Anda di halaman 1dari 2

Titrasi ialah salah satu metode kimia untuk dapat menentukan konsentrasi suatu larutan

dengan cara mereaksikan sejumlah volume larutan itu terhadap sejumlah volume larutan lain
yang konsentrasinya itu sudah diketahui. Larutan yang konsentrasinya itu sudah diketahui
disebut dengan larutan baku. Larutan yang belum diketahui konsentrasinya ditambahkan
beberapa tetes indikator, setelah itu ditetesi dengan larutan yang sudah diketahui
konsentrasinya. Titik akhir titrasi ialah tepat pada saat terjadi sebuah perubahan warna
indikator. Titrasi yang melibatkan reaksi asam serta basa disebut dengan titrasi asam-basa.
Terdapat dua jenis titrasi asam basa, yakni asidimetri (penetuan konsentrasi larutan basa
dengan menggunakan larutan baku asam) serta jugalkalimetri (penentuan konsentrasi larutan
asam dengan menggunakan larutan baku basa).

 Titrasi Redoks

sesuai dengan namanya Titrasi redoks ini merupakan jenis titrasi dengan reaksi redoks.
Secara umum terdappata tiga macam reaksi redoks.

1. Titrasi iodometri.
Merupakan titrasi redoks yang dengan menggunakan I2 serta juga merupakan jenis
reaksi tidak langsung. Karena I2 yang akan bereaksi tersebut harus dibuat terlebih
dahulu dengan reaksi redoks sebelumnya.
2. Titrasi iodimetri.
Merupakan titrasi redoks dengan I2 juga. Namun bedanya dengan iodometri, I2 yang
digunakan itu langsung dalam wujud I2 sehingga disebut juga dengan reaksi
langsung.
3. Titrasi permanganometri.
Merupakan reaksi titrasi dengan memanfaatkan ion Mn2+. Indikator yang digunakan
itu biasanya amilum yang dapat membentuk kompleks dengan I2 yakni iodo-amilum
berwarna biru. Selain dari itu bisa juga menggunakan autoindikator. Yang mana
kelebihan larutan standar yang menetes pada larutan hasil reaksi utama yang sudah
stoikiometris akan menunjukkan gejala tertentu seperti contohnya pada perubahan
warna yang menandai titrasi harus dihentikan.

Titrasi Asam Basa

Titrasi asam basa ialah metode analisis kuantitatif yang dengan berdasarkan reaksi asam basa.
Sesuai dengan persamaan umum reaksi asam basa = asam+ basa à garam+ air. Indikator yang
biasa digunakan ialah indikator yang dapat memprofilkan perubahan warna pada trayek pH
tertentu. Kurva titrasi asam basa tersebut biasanya dapat dibuat dengan membuat plot antara
ml titran (sb.x) dengan pH larutan (sb.y).

Titrasi Argentometri

Titrasi argentometri merupakan jenis titrasi yang digunakan khusus untuk reaksi
pengendapan. Prinsip umumnya ialah mengenai kelarutan serta juga tetapan hasil kali
kelarutan dari reagen-reagen yang bereaksi. Dengan secara umum, metode titrasi
argentometri terdapata tiga macam.

1. metode Mohr.
Pada metode ini tidak ada indikator yang digunakan. Sehingga untuk dappat menandai
titik akhir titrasi ialah tingkat kekeruhan dari larutan sampel. Pada saat larutan standar
sudah mengalami reaksi stoikiometris dengan larutan sampel, maka ml larutan standar
berikutnya yang menetes pada larutan sampel akan menghasilkan endapan disebabkan
karena larutan hasil reaksi titrasi telah jenuh.Namun, terdapat juga digunakan
indikator yang dapat bereaksi dengan kelebihan larutan standar serta juga membentuk
endapan dengan warna yang berbeda dari endapan reaksi utama.
2. metode Volhard.
Dalam Metode ini ialah menggunakan indikator yang akan bereaksi dengan kelebihan
larutan standar yang membentuk ion kompleks dengan warna tertentu.
3. metode Fajans.
Metode ini menggunakan indikator adsorpsi. Endapan yang terbentuk dari reaksi
utama tersebut dapat menyerap indikator adsorpsi pada permukaannya sehingga
endapan itu  terlihat berwarna.

Anda mungkin juga menyukai