Abstrak
Di setiap daerah pasti mempunyai menu makanan khas sendiri, menu makanan
khas ini timbul dari lingkungannya sendiri, dan dapat dipastikan tidak diketahui asal mula
pembuatnya, yang pasti pembuatan menu makanan tersebut merupakan warisan yang
turun temurun, begitu juga dengan pengrajin makanan khas Cianjur. Pengrajin makanan
khas Cianjur bukan hanya buah-buahan sebagai bahan pokok pembuatan manisan, tetapi
bisa juga dari bahan pokok sayuran. Ada beberapa yang termasuk kedalam makanan khas
Cianjur, di antaranya adalah Manisan Sayuran Sawi. Manisan Kedondong, Manisan
Canar, Manisan Salak, Manisan Rumput Laut, Manisan Jambu Biji, Manisan Pala, dan
lain-lain. Pada awalnya semua jenis makanan khas Cianjur merupakan konsumsi
masyarakat dengan status sosial menengah kebawah, tetapi pada saat ini semua jenis
makanan khas Cianjur tersebut sudah merupakan konsumsi semua lapisan masyarakat.
Hal ini ditandai bukan hanya dijual di toko-toko tetapi sudah masuk ke supermarket-
supermarket yang ada di Cianjur, bahkan banyak juga yang memakai sebagai menu
pelengkap dalam rangka hajatan di hotel-hotel berbintang. Alasan dilakukannya
penelitian ini adalah sebagai upaya untuk mendapatkan informasi yang lebih dalam
tentang manisan Cianjur. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dan metoda
wawancara. Hasil dari penelitian ini menunjukan bahwa manisan Cianjur cukup
mengalami perkembangan baik dari segi bahan maupun pemanfatannya.
Abstract
Every region has its own typical food that has been developed within its society
and no one knows who made it first. The fact is that it is inherited from one generation to
another. This also happens to artisan food of Cianjur who make manisan (pickles) of
fruits and vegetables. Formerly the pickles were consumed by middle to lower class in the
society, but it gradually becomes popular to everyone. This kind of food can be found
either in small shops or supermarkets. Hotels serve them as desserts. This research seeks
more detailed information about pickles of Cianjur by using descriptive method and
interviews. The result shows that pickles from Cianjur have been developing very well.
yang tanahnya labil dan sering terjadi ten Cianjur merupakan salah satu daerah
longsor dan gempa bumi, begitu juga swasembada padi. Produksi padi per tahun
sebagian areal tanahnya digunakan sekitar 625.000 ton. Produksi pertanian
sebagai arel perkebunan dan padi terdapat hampir di seluruh wilayah
pesawahan. Cianjur, kecuali di Kecamatan Pacet dan
Kepadatan penduduk Kabupaten Sukanagara yang didominasi oleh tanaman
Cianjur pada tahun 2005 sekitar 548,94 hias dan tanaman sayuran yang di pasok ke
jiwa per km². laju pertumbuhan penduduk daerah Jabodetabek. Potensi perkebunan
Kabupaten Cianjur ini tidak merata, di Kabupaten Cianjur cukup besar ada
terlihat bahwa sekitar 63,90 % penduduk sekitar 19,4 persen dari seluruh luas
Kabupaten Cianjur terkonsentrasi di bagian merupakan area perkebunan. Selama ini
utara, 19,19% mendiami berbagai dikelola oleh Perkebunan Besar Negara
kecamatan di bagian tengah dan sisanya (PBN) seluas 10.709 hektar, Perkebunan
sebanyak 17,12% berada di berbagai Besar Swasta (PBS) sekitar 20.174 hektar
kecamatan di bagian selatan Kabupaten dan Perkebunan Rakyat (PR) seluas 37.167
Cianjur. hektar.
