MATERI
MATERI
Manusia sebagai makhluk sosial membutuhkan adanya lembaga sosial, di mana interaksi
sosial dapat terjadi di dalamnya. Contohnya, waktu kamu masih balita, kamu butuh peran
keluarga dalam membantumu mengerti norma dan bahasa, kamu butuh ayah dan bunda untuk
menentukan mana yang baik dan mana yang buruk, dan kamu butuh mereka untuk menjawab
segala pertanyaan-pertanyaan kamu. Terus ketika mulai memasuki umur-umur 6 tahun, kamu
mulai memasuki lembaga pendidikan atau biasa disebut sekolah. Kenapa kamu dimasukkan ke
dalam sekolah? Karena sekolah dianggap mampu membantumu untuk mengenal lebih luas lagi
ilmu pengetahuan, dapat membantumu membentuk karakter, juga dianggap mampu membantu
kamu menemukan bakat dan cita-cita.Baik keluarga maupun sekolah adalah bentuk dari lembaga
sosial.
a. Lembaga Keluarga
Keluarga disebut lembaga karena dalam keluarga terdapat aturan-aturan yang harus
dipatuhi oleh seluruh anggota, misalnya aturan larangan pulang malam bagi semua anak-
anak. secara pengertian keluarga adalah kesatuan (masyarakat) yang terkecil. Di bawah ini
adalah beberapa fungsi dari lembaga keluarga:
1) Fungsi reproduksi
2) Fungsi sosialisasi
3) Fungsi afeksi
4) Fungsi ekonomi
5) Fungsi pengawasan social
6) Fungsi proteksi (perlindungan)
7) Fungsi pemberian status
b. Lembaga Agama
Lembaga agama merupakan sistem keyakinan dan praktik keagaman dalam
masyarakat. Agama itu sendiri adalah ajaran, sistem, yang mengatur tata keimanan
(kepercayaan) dan peribadatan kepada Tuhan serta tata kaidah yang berhubungan dengan
pergaulan manusia. Adapun beberapa fungsi lembaga agama:
1) Sumber pedoman hidup bagi individu maupun kelompok
2) Merupakan tuntutan tentang prinsip benar atau salah untuk menghindari perilaku
menyimpang, seperti membunuh.
3) Pedoman perasaan keyakinan (confidence). Siapa pun yang berbuat baik maka akan
mendapat pahala dari Tuhan.
4) Pedoman keberadaan (existence). Keberadaan alam semesta dengan segala isinya
termasuk di dalam manusia harus disikapi rasa syukur dan ikhlas.
5) Pengungkapan keindahan (estetika). Manusia yang suka akan keindahan dapat
mengekspresikan rasa estetika dengan membangun rumah ibadah dan hal-hal lain
berkaitan dengan kepercayaan.
6) Memberikan identitas kepada manusia sebagai bagian dari suatu agama, misal sebagai
umat Islam, Kristen, Hindu, Buddha, dan Khong Hu Chu.
c. Lembaga Ekonomi
Mengapa masyarakat membutuhkan lembaga ekonomi? Lembaga ekonomi didirikan
untuk mengatur kegiatan ekonomi di masyarakat. Kegiatan ekonomi di antaranya
perdagangan, ketenagakerjaan, dan juga transaksi jual beli. Contoh dari lembaga ekonomi
adalah Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Badan Usaha Milik Swasta (BUMS), dan
perusahaan.
Fungsi dari lembaga ekonomi seperti berikut:
1) Lembaga ekonomi memberi pedoman pertukaran barang
2) Lembaga ekonomi memberi pedoman tentang ketenagakerjaan.
3) Lembaga ekonomi memberi pedoman tentang cara mendapatkan barang atau bahan baku
4) Lembaga ekonomi memberi pedoman tentang harga jual barang di pasar.
d. Lembaga Pendidikan
Lembaga pendidikan adalah lembaga yang bertanggung jawab atas terselenggaranya
pendidikan di masyarakat. Lembaga pendidikan sangat penting untuk terus dipelihara oleh
masyarakat karena fungsinya yang sangat penting
Jenis-Jenis Pendidikan
1) Pendidikan Formal
Lembaga yang menyelenggarakan pendidikan formal adalah sekolah.
