukan
Alutsista
dalam
kegiatan
latihan
Ditpalad.
Granat Mortir 60 mm yang digunakan di satuan TNI AD saat
ini dibagi menjadi dua katagori yaitu: Granat Mortir 60 mm LR hasil
renovasi tahun 2009 s.d 2011 dan Granat Mortir 60 mm LR yang
belum direnovasi. Berdasarkan Surat Telegram Dirpalad Nomor
ST/89/2012 tanggal 7 Agustus 2012 tentang larangan penggunaan
Granat mortir 60 mm LR yang belum direnovasi untuk digunakan
dalam kegiatan latihan taktis maupun teknis, maka Granat Mortir 60
mm tersebut masih tersimpan di
gudang munisi daerah dan tidak dapat digunakan lagi. Untuk itu
diperlukan solusi pemanfaatan
latar
belakang
penelitian
tentang
diatas,
kami
mencoba
OPTIMALISASI
FUNGSI
manfaat
bagi
peningkatan
kemampuan
dan
B.
Permasalahan
1.
Identifikasi Masalah
Dari uraian latar belakang permasalahan dapat diidentifikasi beberapa permasalahan sebagai berikut :
a. Untuk mendukung tugas pertahanan, masih diperlukan
Alutsista yang efektif dan sesuai dengan kondisi wilayah.
b. Adanya Alutsista yang kurang berkualitas akibat adanya
penurunan kemampuan/efektifitas dalam penggunaan.
c. Larangan penggunaan granat mortir 60 mm LR yang
belum
direnovasi,
akan
berdampak
pada
proses
pemusnahan/disposal.
d. Belum
optimalnya
kegiatan
latihan
dengan
satuan
pengguna,
masih
bisa
di
mortir
dapat
dengan menggunakan
berakibat
pada
terbatasnya
Rumusan Masalah.
a. Bagaimana konsep perubahan/modifikasi granat mortir
60 mm LR untuk dapat digunakan menjadi sarana yang
aman sebagai granat latihan ?
b. Bagaimana cara mengatasi kesulitan prajurit TNI AD
dalam berlatih menembak Mortir ?
c. Bagaimana model granat latihan yang akan dibuat ?
3.
Pembatasan Masalah.
Model/Desain
Tujuan Penelitian.
Tujuan penelitian adalah untuk mengoptimalkan fungsi
granat mortir 60 mm LR yang sudah tidak bisa digunakan
satuan pemakai menjadi granat latihan prajurit TNI AD.
2.
Manfaat Penelitian.
a.
mengoperasionalkan
senjata
mortir
melalui
Memberikan
sumbangan
pemikiran
kepada
pemusnahan
(disposal),
menjadi
munisi
yang
Pengertian
1.
Senjata
adalah
sebuah
alat
yang
digunakan
untuk
Pelor/Poyektil
adalah
bagian
dari
munisi
yang
dapat
7.
8.
9.
10. Bahan peledak adalah bahan kimia yang bersifat labil baik
campuran maupun tunggal bila mendapat umpan yang tepat
(gesekan, pukulan, panas, kejutan, api dan ledakan) akan
meledak menghasilkan energi yang sangat besar berupa
panas gas, tekanan dan berubah menjadi zat baru (karbon)
yang bersifat lebih stabil.
11. Fuze
adalah
penggalak,
peralatan
peralatan
pengumpan
pena
yang
pemukul
terdiri
dan
dari
peralatan
BAB II
LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN
A.
Landasan Teori.
1.
prajurit
kendaraan
secara
tempur
perorangan
untuk
tempat/daerah/sasaran
maupun
dipasang
selanjutnya
diatas
diarahkan
ke
kurang
dari
15
kali
kaliber,
mampu
menembakkan
Proses penembakan
selanjutnya
ketika
mencapai
dasar
tabung
maka
yang memilki
lebih jauh. Pada awal pembuatannya (abad 18 s.d awal abad 20),
tabung pelontar mortir terbuat dari besi cor sehingga memilki bobot
yang sangat berat dan relatif sulit digerakkan, pada perkembangan
selanjutnya mortir dapat dibuat dengan ukuran kecil untuk
digunakan di medan pertempuran sebagai senjata penghancur
pertahanan musuh.
