RKS PHB Jelawe (11212023) FIXX Betul
RKS PHB Jelawe (11212023) FIXX Betul
DOKUMEN
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
DAFTAR TABEL
DAFTAR GAMBAR
DAFTAR LAMPIRAN
BAB I
UMUM
Maksud dari kegiatan Perencanaan Sistem Tata Air Saluran Penghubung Jelawe
Kecamatan Kebayoran Baru adalah mendapatkan hasil pekerjaan yang berkualitas
sesuai spesifikasi yang ada di dokumen pengadaan dengan tepat waktu.
Tujuan kegiatan ini adalah perencanaan detail desain bahwa sistem tata air dapat
difungsikan untuk mengurangi genangan di kawasan sepanjang Saluran
Penghubung Jelawe.
1) Pekerjaan Persiapan
2) Pekerjaan Pasangan Batu Kali
3) Pekerjaan Pasangan Beton Turap
4) Pekerjaan Acian
5) Pekerjaan Plesteran
6) Pekerjaan Perapihan
7) Pekerjaan Kebersihan
8) Pekerjaan Finishing dan sarana pendukung lainnya.
Pekerjaan yang disebutkan di atas tercantum dalam Daftar Kuantitas dan Harga,
kecuali untuk pekerjaan yang dianggap menjadi satu kesatuan dalam harga satuan
pekerjaan lainnya, diantaranya :
5) Pengujian material untuk menjaga kualitas dari material agar sesuai dengan
peraturan dan standar yang berlaku.
6) Penggambaran as built drawing, pelaporan progress bobot kegiatan,
dokumentasi, dan menyediakan kelengkapan administrasi lainnya yang
diperlukan untuk mendukung kegiatan pelaksanaan fisik.
3) Kontraktor harus melaksanakan dan menyelesaikan setiap pekerjaan dengan baik dan
memelihara pekerjaan sesuai dengan yang tercantum dalam spesifikasi dan gambar-
gambar atau berdasarkan petunjuk Direksi.
4) Kualitas dari Bahan material dalam kegiatan ini harus dijaga dengan melakukan
pengujian material untuk mengetahui spesifikasi dari material yang dipergunakan di
dalam kontrak.
6) Kontraktor harus mengganti dan bertanggung jawab atas kerusakan dan/atau kerugian
yang ditimbulkan oleh pelaksanaan kegiatan ini.
1.3 Gambar
3) Kontrak akan diatur berdasarkan angka pada dimensi yang tercantum dalam
gambar. Bila ada dimensi yang tidak dicantumkan dalam bentuk angka, maka
sebelum melanjutkan pekerjaan bagian tersebut Kontraktor harus menanyakan
dimensi tersebut kepada Direksi.
4) Dalam setiap hal, gambar detail harus lebih didahulukan dari gambar umum.
Kontraktor harus memeriksa dengan teliti semua gambar beserta gambar
tambahan yang diberikan dari waktu ke waktu kepada Kontraktor. Jika
terdapat hal-hal yang diragukan, ketidak sesuaian atau kesalahan di dalam
gambar tersebut, maka sebelum melanjutkan pekerjaan hal-hal tersebut harus
diberitahukan kepada Direksi, dan keputusan Direksi bersifat menentukan
untuk mengatasi perbedaan, ketidak sesuaian atau kesalahan itu.
4) Perubahan yang terjadi (bila ada), harus dilaporkan dengan cara mengirim
gambar perubahan (revisi) dalam rangkap 3 (tiga) atau sejumlah salinan-salinan
tertentu dari masing-masing gambar yang direvisi, kepada Direksi untuk
mendapatkan persetujuan.
Jika informasi lain timbul sebagai akibat dari pekerjaan seperti ditemukannya
instalasi utilitas, pondasi bangunan eksisting, adanya gangguan di dalam tanah yang tidak
diketahui pada perencanaan seperti ketika melakukan pekerjaan galian, hasil pengujian
lanjutan atau karena hal lain dan ternyata diperlukan untuk mengadakan perubahan
mengenai dimensi atau desain dari bangunan, maka Direksi mempunyai hak untuk
mengadakan perubahan bila diperlukan.
1) Kontraktor harus memanfaatkan setiap cara yang efektif dan efisien untuk
memastikan, bahwa setiap batas muatan dan batasan lainnya di jalan harus dipatuhi.
2) Dalam hal yang diperlukannya untuk memindahkan setiap beban luar biasa, alat-alat
atau unit alat konstruksi atau bagian dan pekerjaan, maka Kontraktor sebelum
memindahkan beban tersebut, harus mendapatkan semua ijin dan persetujuan yang
diperlukan dari setiap instansi yang berwenang dan memenuhi semua persyaratan
yang sah berdasarkan peraturan perundangan yang berlaku.
3) Kontraktor harus mematuhi semua rute transportasi umum dan harus mengadakan
perbaikan atau penggantian yang diperlukan yang mungkin terjadi terhadap bangunan
yang rusak akibat kesalahan Kontraktor.
1.6.1 Umum
Semua peralatan dan bahan yang harus disediakan berdasarkan kontrak atau
pembuatannya di tempat pekerjaan harus sesuai dengan standar spesifikasi
yang bersangkutan. Apabila suatu peralatan atau bahan yang harus disediakan
tidak tercantum didalam standar spesifikasi di bawah ini, maka peralatan atau
bahan tersebut tidak dapat digunakan.
Pengajuan tersebut harus tepat waktu dan bila tidak dilakukan demikian,
maka pembelian peralatan dan bahan ekivalen yang diusulkan tanpa persetujuan
dari Direksi akan menjadi resiko Kontraktor.
Seluruh peralatan dan/atau bahan yang rusak atau semakin buruk keadaannnya
selama pengangkutan atau penyimpanan harus diganti baru. Peralatan dan/atau bahan
yang rusak tersebut harus dipindahkan dari lokasi pekerjaan secepat dan sepraktis
mungkin.
Jika tingkat kemajuan pelaksanaan dari pekerjaan tersebut menurut Direksi lebih
lambat dari yang telah disetujui dan diperkirakan, maka Direksi akan memerintahkan
Kontraktor untuk meningkatkan kecepatan kerja dengan menambah jumlah tenaga
pekerja, jumlah peralatan dan bahan yang sesuai dengan keperluan. Tidak ada tuntutan
pembayaran tambahan / penalti yang akan dipertimbangkan oleh Direksi kecuali jika
keterlambatan tersebut disebabkan oleh resiko yang merupakan perkecualian seperti
tercantum dalam persyaratan umum dari Kontrak.
5) Setiap tanda yang dibuat oleh Direksi atau Kontraktor, harus dipelihara secara
berhati-hati dan jika dikacaukan atau dirusak harus segera diganti oleh
Kontraktor atas biaya sendiri dan mendapat persetujuan Direksi.
6) Tidak ada pekerjaan yang dilaksanakan di suatu bagian sebelum letak yang
diperlukan dalam bagian tersebut mendapat persetujuan dari Direksi. Sebelum
memulai pekerjaan pembangunan, Kontraktor harus melakukan survey untuk
menetapkan situasi lokasi pekerjaan secara rinci terhadap semua kepentingan
umum yang mungkin akan terkena oleh pekerjaan tersebut. Kerusakan yang
terjadi sebagai akibat pelaksanaan pekerjaan ini yang disebabkan secara
langsung atau tidak, maka akan dianggap sebagai tanggung jawab Kontraktor.