2) Pendidikan Nonformal
Pendidikan pelengkap bagi masyarakat yang membutuhkan, seperti kursus ataupun
bimbingan belajar
3) Pendidikan Informal
Pendidikan yang di selenggarakan tidak resmi, seperti keluarga.
e. Lembaga Politik
Lembaga politik adalah lembaga yang mengatur semua aktivitas yang berkaitan
dengan perpolitikan negara, seperti urusaan pemerintahan daerah dan pemerintahan negara.
Contoh lembaga politik yang ada di Indonesia adalah Dewan Perwakilan Rakyat atau DPR
yang berfungsi sebagai wakil rakyat di pemerintahan pusat.
Negara Indonesia merupakan salah satu negara kepulauan yang memiliki banyak potensi
sumber daya alam, baik di darat maupun di laut. Indonesia memiliki bentang alam yang lengkap
dan bervariasi. Secara fisik hampir semua bentang alam yang ada di Indonesia menampakan
panorama alam yang sangat indah.
Indonesia memiliki keanekaragaman alam yang melimpah seperti iklim, cuaca, topografi,
dan yang lainnya. Semua itu merupakan anugerah Tuhan yang di berikan kepada kita untuk di
manfaatkan semaksimal mungkin. Sebagai wujud syukur atas segala karunia yang di berikan
Tuhan, kita harus menjaga dan melestariakn lingkungan alam yang ada di sekitar kita.
1. Letak
Letak Astronomis yaitu letak suatu daerah berdasarkan koordinat garis bujur. Garis lintang yaitu
garis khayal yang memanjang yang memanjang dari barat ke timur sejajar dengan garis
khatulistiwa, sedangkan garis bujur yaitu garis khayal yang membujur dari utara ke selatan.
Letak astronomis Indonesia adalah letak absolut suatu negara atau wilayah berdasarkan posisi
garis lintang dan garis bujur. Indonesia terletak 6° 08’ LU - 11° 15’ LS dan antara 94° 45’ BT -
141° 05’ bt.
1. Memiliki panjang garis lintang sekitar 17° dari utara ke selatan, batas paling utara adalah
6° 0’ LU di pulai We, Aceh sampai 11° 15’ LS Pulau Rote, NTT.
4. Beriklim tropis, Kondisi geografis beriklim tropis memiliki ciri-ciri sebagai berikut.
Cuaca dan iklim merupakan kondisi geografis yang berhubungan dengan unsur suhu
(temperatur), kelembapan utara, tekan udara, arah angin, dan curah hujan. Setelah satu unsur
cuaca dan iklim yang dapat di gambarkan dalam peta adalah curah hujan.
1. Waktu Indonesia Barat (WIB), Dengan berpedoman pada garis bujur 105° BT, daerah
Waktu Indonesia Barat meliputi Pulau Sumatra, Jawa, Provinsi Kalimantan Barat dan
Kalimantan Tengah.
2. Waktu Indonesia Tengah (WITA), Dengan berpedoman pada garis bujur 120° BT,
Daerah Waktu Indonesia Tengah meliput Provinsi Kalimantan Timur, Kalimantan
Selatan, Kalimantan Utara, Bali, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur dan
Seluruh Provinsi di Pulai Sulawesi
3. Waktu Indonesia Timur (WIT), Dengan berpedoman pada garis bujur 1:35° BT, daerah
Waktu Indonesia Timur meliputi Provinsi Maluku, Maluku Utara, dan semua provinsi di
pulau papua
Letak geografis yaitu letak suatu daerah dibandingkan dengan daerah-daerah lain dan
sekitarnya. Secara geografis wilayah indonesia berada di antara dua samudra, yaitu Samudra
Pasifik dan Samudra Hindia, berada diantara dua benua yaitu Benua Asia dan Benua
Australia. Serta berada diantara dua jalur pegunungan lipatan muda, yaitu pegunungan
lipatan muda Sirkum Pasifik dan Sirkum Mediterania.
1. Beriklim tropik dan mempunyai dua musim, yaitu musim kemarau yang terjadi antara
bulan April sampai Oktober serta musim penghujan antara bulan Oktober sampai April.
