Anda di halaman 1dari 39

ASUHAN KEPERAWATAN KOMUNITAS

DENGAN DIAGNOSA HIPERTENSI DI DUSUN PERENG KELURAHAN


BENTENG
Disusun untuk Memenuhi Penugasan Stase Keperawatan Komunitas

Disusun oleh :

Azhrin Febriani 2101277007


Dea Sri Suhartini 2101277008
Dede Sanusi 2101277009
Delia Agustina 2101277010
Delviera Irmayanti 2101277011
Fatya Disty Maesaroh 2101277042
Firli Audi Maharani 2101277043
Hiban Hilmansyah 2101277044
Iqbal Aditia 2101277045
Kemala Fauzia 2101277046

PROGRAM STUDI DIII KEPERAWATAN


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
2023/2024
KONSEP DASAR
A. PENGERTIAN
Hipertensi didefinisikan suatu peningkatan tekanan darah sistolik dan diastolik
yang abnormal. Hipertensi adalah peningkatan tekanan darah lebih dari 140/90 mmHg
(Corwin, 2018 ).
Hipertensi adalah sebagai peningkatan tekanan darah sistolik sedikitnya 140
mmHg atau tekanan diastoliknya 90 mmHg. Hipertensi tidak hanya beresiko tinggi
menderita penyakit jatung, tetapi juga menderita penyakit lain seperti penyakit saraf,
ginjal, dan pembuluh darah dan makin tinggi tekanan darah, makin besar resikonya
(Yudhistira, 2019).
Hipertensi pada lansia yaitu hipertensi sistolik terisolasi (HST), meningkatnya
tekanan sistolik menyebabkan besarnya kemungkinan timbulnya kejadian stroke dan
infark miokard walaupun tekanan diastoliknya dalam batas normal (isolated systolic
hypertension).
Kesimpulan : hipertensi merupakan peningkatan tekanan darah yang abnormal
yaitu sistolik 140 mmHg dan diastolik 90 mmHg.
Type Penyakit darah tinggi atau Hipertensi
Type Penyakit darah tinggi atau Hipertensi dibagi menjadi 2, diantaranya Hipertensi
Primary dan Hipertensi Secondary :
 Hipertensi Primary adalah suatu kondisi dimana terjadinya tekanan darah
tinggi sebagai akibat dampak dari gaya hidup seseorang dan faktor lingkungan.
Seseorang yang pola makannya tidak terkontrol dan mengakibatkan kelebihan
berat badan atau bahkan obesitas, merupakan pencetus awal untuk terkena
penyakit tekanan darah tinggi. Begitu pula sesorang yang berada dalam
lingkungan atau kondisi stressor tinggi sangat mungkin terkena penyakit
tekanan darah tinggi, termasuk orang- orang yang kurang olahraga pun bisa
mengalami tekanan darahtinggi.
 Hipertensi secondary adalah suatu kondisi dimana terjadinya peningkatan
tekanan darah tinggi sebagai akibat seseorang mengalami/menderita penyakit
lainnya seperti gagal jantung, gagal ginjal, atau kerusakan sistem hormon
tubuh. Sedangkan pada Ibu hamil, tekanan darah secara umum meningkat saat
kehamilan berusia 20 minggu. Terutama pada wanita yang berat badannya di
atas normal atau gemuk.

B. ETIOLOGI
1. Hipertensi Primer (Esensial)
Disebut juga hipertensi idiopatik karena tidak diketahui penyebabnya. Factor
yang mempengaruhinya yaitu: genetic, lingkungan, hiperaktifitas saraf simpatis
sistem rennin. Angiotensin. Factor-faktor yang meningkatkan resiko: obesitas,
merokok, alcohol.
Seiring dengan bertambahnya usia, elastisitas dinding pembuluh darah
semakin menurun. Demikian pula dengan jenis kelamin, laki-laki memiliki resiko
hipertensi di bandingkan pada wanita. Hal ini berkaitan dengan adanya hormone
estrogen pada wanita yang berkontribusi pada kelenturan pembuluh darah (Yusuf,
2018). Penurunan produksi hormone estrogen pada usia menoupose membuat
resiko pada wanita juga meningkat.
2. Hipertensi Sekunder
Hipertensi sekunder merupakan dampak dari penyakit tertentu. Angka kejadiannya
berkisar antara 10-20% saja. Beberapa kelainan yang dapat
menimbulkan hipertensi sekunder :
1) Glomerulosnefritisakut. Hipertensi terjadi secara tiba-tiba dan memburuk
dengan cepat.
2) Sindromnefrotik. Penyakit ini bersifat lambat dan menimbulkan gejala
klinis sindrom nefrotik seperti proteinuria berat, hippoproteinemia, dan
edema yang berat.
3) Hipertensirenovaskular. Hipertensi ini disebabkan oleh adanya lesi pada
arteri renalis. (Yasmara, Deni dkk, 2016)

C. PATOFISIOLOGI
Tekanan darah merupakan hasil interaksi antara curah jantung (cardiac
out put) dan derajat dilatasi kontruksi arteriola (resistensi vascular
sistemik).Tekanan darah arteri dikontrol dalam waktu singkat oleh
baroreseptor arteri yang mendeteksi perubahan tekanan pada arteri utama, dan
kemudian melalui mekanisme umpan balik hormonal menimbulkan berbagai
variasi respons tubuh seperti frekuensi denyut jantung, kontraksi otot jatung,
kontraksi otot polos pada pembuluh darah dengan tujuan mempertahankan
tekanan darah dalam batas normal. Baroreseptor dalam komponen
kardiovaskuler tekanan rendah, seperti vena, atrium dan sirkulasi pulmonary,
memainkan peranan penting dalam pengaturan hormonal volume vascular.
Penderita hipertensi dipastikan mengalami peningkatan salah satu atau kedua
komponenini, yakni curah jantung dan atau resistensi vascular
sistematik(Rohimah & Dewi, 2022).
Hipertensi bertambah berat dan jantung mulai mengalami pembesaran,
curah jantung mengalami penurunan secara progresif meskipun belum terdapat
tanda-tanda gagal jantung. Hal ini disebabkan resistensi perifer semakin tinggi
dan kecepatan ejeksi ventrikel kiri semakin menurun, penurunan curah jantung
ini akan menyebabkan gangguan perfusi ke organ tubuh, terutama ginjal.
Kondisi ini berdampak penurunan volume ekstrasel dan perfusi ginjal ini akan
mengaktivasi system rennin angiostensin. Renin yang dikeluarkan oleh ginjal
ini akan merangsang angiotensinogen untuk mengeluarkan angiotensionogen
I (AI) yang bersifat vasokonstriktor lemah. Adanya angiotensin I pada
peredaran darah akan memicu pengeluaran angiotensin converting enzym
(ACE) di endothelium pembuluhparu. ACE ini kemudian akan mengubah
angiotensin I menjadi angiotensin II (AII) yang merupakan vasokonstriktor
kuat sehingga berpengaruh pada sirkulasi tubuh secara keseluruhan. Selain
sebagai vasokonstriktor kuat, AII memiliki efek lain yang pada akhirnya
meningkatkan tekanan darah. Dampak yang timbul oleh AII antara lain
hipertrofi jantung dan pembuluh darah, stimulasi rasa haus, memicu produksi
oldesteron dan anti-diuretic hormone (ADH) (Yasmara, Deni dkk, 2016)
Rennin diekskresikan sebagai respons tubuh terhadap beberapa kondisi
diantaranya stimulasi system saraf simpatik, hipotensi, dan penurunan asupan
natrium. Kemudian rennin akan menginduksikan angiotensinogen untuk
berubah menjadi angiotensi I (AI). Angiotensin converting enzyme (ACE)
yang dihasilkan oleh endothelium pembuluh darah paru mengubah AI
menjadiangiotensin II (AII). Peningkatan tekanan darah sebagai dampak dari
adanya AII ini terjadi melalui dua cara utama yaitu efek fasokontruksi dan
perangsangan kelenjar adrenal(Herlinah et al., 2013). Vasokontruktoryaitu
AII menebabkan vasokontruksi baik pada arteriol
maupun vena. Kontruksi arteriol akan meningkat tahanan perifer sehingga
membutuhkan usaha jantung lebih besar dalam melakukan pemompaan.
sedangkan pada vena dampak , tetapi sudah mampu menimbulkan peningkatan
aliran balik darah vena ke jantung. Perangsangan kelenjar endokrin yaitu AII
merangsang kelenjar adrenal untuk mengeluarkan hormone aldosteron,
hormone inibekerja pada tubulus distal nefron. Dampak dari keberadaan
hormone aldesteron ini adalah peningkatan penyerapan kembali air dan NACl
oleh tubulus distal nefron. Hal ini akan mengurangi pengeluaran garam dan air
melalui ginjal. Kondisi ini membuat volume darah meningkat yang diikuti pula
dengan peningkatan tekanan darah. Berat ringannya gejala hipertensi sendiri
sangat di pengaruhi oleh seberapa banyak dan seberapa vital organ yang
terkena dampak dari penurunan perfusi darah akibat tingginya resisitensi
sistemik tersebut.

D. MANIFESTASI KLINIK
Sering dikatakan bahwa gejala terlazim yang menyertai hipertensi meliputi
nyeri kepala dan kelelahan. Dalam kenyataannya ini merupakan gejala
terlazim yang mengenai kebanyakan pasien yang mencari pertolongan medis.
Beberapa pasien yang menderita hipertensi yaitu :
1) Mengeluh sakit kepala, pusing
2) Lemas, kelelahan
3) Sesak nafas
4) Gelisah
5) Mual, muntah
6) Kesadaran menurun

E. KOMPLIKASI
1. Stroke
Stroke dapat terjadi karena hemorogi akibat tekanan darah tinggi di otak,
atau akibat embolus yang terlepas dari pembuluh selain otak ang terpajan
tekanan tinggi. stroke dapat terjadi pada penyakit hipertensi kronis, apabila
arteri yang memperdarai otak mengalami hipertrofi dan penebalan.
2. Gagal jantung
Tekan darah yang tinggi memaksa otot jantung bekerja lebih berat untuk
memompa darah. Kondisi ini berakibat otot jantung akan menebal dan
meregang sehingga daya pompa oto menurun. Pada akhirnya, terjadi
kegagalan kerja otot jantung (Yuli, 2018).
3. Gagal ginjal
Gagal ginjal bisa terjadi sebab kerusakan progresif akibat tekanan tinggi
pada kapiler glomerulus gijal. Denganrusaknya glomerulus, aliran darah
kenefron akan terganggu dan dapat berlanjut menjadi kematian dan
hipoksik (Bianti Nuraini, 2015).

F. PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK
1. Pemeriksaan Laboratorium
a. Hb/Ht: untuk mengkaji hubungan dari sel-sel terhadap volume cairan
(viskositas) dan dapat mengindikasikan factor resiko seperti:
hipokoagulabilitas, anemia.
b. BUN / keratin: memberikan informasi tentang perfusi/fungsi ginjal.
c. Glucose: hiperglikemi (DM adalah pencetus hipertensi) dapat
diakibatkan oleh pengeluaran kadar ketokolamin.
d. Urinalisa: darah, protein, glukosa, mengisaratkan disfungsi ginjal dan
ada DM.
2. CTScan : mengkaji adanya tumor cerebral, encelopati.
3. EKG : dapat menunjukan pola regangan, dimana luas, peninggian
gelombang p adalah salah satu tanda dini penyakit jantung hipertensi.
4. Photo dada : menunjukkan destruksi kalsifikasi pada area katup,
pembesaran jantung.

G. PENATALAKSANAAN
1. Terapi Non Farmakologi
Terapi non farmakologi digunakan sebagai tindakan untuk hipertensi
ringan dan sebagai tindakan suportif pada hipertensi sedang dan berat.
Terapi nonfarmakologi meliputi:
a. Diet
1) Mengurangi makanan yang berkadar lemak jenuh tinggi.
2) Retriksi garam secara moderat dari 10gr/hr menjadi 5gr/hr.
3) Penurunan berat badan.
4) Makanan dan minuman dalam kaleng.
5) Mengurangi konsumsi alcohol dan merokok.
b. Latihan fisik
Latihan fisik atau olahraga yang teratur dan terarah yang dianjurkan
untuk penderita hipertensi seperti lari, jongging, bersepeda,
berenang dan lain-lain. Lama latihan berkisar 20-15 menit.
2. Terapi Farmakologi
Klasifikasi obat hipertensi yaitu sebagai berikut:
a. Diuretic: diberikan dengan tujuan agar memacu aktivitas keluaran
natrium dan air melewati ginjal. Penggunaanya harus dilakukan
secara ahti-hati karena efek sampingnya bisa menyebabkan terjadinya
hyponatremia dan hipokalemia, seperti chlorthalidone lasix,
Aldoctone, Drenium diuretic.
b. Amlodipine merupakan obat antihipertensi Calcium Channel
Blockers (CCB). Obat ini digunakan sebagai pengobatan pertama
hipertensi dan dapat digunakan sebagai agen tunggal untuk
mengontrol tekanan darah.
H. PATHWAY

Genetik, merokok, alkohol, obesitas, dll

Hipertensi

Vasokontriksi Vasokontriksi pembuluh Penyumbatan Retensi ventrikel Perubahan situasi


pembuluh darah darah ke otak pembuluh progresif kiri
jantung

Informasi yang
Suplai O2 ke miokardium ↓ aliran darah Beban kerja
Gangguan mikroinfark minim
menurun ke otak jantung meningkat
di jaringan

Defisit pengetahuan
Hipertensi ↓ suplai O2 ke Hipertropi (D.0111)
Obstruksi pembuluh
ventrikel otak
darah otak
Kompensasi dilatasi
Angina ↓ metabolisme
anerob Resiko perfusi cerebral
tidak efektif (D.0017)
Gagal jantung
Nyeri dada Penumpukkan
asam laktat Curah jantung menurun

Nyeri Akut Resiko penurunan curah


(D.0077) jantung (D.0011)
DIAGNOSA KEPERAWATAN DAN RENCANA KEPERAWATAN

1. Resiko penurunan curah jantung berhubungan dengan adanya hipertropi


2. Resiko perfusi cerebral tidak efektif berhubungan dengan obstruksi
pembuluh darah pada otak
3. Nyeri akut berhubungan dengan angina
4. Defisit pengetahuan berhubungan dengan informasi yang minim