1.10.4 Perlindungan Terhadap Pohon, Dinding, Pagar Pembatas dan Pagar Lainnya
Seperti yang tertera pada gambar rencana atau berdasarkan arahan dan
persetujuan Direksi, maka pohon yang mengganggu pelaksanaan dapat ditebang
hingga akarnya atau ditebang hingga dekat dengan permukaan tanah dengan
syarat Kontraktor harus mengganti pohon tersebut dengan tanaman hijau lainnya
yang berada pada bangunan proyek ketika sudah berdiri, jika memungkinkan,
pohon dapat dipindahkan dari lokasi pekerjaan bersama dengan semua bahan
yang timbul dari pohon tersebut. Dalam menebang pohon harus diperhatikan
metode pelaksanaannya untuk mencegah kerusakan terhadap fasilitas umum
lainnya seperti pipa saluran air umum atau pribadi, sambungan telepon,
sambungan listrik dll, serta pohon yang berdekatan namun tidak mengganggu
pelaksanaan harus tetap dipertahankan, Pemangkasan batang/tangkai pohon
sebagian dapat menjadi opsi sehingga tidak dilakukannya penebangan pohon
secara keseluruhan. Tindakan hati-hati harus diambil oleh Kontraktor untuk
menghindarkan kerusakan-kerusakan atas segala jenis tanaman, baik pada
akarnya, tangkainya atau puncaknya.
1.10.6 Keamanan Terhadap Utilitas Pipa, Kabel, Bangunan yang Ada dan Sebagainya
Areal penggalian harus mendapatkan pengeringan yang baik dan bebas air.
Kontraktor harus membangun dan memelihara semua pekerjaan sementara dan
pekerjaan lainnya, dan akan melaksanakan semua pekerjaan pengeringan
(dewatering) yang diperlukan untuk membebaskan lokasi pekerjaan dan air ketika
pekerjaan pembangunan sedang dikerjakan. Semua pekerjaan darurat tersebut itu
dilaksanakan sesuai waktu yang disetujui oleh Direksi
diderita oleh staff Direksi sebagai akibat dari kelalaian Kontraktor dalam
melaksanakan pekerjaan atau penjagaannya; dan harus mencakup dalam
surat tanggungannya yang akan melindungi staf Direksi atau Pemberi
Pekerjaan dan setiap kerugian, ongkos atau pengeluaran berdasarkan alasan
tuntutan.
1.10.18 Kecelakaan
2) Kontraktor bertanggung jawab atas ganti rugi dan gugatan yang terjadi
apabila kecelakaan yang terjadi merupakan kelalaian dari pihak kontraktor
3) Jika terjadi tuntutan oleh seseorang terhadap Kontraktor atau Sub-
kontraktor mengenai suatu kecelakaan, maka Kontraktor harus segera
melaporkan data secara terperinci dan lengkap dari tuntutan tersebut sesuai
dengan pedoman dalam Sistem Manajemen Keselamatan Kesehatan Kerja
dan Lingkungan (SMK3L). Dapat dimengerti dan dipahami bahwa laporan
tertulis suatu kecelakaan tidak akan membebaskan Kontraktor atas tanggung
jawabnya dan membebaskan Direksi atau Pemberi Pekerjaan dari segala
tuntutan yang terjadi akibat kelalaian Kontraktor.
1.10.20 Pembersihan
1.11 Material
1.11.1 Umum
Pada umumnya, bahan yang dipakai dalam pekerjaan permanen harus baru,
bukan bekas dan tanpa cacat atau cela atau tidak sesuai dengan standar yang
disyaratkan untuk maksud pemakaiannya. Tidak ada bahan yang boleh dipakai
di pekerjaan sebelum ada ijin tertulis pemakaiannya dari Direksi, demikian juga
tidak ada perubahan mengenai sifat, kualitas, macam, jenis, sumber penyediaan
atau pembuatannya yang dikerjakan tanpa ijin dari Direksi. Selama
berlangsungnya pekerjaan, nota-nota pengiriman diberikan kepada Direksi
dengan menyebutkan perincian dari pengiriman demikian.