2. Memiliki beraneka ragam flora dan fauna. Flora dan fauna Indonesia barat khas Asia,
sedangkan flora dan fauna di Indonesia timur khas Australia.
3. Dipengaruhi angin muson timur yang berasal dari benua Australia dan angin muson barat
yang berasal dari Benua Asia yang berhembus bergantian sepanjang tahun
4. Kedudukan Indonesia terletak pada posisi silang, di tengah-tengah percaturan lalu lintas
kehidupan dunia yang ramai
5. Posisi silang mudah mengundang bahayaa dari luar apalagi jika di kaitkan dengan sumber
daya alam
Letak Geologis adalah letak suatu daerah atau negara dalam hubungannya dengan kondisi
geologis suatu daerah dengan lapisan bumi di bawahnya.
Letak Indonesia secara geologis, yaitu berada di antara Sirkum Pasifik (Indonesia Tengah),
Sirkum Australia (Indonesia Timur) dan lingkar Alpen-Banda (Indonesia barat).
Letak kultur historis adalah letak suatu daerah atau negara dalam hubungannya dengan
kultur historis atau budaya daerah. Letak Indonesia berdasarkan kultur historis, yaitu
kepulauan Indonesia merupakan pertemuan dari berbagai kebudayaan dunia yang terjalin
satu sama lain
Letak Geomorfologis adalah letak suatu negara berdasarkan bentuk permukaan bumi.
Pengaruh perbedaan letak geomorfologis sebagai berikut.
1. Perbedaan suhu udara yang bervariasi karena pengaruh ketinggian dan garis lintang
3. Relief
Relief atau topografi adalah kondisi wilayah yang berhubungan dengan tinggi rendahnya
bentuk permukaan daraatan di permukaan bumi. Penampakan alam yang berhubungan
dengan relief di wilayah daratan terdiri atas gunung, pegunungan, dataran tinggi, dataran
rendah, bukit, lembah, dan tanjung atau semenanjung. Adapun relief di wilayah perairan
berupa sungai, danau, selat dan teluk.
Perhatiakn peta topografi dari salah satu pulau di Indonesia berikut ini
A. Flora
Flora adalah kenampakan alam yang berupa dunia tumbuh-tumbuhan. Wilayah indonesia
mempunyai keanekaragaman flora yang cukup banyak jenis-jenis menurut ahli botani,
terdapat sekitar 4.000 jenis pohon-pohonan, sekitar 5.000 jenis anggrek, dan lebih dari 1.500
jenis tumbuhan paku.
Orang pertama yang meneliti lingkungan hayati flora dan fauna di Indonesia adalah Alfred
Russel Wallacea. Ia menarik garis batas kehidupan flora dan fauna Indonesia untuk wilayah
kontinen Sahul adalah Weber.
Flora Asiatis
Flora jenis asiatis merupakan flora yang terdapat di wilayah bagian barat yang juga dapat
ditemukan di wilayah benua Asia.
Contoh flora asiatis adalah meranti, kamfer, mahoni, rotan, anggrek hitam, pinus merkussi,
rafslesia arnodi, dan trembesi
Flora Australis
Flora jenis australis merupakan flora yang terdapat di wilayah Indonesia bagian timur yang
juga dapat ditemukan di wilayah benua Australia. Contoh flora australis adalah damar,
bakau, nipah dan sagu.
Flora Peralihan
Flora jenis peralihan hanya terdapat di wilayah peralihan dan bersifat endemik, yaitu hanya
ada di satu tempat. Contoh flora peralihan adalah kayu cendana, kayu ebben, (ebony), dan
kayu besi.
Fauna
Fauna adalah kenampakan alam yang berupa dunia binatang. Wilayah indonesia memiliki tiga
jenis keanekaragaman fauna berdasarkan penelitian Alfred Russel Wallacea dan Waber.
Fauna Asiatis
Fauna asiatis merupakan fauna yang terdapat di wilayah Indonesia bagian barat yang juga dapat
ditemukan di wilayah Benua Asia. contoh fauna asiatis adalah gajah, harimau, orang utan,
banteng, badakdan beruang.