DIAGNOSA RENCANA INTERVENSI KEPERAWATAN

No Diagnosa Tujuan dan Kriteria Intervensi


Hasil
1. Nyeri akut (D.0077) halaman Tingkat nyeri (L.08066) Manajemen nyeri
172 berhubungan dengan Halaman 145 (I.08238) Halaman
adanya angina Setelah dilakukan 201
kunjungan rumah sebanyak Observasi
2x kali kunjungan rumah 1. Kaji nyeri secara
diharapkan nyeri teratasi. komprehensif
Dengan kriteria hasil : meliputi lokasi,
1. Mengenal faktor nyeri karakteristik,
2. Tindakan pertolongan durasi, frekuensi,
nonfarmakologi kualitas, intensitas
3. Mengenal tanda 2. Observasi reaki
pencetus nyeri untuk nonverbal dan
mencari pertolongan ketidaknyamanan
4. Melaporkan nyeri 3. Tentukan lokasi,
berkurang dengan karakteristik,
menggunakan kualitas dan
manajemen nyeri derajat nyeri
5. Menyatakan rasa Terapetik
nyaman setelah nyeri 1. Berikan tekhnik
berkurang non farmakologis
untuk mengurangi
rasa nyeri
2. Gunakan
komunikasi
terapeutik agar
klien dapat
mengekspresikan
nyeri
Edukasi
1. Ajarkan
penggunaan teknik
non farmakologi :
teknik relaksasi
progresif
2. Jelaskan penyebab
periode dan
pemicu nyeri
3. Anjurkan
memonitor nyeri
seacara mandiri.
Kolaborasi
1. Berikan analgetik
sesuai anjuran
2. 2.Cek instruksi
dokter tentang
jenis, obat, dosis
dan frekuensi
2. Resiko perfusi cerebral tidak Perfusi cerebral (L.02014) Manajemen
efektif (D.0017) halaman 51 halaman 86 peningkatan tekanan
berhubungan dengan Setelah dilakukan intrakranial (I.09325)
obstruksi pembuluh darah kunjungan rumah sebanyak halaman 205
otak 2x diharapkam perfusi Observasi
cerebral efektif dengan 1. Monitor ICP (intra
kriteria : cranial pressure)
1. Tekanan intrakranial 2. Monitor CPP
menurun (cerebral perfusion
2. Sakit kepala menurun pressure)
3. Kecamasan menurun Teurapetik
4. Nilai rata rata tekanan 1. Minimalkan
darah membaik stimulus dengan
menyediakan
lingkungan yang
tenang
Kolaborasi
1. Kolaborasi
pemberian sedasi
dan anti
konvulsan.
3. Resiko penurunan curah Curah jantung (L.02008) Perawatan jantung
jantung (D.0011) halaman 41 halaman 20 (I.02075) halaman 317
Berhubungan dengan adanya Setelah dilakukan Observasi
hipertropi kunjungan rumah sebanyak 1. Kaji TTV
2x diharapkam tidak terjadi Terapetik
penurunan curah jantung 1. Berikan
dengan kriteria : lingkungan
1. TTV dalam batas tenang, nyaman,
normal TD : S : 120- kurangi aktivitas,
140 mmHg D : 80-90 batasi jumlah
mmHg N : 60- pengunjung
100x/mnt RR : 12-24 2. Pertahankan
x/mntT : 36.5-37.5 pembatasan
2. Berpartisipasi dalam aktivitas
aktivitas yang sepertiistirahat
menurunkan TD ditempat
3. Mempertahankan TD tidur/kursi
dalam rentang yang 3. Bantu melakukan
apat diterima aktivitas
perawatan diri
sesuai kebutuhan
Edukasi
1. Anjurkan berhenti
merokok
2. Anjurkan
beraktivitas fisik
sesuai toleransi
Kolaborasi
1. Kolaborasi
pemberian obat
aritmia
4. Defisit pengetahuan (D.0111) Tingkat pengetahuan Edukasi Kesehatan
halaman 246 berhubungan (L.12111) halaman 146 (I.12383) halaman 65
dengan pengetahuan yang Setelah dilakukan Observasi
minim kunjungan rumah sebanya 2 1. Identifikasi
kali kunjungan rumah kesiapan dan
diharapkan keluarga kemampuan klien
mengetahui proses menerima
penyakit. informasi
Kriteria hasil : Terapeutik
1. Kemampuan 1. Sediakan materi
menjelaskan dan media
pengetahuan tentang Pendidikan terkait
penyakit dikeluarga hipertensi
meningkat 2. Berikan
2. Prilaku keluarga sesuai kesempatan klien
dengan pengetahuan untuk bertanya
yang meningkat tentang hipertensi
3. Menjalankan Edukasi
pemeriksaaan yang 1. Jelaskan factor
tidak tepat menurun resiko yang dapat
mempengaruhi
terhadap hipertensi
A. Pengkajian
1. Data Demografi
a. Distribusi Penduduk Berdasarkan Umur
Tabel 3.1
Data Frekuensi Responden Menurut Golongan Umur
Umur
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
20-25 2 6,7 6,7 6,7
26-30 1 3,4 3,4 10,1
31-35 2 6,7 6,7 16,8
36-40 3 10 10 26,8
Valid 41-45 5 16,6 16,6 43,4
46-50 3 10 10 53,4
51-55 3 10 10 63,4
56-60 5 16,6 16,6 80
>60 6 20 20 100,0
Total 30 100,0 100,0
b. Distribusi Penduduk Berdasarkan Jenis Kelamin
Tabel 3.2
Data Frekuensi Responden Menurut Jenis Kelamin
Jenis Kelamin
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Laki-laki 7 23,3 23,3 23,3
Valid Perempuan 23 76,7 76,7 100,0
Total 30 100,0 100,0

c. Distribusi Penduduk Berdasarkan Agama


Tabel 3.3
Data Frekuensi Responden Menurut Agama
Agama
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid Islam 30 100,0 100,0 100,0
d. Distribusi Penduduk Berdasarkan Tingkat Pendidikan
Tabel 3.4
Data Frekuensi Responden Menurut Tingkat Pendidikan
Tingkat Pendidikan
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
SD 19 63,3 63,3 63,3
SMP 7 23,3 23,3 86,6
SMA 4 13,3 13,3 100,0
D3 0 0 0
Valid S1 0 0 0
Total 30 100,0 100,0

e. Distribusi Penduduk Berdasarkan Pekerjaan


Tabel 3.5
Data Frekuensi Responden Menurut Pekerjaan
Pekerjaan
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Wiraswasta 7 23,3 23,3 23,3
Buruh/Tani 10 33,3 33,3 56,6
Karyawan 0 0 0 0
Swasta
Valid IRT 13 43,3 43,3 100,0
Honorer 0 0 0
Perangkat 0 0 0
Desa
PNS 0 0 0
Total 30 100,0 100,0

f. Distribusi Penduduk Berdasarkan Jumlah Anggota Keluarga


Tabel 3.6
Data Frekuensi Responden Menurut Jumlah Anggota Keluarga
Jumlah Anggota Keluarga
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
1 5 16,6 16,6 16,6
2 9 30 30 46,6
3 10 33,3 33,3 79,9
Valid 4 6 20 20 100,0
5 0 0 0
6 0 0 0
Total 30 100,0 100,0
g. Data Sosial Ekonomi
a. Distribusi Penduduk Berdasarkan Penghasilan Perbulan
Tabel 3.7
Data Frekuensi Menurut Penghasilan Perbulan
Penghasilan Perbulan
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
<500.000 5 16,6 16,6 16,6
500.000-1.000.000 17 56,7 56,7 73,3
Valid 1.000.000-1.500.000 3 10 10 83,3
1.500.000-2.000.000 3 10 10 93,3
>2000.000 2 6,6 6,6 100,0
Total 30 100,0 100,0

b. Distribusi Penduduk Berdasarkan Penerima BLT


Tabel 3.8
Data Frekuensi Responden Penerima BLT
Status Penerima BLT
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Ya 16 53,3 53,3 53,3
Valid Tidak 14 46,7 46,7 100,0
Total 30 100,0 100,0

h. Masalah Kesehatan
Berdasarkan hasil SMD pada bulan Desember 2022 di Wilayah Dusun Cinaga RT 02 RW
01, Desa Panaragan, Kecamatan Cikoneng, didapatkan beberapa jawaban responden
mengenai masalah kesehatan sebagai berikut :
a. Akses pelayanan dan pembiayaan keseahatan
1. Pemanfaatan fasilitas kesehatan
Tabel 3.9
Data Frekuensi Pemanfaatan Fasilitas Kesehatan
A1
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Puskesmas 25 83,3 83,3 83,3
Praktek Dokter 0 0 0 83,3
Valid Swasta
Diobati Sendiri 5 16,7 16,7 100,0
Total 30 100,0 100,0
2. Jarak dari Rumah ke Fasilitas Kesehatan
Tabel 3.10
Data Frekuensi dari Rumah ke Fasilitas Kesehatan
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
<1 Km 0 0 0 0
1-5 km 30 100 100 100
Valid 6-10 km 0 0 0
>10 km 0 0 0
Total 30 100 100
3. Sarana Transfortasi untuk Akses ke Fasilitas Kesehatan
Tabel 3.11
Data Frekuensi Sarana Transfortasi untuk Akses ke Fasilitas Kesehatan
A3
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Jalan Kaki 0 0 0 0
Valid Kendaraan Pribadi 30 100 100 100
Angkutan Umum 0 0 0
Total 30 100 100

4. Pembiayaan untuk Pelayan Kesehatan


Tabel 3.12
Data Frekuensi untuk Pelayanan Kesehatan

A4
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
BPJS 11 36,6 36,6 36,6
Valid Asuransi Swasta 0 0 0 0
Tidak Mengikuti 19 63,3 63,3 100
Sama Sekali
Total 0 100,0 100,0

b. Kesehatan Ibu dan Anak, KB, Gizi, dan Imunisasi


1. Keluarga yang Mempunyai Ibu Hamil
Tabel 3.13
Data Frekuensi Keluarga yang Mempunyai Ibu Hamil
B1
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Ya 1 3,3 3,3 3,3
Valid Tidak 29 96,7 96,7 100,0
Total 30 100,0 100,0

2. Rencana Penolong untuk Melahirkan


Tabel 3.14
Data Frekuensi Penolong untuk Melahirkan
B2
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Tidak Memberi 0 0 0 0
Jawaban
Valid Rumah 0 0 0 0
Sakit/Klinik
Swasta
Puskesmas 0 0 0 0
Bidan Praktik 30 100 100 100
Swasta
Total 30 100 100
3. Rencana Penolong Persalinan
Tabel 3.15
Data Frekuensi Penolong Persalinan
B3
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Tidak Memberi 0 0 0 0
Jawaban
Valid Bidan 30 100 100 100
Dukun 0 0 0
Total 30 100 100

4. Kunjungan Kehamilan (yang mengalami gangguan kehamilan)


Tabel 3.15
Data Frekuensi Warga yang Mengalami Gangguan Kehamilan
B4
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Tidak Memberi 0 0 0 0
Jawaban
Valid <4 Kali 0 0 0 0
>4 Kali 0 0 0 0
Total 0 0 0 0

5. Gangguan Kehamilan pada Persalinan Terakhir


Tabel 3.17
Data Frekuensi Gangguan Kehamilan pada Persalinan Terakhir
B5
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Tidak Memberi 0 0 0 0
Jawaban
Valid Ya 0 0 0 0
Tidak 30 100 100 100
Total 30 100 100

6. Penolong Persalinan
Tabel 3.18
Data Frekuensi Penolong Persalinan
B6
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Tidak Memberi 0 0 0 0
Jawaban
Valid Tenaga Kesehatan 30 100 100 100
Dukun Bayi 0 0 0
Lain-lain 0 0 0
Total 30 100 100
7. Kejadian Kematian pada Bayi
Tabel 3.19
Data Frekuensi Kejadian Kematian Balita
B7a
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Tidak Memberi 0 0 0 0
Jawaban
Valid Ya 0 0 0 0
Tidak 30 100 100 100
Total 30 100 100

8. Kejadian Kematian Balita


Tabel 3.20
Data Frekuensi Kejadian Kematian Balita
B7b
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Tidak Memberi 0 0 0 0
Jawaban
Valid Tidak 30 100 100 100
Total 30 100 100

9. Kejadian Kematian Ibu Hamil


Tabel 3.21
Data Frekuensi Kejadian Ibu Hamil
B7c
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Tidak Memberi 0 0 0 0
Jawaban
Valid Tidak 30 100 100 100
Total 30 100 100

10. Kejadian Kematian Ibu Melahirkan


Tabel 3.22
Data Frekuensi Kematian Ibu Melahirkan
B7d
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Tidak Memberi 0 0 0 0
Jawaban
Valid Tidak 30 100 100 100
Total 30 100 100 100
11. Keluarga yang Mempunyai Bayi BBLR
Tabel 3.23
Data Frekuensi Keluarga yang Mempunyai Bayi BBLR
B8
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Tidak Memberi 0 0 0 0
Jawaban
Valid Ya 0 0 0 0
Tidak 30 100 100 100
Total 30 100 100

12. Ibu Hamil Mengkonsumsi Tablet Fe


Tabel 3.24
Data Frekuensi Ibu Hamil Mengkonsumsi Tablet Fe
B9
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Tidak Memberi 0 0 0 0
Jawaban
Valid Ya 1 3,3 3,3 0
Tidak 29 96,7 96,7 100
Total 30 100,0 100,0

13. Ibu Hamil Diperiksa Hb


Tabel 3.25
Data Frekuensi Ibu Hamil Diperiksa Hb
B10
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Tidak Memberi 0 0 0 0
Jawaban
Valid Ya 0 0 0 0
Tidak 30 100 100 100
Total 30 100 100

14. Keluarga yang Paham tentang KIA/KB dan Imunisasi


Tabel 3.26
Data Frekuensi Keluarga yang Paham tentang KIA/KB dan Imunisasi
B11
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Tidak Memberi 4 13,3 13,3 13,3
Jawaban
Valid Ya 23 76,6 76,6 89,9
Tidak 3 10 10 100,0
Total 30 100,0 100,0
15. Balita Memperoleh Imunisasi Lengkap
Tabel 3.27
Data Frekuensi Balita Memperoleh Imunisasi Lengkap
B12
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Tidak Memberi 0 0 0 0
Jawaban
Valid Ya 5 16,6 16,6 16,6
Tidak 25 83,3 83,3 100,0
Total 30 100,0 100,0

16. Bayi < 10 Bulan Memperoleh Imunisasi


Tabel 3.28
Data Frekuensi Bayi < 10 bulan Memperoleh Imunisasi
B13
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Tidak Memberi 0 0 0 0
Jawaban
Valid Ya 1 3,3 3,3 3,3
Tidak 29 96,6 96,6 100
Total 30 100 100

17. Balita ditimbang Minimal 8 kali/tahun


Tabel 3.29
Data Frekuensi Balita Selalu Ditimbang Minimal 8 kali/Tahun
B14
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Tidak Memberi 0 0 0 0
Jawaban
Valid Ya 1 3,3 3,3 3,3
Tidak 29 96,6 96,6 100
Total 30 100 100

18. Balita dengan Status Gizi kurang/BGM/Buruk


Tabel 3.30
Data Frekuensi Balita dengan Status Gizi kurang/BGM/Buruk
B15
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Tidak Memberi 0 0 0 0
Jawaban
Valid Ya 0 0 0 0
Tidak 0 0 0 0
Total 0 0 0 0
19. Balita Memperoleh
Tabel 3.31
Data Frekuensi Balita Memperoleh MP-ASI
B16
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Tidak Memberi 29 96,6 96,6 96,6
Jawaban
Valid <6 Bulan 0 0 0 96,6
>6 Bulan 1 3,3 3,3 100,0
Total 30 100,0 100

20. Keluarga Biasa Sarapan Pagi


Tabel 3.32
Data Frekuensi Keluarga Biasa Sarapan Pagi
B17
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Ya 30 100 100 100
Valid Tidak 0 0 0
Total 30 100 100

21. Keluarga Makan dengan Menu Seimbang


Tabel 3.33
Data Frekuensi Keluarga Makan dengan Menu Seimbang
B18
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Ya 30 100 100 100
Valid Tidak 0 0 0
Total 0 100 100

c. Surveilans
Dalam 3 bulan terakhir apakah ada anggota keluarga yang sakit :
1. Batuk Pilek
Tabel 3.34
Batuk Frekuensi Keluarga dengan Anggota Keluarga dalam 3 bulan
Terakhir Sakit Batuk Pilek
C1
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Ya 5 16,6 16,6 16,6
Valid Tidak 25 83,3 83,3 100
Total 30 100 100
2. Diare
Tabel 3.35
Data Frekuensi Keluarga dengan Anggota Keluarga dalam 3 bulan Terakhir Sakit Diare
C2
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Ya 1 3,3 3,3 3,3
Valid Tidak 29 96,6 96,6 100
Total 30 100 100

3. Hipertensi
Tabel 3.36
Data Frekuensi Keluarga dengan Anggota Keluarga dalam 3 bulan Terakhir Sakit
Hipertensi
C3
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Ya 26 86,6 86,6 86,6
Valid Tidak 4 13,3 13,3 100
Total 30 100 100

4. Demam Berdarah Dengue (DBD)


Tabel 3.37
Data Frekuensi dengan Anggota Keluarga dalam 3 bulan Terakhir Sakit DBD
C4
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid Tidak 30 100 100 100

5. TBC (Flek Paru)


Tabel 3.38
Data Frekuensi dengan Anggota Keluarga dalam 3 bulan Terakhir Sakit TBC
C5
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Ya 1 3,3 3,3 3,4
Valid Tidak 29 96,7 96,7 100
Total 30 100 100

6. Demam Tifus
Tabel 3.39
Data Frekuensi Keluarga dengan Anggota Keluarga dalam 3 bulan
Terakhir Sakit Demam Tifus
C6
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid Tidak 0 0 0 0
7. Gatal-gatal
Tabel 3.40
Data Frekuensi dengan Anggota Keluarga dalam 3 bulan Terakhir
Sakit Gatal-gatal
C7
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Ya 0 0 0 0
Valid Tidak 0 0 0 0
Total 0 0 0 0

8. Campak
Tabel 3.42
Data Frekuensi dengan Anggota Keluarga dalam 3 bulan Terakhir
Sakit Campak
C8
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Ya 0 0 0 0
Valid Tidak 0 0 0 0
Total 0 0 0 0

9. Hepatitis
Tabel 3.42
Data Frekuensi dengan Anggota Keluarga dalam 3 bulan Terakhir
Sakit Hepatitis
C9
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid Tidak 30 100 100 100

10. Varicella (Cacar Air)


Tabel 3.43
Data Frekuensi dengan Anggota Keluarga dalam 3 bulan Terakhir
Sakit Varivella
C10
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Ya 0 0 0 0
Valid Tidak 30 100 100 100
Total 30 100 100

11. Diabetes Melitus (DM)/Penyakit Gula


Tabel 3.44
Data Frekuensi Keluarga dengan Anggota Keluarga dalam 3 bulan
Terakhir Sakit DM
C11
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid Tidak 0 0 0 0
12. Pneumonia (Balita)
Tabel 3.45
Data Frekuensi Keluarga dengan Anggota Keluarga dalam 3 bulan
Terakhir Sakit Pneumonia
C12
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Ya 0 0 0 0
Valid Tidak 30 100 100 100
Total 30 100 100

d. Rumah dan Lingkungan


1. Data Frekuensi SPAL
Tabel 3.46
Data Frekuensi SPAL
D1
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Ada sarana, 5 16,6 16,6 16,6
memenuhi syarat
Valid Ada sarana, tidak 6 20 20 36,6
memenuhi syarat
Tidak ada sarana 19 63,3 63,3 100
Total 30 100 100

2. Data Frekuensi Penyediaan Air Bersih


Tabel 3.47
Data Frekuensi Penyediaan Air Bersih
D2
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Tidak Memberi 0 0 0 0
Jawaban
Valid Sumur 30 100 100 100
PDAM 0 0 0
Lainnya 0 0 0
Total 30 100 100

3. Data Frekuensi Tempat Pembuangan Akhir Tinja


Tabel 3.48
Data Frekuensi Tempat Pembuangan Akhir Tinja
D3
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Tidak Memberi 0 0 0 0
Jawaban
Valid Septic Tank 30 100 100 100
Kolam 0 0 0 0
Lainnya 0 0 0
Total 30 100 100
4. Data Frekuensi Kamar Mandi yang Dipakai Keluarga
Tabel 3.49
Data Frekuensi Kamar Mandi yang Dipakai Keluarga
D4
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Tidak Memberi 0 0 0 0
Jawaban
Valid Ada, di dalam 30 100 100 100
rumah
Ada, di luar rumah 0 0 0 0
Tidak ada 30 100 100

5. Data Frekuensi Jenis Kamar Mandi


Tabel 3.50
Data Frekuensi Jenis Kamar Mandi
D5
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Tidak Memberi 0 0 0 0
Jawaban
Valid Terbuka 0 0 0 0
Tertutup 30 100 100 100
Total 30 100 100

6. Data Frekuensi Pembuangan Limbah Kamar Mandi


Tabel 3.51
Data Frekuensi Pembuangan Limbah Kamar Mandi
D6
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Tidak Memberi 0 0 0 0
Jawaban
Valid Tanah 30 100 100 100
Semen 0 0 0
Ubin/keramik 0 0 0
Lainnya 0 0 0
Total 30 100 100
7. Data Frekuensi Pembuangan Sampah Rumah Tangga
Tabel 3.52
Data Frekuensi Pembuangan Sampah Rumah Tangga
D7
Frequency Percent Valid Cumulative
Percent Percent
Tidak Memberi Jawaban 0 0 0 0
Valid Tergenang di pekarangan atau 0 0 0 0
kebun
Ke sawah 0 0 0
Ke selokan/ sungai 0 0 0
Dibuatkan sarana 30 100 100
pembuangan khusus
Total 30 100 100