1.11.3 Sampel
Semua bahan yang tersedia harus memiliki kualitas sesuai standar dari jenis
yang bersangkutan, bebas dari segala cacat yang akan membuatnya tidak
memenuhi syarat untuk dipakai. Bahan yang tidak memenuhi kualitas standar
harus disingkirkan segera dari pekerjaan dan diganti dengan bahan dengan
kualitas yang memenuhi standar. Jika Kontraktor gagal untuk menyingkirkan
bahan-bahan yang tidak memenuhi standar itu dalam waktu 24 (dua puluh
empat) jam setelah diperingatkan oleh Direksi, maka direksi dapat menunjuk
pihak ketiga untuk menyingkirkan bahan-bahan yang tidak memenuhi kualitas
standar tersebut serta biaya wajib ditanggung oleh Kontraktor. Kegagalan dalam
menjaga kualitas bahan yang sesuai standar tidak membebaskan Kontraktor dari
tanggung jawab mengenai kualitas dan sifat bahan yang dipakai atau terhadap
kewajiban lain yang dikenakan di dalam Kontrak.
1.12 Laporan
1) Laporan Harian
Berisi tentang kegiatan beserta dokumentasinya, informasi jumlah
tenaga kerja, pemakaian peralatan dan material yang digunakan serta
informasi kondisional harian lainnya berdasarkan permintaan Direksi.
2) Laporan Mingguan
Berisi tentang rekapitulasi dari Laporan Harian dan laporan kondisional
lainnya yang dilaporkan pada siklus kerja mingguan berdasarkan
permintaan Direksi.
3) Laporan Bulanan
Berisi tentang rekapan dari Laporan Mingguan dan catatan detail atas
pekerjaan yang dilakukan selama 1 (satu bulan) yang berisi :
a) Kemajuan fisik pekerjaan dari bulan lalu dengan bulan yang dilaporkan
dalam bobot persentase total.
b) Kemajuan pekerjaan berdasarkan jadwal pekerjaan yang sudah disetujui
oleh direksi.
c) Jumlah pembayaran dari pemberi pekerjaan kepada Kontraktor pada
bulan yang dilaporkan.
d) Tabel rekapitulasi mengenai catatan alat, bahan dan SDM yang
digunakan selama 1 (satu) bulan.
e) Catatan-catatan lain dari laporan bulan lalu pada implementasi
pekerjaan pada bulan yang dilaporkan.
f) Laporan dokumentasi perbandingan kemajuan pekerjaan bulan lalu
dengan bulan yang dilaporkan.
g) Laporan kecelakaan kerja dan tingkat keparahannya (bila ada).
Pada kondisi 0%, 25%, 50%, 75 % dan 100% pekerjaan harus selalu dilakukan
dokumentasi untuk setiap, item dan lokasi pekerjaan. Lokasi pengambilan foto
untuk setiap tahap tersebut wajib diambil pada tempat yang sama guna
menggambarkan dengan jelas kemajuan dari pelaksanaan pekerjaan.
Hasil keluaran kegiatan atau output dari proyek ini adalah bangunan yang
telah berfungsi sesuai rencana yang sesuai dengan tujuan dibuatnya.
BAB II
PEKERJAAN PASANGAN BATU KALI DAN PASANGAN BETON
2.1.1 Umum
1) Uraian Pekerjaan
▪ Pekerjaan ini mencakup pengambilan, pengangkutan, penghamparan dan
pemasnagan batu kali yang disetujui untuk konstruksi bangunan.
▪ Pekerjaan pasangan batu kali yang lama harus dikeluarkan dari lokasi
pekerjaan karena material batu kali tidak layak untuk menjadi bahan
konstruksi karena ukuran tidak sama.
2) Survey
▪ Sebelum pekerjaan pasangan batu dimulai, harus dilakukan survei
topografi. Level yang disepakati harus dicatat dan ditandatangani oleh
Konsultan dan Kontraktor.