Fauna Australis
Fauna jenis australis merupakan fauna yang terdapat di wilayah Indonesia bagian timur yang
juga dapat ditemukan di wilayah Benua Australia. Contoh fauna australis adalah kanguru,
kasuari, betet dan candrawasih.
Fauna Peralihan
Fauna jenis peralihan hanya terdapat di wilayah peralihan dan bersifat endemik. Contoh fauna
peralihan adalah anoa, komodo, kuskus, tersius, dan babirusa
Pantai merupakan bagian dari daratan yang berbatasan dengan laut. Kehidupan
masyarakat di daerah pantai tentu saja banyak berkaitan erat dengan laut. Penduduk yang tinggal
di daerah ini umumnya bekerja sebagai nelayan daripada menjadi petani. Hal ini karena
wilayahnya yang dekat laut dan kondisi tanah yang kurang baik untuk bercocok tanam.
Berkenaan dengan hal itu, nelayan harus mempunyai kecakapan berenang, membuat jala (jaring),
membuat kapal, mengemudikan kapal, serta menangkap ikan. Selain itu, ada juga penduduk di
daerah pantai yang memiliki kecakapan mengolah garam dan ikan serta membudidayakan
tambak. Adapun pola pemukiman penduduk di daerah ini berbentuk pemukiman yang tersebar
secara memanjang (pola linier) mengikuti garis pantai.
Tidak semua penduduk di daerah pantai hidup sebagai nelayan, apalagi jika kawasan
pantai tersebut telah berubah menjadi kota-kota pelabuhan atau pusat-pusat kegiatan lainnya.
Banyak wilayah di daerah pantai yang tumbuh dan berkembang menjadi kota-kota pusat kegiatan
ekonomi, sosial-budaya, bahkan pemerintahan dan pertahanan keamanan. Di indonesia, kota-
kota pelabuhan yang berkembang tersebut, seperti Jakarta dan Surabaya. Sebagian besar
pemukiman di daerah pantai membentuk pola memanjang (linier) mengikuti garis pantai. Pola
pemukiman linier tersebut akan memudahkan para nelayan untuk pergi melaut. Adapun rumah-
rumah pemukiman penduduk nelayan biasanya mempunyai ventilasi yang banyak dan atapnya
berupa genteng dari tanah. Tujuannya adalah agar banyak udara dingin yang masuk ke rumah
Dataran rendah umumnya memiliki bentang alam yang luas dan datar. Suhu udaranya
stabil, tidak terlalu panas dan tidak terlalu dingin. Dataran rendah pun biasanya memiliki
berbagai kekayaan alam yang dapat menunjang kehidupan. Oleh sebab itu, banyak penduduk
yang tinggal di daerah dataran rendah. Penduduk di daerah dataran rendah bertempat tinggal
dengan pola pemukiman yang bentuk liniernya yang tersebar sejajar dengan arah jalur jalan dan
jalur aliran sungai. Adapun pemukiman yang berada di kota-kota pusat kegiatan ekonomi
(kawasan perdagangan dan perindustrian) memiliki pola pemukiman terpusat atau tersebar
mengelilingi pusat-pusat perekonomian yang ada.
Mata pencaharian yang di geluti penduduk berkaitan dengan kegiatan pertanian yang
menghasilkan tanaman pangan dan tanaman komoditas. Di daerah-daerah yang telah maju,
berkembang pula kegiatan penduduk yang berkaitan dengan perdagangan, transportasi,
komunikasi, dan pariwisata. Di samping itu, pusat pemerintahan, perbelanjaan, pertahanan, dan
keamanan negara ikut pula berkembang mengikuti perkembangan zaman.
Ciri-ciri kondisi geografis di daerah pegunungan, antara lain udaranya sejuk dan tanahnya
subur. Manusia yang tinggal di pegunungan dapat menyesuaikan diri dengan ketinggian yang
ada. Semakin tinggi ketinggian yang ada, semakin jarang penduduk yang tinggal di dalamnya.
Penduduk yang berada di kawasan ini ada yang tinggal dengan pola pemukiman terpusat di
sekitar lokasi wisata dan penambangan, namun ada pula yang bergerombol di sekitar lokasi tanah
perkebunan dan kehutanan.
