Anda di halaman 1dari 3

JENIS- JENIS TITRASI

Adapun dibawah ini akan dijelaskaan jenis-jenis titrasi, diantaranya sebagai berikut :

A. TITRASI REDOKS

sesuai dengan namanya Titrasi redoks ini merupakan jenis titrasi dengan reaksi redoks.
Secara umum terdappata tiga macam reaksi redoks.

1. Titrasi iodometri.

Merupakan titrasi redoks yang dengan menggunakan I2 serta juga merupakan jenis reaksi
tidak langsung. Karena I2 yang akan bereaksi tersebut harus dibuat terlebih dahulu
dengan reaksi redoks sebelumnya.

2. Titrasi iodimetri.

Merupakan titrasi redoks dengan I2 juga. Namun bedanya dengan iodometri, I2 yang
digunakan itu langsung dalam wujud I2 sehingga disebut juga dengan reaksi langsung.

3. Titrasi permanganometri.

Merupakan reaksi titrasi dengan memanfaatkan ion Mn2+. Indikator yang digunakan itu
biasanya amilum yang dapat membentuk kompleks dengan I2 yakni iodo-amilum
berwarna biru. Selain dari itu bisa juga menggunakan autoindikator. Yang mana
kelebihan larutan standar yang menetes pada larutan hasil reaksi utama yang sudah
stoikiometris akan menunjukkan gejala tertentu seperti contohnya pada perubahan warna
yang menandai titrasi harus dihentikan.

B. TITRASI KOMPLEKSASI

Titrasi kompleksasi ini merupakan jenis titrasi dengan reaksi kompleksasi atau juga
pembentukan ion kompleks. Biasanya digunakan untuk dapat menganalisa kadar logam
pada larutan sampel yang dapat membentuk kompleks dengan larutan standar yang
biasanya itu merupakan ligan. Indikator yang digunakan itu juga biasanya akan bereaksi
dengan kelebihan titran (sama-sama membentuk ion kompleks) serta menunjukkan
perubahan warna. Pada titrasi jenis ini terdapat banyak hal yang harus ditimbang dan juga
diperhatikan mengingat pembentukan ion kompleks ialah spesifik pada kondisi tertentu.
Contohnya pada pH tertentu sehingga larutan sampel tersebut harus didapar dengan
buffer pH tertentu pula.

C. TITRASI ASAM BASA

Titrasi asam basa ialah metode analisis kuantitatif yang dengan berdasarkan reaksi asam
basa. Sesuai dengan persamaan umum reaksi asam basa = asam+ basa à garam+ air.
Indikator yang biasa digunakan ialah indikator yang dapat memprofilkan perubahan
warna pada trayek pH tertentu. Kurva titrasi asam basa tersebut biasanya dapat dibuat
dengan membuat plot antara ml titran (sb.x) dengan pH larutan (sb.y).

D. TITRASI ARGENTOMETRI

Titrasi argentometri merupakan jenis titrasi yang digunakan khusus untuk reaksi
pengendapan. Prinsip umumnya ialah mengenai kelarutan serta juga tetapan hasil kali
kelarutan dari reagen-reagen yang bereaksi. Dengan secara umum, metode titrasi
argentometri terdapata tiga macam.

1. Metode Mohr.

Pada metode ini tidak ada indikator yang digunakan. Sehingga untuk dappat menandai
titik akhir titrasi ialah tingkat kekeruhan dari larutan sampel. Pada saat larutan standar
sudah mengalami reaksi stoikiometris dengan larutan sampel, maka ml larutan standar
berikutnya yang menetes pada larutan sampel akan menghasilkan endapan disebabkan
karena larutan hasil reaksi titrasi telah jenuh.Namun, terdapat juga digunakan indikator
yang dapat bereaksi dengan kelebihan larutan standar serta juga membentuk endapan
dengan warna yang berbeda dari endapan reaksi utama.
2. Metode Volhard.

Dalam Metode ini ialah menggunakan indikator yang akan bereaksi dengan kelebihan
larutan standar yang membentuk ion kompleks dengan warna tertentu.

3. Metode Fajans.

Metode ini menggunakan indikator adsorpsi. Endapan yang terbentuk dari reaksi utama
tersebut dapat menyerap indikator adsorpsi pada permukaannya sehingga endapan
itu terlihat berwarna.

Anda mungkin juga menyukai