Kepadatan penduduk di kecamatan- Cianjur memiliki filosofi yang
kecamatan wilayah utara jauh lebih tinggi sangat bagus, yakni ngaos, mamaos dan
dibandingkan wilayah selatan dan tengah, maenpo yang mengingatkan tentang 3
dengan demikian pengembangan potensi (tiga) aspek keparipurnaan hidup. Ngaos
ekonomi kecamatan-kecamatan di wilayah adalah tradisi mengaji yang mewarnai
tengah dan selatan menghadapi kendala suasana dan nuansa Cianjur dengan
untuk dikembangkan, antara lain karena masyarakat yang dilekati dengan ke
penduduknya masih jarang dan terpencar beragamaan. Citra sebagai daerah agamis
sehingga secara ekonomis pengembangan ini konon sudah terintis sejak Cianjur ada
di wilayah tersebut kurang menguntunkan. dari ketiadaan yakni sekitar tahun 1677
Terjadinya kesenjangan penyebaran dimana tatar Cianjur ini dibangun oleh
penduduk secara geografis dimungkinkan para ulama dan santri tempo dulu yang
berkaitan erat dengan faktor daya tarik gencar mengembangkan syiar Islam. Itulah
wilayah terutama dengan aspek ekonomi sebabnya Cianjur juga sempat mendapat
serta ketersediaan sarana tempat tinggal julukan gudang santri dan kyai. Bila di
yang memadai. tengok sekilas sejarah perjuangan di tatar
Mata pencaharian penduduk Cianjur jauh sebelum masa perang
Kabupaten Cianjur berada di sektor: (1) kemerdekaan, bahwa kekuatan-kekuatan
Pertanian 372.422 orang, (2) Industri perjuangan kemerdekaan pada masa itu
17.671 orang, (3) Perdagangan 109.965 tumbuh dan bergolak pula di pondok-
orang, (4) Jasa-jasa 21.891 orang, (5) pondok pesantren. Banyak pejuang-
sektor lain 87.535 orang (Badan Statistik pejuang yang meminta restu para kyai
Pusat Kabupaten Cianjur, 2011). sebelum berangkat ke medan perang.
Sebagaimana daerah beriklim tropis, Mereka baru merasakan lengkap dan
wilayah Cianjur Utara tumbuh subur percaya diri berangkat ke medan juang
tanaman sayuran, teh dan tanaman hias. Di setelah mendapat restu para kyai. Mamaos
Wilayah Cianjur Tengah tumbuh dengan adalah seni budaya yang menggambarkan
baik tanaman padi, kelapa dan buah- kehalusan budi dan rasa menjadi perekat
buahan. Sedangkan di wilayah Cianjur persaudaraan dan kekeluargaan dalam tata
Selatan tumbuh tanaman palawija, pergaulan hidup. Seni mamaos tembang
perkebunan teh, karet, aren, cokelat, kelapa Sunda Cianjuran lahir dari hasil cipta, rasa
serta tanaman buah-buahan. Sebagai dan karsa Bupati Cianjur R. Aria Adipati
daerah agraris yang pembangunannya Kusumahningrat yang dikenal dengan
bertumpu pada sektor pertanian, Kabupa- sebutan Dalem Pancaniti. Ia menjadi
pupuhu (pemimpin) tatar Cianjur sekitar Pada masa ini, penyebaran tembang
tahun 1834-1862. Cianjuran makin meluas, dan tembang-
Seni mamaos ini terdiri dari alat tembangnya sangat digemari oleh kaum
kecapi indung (Kecapi besar dan Kecapi muda pada jamannya karena bersifat
rincik (kecapi kecil) serta sebuah suling romantis.