1. Jumlah Penduduk
Terdapat beberapa unsur yang dapat dipakai dalam mempelajari penduduk, yaitu
kelahiran, kematian, dan migrasi (perpindahan). Terdapat istilah dinamika penduduk yang terjadi
karena jumlah kelahiran berbeda dengan kematian dan jumlah penduduk yang datang berbeda
dengan jumlah penduduk yang pergi sehingga mengalami perubahan penduduk. Berikut ini
beberapa faktor yang dapat mengurangi jumlah penduduk.
a. positive cheks, yaitu faktor yang dapat menyebabkan bertambahnya angka kematian.
Contohnya bencana alam, peperangan dan kejahatan
b. Preventive checks, yaitu faktor yang menghambat pertumbuhan tingkat kelahiran (moral
restrain). Contohnya penundaan pernikahan, pantang menikah, dan menahan hawa nafsu
2. Komposisi Penduduk
1) Berdasarkan Karakteristik Sosial
Berdasarkan tingkat pendidikan, kelompok penduduk ini dapat di kelompokan menjadi
tidak sekolah, belum tamat SD, tamat SD, tamat SMP, tamat SMA, dan tamat akademi
atau perguruan tinggi
Berdasarkan status perkawinan penduduk dapat di kelompokan menjadi kelompok
belum kawin, kawin, duda dan janda
2) Berdasarkan Ekonomi
Berdasarkan mata pencaharian penduduk tingkat pendapatannya, penduduk dapat
dikelompokan menjadi petani, buruh, pedagang, nelayan, wiraswasta, dan lain
sebagainya
3. Kepadatan Penduduk
Kepadatan penduduk jenis ini merupakan perbandingan antara jumlah penduduk dengan seluruh
luas wilayah. Berikut cara menghitung kepadatan penduduk berdasarkan aritmatika.
Kepadatan penduduk jenis ini merupakan perbandingan antara jumlah penduduk dan luas
lahan pertanian. Berikut cara menghitung kepadatan penduduk fisiologis
Agama Hindu
Ajaran agama hindu berpedoman pada kitab weda yang ditulis dalam bahasa sansekerta, dengan
tulisan/huruf Pallawa dan Pranagari, kitab Brahmana, dan kitab Upanisad.
1. Kitab Weda terdiri 4 bagian, yaitu Ragweda, Samaweda, Yajurweda, dan Atharweda
Dalam perkembangan selanjutnya mengakui 3 (tiga) dewa sebagai dewa tertinngi yang
disebut TRIMURTI, yang terdiri :
e. Bidang Kebudayaan
Sebelum kebudayaan hindu-budha masuk, telah berkembang kebudayaan asli indonesia.
Akhirnya terjadi perpaduan antara kebudayaan asli indonesia dengan kebudayaan hindu-
budha (terjadi akulturasi), contohnya:
1. Seni Bangunan, bentuk candi di indonesia merupakan akulturasi antarunsur hindu-budha
dengan kebudayaan asli indonesia (punden berundak) yaitu merupakan bangunan untuk
sarana pemujaan terhadap roh nenek moyang.
2. Seni Rupa dan Seni Ukir, relief yang di pahatkan pada dinding pagar langkan candi
borobudur yang berupa pahatan riwayat sang budha. Di sekitar sang budha terdapat
lingkungan alam indonesia (seperti rumah panggung dan burung merpati)
3. Sastra dan Aksara, isi dan cerita dalam pertunjukan wayang berasal dari india (bersumber
dari Mahabrata dan Ramayana) namun wayangnya asli india.