8. Data Frekuensi Pembuangan Sampah Sembarangan


Tabel 3.53
Data Frekuensi Pembuangan Sampah Sembarangan
D8
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Tidak Memberi 0 0 0 0
Jawaban
Valid Tersedia tempat 0 0 0 0
Pembuangan
sampah yang
tertutup
Tersedia tempat 9 30 30 30
Pembuangan
sampah yang tidak
tertutup
Tidak tersedia 21 70 70 100
Total 30 100 100

9. Data Frekuensi Pembuangan Air Limbah Dapur


Tabel 3.54
Data Frekuensi Pembuangan Air Limbah Dapur
D9
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Tidak Memberi 0 0 0 0
Jawaban
Valid Tersedia 0 0 0 0
Tidak Tersedia 30 100 100 100
Total 30 100 100
10. Data Frekuensi jendela
Tabel 3.55
Data Frekuensi jendela
D10
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Tidak Memberi 0 0 0 0
Jawaban
Valid Tersedia sarana 30 100 100 100
yang tertutup dan
mengalir sehingga
tidak ada
genangan air /
SPAL
Tidak Tersedia 0 0 0 0
Sarana atau
dibuang secara
terbuka
Total 30 100 100

11. Data Frekuensi ventilasi


Tabel 3.56
Data Frekuensi ventilasi
D11
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Tidak Memberi 0 0 0 0
Jawaban
Valid Ada diseluruh jenis 30 100 100 100
ruangan/kamar
dan cukup
Ada, hanya pada 0 0 0
sebagian ruang/
kamar
Tidak 0 0 0
Total 30 100 100

12. Data Frekuensi Ruang Tidur


Tabel 3.57
Data Frekuensi Ruang Tidur
D12
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Tidak Memberi 0 0 0 0
Jawaban
Valid Ada jendela, ada 30 100 100 100
lubang angin/
ventilasi
Ada jendela tidak 0 0 0
ada ventilasi
Tidak ada jendela, 0 0 0
tidak ada lubang
angin/ ventilasi
Total 30 100 100

13. Data Frekuensi atap Rumah


Tabel 3.58
Data Frekuensi atap rumah
D13
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Tidak Memberi 0 0 0 0
Jawaban
Valid Terang dan tidak 30 100 100 100
lembab
Ada, tidak terang 0 0 0
dan lembab
Tidak ada ruang 0 0 0
tidur
Total 30 100 100

14. Data Frekuensi Langit-Langit Rumah


Tabel 5.59
Data Frekuensi Langit-Langit Rumah

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent


Tidak Memberi 0 0 0 0
Jawaban
Valid Seng/genting 30 100 100 100
Ada, tidak terang 0 0 0
dan lembab
Total 30 100 100

15. Data Frekuensi Kandang Ternak


Tabel 3.60
Data Frekuensi Kandang Ternak
D15
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Tidak Memberi 30 100 100 100
Jawaban
Asbes 0 0 0
Valid Triplex 0 0 0
Anyaman 0 0 0
bambu/bilik
Tanpa langit-langit 0 0 0
Total 30 100 100

16. Data Frekuensi Jenis Hewan Ternah


Tavel 3.61
Data Frekuensi Jenis Hewan Ternak
D16
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Tidak Memberi 30 100 100 100
Jawaban
Valid Terpisah dari 0 0 0
rumah
Menempel/menjadi 0 0 0
satu dengan rumah
Tidak punya 0 0 0
kandang
Total 30 100 100

17. Data Frekuensi TOGA


Tabel 3.62
Data Frekuensi TOGA
D17
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Tidak Memberi 30 100 100 100
Jawaban
Valid Unggas 0 0 0
Hewan berkaki 0 0 0
empat
Total 30 100 100
18. Data Frekuensi Kebiasaan Minum Jamu Tradisional
Tabel 3.63
Data Frekuensi Kebiasaan Minum Jamu
Tradisional
D18
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Ya, minimal 3 jenis 0 0 0 0
Valid Ya, kurang dari 3 6 20 20 20
jenis
Tidak 24 80 80 100
Total 30 100 100

19. Data frekuensi Kepadatan Hunian


Tabel 3.64
Data frekuensi Kepadatan Hunian
D20
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Padat 11 36,6 36,6 36,6
Valid Cukup 11 36,6 36,6 73,2
Tidak padat 8 26,6 26,6 100
Total 30 100 100

e. Perilaku
1. Data Frekuensi Anggota Keluarga Merokok
Tabel 3.65
Data Frekuensi Anggota Keluarga Merokok
E1
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Ya 30 100 100 100
Valid Tidak 0 0 0
Total 30 100 100
2. Data Frekuensi Anggota Keluarga Terbiasa Cuci Tangan Pakai Sabun
(CTPS)
Tabel 3.66
Data Frekuensi Anggota Keluarga Terbiasa CTPS
E2
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Ya 15 50 50 50
Valid Tidak 15 50 50 100
Total 30 100 100

3. Data Frekuensi Anggota Keluarga Terbiasa Gosok Gigi 2 Kali Sehari


Tabel 3.67
Data Frekuensi anggota Keluarga Terbiasa Gosok Gigi 2
Kali Sehari
E3
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid Ya 30 100 100 100

4. Data Frekuensi Anggota Keluarga Minum Miras/Narkoba


Tabel 3.68
Data Frekuensi Anggota Keluarga Minum Miras/Narkoba
E4
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid Tidak 30 100 100 100

5. Data Frekuensi Keluarga yang Melakukan PSN


Tabel 3.69
Data Frekuensi Keluarga yang Melakukan PSN
E5
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Ya 0 0 0 0
Valid Tidak 30 100 100 100
Total 30 100 100
6. Data Frekuensi Anggota Keluarga Keluarga Terbiasa Mandi
2 Kali Sehari
Tabel 3.70
Data Frekuensi Anggota Keluarga Terbiasa Mandi 2
Kali Sehari
E6
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid Ya 30 100 100 100

7. Data Frekuensi Anggota Keluarga Minum Menggunakan


Air Masak
Tabel 3.71
Data Frekuensi Anggota Keluarga Minum
Menggunakan Air Masak
E7
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Ya 15 50 50 50
Valid Tidak 15 50 50 100
Total 30 100 100

8. Data Frekuensi Akeluarga Terbiasa BAB di jamban


Tabel 3.72
Data Frekuensi Anggota Keluarga BAB di jamban
E8
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Ya 0 0 0 0
Valid Tidak 30 30 100 100
Total 30 100 100
9. Data Frekuensi Anggota Keluarga Terbiasa Membuang Sampah Pada
Tempatnya
Tabel 3.73
Data Frekuensi Anggota Terbiasa Membuang Sampah
Pada Tempatnya
E9
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Ya 30 100 100 100
Valid Tidak 0 0 0
Total 30 100 100

10. Data Frekuensi Anggota Keluarga Terbiasa Makan 3 Kali Sehari


Tabel 3.74
Data Frekuensi Anggota Keluarga Terbiasa Makan 3 Kali
Sehari
E10
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid Ya 30 100 100 100

