Anda di halaman 1dari 19

ANALISIS VOLUMETRI

Nama : Elfinta
Nim : F 018 007
Pengertian
• Analisis volumetri adalah analisa kimia kuantitatif
yang dilakukan dengan jalan mengukur colume
suatu larutan standar yang bereaksi langsung
dengan larutan yang dianalisis, dimana kadar dan
komposisi dari sampel berdasarkan volume
pereaksi (volume diketahui) yang ditambahkan
ke dalam larutan zat uji, hingga komponen yang
ditetapkan berekasi secara kuantitatif dengan
pereaksi tersebut.
• Sering dikenal dengan sebutan titrasi atau
analisis titrimetri.
Lanjutan . . .
• Prinsip dasar volumetri :
1. Pencapaian reaksi titik akhir ekivalen harus
berlangsung secara stoikiometri
2. Titik ekivalen adalah titik pada saat senyawa
yang ditambahkan (pentiter) telah tepat
mencukupi bereaksi dengan analit.
Larutan baku terdiri atas 2 jenis :
• Larutan baku primer : zat kimia yang benar – benar murni
bila ditimbang dengan tepat dan dilarutkan sejumlah
tertentu pelarut yang sesuai.
Contoh : asam oksalat, natrium oksalat, kalium bromat,
kalium iodat, natrium klorida, boraks dan natrium karbonat

• Larutan baku primer : larutan standar lain yang ditetapkan


kosentrasinya melalui titrasi dengan menggunakan larutan
standar primer.
Contoh : NaOH, KOH, KMnO4, Na2S2O3, I2, HCL dan H2SO4
Syarat – syarat yang harus
dipenuhi untuk dapat dilakukan
analisis volumetri
• Reaksinya harus berlangsung sangat cepat.
• Reaksinya harus sederhana serta dapat
dinyatakan dengan persamaan reaksi yang
kuantutatif atau stoikiometri
• Harus ada perubahan yang terlihat pada saat
titik ekuivalen tercapai, baik secara kimia
maupun secara fisika
• Harus ada indikator jika reaksi tidak
menunjukkan perubahan kimia atau fisika.
Indikator potensiometrik dapat pula digunakan
Reaksi umum
• aA + tT aATt
A : zat yang dititrasi/titrat/analit
T : pentritrasi/titra
a & t : jumlah molekul masing masing A dan T

• Jadi a mol A bereaksi dengan t mol T (konsentrasi


diketahui)
• Larutan T dapat disebut larutan standar atau
larutan baku
Macam – macam analisis
volumetri
• Gasometri : adalah volumetri gas dan yang diukur
(kuantitatif) adalah volume ga syang direaksikan
atau hasil reaksinya.
• Titrimetri/titrasi : adalah pengukuran volume dalam
larutan yang diperlukan untuk bereaksi sempurna
dengan sevolume atau sejumlah zat yang akan
ditentukan. Dalam setiap metode titrimetri selalu
terjadi reaksi kimia diantara komponen analit
dengan zat pendeteksi yang disebut titran.
• Alkalimetri : adalah metode yang digunakan untuk
menentukan kadar suatu zat yang bersifat asam
dengan menggunakan larutan standar yang bersifat
basa
• Acidimetri : adalah metode yang digunakan untuk
menentukan kadar suartu zat yang bersifat basa
dengan menggunakan larutan standar yang bersifat
asam. Terjadi penetralan asam basa menurut reaksi
• Permanganometri : adalah metode yang digunakan
untuk menentukan kadar suaru zat yang bersifat
reduktor dengan menggunakan larutan standar
KMnO4 (kalium permanganat) yang bersifat oksidator.
Terjadi reaksi redoks. Tidak menggunakan indikator,
karna KMnO4 sudah berfungsi sebagai indikator.
• Iodometri : adalah metode yang digunakan untuk
menentukan kadar suatu zat yang bersifat reduktor
dengan menggunakan larutan I2 yang bersifat
oksidator.
Klasifikasi Analisa Titrimetri
Atau Volumetri Beserta
Contohnya
• Reaksi kimia asam – basa
Jika larutan bakunya adalah larutan basa, maka zat
yang akan ditentukan haruslah bersifat asam.
Begitu pula sebaliknya
Contoh : H3O+ + OH-2H2O

• Reaksi pengendapan
Reaksi pengendapan adalah reaksi penggabungan
ion yang menghasilkan endapan atau senyawa
yang praktis tidak terionisasi
Contoh : Ag+ + Cl- AgCl
• Reaksi oksidasi – reduksi (redoks)
Yang terjadi adalah reaksi antara senyawa atau ion
yang bersifat sebagai oksidator dengan senyawa atau
ion yang bersifat sebagai reduktor. Begitupun
sebaliknya.
Contoh : Fe2+ + Ce4+ Fe3+ + Ce3+

• Reaksi kompleksometri
Titrasi kompleksometri digunakan untuk menetapkan
kadar ion – ion alkali dan alkali tanah ion – ion logam.
Larutan bakunya yaitu EDTA
Contoh : Ag+ + 2CN- Ag(CN)2- larut
Titik akhir titrasi dapat di deteksi
• Perubahan warna indikator
• Terjadinya kekeruhan yang disebabkan oleh
terbentuk atau melarutnya endapan
• Perubahan DHL larutan
• Perubahan arus listrik dalam larutan
Satuan konsetrasi
•  Satuan fisika
a. Persen berat (% w/w)

b. Persen volume (%v/v)


•c.  Persen berat/volume (% w/v)

d. Parts per million dan parts per billion


1 ppm (bag. Per sejuta) = 1 mg zat/L larutan
1 ppb (bag. Per milliard) = 1µg/L larutan
• Satuan kimia
a. Kemolaran (M)
Jumlah mol zat terlarut dalam 1liter larutan

b. Kenormalan (N)
Ekuivalen zat terlarut dalam larutan berat satu ekuivalen
disebeut berat ekuivalen (BE)

c. Titer (T)
Satuan titer adalah beart atau volume, tetapi berat yang
digunakan pereaksi yang bereaksi dengan larutan, bukan
dengan zat terlarut.
T = N x BE
Terima kasih

Anda mungkin juga menyukai