Anda di halaman 1dari 7

Peningkatan Minat Baca Anak-anak Yayasan Lentera Raudha

Melalui Program Pojok Baca

Deni Kurniawan 1, Raden Hilman Pardiansyah 2, Helmy Nuramal 3, Rini Alvina 4


Program Studi Manajemen, Universitas Mitra Bangsa 1, Yayasan Lentera Raudha 2
E-mail : my.denikurniawan@gmail.com1, radenhilman123@gmail.com2
ncekhelmy@gmail.com3, rinialvina266@gmail.com4

Abstrak

Membaca adalah keterampilan penting dalam hidup. Melalui membaca, masyarakat


memperluas dan memperkaya pengetahuannya. Belakangan ini, minat membaca menurun
drastis. Hal ini terlihat baik pada anak-anak maupun orang dewasa yang lebih suka bermain
gadget dibandingkan membaca buku. Jika anak tidak tertarik membaca sejak dini, ia cenderung
kurang produktif dan merasa malas. Oleh karena itu, diperlukan langkah kongkrit untuk
menumbuhkan minat membaca anak. Langkah tersebut dapat berupa pembangunan
perpustakaan mini, taman baca, atau pojok baca. Oleh karena itu, mahasiswa KKN kelompok
10 Universitas Mitra Bangsa 2023 di Desa Pabuaran, Kabupaten Bogor memberikan alternatif
solusi atas masalah tersebut yaitu dengan program pojok baca.

Kata kunci: Minat, Membaca, Pojok Baca.

Abstract

Reading is an essential life skill. Through reading, people expand and enrich their
knowledge. Recently, interest in reading has declined drastically. This can be seen in both
children and adults who would rather play gadgets than read books. If children are not
interested in reading from an early age, they tend to be less productive and feel lazy. Therefore,
concrete steps are needed to foster children's interest in reading. This can include building a
mini library, reading park, or reading corner. Therefore, group 10 KKN students of Universitas
Mitra Bangsa 2023 in Pabuaran Village, Bogor Regency provide an alternative solution to the
problem, namely the reading corner programme.

Keyword: Interests, Reading, The Corner.

1. PENDAHULUAN
Membaca adalah keterampilan penting dalam hidup. Melalui membaca, masyarakat
memperluas dan memperkaya pengetahuannya. Belakangan ini, minat membaca menurun
drastis. Hal ini terlihat baik pada anak-anak maupun orang dewasa yang lebih suka bermain
gadget dibandingkan membaca buku. Jika anak tidak tertarik membaca sejak dini, ia cenderung
kurang produktif dan merasa malas. Oleh karena itu, diperlukan langkah kongkrit untuk
menumbuhkan minat membaca anak. Langkah tersebut dapat berupa pembangunan
perpustakaan mini, taman baca, atau pojok baca.
Dari permasalahan tersebut pemerintah Indonesia melakukan sebuah terobosan yaitu
melalui Peraturan Menteri Pendidikan dan kebudayaan (Permendikbud) Nomor 23 Tahun 2015
tentang penumbuhan Budi Pekerti Luhur kepada peserta didik dengan mengembangkan
Gerakan Listerasi Sekolah (GLS). Pemerintah melalui instansi-instansi terkait dan berbagai
lembaga swadaya masyarakat berusaha mengadakan program-program yang bertujuan
menumbuhkenalkan budaya membaca misalnya dengan membuat perpustakaan keliling, taman
bacaan ataupun pojok baca di tiap-tiap lingkungan desa. ataupun pojok baca di tiap-tiap
lingkungan desa.
Permasalahan rendahnya minat baca anak-anak juga dialami Desa Pabuaran,
Kabupaten Bogor. Oleh karena itu upaya untuk meningkatkan minat baca anak-anak dapat
dilakukan dengan pembuatan sarana yang dapat menarik anak-anak untuk membaca yaitu
dengan sarana pojok baca. Program pojok baca ini diharapkan dapat menjadi penyemangat
anak-anak di Yayasan Lentera Raudha untuk membaca buku-buku sehingga memperluas
wawasan.

