Anda di halaman 1dari 3

Jawaban Kisi-Kisi Kimia Analisis II

1. Titrasi adalah suatu metode analisa kimia yang digunakan untuk menentukan konsentrasi suatu
analit.
2. Titran atau titer adalah larutan yang digunakan untuk mentitrasi (biasanya sudah diketahui
secara pasti konsentrasinya).
3. Titrat adalah larutan yang dititrasi untuk diketahui konsentrasi komponen tertentu.
4. Larutan baku primer merupakan larutan yang mengandung zat padat murni yang konsentrasi
larutannya diketahui secara tepat melalui metode gravimetri (perhitungan massa), dapat
digunakan untuk menetapkan konsentrasi larutan lain yang belum diketahui.
5. Larutan baku sekunder merupakan larutan yang mengandung suatu zat yang konsentrasinya
tidak dapat diketahui dengan tepat karena berasal dari zat yang tidak pernah murni.
6. Larutan blanko adalah larutan tidak berisi analit atau larutan tanpa sampel. Titrasi blanko
biasanya dilakukan untuk tujuan kalibrasi sebagai larutan pembanding.
7. • Titrasi kembali (Back titration), cara ini dilakukan bila sampel tidak bereaksi dengan larutan
baku atau reaksinya lambat.
• Titrasi langsung (Direct titration), yaitu larutan sampel dapat langsung dititrasi dengan larutan
standar/ baku.
• Titrasi tidak langsung (Indirect titration), yaitu larutan sampel direaksikan dulu dengan
pereaksi yang jumlah kepekatannya tertentu, kemudian hasil reaksi dititrasi dengan larutan
standar/ baku.
8. • Akurasi adalah ukuran yang menentukan tingkat kemiripan antara hasil pengukuran dengan
nilai yang sebenarnya diukur.
• Presisi adalah ketepatan atau ketelitian dari suatu sistem pengukuran.
9. Bilangan bermakna ialah bilangan yang menyatakan suatu bilangan mulai dari angka pertama di
kiri tanda koma desimal yang bukan nol sampai dengan angka terakhir di kanan desimal yang
bukan nol.
10. Galat adalah perbedaan numerik antara nilai yang dihitung dengan nilai sebenarnya. Nilai
sebenarnya dari suatu kuantitas adalah sesuatu yang kita tidak pernah tahu secara pasti.
11. • Macam-macam galat : Galat bawaan (Inherent Error), Galat pemotongan (Truncation Error),
Galat pembulatan (Round-off Error)
•Ciri-ciri galat berdasarkan faktor penyebabnya :
12. Titrasi langsung, tidak langsung dan titrasi kembali pada metode netralisasi dan redoks
13. Gambarkan 4 kotak presisi dan akurasi
14. Metode asidimetri ialah cara untuk menentukan kadar larutan basa dengan zat baku asam.
15. Metode alkalimetri ialah cara untuk menentukan kadar larutan asam menggunakan zat baku
basa.
16. Metode analisis dengan reaksi reduksi-oksidasi (redoks) adalah analisis yang terdiri dari
perubahan valensi dari bahan-bahan yang bereaksi.
17. Titrasi permanganometri
18. Titrasi serimetri
19. • Titrasi iodometri : titrasi iodimetri langsung, mengacu kepada titrasi dengan suatu larutan iod
(I2) standar. Suatu proses analisis di mana suatu senyawa yang bersifat reduktor dititrasi
langsung dengan larutan standar iodin (I2) yg bertindak sbg oksidator.
• Titrasi iodimetri : juga disebut sebagai titrasi iodimetri tidak langsung, adalah berkenaan
dengan titrasi dari iod yang dibebaskan dalam reaksi kimia. Ion iodida berlebih ditambahkan
pada suatu senyawa pengoksidasi, akan membebaskan iod yang kemudian dititrasi dengan
larutan natrium tiosulfat standar.
20. • Oksidator : Oksidator adalah reaktan yang menerima elektron dalam reaksi redoks.
• Reduktor : reduktor adalah reaktan yang melepas elektron pada reaksi redoks.
21. Indikator visual dalam titrasi
22. Pasangan asam basa konyugat
23. Hidrolisis merupakan proses dimana air digunakan untuk memutuskan ikatan pada suatu
molekul.
24. Titik ekivalen adalah titik yg menyatakan banyaknya titran secara kimia setara dengan
banyaknya analit.
25. Molaritas adalah konsentrasi jumlah zat terlarut per satuan volume. Molaritas menunjukan
berapa banyak mol zat terlarut dalam satu liter zat pelarut (mol/liter).
26. Normalitas ialah suatu larutan menggambarkan banyaknya ekuivalen zat terlarut (solute) dalam
1 L Larutan.
27. Asam – basa dalam teori Arrhenius
• Asam adalah senyawa yang meningkatkan konsentrasi ion hidrogen (H+)
• Basa adalah yang meningkatkan konsentrasi ion hidroksida (OH-).

28. Asam-basa berdasarkan Bronsted-Lowry


• Asam adalah zat yang memiliki kecenderungan untuk menyumbangkan proton/ion H to the
power of plus sign, sedangkan basa adalah zat yang memiliki kecenderungan untuk menerima
proton/ ion H to the power of plus sign. Asam yang telah melepaskan atau mendonorkan
protonnya disebut sebagai basa konjugasi. Sedangkan
• Basa yang telah menerima atau menangkap proton dari asam, disebut sebagai asam konjugasi.
Dan keduanya disebut dengan pasangan asam basa konjugasi.
29. Tahapan analisis kimia kuantitatif
30. Tuliskan rumus hubungan BE pada titrasi netralisasi dan redoks
31. Iodometri, iodimetri dan iodatometri
32. BE dalam titrasi asam – basa adalah banyaknya mol suatu zat yang setara dengan ion OH- atau
ion H+
33. Alikuot: pengambilan cuplikan yg setara dg seluruh isi sampel
34. Mengapa pada pembuatan larutan baku tiosulfat harus dipakai air bebas CO2? Jelaskan.
Jawaban:
• Larutan tiosulfat yang disiapkan dengan air suling biasa, biasanya mgd CO2 berlebihan,
sehingga dapat menyebabkan terjadinya penguraian lambat disertai pembentukan belerang:
• S2O32– + 2CO2 + H2O  2 SO4 2– + 2 H+  S + SO2
• Peruraian ini dipercepat oleh thiobacillus.
• Cara mengatasi: air suling dididihkan dulu, tambah 3 tetes kloroform atau 10 mg Hg(II) klorida
per liter.
35. Jelaskan mengapa penambahan indikator kanji dalam iodometri harus ditambahkan pada dekat
titik ekuivalen.
Jawaban:
--> Larutan kanji ditambahkan ke dalam titrasi iodometri dekat titik akhir,
1) karena bila kanji ditambahkan saat kadar iod masih tinggi, sedikit iod mungkin tetap
teradsorpsi bahan, serta kanji dengan iod membentuk suatu kompleks yang tidak dapat larut
dalam air tidak tertitrasi.
kenyataannya bahwa warna iod akan memudar menjelang titik akhir berfungsi sebagai
indikator.
3) kanji tak boleh digunakan dalam larutan sangat asam karena kanji akan terhidrolisis
warna biru kompleks kanji-iod tidak terbentuk.

Anda mungkin juga menyukai