Candi Bima terletak menyendiri di atas bukit. Candi ini merupakan bangunan terbesar di
antara kumpulan Candi Dieng. Bentuknya berbeda dari candi-candi di Jawa tengah pada
umumnya. Kaki candi mempunyai denah dasar bujur sangkar, namun karena di setiap sisi
terdapat penampil yang agak menonjol keluar, maka seolah-olah denah dasar Candi Bima
berbentuk segi delapan.
Penampil di bagian depan menjorok sekitar 1,5 m, berfungsi sebagai bilik penampil menuju
ruang utama dalam tubuh candi. Penampil di ketiga sisi lainnya membentuk relung tempat
meletakkan arca. Saat ini semuanya dalam keadaan kosong. Tak satupun arca yang masih
tersisa.
Bentuk atap candi terdiri atas 5 tingkat, masing-masing tingkat mengikuti lekuk bentuk
tubuhnya, makin ke atas makin mengecil. Setiap tingkat dihiasi dengan pelipit padma ganda
dan relung kudu. Kudu ialah arca setengah badan yang nampak se olah-olah sedang
menjenguk ke luar. Hiasan semacam ini terdapat juga di Candi Kalasan. Puncak atap sudah
hancur sehingga tidak diketahui bentuk aslinya.
Candi Badut
Candi Badut merupakan satu candi peninggalan Kerajaan Kanjuruhan yang terletak di kota
Malang. Letak administratifnya berada di Desa Karang Besuki, Kecamatan Sukun,
Kotamadya Malang. Posisi candi membaur dengan perkampungan warga dengan akses jalan
yang sedikit sempit.
Usia candi ini diperkirakan lebih dari 1400 tahun. Candi ini dibangun untuk memuliakan Resi
Agastya yang sangat diagungkan oleh Raja Gajayana seperti yang tertera di Prasasti Dinoyo
bertahun 760M. Gajayana juga membuat arca perwujudan dari Resi Agastya dari batu hitam.
Sayangnya, arca ini tidak dapat ditemukan saat penggalian dan pembangunan kembali Candi
Badut. Yang terdapat hanyalah Lingga dan Yoni, simbol Siwa dan Parwati serta arca Durga
Mahisasuramardini.
Candi Badut adalah candi yang terletak di kawasan Tidar tepatnya di Desa Karang Besuki, di
bagian barat kota Malang
Fungsi Candi Badut
Candi Badut dimanfaatkan oleh warga Karang Besuki sbg tempat
bersih desa
Bagi masyarakat sekitar
Bagi masyarakat lain
Selain itu candi badut juga dimanfaatkan untuk tempat wisata
Candi Penataran
Berbicara mengenai sejarah Candi Penataran Blitar, tentunya harus mengetahui terlebih
dahulu asal usul dari candi ini. Candi Penataran dibangun pada tahun 1194 M oleh raja
Srengga (Syrenggra/rnga) yang bergelar Sri Maharaja Sri Sarweqwara
Triwikramawataranindita rengalancana Digwijayottungadewa. Raja tersebut merupakan raja
kerajaan Kadiri yang berkuasa pada tahun 1190 1200 M. Fungsi dari Candi Penataran yang
dibangun sebagai candi gunung ini adalah untuk digunakan sebagai tempat upacara
pemujaan, salah satu upaya untuk menangkal mara bahaya yang disebabkan oleh gunung
Kelud yang sering sekali meletus.
Candi Jago
Candi Siingosari
Candi Sumberawan
3) Merupakan lambang suci bagi umat Budha, cermin nilai-nilai tertinggi agama Budha
dan mengandung rasa rendah hati yang disadari penciptanya sedalam-dalamnya.
Arti atau makna candi Borobudur secara filosofis adalah merupakan lambang dari alam
semesta atau dunia cosmos. Menurut ajaran Budha, alam semesta dibagi menjadi tiga unsur
atau dhatu dalam bahasa Sansekerta yaitu meliputi: