Anda di halaman 1dari 7

Pindad P2

Pindad P2
Tipe Negara asal Produsen Berat Panjang Panjang laras Peluru Kaliber Mekanisme Amunisi Alat bidik Pistol semi otomatis Indonesia

Sejarah produksi
PT Pindad

Spesifikasi
800 g 177 mm 100 mm 9 x 19 mm Parabellum 9 mm Semi otomatis Magazen isi 15 butir[1] Bidikan besi

Pindad P2 adalah pistol double action buatan PT Pindad, Bandung, Indonesia. Pistol ini dirancang sebagai pistol dengan kehandalan, kamampuan dan daya tahan yang tinggi. Peluru pistol ini menggunakan peluru kaliber 9 mm menggunakan magazen isi 15 butir dan bidikan besi tritium dot sight . Panjang laras 100 mm dan berat 800 gram. Pistol ini merupakan versi Indonesia dari Browning Hi-Power, dengan lisensi dari FN Herstal.

Pindad PM2
PM2

Seri Pistol mitraliur PM-2

Tipe Negara asal

Pistol mitraliur Indonesia

Sejarah produksi

Produsen Varian

PT.PINDAD PM2-V1, PM2-V2, PM2-V3

Spesifikasi
Berat PM2-V1 2,90 kg (tanpa magazen), 3,18 kg (dengan magazen) PM2-V2 3,20 kg (tanpa magazen), 3,45 kg (dengan magazen) PM2-V1 625 mm (popor dibuka), 417 mm (popor ditutup) PM2-V2 720 mm (popor dibuka), 515 mm (popor ditutup) PM2-V1 270 mm (dengan magazen), 225 mm (tanpa magazen) PM2-V1 270 mm (dengan magazen), 225 mm (tanpa magazen) 9 mm Parabellum Blowback Magazen isi 20 butir Adjustable

Panjang

Tinggi Peluru Mekanisme Amunisi Alat bidik

Untuk memenuhi kebutuhan akan senjata anti teroris serta perang jarak dekat, PT Pindad ditantang salah satu petinggi TNI untuk membuat PM2, sebuah pistol mitraliur yang diklaim memiliki kemampuan melebihi MP5. Ironisnya, belum ada niat pemerintah untuk membeli PM2. Beruntung, pasar luar negeri justru berminat membeli senjata saingan MP5 ini. Pindad telah berhasil memproduksi Pistol Mitraliur 1 (PM 1) berdasarkan lisensi FN Belgia. Sebagian produk PM1 digunakan kalangan prajurit TNI. Sementara PM1 modifikasi digunakan oleh Polisi Hutan, Jagawana. PM2 merupakan pengembangan dari badan SS2. PM2 dapat memenuhi kebutuhan senjata untuk perang kota. Bahkan, Pindad berhasil mengembangkan senjata non lethal berpeluru karet yang dapat digunakan kepolisian anti huru hara.

Pindad SPM2
SPM2

SPM2-V2

Tipe Negara asal Digunakan oleh Pada perang Produsen Varian Berat Panjang Panjang laras Peluru Kaliber Mekanisme Rata tembakan Jarak efektif Amunisi

Senapan mesin sedang Indonesia

Sejarah pemakaian
Indonesia Konflik Aceh PT Pindad SPM2-V1 (tripod) dan SPM2V2 (bipod)

Sejarah produksi

Spesifikasi
11,58 kg 1275 mm 635 mm 7.62 x 51 mm NATO 7,62 mm (.308 in) Operasi gas piston panjang 850 butir/menit 1.500 m Sabuk/rantai

