Lesi target harus dipilih berdasarkan ukurannya (lesi dengan diameter terpanjang) sebagai
representatif organ yang terlibat, dan dipilih berdasarkan lesi yang dapat diukur secara berkelanjutan.
Pada kasus dimana lesi terbesar disimpulkan sulit untuk dapat dilakukan pengukuran berulang pada
pemeriksaan selanjutnya, maka lesi terbesar berikutnya yang dapat diukur berulanglah yang dijadikan
lesi target berdasarkan urutan ukurannya. (Eisenhauer, 2009; Schwartz et al., 2016; Rastogi et al., 2019).
Nodus limfe dengan ukuran sumbu pendek ≥10mm akan tetapi <15mm dimasukan sebagai lesi non
target, sedangkan nodus limfe dengan sumbu pendek <10 mm tidak dimasukan sebagai nodul
patologis dan tidak dicatat atau diikuti. (Eisenhauer, 2009)
RECIST 1.1
Evaluasi respon terapi
Total Diameter (yang terpanjang untuk lesi non limfe nodus, sumbu pendek untuk lesi limfe nodus)
untuk seluruh lesi target akan dihitung dan dicatat sebagai Diameter Baseline Total
Seluruh lesi lainnya diluar lesi target (lesi non target), termasuk nodus limfe patologis, juga harus
dicatat pada baseline, akan tetapi tidak harus dihitung ukurannya dan hanya ditandai sebagai “ada
(present)” atau “tidak ada (abscent)”
Sebagai tambahan, juga dimungkinkan untuk merekam multiple lesi non target sebagai sebuah
kesatuan (contohnya “multiple liver metastase”)
Pengukuran Tumor pada Awal
Lesi yang dapat diukur Sertakan lesi yang dapat diukur dan
tidak dapat diukur
Maksimal 5 total lesi, dan 2 lesi
per organ yang mewakili semua Lesi terukur yang melebihi jumlah
organ yang terlibat, harus maksimum lesi target yang dapat
dipilih dan diidentifikasi diterima
sebagai lesi target Pilihan untuk lesi non-target pada titik
waktu tindak lanjut adalah:
Harus dipilih berdasarkan
hilangnya total (atau resolusi ke ukuran
ukuran (yang memiliki
normal, untuk node),
diameter terpanjang) dan kehadiran yang berkelanjutan,
kesesuaian untuk pengukuran kemajuan yang tegas/jelas
berulang yang akurat
RECIST 1.1
Evaluasi respon terapi
Dokumentasi lesi target dan non target
EVALUASI LESI TARGET
• Complete Response (CR): menghilangnya seluruh lesi target. Seluruh
nodus limfe patologis (baik target maupun non-target) harus tereduksi
sumbu pendeknya menjadi <10mm.
• Partial Response (PR): setidaknya menurun 30% Diameter Total lesi
targetnya, sebagai pembandingnya adalah Diameter Total Baseline.
• Progressive Disease (PD): setidaknya meningkat 20% Diameter Total
lesi targetnya, sebagai pembandingnya adalah Diameter Total terkecil yang terekam selama
evaluasi terapi. Sebagai tambahan selain peningkatan relatif Diameter Total sebesar 20%, harus juga
ada peningkatan absolut Diameter Total sepanjang 5mm. (catatan : kehadiran satu lesi baru atau
lebih juga dimasukan ke dalam kriteria ini).
• Stable Disease (SD): tidak terdapat penurunan atau peningkatan yang cukup untuk dimasukan ke
dalam kriteria PR atau PD, sebagai pembandingnya adalah Diameter Total terkecil yang tercatat
selama evaluasi.
Lesi Target
Tumor
Sebaiknya pilih lesi berukuran besar dengan gambaran jelas untuk
diukur dengan diameter terpanjang ≥ 10 mm, maksimal dua lesi per
organ dan maksimal lima untuk keseluruhan penelitian.
•Lesi kistik
Kista sederhana tidak boleh dianggap sebagai lesi ganas atau dijadikan sebagai
target lesi.
Dugaan metastasis kistik atau nekrotik mungkin terjadi, namun jika ada metastasis
padat yang terjadi bersamaan.
•Terapi lokal-regional
Lesi yang terletak di suatu area yang telah menjalani terapi loko-regional
(misalnya radioterapi), dianggap tidak dapat diukur.
Ilustrasi yang menggambarkan pengukuran lesi target di NSCLC
berdasarkan kriteria RECIST dan Lee.
Menurut kriteria RECIST, ukuran lesi target pada
kanker paru-paru diukur dengan memasukkan
komponen solid dan ground-glass opacity (GGO) (a).