yang mengiringi panembanan atau juru. Sistem kekerabatan orang Sunda
Pada umumnya syair mamaos ini lebih pada umumnya dan masyarakat Cianjur
banyak mengungkapkan puji-pujian akan pada khususnya, dipengaruhi oleh
kebesaran Tuhan dengan segala hasil keyakinan beragama dan adat istiadat
ciptaanNya. Sedangkan maenpo adalah secara turun temurun, hal ini tercermin dari
seni diri pencak silat yang menggambarkan ungkapan yang menyebutkan bahwa “ulah
keterampilan dan ketangguhan. Pencipta munjung ka gunung ulah muja ka sagara,
dan penyebar maenpo ini adalah R. tapi kudu munjung ka indung jeung muja
Djadjaperbata atau dikenal dengan nama ka bapa”. Ungkapan tersebut mencermin-
R. H. Ibrahim aliran ini mempunyai ciri kan eratnya kekerabatan, di samping wajib
permainan rasa yaitu sensitivitas atau patuhnya seorang anak kepada kedua
kepekaan yang mampu membaca segala orang tuanya, masyarakat Sunda menyebut
gerak lawan ketika anggota badan saling kekerabatan tersebut dengan “bondoroyot”
bersentuhan. Dalam maenpo dikenal ilmu terutama sebutan dalam kerabat keluarga
Liliwatan (penghindaran) dan Peupeuhan batih.
(pukulan). Agama Islam merupakan agama
Apabila filosofi tersebut diresapi, yang dianut mayoritas penduduk
pada hakekatnya merupakan simbol- Kabupaten Cianjur. Sementara pemeluk
simbol rasa keberagaman, kebudayaan dan agama lain seperti: Kristen, Hindu, Budha,
kerja keras. Dengan keberagaman sasaran dan Konghucu merupakan bagian kecil
yang ingin dicapai adalah terciptanya yang dianut penduduk Kabupaten Cianjur.
keimanan dan ketaqwaan masyarakat Jumah pemeluk agama Islam tercatat
melalui pembangunan akhlak yang mulia. 1.379.606 orang, dan sisanya penduduk
Dengan kebudayaan, masyarakat Cianjur yang beragama Katholik 3.743 orang,
ingin mempertahankan keberadaannya Protestan 2.391 orang, Hindu 251 orang,
sebagai masyarakat yang berbudaya, Budha 2008 orang, dan Konghucu berjum-
memiliki adab, tatakrama dan sopan santun lah 1.174 orang. Dari jumlah pemeluk
dalam tata pergaulan hidup. Dengan kerja agama-agama tersebut tentunya diimbangi
keras sebagai implementasi dari filosofi pula dengan sarana pribadatan yang
maenpo, masyarakat Cianjur selalu tersedia di Kabupaten Cianjur. Hal ini
menunjukan semangat keberdayaan yang dibuktikan dengan tersedianya 3.386
tinggi dalam meningkatkan mutu. masjid, dan 1.126 mushola bagi pemeluk
Seni tradisional yang terdapat di agama Islam. Selain sarana peribadatan
Kabupaten Cianjur sampai sekarang masih tersebut terdapat pula; tajug, yaitu bangun-
dilestarikan keberadaannya seperti; an kecil yang didirikan di atas kolam atau
tembang cianjuran, ketuk tilu jaipongan, pinggiran sungai untuk melakukan salat
kecapian, pencak silat, angklung buncis, atau tempat beristirahat usai membajak
calung, seni gondang, seni dulag, dan seni tanah.Tajug tersebut ditemukan di wilayah
wayang golek. Seni tembang cianjuran Kabupaten Cianjur terutama di daerah-da-
yang merupakan gaya tembang khas erah pedesaan yang mayoritas panduduk-
daerah Cianjur dengan pengiring kecapi nya bermata pencaharian sebagai petani.
dan suling bertempo bebas dengan syair Adapun jumlah tempat ibadat agama
berpola pupuh. Cianjuran ini muncul atas Kristen, Hindu, Budha, dan Konghucu di
prakarsa dalam Pancaniti, bupati Cianjur, Kabupaten Cianjur, terdapat 22 buah
yang diteruskan oleh putranya R. Alibasah. Gereja, 2 buah Vihara, 2 buah Pura, dan 1
buah Klenteng. Tempat-tempat peribadatan dengan manisan dari daerah lain, adalah
tersebut pada umumnya didirikan di cara para pedagang memajang
lokasi-lokasi strategis yang mudah dijang- dagangannya, yakni dengan menempatkan
kau oleh pemeluknya, seperti di sepanjang dalam deretan bejana bekas botol yang
jalan raya dan pusat kota Kabupaten menjadi hiasan tersendiri yang menarik.