Saat ini
terdapat beberapa
Mortir 60
mm Komando
(MO-1).
Mortir ini
di
Mortir 60 mm LR (MO-2).
Mortir 60 mm LR memiliki
c.
Mortir 81 mm ( MO-3 ).
ditembakkan
secara beruntun
10
Gambar 2.3
Beberapa macam jenis munisi granat mortir
(Sumber:http://www.acclaimimages.com/_gallery/3165-3970.html)
d.
fragmentasi
menyebabkan
atau
musuh
ledakannya
luka
atau
akan
dapat
3)
Illumination.
11
12
(Sumber: http://en.wikipedia.org/wiki/File:W2_lepzmrs.jpg)
parabola
menghacurkan
bentuknya yang
dan
sasaran/musuh
tajam
yang
sehingga
berlindung
di
mampu
benteng
13
dan
mobilitas
gerakan
yang
mampu
ke sasaran
pendekat
memerlukan
dengan
cepat
dan
tidak
maupun
insidentil
pada
atap
kendaraan
tempur
14
mortir
digunakan
pertama
kali
pada
perang
daya lontar
15
dibuat
sangat
sederhana
mengingat
bentuknya
yang
16
17
18
instalasi
militer
maupun
meneror
warga
sipil,
b)
c)
19
2)
isian
jatuhnya
granat
granat
untuk
pada
dapat
mengarahkan
sasaran
yang
tepat.
b)
c)
Kemampuan
pimpinan
tembakan
dalam
mortir
dalam
operasi
tempur
diatas
pasukan
infanteri
untuk
20
ditentukan.
b.
latihan di lembaga
dimodifikasi,
sehingga
dapat
memberikan
21
tersebut
hanya
dapat
ditembakan
namun
tidak
2)
Dapat
dilakukan
dengan
memanfaatkan
Karakteristik Umum.
1)
2)
dukungan,
mudah
dalam
22
b.
Karakteristik Khusus.
1)
2)
3)
Bentuk
munisinya
yang
stream
line,
dapat
tetap
pada
posisinya
selama
dalam
penembakan.
5)
6)
7)
8)
23
9)
Laras.
Laras
terbuat
dari
tabung
baja
diberi
ulir
yang
dihubungkan
Bila
mortir
disiapkan
untuk
Ekoran
beserta
bola-bola
dasarnya,
lubang
yang
tegak
lurus
untuk
24
Ditengah-tengah
ekoran
terdapat
Landasan.
Landasan motir berbentuk segi tiga
bulat, disediakan untuk landasan laras.
Angker kisi-kisi pada bagian bawahnya
untuk mencegah landasan berpindah
pada saat mortir ditembakkan. Bola-bola
dasar berfungsi sebagai titik putar dari
laras. Sebuah gantungan dipasang pada
bagian atas untuk pemasangan tali
pembawa.
25
c)
Kuda-kuda.
Kuda-kuda terdiri dari bagian-bagian
sebagai berikut :
(1)
Kaki kuda-kuda.
Kaki kuda-kuda terbuat dari pipa yang
dihubungkan
dengan
rumah-rumah
gigi
Gambar 2.18
Kaki kuda-kuda pada mortir.
(Sumber: Data primer Kelompok 1)
Kaki
kuda-kuda
ini
dapat
Gigi Elevasi.
Gigi elevasi dihubungkan dengan
kuda-kuda
menggunakan
baut,
elevasi
maupun
baut-baut
26
elevasi
semuanya
tertutup
untuk
untuk
mencegah
masuknya
Alat bidik.
Instrumen
alat
bidik
digunakan
memukul
sasaran
dengan
27
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
Kolimator.
Sistem ubah segaris.
Sistem elevasi
Kepanjangan silang gelembung.