Peninggalan-Peninggalan Kerajaan Hindu-Budha
Peninggalan sejarah kerajaan-kerajaan yang bercorak hindu dan budha di daerah-daerah
indonesia umumnya berupa:
1. seni bangunan, meliputi candi, petirtaan (pemandian), benteng, dan gapura
2. seni rupa, meliputi relief dan patung
3. seni sastra
4. agama
5. tulisan dan bahasa, serta
6. sistem penanggalan
Candi prambanan merupakan salah satu peninggalan agama hindu kompleks candi terbesar
di Indonesia yang terletak di klaten Jawa Tengah, candi ini mulai dibangun pada sekitar
tahun 850 masehi oleh Rakai Pikatan, dan terus dikembangkan dan diperluas oleh Balitung
Maha Sambu, pada masa kerajaan Medang Mataram.. Candi ini dipersembahkan
untuk Trimurti, tiga dewa utama Hindu yaitu Brahma sebagai dewa pencipta, Wisnu
sebagai dewa pemelihara, dan Siwa sebagai dewa perusak. Berdasarkan prasasti Siwagrha
nama asli kompleks candi ini yang bermakna Rumah Siwa, dan memang
di garbagriha (ruang utama) candi ini bersemayam arca Siwa Mahadewa setinggi tiga meter
yang menujukkan bahwa di candi ini dewa Siwa lebih diutamakan.
Candi borobudur merupakan peninggalan agama budha yang terletak di magelang Jawa
Tengah, Borobudur memiliki koleksi relief Buddha terlengkap dan terbanyak di dunia
Candi berbentuk stupa ini didirikan oleh para penganut agama budha Mahayana sekitar
tahun 800-an Masehi pada masa pemerintahan wangsa Syailendra.. Agama hindu dan
budha masuk di berbagai tempat di indonesia melalui berbagai jalur, antara lain pendidikan,
jalur perdagangan, dan lain-lain. Agama hindu berkembang lebih dahulu, namun untuk
beberapa waktu, indonesia pernah menjadi pusat pendidikan dan pengetahuan agama budha
yang bertaraf internasional, seperti di sriwijaya.
Candi Borobudur
Candi Prambanan
1. Kerajaan Kutai
Kerajaan kutai merupakan kerajaan tertua di indonesia, berdiri sekitar 400-500
masehi, dengan kerajaan terletak pada aliran sungai mahakam kalimantan timur.
Perkembangan masyarakat sudah lebih maju di banding sebelum berdirinya
kerajaan. Raja yang terkenal adalah Raja Mulawarman, anak dari Aswarman, cucu
dari Kadungga, Raja pertama Kutai.Raja mulawarman adalah raja yang menganut
agama Hindu Siwa. Hal ini di tunjukan dengan adanya bukti dari salah satu prasasti
yang menyebut tempat suci Waprakeswara, yaitu tempat suci yang selalu di sebut
dengan Trimurti, yaitu Brahma, Wisnu dan Siwa.
Bukti yang mendukung adanya kerajaan kutai adalah ditemukannya tujuh buah
yupa (tugu batu bertulis untuk peringatan upacara korban) di daerah aliran sungai
mahakam. Yupa di buat atas perintah Raja Mulawarman. Agama hindu mempunyai
banyak dewa, namun tiga dewa yang senantiasa dipuja, yang lebih dikenal dengan
nama Trimurti, yaitu Dewa Brahma, Dewa Wisnu dan Dewa Siwa.
Dalam agama hindu ada 4 kasta yang membedakan antara golongan satu dan yang
lainnya.
1) Kasta Brahmana (pendeta), sebagai golongan pertama
2) Kasta Kesatria (bangsawan, prajurit), menduduki golongan kedua
3) Kasta Waisya (pedagang dan petani), menduduki golongan ketiga
4) Kasta Sudra (rakyat biasa), menduduki golongan keempat/terendah
2. Kerajaan Tarumanegara
Kerajaan Tarumanegara merupakan kerajaan bercorak hindu pemuja Dewa Wisnu
yang berkembang pada abad ke-5 Masehi sesudah kerajaan kutai. Raja yang paling
terkenal adalah Purnawarman dan agama yang di anut adalah Hindu aliran Wisnu.
Kerajaan Tarumanegara runtuh pada akhir abad ke-7, kemungkinan akibat serangan
kerajaan Sriwijaya.
Prasasti peninggalan sumber sejarah kerajaan Tarumanegara adalah:
1) Ciaruteun
2) Kebun Kopi
3) Jambu
4) Pasir Awi
5) Muara Cianten
6) Lebak
7) Tugu
3. Kerajaan Holing
Kerajaan Holing di perkirakan terletak di Jawa Tengah. Kerajaan ini dikenal juga
dengan Kerajaan Kalingga. Keterangan tentang Kerajaan Holing didapat dari
prasasti dan catatan dalam negri cina.