Cianjur dan sebagian lagi terdapat di kota- Awalnya hanya buah pala saja yang dibuat,
kota kecamatan dan di perkampungan namun kini buah telah biasa dijadikan
penduduk. manisan, dari salak sampai ceremai.
Kehidupan umat beragama bagi Menurut salah satu generasi perintis
masyarakat Cianjur dirasakan bertambah manisan Cianjur dari keluarga Ny. Tan,
mantap. Hal itu didasari oleh kesadaran manisan Cianjur mulai terkenal sejak
masing-masing pemeluk agama untuk dikunjungi oleh istri Presiden Soekarno.
melaksanakan ibadahnya dengan tenang Saat ini generasi perintis manisan Cianjur,
dan damai. Bagi umat Islam umumnya, generasi ke-3 dan ke-4 masih memper-
mereka taat menjalankan kewajiban- tahankan keaslian manisan Cianjur dengan
kewajiban agama seperti; salat lima waktu, tidak menggunakan bahan pengawet.
puasa, dan menunaikan ibadah haji ke Manisan yang kemudian menjadi
tanah suci Mekah bagi mereka yang makanan olahan masyarakat Cianjur
mampu. Suasana kehidupan keagamaan khususnya wilayah kota dan sekitarnya,
tersebut dapat dilihat dalam berbagai menjadi salah satu dari mata pencaharian
kegiatan yang tidak didominasi oleh orang yaitu dengan memproduksi dan menjual-
tua, melainkan anak-anak dan generasi nya. Manisan Cianjur dapat ditemukan di
muda, hal ini nampak pada hari-hari biasa sepanjang jalan Bandung-Cianjur, Cianjur-
yang telah menjadi kegiatan rutin. Jakarta, Bogor, Sukabumi. Toko-toko
sepanjang jalan tersebut di atas menjadi
salah satu pemandangan yang khas
1. Kerajinan Manisan di Kabupaten Cianjur
Kabupaten Cianjur.
Manisan Cianjur muncul pada akhir
tahun lima puluhan atau awal enampuluh- 2. Jenis Manisan Cianjur
Manisan buah adalah buah-buahan
an, bersamaan dengan meluapnya produksi
buah dari sekitar Cianjur, akibat yang direndam dalam larutan gula selama
beberapa waktu. Manisan biasanya
terganggunya distribusi buah dan palawija
menyusul “nasionalisasi” perusahaan- dimakan sebagai hidangan pelengkap
perusahaan dagang Belanda oleh untuk merangsang nafsu makan. Teknologi
membuat manisan merupakan salah satu
Pemerintah saat itu. Membludaknya buah-
cara pengawetan makanan yang sudah
buahan yang membusuk itu, memunculkan
diterapkan sejak dahulu kala. Perendaman
ide mengawetkan yang sudah dimiliki oleh
para perantau Cina dari leluhurnya di manisan akan membuat kadar gula dalam
daratan Cina. Melalui serangkaian proses buah meningkat dan kadar airnya
berkurang. Keadaan ini akan menghambat
yang cukup panjang, buah-buahan yang
semula mudah membusuk (jamur atau pertumbuhan mikroba perusak sehingga
buah akan lebih tahan lama. Teknologi
kapang) karena sinar matahari atau
yang berkembang saat ini memungkinkan
kesalahan pada saat panen menjadi lebih
awet. Sekali pun ilmu mengawetkan ini manisan dapat bertahan dalam jangka
berasal dari Cina, namun rasa (taste) nya waktu yang cukup lama. Pada saat ini telah
jauh berbeda dengan aslinya di sana. Rasa berkembang berbagai jenis manisan yang
berkembang di masyarakat Kabupaten
manisan Cianjur jauh lebih manis yang
Cianjur, yaitu: Manisan Basah, yaitu
dikombinasikan dengan rasa masam dari
buah, menimbulkan rasa khas Cianjur. Ciri manisan yang diperoleh setelah penirisan
khas manisan Cianjur yang berbeda buah dari larutan gula. Manisan basah
mempunyai kandungan air yang lebih
banyak dan penampakan yang lebih Manisan jenis buah mangga ini
menarik karena serupa dengan buah banyak terdapat di pasaran, baik wilayah
aslinya. Manisan basah biasanya dibuat Cianjur maupun untuk keluar Cianjur.