Kaki alat bidik.
Gambar 2.19.
Instrumen alat bidik pada Mortir
(Sumber: Data primer Kelompok 1)
Sistim
demikian
tidak
memerlukan
ditentukan.
menunjukkan
berapa
Skala
banyak
jarak
bahan
menentukan
sasaran
28
dilakukan dengan
Kaliber
: 60 mm.
2)
: 940 mm
3)
Berat total
18 kg.
4)
8 kg
5)
Berat kuda-kuda
: 4,5 kg.
6)
Berat landasan
: 5,5 kg.
7)
: 1.1 kg.
8)
Elevasi
9)
40 derajat s.d
79 derajat.
Traverse tanpa mengubah kuda-kuda
: 100 mil.
: 140 mil.
: 4000 m
Minimum
13) Jumlah tembakan
d.
: 200 m
:
20 butir/menit
(tembakan cepat)
29
1)
2)
5.
Berat.
a)
Berat seluruhnya
: 1,86 kg
b)
Berat Badan
: 1,16 kg
c)
Berat isian
: 0,33 kg
d)
: 0,20 kg
Ukuran
a)
Panjang seluruhnya
: 351 mm
b)
Panjang badan
: 175 mm
c)
Data Balistik:
(1)
(2)
Jarak capai
(3)
b.
c.
peluncur
turun
menekan
pegasnya
dan
30
d.
e.
api
akan
meledakan
detonator
selanjutnya
Cara Penggunaan.
a.
Tempatkan landasan.
b.
c.
d.
e.
f.
g.
31
B.
Kerangka Pemikiran.
1.
beberapa
tembakan
yang
faktor
sudah
diantaranya
tidak
tingkat
akurat dan
akurasi
pembuatan/
32
Sedangkan
4.
Kerangka Penelitian.
Inventarisasi data
Pemilihan data
Modifikasi Prototipe
Observasi
Wawancara
Pengambilan sampel
Granat
Proses Rancangan
Model
Analisa dan Evaluasi
Granat Mortir
untuk
kegiatan latihan
Gambar 2. 21.
Kerangka Penelitian
33
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A.
Penelitian
tentang
pelaksanaan
penelitian
meliputi
penyusunan
dan
Metode Penelitian.
1.
Instrumen Penelitian.
Instrumen
yang
digunakan
pada
34
seperti
data
laporan
penelitian,
literatur/
data
hasil modifikasi
aktif menjadi
granat latihan.
3.
Diagram
alir
penelitian
ini
35
Inventarisasi data
Pemilihan data
Studi literatur
Evaluasi model
Pelepasan komponen
Merangkai komponen
36
BAB IV
ANALISIS DAN PEMBAHASAN PENELITIAN
A.
sudah
berakhir
masa
penggunaannya
(tidak
boleh
Dislokasi Satuan.
Dislokasi Gupusmu I Ditpalad beralamat di
Jalan Cikutra Nomor 201, Desa Bojong Koneng,
Kecamatan Cibeunying Kaler Kota Bandung Jawa
Barat. Gudang pusat munisi tersebut berada di
tengah pemukiman penduduk/perumahan dengan
batas utara kompleks perumahan PT. Bandung Pakar,
sebelah selatan berbatasan dengan Gedung Olah
Raga Cikutra, sebelah barat berbatasan dengan
37
:: SOLAR
DVR = 10
CELL = 74
UNIT
unit
173,6
60 H
b.
Tugas Pokok.
