Anda di halaman 1dari 1

Disebutkan dalam kitab Idhatun Nasyi'in Karangan Syekh Mustafa Ghalayain “nasionalisme yang

sejati adalah kecintaan mendalam kebandaan negara dan bekerja demi kepentingannya. Sedangkan
orang nasionalis adalah orang yang rela mati, demi tegaknya negara dan rela sakit demi kebaikan
rakyatnya.”
Ma’asyirolmuslimin Rohimakumullah, kita sebagai putra bangsa memiliki kewajiban untuk menjadi
putra terpelajar dan meningkatkan jumlah orang-orang yang terpelajar, yang bermoral tinggi, lagi baik
yang tertanam kuat dalam jiwanya:
“Hubbul Waton Minal Imaan” yakni cinta tanah air itu bagian dari keimanan.
Sehingga dari orang-orang terpelajar itulah akan keluar gagasan dan upaya-upaya yang dapat
menegakkan kehidupan umat dan bangsa ini.
Sebagai mana dikatakan oleh Sayyid Muhammad Dalam Kitab At-Tahliyah Wa At-Tarhīb Fī At-
Tarbiyah Wa At-Tahdzīb:

‫ْحَتِص ْيِل اْلُعُلْو ِم َوا َعاِرِف اليت َهِبا َتَتَم َّك ُن ِم ْن ِخ ْد َم ِة الَو َطِن الَعِزْيِز َعَلى َوْج ِه اِاْلْك َم اِل َفِاَّن اَجلاِه َل َتَص ُّرَفاُتُه ُك ُّلَه ا‬ ‫ُه َأْن ْجَتَتِه َد يِف‬
‫َو‬
‫َمل‬
.‫َم ا ِفْيَه ا ا ْنَف َعة‬ ‫َدِرْيَعٌة اَل َيْع ِرُف‬
‫َمل‬
Yang artinya kurang lebih,“(Sikap nasionalisme pada negara) yaitu dengan cara berupaya untuk
mendapatkan ilmu dan pengetahuan, yang dengannya bisa mengabdi pada negara yang mulia, dengan
cara yang sempurna. Sebab, semua tindakan orang bodoh adalah sebuah upaya yang ia tidak tahu
manfaat di dalamnya.”
Ma’asyirolmuslimin Rohimakumullah, itulah upaya penting yang harus kita lakukan sebagai anak
bangsa paska kemerdekaan, Yaitu belajar untuk lebih berilmu sehingga bisa mengabdi pada negara
dengan ilmu tersebut, sehingga kerukunan, kesejahterahan, kebersamaan dan persatuan akan terus
terjalan, sebab kebodohan itu tidak memiliki manfaat untuk kebaikan bangsa.

Anda mungkin juga menyukai