dari buah yang keras. Contoh buah untuk Proses produksi atau pembuatan manisan
manisan basah adalah: kolangkaling, buah mangga adalah sebagai berikut:
mangga, kedondong, salak, pepaya,
ceremai, belimbing, jambu biji, canar, Bahan:
rumput laut, bengkuang, dan nangka. 1. Buah mangga yang masih segar/masih
Manisan Kering, yaitu manisan yang mengkal 10 kg
diperoleh setelah buah ditiriskan kemudian 2. Gulapasir 5 kg
dijemur sampai kering. Manisan kering ini 3. Kapur sirih 1 sdt
memiliki daya simpan yang lebih lama, 4. Natriumbenzoat 4 sdt
kadar air yang lebih rendah, dan kadar gula 5. Garam dapur 15 gr
yang lebih tinggi. Manisan kering biasanya 6. Panili 2 sdm
dibuat dari buah yang teksturnya lunak 7. Air matang 7 ltr
seperti: kedondong, Asamjawa, Bengku-
Alat: Pisau, Saringan, Baskom, Kompor
ang, dan pala.
Manisan Sayuran, manisan ini Cara Pembuatan:
merupakan manisan yang relatif baru 1. Kupas buah mangga kemudian dicuci
dikembangkan oleh masyarakat Cianjur. dan potong sesuai dengan ukuran yang
Manisan sayuran yaitu masian yang terbuat dikehendaki.
dari bahan sayuran termasuk ke dalam 2. Rendam dalam air garam panas (50 gr
jenis manisan basah. Sayuran yang biasa /1 ltr air) selama 2 jam lalu tiriskan
digunkan untuk manisan sayuran ini 3. Kemudian Rendam dalam air kapur (1
seperti, sawi dan cabai. Manisan sayuran sdm kapur sirirh dalam 1,5lt air)
ini berpusat di wilayah Warung Kondang. selama 1 atau 2 hari lalu tiriskan
Manisan jenis ini juga mulai ramai
dipasarkan.
Manisan Kelapa (Nata De Coco),
yaitu manisan yang terbuat dari bahah air
kelapa yang melalui proses fermentasi.
Manisan kelapa yang lebih terkenal dengan
istilah nata de coco ini mulai dirintis di
Kabupaten Cianjur sekitar tahun 1983.
Manisan ini berpusat di wilayah kota Manisan buah yang sudah dikemas
Cianjur. Manisan kelapa ini banyak 4. Masukkan gula pasir dalam 2,5 lt air,
dipasarkan. aduk sampai rata. Tambahkan garam
dan natriumbenzoat lalu panaskan
3. Teknik Pembuatan Manisan hingga mendidih,
Manisan cianjur sejak dahulu 5. Masukan potongan buah ke dalam
memiliki daya tarik tersendiri hingga saat larutan gula yang sedang mendidih
ini, tentunya hal itu tidak terlepas dari sampai buah tersebut setengah matang.