38
yang
menyelenggarakan
bertugas
fungsi
utama
meliputi
pengamanan
operasi
latihan,
dan
anggaran
Komando Atas.
pengamanan,
Untuk
hukum,
Ditpalad,
serta
kebijakan
penyelenggarakan
disiplin
dan
fungsi
tata
tertib
c.
meliputi
pengeluaran
serta
kegiatan
penerimaan
pemeliharaan munisi
dan
dengan
39
1)
Kegiatan
penerimaan
munisi
hasil
2)
Kegiatan
bentuk
pengeluaran
pembekalan
pengguna
munisi
kepada
berdasarkan
dalam
satuan
Perintah
sebagai berikut:
a)
Melaksanakan
penyusunan/
tercipta
udara
terhadap
munisi.
adanya
sirkulasi
sehingga
berpengaruh
kondisi
penimbunan
40
Gambar.4.3
Kegiatan penyusunan ulang munisi
(Sumber: Data primer Kelompok 1)
b)
Rekondisi/Repack
munisi
yang
terhadap
rusak
ringan
dapat
dibekalkan
pada
satuan pengguna.
Gambar 4.4.
Pelaksanaan rekondisi munisi granat mortir
(Sumber: Data primer Kelompok 1)
c)
penggantian
komponen/suku
cadang
agar
(siap
pakai)
dan
memenuhi
persyaratan
untuk
dibekalkan
pada
satuan
pengguna.
41
d)
Preservasi
munisi
hasil
dalam
pengembalian
internal
maupun
Gupusmu
diadakan
bentuk
penelitian
dari
untuk
serta
menentukan keputusan/kebijakan
lebih lanjut.
e)
tujuan
untuk
menguji
42
f)
kegiatan
penataan/perbaikan
dan
Disposal/pemusnahan
munisi
Gambar
4.7
pemusnahan
diledakkan
Proses
munisi
disposal/
sebelum
43
Gambar
4.8.
Proses
disposal/
pemusnahan munisi dengan diledakkan.
(Sumber: Data primer Kelompok 1)
2.
Dislokasi Satuan.
Dislokasi Pusdikpal Kodiklat TNI AD beralamat di
Jalan Poncol Selatan Nomor 24 Cimahi Jawa Barat,
lokasi tersebut berada dalam area pendidikan militer TNI
AD
44
b.
Tugas Pokok.
1)
dibidang
Melaksanakan
pengkajian
dan
pengembangan
4)
Melaksanakan
Fungsi
Organik
Pembinaan.
perencanaan,
pengorganisasian,
Kodiklat
TNI
AD
menyelenggarakan
2)
3)
Pendidikan
Pengembangan
Spesialisasi
(Dikbangspes)
4)
45
d.
Susunan Organisasi
1)
Eselon pimpinan.
a)
Komandan
Pusat
Pendidikan
Peralatan,
disingkat Danpusdikpal.
b)
2)
b)
c)
d)
Kepala
Seksi
Administrasi
dan
Logistik,
disingkat Kasiminlog.
3)
Eselon pelayanan.
a)
b)
c)
Kepala
Depo
Alat
Instruksi,
disingkat
Kadoalins.
4)
Eselon pelaksana.
a)
Kepala
Departemen
Pengetahuan
Militer
Prosedur Peralatan,
Alat
Peralatan
Khusus,
disingkat
Kepala
Departemen
disingkat Kadeptekmu.
Teknologi
Munisi,
46
d)
e)
f)
g)
Komandan
Satuan
Pendidikan
Perwira,
disingkat Dansatdikpal.
h)
Komandan
Satuan
Pendidikan
Komandan
Peleton
Demonstrasi
Latihan,
disingkat Dantondemlat.
B.
dari
Komando Atas.
bertambahnya
47
sehingga
tidak
menutup
kemungkinan
akan
dilaksanakan
renovasi
terlebih
dahulu
sebelum
48
untuk
mewujudkan
efisiensi
dan
efektivitas
kategori
rusak
berat
akan
dilakukan
proses
pemborosan
anggaran
negara,
mengingat
mengatasi
hal
tersebut
adalah
dengan
Dengan
demikian
49
Proses
optimalisasi
granat
mortir
60
mm
LR
lebih
baik
karena
dapat
mengurangi
kerusakan
50
latihan
munisi/peluru
tidak
untuk
sama
latihan
dengan
menembak
penggunaan
senjata
ringan,
memerlukan
penggunaannya
ketelitian
harus
sesuai
dan
ketepatan,
ketentuan,
sehingga
agar
tidak
51
Panjang granat
: 351 mm
b.