SPM2 sering disebut GPMG (singkatan dari General Purpose Machine Gun atau Senapan Mesin Serba Guna) adalah senapan mesin sedang buatan PT. Pindad Bandung, Indonesia. Senapan ini dibuat berdasarkan senapan mesin FN MAG, atas lisensi dari perusahaan senjata Fabrique Nationale (FN), Belgia. Ini merupakan senapan mesin standar TNI yang banyak terlihat digunakan di kendaraan-kendaraan tempur TNI maupun dibawa oleh infanteri. Biasanya modernisasi kendaraan tempur Indonesia selain mengganti mesin kendaraan tersebut juga dengan mengganti senjata sekundernya dengan senapan mesin ini. Senapan mesin ini menggunakan peluru kaliber 7.62 x 51 mm, sedangkan dimensinya bergantung variannya. Terdapat dua varian yaitu varian SPM2-V1 dengan tripod (kaki tiga) terintegrasi. Dengan panjang total 1070 mm dan berat 13 kg (Total dengan tripod : 31,75 kg). Yang kedua adalah varian V2 sama dengan V1 hanya saja menggunakan bipod (dirancang untuk dibawa infanteri) sehingga beratnya hanya berkisar 11,58 kg.

Pindad SPR

Senapan Penembak Runduk SPR

Senapan Penembak Runduk SPR

Tipe Negara asal Digunakan oleh Produsen Varian Berat Peluru Mekanisme Jarak efektif Amunisi Alat bidik

Senapan runduk Indonesia

Sejarah pemakaian
TNI, Polri PT. Pindad SPR-1, SPR-2 dan SPR-3

Sejarah produksi

Spesifikasi
6.8 kg (SPR-1) 7,62 x 51 mm Bolt-action 500 - 900 meter (SPR-1) 500 meter (SPR-2), 700 meter (SPR-3) Manual (SPR-1) Magazen box isi 5 butir peluru (SPR-2), (SPR-3) Teleskopik

Senapan runduk SPR adalah singkatan dari Senapan Penembak Runduk produksi PT. Pindad, Indonesia. Senapan ini memungkinkan penembak untuk mengatur ketinggian posisi dan stabilitas senapan dengan cara mengatur bipod pada bagian bawah depan laras, melihat sasaran dengan alat bidik tipe teleskop menjadikannya senapan runduk dengan akurasi yang tinggi. Senapan runduk ini tersedia dalam tiga varian yaitu SPR-1 dan SPR-3 diisi dengan peluru kaliber 7,62 x 51 mm, sedangkan SPR-2 diisi dengan peluru kaliber .50 BMG atau 12,7x99mm.

Sejarah
Senapan ini diciptakan untuk menjawab kebutuhan militer Indonesia akan jenis senapan runduk dengan kemampuan tinggi dan harga yang lebih terjangkau jika dibandingkan senapan runduk seperti senapan runduk Zastava M93 Black Arrow buatan Yugoslavia.

Varian
SPR-1
Senapan ini jika dilihat sekilas bisa dikatakan versi militer untuk senapan runduk olahraga standar tipe bolt action, dengan mengadopsi model senapan Remington 700, peluru tipe 7,62 x 51 mm dimasukan satu persatu secara manual karena senapan ini tidak dilengkapi magazen (magazen chamber). Dengan bipod, popor model thumb-hole stock dan cheekpiece (dudukan pipi penembak) yang dapat diatur ketinggiannya, dilengkapi dengan alat bidik optik menjadikannya senapan runduk yang memiliki tingkat stabilitas dan akurasi tinggi dalam jarak 500 sampai 900 meter.

SPR-2
Spesifikasi dasar dari senapan SPR-2 hampir sama dengan tipe SPR-1 dengan masih mengadopsi sistem mekanisme bolt action akan tetapi memiliki fitur yang lebih baik dari versi sebelumnya antara lain memiliki magazine chamber, posisi popor yang dapat diatur, dan kemampuan menembus plat baja setebal dua sentimeter dalam jarak 500 meter. Hal ini dimungkinkan karena SPR-2 menggunakan peluru kaliber .50 BMG sebagaimana yang digunakan oleh "Heavy Sniper Rifles" atau "Anti Material Rifles" lainnya. Dengan berat sekitar 16 Kg, senapan ini juga memiliki dimensi yang sangat besar. Kendati terilhami produk-produk senapan antimaterial yang sudah ada, kehadiran SPR-2 cenderung desain sendiri dari PT Pindad. Walaupun pada sebagian sosok, masih mengambil desain dari senapan Zastava Black Arrow M93 buatan Serbia dan Mechem NTW-20 buatan Afrika Selatan.