sistem produksi yang berkelanjutan. Proses Angkat panci dari kompor dan
produksi atau pembuatan manisan cianjur diamkan (rendam) 1 malam, lalu
sendiri terus berkembang seiring dengan tiriskan,
perkembangan teknologi tanpa mengurangi 6. Panaskan air gula sisa penirisan dan
kulaitas dari manisan cianjur itu sendiri. tambahkan vanili lalu masukkan lagi
Dilihat dari produksi tersebut, maka dapat potongan buah tersebut. Angkat panci
diurai dalam beberapa bagian, yaitu: dari kompor dan diamkan satu malam.
a. Manisan Buah Mangga Untuk mendapatkan manisan basah,
Manisan Salak
Manisan Kedondong d. Manisan Jambu Biji
Manisan buah jambu biji cara
pembuatannya sama dengan pembuatan
manisan buah mangga, hanya bahan
bakunya saja yang diganti dengan jambu
biji. tapi tidak menutup kemungkinan
setiap tempat produksi memiliki resep
rahasia tersendiri.
Manisan Canar
Manisan Jambu Biji h. Manisan Pala
e. Manisan Bengkuang
Sebagai manisan perintis, manisan
Manisan bengkuang cara
pala ini selalu ada dipasaran. Manisan pala
pembuatannya sama dengan pembuatan
cara pembuatannya sama dengan pembuat-
manisan buah yang lain, hanya bahan
an manisan buah yang lain, hanya bahan
bakunya saja yang diganti dengan
bakunya saja yang diganti dengan pala.
Bengkuang. Tapi tidak menutup kemung-
Tapi tidak menutup kemungkinan setiap
kinan setiap tempat produksi memiliki
tempat produksi memiliki resep rahasia
resep rahasia tersendiri. Manisan Beng-
tersendiri. Manisan pala ini selain dibuat
kuang juga dapat dibuat dengan rasa pedas.
manisan basah, juga dapat dibuat manisan
kering.
f. Manisan Kolangkaling
Manisan Kolangkaling cara pembu-
atannya sama dengan pembuatan manisan
buah yang lain, hanya bahan bakunya saja
yang diganti dengan Kolangkaling Tapi
tidak menutup kemungkinan setiap tempat
produksi memiliki resep rahasia tersendiri.
Manisan Pala
l. Manisan Pepaya
Manisan Pepaya cara pembuatannya
sama dengan pembuatan manisan buah
yang lain, hanya bahan bakunya saja yang
diganti dengan Pepaya. Hanya manisan
papaya ini sifatnya kering, jadi setelah
ditiriskan papaya kemudian dijemur
kurang lebih sepertiga hari. Tapi tidak
menutup kemungkinan setiap tempat
produksi memiliki resep rahasia tersendiri.
j. Manisan Belimbing
Manisan Belimbing cara pembuatan-
nya sama dengan pembuatan manisan buah
yang lain, hanya bahan bakunya saja yang
diganti dengan Belimbing. Tapi tidak
menutup kemungkinan setiap tempat
produksi memiliki resep rahasia tersendiri.
Manisan Pepaya
m. Manisan Asam
Manisan Asam cara pembuatannya
sama dengan pembuatan manisan buah
yang lain, hanya bahan bakunya saja yang
diganti dengan Asam. Hanya manisn
papaya ini sifatnya kering, jadi setelah
ditiriskan asam kemudian dijemur kurang
lebih sepertiga hari. Tapi tidak menutup
kemungkinan setiap tempat produksi
Manisan Belimbing memiliki resep rahasia tersendiri.
k. Manisan Ceremai
Manisan Ceremai cara pembuatan-
nya sama dengan pembuatan manisan buah
yang lain, hanya bahan bakunya saja yang
diganti dengan Ceremai. Tapi tidak
menutup kemungkinan setiap tempat
produksi memiliki resep rahasia tersendiri.
Manisan Asam
Manisan Ceremai
DAFTAR SUMBER
1.Buku
Denny Natamihardja, Bunga Rampai dari
Cianjur, Cianjur Dinas Pendidikan