CANDI BIMA
Nama anggota:
3. Kiki Sofiani
4. Lailatul Fitriyani
8. Nurma Amelia
9. Okvita Fitriana
Candi Bima merupakan salah satu bangunan suci yang menempati kawasan di dataran tinggi Dieng.
- - - - - - - SCRIPT- - - - - -
CUT TO
EXT.BREAKING NEWS
CUT TO
Narasumber 1:
pertanyaan pertama:
CUT TO
EXT.SEKELILING CANDI
CUT TO
EXT.CANDI BIMA
Deskripsi: Kompleks Candi Dieng berlatar agama Hindu beraliran Siwa. Bangunan kuno ini diperkirakan
dibangun antara abad ke-7 sampai awal abad ke 9 Masehi. Sampai saat ini belum ditemukan informasi
tertulis tentang sejarah Candi Dieng. Namun, para ahli menduga bahwa kompleks candi ini dibangun
oleh wangsa Sanjaya. Salah satu Candi yang ada di Dieng yaitu Candi Bima. Candi Bima Dieng merupakan
salah satu candi terbesar yang ada di kawasan purbakala Dieng. Candi Bima Dieng terletak di Desa Dieng
Kulon, Banjarnegara, Jawa Tengah. Candi ini memiliki struktur bangunan dan ukuran candi yang berbeda
dengan candi-candi Dieng lainnya. Dengan ketinggian 8 meter, Candi Bima memiliki bentuk yang agak
berbeda dengan candi-candi yang ada di Jawa Tengah pada umumnya. Dasar Candi Bima berbentuk
bujur sangkar dengan ukuran 4.55 m x 4.55 m. dengan penampil yang agak menonjol keluar menjadikan
denah dasar Candi Bima seolah-oleh berbentuk segi delapan. Bagian atapnya mirip dengan bentuk
Shikara dan berbentuk seperti mangkuk yang ditangkupkan. Bentuk atap candi terdiri atas 5 tingkat,
masing-masing tingkat mengikuti lekuk bentuk tubuhnya, makin ke atas makin mengecil.
CUT TO
CUT TO
EXT.CANDI BIMA
Arsitektur: Bagian yang menarik salah satunya yaitu desain arsitektur yang yang sangat keren. dimana
pada bagian atap bangunan ini mempunyai bentuk kerucut menyerupai piramida. Kemduian di bagian
keempat sisinya juga terdapat luabang kecil yang di perkirakan pijakan dalam penyusunan batuan di
atasnya.
Setiap tingkat dihiasi dengan pelipit padma ganda dan relung kudu. Kudu ialah arca setengah badan
yang nampak seolah-olah sedang menjenguk ke luar. Hiasan semacam ini terdapat juga di Candi Kalasan.
Puncak atap sudah hancur sehingga tidak diketahui bentuk aslinya. Penampil di bagian depan menjorok
sekitar 1,5 m, berfungsi sebagai bilik penampil menuju ruang utama dalam tubuh candi. Penampil di
ketiga sisi lainnya membentuk relung tempat meletakkan arca. Arca kudu di setiap sisi dinding yang
selalu menyimbolkan kemegahan dari salah satu candi terbesar di Dieng ini. Dahulu Candi Bima memiliki
24 arca kudu, yaitu sebuah arca yang berbentuk kepala manusia yang terletak di bilik jendela. Arca kudu
ini seberat 15 Kg dengan ketinggian 24 Cm, Lebar 20 Cm dan tebal 27 Cm. Sampai dengan saat ini arca
kudu yang terdapat di Candi Bima sekitar 13 Buah.
CUT TO
CUT TO
CUT TO
Narasumber 2:
Pertanyaan kedua:
CUT TO
EXT.AKTIVITAS ORANG
CUT TO
Mitos: Kegiatan lain yang bisa dilakukan jika datang ke Candi Bima ini adalah melihat atau mengikuti
upacara adat pradaksina. Dimana upacara yang satu ini umum dilakukan oleh penduduk sekitar
dengan cara memutari candi searah jarum jam, dan dilakukan sebanyak 3 kali. Biasanya upacara ini
akan dikerjakan saat mendekati hari raya Waisak. Dan akan dibuka untuk umum yang ingin
bergabung.
Dalam prosesi kegiatan upacara pradaksina ini biasanya akan diikuti dengan kegiatan menyalakan
lilin. Setekeh mehyaayakan lilin dan melantunkan berbagai do’a, aka kegiatan dilanjutkan oleh biksu
dan diikuti umat Budha dalam dua garis mengitari candi seperti yang dijelaskan di atas. Selama
mengitari, mereka semua bakal menghayati ajaran yang di berikan oleh sang Buddha pada destinasi
ini.
CUT TO
EXT.DIENG
FADE OUT
CREDIT.
•Okvita Fitriana
•Nurma Amelia
•Kiki Sofiani
Pihak Narasumber