11. Data Frekuensi Anggota Keluarga Terbiasa Membersihkan


Rumah Setiap Hari
Tabel 3.75
Data Frekuensi Anggota Keluarga Terbiasa Membersihkan
Rumah Setiap Hari
E11
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid Ya 30 100 100 100

Berdasarkam hasil wawancara ( tatap muka) dalma kegiatan pertemuaan MMD


diwilayah dusun Pereng RW 08/09 Kelurahan Benteng Kecamatan Ciamis dengan metode
pertemuan participatoru Rural Apraisal (PRA) atau pemahaman partisipatif dan focus diskusi
didapatkan masalah sebagai berikut :
1. Ibu Eva ( Kader ) mengatakan banyak sampah baik dari limbah dapur ataupun limbah
rumah tangga yang dikumpulkan dan dibakar dipekarangan rumah
2. Ibu Eva mengatakan hampir semua laki – laki usia 30 tahun keatas perokok aktif
3. Ibu Eva mengatakan pembuangan limbah kamar mandi kebanyakan ke belakang
rumah atau ke kolam ikan.
B. Analisa Data
Tabel 3.77
Analisa Data
No Data Masalah Penyebab
1 DS : Resiko terjadi peningkatan Lingkungan yang
- Ibu Eva ( kader) kasus penyakit berbasis kurang sehat karena
mengatakan banyak lingkungan ( saluran tidak adanya saluran
sampah baik dari cerna, DBD, ISPA , dll. pemuangan air limbah
limbah dapur ataupun
limbah rumah tangga
yang
dikumpulkan dan
dibakar dipekarangan
rumah
- Ibu Eva juga
mengatakan banyak
sampah dari limbah
dapur dan rumah
tangga yang dibakar di
pekarangan rumah.

DO :
- 63,3 % warga tidak
mempunyai sarana
pembuangan limbah
dapur atau rumah
tangga dan dibuang
secara terbuka
2 DS : Resiko terjadinya Kurangnya kesadaran
Ibu Eva mengatakan hampir peningkatan penyakit dan kemauan warga
semua laki – laki usia 30 akibat partikel atau zat untuk berhenti
tahun yang terkandung dalam merokok
keatas merupakan perokok rokok ( kabon monoksida,
aktif . nikotin, hidrogen sianida,
DO : benzena, formaldehida,
100 % warga yang arsenik, dan amonia)
mempunyai anggota
keluarga yang merokok
3 DS : Resiko terjadinya Karena banyaknya
Ibu Eva peningkatan tekanan darah masyarakat yang
mengatakan 11 lansia yang karena adanya faktor usia, kurang berolahraga ,
ada di Rw 08 dan 09 Dusun strees, dan pola hidup strees, juga dari faktor
Pereng dan 15 warga usia usia.
sekitar 45 s/d 55 tahun
mengidap hipertensi
DO :
Rata – rata tekanan darah
pada 11 lansia yang ada di
Rw 08 dan 09 Dusun
Pereng dan
15 warga usia sekitar 45 s/d
55 tahun yaitu 150/ 90
C. Prioritas Masalah
Tabel 3.74
Prioritas Masalah
No Masalah Kesehatan A B C D E F G H I J K L Total
1. Resiko terjadinya
peningkatan kasus berbasih 5 5 5 3 3 3 5 4 4 4 4 4 49
lingkungan (saluran cerna
DBD,ISPA dan lainnya).
2. Terjadinya peningkatan
penyakit akibat zat yang
terkandung dalam rokok 5 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 50
(nikotin, karbon monoksida,
benzene, dan ammonia)
seperti penyakit hipertensi

3. Resiko terjadinya
peningkatan tekanan darah
karena adanya faktor usia, 5 5 5 3 3 5 3 4 4 4 4 5 50
strees, dan pola hidup

Keterangan (skoring) :
5 : sangat tinggi
4 : tinggi
3 : cukup
2 : rendah
1 : sangat rendah

A : Sesuai dengan perawat komunitas


B : Jumlah yang beresiko
C : Besarnya resiko
D : kemungkinan untuk penkes
E : Minat masyarakat
F : kemungkinan untuk diatasi
G : sesuai dengan program pemerintah
H : sumber daya tempat
I : sumber daya waktu
J : sumber daya dana
K : sumber daya fasilitas
L : sumber daya orang
D. Diagnosa Keperawatan
1. Resiko terjadinya peningkatan kasus berbasihlingkungan (saluran cerna, DBD, ISPA
dan lainnya) berhubungan dengan lingkungan yang kurang sehat karena tidak adanya
saluran pemuangan air limbah ditandai dengan :
DS :
• Ibu Eva ( kader) mengatakan banyak sampah baik dari limbah dapur ataupun
limbah rumah tangga yang dikumpulkan dan dibakar dipekarangan rumah
• Ibu Eva juga mengatakan banyak sampah dari limbah dapur dan rumah tangga
yang dibakar di pekarangan rumah.
DO :
• 63,3 % warga tidak mempunyai sarana pembuangan limbah dapur atau rumah
tangga dan dibuang secara terbuka.

2. Resiko terjadinya peningkatan penyakit akibat partikel atau zat yang terkandung dalam
rokok ( kabon monoksida, nikotin, hidrogen sianida, benzena, formaldehida, arsenik,
dan amonia) berhubungan dengan kurangnya kesadaran dan kemauan warga untuk
berhenti merokok. Ditandai dengan :
DS :
• Ibu Eva mengatakan hampir semua laki – laki usia 30 tahun keatas merupakan
perokok aktif .
DO :
• 100 % warga yang mempunyai anggota keluarga yang merokok

3. Resiko terjadinya peningkatan tekanan darah karena adanya faktor usia, strees, dan
pola hidup berhubungan dengan karena banyaknya masyarakat yang kurang
berolahraga , strees, juga dari faktor usia. Ditandai dengan :
DS :
• Ibu Eva mengatakan 11 lansia yang ada di RT 002 Dusun Pereng dan 15 warga
usia sekitar 45 s/d 55 tahun mengidap hipertensi
DO :
• Rata – rata tekanan darah pada 11 lansia yang ada di RT 002 Dusun Pereng dan
15 warga usia sekitar 45 s/d 55 tahun yaitu 150/ 90