▪ Kontraktor harus membuat hasil survey dalam bentuk gambar tampak dan
penampang dengan skala yang disetujui oleh Konsultan. Gambar
penampang harus pada interval yang disetujui. Konsultan akan
memverifikasi dan memeriksa gambar tampak dan penampang.
3) Peralatan
▪ Kontraktor harus mengajukan metode kerja termasuk output kerja harian,
jumlah, tipe, kapasitas peralatan yang akan dioperasikan kepada
Konsultan.
1) Umum
2.2.1 Lingkup
▪ Pekerjaan ini terdiri dari Pemasangan Beton K-300 yang harus di tes Lab
untuk Mutu Betonnya dan disaksikan oleh Tim Pengawas dan disetujui
Direksi.
▪ Pernyataan tentang asal dan komposisi dari setiap bahan yang diusulkan
untuk digunakan sebagai Pemasangan Beton, bersama data pengujian
laboratorium yang membuktikan bahwa bahan-bahan tersebut memenuhi
sifat yang ditentukan.
2) Pekerjaan Beton yang terlalu kering untuk konstruksi dalam batas kadar air
yang ditentukan atau sebagaimana diarahkan oleh Konsultan, harus
dikoreksi dengan mengupas material, yang disusul dengan penyiraman
dengan jumlah air secukupnya dan mencampur mortar/adukan semen secara
keseluruhan dengan sebuah mesin molen atau peralatan lain yang disetujui.
3) Pekerjaan Beton yang terlalu basah untuk konstruksi dalam batas kadar air
yang ditetapkan atau sebagaimana diarahkan oleh Konsultan, harus
dikoreksi dengan mengupas material, yang disusul dengan pengerjaan
dengan alat atau peralatan lainnya yang disetujui, dengan selang istirahat
antara pekerjaan, di bawah kondisi cuaca kering. Jika tidak atau jika
pengeringan yang cukup tidak dapat dicapai dengan pengerjaan dan
membiarkan material terlepas, maka Konsultan dapat memerintahkan agar
material tersebut dikeluarkan dari pekerjaan dan diganti dengan material
kering yang memadai.
Semua pekerjaan akhir yang dibuat oleh pengujian kuat tekan beton atau
lainnya harus diperbaiki kembali oleh Kontraktor tanpa penundaan dan
didapatkan hingga persyaratan toleransi konstruksi sebagaimana tercantum
dalam spesifikasi teknis ini terpenuhi.
2.2.8 Material
1) Sumber material
Material pasir dan semen harus dipilih dari sumber/Toko Bangunan yang
telah disetujui oleh Konsultan.
1) Pekerjaan Pembetonan harus sesuai dengan standar Indonesia untuk beton baik yaitu
sesuai Peraturan Beton Indonesia (PBI) Tahun 1971 ataupun sebaran Standar
Nasional Indonesia (SNI) untuk spesifikasi material, dasar perencanaan, cara
pengujian beton sebagai bagian penyesuaian atas Peraturan Beton Indonesia pada
semua pekerjaan beton yang dilaksanakan dalam kontrak ini, kecuali bila terdapat
pertentangan dengan syarat dalam spesifikasi ini.
2) Bahan Semen dan air yang digunakan harus berstandard Acuan SNI tentang semen
harus Semen Portland Tipe 1 yang memenuhi standar mutu pada pasal 5 SNI
2049:2015, tersimpan ditempat yang terlindung dari cuaca luar, kelembaban dan air,
serta dijaga jangan sampai terjadi kontaminasi, penyimpanan semen harus mengikuti
ketentuan pada SNI 2049:2015 pasal 11, umur tidak boleh lebih dari 3 bulan, semen
menggumpal harus dibuang.
3) Air yang digunakan bertandard Acuan SNI 7974:2013 tentang Spesifikasi air
pencampur yang digunakan dalam produksi beton semen hidraulis. Air yang
digunakan harus air tawar yang bersih dan tidak mengandung bahan lainnya baik
organic maupun an-organik yang dapat menurunkan mutu beton.