Berat granat
: 1,86 kg
c.
Primer
: Perkusi
d.
Isian pokok
e.
VO
f.
: 65 meter
g.
Jenis granat
: HE M.38/6 PE A2.
h.
i.
Jenis fuze
: PD M.111
j.
: IPP + 6 IPT .
52
Kondisi baik
48.813 butir
b.
Hasil Renovasi
10.196 butir
c.
Hasil Rekondisi
136 butir
d.
Rusak Ringan
7.456 butir
e.
Rusak Berat
2.233 butir
Jumlah
68.834 butir
Telegram
Dirpalad
Berdasarkan
Surat
Nomor
dibekalkan
dalam
kegiatan
latihan
tidak diijinkan
bagi
satuan
pengguna.
Dengan banyaknya GMO 60 mm LR (2.233 butir) yang
tidak diijinkan dibekalkan dalam kegiatan latihan dan masih
tersimpan digudang pusat munisi, diperlukan solusi untuk
memanfaatkan
munisi
tersebut
diantaranya
dengan
53
berikut:
a.
Setelah
dilaksanakan
pengecekan,
granat
Gambar 4.11.
Bentuk asli GMO 60 mm LR sebelum dilaksanakan perubahan
(Sumber: Data primer Kelompok 1)
bagian
granat
dengan
benar/sesuai
54
Gambar4.12
Proses pelepasan detonator dan isian pokok pendorong granat
(Sumber: Data primer Kelompok 1)
55
Gambar4.13.
Detonator dilepas dari ekor granat
(Sumber: Data primer Kelompok 1)
c.
56
Fuze
Gambar 4.14.
Proses pelepasan Fuze dengan menggunakan alat penjepit
(Sumber: Data primer Kelompok 1)
d.
Gambar 4.15.
Fuze dilepas dengan memutar komponen tersebut dari
badan granat berlawanan arah jarum jam
(Sumber: Data primer Kelompok 1)
e.
57
Gambar 4.16.
Komponen Fuze yang sudah dilepas dari badan granat
(Sumber: Data primer Kelompok 1)
f.
Kab Balistik
Gambar 4.17. Melepas Kab Balistik pada ujung Fuze
(Sumber: Data primer Kelompok 1)
g.
58
h.
i.
Pelepasan
ekor
dari
badan
granat,
merupakan
59
j.
sudah
dilepas,
kegiatan
berikutnya
adalah
60
Isian Pokok
61
2)
Dengan
cara
direbus
dalam
air
mendidih.
3)
Seluruh
rangkaian
pembersihan
proses
komponen
pelepasan
granat
mortir
dan
telah
62
Fuze
Badan Granat
Kamar Peluru
Peluru
Ekor Granat
Gambar 4.25. Komponen granat mortir yang sudah dilepas dan siap
untuk disusun kembali menjadi granat latihan.
4)
Tahap berikutnya adalah memasang kembali komponen granat yang telah dilepas dan dikosongkan
isinya sesuai dengan kedudukannya. Agar beban
granat sama dengan berat yang sesungguhnya,
maka pada badan granat diisi pasir/semen dengan
ukuran disesuaikan berat granat aktif/asli sebelum
dikosongkan. Untuk isian pendorong diganti dengan
munisi/peluru kaliber
63
FUZE
BAHAN ALUMUNIUM
PELURU
KAL 5,56 MM
KAMAR
ISIAN POKOK
BAHAN PASIR/SEMEN
5)
Seluruh
komponen
telah
terpasang
pada
latihan
hasil
optimalisasi/perubahan
dari
64
BAB V
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Dari
analisis
dan
pembahasan
penelitian
tentang
sehingga
dapat
membahayakan
keselamatan
65
dibekalkan
pada
satuan
pengguna
masih
bisa
bagi
peningkatan
kemampuan
prajurit
dalam
B.