Sumber prasasti peninggalan Kerajaan Holing adalah Prasasti Tukmas. Prasasti ini
di temukan di desa Dakwu daerah Grobogan, Purwodadi di lereng Gunung Merbabu
Jawa Tengah. Prasasti bertuliskan huruf Pallawa dan berbahasa Sansekerta. Prasasti
tersebut menyebutkan tentang mata air yang bersih dan jernih. Sungai yang
mengalir dari sumber air tersebut disamakan dengan Sungai Gangga di India. Pada
prasasti itu ada gambar-gambar seperti trisula, kendi, kapak, kelasangka, cakra dan
bunga teratai yang merupakan lambang keeratan hubungan manusia dengan dewa-
dewa hindu.
4. Kerajaan Kanjuruhan
Kerajaan Kanjuruhan merupakan kerajaan Hindu tertua di Jawa Timur.
Keterangan mengenai Kerajaan Kanjuruhan diperoleh dari Prasasti Dinoyo (760 M).
Prasasti ditulis dengan huruf Kawi (Jawa Kuno) dan ditemukan di Desa Dinoyo di
tepi sungai Merto (Malang, Jawa Timur). Prasasti tersebut memuat keterangan-
keterangan tentang Kerajaan Kanjuruhan.
Raja Kanjuruhan pertama adalah Dewa Singha, ia digantikan oleh putranya yang
bernama Liswa. Liswa menjadi raja dan bergelar Gajayana. Gajayana memeluk
adgama Hindu Siwa, selama pemerintahannya ia membuat tempat pemujaan untuk
Dewa Agatya. Di dalam tempat tersebut terdapat arca Dewa Agastya yang terbuat
dari bata merah, disamping arca juga terdapat bangunan batu bulat yang bernama
Lingga. Bangunan suci tempat pemujaan kepada dewa tersebut sekarang bernama
Candi Bandut. Kerajaan Kanjuruhan mengalami masa suram setelah diserang oleh
Kerajaan Hindu Mataram Kuno, Jawa Tengah.
5. Kerajaan Mataram
Kerajaan Mataram Kuno berkembang di wilayah pedalaman Jawa Tengahsekitar
abad ke-8. Pusat kerajaan terletak di daerah yang disebut “Medang Bhumi
Mataram”. Kerajaan Mataram Kuno terbagi dalam dua kerajaan, yaitu kerajaan yang
bercorak Hindu diperintah oleh Dinasti Sanjaya dan kerajaan yang bercorak Budha
diperintah oleh Dinasti Syailendra.
1. Dinasti Sanjaya
Kerajaan Mataram Kuno Dinasti Sanjaya berlokasi di Jawa Tengah Bagian utara,
pusat kerajaan di Medang dan terleta di Poh Pitu. Kerajaan ini berdiri pada abad ke-7.
6. Kerajaan Sriwijaya
Kerajaan Srwijaya mencapai puncak Kejayaan pada abad ke-7 dan ke-8 Masehi,
terutama saat diperintah oleh Raja Balaputradewa. Yang berasal dari Jawa Tengah.
Balaputradewa adalah anak Samarantungga,Raja Mataram Kuno. Kerajaan
Sriwijaya dapat dilihat dari keberhasilannya di beberapa bidang, antara lain di
bidang mariim, menguasai jalur perdagangan melalui Selat Malaka, Selat Sunda,
Semenanjung Malaya, dan sebagainya. Sriwijaya juga menjalin hubungan dagang
yang baikdengan India, Cina dan bangsa-bangsa lain. Selain menonjol di bidang
maritim, Kerajaan Sriwijaya juga maju dalam bidang politik, ekonomi, dan agama
Budha.
Sumber Prasasti peninggala n Kerajaan Sriwijaya. Prasasti-prasasti yang merupakan
sumber sejarah Kerajaan Sriwijaya di tulis dengan hurf Pallawa dengan
menggunakan bahasa Melayu Kuno. Prasasti-prasasti tersebut antara lain Prasasti
Kedukan Bukit, Prasasti Talang Tuo, Prasasti Palas Pasemah, Prasasti Kota Kapur,
Prasasti Karang Berahi dan Prasasti Nalanda (india). Masa keruntuhan Kerajaan
Sriwijaya pada akhir abad ke-12.