4) Zat tambahan lainnya tidak boleh digunakan tanpa persetujuan tertulis dari Direksi.
Penggunaan zat tambahan yang telah mendapat persetujuan oleh Direksi harus
memenuhi SNI 6880:2016 pasal 4.2.1.4.
5) Pekejaan pembetonan mengikuti standard yang telah ditentukan dan persyaratan
yang disetujui oleh Konsultan. Pengujian beton dilakukan setiap pekerjaan telah
mencapai pembetonan 5 m3 dengan minimum 1 benda uji dan/atau setiap hari sesuai
dengan Standar Konstruksi Bangunan Indonesia 1.4.5.3.1989-UDC:693.5 dan diberi
tanggal dan nomor urut secara terus-menerus.
6) Sernua tulangan harus baru dan dari tingkatan dan ukuran yang sesuai pada Peraturan
Beton Indonesia (PBI NI.2-197) dan SNI 2052:2017 tentang Baja tulangan beton,
serta harus disetujui oleh Direksi. Tulangan beton sebelum dipasang harus bebas dari
kotoran-kotoran karat, minyak, oli dan lapisan yang mengurangi daya lekat beton.
Tulangan dibengkokkan atau dibentuk dengan tepat menurut ukuran yang
ditunjukkan pada gambar-gambar rencana dan gambar konstruksi yang harus
diselesaikan oleh Kontraktor, dengan cara toleransi yang sesuai dengan PBI 1971
N1.2.
1) Semua pekerjaan harus dilaksanakan dengan baik oleh tenaga ahli yang sudah
berpengalaman.
5) Tenaga kerja harus berpengalaman dan ahli dibidangnya, bila tidak berpengalaman
dan ahli harus diganti. Bila tidak dihiraukan, pengawas akan mengambil tindakan
untuk mengatasi permasalahan yang ada.
1) Bahan/material dan peralatan yang digunakan pada pekerjaan ini harus disediakan
oleh kontraktor, dan harus dalam keadaan baru, tanpa cacat.
5) Jika bahan/material dan peralatan kerja tersebut harus melewati jalan umum,
Kontraktor harus menjaga ketertiban dan kelancaran serta tidak mengganggu lalu
lintas. Direksi berhak menambah peralatan yang dipergunakan atau menolak peralatan
yang tidak memenuhi syarat.
6) Bila pelaksanaan pekerjaan telah selesai, maka Kontraktor harus segera mengeluarkan
atau memindahkan peralatan tersebut. Kerusakan akibat penggunaan peralatan kerja
tersebut harus diperbaiki kembali atas beban biaya Kontraktor.
BAB III
PENUTUP
Demikian Buku Rencana Kerja dan Syarat-syarat pekerjaan ini dibuat untuk digunakan
sebagai pedoman teknis dalam pelelangan kegiatan Perencanaan Sistem Tata Air Saluran
Penghubung Jelawe Kecamatan Kebayoran Baru Jakarta Selatan. Adapun buku pelengkap
lainnya dapat dilihat pada Spesifikasi Teknis untuk pekerjaan yang sama.
Dengan mempelajari buku ini, para pelaksana diharapkan dapat menyusun dan
mengajukan Usulan Teknis, Biaya pelaksanaan pekerjaan dan mengisi data lembaran teknis.
Lembaran Teknis yang telah diisi harus dilampirkan pada dokumen SPH (Surat Penawaran
Harga).
Akhir kata, diharapkan Buku Rencana Kerja & Syarat2 ini dapat memberikan manfaat
bagi semua pihak yang terlibat.
Jakarta, …………………2023
Menyetujui,
Kepala Suku Dinas Sumber Daya Air Kota Administrasi
Jakarta Selatan
Selaku
Pejabat Pembuat Komitmen (PPK)