Saran
Dari hasil kesimpulan di atas, beberapa rekomendasi yang
dapat
disarankan
kepada
pimpinan
(pengambil
keputusan)
66
granat
optimalisasi/perubahan
diharapkan
dapat
mortir
fungsi
60
mm
menjadi
dijadikan
sebagai
LR
granat
model
hasil
latihan,
untuk
Penutup.
Kiranya
Jakarta,
Nopember 2013
Penulis
Kelompok I
67
DAFTAR PUSTAKA
1.
2.
3.
4.
5.
6.
68
LAMPIRAN 1
69
70
LAMPIRAN 2
INSTRUMEN PENELITIAN
DAFTAR PERTANYAAN PADA KEGIATAN WAWANCARA DALAM
RANGKA PENELITIAN SERDIK SUSJEMEN LITBANG TK. MUDA
PERTAHANAN TA. 2013
PADA GUDANG
BANDUNG
PUSAT
AMUNISI
(GUPUSMU)
NO
PERTANYAAN
1.
2.
3.
4.
5.
DITPALAD,
KETERANGAN
71
7.
8.
9.
1
10.
11.
12.
13.
14.
15.
16.
72
17.
18
2.
N
O
1.
PERTANYAAN
PERALATAN
2.
3.
4.
5.
Dapatkah
saudara
menunjukkan
kurikulum
pendidikan atau silabus yang berkaitan dengan
materi senjata mortir?
6.
7.
8.
(PUSDIKPAL)
KETERANGAN
73
10.
11.
12.
1
13
2
Mohon dijelaskan berapa kalikah menurut saudara
frekuensi latihan penembakan granat mortir 60 mm
yang ideal?
14
.
15
.
16
.
17
.
18
.
74
19
.
20
.
21
.
75
LAMPIRAN 3
Gambar 1 & 2
Ibu Dra. Ambar Pramudyanie, M, Si selaku Dosen
Pembimbing Tugas Akhir memberikan penjelasan tentang rencana
observasi penelitian kepada Kelompok 1 Susjemen Litbang Muda
76
Gambar 5 & 6
Mayor Cpl Saum Kasituud Gupusmu I Ditpalad
memberikan penjelasan tentang sistem kerja Granat Mortir 60 mm LR
kepada kelompok 1
77
Gambar 7 & 8
Kodiklat TNI AD
Gambar 9 & 10
Kelompok 1 melaksanakan observasi tentang bagian
besar senjata mortir 60 mm LR di Pusdikpal Kodiklat TNI AD
78
ii
ABSTRAK
Berdasarkan
penyelenggaraan
latihan
pertimbangan
gabungan
tersebut
antar
dalam
rangka
kecabangan
tingkat
79
munisi tersebut
80
iv
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan ke Hadirat Allah SWT yang telah
memberikan rahmat dan karunia-Nya sehingga kami dapat meyelesaikan
Tugas Akhir ini dengan judul OPTIMALISASI FUNGSI GRANAT MORTIR
60 MM LR MENJADI GRANAT LATIHAN PRJURIT TNI AD. Dan semoga
Shalawat dan Salam senantiasa tercurah kepada Junjunan kita tercinta
Muhammad SAW.
Penulisan Tugas Akhir ini merupakan bagian akhir dari rangkaian
kegiatan Penelitian dan Pengembangan (Litbang) peserta Susjemen
Litbang Tingkat Muda Pertahanan Angkatan XII TA.2013. Penyusunan
tugas akhir merupakan salah satu bagian dari kegiatan akademik
Susjemen Litbang yang pada tahun ini ditekankan pada Litbang Material
dengan bidang kajian Alat Utama Sistem Senjata (Alutsista), adapun
Alutsista yang kami pilih untuk dikaji adalah munisi Granat mortir 60 mm
LR.
Pemilihan granat mortir 60 mm LR sebagai topik kajian mengingat
adanya kebijakan Pimpinan TNI AD yang tidak mengijinkan munisi
tersebut (yang belum direnovasi) untuk digunakan dalam latihan satuan
maupun dibekalkan pada satuan pengguna. Sehingga dengan adanya
larangan tersebut tidak menutup kemungkinan granat mortir yang tidak
81
2.
