Anda di halaman 1dari 12

Candi Dieng

• Di Susun Oleh :
Bagaimanakah Candi Dieng........ ??????

Candi Dieng memiliki corak


agama Siwa.
Dari sebuah Prasasti yang
ditemukan didalam kompleks,
terdapat angka tahun 713 saka
atau sama dengan 809 masehi.
Candi-Candi Dieng berasal dari
abad VIII-IX.
Candi-candi Dieng memiliki
nama-nama tokoh pewayangan
seperti Candi Arjuna, candi Semar,
Candi Srikandi, Candi
Puntadewa,Candi Sembadra,
Candi Bima, Candi
Dwarawati,Candi Gatotkaca.
Kompleks Candi Dieng
diperkirakan merupakan
bangunan Candi Siwa Tertua dari
Masa Klasik Tua.
Kronologi Candi Dieng.... ????
Candi Dieng disinggung dalam buku Inleiding tot de Hindoe-
Javaansche Kunst (1923) yang ditulis oleh N.J.Krom.

Penulis lokal yang pertama membahas mengenai Dieng


adalah Soetjipto Wirjosuparto dalam bukunya yang
berjudul Sedjarah Bangunan Kuna Dieng (1957).

Kompleks Dieng ini pertama kali dikunjungi tahun 1814


olehH.C.Cornelius, dan menurut laporannya, dataran
Dieng masih berupa danau dan di antara candi-candinya ada
yang terendam air

1856J.van Kinsbergen membuat gambar candi-candi


Dieng ini, air dialirkan sehingga dataran menjadi kering.
Ciri – ciri candi Dieng .... ???

Secara Umum :

berdenah bujur sangkar,


mempunyai tiga bagian
candi yaitu : kaki-tubuh-
atap (kecuali candi Semar
dan candi Bima)
Candi Semar ..... ????
Ciri – ciri :
1. berdenah empat persegi panjang berukuran 7x3.50
meter,
2. pintu menghadap ke timur,
3. alas kaki candi dan alas tubuh candi dihias dengan
perbingkaian berupa bingkai padma (sisi genta) dan
bingkai rata,
4. pintu dihias dengan kala-makara,
5. tubuh candi diberi bidang penghias yang kosong,
6. atap candi bentuknya sangat unik, karena tidak
berlapis seperti halnya candi Arjuna dan candi-
candi lainnya, namun hanya satu lapis melengkung
ke atas, bentuknya seperti padma yang besar,
7. Puncak atap sudah tidak diketahui bentuknya
karena telah hilang.
• Candi Semar berfungsi
sebagai candi Perwara, atau
candi pengiring. Apa yang
diletakkan di ruangan candi
tidak jelas. Apabila kita
bandingkan dengan
kompleks kuil di India,
bangunan yang berhadapan
dengan bangunan utama,
biasanya dipakai untuk
menempatkan arca Nandi,
vahana (kendaraan) Siwa
bima
• Candi Bima terletak di sebuah Bukit, arah dari telaga Warna menuju Kawah
sikidang. Candi Bima adalah candi terbesar di wilayah Dieng. bentuknya pun
berbeda dengan Candi kebanyakan di daerah ini. Kaki candi berbentuk Bujur
sangkar, dengan penampil yang menjorok keluar pada setiap sisinya.
Atap Candi Bima berupa 5 tingkatan dengan desain masing-masing tingkat
mengikuti bentuk tubuh candi, dihiasi dengan pelipit padma ganda dan relung
kudu. Kudu adalah arca setengah badan dengn posisi melongok keluar. Puncak
atap sudah hancur sehingga tidak diketahui bentuk aslinya.
Saat ini Candi Bima sedang mengalami pemugaran untuk menghindari kerusakan
lebih lanjut mengingat baru-baru ini ditemukan semacam trongga berdiameter
sekitar 2m di antara batu yang dikhawatirkan bisa mengakibatkan Candi Bima
Amblas.
Gatot kaca
• Terletak disebelah selatan Komplek Candi Arjuna, dihubungkan oleh jalan setapak lebar
1,5 meter yang menanjak sepanjang kurang lebih 300 m ,disamping Jalan raya kecil
dimana Museum Kailasa terletak diseberangnya.
Diperkirakan Candi ini dibangun pada masa pemerintahan Ratu Sima. Dulunya, dibawah
bukit tempat Candi Gatotkaca berada terdapat Telaga bernama Telaga BalaiKambang
yang kini telah tertutup oleh tanaman Rumput liar.
Batur candi Gatutkaca tingginya sekitar 1 m dibuat bersusun dua dengan denah dasar
berbentuk bujur sangkar. Di pertengahan sisi selatan, timur dan utara terdapat bagian
yang menjorok keluar, membentuk relung seperti bilik penampil. Pintu masuk terletak di
sisi barat dan, dilengkapi dengan bilik penampil. Anak tangga di batur terlindung dalam
dalam bilik penampil.
Sebenarnya candi Gatotkaca ini merupakan bagian dari Kelompok candi sebagaimana
Komplek Candi Arjuna yang terdiri atas lima Candi yaitu, Candi Gareng, Candi Petruk,
Candi Sadewa, Candi Nakula dan Candi Setyaki, namun saat ini yang masih tersisa
bangunannya hanyalah Candi Gatotkaca dan Candi Setyaki yang sedang dibangun
kembali.
• Candi Srikandi.
• Di candi ini ada gambar atau relief tri murti yaitu tiga dewa paling di puja di agama hindu yakni Siva (Siwa), Brahma dan Wisnu.
• Candi Puntadewa.
• Candi puntadewa berada persis di tengah-tengah candi srikandi dan candi sembadra, bangunan candi ini di lihat dari segi
arsitekturnya menunjukan seni bangunan lokal namun megah di antara candi-candi lain di komplek candi arjuna, relungnya yang
menonjol dan bangunanya yang tinggi adalah ciri khas dari candi ini.
• Candi Sembadra.
• candi ini berada paling selatan di antara candi-candi lain di komplek candi arjuna, bangunanya yang sederhana dan relungnya yang
menonjol keluar menjadi ciri khas candi sembadra.
• Candi Bima.
• Bangunan megah ini barada jauh dari komplek candi arjuna, bangunanya yang memiliki arca kudu ini di sebut sebut oleh para ahli
arkeologi sudah bercampur dengan bangunan khas candi budha.
• Candi gatutkaca.
• candi ini dulunya adalah komplek candi gatutkaca ada 6 candi di sini tapi sekarang hanya 2 yang tersisa yakni candi gatutkaca dan
setyaki.
• Candi Dwarawati.
• candi yang letaknya jauh di antara candi-candi lain ini, berada menyendiri jauh di sebelah utara desa dieng kulon.

Anda mungkin juga menyukai