2. METODE
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif dengan metode penulisan
kepustakaan dan pengumpulan data menggunakan teknik observasi, wawancara, dan
dokumentasi. Penelitian deskriptif merupakan penelitian yang dimaksudkan untuk
mengumpulkan informasi mengenai status suatu gejala yang ada, yaitu keadaan gejala menurut
pada saat penelitian dilakukan. Metode penelitian kualitatif biasanya mencakup wawancara
dan observasi, tetapi mungkin juga termasuk studi kasus, survei, dan analisis historis dan
dokumen (Yuliani, 2018). Selain teknik pengumpulan data menggunakan teknik observasi,
wawancara, dan dokumentasi, sumber data juga diperoleh dari data primer dan data sekunder.
Data primer adalah data yang diambil dari data pertama yaitu melakukan koordinasi dengan
pihak kepala sekolah untuk meminta izin pembentukan pojok baca. Setelah itu berkoordinasi
dengan guru atau tenaga pengajar yang berada di sekolah tersebut. Data sekunder adalah data
yang didapat dari data dan literatur lainnya seperti buku, jurnal. Pengambilan data melalui buku
atau jurnal tentang program pojok baca yang diterapkan secara kreatif dan inovatif agar siswa
tertarik dalam meningkatkan kemampuan literasi.
Data primer dikumpulkan yaitu dengan melakukan wawancara serta koordinasi dengan
ibu Roshaslina sebagai Kepala Yayasan Lentera Raudha dan ibu Ayu Komalasari selaku
perwakilan. Sedangkan Data sekunder adalah data yang dikumpulkan melalui pencarian
informasi kepada kepala yayasan serta anak-anak Yayasan Lentera Raudha. Selain itu data
sekunder juga dikumpulkan menggunakan metode studi kepustakaan dari berbagai sumber,
seperti buku, jurnal penelitian terdahulu, artikel berita dan berbagai sumber lain yang relevan.
Waktu pelaksanaan pengabdian dilakukan pada tanggal 18 Desember 2023 dengan
perincian kegiatan yaitu tahap persiapan, tahap pelaksanaan dan tahap evaluasi:
Tahap Persiapan
Tahapan persiapan diawali dengan melakukan observasi dan koordinasi pada pihak
yayasan, yaitu kepala yayasan dan tenaga pendidik guna mendapatkan informasi serta izin
untuk melaksanakan pengabdian dengan membentuk pojok baca sebagai upaya gerakan literasi
di Yayasan Lentera Raudha. Selain itu berkoordinasi dengan yayasan untuk mengadakan
kegiatan sosialisai kepada anak-anak tentang pentingnya membaca dan manfaat dari membaca.

Gambar 1.Observasi

Tahap Pelaksanaan
Dalam pelaksanaan tersebut, langkah-langkah yang dilakukan yaitu:

Tabel 1. Rincian Pelaksanaan Kegiatan Pengabdian


No Waktu Kegiatan
1 07.00 s.d. 08.00 Persiapan penyelanggaran
Literasi
2 08.00 s.d. 09.00 Sosialisasi pentingnya
membaca dan manfaat
membaca kepada peserta
didik
3 10.00 s.d 11.00 Pendirian pojok baca
4 12.00 s.d 13.00 Peserta Didik
dipersilahkan
membaca buku yang sudah
di sediakan di pojok baca
6 13.00 s.d 14.00 Sesi dokumentasi

Tahap Evaluasi
Langkah terakhir setelah tahap pelaksanaan yaitu tahap evaluasi, pada tahap ini
dilakukan evaluasi yaitu beberapa tindakan yang memerlukan perkembangan lebih lanjut juga
merencanakan tindak lanjut apa yang akan dilakukan kemudian atas kegiatan yang telah
dilaksanakan.

3. HASIL PEMBAHASAN
Dalam kegiatan pelaksanaan pengabdian di Yayasan Lentera Raudha kami menentukan
sasaran anak-anak PAUD. Sasaran ini, menjadi perintis penggunaan pojok baca di yayasan
tersebut. Tim kami sebelumnya melakukan koordinasi internal dan ekternal untuk. Menyusun
kerangka kegiatan yang akan diselenggarakan. Terhitung selama 1 minggu koordinasi
berlangsung, untuk jalur perizinan juga jalur persiapan.
Pada hari minggu 03 Desember 2023 kami melakukan survey tempat untuk dibuatkan
pojok baca, sekaligus koordinasi tahap fiksasi dan memberitahu kembali bahwa akan
dilaksanakan penciptaan pojok baca dan sosialisasi kegiatan literasi dilingkungan Yayasan
Lentera Raudha. Di tahap ini kami membagi menjadi beberapa tim, sehingga tidak hanya
melakukan survey dan pengantar fiksasi, namun juga untuk mempersiapkan barang dan
perlengkapan yang dibutuhkan. Membeli, membuat dan merangkai beberapa bahan yang
kiranya mengefisiensikan waktu ketika nanti pelaksanaan.
Pada hari pelaksanaan senin 18 Desember 2023, kami memulai untuk persiapan pukul
07.00 dari mulai pemberitahuan kembali kepada guru, persiapan tempat, pengondisian siswa
dan sampai akhirnya pembukaan sosialisasi hingga selesai. Pelaksanaan ini, menghabiskan
waktu kurang lebih sampai pukul 14.00 WIB.