3.
4.
5.
6.
7.
82
Jakarta,
Nopember 2013
Penulis
Kelompok I
vi
DAFTAR ISI
LEMBAR PERSETUJUAN .............................................................
ABSTRAK ......................................................................................
KATA PENGANTAR ......................................................................
DAFTAR ISI ...................................................................................
DAFTAR GAMBAR ........................................................................
DAFTAR LAMPIRAN ...................................................................
BAB I
i
ii
iv
vi
viii
C
D
PENDAHULUAN.
Latar Belakang Permasalahan.
Permasalahan.
1.
Identifikasi Masalah.
2.
Rumusan Masalah..
3.
Pembatasan Masalah.
Tujuan dan Manfaat Penelitian
Pengertian-Pengertian .
1
1
3
3
3
4
4
5
7
A
B
BAB II
83
7
14
18
METODOLOGI PENELITIAN
Waktu dan Tempat Penelitian. .
Metode Penelitian ..
33
33
33
33
34
34
BAB III
A
B
1. Instrumen Penelitian
2.
Teknik dan Analisis Data
3.
21
29
31
vii
84
BAB IV
A
BAB V
A
B
C
PENUTUP
Kesimpulan .
Saran
Penutup ...
36
36
36
43
46
46
48
49
51
63
63
64
65
vii
85
i
DAFTAR GAMBAR
Gambar
2.1
2.2
2.3
2.4
2.5
2.6
2.7
2.8
2.9
2.10
2.11
2.12
2.13
2.14
2.15
2.16
2.17
2.18
2.19
2.20
Halaman
Model Senjata Mortir Produksi PT. Pindat
..
Proses Penembakan Senjata
Mortir..
Beberapa Macam Jenis Munisi Granat Mortir
.
Granat Mortir dengan sirip sebagai alat
keseimbangan
Mortir Produksi
Perancis.
Granat Mortier 81 mm
GMO Status 120 mm HE Proxsinity
Fuze
GMO Status 120 mm HE M 734
Fuze.
Tank dengan senjata mortir di atas
atap..
Penggunaan Mortir dalam perang
konstantiopel.
Mortir Model Pumhart Fon
Steyr
Mortir Model Pumhart Fon Steyr digunakan dalam
perang sipil di Amerika
7
8
10
11
12
12
13
13
14
15
15
16
17
17
20
23
24
25
27
31
86
3.1
3.2
4.1
4.2
4.3
4.4
4.5
4.6
4.7
4.8
4.9
4.10
4.11
4.12
Gamba
r
4.13
4.14
Kerangka
Penelitian..
Visualisasi
...
Peta Instalasi Gupusmu I
Ditpalad.
Markas Gupusmu I
Ditpalad...
Kegiatan penyusunan ulang munisi
..
Pelaksanaan rokondisi munisi granat mortir
...
Proses renovasi
munisi
Pelaksanaan uji coba munisi
.
Proses disposal/pemusnahan munisi sebelum
diledakan
32
35
37
38
39
40
41
42
42
43
43
51
53
54
Halama
n
54
55
4.15
55
4.16
4.17
4.18
4.19
4.20
4.21
4,22
4.23
4.24
4.25
56
57
58
59
59
59
60
87
4.26
4.27
4.28
dilepas
.
Membuka ekor granat pada granat mortir
60
61
61
62
88
ABSTRAK
Berdasarkan
penyelenggaraan
latihan
pertimbangan
gabungan
tersebut
antar
dalam
rangka
kecabangan
tingkat
munisi tersebut
89
xi
90
xii
DAFTAR LAMPIRAN
1
Instrumen Penelitian
Dokumentasi
Penelitian
Kegiatan
Observasi
dan
Pengumpulan
data
91
92
i
LEMBAR PERSETUJUAN
TUGAS AKHIR PENELITIAN
TENTANG
Mengetahui
PEMBIMBING
93