E. Intervensi Keperawatan
N DX.Kep Tujuan Tujuan Strategi Rencana Evaluasi Sumber Tempat PJ
o Kom Khusus khusus intervensi kegiatan
Kriteria standar
1. Resiko Setelah Setelah Pemberday Gotong Adanya Adanya Petugas Wilayah Kepala
terjadinya dilakukan dilakuka aan royong sarana sarana kesehat dusun desa
peningkatan Tindakan n masyarakat pembuan pembuan an, Pereng Panara
kasus berbasih keperawata Tindakan tentang gan gan kader, gan
lingkungan n selama 2 selama 2 pengadaan limbah limbah dan
(saluran cerna, hari hari di sarana dapur, dapur, kepala
DBD, ISPA dan diharapakn dusun pembuang sampah sampah desa
lainnya) tidak Pereng, a n limbah pekarang pekarang
berhubungan terjadi diharapa dapur, an dan a n dan
dengan peningkata kan : sampah limbah limabah
lingkungan yang n dalam 1. Terdapa pekaranga kamar kamar
kurang sehat kasus t sarana n maupun mandi mandi
karena tidak penyakit pembua limbah 100% 60%
adanya saluran yang ngan kamar
pemuangan air berbasis limbah mandi
limbah ditandai lingkungan dapur,
dengan : ( saluran sampah
DS : cerna, pekaran
• Ibu Meri DBD, gan,
Arianti ( kader) ISPA, Dll) maupun
mengatakan di dusun limbah
banyak sampah Cinaga kamar
baik dari limbah mandi,
dapur ataupun 2. Tidak
limbah rumah ada
tangga yang media
dikumpulkan dalam
dan dibakar perkem
dipekarangan banga n
rumah jentik
• Ibu Meri nyamuk
Arianti juga
mengatakan
banyak sampah
dari limbah
dapur dan
rumah tangga
yang dibakar di
pekarangan
rumah.
DO :
• 63,3 % warga
tidak
mempunyai
sarana
pembuangan
limbah dapur
atau rumah
tangga dan
dibuang secara
terbuka.
2. Terjadinya Setelah Setelah Kegiatan Adanya Kegiatan Kegiatan Petugas Wilayah Kepala
peningkatan dilakukan dilakuka inovatif kegiatan inovatif inovatif kesehat dusun Kelura
penyakit akibat tindakan n tidak penkes tidak tidak an, pereng han
zat yang keperawata tindakan merokok mengena merokok merokok kader, Benten
terkandung n selama 2 keperawa dan i dilaksana dilaksana dan g
dalam rokok hari, tan peningkata bahayany kan pada k an pada kepala
(nikotin, karbon diharapkan selama 2 n minta a asap masyarka masyarka desa
monoksida, warga ada hari, masyarakat rokok t RW t
benzene, dan keinginan diharapk untuk apabila 008/009 / RW
ammonia) untuk an melakukan terhirup dusun 008/
seperti penyakit berhenti presentas gaya hidup yang Pereng di 009
hipertensi merokok e warga sehat berhubun Kelurahan dusun
berhubungan yang gan benteng pereng di
dengan merokok dengan kelurahan
berhubungan menurun Terjadin benteng
dengan dari ya dari 30%
kurangnya 100% peningka menjadi
kesadaran dan menjadi tan pada 70%
kemauan warga 30% penyakit
untuk berhenti hipertens
merokok. i
Ditandai dengan
:
DS :
• Ibu Meri
Arianti
mengatakan
hampir semua
laki – laki usia
30 tahun keatas
merupakan
perokok aktif .
DO :
• 100 % warga
yang
mempunyai
anggota
keluarga yang
merokok
3. Resiko Setelah Setelah Memberik Penkes Adanya Petugas Dusun Kader
terjadinya dilakukan dilakuka an edukasi mengena kegiatan kesehata pereng keluraha
peningkatan tindakan n tentang apa i penyuluh n dan rw 09 n pereng
tekanan darah keperawata tindakan itu hipertens an kader keluraha
karena adanya n selama 2 selama 2 hipertensi, i kegiatan n pereng
faktor usia, hari hari di cara hipertens
strees, dan pola diharapkan dusun pencegaha i bagi
hidup tekanan cinaga nnya, penderita
berhubungan darah desa tanda dan hipertens
dengan karena masyarakat panaraga gejala i di
banyaknya lebih stabil n hipertensi dusun
masyarakat diharapk cinaga
yang kurang an desa
berolahraga , tekanan panaraga
strees, juga dari darah n
faktor usia. masyarak
Ditandai dengan at lebih
: stabil
DS :
Ibu Meri Arianti
mengatakan 11
lansia yang ada
di RT 002
Dusun Cinaga
dan 15 warga
usia sekitar 45
s/d 55 tahun
mengidap
hipertensi
DO :
Rata – rata
tekanan darah
pada 11 lansia
yang ada di RT
002 Dusun
Cinaga dan 15
warga usia
sekitar 45 s/d 55
tahun yaitu
150/ 90
F. Rencana pelaksanaan kegiatan (RPK) Asuhan keperawatan komunitas
Tabel 3.75
Rencana pelaksanaan kegiatan (RPK) Asuhan
keperawatan komunitas

No Upaya kegiatan tujuan sasaran Target PJ Vol. jadwal pelaksanaan Lokasi biaya
dx kesehatan sasaran keg
1. P2P Pemberdaya Tentang Tidak 1. Kepala 1. Musyawara 1. Aula
pengadaan lurah Karang
an terjadinya 100% h
sarana Bente Taruna
masyarakat angka pelaksanaa dusun
pembuanga ng
kejadian 2 hari 07 n cinaga Kas
nlimbah 2. Pj P2P 2. Wilaya
penykit Desember pembuatan kelura
UPTD h
ISPA dan PKM 2023 sarana han
dusun
saluran Cikone pembuang pereng Bente
cerna ng an limbah ng
diwilayah 3. PJ 2. Gotong
Dusun UKM royong
Pereng PKM
Cikone
ng
2. Penkes dan Kegiatan Meningkatk Wilayah 50% di Promosi Posyan Kas
Promosi inovatif tidak an cakupan dusun wilaya 1. Kepala Bulan Kesehatan du kelua
Kesehatan merokok dan PHBS rumah Benteng h lurah Desem Sosialasi Pereng rahan
3 hari
peningkatan tangga dusun Bente ber mengenai Bente
minta dengan paren
ng 2023 ‘bahayanya ng
masyarakat kategori g
2. PJ Rw asap rokok
untuk sehat
melakukan terutama 08 dan 09 apabia
gaya hidup pada Dusun terhirup
sehat indikator peren yang
tidak g berhubunga
merokok PJ UKM n dengan
masyara peningkatan
kat
pada
dusun
pereng penyakit
hipertensi”

G. Implementasi dan Evaluasi

Table 3.76
Implementasi dan Evaluasi
No Hari/tanggal/jam Implementasi Pelaksana Evaluasi
1. Senin, 07 Desember 2023 Penkes mengenai hipertensi Mahasiswa STIKes S: Peserta
Jam : 14.00 WIB Muhammadiyah memahami
Ciamis mengenai materi
yang disampaikan
O: Peserta antusias
dengan adanya
kegiatan penkes
mengenai hipertensi
dan promosi
Kesehatan
mengenai
bahayanya asap
rokok terhadap
hipertensi
A: Sebagian
peserta
mempunyai
keinginan untuk
mencegah
hipertensi
tidak merokok
P: Lanjutkan
kegiatan denganpj
UKM UPTD
PKM Ciamis
Selasa, 07 Desember 2023 1. Bermusyawarah Mahasiswa STIKes S: Peserta
Jam : 09.00 WIB dalam pelaksanaan Muhammadiyah memahami
pembuatan sarana Ciamis mengenai
pembuangan limbah pentingnya
2. Bergotong royong mencegah
peningkatan kasus
penyakit berbasis
lingkungan (saluran
cerna DBD,ISPA
dan
lainnya)
O: Peserta antusias
dalam bergotong
royongA: Warga
akan membuat
sarana pembuangan
limbah
P: Laksanakan
kegiatan dalam
bermusyawarah untuk
menciptakan sarana
pembuangan limbah
(dusun Sukahurip RT
25)
Dokumentasi

Anda mungkin juga menyukai