Gambar 2.Sosialisasi Pentingnya Membaca

Gambar 3.Pendirian Pojok Baca

Gambar 3. Kegiatan Literasi


Setelah pelaksanaan, kami menyusun laporan akhir pelaksanaan dan merapikan
berbagai file yang telah dikeluarkan. Pada proses penyusunan laporan akhir, kami pun
melakukan evaluasi untuk beberapa tindakan yang memerlukan perkembangan lebih lanjut
juga merencanakan tindak lanjut apa yang akan dilakukan kemudian. Agar, pojok baca di
Yayasan Lentera Raudha terus berkembang dan menjadi lebih banyak pengunjung.
Untuk mendorong keinginan membaca anak-anak, tentu perlunya fasilitas penunjang
yang mendukung. Maka dari itu, kami memutuskan untuk membuat pojok baca dilingkungan
Yayasan Lentera Raudha sebagai salah satu dukungan untuk kegiatan literasi di sekolah atau
Gerakan Literasi Sekolah (GLS) yang memang terus digalakan oleh Menteri pendidikan
Indonesia.
Pada pelaksanaan kegiatan, anak-anak sangat antusias terhadap penyelenggaraan ini.
Ketika mereka diberikan pertanyaan, mereka dengan semangat menjawab namun, dan diakhir
kegiatan mereka mengungkapkan merasa senang dan menjadi tertarik untuk membaca
dikarenalkan stigma membaca yang menjadi bosan, perlahan menghilang dan akan berganti
menjadi membaca itu mengasyikkan.

4. SIMPULAN
Pelaksanaan kegiatan literasi di sekolah penting untuk digelar dan dibiasakan.
Dikarenakan, selain bukan hanya untuk mendukung program pemerintah namun juga kegiatan
literasi ini menjadi kebutuhan dalam bidang pendidikan juga di kehidupan. Dengan adanya
kegiatan ini pula, upaya untuk meminimalisasi peserta didik yang belum paham betul dalam
membaca. Dan besar harapan dengan itikad kami dalam mendirikan pojok baca ini untuk
membantu kegiatan literasi di Yayasan Lentera Raudha lebih mudah, dan tentunya mendukung
Yayasan Lentera Raudha digjaya dalam kegiatan literasi. Dalam pelaksanaan terdapat beberapa
poin yang menjadi titik sasaran agar dikembangkan menjadi lebih baik. Kedepannya dalam
proses membangun pojok baca kekurangan dan kesalahan dalam konteks minimal agar tujuan
tepat sempurna tercapai. Dan pendidikan di Indonesia menjadi lebih maju lagi.

5. UCAPAN TERIMA KASIH


Dalam pelaksanaan dan penyelesaian pengabdian literasi ini, terdapat beberapa
hambatan yang kami lalui. Namun, terlepas dari itu terdapat banyak pihak yang bantu untuk
mendukung dan berkenan untuk berproses bersama. Maka, kami bermaksud untuk
mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada.
Haris Aulia Rahman, A.M.pd. par., S.M., M.M. dan Putri Sarirati, S.E., M.M. selaku
dosen pembimbing yang selalu memberikan arahan dan juga membersamai selama
pelaksanaan pengabdian ini.
Kepala Yayasan Lentera Raudha serta guru-guru Yayasan Lentera Raudha, yang
senantiasa menyambut baik dan selalu memberikan kesempatan kepada kami untuk melakukan
yang terbaik dalam pengabdian ini. Para peserta didik Yayasan Lentera Raudha telah antusias
terhadap pelaksanaan pengabdian kami. Teman-teman seperjuangan yang selalu memberikan
dukungan dalam suka maupun duka. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu
yang telah memberikan dukungan.

6. DAFTAR PUSTAKA

Akbar, A. (2017). Membudayakan Literasi Dengan Program 6M Di Sekolah Dasar. Jurnal


Pendidikan Sekolah Dasar, 3(1), 42. https://doi.org/10.30870/jpsd.v3i1.1093.

Aswat, H., & Nurmaya G, A. L. (2019). Analisis Gerakan Literasi Pojok Baca Kelas Terhadap
Eksistensi Dayabaca Anak Di Sekolah Dasar. Jurnal Basicedu, 4(1), 70–78.
https://doi.org/10.31004/basicedu.v4i1.302

Yuliani, W. (2018). Penelitian Metode Deskriptif Kualitatif dalam Perspektif Bimbingan dan
Konseling. E-Journal.Stkipsiliwangi.Ac.Id/, 2, 9.
http://www.e-journal.stkipsiliwangi.ac.id/index.php/quanta/article/view/1641/911

Anda mungkin juga menyukai