SPR-3
Memiliki fitur sama dengan SPR-2 tetapi senapan runduk SPR-3 ini mempunyai kemampuan jarak tembak sejauh 700 meter dengan kemampuan penetrasi pada plat baja setebal 3 centimeter. SPR 3 didesain jarak tembak efekrif 900 meter dan mampu merobek plat baja setebal 3 Cm bahkan harga pabrikan PT. Pindad ini harganya jauh lebih murah ketimbang Black Arrow M 93 yang secara Kualitas sama atau bahkan tidak kalah.

Pindad SS1
SS1

Senapan SS1-V1

Tipe Negara asal

Senapan serbu Indonesia

Sejarah pemakaian
Masa penggunaan Digunakan oleh Pada perang Tahun Produsen Diproduksi Varian Berat Panjang Peluru Kaliber Mekanisme Rata tembakan Kecepatan peluru Jarak efektif Amunisi Alat bidik 1991-sekarang Indonesia Konflik Aceh, Timor Timur dan Papua 1991 PT Pindad 1991 Lihat Varian

Sejarah produksi

Spesifikasi
4,01 kg (kosong) 997 mm 5,56 x 45 mm NATO, .223 Remington 5,56 x 45 mm Operasi gas, bolt berputar 700 butir/menit 710 m/s 450 m Magazen box 30-butir Bidikan besi, bidikan teleskopik (tergantung varian)

SS1 adalah singkatan dari Senapan Serbu 1, senapan serbu yang banyak digunakan oleh TNI dan POLRI. Senapan ini diproduksi oleh PT. Pindad Bandung, berdasarkan senapan FN FNC dengan lisensi dari perusahaan senjata Fabrique Nationale (FN), Belgia. Senapan ini menggunakan peluru kaliber 5.56 x 45 mm standar NATO dan memiliki berat kosong 4,01 kg. Senapan ini bersama-sama dengan M16, Steyr AUG dan AK-47 menjadi senapan standar TNI dan POLRI, tapi karena diproduksi di Indonesia, senapan ini paling banyak digunakan.

Detail desain
SS-1 diproduksi dalam 2 konfigurasi utama, yaitu senapan standard dan karabin pendek. Versi senapan standar disebut SS1-V1 (FNC Standard Model 2000) dan karabin disebut SS1-V2 (FNC Short Model 7000). Kedua varian diatas dilengkapi dengan laras yang berisi pelintiran tembakan tangan kanan sepanjang 178 mm (untuk stabilisasi mengantisipasi peluru SS109 belgia yang lebih berat).

Varian

SS1-V1 Varian dasar bagi SS1. Laras standar dengan popor lipat. SS1-V2 Varian pendek dari SS1, larasnya diperpendek.

SS1-V3 Varian standar dengan popor tetap. SS1-V4 Serupa dengan varian V1, ditambah dengan teleskop. SS1-V5 Varian terkecil dari semua varian dengan laras 252 mm dan berat 3,37 kg dan popor lipat. Dirancang untuk teknisi, operator artileri, kru tank, paukan garis belakang, dan pasukan khusus. SS1-R5 Raider Sub varian V5 yang dirancang khusus untuk pasukan khusus terbaru TNI Raider. R adalah kependekan dari Raider dan R5 dibuat khusus untuk batalyon ini saja. SS1-R5 memiliki rancangan lebih ramping dan ringan. SS1 seri M Dibuat untuk korps Marinir. Dengan proses pengecatan spesial untuk menahan air laut dan tidak mudah berkarat. Varian ini dirancang untuk tetap dapat digunakan setelah masuk lumpur atau pasir. Terdapat tiga varian: M1 dengan laras panjang dan popor lipat; M2 dengan laras pendek dan popor lipat; dan M5 Commando. Sabhara V1-V2 Pengembangan varian ini dikhususkan untuk kepolisian, yaitu perlunya kemampuan melumpuhkan bukan membunuh. Varian ini menggunakan peluru 7,62 x 45 mm PT Pindad.

Anda mungkin juga menyukai