9. Kerajaan Singasari
Ken Arok merupakan cikal bakal raja-raja di Singgasari dan Majapahit.
Perkembangan masyarakat pada zaman Kerajaan Singgasari sudah sangat maju.
Demekian pula perkembangan kebudayaan maupun perkembangan
pemerintahannya yang nampak dari peninggalan-peninggalan sejarahnya. Ken Arok
hanya hanya memerintah selama lima taun, karena pada tahun 1227 ia dibunuh oleh
seseorang atas perintah Anusapati (anak Ken Dedes dari Tunggul Ametung), dengan
menggunakan keris Mpu Gandring. Setelah Ken Arok yang menjadi yang menjadi
Raja Singasari berturut-turut adalah Anusapati, Tohjaya,
Ranggawuni/Wisnuwhardana dan Kartanegara.
Pada zaman Raja Kertanegara, wilayah kekuasaan Kerajaan Singasari menjadi
sangat luas, meliputi seluruh Jawa, Madura, Bali, Nusa Tenggara, Kalimantan,
Sulawesi, Maluku, Melayu,dan Semenanjung Malaya. Ketika Raja Kertanegara
sedang gencar-gencarnya melakukan ekspansi ke luar Jawa, raja kecil di Kediri
mengadakan pemberontakan tahun 1292. Pemberontakan ini mengakibatkan para
pembesar kerajaan dan Raja Kertanegara gugur. Kerajaan Singasari yang besar itu
akhirnya runtuh setelah pemberontakan Jayakatwang pada tahun 1292
D. Homo
Manusia jenis homo lebih sempurna dari kedua jenis manusia
purba di atas. Manusia dengan tinggi badan antara 130-210 cm ini hidup
antara 25.000-40.000 tahun yang lalu. Jenisnya antara lain Homo
Soloensis (manusia purba dari Solo), Homo Wajakensis (manusia purba
dari Wajak), dan Homo Sapiens (manusia cerdas). Manusia purba jenis
ini telah mampu membuat alat-alat dari batu dan tulang untuk berburu.
Mereka juga telah mampu memasak makanannya walau dengan cara
sederhana.
Ciri-ciri manusia jenis homo antara lain:
Fosil sudah mirip manusia sekarang
Volume otak 1350-1450 cc
Alat pengunyah, rahang gigi, dan otot tengkuk sudah mengecil
Otak besar dan otak kecil sudah berkembang
Berjalan tegak
Tinggi badan 130-210 cm dengan berat badan 30-150 kg
Muka tidak terlalu menonjol dan tulang tengkorak mulai
membulat
Sudah mampu membuat peralatan dari batu dan tulang yang
sederhana
1. Homo Soloensis
Hampir bersamaan dengan penemuan
Meganthropus palaeojavanicus, Von Koenigswald
menemukan pula sebuah tengkorak manusia yang
memiliki volume otak lebih besar dari manusia-manusia
jenis Pithecanthropus. Struktur tengkorak manusia ini
tidak mirip dengan kera. Karena itu, fosil ini diberi nama
Homo soloensis yang artinya manusia dari Solo.
2. Homo Wajakensis
Fosil tengkorak manusia yang mirip dengan
penemuan Von Koenigswald pernah pula ditemukan
sebelumnya oleh seorang penambang batu marmer
bernama B.D. Von Rietschotten pada tahun 1889. Fosil
tersebut kemudian diteliti oleh Eugene Dubois dan diberi
nama Homo wajakensis, artinya manusia dari Wajak.
3. Homo Sapiens
Menurut kamus Bahasa Indonesia, Homo sapiens
(kb) artinya manusia yang berpikir; manusia yang hidup di
bumi sekarang ini. Ciri-ciri Homo Sapiens
Tinggi tubuh 130-210 cm
Otak lebih berkembang dari pada Meganthropus dan
pithecanthropus.
Otot kunyah, gigi, dan rahang sudah menyusut.
Tonjolang kening sudah berkurang dan sudah berdagu.
Mempunyai ciri-ciri ras Mongoloid dan
Austramelanosoid REN